PROVINSI RIAU
INSTRUKTUR :
SYAFRIYANTI,S.Pd
Nip.197104172001092001
Disusun Oleh :
DESMAWITA, S.Pd
LEMBAR JUDUL………………………………………………………………………...
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………….
BIODATA PENULIS…………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal : 03 November 2019
Yang Mengesahkan,
ERMAN,S.Pd.
Nip.19700704 1994031003
BIODATA PENULIS
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sebab itu
diharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap
semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amien….
Penulis
DESMAWITA, S.Pd
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………….
B. Jenis Kegiatan …………………………………………………………………..
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran tematik di kelas II untuk pasangan KD Bahasa Indonesia,
Matematika, dan SBdP
C. Manfaat Kegiatan
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas II untuk tema Hidup Rukun yag merupakan pembelajaran tematik
gabungan KD Bahasa Indonesia, Matematika, dan SBdP berikut ini.
Bahasa Indoesia
Merinci ungkapan ajakan, perintah, penolakan yang terdapat
KD 3.1 dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup
rukun.
Matematika
Menjelaskan makna bilangan cacah dan menentukan
KD 3.1 lambangnya berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan
model konkrit serta cara membacanya.
Membaca dan menyajikan bilangan cacah dan lambangnya
KD 4.1
berdasarkan nilai tempat dengan menggunakan model konkrit.
SBdP
KD 3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui lagu anak-anak.
Matematika
SBdP
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan
pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang
sesuai sintak Discovery Learning megharuskan siswa aktif selama proses
pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks percakapan yang
mengandung ungkapan, siswa tidak hanya memahami konsep teks
percakapan yang mengandung ungkapan dan bagaimana membuat
percakapan yang mengandung ungkapan, tetapi juga memahami
makna/arti dari ungkapan tersebut. Pemahaman ini menjadi dasar siswa
dalam mempelajari materi Bahasa Indonesia tentang tata kalimat yang
mengandung ungkapan. Pemahaman tentang konsep kalimat yang
mengandung ungkapan membantu siswa dalam menganalisis ungkapan-
ungkapan yang ada dijumpainya didalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi
HOTS dengan menerapkan Dicovery Learning. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang konsep teks percakapan yang mengandung
ungkapan benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam menemukan suatu masalah. Discovery Learning
yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi
menemukan permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa
merumuskan penemuan masalah.
Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis
teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan discovery learning, siswa tak hanya belajar dari teks
tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari
data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa
belajar dengan model Dicovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat
nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah
mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Disvcovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan,
tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
B. Kegiatan Praktik
PROVINSI RIAU
INSTRUKTUR :
SYAFRIYANTI,S.Pd
Nip.197104172001092001
Disusun Oleh :
DESMAWITA, S.Pd
24
DAFTAR ISI
A. In 1
B. In 2
LK-3 Unit 1
LK- 4 Unit 1
C. In 3
LK-6
LK-4d
D. In 4
LK-8
LK-6
LK-4d
E. On 1
OJL
LK-5
LK-3 Unit 2
LK-4 Unit 2
F. On 2
← * OJL
← * LK- 8
← * LK-5
← * LK-7
G. On 3
LK-8
LK-7
OJL
H. In 5