Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

SEJARAH NABI

DISUSUN OLEH :

Nama : Andika Trisna Napria


Kelas : VII A
Mapel : Pendidikan Agama Islam

SMP NEGERI O. MANGUNHARJO


TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Nabi Muhammad
Sosok Nabi Muhammad Saw yang merupakan rasul terakhir bagi umat Islam di dunia,
juga sebagai sosok pemimpin yang selalu menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Namun
berkat ketulusan, keikhlasan, dan kebaikan Nabi Muhammad Saw, semua rintangan bisa beliau
lewati dengan hati yang lapang. Adapun perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw yang menjadi
yatim karena ditinggal ayahnya ketika ketika ibunya hamil 2 bulan masa kandungan.
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 570 M di
Mekkah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Di usia 6 tahun, ibu
Aminah wafat dan Nabi Muhammad Saw menjadi yatim piatu. Nabi Muhammad
SAW dibesarkan oleh sang kakek, Abdul Muthalib hingga berusia 8 tahun. Usai sang kakek
meninggal dunia, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
Dalam perjalanan menuju Syam saat berniaga dengan sang paman, Nabi Muhammad
SAW bertemu dengan Rabih Bahira dan diberitahukan bahwa beliau adalah calon nabi yang
dijanjikan Allah Swt. Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun, dan
diangkat menjadi Rasul di sekitar usia 40. Nabi Muhammad Saw meninggal dunia di Madinah
pada 8 Juni 632 M, usai melakukan Haji Wada’ atau haji penghabisan. 
Nabi Muhammad SAW memiliki mukzijat, antara lain:
 Mukjizat terbesar adalah Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam.
 Mampu membelah bulan.
 Mengalirkan air dari jemari tangannya.
 Mampu menurunkan hujan.
 Di atasnya selalu dinaungi awan.
 Melakukan perjalanan ke Sidratul Muntaha saat Isra Miraj, dan masih banyak lagi.

2. Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim adalah seorang nabi yang dilahirkan di tengah-tengah masyarakat jahiliyah yang
musyrik dan kafir. Beliau adalah anak Azar yang masih keturunan Sam bin Nuh. Nabi Ibrahim
dilahirkan pada tahun 2295 sebelum Masehi, di negeri Mausul.
Nabi Ibrahim lahir pada zaman kerajaan Raja Namrud yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Raja Namrud adalah penguasa Kerajaan Babylonia pada suatu ketika mendapat firasat dalam
mimpinya bahwa seorang anak laki-laki akan membuatnya susah.
Dalam Kisah Nabi Ibrahim, kelak, anak tersebut akan meruntuhkan kerajaannya. Raja Namrud
segera menurunkan titah untuk membunuh setiap anak laki-laki yang ada di kota Babylonia.
Nabi Ibrahim Alaihissalam adalah anak yang dimaksud tersebut.
Kemudian, Allah Yang Maha Penolong menyelamatkan ibu Nabi Ibrahim Alaihissalam. Saat
mengandung tidak kelihatan tanda-tanda kehamilan. Hingga ibunya melahirkan dan Nabi
Ibrahim Alaihssalam tumbuh besar dan selamat dari kejahatan Raja Namrud.
Masyarakat di Kerajaan Babylonia ketika itu, menyembah patung-patung sebagai itu. Bahkan,
ayah Nabi Ibrahim Alaihissalam adalah seseorang yang membuat patung-patung tersebut.
Kehidupan penduduk Kerajaan Babylonia sudah sangat sesat dan menyimpang. Mereka
membangun sebuah tempat untuk menaruh patung-patung sesembahan mereka. Termasuk di
dalamnya patung yang paling besar kepunyaan Raja Namrud.
Nabi Ibrahim selalu bertanya-tanya mengapa patung-patung itu mereka percayai dan sembah.
Apakah Tuhan dapat dibuat-buat seperti berbentuk patung, dan patung seperti itu mungkinkah
punya kemampuan sebagai Tuhan. Bagi Nabi Ibrahim, semua itu tidak masuk akal. Nabi Ibrahim
Alaihissalam pun menyadari pasti ada Tuhan yang pantas disembah tapi dia belum mengetahui
apakah itu.
Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat antara lain:
 Tetap hidup meski dibakar dengan api.
 Menyaksikan burung dihidupkan kembali.
 Mengubah pasir menjadi makanan.
 Memiliki anak saat usia 99 tahun.

3. Nabi Musa
Nabi Musa As. adalah seorang anak laki-laki dari ibu yang bernama Yukabad dan seorang ayah
yang bernama Imran. Beliau bersaudara dengan nabi Harun As. nabi Musa as dilahirkan pada
zaman pemerintahan raja Fir’aun. Fir’aun adalah seorang raja yang dzolim, takabur dan bahkan
beliau mengaku dirinya sebagai Tuhan, siapa saja yang tidak menuruti semua perintahnya maka
mati adalah hukumannya.
Pada suatu hari, raja Fir’aun bermimpi bahwa negara Mesir habis terbakar, dan kemudian semua
rakyatnya mati terkecuali orang-orang Israil yang masih hidup. dan pada saat Fir’aun bangun ia
segera mencari ahli nujum untuk menakwilkan arti mimpinya tersebut. Dan jawaban dari para
ahli nujun tersebut adalah mimpinya merupakan pertanda akan datangnya dari seorang laki-laki
dari Bani Israil yang akan menjatuhkan kekuasaannya.
Mendengar jawaban tersebut, Fir’aun langsung memerintahkan seluruh tentaranya untuk
memeriksa setiap rumah penduduk dan membunuh setiap bayi laki-laki dari Bani Israil.
Keputusannya tersebut diumumkan ke seluruh pelosok negeri agar semua rakyat mematuhi
undang-undang tersebut.
Ketika Nabi Musa As Lahir
Ibu nabi Musa As diberi ilham oleh Allah SWT untuk menghanyutkan bayinya tersebut ke
sungai Nil. Atas kekuasaan Allah SWT bayi nabi Musa As terapung di dalam sebuah peti dan
berjalan mengikuti arus sungai menuju kolam pemandian istana Fir’aun. Kemudian peti tersebut
ditemukan oleh istri Fir’aun yaitu Siti Asiah yang kemudian dibawanya ke dalam istana.
Ketika melihat bayi ditangan istrinya, Fir’aun segera menghunus pedangnya untuk membunuh
bayi laki-laki tersebut. Kemudian Siti Asiah itupun melindunginya dan berkata “Bayi ini jangan
dibunuh, sebaiknya kita jadikan ia sebagai anak angkat, karena aku sudah menyayanginya dan
bukankan kita tidak memiliki anak?” Mendengar hal tersebut , Fir’aun akhirnya tidak bisa
berbuat apa-apa, maka sejak itulah Nabi Musa diangkat sebagai anaknya.
Nabi Musa As Dipertemukan Kembali Dengan Ibunya
Siti Asiah mencarikan wanita yang dapat menyusui anak nya itu, kemudian atas iradat Allah
maka terpilihlah ibu kandung Nabi Musa As untuk menyusuinya. Karena pada saat itu tidak ada
satupun air susu wanita yang mau diminum oleh nabi Musa as kecuali ibu kandungnya sendiri.
begitulah cara Allah SWT mempertemukan kembali Nabi Musa As ke pangkuan ibunya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam‫ َأ‬Q.S ٰ Al-Qashash ayat
‫ َأ‬13 ‫ُأ‬
َّ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ‫َ َ ْ َٰ ُ َ ٓ ّ َ َ َ َ ْ ُ َ اَل‬
َ ‫ٱلله َح ٌّق َو َلك َّن ْك َث َر ُه ْم اَل َي ْع َل ُم‬
‫ون‬ ِ ِ ‫ف َرددنه ِإ ل ٰى ِم ِهۦ ك ْى تق َّر عين َها و تحزن و ِلتعلم ن وعد‬
Artinya:“Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak
berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahuinya.”
Dan alangkah gembiranya Siti Asiah dapat menemukan orang yang tepat yang bisa menyusukan
anak angkatnya tersebut yang tidak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Selain mendapat upah
yang besar dari pekerjaan nya tersebut, ibu dari nabi Musa As merasa tenang tanpa rasa takut
anaknya akan dibunuh oleh tentara Fir’aun.
Nabi Musa As Ketika Dewasa
Setelah menginjak dewasa, nabi Musa As. diberi anugrah oleh Allah SWT ilmu pengetahuan dan
pangkat kenabian serta diberi kitab Taurat untuk menghadap dan menaklukan Fir’aun.
Kemudian nabi Musa as meninggalkan istana Fir’aun karena mendapati kabar bahwa Fir’aun
berencana buruk terhadapnya dan memerintahkan tentaranya untuk menangkapnya. Hal itu dapat
terjadi karena salah satu rakyatnya ada yang mati terbunuh oleh nabi Musa as saat ia
mendamaikan perkelahian dua orang dari bangsa Bani Israil dan Qibthi (bangsa Fir’aun).
Kemudian dengan rasa cemas dan takut iapun meninggalkan kota tersebut.
Sebagaimana dalam Q.S Al-Qashash ayat 21 ٰ
َّ َْ َ َ ‫َف َخ َر َج ِم ْن َها َخٓاِئ ًفا َي َت َر َّق ُب ۖ َق‬
‫ال َر ِ ّب ن ِ ّج ِنى ِم َن ٱلق ْو ِم ٱلظ ِل ِم َين‬
Artinya: “Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan
khawatir, Ia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”
Nabi Musa pun pergi tanpa arah tujuan. Beliau hanya berjalan mengikuti langkah kakinya
dengan perasaan yang cemas dan rasa takut. Kemudian saat beliau istirahat, nabi Musa melihat
dua orang gadis yang tengah berebut air untuk hewan ternaknya. Nabi Musa pun membantunya
untuk mengambil air tersebut dan meminumkannya kepada ternak-ternaknya. Setelah kedua
gadis itu pulang, kemudian ia kembali lagi untuk menjumpai nabi Musa As dan mengundangnya
ke rumah. Ternyata kedua gadis tersebut adalah putri nabi Syu’aib.
Setelah dijamu dengan penuh hormat, beliau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada
dirinya, bahwa ia sedang dikejar oleh tentara Fir’aun. Maka berkatalah nabi Syu’aib : “Janganlah
takut, sesungguhnya engkau telah lepas dari kaum yang zalim”. Kemudian Nabi Syu’aib
menawarkan kedua putrinya untuk salah satu dijadikan istrinya.
Berkatalah dia (Syu’aib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah
seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika
kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak
hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
baik.”
Dan pada akhirnya nabi Musa as menerima tawara dari nabi Syu’aib, dan kawinlah ia dengan
salah satu putri dari nabi Syu’aib.
Nabi Musa As. Kembali Ke mesir Dan Menghadap Fir’aun
Dalam perjalanan kembali menuju Mesir bersama keluarganya, Nabi Musa memperoleh wahyu
dari Allah SWT, dimana peristiwa itu terjadi dan diabadikan dalam Q.S Al-Qashash ayat 29-32.
Ketika tiba di Mesir, beliau mengajak Fir’aun untuk kembali ke jalan yang benar sambil
menunjukkan kedua mukjizatnya yang baru ia peroleh dari Allah SWT. Melihat hal itu, Fir’aun
sangat murka dan memanggil seluruh tukang sihirnya agar bertanding dengan Nabi Musa as.
Tetapi kemenangan berada di pihak nabi Musa as, sehingganya para tukang sihir Fir’aun
mengakui kebenaran ajaran yang dibawa oleh nabi Musa as. Maka bertambahlah murka Fir’aun
sehingga ia menghukum mati  para tukang sihirnya dan menyiksa istrinya sehingga menemui
ajalnya.
Tenggelamnya Raja Fir’aun Di Laut Merah
Kemudian nabi Musa dan pengikutnya dikejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya hingga di tepi
laut merah. Sesampainya disana nabi Musa dan pengikutnya kebingungan karena menemui jalan
yang buntu sedangkan mereka sudah terkepung oleh Fir’aun dan tentaranya. Kemudian turunlah
firman Allah SWT untuk menolongnya dalam Q.S Al-Baqarah ayat 50.
Dalam peristiwa Allah mewahyukan kepada Nabi Musa As. agar memukulkan tongkatnya ke
permukaan laut, kemudian nabi Musa as segera memukulnya dan tiba-tiba air laut terbelah
menjadi dua bagian yang sekaligus di tengah-tengah (belahan) itu menjadi jalan yang bisa
dilewatinya dan para pengikutnya.
Kisah Nabi Musa Dari Lahir Hingga wafat (Lengkap)
Kemudian tidak lama dari itu, Fir’aun dan bala tentaranya menyusul melewati jalan tersebut
sambil merasakan takut. Kemudian nabi Musa dan pengikutnya sampai di daratan, maka Allah
memerintahkan kepada nabi Musa agar secepatnya memukulkan tongkatnya ke lautan dan
seketika air laut yang terbelah dua itu menjadi air laut seperti semula dan tenggelamlah raja
Fir’aun dan bala tentaranya di laut merah.
Atas izin Allah, Nabi Musa juga memiliki mukjizat antara lain:
 Mampu menghidupkan orang mati.
 Memiliki tongkat yang bisa berubah menjadi ular.
 Mampu membelah laut Merah.
 Dianugerahi Kitab Taurat yang berisi tentang 10 firman Allah bagi Bani Israil.

4. Nabi Nuh
Nabi Nuh as dilahirkan 126 tahun setelah wafatnya Nabi Adam as, hal ini sebagaimana yang
dituturkan Imam Ibnu Jarir dan yang lainnya. Silsilah beliau adalah Nuh bin Lamak bin
Matusyalah bin Khanuj –Nabi Idris as– bin Yarid bin Mahlayil bin Anwasy bin Syits bin Adam
Abul Basyar as. Secara umum, Nabi Nuh AS diutus kepada kaum yang menyembah berhala dan
berbuat keji, yang mengajak manusia dalam kesesatan dan kekufuran. Namun terdapat perbedaan
tentang usia diangkatnya Nabi Nuh menjadi rasul oleh Allah swt. Sebagian mengatakan pada
usia 50 tahun, sebagian yang lain mengatakan pada usia 350 tahun, sebagian lagi mengatakan
pada usia 480 tahun sebagaimana pendapat Ibnu Jarir. Dan ketiga pendapat itu disandarkan
kepada Ibnu Abbas ra.
Ibnu Jarir berkata dalam tafsirnya: Ibnu Hamid telah meriwayatkan kepada kita, Mahran telah
meriwayatkan kepada kita, dari Sufyan, dari Musa, dari Muhammad bin Qais, beliau berkata:
Ada sebuah kaum yang shalih antara Nabi Adam dan Nabi Nuh, dan mereka mempunyai
pengikut yang mengikuti mereka, ketika mereka meninggal, sebagian dari pengikut itu berkata:
“Kalau mereka yang sudah meninggal itu dibuatkan patung yang mirip dengan mereka agar kita
lebih asyik beribadah ketika kita mengingat mereka.”
Maka para pengikut itu membuat patung, namun ketika para pengikut itu sudah meninggal, dan
datang generasi berikutnya kemudian iblis menipu generasi berikutnya, seraya berkata: “Apabila
mereka menyembah patung tersebut dan meminta hujan, niscaya mereka akan menurunkan itu”,
maka akhirnya mereka menyembah patung yang shalih. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari
Urwah bin Zubair, beliau berkata: Wadd, Yaghuts, Ya’uq, Suwa’ dan Nasr adalah anak-anak
Nabi Adam as dan Wadd adalah anak tertua dan terbaik di antara mereka. Maka tatkala kesesatan
sudah semakin parah, Allah swt mengutus seorang nabi untuk mereka agar menyadarkan mereka
ke jalan yang benar yaitu Nuh as.
Istri dan Keturunan Nabi Nuh AS
Nabi Nuh as mempunyai istri, yang di sebagian menyebutnya dengan nama Emzara, yang dari
perkawinan tersebut memiliki beberapa anak di antara adalah Ham, Sam, Yafats, Yam dan
‘Abar. Dan Yam inilah yang terkenal dengan sebutan Kan’an.
Peristiwa Banjir Pada Masa Nabi Nuh AS
Ketika Nuh sudah diangkat menjadi nabi oleh Allah swt, maka beliau berkewajiban risalah
tauhid kepada kaumnya yaitu kaum Kan’an. Namun, risalah tauhid oleh kaumnya terutama kaum
pembesar dan bangsawan yang tidak ingin kedudukan mereka sama dengan kasta yang rendah
karena mayoritas pengikut Nabi Nuh as adalah orang-orang yang berkasta bawah. Bahkan
mereka semua beradu argumentasi dengan Nabi Nuh as dan sampai akhirnya mereka tetap tidak
mau menerima risalah tauhid yang disampaikan oleh Nabi Nuh as. Bahkan mereka sampai berani
menantang Nabi Nuh as untuk memohon kepada Tuhannya adzab dan siksaan kalau memang
yang disampaikan oleh Nabi Nuh as itu dan Nabi Nuh as adalah benar-benar nabi yang diutus
untuk mereka. Dan yang termasuk tidak percaya akan kenabian Nabi Nuh as adalah istri beliau
dan putranya yang bernama Kan’an.
Akibat dari kerasnya mereka menentang dakwah Nabi Nuh as dan bahkan menantang Allah swt
untuk menurunkan adzabnya, maka Nabi Nuh as memohon kepada Allah swt untuk menurunkan
siksaan yang amat pedih sebagaimana yang mereka minta. Akhirnya Allah swt memerintahkan
Nabi Nuh as untuk membuat kapal. Nabi Nuh as melaksanakan perintah Allah swt untuk
membuat kapal tapi aktifitas Nabi Nuh as diejek oleh kaum karena pada waktu pembuatan itu
terjadi pada musim kemarau sehingga kaumnya menghina Nabi Nuh as dengan mengatakan
kalau Nabi Nuh as sudah gila. Tetapi Nabi Nuh as dan pengikut terus menyelesaikan pembuatan
kapal tersebut sampai rampung. Walupun Nabi Nuh as telah dihina oleh kaumnya sedemikian
rupa tapi Nabi Nuh as masih memperingatkan mereka akan adzab Allah swt yang berupa banjir
besar agar mereka segera beriman kepada Allah swt. Tapi ajakan tersebut tetap tidak diterima
oleh kaumnya.
Akhirnya, setelah selesai pembuatan kapal, Nabi Nuh as memerintahkan pengikutnya untuk
menaiki kapal dengan berpasang-pasangan1 termasuk di dalamnya binatang. Setelah seluruh
pengikutnya sudah berada di kapal, Nabi Nuh as berdoa kepada Allah swt. Maka saat itu terjadi
hal yang aneh, musim kemarau yang begitu mendadak berubah menjadi suasana seperti musim
hujan, yang ditandai dengan suasana langit gelap mendung dan awan yang begitu pekat. Dan tak
lama kemudian, hujan pun dengan topan yang begitu dasyat sehingga air laut dengan gelombang
yang sangat tinggi menghantam daratan disertai dengan gelegar yang memekakkan telinga,
diiringi dengan keluarnya air dari bumi. Sehingga suasana hari itu betul-betul mencekam.
Namun, tak berapa kemudian, air sudah naik dan semakin tinggi sehingga menutupi rumah dan
bangunan lainnya. Bahkan banjir semakin sehingga bukit dan gunung sudah tidak tampak lagi.
Daratan pada saat sudah berubah lautan, sejauh mata memandang hanya air yang terlihat. Dalam
kondisi seperti itu, Nabi Nuh as yang sudah berada dalam kapal masih berusaha untuk
menyelamatkan istri dan anak –Kan’an-, namun keduanya tidak mau mengikuti ajakan Nabi Nuh
dan keduanya tenggelam dalam banjir yang besar tersebut.
Menurut sebagian mufassir: “Air naik di atas gunung yang berada di bumi sekitar 15 dzira’ atau
sekitar 9 m -dengan asumsi 1 dzira’ sama dengan 60 cm- di atas pegunungan. Sebagian yang lain
berpendapat: tinggi air yang menutupi pegunungan sekitar 80 dzira’ atau sekitar 48 m, sehingga
tidak ada satupun yang tersisa di permukaan  bumi baik makhluk yang maupun yang besar. Dan
banjir itu terjadi beberapa waktu, dan ketika banjir sudah mulai surut, dengan izin Allah swt
Nabi Nuh as dan para pengikutnya selamat dan kapal yang ditumpangi oleh mendarat di
bukit Judi, sebuah bukit yang berada di pegunungan Ararat di wilayah Turki sekarang (menurut
sebagian pendapat mengatakan seperti itu).
Beberapa mukjizat nabi Nuh AS
1. Umur panjang hingga 950 tahun
2. Mampu membuat bahtera yang besar dan kokoh
3. Selamat dari Azab dan Menjadi Nenek Moyang dari Umat Manusia

5. Nabi Isa
Nabi Isa adalah kisah yang tergolong lengkap diceritakan di dalam Al-Qur'an. Terutama
mengenai wafat dan kedatangannya di dunia pada akhir zaman yang penuh tanda tanya. Suatu
hari, Maryam yang tengah menyendiri di sebuah tempat didatangi oleh Malaikat Jibril yang
menyamar menjadi seorang pria. Maryam kaget karena didatangi oleh seorang pria. Dia pun
memanjatkan doa yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur'an surah Maryam ayat 18 yang
artinya,
"Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang
yang bertakwa". (QS. Maryam: 18)
Maryam akhirnya mempercayai ucapan Jibril. Dan benar saja, tak lama kemudian, ia hamil dan
melahirkan Nabi Isa. Sejak usia enam tahun, Nabi Isa sudah masuk perguruan Taurat. Ia
memahami hukum Taurat lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Pada usia 12
tahun, Nabi Isa bertanya jawab soal Taurat dengan orang-orang Yahudi yang jauh lebih tua, baik
soal hukum sampai soal ketuhanan.
Saat Nabi Isa berumur 30 tahun, Malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah SWT. untuk
mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan rasul-rasul
sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia tentang kedatangan seorang nabi terakhir yakni
Nabi Muhammad SAW. Salah satu tujuan Nabi Isa adalah memberitakan bahwa suatu hari akan
diutus oleh Allah SWT seorang rasul, yakni Nabi Muhammad SAW yang dibekali sebuah Kitab
Suci (Al-Qur'an) berisi ajaran-ajaran Allah SWT yang membenarkan kitab-kitab suci
sebelumnya yang akan disampaikan kepada manusia. Nabi Isa adalah nabi yang melanjutkan
risalah kenabian sebelumnya, yakni risalah Nabi Musa as sebagaimana terdapat dalam QS al-
Shaf ayat 6, Allah SWT berfirman;
"Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti
yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."(QS. Al-Shaf: 6)
Banyak penduduk Bani Israil yan kemudian iri dengan mukjizat-mukjizat yang diterima oleh
Nabi Isa. Kedengkian mereka berubah menjadi keinginan untuk membunuh. Dalam Surat An-
Nisa’ ayat 157-159, diceritakan bahwa mereka (kaum Bani Israil) mengaku telah membunuh
Nabi Isa. Padahal kenyataannya, mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya karena
Nabi Isa telah diganti dengan orang lain yang menyerupainya. Yang sebenarnya terjadi adalah
Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke langit dan menempatkannya di tempat yang dikendaki Allah
SWT. Dilansir dari buku Polemik Mengenai Nabi Isa karangan KH. Simon Ali Yasir, sebagian
orang berpendapat bahwa kematian yang terjadi pada Nabi Isa adalah kematian pada umumnya,
disalib dan sebagian yang lain berpendapat bahwa jasad dan ruhnya diangkat oleh Allah (dalam
keadaan hidup).
Begitu pula mengenai kedatangannya nanti pada akhir zaman. Sebagian orang berpendapat Nabi
Isa akan benar-benar datang kembali sebagai pertanda akan terjadinya kiamat, namun sebagian
lainnya menyatakan bahwa belum pasti Nabi Isa akan muncul kembali, karena Nabi Muhammad
SAW telah dinobatkan sebagai penutup para Nabi dan Rasul. Beberapa mukjizat Nabi Isa antara
lain:
 Bisa berbicara saat bayi.
Karena lahir tanpa ayah, Maryam dituduh telah melakukan zina. Namun atas izin Allah,
Nabi Isa yang masih bayi pun mampu melindungi ibunya dengan berbicara bahwa beliau
adalah hamba Allah yang akan menjadi Nabi dan dianugerahi kitab Injil.
 Menghidupkan burung dari tanah liat.
 Menghidupkan orang yang sudah mati.
 Menyembuhkan orang buta dan penyakit sopak.
 Menurunkan hidangan dari langit.
 Dianugerahi kitab Injil.

Anda mungkin juga menyukai