Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rhenata Andria Sri Lestari

No Absen: 23
Kisah Nabi Ilyas
Nabi Ilyas adalah keturunan keempat Nabi Harun a.s dengan
nama lengkap Ilyas bin Finhash bin Azar bin Harun bin Imran
bin Qahits bin Aziz bin Laway bin Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim.
Nabi Ilyas diutus oleh Allah SWT untuk mengingatkan kaum
Bani Israil yang membangkang karena menyembah berhala dan
tidak mau menyembah Allah SWT. Nabi Ilyas berdakwah agar
umatnya meninggalkan kebiasaan buruknya yaitu menyembah
berhala. Kaumnya tidak pernah menghiraukan ajakan Nabi Ilyas
padahal Nabi Ilyas sudah berulang kali mengingatkan. Kaum
tersebut tidak peduli dengan ajakan yang disampaikan Nabi dan
rasulnya. Mereka tetap hidup berfoya-foya, bermewah-
mewahan dan menghamburkan harta, bahkan terang-terangan
menciptakan tuhan baru. Mereka menyembah berhala yang
terbuat dari emas dan diberi nama Ba’al. Ba’al dianggap oleh
mereka sebagai tempat perlindungan, tempat meminta serta
memohon pertolongan. Kaumnya ini rela mendaki gunung demi
memohon kepada Ba’al karena mereka menempatkan Ba’al di
atas gunung Karmal, seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an surat
As-Saffat (37: 123-13. Nabi Ilyas khawatir kejadian dari kaum
Bani Israil ini membuat Allah murka. Nabi Ilyas selalu
mengingatkan agar umatnya terhindar dari kemusyrikan. Sudah
tiga tahun tidak ada hujan di lingkungan kaum Bani israil dan
Nabi Ilyas pun mendapatkan wahyu dari Allah “Hai Ilyas,
pergilah kepada mereka dan beritahukanlah bahwa tidak lama
lagi akan turun hujan di Bani Israil ini”. Maka Nabi Ilyas pun
mendatangi mereka tetapi mereka tetap saja membangkang
dan malah mengatakan Nabi Ilyas si pengacau. Nabi Ilyas pun
menjawab “Saya bukan pengacau, justru kalianlah, mengapa
menyembah berhala Ba’al? kalian telah melanggar perintah
Allah SWT”. Nabi Ilyas langsung berdoa kepada Allah SWT “Ya
Allah hentikan musibah kekeringan ini”. Musibah pun berhenti
dan Allah menurunkan hujan kepada Bani Israil.Berhari-hari
kaum Bani Israil hidup bahagia karena mendapatkan anugerah
hujan setelah sekian lama kekeringan. Perekonomian mereka
pun kembali pulih. Dengan adanya kenikmatan yang diberikan
Alllah tersebut, justru mereka tidak bersyukur, mereka kembali
durhaka kepada Allah SWT dan kembali melakukan
kemaksiatan. Kaum Bani Israil kembali menyembah Ba’al.
Akhirnya kaum Bani Israil pun kembali ditimpa musibah yang
lebih berat yaitu gempa bumi yang dahsyat. Mereka pun
gelimpangan dan tidak bernyawa lagi. Nabi Ilyas a.s dan orang-
orang beriman selamat dari musibah tersebut karena sudah
terlebih dahulu meninggalkan negeri tersebut. Nabi Ilyas
menunjukkan sikap sabar dalam menghadapi umatnya yang
pembangkang dan durhaka. Nabi Ilyas tidak menyerah dan
selalu mengajak kebaikan. Sudah sepantasanya sikap teladan ini
kita teladani dan menirunya.

Anda mungkin juga menyukai