Anda di halaman 1dari 1

Kelompok Nabi Ilyas AS 1.

Amelia Putri Fadila


2. Aisyah Kirana Early
3. Elia Lestari
4. Ratna Dewi
5. Ewis Nurul Ida

Kisah Keteladanan Nabi Ilyas 'Alaihissalam


Nabi Ilyas AS merupakan salah satu nabi dari 25 nabi yang wajib kita yakini, beliau
adalah keturunan ke-4 dari nabi Harun AS. Nabi Ilyas AS diangkat menjadi nabi pada tahun 870
SM, diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada bani Israel di Baalbek yang masih
menyembah berhala yang bernama Ba'al. Nama nabi Ilyas disebutkan 4 kali dalam Al-Qur'an,
yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.

Dakwah nabi Ilyas AS

Nabi Ilyas mendapati kaumnya menjadi syrik dan menyembah berhala (seperti yang
sudah dijelaskan pada kisah nabi Musa AS sebelumnya, bani Israel memang memiliki penyakit
dalam hati mereka). Ketika nabi Ilyas berdakwah dan memperingatkan kaumnya, mereka tidak
menerima dakwah itu dan tetap menyembah berhala.

Kemudian Allah SWT menurunkan peringatan kepada hambanya yang durhaka, datang
musim kemarau panjang yang menyerang kaum Baalbek itu dan mereka akhirnya sadar atas
kesalahannya. Mereka mendatangi nabi Ilyas AS dan meminta agar beliau berdo'a supaya
kekeringan yang melanda dihentikan.

Setelah nabi Ilyas AS berdo'a, kemudian Allah SWT menghentikan kekeringan, namun
sayangnya kaum baalbek masih tetap tidak taat. Mereka kembali berbuat maksiat dan
menyembah berhala, hal itu membuat Allah SWT menurunkan bencana lagi berupa gempa
bumi yang akhirnya membinasakan mereka.

Nabi Ilyas AS masih hidup bersama nabi Khidir AS

Ada yang mengatakan bahwa nabi Ilyas AS belum meninggal dunia, beliau hidup di bumi
bersama nabi Khidir AS dan di langit ada nabi Isa AS bersama nabi idris AS. Ada sebuah riwayat
yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersama Anas bin Malik pernah bertemu
dengan nabi Ilyas AS, kemudian mereka menikmati makanan dari surga berupa roti, kurma,
buah, ikan, sayuran selain bawang.

Nabi Ilyas AS menunjukkan kepada kita bagaimana berbahayanya sebuah kesyrikan dan
menduakan Allah SWT, kaumnya yang tetap ngeyel akhirnya mendapatkan hukuman yang
setimpal dengan kelakuannya. Memang perbuatan menyekutukan Allah SWT sangat berbahaya,
jangan sampai anda mengikuti kaum sesat terdahulu, jauhi perdukunan!

Anda mungkin juga menyukai