Nabi Ilyas mendapati kaumnya menjadi syrik dan menyembah berhala (seperti yang
sudah dijelaskan pada kisah nabi Musa AS sebelumnya, bani Israel memang memiliki penyakit
dalam hati mereka). Ketika nabi Ilyas berdakwah dan memperingatkan kaumnya, mereka tidak
menerima dakwah itu dan tetap menyembah berhala.
Kemudian Allah SWT menurunkan peringatan kepada hambanya yang durhaka, datang
musim kemarau panjang yang menyerang kaum Baalbek itu dan mereka akhirnya sadar atas
kesalahannya. Mereka mendatangi nabi Ilyas AS dan meminta agar beliau berdo'a supaya
kekeringan yang melanda dihentikan.
Setelah nabi Ilyas AS berdo'a, kemudian Allah SWT menghentikan kekeringan, namun
sayangnya kaum baalbek masih tetap tidak taat. Mereka kembali berbuat maksiat dan
menyembah berhala, hal itu membuat Allah SWT menurunkan bencana lagi berupa gempa
bumi yang akhirnya membinasakan mereka.
Ada yang mengatakan bahwa nabi Ilyas AS belum meninggal dunia, beliau hidup di bumi
bersama nabi Khidir AS dan di langit ada nabi Isa AS bersama nabi idris AS. Ada sebuah riwayat
yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersama Anas bin Malik pernah bertemu
dengan nabi Ilyas AS, kemudian mereka menikmati makanan dari surga berupa roti, kurma,
buah, ikan, sayuran selain bawang.
Nabi Ilyas AS menunjukkan kepada kita bagaimana berbahayanya sebuah kesyrikan dan
menduakan Allah SWT, kaumnya yang tetap ngeyel akhirnya mendapatkan hukuman yang
setimpal dengan kelakuannya. Memang perbuatan menyekutukan Allah SWT sangat berbahaya,
jangan sampai anda mengikuti kaum sesat terdahulu, jauhi perdukunan!