Anda di halaman 1dari 2

NABI ILYASA' AS

Ilyasa (Ilyasa’, Elisa, Eliseus) adalah seorang utusan Allah kepada bangsa Israil dan Arami. Ilyasa merupakan
keturunan ke-4 dari Nabi Yusuf.

Saat Ilyasa masih muda dan menderita sakit, Nabi Ilyas datang kerumahnya dan menyembuhkan penyakitnya.
Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi anak angkat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan
kebaikan. Ilyasa melanjutkan misi ayah angkatnya agar kaumnya kembali taat kepada ajaran Allah SWT. Nabi
Ilyasa sering menemani Nabi Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah
menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa untuk melanjutkan tugas
ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya yang angkuh yakni kaum Bamni Israil.

Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama
setelah Nabi Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar
meninggalkan pemujaannya pada berhala.

Ilyasa menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap agama sepeninggal Nabi Ilyas. Nabi Ilyasa’
beberapa kali memeperlihatkan mukjizat untuk menunjukkan kekuasaan Allah, tapi mereka malah menyebutnya
tukang sihir, sama seperti ketika mereka menyebut Nabi Ilyas sebelumnya. Mereka terus membangkang
sepanjang hidup Nabi Ilyasa. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka
kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.

Melaksanakan dakwah setelah Nabi Ilyas wafat. Karenanya dalam berdakwah ia berpegang pada syari'at
dan metode nabi Ilyas. Nabi ini termasuk hamba Allah yang terbaik. Konon nabi inilah yang disebut dalam
kitab Taurat. Di antara mukjizatnya adalah menghidupkan kembali orang yang telah mati.

Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Musa, Harun serta
Ilyas. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di
rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania. Ketika Ilyas
bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit. Ilyas membantu
menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi
untuk menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal. Ilyasa
kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama
setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar
meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan
kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka kembali
menanggung bencana kekeringan yang luar biasa

Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar
kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania. Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih
seorang belia. Saat itu ia tengah menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa
pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut
begitu Ilyas meninggal.

Pada zaman Nabi Ilyasa, rakyat hidup aman dan makmur karena umatnya selalu patuh kepada perintah dan ajaran Nabi
Ilyasa. Kemudian setelah Nabi Ilyasa meninggal dunia, umatnya (Bani lsrail) meninggalkan hukum Taurat. Mereka
mengambil jalan yang salah, yang makin hari makin bertambah kekufuran dan kedurhakaan mereka kepada Allah, sehingga
Allah melenyapkan nikmat dan kesenangan dari mereka.

Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas
wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya
pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau
mendengar seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa

Nabi Ilyasa dalam Al-Qur'an


Di
dalam Al-Quran, nama Ilyasa disebut sebagi Alyasa, yakni pada Surat Al An'aam, ayat 86-87 yang artinya:

86. Sedangkan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth, kami utamakan derajatnya melebihi segala umat pada masanya.
87. Dan telah Kami beri pula petunjuk kepada sebagian ayah ayahnya, anak cucunya dan saudara-saudaranya. Kami telah
menjatuhkan pilihan kepada mereka untuk dapat menerima bermacam-macam karunia, serta Kami tunjuki mereka jalan
yang lurus.

Sementara dalam Surat Shaad: ayat 48-50, disebut sebagai Ilyasa,

48. Dan ingat pula Isma'il, Ilyasa, dan Dzul Kifli, masing-masing tergolong juga orang-orang pilihan utama.
49. Yang disebutkan ini, adalah bagian dari AL'Qur'an. Sesungguhnya bagi orang-orang yang taqwa tersedia tempat
kembali yang indah.
50. Yaitu Taman Abadi. Pintu-pintunya senantiasa terbuka sebagai penghormatan untuk mereka.

Setelah Nabi lIyasa wafat, umatnya kembali menjadi orang-orang yang durhaka kepada Allah. Allah melenyapkan segala
nikmat dan kesenangan hidup, akhirnya mereka mendapat kesengsaraan. Selanjutnya pada zaman itu lahirlah Nabi Yunus
A.S.

Anda mungkin juga menyukai