Anda di halaman 1dari 6

Biografi Nabi Ilyas 'alaihissalam

Ilyas merupakan keturunan keempat Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin Fanhash bin Aizar
bin Harun. Ilyas adalah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah Swt. untuk mengingatkan kaum
Bani Israil yang kufur, yaitu penduduk negeri Baalbek, sebuah darah di Libanon. Mereka
menyembah berhala bernama Baal.

Nabi Ilyas 'alaihissalam berdakwah agar kaumnya mau meninggalkan kebiasaan buruk mereka
menyembah berhala. Berkali-kali Nabi Ilyas mengingatkan, namun mereka tidak pernah
menghiraukan. Menyadari kaumnya tidak mematuhi seruannya, Nabi Ilyas meminta agar Allah
Swt. menurunkan azab-Nya. Maka datanglah bencana kekeringan melanda negeri Baalbek.
Kisah Nabi Ilyas ini tidak banyak diceritakan dalam Al Qur'an. Nama Ilyas hanya disebut empat
kali, yaitu dalam surah al-An'am ayat 85 serta surah as-Saffat ayat 123, 129 dan 130.

Nama lain

Il yaa siin adalah nama lain bagi nabi Ilyas dengan dialek non Arab, sebagaimana mereka
menyebut nabi Isma'il dengan: Is Maa 'Iin. Hal ini terdapat pada Al-Qur'an surat Ash-Shaaffaat
ayat :30, yang artinya

"Selamat Sejahtera untuk Ill Yaa Siin" 


Ilyas diangkat sebagai Rosul

Allah mengutus Ilyas sebagai Rasul terdapat dalam Al Qur'an Surat Ash-Shaaffaat ayat 123
berikut ini. yang artinya,
"Sesungguhnya Ilyas tergolong juga orang yang kami kirim sebagai Rasul"

Dakwah Nabi Ilyas as kepada kaum Bani Israil yang kufur, yaitu penduduk negeri
Baalbek

Baalbek merupakan sebuah kota yang sekarang berada dalam wilayah Libanon. Pada masa Nabi
Ilyas, kota ini didiami oleh bangsa Fenisia, yang merupakan bangsa pelaut terkenal. Bangsa ini
menyembah berhala Baal. Sampai sekarang masih ada sebuah bangunan altar bernama
Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenisia kepada Dewa Baal. Nama
kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenisia. (Sumber:Ensiklopedi Islam
untuk Pelajar - no.3) 

Nabi Ilyas mendapat tugas dari Allah Swt. untuk menyadarkan kaum Bani Israil yang suka
menyembah berhala Baal. Ilyas mengingatkan kaumnya, bahwa berhala yang mereka sembah itu
bukan tuhan yang sebenarnya. Ia juga menyerukan agar mereka takut kepada Allah Swt. yang
menciptakan alam semesta, dan menegaskan bahwa Allah Swt. adalah Tuhan para pendahulu
mereka. Namun kaum Bani Israil mendustakan seruan Ilyas tersebut. Kisah Nabi Ilyas yang
memperingatkan kaumnya itu terdapat dalam Al-Qur'an surah as-Saffat ayat 124-128 di bawah
ini, yang artinya:

Al-Qur'an surat Ash-Shaaffaat

124. Ingatlah ketika ia bertanya kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa kepada
Allah?"
125. Mengapa kamu sembah ba'l, dan kamu tinggalkan Tuhan Maha Pencipta yang sebaik-
baiknya.
126. Yaitu Allah, Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang dahulu?'
127. Tapi mereka mendustakannya. karena itu mereka akan diseret pada hari kiamat untuk
disiksa.
128. Kecuali hamba-hamba Allah yang telah disucikan dari dosanya.

Azab kepada kaum Nabi Ilyas yang durhaka

Karena kaum Nabi Ilyas durhaka, Allah Swt. menurunkan azab berupa kemarau panjang selama
tiga tahun berturut-turut. Semua tanaman dan hewan mati karena kelaparan. Kaum Nabi Ilyas
akhirnya menyadari kesalahan mereka. Mereka bersedia meninggalkan berhala dan berjanji tidak
menyembahnya lagi. Karena mereka sadar, Nabi Ilyas memohon kepada Allah Swt. agar
menurunkan hujan ke tengah- tengah kaumnya. Namun setelah menikmati kemakmuran hidup,
kaum Nabi Ilyas kembali ingkar. Mengetahui kekufuran kaumnya, Nabi Ilyas pun berdoa agar
Allah Swt. menarik kembali nikmat yang telah dicurahkan kepada kaumnya dan mereka kembali
ditimpa bencana yang lebih dahsyat daripada bencana sebelumnya.

Penerus nabi Ilyas 'alaihissalam

Nabi Ilyas memiliki seorang anak angkat bernama Ilyasa. Ia sering menemani Nabi Ilyas dalam
melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama ketika Nabi Ilyas sudah menginjak usia tua.
Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt. mengutus Ilyasa untuk melanjutkan tugas
ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya.
Kisah Nabi Ilyasa 'alaihissalam

Kisah "Kisah Nabi Ilyasa 'alaihissalam" adalah bagian dari seri "Kisah 25 Nabi dan Rasul
Islam"

Nabi Ilyasa 'alaihissalam adalah anak Akhtub bin ‘Ajuz, yang diangkat anak oleh Nabi Ilyas
'alaiohissalam. Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israil dari garis keturunan yang sama
dengan Musa, Harun serta Ilyas. Beliau diangkat oleh Allah menjadi rasul sebagaimana telah
tersebut di dalam AI Qur’an surat Al An’aam: 86.

Nabi Ilyasa sering menemani Nabi Ilyas dalam melaksanakan tugasnya berdakwah, terutama


ketika Nabi Ilyas sudah menginjak usia tua. Setelah Nabi Ilyas meninggal dunia, Allah Swt.
mengutus Ilyasa untuk melanjutkan tugas ayahnya menyampaikan dakwah kepada kaumnya
yang angkuh yakni kaum Bamni Israil.

Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di
rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania.
Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita
sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi
sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan
tugas tersebut begitu Ilyas meninggal.
Pada zaman Nabi Ilyasa, rakyat hidup aman dan makmur karena umatnya selalu patuh kepada
perintah dan ajaran Nabi Ilyasa. Kemudian setelah Nabi Ilyasa meninggal dunia, umatnya (Bani
lsrail) meninggalkan hukum Taurat. Mereka mengambil jalan yang salah, yang makin hari makin
bertambah kekufuran dan kedurhakaan mereka kepada Allah, sehingga Allah melenyapkan
nikmat dan kesenangan dari mereka.

Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu
terjadi tak lama setelah Ilyas wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat
mengikuti seruan Ilyas agar meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah
Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar
seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa

Nabi Ilyasa dalam Al-Qur'an

Di dalam Al-Quran, nama Ilyasa disebut sebagi Alyasa, yakni pada Surat Al An'aam, ayat 86-
87 yang artinya:

86. Sedangkan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth, kami utamakan derajatnya melebihi segala umat
pada masanya.
87. Dan telah Kami beri pula petunjuk kepada sebagian ayah ayahnya, anak cucunya dan
saudara-saudaranya. Kami telah menjatuhkan pilihan kepada mereka untuk dapat menerima
bermacam-macam karunia, serta Kami tunjuki mereka jalan yang lurus.

Sementara dalam Surat Shaad: ayat 48-50, disebut sebagai Ilyasa,

48. Dan ingat pula Isma'il, Ilyasa, dan Dzul Kifli, masing-masing tergolong juga orang-orang
pilihan utama.
49. Yang disebutkan ini, adalah bagian dari AL'Qur'an. Sesungguhnya bagi orang-orang yang
taqwa tersedia tempat kembali yang indah.
50. Yaitu Taman Abadi. Pintu-pintunya senantiasa terbuka sebagai penghormatan untuk mereka.

Setelah Nabi lIyasa wafat, umatnya kembali menjadi orang-orang yang durhaka kepada Allah.
Allah melenyapkan segala nikmat dan kesenangan hidup, akhirnya mereka mendapat
kesengsaraan. Selanjutnya pada zaman itu lahirlah Nabi Yunus A.S.

Anda mungkin juga menyukai