Judul
Cerita Hidup Nabi Ilyasa
Disusun untuk memenuhi tugas mandiri mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Guru Mata Pelajaran : Pak Taufik
NIS : 400180
Bidang Keahlian :
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
DINAS PENDIDIKAN
Mereka semua bahkan tidak takut akan Azab Allah dan bertindak sesukanya untuk kembali
melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan. Pengalaman Nabi Ilyasa As pun tidak kurang
sedikitpun, karena selama mendampingi Nabi Ilyas dalam berdakwah beliau selalu mengambil
hikmahnya. Dari hal tersebutlah yang menjadi motifasi tersendiri bagi Nabi Ilyasa As dalam
menghadapi kaum bani israil.
Ilyasa pun sangat kagum dan terheran-heran dengan kemampuan yang di miliki Nabi Ilyas
tersebut. Oleh karena itu, semenjak Nabi Ilyas memohonkan kesembuhan untuk Nabi Ilyasa,
kemudian Ilyasa mengikuti ajaran Nabi Ilyas As daan beriman kepada Allah dan mulai
mempelajari semua ilmu yang dimiliki oleh Nabi Ilyas As. Bahkan Ilyasa pun selalu mengikuti
Nabi Ilyas kemanapun beliau pergi untuk berdakwah. Di mana pun ada Nabi Ilyas di situ juga
ada Nabi Ilyasa. Sampai-sampai Nabi Ilyas As mengangkat Ilyasa sebagai putranya sendiri.
Ilyasa menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap agama sepeninggal Nabi
Ilyas. Nabi Ilyasa’ beberapa kali memeperlihatkan mukjizat untuk menunjukkan kekuasaan
Allah, tapi mereka malah menyebutnya tukang sihir, sama seperti ketika mereka menyebut Nabi
Ilyas sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang hidup Nabi Ilyasa. Dikisahkan bahwa
mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka kembali menanggung bencana
kekeringan yang luar biasa.
Melaksanakan dakwah setelah Nabi Ilyas wafat. Karenanya dalam berdakwah ia berpegang pada
syari'at dan metode nabi Ilyas. Nabi ini termasuk hamba Allah yang terbaik. Konon nabi inilah
yang disebut dalam kitab Taurat. Di antara mukjizatnya adalah menghidupkan kembali orang
yang telah mati.
Ilyasa adalah rasul dari kalangan Bani Israel dari garis keturunan yang sama dengan Musa,
Harun serta Ilyas. Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya
dan bersembunyi di rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar
lembah sungai Yordania. Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia.
Saat itu ia tengah menderita sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah
sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan
kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas tersebut begitu Ilyas meninggal. Ilyasa kemudian mendapati
bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Ilyas
wafat. Padahal masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar
meninggalkan pemujaannya pada berhala. Pada kalangan itulah Ilyasa tak lelah menyeru ke jalan
kebaikan. Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan mereka
kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa
Nama Ilyasa disebut dalam kisah Ilyas, saat rasul itu dikejar-kejar kaumnya dan bersembunyi di
rumah Ilyasa. Maka besar kemungkinan Ilyasa juga tinggal di seputar lembah sungai Yordania.
Ketika Ilyas bersembunyi di rumahnya, Ilyasa masih seorang belia. Saat itu ia tengah menderita
sakit. Ilyas membantu menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi sahabat
Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan. Ilyasa melanjutkan tugas
tersebut begitu Ilyas meninggal.
Pada zaman Nabi Ilyasa, rakyat hidup aman dan makmur karena umatnya selalu patuh kepada
perintah dan ajaran Nabi Ilyasa. Kemudian setelah Nabi Ilyasa meninggal dunia, umatnya (Bani
lsrail) meninggalkan hukum Taurat. Mereka mengambil jalan yang salah, yang makin hari makin
bertambah kekufuran dan kedurhakaan mereka kepada Allah, sehingga Allah melenyapkan
nikmat dan kesenangan dari mereka.
Sehingga pada suatu hari, Allah murka dan memberi azab kepada kaum bani israil dengan di beri
musim kekeringan yang sangat lama. Dengan demikian, Nabi Ilyasa pun tidak henti-hentinya
mengajak Bani Israil untuk bertaubat dan kembali beriman kepada Allah swt.
Namun, dengan adanya Azab yang di turunkan oleh Allah tidak membuat hati mereka luluh akan
ajakan Nabi Ilyasa untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah swt. Semua perkataan
Nabi Ilyasa di tentang oleh kaum Bani Israil, dan mereka pun menghiraukan ajakan Nabi Ilyasa
untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah sebelum Allah menurunkan Azabnya yang
sangat pedih. Namun, mereka semua kaum bani israil terus menghina dan mengancam akan
membunuh Nabi Ilyasa jika tidak berhenti dalam berdakwah.
Walaupun demikian, Nabi Ilyasa As tidak pernah takut dan gentar akan ancaman kaum bani
israil. Nabi Ilyasa tidak akan berhenti untuk menjalankan perintah Allah. Beliau sangat sabar
dalam menghadapi kaum bani israil, sampai-sampai setiap beliau menemui seseorang beliau
mengajak mereka untuk bertaubat dan kembali beriman kepada Allah.
Demi memantapkan hati kaum bani israil dalam dakwahnya, Nabi Ilyasa As diberi mukjizat oleh
Allah yakni bahwa Nabi Ilyasa mampu menghidupkan orang yang sudah mati. Ternyata, upaya
Nabi Ilyasa As tidak sia-sia, dikit demi sedikit kaum Bani Israil mau bertaubat dan beriman
kembali kepada Allah.
- Nabi Ilyasa AS adalah sosok pemimpin yang baik dan bijaksana karena mampu
menciptakan tatanan masyarakat yang rukun,damai,makmur dan sejahtera dengan berada
dibawah lindungan Allah swt
- Mengajarkan kita betapa pentingnya untuk mematuhi pemimpin. Hal itu bisa terlihat dari
kaum bani israil yang selalu patuh dan taat kepada segala perintah yang
diserukan.sehingga Allah swt memberikan mereka hidup aman dan makmur
- Mengingatkan kita untuk selalu percaya bahwa Allah akan memberikan azab bagi setiap
umat yang durhaka kepada Allah
Di dalam Al-Quran, nama Ilyasa disebut sebagi Alyasa, yakni pada Surat Al An'aam, ayat 86-
87 yang artinya:
86. Sedangkan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth, kami utamakan derajatnya melebihi segala umat
pada masanya.
87. Dan telah Kami beri pula petunjuk kepada sebagian ayah ayahnya, anak cucunya dan
saudara-saudaranya. Kami telah menjatuhkan pilihan kepada mereka untuk dapat menerima
bermacam-macam karunia, serta Kami tunjuki mereka jalan yang lurus.
48. Dan ingat pula Isma'il, Ilyasa, dan Dzul Kifli, masing-masing tergolong juga orang-orang
pilihan utama.
49. Yang disebutkan ini, adalah bagian dari AL'Qur'an. Sesungguhnya bagi orang-orang yang
taqwa tersedia tempat kembali yang indah.
50. Yaitu Taman Abadi. Pintu-pintunya senantiasa terbuka sebagai penghormatan untuk
mereka.
Setelah Nabi lIyasa wafat, umatnya kembali menjadi orang-orang yang durhaka kepada Allah.
Allah melenyapkan segala nikmat dan kesenangan hidup, akhirnya mereka mendapat
kesengsaraan. Selanjutnya pada zaman itu lahirlah Nabi Yunus A.S.