Anda di halaman 1dari 4

BELAJAR DARI YOSUA

14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan


beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan
setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek
moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat
dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk
beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini
kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang
kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang
sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya
kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami
akan beribadah kepada TUHAN!"
Yosua 24:14-15

PENDAHULUAN
Yosua adalah salah satu tokoh yang sangat
menginspirasi, bahkan dijelaskan juga bahwa selama
masa Yosua, bangsa Israel hanya menyembah
kepada Tuhan saja (Yosua 24:31).

Siapakah Yosua itu? Yosua adalah seorang dari suku


Efraim dengan nama lengkap Hosea bin Nun
(Bilangan 13:8, 16). Dan Musa menamai dia, Yosua.
Dia adalah salah satu dari kedua belas pengintai
yang dikirim Musa untuk menintai tanah perjanjian,
yaitu Kanaan. Sepeninggal Musa, dia adalah orang
yang dipercayakan untuk memimpin bangsa Israel
masuk ke tanah Kanaan. Menariknya, dari ribuan
orang yang keluar dari Mesir, hanya Yosua dan
Kaleb, yang menciucipi tanah perjanjian yang Tuhan
janjikan itu (Bilangan 14:38). Bahkan Musa,
pemimpin bangsa Israel dan Harun, imam besar,
tidak masuk ke tanah perjanjian.
Apa yang bisa kita pelajari dari Yosua?

I. Ia mempunyai iman yang luar biasa


Bukti kepemimpinan Yosua juga dapat diamati
dalam imannya yang teguh pada Allah. Seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, Yosua
adalah salah satu dari dua pengintaio yang
dikirim Musa untuk menyelidiki tanah kanaan. Ia
dan Kaleb adalah dua dari sekian ribu orang
yang masih hidup dan punya kesempatan
menikmati tanah perjanjian dari Tuhan. Apa
alasannya? Selesai dari mengintai tanah Kanaan,
inilah pendapat kesepuluh pengintai lainnya
tentang negeri tersebut; “Kita tidak dapat maju
menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat
daripada kita…” (Bilangan 13:31), akhirnya
bangsa Israel terimtimidasi dengan sepuluh
pengintai tersebut dan mulai bersungut-sungut
bahkan mereka berencana pulang kembali ke
Mesir (Bilangan 14:1-4). Tuhan membebaskan
mereka dari Mesir, menunjukkan begitu banyak
mujizat sebagai tanda perlindungan dan
penyertaan-Nya, namun, mereka masih
belumpunya iman, bahwa kali ini pun, Tuhan
pasti akan menyelamatkan mereka.

Iman yang berbeda ditunjukkan Yosua dan


Kaleb. “Negeri yang kami lalui untuyk diintai itu
adalah luar biasa baiknya. Jika Tuhan berkenan
kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk
ke negeri itu dan akan memberikannya kepada
kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu
dan madunya. Hanya, janganlah memberontak
kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada
bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan
habis. Yang melindungi mereka sudah
meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai
kita; janganlah takut kepada mereka.” Bilangan
14:7-9.

Kalau kita melihat Yosua dan Kaleb adalah kaum


minoritas dalam hal ini. Mereka bisa saja ikut
kehilangan iman, menjadi takut dan tidak berani
menyuarakan iman mereka. Bahkan, di Bilangan
14:10 tertulis bahwa; “Segenap umat itu
mengancam hendak melontari kedua orang itu
dengan batu.” Namun, hal itu tidak
menggoyahkan iman mereka. Mari kita juga
mempunyaqi iman yang luar biasa.

II. Ia mempunyai keberanian untuk melangkah


Memulai segala sesuatu yang baru tidaklah
mudah. Butuh keberanian dan tekad untuk mulai.
Ada banyak hal di mana Yosua berani untuk
melangkah, seperti:
- Berani menggantikan Musa memimpin bangsa
Israel
- Berani berperang untuk menduduki tanah
Kanaan
- Berani menyeberangi sungai Yordan dengan
iman.

Salah satu yang menarik adalah saat Yosua


memimpin mereka menyeberangi sungai Yordan.
Di dalam Yosua 3:15 tertulis, “Segera sesudah
para pengangkat tabut itu sampai ke sungai
Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu
mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai
itu — sungai Yordan itu sebak sampai meluap
sepanjang tepinya selama musim menuai – “
Tuhan meminta Yosua memimpin bangsa itu
menyeberang. Di dalam kejadian ini, Tuhan
menunjukkan mujizatNya lagi di hadapan
mereka. Uniknya, pada saat kaki para imam
pengangkat tabut itu dicelupkan ke air, sungai
tersebut terbelah menjadi dua, sehingga bangsa
itu dapat menyeberang di tanah yang kering.

Kita hidup di zaman di mana orang butuh melihat


bukti dulu baru percaya. Namun, seringkali, kita
perlu melangkah dulu dan percayalah Tuhan
akan menunjukkan jalanNya bagi kita.

sebab hidup kami ini adalah hidup karena


percaya, bukan karena melihat 2 Korintus 5:7

Penutup
Yosua membertikan teladan luar biasa bagi kita.
Mari kita tetap beriman kepada Tuhan dan terus
melangkah bersama Dia sekalipun kita belum
melihat sesuatu terjadi di depan kita. Ada janji
Firman Tuhan yang luar biasa bagi kita:
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu:
kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah
kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
Yosua 1:9

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai