1) Musa mati.
Kitab Suci jelas mengatakan bahwa Musa mengalami kematian, bukan diangkat ke
surga seperti Elia.
Ay 1-2: “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘HambaKu Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu”.
Bdk. Ul 34:5-6 - “(5) Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab,
sesuai dengan firman TUHAN. (6) Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah
Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari
ini”.
Mengapa ada pertengkaran antara Mikhael dengan Iblis karena mayat Musa?
Sedikitnya ada 2 pandangan tentang hal ini:
a) Karena Musa muncul pada waktu Yesus dimuliakan di atas gunung (Mat 17:3),
maka ada orang yang berpendapat bahwa Musa mengalami kebangkitan.
Mikhael menjaga mayat Musa supaya tidak busuk, sehingga bisa dibangkitkan,
sedangkan Iblis ingin membusukkan mayat Musa itu.
Kalau ini benar, maka ini menunjukkan bahwa setan sangat ingin menjatuhkan
anak-anak Tuhan ke dalam penyembahan berhala! Ingat bahwa penyembahan
berhala merupakan dosa yang paling dikutuk / dibenci Tuhan dalam Perjanjian
Lama, sehingga tidak aneh kalau setan justru ingin kita jatuh ke dalam dosa itu.
2) Pada waktu Musa mati, bangsa Israel berkabung dan menangisinya selama 30 hari
(Ul 34:8). Sekalipun ini merupakan tradisi yang tidak dapat disalahkan, tetapi
sekarang, dengan adanya perintah Tuhan kepada Yosua dalam ay 2-9 ini, maka
masa berkabung itu harus diakhiri dan tugas baru menanti mereka.
Bahwa ada satu alat Tuhan yang mati, tidak berarti bahwa pekerjaan / rencana / janji
Tuhan lalu dibatalkan / dihentikan. Tuhan bisa mencari gantinya. Tetapi bahwa
Tuhan bisa mencari gantinya, tidak berarti bahwa kita tidak perlu mempersiapkan
pengganti!
Penerapan:
Kalau memang saudara tidak dipanggil menjadi hamba Tuhan, pernahkah dan
maukah saudara mendoakan supaya dalam gereja ada orang-orang yang bisa
dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan untuk menggantikan hamba Tuhan di
gereja saudara?
4) Dari Bil 27:12-23 dan Ul 31:1-8,23 bisa kita ketahui bahwa Tuhan sudah menunjuk
Yosua untuk menggantikan Musa, sebelum Musa mati. Tetapi saat ini, pada saat
Musa telah mati dan Yosua betul-betul harus menjadi pemimpin Israel, Tuhan
memberikan Firman Tuhan lagi kepada Yosua untuk menguatkan Yosua.
Kalau Yosua, yang imannya hebat itu (bdk. Bil 14:5-9), membutuhkan Firman Tuhan
untuk menguatkan imannya, maka bagaimana mungkin saudara tidak membutuhkan
Firman Tuhan untuk menguatkan iman saudara? Karena itu, rajinlah dalam mencari
Firman Tuhan, baik dalam Kebaktian, Pemahaman Alkitab, maupun Saat Teduh!
Prioritaskan Firman Tuhan dalam hidup saudara, karena kalau tidak, saudara tidak
mungkin bisa mempunyai iman yang kuat!
5) Nama Yosua.
Bil 13:8,16 - “(8) dari suku Efraim: Hosea bin Nun; ... (16) Itulah nama orang-orang
yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu
Yosua (Ibrani: YEHOSUA)”.
Bandingkan dengan:
Kis 7:45 - “Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan
pimpinan Yosua (Yunani: IESOU) dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini
direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita;
demikianlah sampai kepada zaman Daud”.
Matthew Henry dan Albert Barnes misalnya, mengatakan bahwa bukan Musa, tetapi
Yosualah yang membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, demikian juga
bukan hukum Taurat, tetapi Yesuslah yang membawa kita ke surga.
Saya tidak tahu apakah penafsiran ini bisa diterima. Tetapi jelas bahwa ajarannya
memang benar: hukum Taurat memang tidak mungkin membawa kita ke surga;
hanya Yesus yang bisa! Karena itu jangan berusaha masuk surga dengan
mengandalkan ketaatan pada hukum Taurat / Firman Tuhan, tetapi dengan iman
kepada Yesus.
Bdk. Gal 2:16,21 - “(16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh
karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.
Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh
karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.
Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum
Taurat. ... (21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran
oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus”.
Ay 1-2: “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘HambaKu Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu”.
Kita tidak tahu persis usia Yosua, tetapi ada hal yang bisa dijadikan petunjuk
untuk memperkirakan usia Yosua pada saat itu, yaitu Yos 14:10b yang
mengatakan bahwa saat itu Kaleb berusia 85 tahun.
Dari semua ini diperkirakan bahwa usia Yosua saat ini adalah antara 80-85
tahun.
b) Israel adalah bangsa yang sangat tegar tengkuk (bdk. Ul 9:6b). Yosua sendiri
tentu sudah sangat mengenal sikap tegar tengkuk bangsanya itu (bdk. Bil 14:1-
10).
Pasti merupakan sesuatu yang sangat berat untuk memimpin sekitar 2-3 juta
orang yang tegar tengkuk!
Nama ‘Yordan’ berasal dari akar kata YARAD yang berarti ‘to descend’ (= turun).
Ini menunjukkan bahwa sungai Yordan adalah sungai yang turunnya relatif
sangat curam. Sebagai perbandingan, sungai Yordan turun 15 kaki (= 4,5 m)
setiap mil (= 1,6 km), sedangkan sungai Thames hanya turun 9 inci (= 22,5 cm)
setiap mil. Ini menyebabkan arus sungai Yordan sangat deras dan pasti
mempersulit penyeberangan dari orang yang begitu banyak itu.
Di samping itu, kelihatannya saat itu merupakan saat dimana sungai Yordan itu
paling deras airnya.
Yos 3:15 - “Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan,
dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi
sungai itu - sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama
musim menuai”.
d) Bangsa-bangsa di Kanaan lebih besar dan lebih kuat dari bangsa Israel, dan
mereka mempunyai kota-kota yang dikelilingi benteng / kubu (bdk. Bil 13:28-
33 Ul 7:1b Ul 9:1-2).
Bil 13:28-33 - “(28) Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-
kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
(29) Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori
diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai
Yordan.’ (30) Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di
hadapan Musa, katanya: ‘Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab
kita pasti akan mengalahkannya!’ (31) Tetapi orang-orang yang pergi ke sana
bersama-sama dengan dia berkata: ‘Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu,
karena mereka lebih kuat dari pada kita.’ (32) Juga mereka menyampaikan kepada
orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata:
‘Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan
penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang
tinggi-tinggi perawakannya. (33) Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa,
orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti
belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.’”.
Jelas bahwa Kaleb benar kalau ditinjau dengan mata iman. Tetapi dari sudut
mata jasmani, para pengintai lain itulah yang benar (mungkin kecuali kata-kata
terakhir dalam ay 32-33). Ini terbukti dari ayat-ayat di bawah ini.
Ul 9:1-2 - “(1) ‘Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai
Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa
yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-
kubunya sampai ke langit - (2) suatu bangsa yang besar dan tinggi, orang Enak,
yang kaukenal dan yang tentangnya kaudengar orang berkata: Siapakah yang
dapat bertahan menghadapi orang Enak?”.
e) Yosua menggantikan Musa yang adalah orang yang hebat (bdk. Kel 33:9-
11 Bil 12:6-8 Ul 34:10). Ini bisa menyebabkan Yosua selalu ada di bawah
bayang-bayang kehebatan Musa. Bangsa Israel, dan bahkan Yosua sendiri, akan
selalu menganggap Yosua inferior dibandingkan Musa / tidak sebaik Musa. Bagi
Yosua hal ini merupakan faktor psikologis yang sukar dikalahkan.
Dari semua ini jelaslah bahwa pada waktu Tuhan memberi perintah kepada Yosua,
maka perintahNya itu kelihatannya sukar / tidak mungkin dilaksanakan.
Penerapan: Tuhan memang sering memberi kita perintah yang rasanya tidak
mungkin untuk kita laksanakan, karena Ia ingin kita mentaatiNya dengan bersandar
kepada Dia!
Karena itu, kalau saudara mendapat suatu perintah yang rasanya sukar / tidak
mungkin dilakukan, jangan cepat-cepat mengatakan ‘tidak bisa’! Taatilah dengan
bersandar kepada Tuhan!
Ay 3-6: “(3) Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada
kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung
Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh
tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu
akan menjadi daerahmu. (5) Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi
engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan
menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan
engkau. (6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin
bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang
mereka untuk diberikan kepada mereka”.
a) Ay 3 menjanjikan bahwa setiap tempat yang diinjak Yosua akan menjadi milik
Israel. Harus diingat bahwa:
Jelas bahwa tanah Kanaan dihuni oleh banyak bangsa, tetapi ay 4 ini hanya
menyebutkan ‘orang Het’ saja. Mengapa?
Adam Clarke mengatakan bahwa alasannya adalah: orang Het itu adalah
yang paling kuat dan suka berperang di antara bangsa-bangsa Kanaan, dan
mereka menempati daerah selatan Kanaan, yang merupakan daerah yang
bergunung-gunung, sehingga jelas bahwa merekalah yang paling sukar untuk
dikalahkan. Juga ia menambahkan bahwa kata-kata ‘orang Het’ boleh
dikatakan merupakan suatu wakil dari semua bangsa-bangsa Kanaan (gaya
bahasa synecdoche).
3. Janji itu hanya berlaku untuk Yosua dan bangsa Israel pada saat itu, dan
tidak berlaku bagi kita saat ini.
2Kor 1:20 - “Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya
oleh Dia kita mengatakan ‘Amin’ untuk memuliakan Allah”.
Memang Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah, kalau janji itu memang
dijanjikan untuk kita! Tetapi bagaimana dengan janji-janji seperti di bawah ini?
Mat 14:29 - “Kata Yesus: ‘Datanglah!’ Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus”.
Apakah janji / perintah ini berlaku untuk kita? Tentu tidak! Demikian juga janji
Tuhan kepada Yosua di sini tidak berlaku untuk kita pada saat ini! Karena itu,
janganlah mencoba untuk menginjak-injak tanah orang dengan pemikiran
bahwa Tuhan akan memberikan tanah itu kepada saudara untuk menjadi
gereja!
Catatan: tetapi kalau dalam Kitab Suci Tuhan mengatakan suatu janji kepada
seseorang / sekelompok orang, memang bisa saja itu berlaku untuk semua
kita. Misalnya Ro 8:28 diucapkan oleh Tuhan / Paulus kepada orang Kristen
di Roma, tetapi jelas bahwa janji itu berlaku bagi kita. Lalu bagaimana
membedakannya? Dengan melihat kontext dan seluruh Kitab Suci, kita harus
menafsirkan apakah janji itu berlaku hanya untuk orang itu pada saat itu, atau
untuk semua orang atau untuk semua orang Kristen.
b) Ay 5a menjanjikan bahwa tidak ada yang bisa bertahan menghadapi Yosua.
Mengapa? Karena Tuhan menyertai Yosua (ay 5b).
Ro 8:31b - “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”.
1. Musa sudah mati dan meninggalkan mereka, tetapi Tuhan tetap menyertai
mereka!
Seseorang mengatakan:
“Whoever, whatever has gone, God remains” (= Siapapun, apapun telah pergi,
Allah tetap tinggal).
2. Berbeda dengan janji dalam ay 3 tadi yang tidak berlaku untuk kita, maka
janji dalam ay 5b ini berlaku untuk semua orang kristen. Alasannya: ay 5b ini
dikutip oleh penulis surat Ibrani dalam Ibr 13:5, yang jelas ditujukan kepada
semua orang kristen.
Karena itu, asal saudara adalah orang kristen sejati, jangan pernah
menganggap bahwa Tuhan meninggalkan saudara! Problem yang hebat dan
berlarut-larut, kegagalan, doa yang tidak dijawab, bisa menyebabkan kita
merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Tetapi ingat bahwa di atas kayu
salib, Yesus sudah memikul keterpisahan dengan Allah yang merupakan
hukuman dosa manusia (bdk. Mat 27:46). Karena itu, kalau kita percaya
kepada Yesus, kita tidak mungkin lagi bisa terpisah dari Allah / ditinggal oleh
Allah!
c) Ay 6 menjanjikan bahwa Yosualah yang akan memimpin Israel untuk memasuki,
menduduki dan memiliki tanah Kanaan. Jadi, semua itu akan terjadi pada masa
hidup Yosua.
3) Syarat.
Janji yang Tuhan berikan di atas, bukanlah janji tanpa syarat. Adanya syarat itu
ditunjukkan oleh:
Syaratnya adalah:
Jadi mereka tak boleh takut-takut, tetapi sebaliknya harus berani dan harus
beriman kepada Tuhan.
NIV: ‘Stop listening to instruction, my son, and you will stray from the words
of knowledge’ (= Berhentilah mendengar instruksi, anakku, dan engkau akan
tersesat dari kata-kata pengetahuan).
NASB: ‘Cease listening, my son, to discipline, and you will stray from the
words of knowledge’ (= Berhentilah mendengar, anakku, pada disiplin, dan
engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
Firman Tuhan tak cukup hanya dibaca, dipelajari, dan direnungkan. Tetapi
kita harus melakukan semua itu dengan tujuan untuk mentaatinya (ay 8c).
Penerapan: apakah saudara ‘menyensor’ Firman Tuhan, dalam arti ada yang
saudara taati dan ada yang saudara anggap tidak perlu ditaati? Ingat bahwa
mengabaikan bagian yang terkecil dari Firman Tuhanpun berarti
mengabaikan Tuhan sendiri!
Nats: Yosua 1:1-9
“Have I not commanded you? Be strong and of good
courage, do not be afraid nor be dismayed, for the
LORD your God with you wherever you go” (Yosua 1:9).
Kitab Yosua bercerita tentang bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan cara membagi-bagi
tanah itu kepada suku-suku Israel. Diceritakannya secara rinci bagaimana mereka menyeberangi
Sungai Yordan dan merebut daerah itu, sebagai basis untuk serangan selanjutnya. Dengan ringkas
dilaporkan dua pertempuran yg memusnahkan kekuasaan bangsa Kanaan, kemudian kemenangan-
kemenangan tentara Israel. Laporan pembagi-bagian negeri itu mencakup keterangan lengkap
tentang daerah Yehuda, disertai catatan mengenai pendudukan Hebron oleh bangsa Keni dan
kesukaran-kesukaran yg dialami di Manasye utara, juga pendudukan kota-kota Lewi dan masalah
suku-suku Transyordan. Kitab berakhir dengan-keterangan tentang wasiat rohani oleh Yosua,
puncaknya ialah perjanjian nasional di Sikhem.[1]
Judul kitab pertama dari bagian kedua dalam kanon Perjanjian Lama Ibrani ini dinamakan sesuai
dengan tokoh utamanya, yaitu Yosua.[2] Tidak ada Tradisi Yahudi kuno atau bukti berupa naskah
kuno bahwa kitab ini pernah merupakan kesatuan dengan kelima Kitab Taurat.[3] Data untuk
menentukan keadaan sejarah eksodus dari Mesir dan penaklukan Kanaan disediakan oleh catatan
Alkitab dan riset arkeologi. Para leluhur tinggal di Kanaan selama masa yang oelh para Arkeolog
disebut Zaman Perunggu Menengah (2100-1550 SM).[4] Pada umumnya diterima bahwa waktu
keluarnya bangsa Israel dari Mesir terjadi sekitar 1280 SM , dan dengan demikian bahwa
penaklukkan tanah Kanaan terjadi sekitar tahun 1240 SM. Data alkitab yang harus diperhatikan
meliputi berikut ini.[5]
a. Dalam Kejadian 15:13 telah dikatakan terlebih dahulu kepada Abrahm, bahwa keturunannya akan
menjadi penghuni dari suatu negeri asing selama 400 tahun. Sama halnya dengan itu Kel 12: 40
menyinggung mengenai waktu itu bahwa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun.
b. Dalam Hak 11: 26, Yefta berbicara mengenai tinggalnya orag Israel di Trans Yordan 300 tahun
sebelum zaman di mana ia hidup.
c. 1 Raj 6: 1 mengatakan secara khas bahwa tahun ke-4 dari pemerintahan Salomo, adalah tahun ke-
480 sesudah umat Israel keluar dari Mesir
Dalam Alkitab Ibrani, kitab Yosua adalah kitab pertama dalam kumpulan kitab-kitab yang disebut
”Nabi-Nabi Terdahulu”. Disebut demikian karena pentingnya sabda-sabda kenabian yaang terdapat
dalam kitab-kita itu. Sekarang ini kitab ini biasanya dipandang sebagai jilid pertama dari kumpulan
sejarah Deuteronomis (Ulangan). Yang termaksud dalam kitab-kitab Deuteroinomis adalah kitab
Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja dan melingkupi periode dari perebutan Kanaan dalam
Abad XII SM sampai pada waktu pembuangan dalam abad VI SM. Kitab Ulangan sering kali
dipandang sebagai pengantar kitab-kitab tersebut.[6]
b. Situasi Historis
a. Penulis
Tradisi Yahudi secara konsisten mencatat sebagian besar dari kitab Yosua ini berasal dari yosua
sendiri, sekaipun nama penulisnya tidak diperkenalkan sama seklai dalam kitab ini. Beberapa fakta
yang menyarankan pentarikhan penyusunan kitab ini hampir bersamaan waktu dengan masa hidup
Yosua adalah sebagai berikut: [7]
a. Penulis rupanya seorang saksi mata atas beberapa yang digambarkan. Misalnya, dalam 5:1 ada
naskah yang berbunyi “hingga kami dilampaui”, walaupun dalam beberapa naskah lain, penyusun-
penyusun Massoretis dan terjemahan-terjemahan berbunyi “sampai mereka dapat menyeberang”.
b. Seringnya penggunaan ungkapan “sampai sekarang” dan konteks di mana hal itu terjadi,
menyarankan pentarikhan yang hampir bersamaan waktu dengan masa Yosua. Perhatikanlah 6: 25,
yang menyarankan bahwa Rahab masih hidup, walaupun ungkapan itu mungkin saja menunjukkan
pada keturunannya, bukan kepada Rahab secara pribadi. Tetapi tanpa ragu 15 : 63 menunukkan
suatu pentarikhan kepada Daud 16: 10kepada pentarikhan pra-Salomo.
c. Ada beberapa bukti mengenai pentarikhan yang hampir bersamaan waktu dengan masa Yosua itu
menunjukkan kepada ”Sihon Besar” (Yos 11: 8; 19: 28) berbarengan dengan Tirus dan orang Fenesia
sebagai orang-orang “Sidon” (13: 4-6)
Banyak hal yang membuat Yosua mwenonjol sebagai pemimpin. Dia dari keluarga Yusuf, yang
memimpin jenjang sejarah Israel zaman itu; kakeknya Elisama adalah pemimpin suku Efraim melalui
padang gurun. Kontaknya dengan peradaban Mesir dan mengambil bagian dalam Keluaran (Bil 32:
11-12), telah diperlengkapi sebagaiman halnya dengan Musa, untuk tugas pennggemblengan
kaumnya menjadi suatu bengsa. Kemudian juga iman dan keberaniannya luas disingkapkan dalam
laporan yang disampaikan oleh Kaleb dan dia sendiri, untuk menyetujui penyerbuan atas Kanaan
dari Kadesy, dan bertentangan dengan laporan yang mencerminkan ketakutan dari sepuluh
pengintai lain : “jika Tuhan berkenaan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk kenegri itu
dan akan memberikannya kepada kita (Bil 14:8). Ia juga menunjukkan keperwiraannya selaku
kkomandan militer dalam memimpin angkatan bersenjata Israel, yang menghancurkan serangan
orang Amalek di Refidim (Ul 25: 18). Inilah tokoh yang secara alamiah layak, layak karena latihan dan
pengalaman yang dibangkitkan Allah untuk memimpin bangsa Israel. Seluruh bakat-bakat, latihan
dan pengalamannya bersatu padumenjadi suatu kekuatan yang dinamis karena sentuhan Allah.
Dalam panggilan Allah-lah seluruh potensinya tampil kepermukaan.[8]
Tujuan penulisan kitab ini adalah untuk melanjutkan sejarah Israel yang diawali dengan di
dalam pentateukh serta untuk menunjukkan kesetiaan Allah kepada perjanjian-Nya dengan para
leluhur dan bangsa teokratis tersebut dengabn menempatkan setiap suku diwilayah masing-masing
(11: 23; 21: 43-45). Selanjutnya kekudusan Allah tampak dalam hukuman-nya terhadap orang-orang
Kanaan yang jahat, dan di dalam desakan-Nya agar Israel sewaktu ikut dalam perang tersebut harus
membuang segala kejahatan.aspek dari hubungan Allah dengan manusia yang dikemukkan oleh
kitab ini adalah keselamatan yang dari Allah. Nama Yosua sendiri, bentuk Ibrani dari Yesus, artinya
“YEHOVA adalah keselamatan”. Dengan demikian sejarah penebusan tentang masuknya Israel ke
Kanaan serta mendudukinya adalah gambaran tentang rohani seorang Kristen berupa pergumulan,
kemenangan, dan berkat rohani (Ef 1:3; 2:6; 6:12) melalui kuasa perkasa Allah (Ef 1:19,20; 6:10).
Dalam Ibrani pasal empat perhentian di Kanaan dari semua pergumulan sia-sia di padang gurun
dikemukakan sebagai lambang dari perhentian rohani kita saat ini di dalam karya Kristus yang telah
selesai dan di dalam syafaat-Nya yang terus berlanjut yang memungkinkan kita untuk mengalahkan
diri dan Iblis.[10]
Namun dalam sejarah Deuuteronomis, tujuan khusus dari kitab Yosua, dengan tekanan pada
perebutan dan pembagian tanah, adalah menunjukkan akan kesetiaan Allah akan janji-janji yang
dibuat dulu kepada para bapa bangsa dan Musa, terutama janji akan tanah. Janji itu terpenuhi dalam
kitab Yosua untuk membangkitkan dalam hati kepercayaan umat akan janji-janji Allah.[11]
Ada dua konsepsi yang ekliru tentang kitab Yosua, yaitu : pertama, ada pandangan yang
menatakan bahwa kitab yosua hanya sekedar sebuah kisah mengenai seorang yang saleh dan
berani. Kedua, mengatakan bahwa kitab Yosua merupakan laporan militer mengenai penaklukkan
Kanaan. Namun kedua pandangan ini harus dikesampingkan. Setelah kedua konsepsi yang keliru ini
dikesampingkan dapat dilihat bahwa ketika strategi-strategi militer diketengahkan dalam teks, maka
strategi tersebut adalah strategi Allah dan bukan strategi Yosua berdasarkan orientasi yang
mengarah kepada peranan Allah ini, maka jelaslah bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah untuk
menyampaikan bagaimana Allah memelihara perjanjian-Nya untuk membawa umat Israel masuk ke
negeri yang sudah Ia tunjukkan kepada Abraham. [12]
Ayat 1
Memiliki arti : “dan kemudian YAHWE Dia telah menjadi kematian Musa, YAHWE Dia telah berkata
kepada Yosua anak Nun abdi Musa berkata kepada”.
Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua ... abdi Musa (Dia telah berkata kepada Yosua anak Nun
abdi Musa) (bdg. Kel 24:13; Bil 27:18-23; Ul 1:38; 31:23). Walaupun Musa telah memberikan suatu
tugas kepada Yosua, namun kini Allah berbicara langsung kepadanya untuk mengambil alih
kepemimpinan atas bangsa Israel. Sekalipun mungkin bukan „berhadap-hadapan” (Bil 12:8).
Penyataan ini pastilah disampaikan segera sesudah Musa wafat agar pemerintahan Teokrasi Allah
dapat berkesinambungan. Tuhan memberi empat tugas khusus kepada Yosua : (1) menyebrangi
sungai Yordan; (2) jadilah kuat... ; (3) jadikan bangsa ini memperoleh warisan mereka; (4)jaga agar
bertindak sesuai dengan seluruh hukum Allah.[19] Yosua merupakan pembantu yang akrab dan setia
kepada Musa selama empat puluh tahun pengembaraan di padang gurun. Sebagai seorang yang
dipenuhi oleh Roh Kudus, dia telah ditugaskan sebagai pengganti Musa (Bil 27: 18-23; Ul 34:9). Allah
kini memanggilnya untuk menuntun umatnya memasuki tanah perjanjian.[20]
Ayat 2
`lae(r"f.yI ynEïb.li
Frase yki²nOa' rv<ôa] #r<a'§h'-la, hZ<ëh; ~['äh'-lk'w>kata ~['äh'-lk'w> terdri dari w> particle
conjunction ”dan, maka”[21] lKokata benda umum masculine tunggal construct ”semua” h; particle
article ”itu” ~[;kata benda umum masculine tunggal absolute ”orang-orang, bangsa, rakyat”.
[22]Maka kata ~['äh'-lk'w> memiliki arti ”dan semua bangsa itu”.[23] Kata hZ<ëhterdiri dari
kata h; particle article “itu” hz< kata sifat masculine tunggal “ini”, makahZ<ëh memiliki arti “ini”.
Kata #r<a'§h'-la terdiri dari la, particle preposition “kepada, kearah, untuk”[24] h; particle article
“itu” #r,a, kata benda feminim tunggal absolute “tanah”, maka#r<a'§h'-la memiliki arti “kepada
tanah itu” . kata rv,a] particle relative ”yang”. ykinOa' kata ganti independent orang pertama tunggal
”aku”.[25] Seperti pengalaman bangsa Israel di padang gurun, pemasukan dan penaklukan Kanaan
dapat dianggap suatu contoh tertulis sebagai peringatan bagi kita (bd. 1Kor 10:11).[26]
Tanah yang dijanjikan dan penaklukannya oleh umat Allah bukan melambangkan sorga, tetapi
warisan rohani dan keselamatan orang percaya di dalam Kristus sekarang ini.
Sekalipun orang percaya sudah memiliki keselamatan dan dalam satu arti sudah mempunyai "berkat
rohani di dalam sorga" dalam Kristus (Ef 1:3), mereka masih harus "bertanding dalam pertandingan
iman" untuk memastikan bahwa mereka akan memiliki keselamatan kekal dan perhentian abadi
(1Tim 1:18-20; 4:16; 6:12). Sebagaimana halnya dengan peristiwa menaklukkan Kanaan, memiliki
keselamatan dan hidup kekal menyangkut perjuangan dan penaklukan rohani (Ef 6:10-20).
Bagi Yosua dan bangsa Israel, memiliki tanah perjanjian dicapai dan dipertahankan melalui iman
kepada Allah, terungkap dalam ketaatan kepada firman-Nya dan dalam peperangan melawan
musuh-musuh Allah (ayat Yos 1:7-9; bd. pasal Ul 28:1-68). Bagi orang percaya di bawah perjanjian
yang baru, memiliki keselamatan dan berkat-berkat Allah juga dipelihara dengan iman yang hidup
kepada Kristus. Jadi, memiliki tanah itu (yaitu, warisan Tuhan) dapat hilang, sebagaimana diingatkan
oleh Yosua (Yos 23:16). Pengharapan akan memiliki perhentian Allah pada terakhirnya terletak
dalam iman kepada janji-janji Allah (ayat Yos 1:6), kepada kuasa-Nya (Yos 3:14-17), dan kepada
kehadiran-Nya yang pribadi (ayat Yos 1:5,9).
Ayat 3
Ayat 5
Frase, ^ßP.r>a; al{ï %M'ê[i hy<åh.a, kata hy<åh.a ata kerja qal imperfek orang pertama tunggal
”menjadi”. Kata %M'ê[i berasal dari akar kata ~[i particle preposition suffix orang kedua maskulin
tunggal “bersamamu”.[30] al{particle negative “Tidak”. Kata ^ßP.r>a berasal dari akar kata bz[ kata
kerja qal orang pertama tunggal suffix orang kedua maksulin tunggal “aku meninggalkanmu”. Maka
makna frase ^ßP.r>a; al{ï %M'ê[i hy<åh.a, adalah “menjadi bersamamu Aku tidak meninggalkanmu”.
[31] Janji Allah yang mendasar kepada Yosua -- "Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan
membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" -- juga merupakan komitmen Allah
kepada semua orang percaya di dalam pergumulan iman mereka (Mat 28:20; Ibr 13:5-6; bd. Ul
31:6; Kehadiran Allah yang tetap dengan kita kini menjadi kenyataan melalui Anak-Nya (Mat 1:23)
dan karunia Roh Kudus (Luk 24:49).[32]
Ayat 7
Ayat 8
Menjadikan firman Allah penuntun utama untuk kepercayaan dan kelakuan kita (ayat Yos 1:7);
Mempelajari dan merenungkan Firman Allah setiap hari (ayat Yos 1:8); dan
Memutuskan untuk mencari kehadiran Allah dengan sungguh-sungguh seumur hidup (ayat Yos
1:5,9). Amanat kepada Yosua ini memberikan kepada kita sekumpulan prinsip umum untuk hidup
berhasil; akan tetapi, jangan sekali-kali kita menyimpulkan bahwa Allah wajib menyediakan
kemakmuran materiel untuk setiap orang yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Prinsip umum
semacam ini bukan jaminan mutlak, karena masih takluk kepada pilihan Allah yang lebih tinggi bagi
kita masing-masing; kadang-kadang Allah mengizinkan kita mengalami penderitaan dan kemalangan
Ayat 9
1) Ay 1 secara jelas menunjukkan bahwa Musa mati (bdk. Ul 34:5-6 yang menunjukkan bahwa
Tuhan yang mengubur Musa). Jadi Musa tidak diangkat ke surga tanpa mengalami kematian seperti
Henokh dan Elia.
2) Pada waktu Musa mati, bangsa Israel berkabung dan menangisinya selama 30 hari (Ul 34:8). Tapi
sekarang, dengan adanya perintah Tuhan kepada Yosua ini maka masa berkabung itu harus diakhiri
dan tugas baru menanti mereka. Dalam hidup kita, kita sering mengalami hal-hal yang menyedihkan
seperti ditinggal mati atau berpisah dengan orang yang kita cintai, putus dalam pacaran, gagal dalam
study, gagal dalam pelayanan, jatuh ke dalam dosa, dsb. Pada saat seperti itu, harus kita ingat untuk
tidak membiarkan kesedihan itu berlarut-larut, sehingga kita tidak bisa melakukan kewajiban kita
yang ada di depan kita. Ada saat kita harus meninggalkan kesedihan itu, dan menujukan pandangan
ke depan dan melaksanakan apa yang menjadi tugas kita.
3) Bahwa ada satu alat Tuhan yang mati, tidak berarti bahwa pekerjaan / rencana / janji Tuhan lalu
dibatalkan / dihentikan. Tuhan bisa mencari gantinya.
Bahwa Tuhan bisa mencari gantinya, tidak berarti bahwa kita tak perlu mempersiapkan pengganti!
Penerapan:
· pernahkah saudara memikirkan kemungkinan bahwa Tuhan memanggil diri saudara sendiri
untuk menjadi hamba Tuhan sehingga bisa menjadi pengganti hamba Tuhan di gereja saudara?
Kalau dalam mencari sekolah / pekerjaan saudara menggumulkan untuk bisa mengetahui kehendak
Tuhan, mengapa saudara tak pernah menggumulkan kehendak Tuhan dalam hal menjadi hamba
Tuhan?
· kalau memang saudara tidak dipanggil menjadi hamba Tuhan, pernahkah dan maukah saudara
mendoakan supaya dalam gereja saudara ada orang-orang yang bisa dipersiapkan menjadi hamba
Tuhan untuk menggantikan hamba Tuhan di gereja saudara?
4) Dari Bil 27:12-23 dan Ul 31:1-8,23 bisa kita ketahui bahwa Tuhan sudah menunjuk Yosua untuk
menggantikan Musa, sebelum Musa mati. Tetapi saat ini, pada saat Musa telah mati dan Yosua
betul-betul harus menjadi pemimpin Israel, Tuhan memberikan Firman Tuhan lagi kepada Yosua
untuk menguatkan Yosua.
Kalau Yosua, yang imannya hebat itu (bdk. Bil 14:5-9), membutuhkan Firman Tuhan untuk
menguatkan imannya, maka bagaimana mungkin saudara tidak membutuhkan Firman Tuhan untuk
menguatkan iman saudara? Karena itu, rajinlah dalam mencari Firman Tuhan, baik dalam Kebaktian,
Pemahaman Alkitab, maupun saat teduh! Prioritaskan Firman Tuhan dalam hidup saudara, karena
kalau tidak, saudara tidak mungkin bisa mempunyai iman yang kuat!
Yosua disuruh untuk memimpin Israel menyeberangi sungai Yordan, mengalahkan bangsa-bangsa
Kanaan, dan memiliki tanah Kanaan.
Ada banyak problem bagi Yosua untuk bisa melaksanakan perintah ini:
Kita tidak tahu persis, tetapi ada beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk untuk memperkirakan
usia Yosua pada saat itu:
· Yos 24:29 mengatakan bahwa ia mati pada usia 110 tahun.
· Yos 14:10b mengatakan bahwa saat itu Kaleb berusia 85 tahun, dan itu berarti pada Yos 1 Kaleb
berusia 80 tahun. Sedangkan Kaleb dan Yosua sama-sama menjadi pengintai dalam Bil 13, sehingga
mungkin sekali usia mereka kira-kira sama.
Dari semua ini diperkirakan bahwa usia Yosua saat ini adalah antara 80-85 tahun.
b) Israel adalah bangsa yang sangat tegar tengkuk (bdk. Ul 9:6b). Yosua sendiri tentu sudah sangat
mengenal sikap tegar tengkuk bangsanya itu (bdk. Bil 14:1-10).
Pasti merupakan sesuatu yang sangat berat untuk memimpin sekitar 2-3 juta orang yang tegar
tengkuk!
Nama ‘Yordan’ berasal dari akar kata YARAD yang berarti ‘to descend’ (= turun). Ini menunjukkan
bahwa sungai Yordan adalah sungai yang turunnya relatif sangat curam. Sebagai perbandingan,
sungai Yordan turun 15 kaki (= 4,5 m) setiap mil (= 1,6 km), sedangkan sungai Thames hanya turun 9
inci (= 22,5 cm) setiap mil. Ini menyebabkan arus sungai Yordan sangat deras dan pasti mempersulit
penyeberangan dari orang yang begitu banyak itu.
d) Bangsa-bangsa di Kanaan lebih besar dan lebih kuat dari bangsa Israel, dan mereka mempunyai
kota-kota yang dikelilingi benteng / kubu (bdk. Bil 13:28-33 Ul 7:1b Ul 9:1-2).
e) Yosua menggantikan Musa yang adalah orang yang hebat (bdk. Kel 33:9-11 Bil 12:6-8 Ul 34:10).
Ini bisa menyebabkan Yosua selalu ada di bawah bayang-bayang kehebatan Musa. Bangsa Israel, dan
bahkan Yosua sendiri, akan selalu menganggap Yosua inferior dibandingkan Musa / tidak sebaik
Musa. Bagi Yosua hal ini merupakan faktor psikologis yang sukar dikalahkan.
Dari semua ini jelaslah bahwa pada waktu Tuhan memberi perintah kepada Yosua, maka
perintahnya itu kelihatannya sukar / tidak mungkin dilaksanakan.
Penerapan:
Tuhan memang sering memberi kita perintah yang rasanya tidak mungkin untuk kita
laksanakan, karena Ia ingin kita mentaatiNya dengan bersandar kepada Dia!
Karena itu, kalau saudara mendapat suatu perintah yang rasanya sukar / tidak mungkin dilakukan,
jangan cepat-cepat mengatakan ‘tidak bisa’! Taatilah dengan bersandar kepada Tuhan!
a) Ay 3 menjanjikan bahwa setiap tempat yang diinjak Yosua akan menjadi milik Israel. Harus
diingat bahwa:
Yang dimaksud dengan ‘setiap tempat’ itu haruslah ada dalam batas-batas yang ada dalam ay 4.
Bandingkan dengan Ul 2:2-6,8b-9,19 yang jelas menunjukkan adanya daerah-daerah yang Tuhan
tidak berikan kepada Israel.
· janji itu hanya berlaku untuk Israel pada saat itu, dan tidak berlaku bagi kita saat ini.
Banyak orang mengajar menggunakan 2Kor 1:20 bahwa semua janji dalam Kitab Suci berlaku untuk
kita. Tetapi ini jelas salah! Apakah janji / perintah dalam Hos 1:2 Luk 1:31 Mat 14:29 berlaku untuk
kita? Tentu tidak! Demikian juga janji Tuhan kepada Yosua disini tidak berlaku untuk kita pada saat
ini! Karena itu, janganlah mencoba untuk menginjak-injak tanah orang dengan pemikiran bahwa
Tuhan akan memberikan tanah itu kepada saudara untuk menjadi gereja!
b) Ay 5a menjanjikan bahwa tidak ada yang bisa bertahan menghadapi Yosua. Mengapa? Karena
Tuhan menyertai Yosua (ay 5b bdk. Ro 8:31b).
· Musa sudah mati dan meninggalkan mereka, tetapi Tuhan tetap menyertai mereka!
Seseorang mengatakan:
“Heroes leave us, but God remains” (= pahlawan-pahlawan meninggalkan kita, tetapi Allah tetap
tinggal).
“Whoever, whatever has gone, God remains” (= siapapun, apapun telah pergi, Allah tetap tinggal).
Ini mengajar kita untuk bukan bersandar kepada manusia (betapapun hebatnya dia), tetapi kepada
Tuhan.
· Berbeda dengan janji dalam ay 3 tadi yang tidak berlaku untuk kita, maka janji dalam ay 5b ini
berlaku untuk semua orang Kristen. Alasannya: ay 5b ini dikutip oleh penulis surat Ibrani dalam
Ibr 13:5, yang jelas ditujukan kepada semua orang Kristen.
Karena itu, asal saudara adalah orang Kristen sejati, jangan pernah menganggap bahwa Tuhan
meninggalkan saudara! Problem yang hebat dan berlarut-larut, kegagalan, doa yang tidak dijawab,
bisa menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Tetapi ingat bahwa di atas kayu
salib, Yesus sudah memikul keterpisahan dengan Allah yang merupakan hukuman dosa manusia
(bdk. Mat 27:46). Karena itu, kalau kita percaya kepada Yesus, kita tidak mungkin lagi bisa terpisah
dari Allah / ditinggal oleh Allah!
c) Ay 6 menjanjikan bahwa Yosualah yang akan memimpin Israel untuk memasuki, menduduki dan
memiliki tanah Kanaan. Jadi semua itu akan terjadi pada masa hidup Yosua.
Janji yang Tuhan berikan di atas, bukanlah janji tanpa syarat. Adanya syarat itu ditunjukkan oleh:
· kata ‘hanya’ dalam awal ay 7 (Catatan: NIV menghapuskan kata ini, tetapi seharusnya kata ini
memang ada).
· kata-kata ‘supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi’ pada akhir ay 7).
· kata-kata ‘sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung’
(ay 8b).
Syaratnya:
Penerapan:
b) Mereka harus mempunyai sikap yang benar terhadap Firman Tuhan, yaitu:
Firman Tuhan tak cukup hanya dibaca dan dipelajari, tetapi juga harus direnungkan, dengan tujuan
untuk ditaati (ay 8c).
Penerapan:
Penerapan:
Mungkin sekali tidak sukar bagi saudara untuk membicarakan film yang baru saudara tonton, atau
pengalaman yang baru saudara alami pada waktu bepergian ke luar kota dsb. Tetapi bagaimana
kalau membicarakan Firman Tuhan?
Penerapan:
Apakah saudara ‘menyensor’ Firman Tuhan, dalam arti ada yang saudara taati dan ada yang saudara
anggap tidak perlu ditaati? Ingat bahwa mengabaikan bagian yang terkecil dari Firman Tuhanpun
berarti mengabaikan Tuhan sendiri!