Anda di halaman 1dari 36

) Musa mati dan digantikan oleh Yosua.

1)   Musa mati.

Kitab Suci jelas mengatakan bahwa Musa mengalami kematian, bukan diangkat ke
surga seperti Elia.

Ay 1-2: “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘HambaKu Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu”.

Bdk. Ul 34:5-6 - “(5) Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab,
sesuai dengan firman TUHAN. (6) Dan dikuburkanNyalah dia di suatu lembah di tanah
Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari
ini”.

Tetapi bandingkan dengan Yudas 9 - “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika


dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani
menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: ‘Kiranya Tuhan
menghardik engkau!’”.

Mengapa ada pertengkaran antara Mikhael dengan Iblis karena mayat Musa?
Sedikitnya ada 2 pandangan tentang hal ini:

a)   Karena Musa muncul pada waktu Yesus dimuliakan di atas gunung (Mat 17:3),
maka ada orang yang berpendapat bahwa Musa mengalami kebangkitan.
Mikhael menjaga mayat Musa supaya tidak busuk, sehingga bisa dibangkitkan,
sedangkan Iblis ingin membusukkan mayat Musa itu.

Saya tidak menerima pandangan / tafsiran ini karena:

1.   Kalau Musa dibangkitkan, ia dibangkitkan dengan tubuh apa? Tidak mungkin


ia dibangkitkan dengan tubuh kebangkitan / tubuh kemuliaan, karena kalau
demikian Kristus tidak bisa dikatakan sebagai yang pertama / yang sulung
yang bangkit dari antara orang mati (1Kor 15:20,23  Kol 1:18  Wah 1:5).

2.   Kalau mayat itu busukpun Tuhan tetap bisa membangkitkan.

b)   Kebanyakan orang berpendapat bahwa Tuhan menguburkan mayat Musa


sehingga tidak ada orang yang tahu kuburannya, karena Tuhan tidak mau orang
Israel menyembah Musa / menjadikan mayat Musa sebagai relics. Dan mungkin
sekali karena itu Tuhan lalu menugaskan Mikhael untuk menguburkan dan
menjaga mayat Musa itu. Sebaliknya, setan menghendaki mayat Musa itu,
supaya bisa ia gunakan untuk menjatuhkan bangsa Israel dalam penyembahan
terhadap mayat Musa tersebut.

Kalau ini benar, maka ini menunjukkan bahwa setan sangat ingin menjatuhkan
anak-anak Tuhan ke dalam penyembahan berhala! Ingat bahwa penyembahan
berhala merupakan dosa yang paling dikutuk / dibenci Tuhan dalam Perjanjian
Lama, sehingga tidak aneh kalau setan justru ingin kita jatuh ke dalam dosa itu.

2)   Pada waktu Musa mati, bangsa Israel berkabung dan menangisinya selama 30 hari
(Ul 34:8). Sekalipun ini merupakan tradisi yang tidak dapat disalahkan, tetapi
sekarang, dengan adanya perintah Tuhan kepada Yosua dalam ay 2-9 ini, maka
masa berkabung itu harus diakhiri dan tugas baru menanti mereka.

Penerapan: dalam hidup kita, kita sering mengalami hal-hal yang menyedihkan


seperti ditinggal mati / berpisah dari orang yang kita cintai, putus dalam pacaran /
patah hati, gagal dalam study, gagal dalam pelayanan, gagal dalam kehidupan
rumah tangga, jatuh ke dalam dosa, kehancuran bisnis, dsb. Pada saat seperti itu,
harus kita ingat untuk tidak membiarkan kesedihan itu berlarut-larut, sehingga kita
tidak bisa melakukan kewajiban kita yang ada di depan kita. Ada saat kita harus
meninggalkan kesedihan itu, dan menujukan pandangan ke depan dan
melaksanakan apa yang menjadi tugas kita.

3)   Yosua dipakai oleh Tuhan untuk menggantikan Musa.

Bahwa ada satu alat Tuhan yang mati, tidak berarti bahwa pekerjaan / rencana / janji
Tuhan lalu dibatalkan / dihentikan. Tuhan bisa mencari gantinya. Tetapi bahwa
Tuhan bisa mencari gantinya, tidak berarti bahwa kita tidak perlu mempersiapkan
pengganti!

Penerapan:

         Pernahkah saudara memikirkan kemungkinan bahwa Tuhan memanggil diri


saudara sendiri untuk menjadi hamba Tuhan sehingga bisa menjadi pengganti
hamba Tuhan di gereja saudara? Kalau dalam mencari sekolah / pekerjaan,
saudara menggumulkan untuk bisa mengetahui kehendak Tuhan, mengapa
saudara tidak pernah menggumulkan kehendak Tuhan dalam hal menjadi hamba
Tuhan?

         Kalau memang saudara tidak dipanggil menjadi hamba Tuhan, pernahkah dan
maukah saudara mendoakan supaya dalam gereja ada orang-orang yang bisa
dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan untuk menggantikan hamba Tuhan di
gereja saudara?
 

4)   Dari Bil 27:12-23 dan Ul 31:1-8,23 bisa kita ketahui bahwa Tuhan sudah menunjuk
Yosua untuk menggantikan Musa, sebelum Musa mati. Tetapi saat ini, pada saat
Musa telah mati dan Yosua betul-betul harus menjadi pemimpin Israel, Tuhan
memberikan Firman Tuhan lagi kepada Yosua untuk menguatkan Yosua.

Kalau Yosua, yang imannya hebat itu (bdk. Bil 14:5-9), membutuhkan Firman Tuhan
untuk menguatkan imannya, maka bagaimana mungkin saudara tidak membutuhkan
Firman Tuhan untuk menguatkan iman saudara? Karena itu, rajinlah dalam mencari
Firman Tuhan, baik dalam Kebaktian, Pemahaman Alkitab, maupun Saat Teduh!
Prioritaskan Firman Tuhan dalam hidup saudara, karena kalau tidak, saudara tidak
mungkin bisa mempunyai iman yang kuat!

5)   Nama Yosua.

Sebetulnya dalam bahasa Ibrani namanya adalah Hosea / Yehosua.

Bil 13:8,16 - “(8) dari suku Efraim: Hosea bin Nun; ... (16) Itulah nama orang-orang
yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu
Yosua (Ibrani: YEHOSUA)”.

Dalam LXX / Septuaginta, nama ini menjadi IESOUS (= Yesus).

Bandingkan dengan:

Kis 7:45 - “Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan
pimpinan Yosua (Yunani: IESOU) dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini
direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita;
demikianlah sampai kepada zaman Daud”.

Ibr 4:8 - “Sebab, andaikata Yosua (Yunani: IESOUS) telah membawa mereka masuk ke


tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari
lain”.

Ini merupakan salah satu alasan yang menyebabkan beberapa penafsir


menganggap bahwa Yosua merupakan TYPE dari Yesus.

Matthew Henry dan Albert Barnes misalnya, mengatakan bahwa bukan Musa, tetapi
Yosualah yang membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, demikian juga
bukan hukum Taurat, tetapi Yesuslah yang membawa kita ke surga.

Saya tidak tahu apakah penafsiran ini bisa diterima. Tetapi jelas bahwa ajarannya
memang benar: hukum Taurat memang tidak mungkin membawa kita ke surga;
hanya Yesus yang bisa! Karena itu jangan berusaha masuk surga dengan
mengandalkan ketaatan pada hukum Taurat / Firman Tuhan, tetapi dengan iman
kepada Yesus.

 
Bdk. Gal 2:16,21 - “(16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh
karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.
Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh
karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.
Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum
Taurat. ... (21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran
oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus”.

II) Firman Tuhan bagi Yosua.


 

1)   Perintah untuk Yosua.

Ay 1-2: “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘HambaKu Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini,
menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu”.

Yosua disuruh untuk memimpin Israel menyeberangi sungai Yordan, mengalahkan


bangsa-bangsa Kanaan, dan memiliki tanah Kanaan. Perintah ini bukan perintah
yang gampang untuk dilaksanakan. Ada banyak problem bagi Yosua untuk bisa
melaksanakan perintah ini:

a)         Usianya sudah tua.

Kita tidak tahu persis usia Yosua, tetapi ada hal yang bisa dijadikan petunjuk
untuk memperkirakan usia Yosua pada saat itu, yaitu Yos 14:10b yang
mengatakan bahwa saat itu Kaleb berusia 85 tahun.

Yos 14:10 - “Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku,


seperti yang dijanjikanNya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak
diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel
mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima
tahun aku hari ini”.

Sedangkan Kaleb dan Yosua sama-sama menjadi pengintai dalam Bil 13,


sehingga mungkin sekali usia mereka kira-kira sama.

Dari semua ini diperkirakan bahwa usia Yosua saat ini adalah antara 80-85
tahun.

 
b)   Israel adalah bangsa yang sangat tegar tengkuk (bdk. Ul 9:6b). Yosua sendiri
tentu sudah sangat mengenal sikap tegar tengkuk bangsanya itu (bdk. Bil 14:1-
10).

Pasti merupakan sesuatu yang sangat berat untuk memimpin sekitar 2-3 juta
orang yang tegar tengkuk!

c)         Sungai Yordan adalah sungai yang sangat deras alirannya.

Nama ‘Yordan’ berasal dari akar kata YARAD yang berarti ‘to descend’ (= turun).
Ini menunjukkan bahwa sungai Yordan adalah sungai yang turunnya relatif
sangat curam. Sebagai perbandingan, sungai Yordan turun 15 kaki (= 4,5 m)
setiap mil (= 1,6 km), sedangkan sungai Thames hanya turun 9 inci (= 22,5 cm)
setiap mil. Ini menyebabkan arus sungai Yordan sangat deras dan pasti
mempersulit penyeberangan dari orang yang begitu banyak itu.

Di samping itu, kelihatannya saat itu merupakan saat dimana sungai Yordan itu
paling deras airnya.

Yos 3:15 - “Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan,
dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi
sungai itu - sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama
musim menuai”.

Jadi, ini merupakan ujian iman bagi Yosua.

d)   Bangsa-bangsa di Kanaan lebih besar dan lebih kuat dari bangsa Israel, dan
mereka mempunyai kota-kota yang dikelilingi benteng / kubu (bdk. Bil 13:28-
33  Ul 7:1b  Ul 9:1-2).

Bil 13:28-33 - “(28) Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-
kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
(29) Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori
diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai
Yordan.’ (30) Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di
hadapan Musa, katanya: ‘Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab
kita pasti akan mengalahkannya!’ (31) Tetapi orang-orang yang pergi ke sana
bersama-sama dengan dia berkata: ‘Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu,
karena mereka lebih kuat dari pada kita.’ (32) Juga mereka menyampaikan kepada
orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata:
‘Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan
penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang
tinggi-tinggi perawakannya. (33) Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa,
orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti
belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.’”.
 

Jelas bahwa Kaleb benar kalau ditinjau dengan mata iman. Tetapi dari sudut
mata jasmani, para pengintai lain itulah yang benar (mungkin kecuali kata-kata
terakhir dalam ay 32-33). Ini terbukti dari ayat-ayat di bawah ini.

Ul 7:1 - “‘Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke


mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa
dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang
Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat
dari padamu”.

Ul 9:1-2 - “(1) ‘Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai
Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa
yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-
kubunya sampai ke langit - (2) suatu bangsa yang besar dan tinggi, orang Enak,
yang kaukenal dan yang tentangnya kaudengar orang berkata: Siapakah yang
dapat bertahan menghadapi orang Enak?”.

e)   Yosua menggantikan Musa yang adalah orang yang hebat (bdk. Kel 33:9-
11  Bil 12:6-8  Ul 34:10). Ini bisa menyebabkan Yosua selalu ada di bawah
bayang-bayang kehebatan Musa. Bangsa Israel, dan bahkan Yosua sendiri, akan
selalu menganggap Yosua inferior dibandingkan Musa / tidak sebaik Musa. Bagi
Yosua hal ini merupakan faktor psikologis yang sukar dikalahkan.

Dari semua ini jelaslah bahwa pada waktu Tuhan memberi perintah kepada Yosua,
maka perintahNya itu kelihatannya sukar / tidak mungkin dilaksanakan.

Penerapan: Tuhan memang sering memberi kita perintah yang rasanya tidak
mungkin untuk kita laksanakan, karena Ia ingin kita mentaatiNya dengan bersandar
kepada Dia!

Karena itu, kalau saudara mendapat suatu perintah yang rasanya sukar / tidak
mungkin dilakukan, jangan cepat-cepat mengatakan ‘tidak bisa’! Taatilah dengan
bersandar kepada Tuhan!

2)   Janji Tuhan bagi Yosua.

Ay 3-6: “(3) Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada
kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung
Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh
tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu
akan menjadi daerahmu. (5) Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi
engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan
menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan
engkau. (6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin
bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang
mereka untuk diberikan kepada mereka”.

a)   Ay 3 menjanjikan bahwa setiap tempat yang diinjak Yosua akan menjadi milik
Israel. Harus diingat bahwa:

1.   Janji ini tidak berlaku tanpa batas.

Yang dimaksud dengan ‘setiap tempat’ itu haruslah ada dalam batas-batas


yang ada dalam ay 4. Bandingkan dengan Ul 2:2-6,8b-9,19 yang jelas
menunjukkan adanya daerah-daerah yang Tuhan tidak berikan kepada Israel.

Ul 2:2-6,8-9,19 - “(2) Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian: (3)


Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang
ke utara. (4) Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu
akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di
Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali; (5) janganlah
menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki
dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir
menjadi miliknya. (6) Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang,
supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan
uang, supaya kamu dapat minum. ... (8) Kemudian kita berjalan terus,
meninggalkan daerah saudara-saudara kita, bani Esau yang diam di Seir,
meninggalkan jalan dari Araba-Yordan, yakni dari Elat dan Ezion-Geber.
Sesudah itu kita belok dan berjalan terus ke arah padang gurun Moab. (9) Lalu
berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah
menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari
negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan kepada bani Lot
menjadi miliknya. ... (19) maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah
melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan
memberikan kepadamu apapun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu,
karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot menjadi miliknya”.

2.   Mengapa disebutkan ‘orang Het’ secara khusus (ay 4)?

Jelas bahwa tanah Kanaan dihuni oleh banyak bangsa, tetapi ay 4 ini hanya
menyebutkan ‘orang Het’ saja. Mengapa?

Adam Clarke mengatakan bahwa alasannya adalah: orang Het itu adalah
yang paling kuat dan suka berperang di antara bangsa-bangsa Kanaan, dan
mereka menempati daerah selatan Kanaan, yang merupakan daerah yang
bergunung-gunung, sehingga jelas bahwa merekalah yang paling sukar untuk
dikalahkan. Juga ia menambahkan bahwa kata-kata ‘orang Het’ boleh
dikatakan merupakan suatu wakil dari semua bangsa-bangsa Kanaan (gaya
bahasa synecdoche).

3.   Janji itu hanya berlaku untuk Yosua dan bangsa Israel pada saat itu, dan
tidak berlaku bagi kita saat ini.

Banyak orang mengajar menggunakan 2Kor 1:20 bahwa semua janji dalam


Kitab Suci berlaku untuk kita.

2Kor 1:20 - “Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya
oleh Dia kita mengatakan ‘Amin’ untuk memuliakan Allah”.

Memang Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah, kalau janji itu memang
dijanjikan untuk kita! Tetapi bagaimana dengan janji-janji seperti di bawah ini?

Luk 1:31 - “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan


seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”.

Mat 14:29 - “Kata Yesus: ‘Datanglah!’ Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus”.

Apakah janji / perintah ini berlaku untuk kita? Tentu tidak! Demikian juga janji
Tuhan kepada Yosua di sini tidak berlaku untuk kita pada saat ini! Karena itu,
janganlah mencoba untuk menginjak-injak tanah orang dengan pemikiran
bahwa Tuhan akan memberikan tanah itu kepada saudara untuk menjadi
gereja!

Catatan: tetapi kalau dalam Kitab Suci Tuhan mengatakan suatu janji kepada
seseorang / sekelompok orang, memang bisa saja itu berlaku untuk semua
kita. Misalnya Ro 8:28 diucapkan oleh Tuhan / Paulus kepada orang Kristen
di Roma, tetapi jelas bahwa janji itu berlaku bagi kita. Lalu bagaimana
membedakannya? Dengan melihat kontext dan seluruh Kitab Suci, kita harus
menafsirkan apakah janji itu berlaku hanya untuk orang itu pada saat itu, atau
untuk semua orang atau untuk semua orang Kristen.

b)   Ay 5a menjanjikan bahwa tidak ada yang bisa bertahan menghadapi Yosua.
Mengapa? Karena Tuhan menyertai Yosua (ay 5b).

Ay 5: “Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur


hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau;
Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau”.

Ro 8:31b - “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”.

 
1.   Musa sudah mati dan meninggalkan mereka, tetapi Tuhan tetap menyertai
mereka!

Seseorang mengatakan:

“Heroes leave us, but God remains” (= Pahlawan-pahlawan meninggalkan kita,


tetapi Allah tetap tinggal).

“Whoever, whatever has gone, God remains” (= Siapapun, apapun telah pergi,
Allah tetap tinggal).

Ini mengajar kita untuk bukan bersandar kepada manusia (betapapun


hebatnya dia), tetapi kepada Tuhan.

2.   Berbeda dengan janji dalam ay 3 tadi yang tidak berlaku untuk kita, maka
janji dalam ay 5b ini berlaku untuk semua orang kristen. Alasannya: ay 5b ini
dikutip oleh penulis surat Ibrani dalam Ibr 13:5, yang jelas ditujukan kepada
semua orang kristen.

Ibr 13:5 - “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu


dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali
tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan
engkau.’”.

Karena itu, asal saudara adalah orang kristen sejati, jangan pernah
menganggap bahwa Tuhan meninggalkan saudara! Problem yang hebat dan
berlarut-larut, kegagalan, doa yang tidak dijawab, bisa menyebabkan kita
merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Tetapi ingat bahwa di atas kayu
salib, Yesus sudah memikul keterpisahan dengan Allah yang merupakan
hukuman dosa manusia (bdk. Mat 27:46). Karena itu, kalau kita percaya
kepada Yesus, kita tidak mungkin lagi bisa terpisah dari Allah / ditinggal oleh
Allah!

c)   Ay 6 menjanjikan bahwa Yosualah yang akan memimpin Israel untuk memasuki,
menduduki dan memiliki tanah Kanaan. Jadi, semua itu akan terjadi pada masa
hidup Yosua.

3)   Syarat.

Ay 7-8: “(7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,


bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan
kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya
engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (8) Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”.
 

Janji yang Tuhan berikan di atas, bukanlah janji tanpa syarat. Adanya syarat itu
ditunjukkan oleh:

         Kata ‘hanya’ dalam awal ay 7 (Catatan: NIV menghapuskan kata ini, tetapi


seharusnya kata ini memang ada).

         Kata-kata ‘supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi’ pada akhir ay 7.

         Kata-kata ‘sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan


beruntung’ (ay 8b).

Syaratnya adalah:

a)         ‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu’ (ay 7a).

NIV: Be strong and courageous (= kuatlah dan beranilah).

Jadi mereka tak boleh takut-takut, tetapi sebaliknya harus berani dan harus
beriman kepada Tuhan.

Penerapan: seringkah saudara taat kepada Tuhan dengan takut-takut?

b)   Mereka harus mempunyai sikap yang benar terhadap Firman Tuhan.

Ay 7-8: “(7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-


sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah
diperintahkan kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (8) Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung”.

1.   Merenungkan Firman Tuhan (ay 8b).

Calvin: “Assiduous meditation on the Law is also commanded; because, whenever


it is intermitted, even for a short time, many errors readily creep in, and the
memory becomes rusted, so that many, after ceasing from the continuous study of
it, engage in practical business, as if they were mere ignorant tyros. God therefore
enjoins his servant to make daily progress, and never cease, during the whole
course of his life, to profit in the Law. Hence it follows that those who hold this
study in disdain, are blinded by intolerable arrogance” (= Meditasi / perenungan
yang tekun terhadap hukum Taurat juga diperintahkan; karena, kapanpun itu
tidak dilanjutkan, bahkan untuk waktu yang singkat, banyak kesalahan siap
untuk merangkak masuk, dan ingatan akan berkarat, sehingga banyak orang,
setelah berhenti dari tindakan mempelajari secara terus menerus, terlibat
dalam kesibukan praktis, seakan-akan mereka adalah semata-mata orang baru
yang tidak mengerti apa-apa. Karena itu, Allah memerintahkan pelayannya
untuk membuat kemajuan tiap hari, dan tidak pernah berhenti, selama seluruh
jalan hidupnya, untuk mendapat keuntungan / mengambil pelajaran dari
hukum Taurat. Karena itu, maka mereka yang menganggap remeh tindakan
mempelajari ini, dibutakan oleh kesombongan yang sangat besar).

Bandingkan dengan Amsal 19:27 - “Hai anakku, jangan lagi mendengarkan


didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang
memberi pengetahuan”.

NIV: ‘Stop listening to instruction, my son, and you will stray from the words
of knowledge’ (= Berhentilah mendengar instruksi, anakku, dan engkau akan
tersesat dari kata-kata pengetahuan).

NASB: ‘Cease listening, my son, to discipline, and you will stray from the
words of knowledge’ (= Berhentilah mendengar, anakku, pada disiplin, dan
engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).

Penerapan: jangan pernah berhenti belajar dan merenungkan Firman Tuhan!


Prioritaskan itu dalam hidup saudara!

2.   Memperkatakan Firman Tuhan (ay 8a).

Artinya: harus sering membicarakan dan menyampaikan Firman Tuhan.

Penerapan: mungkin sekali tidak sukar bagi saudara untuk membicarakan


film yang baru saudara tonton, atau pengalaman yang baru saudara alami
pada waktu bepergian ke luar kota dsb. Tetapi bagaimana kalau
membicarakan Firman Tuhan?

3.   Mentaati seluruh Firman Tuhan (ay 7,8).

Firman Tuhan tak cukup hanya dibaca, dipelajari, dan direnungkan. Tetapi
kita harus melakukan semua itu dengan tujuan untuk mentaatinya (ay 8c).

Penerapan: apakah saudara ‘menyensor’ Firman Tuhan, dalam arti ada yang
saudara taati dan ada yang saudara anggap tidak perlu ditaati? Ingat bahwa
mengabaikan bagian yang terkecil dari Firman Tuhanpun berarti
mengabaikan Tuhan sendiri!
Nats: Yosua 1:1-9
“Have I not commanded you? Be strong and of good
courage, do not be afraid nor be dismayed, for the
LORD your God with you wherever you go” (Yosua 1:9).

Dalam sepanjang sejarah Tuhan membangkitkan


hamba-hambaNya yang saleh, yang menjadi contoh
bagi kita, yang boleh menjadi pertolongan bagi kita di
dalam menapaki masa depan kita dengan melihat
akan kekuatan dan penghiburan dari kitab suci yang
Tuhan sediakan bagi kita semua.

Siapakah Yosua? Nama Yosua muncul kali pertama di


dalam Keluaran 17:8-16, dia adalah seorang jendral
yang memimpin tentara Israel dalam peperangan
melawan orang Amalek. Yosua adalah abdi Musa atau
asisten Musa (Keluaran 24:13). Yosua bin Nun
digambarkan sebagai sosok yang masih muda
(Keluaran 33:11). Dalam Bilangan 13 Yosua adalah
agen rahasia pengintai yang survey ke tanah Kanaan,
pulang bersama dengan 12 pengintai untuk
memberikan satu laporan. Sayang sekali laporan dari
Yosua dan Kaleb adalah ‘minority report’ sehingga
laporan mereka tidak diterima, karena suara
mayoritas yang akhirnya kemudian didengar. Yosua
juga diposisikan sebagai successor dari Musa di
hadapan imam dan di hadapan segenap umat
(Bilangan 27:18-23).
Di dalam Yosua 1, Yosua melihat dirinya sebagai abdi
Musa, Musa yang pernah memimpinnya, Musa yang
pernah berada di sampingnya, Musa yang kepadanya
Yosua meminta nasehat, Musa yang kepadanya Yosua
mendampinginya bersama di dalam perjalanan
kerohaniannya dan perjalanan melayani mengikut
Tuhan. Sekarang di dalam moment yang dihadapi
Yosua, Alkitab katakan “Musa, hamba Tuhan itu sudah
mati…” (Yosua 1:1-2). Sekarang Yosua harus
menghadapi satu krisis kepemimpinan di dalam
hidupnya. Yosua harus menghadapi satu fakta realita,
Musa yang pernah berada bersama dia
melayani  dia, Musa yang mendampingi dia,
sekarang Musa, hamba Tuhan itu sudah mati.

Berapa besar dan berapa signifikannya Musa di dalam


hidup Yosua dan di dalam sejarah dari Israel? Dari
kitab suci kita akan menemukan hal-hal yang sangat
besar di dalam diri Musa; tetapi dari kitab suci juga
kita akan menemukan kalimat dari penulis Ibrani yang
sangat penting pada waktu kita harus kilas balik
melihat kepada sosok pribadi Musa atau pemimpin-
pemimpin rohani kita. Penulis Ibrani mengatakan, “…
perhatikan akhir hidup para pemimpin-pemimpin
rohanimu, tetapi contohlah iman mereka…” (Ibrani
13:7b). Dua frase ini tidak boleh dipisah tetapi harus
digabungkan karena ini adalah cara Tuhan mengajar
kita memperhatikan hidup para pemimpin rohani kita
dan mencontoh iman mereka. Musa berapa besar?
Dalam Ulangan 34:10-12 dikatakan, “Tidak ada lagi
yang seperti Musa, yang dikenal Tuhan berhadapan
muka; tidak ada lagi nabi yang bangkit dari antara
orang Israel dalam hal segala tanda dan mujizat yang
dilakukannya atas perintah Tuhan…” Musa besar;
Musa sangat signifikan. Tidak ada lagi yang seperti
Musa, Alkitab beritahu kepada kita. Tetapi Musa yang
besar, Musa sebagai seorang pemimpin yang dipakai
Tuhan tetap Tuhan memberi catatan kaki tentang
dirinya yang cacat di dalam rohaninya. Itu sebab
meskipun Tuhan memberikan Musa melihat negeri itu
terbentang di depannya tetapi Musa tidak boleh
masuk ke sana.

Kita harus jujur sejujur-jujurnya melihat kejujuran dari


kitab suci waktu membongkar kelemahan dan dosa
dari semua orang saleh yang beriman kepada Tuhan.
Kita tidak boleh mengabaikan hal itu.

Dalam Ulangan 32:51-52 dikatakan Musa telah


berubah setia terhadap Allah di tengah-tengah orang
Israel; Musa tidak menghormati kekudusan Tuhan di
tengah-tengah orang Israel . Ini kesalahan yang begitu
dahsyat dan begitu besar, tetapi Tuhan tidak tutupi.
Sdr bisa lihat, sdr bisa baca, sdr bisa bayangkan
seorang pemimpin besar mempunyai kecacatan rohani
sedemikian. Bahkan pemazmur mencatat apa yang
ada di dalam pergumulan diri Musa di dalam Mazmur
106:32-33,”Israel menggusarkan hati Musa dan
memahitkan hatinya sehingga Musa teledor dengan
kata-katanya.” Bacalah kitab suci, kita akan
menemukan banyak kecacatan dari semua pemimpin-
pemimpin rohani. bacalah kitab suci, kita akan
menemukan banyak ketidak-sempurnaan dari hidup
mereka pada waktu mereka berjalan mengikut Tuhan,
melayani Tuhan, beriman kepada Tuhan. Ini fakta, ini
satu hal yang harus kita pelajari, yang harus kita
perhatikan, karena penulis Ibrani memberitahu kepada
kita, perhatikan akhir hidup dari pemimpin-
pemimpinmu. Tetapi penulis Ibrani juga memberikan
pesan kepada kita, contohlah iman mereka. Imitate
their faith, bukan mencontoh akhir hidup mereka;
bukan mencontoh cacat rohani mereka; bukan
mencela mereka; bukan mengejar kesalahan mereka.
Karena Alkitab berpesan kepada kita, yang harus kita
kejar adalah kejarlah kekudusan, karena tanpa
kekudusan tidak seorang pun dapat melihat Allah
(Ibrani 12:14). Dan penulis Ibrani mengatakan
contohlah imannya Musa (Ibrani 12:24-30). Iman Musa
adalah iman yang menyeberangi laut Merah, iman
yang harus menanti Tuhan. Iman yang seperti ini ada
pada kitakah? Iman yang seperti ini ada pada
Gerejakah? Iman yang seperti apakah yang ada pada
kita? Saya permisi tanya, kita mau mewariskan
kepada generasi penerus kita, mewariskan kepada
pelayan-pelayan yang akan datang melanjutkan
pelayanan kita, kita akan mewariskan iman yang
seperti apakah? Musa mewariskan iman yang akan
melewati laut Merah, iman yang seperti biji sesawi
yang hanya berharap kepada Tuhan, memandang
kepada Dia yang tidak kelihatan, iman yang akan
Musa wariskan kepada Yosua, iman yang tidak takut
kepada murka raja, iman yang tinggalkan kesenangan
Mesir, kenikmatan dosa demi menderita bersama
umat Allah di padang gurun, iman itu yang akan dia
wariskan kepada Yosua karena Yosua juga adalah
seorang pemimpin yang harus mempunyai iman yang
akan merobohkan tembok Yerikho, bukan dengan
kekuatan manusia, bukan dengan cara manusia, tetapi
beriman kepada perkataan Tuhan yang memberikan
strategi peperangan itu kepada Yosua.

Pertama, Yosua harus menguburkan masa lalunya


dengan Musa. Yosua harus meninggalkan masa
lalunya dengan Musa. Tuhan sendiri sudah kuburkan
hambaNya. Tuhan tidak pernah question, tidak pernah
mempertanyakan pelayanan Musa. Karena dalam
Yosua 1:1 “After the death of Moses, the servant of
the LORD…” Tuhan sendiri mengkonfirmasi “Musa itu
hamba-KU, Musa itu pelayan-KU…” (Yosua 1:2). Musa
secara fisik tidak bisa masuk ke tanah perjanjian,
tetapi Tuhan kasih dia melihat, memandang dengan
indah, lalu Tuhan kuburkan dia, dan Tuhan berkata,
“Mari masuklah hai hambaKu yang setia.” “Sebab itu
bersiaplah sekarang untuk menyeberangi sungai
Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju
negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”
Sekarang ini waktunya, dia harus menyeberangi
sungai Yordan itu, ada pekerjaan Tuhan yang sedang
menanti dan akan diberikan kepada Yosua.

Kedua, dengan iman Yosua menjalani lembaran yang


baru. Di dalam Yosua 1 ini Tuhan memberikan janjiNya
dan perkataanNya kepada Yosua sebelum dia masuk
ke tanah Kanaan. Ada harapan di depan. Ada
pekerjaan yang harus dikerjakan dan Tuhan beritahu
Tuhan menjanjikan itu semua kepada Yosua. Apa
sajakah janji-janji  Tuhan baginya? Pertama,
dalam Yosua 1:3-4 kita menemukan batasan teritori
yang Tuhan Allah akan berikan kepada orang Israel.
Tuhan memimpin mereka untuk menaklukkan tanah
Kanaan itu. Kedua, dalam Yosua 1:5 kehadiran Tuhan
dan kuasa Tuhan Allah diberikan kepada Yosua.
“Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi
engkau seumur hidupmu. Seperti Aku menyertai Musa,
demikianlah Aku akan menyertai engkau. Aku tidak
akan membiarkan engkaudan tidak akan
meninggalkan engkau.” Kuasa dari Tuhan Allah,
hadirat Tuhan, the presence of God, penyertaan Tuhan
dijanjikan Tuhan kepada Yosua yang akan
menjalankan misi dari Tuhan Allah sendiri. Ketiga,
dalam Yosua 1:8 kita akan menemukan perjalanan
yang akan berhasil dan engkau yang akan beruntung.
Tetapi jangan berhenti di janjinya Tuhan karena
janjinya Tuhan itu menuntut iman, menuntut akan
respons baik dari Yosua dan juga respons dari kita
sebagai umat Tuhan yang akan terus berpegang
kepada janji Tuhan yang ada di dalam firmanNya.
Tuhan memberikan janji kepada Yosua sebelum dia
memulai dan menjalankan misinya; Tuhan juga
memberikan satu perintah kepada Yosua berdasarkan
apa yang Ia janjikan, apa yang harus dikerjakan oleh
Yosua.

Tuhan itu setia akan janjiNya, tetapi responsibilitas


Yosua jelas juga dipaparkan di sini. Pertama, pelajari
kitab suci. “Janganlah engkau lupa memperkatakan
kitab Taurat ini. Renungkanlah itu siang dan malam
supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan
segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan
demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau
akan beruntung…” (Yosua 1: 8).

Biografi para pemimpin yang tidak disensor,


kehidupan orang Israel yang dipaparkan dan dibongkar
kita bisa baca. Kehidupan orang Israel yang
ditewaskan di padang gurun, penyembahan berhala
yang dilakukan, imoralitas seksual yang mereka
lakukan, sungut-sungut yang keluar dari mulut
mereka, oleh Paulus dirangkum dalam 1 Korintus
10:11, “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai
contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi
kita yang hidup pada jaman akhir yang telah tiba.”
Please be very careful. Berhati-hatilah akan
peringatan dari Tuhan. Peringatan itu kita akan alami
pada waktu kita mempelajari kitab suci, pada waktu
kita merenungkan akan firman Tuhan siang dan
malam.
Kitab suci kalau lembarannya itu bersih, kita harus
mencurigai bagaimana hati kita. Kitab suci kalau sdr
coret, sdr catat lalu garis bawahi, lalu tahun kedua,
sdr baca ulang lagi, lalu ketemu lagi ayat-ayat yang
sudah digaris tadi, ayat yang telah Tuhan iluminasikan
kepadamu, lalu Tuhan memberikan pengertian yang
baru, sdr akan terus tidak habis-habisnya
mendapatkan penghiburan kekuatan dan yang paling
utama, hikmat, the wisdom dari Tuhan karena kitab
suci adalah firman Allah. Dalam 2 Timotius 3:15-17 “…
that the man of God maybe completed, thoroughly
equipped for every goodwork.” Hikmat dari Tuhan,
koreksi dari atas, didikan dari Tuhan, perbaikan
kelakuan. Sdr bukan mendengar perkataan dari
manusia tetapi otoritas adalah Tuhan, Pencipta yang
kekal. Belajarlah kitab suci, belajarlah firman Tuhan.
Jangan berhenti dan puas, bacalah kitab sucimu
setiap hari 4 pasal dalam setahun selesaikan itu. Mari
kita berjuang, mari kita katakan kepada Tuhan, saya
ingin tahu isi hatiMu. Kalau sdr sebagai suami isteri
sudah menikah puluhan tahun, sdr pasti banyak tahu
isi hati dari pasanganmu. Sebaliknya sdr yang masih
pacaran, sdr pasti tidak tahan dan sdr ingin tahu.
Biasanya waktu pacaran, kalau satu hari tidak teks,
pasti ada yang kurang, bukan? Relasi yang benar itu,
tahu makin kurang kita ingin tambahkan. Relasi yang
sehat itu adalah selalu ingin tahu masih banyak hal
yang ingin aku tahu dari dirimu.

Waktu kita berelasi dengan Tuhan, yang adalah Sang


Gembala yang baik, biarlah hati kita boleh terus
menerus dan senantiasa berkata “Tuhan, aku ingin
tahu isi hatiMu. kadang-kadang aku tidak mengerti
apa yang Engkau katakan, tetapi tolong Tuhan,
selama seumur hidupku aku ingin Tuhan bukakan
mataku, bukakan mata hatiku, bukakan di dalam
waktuMu yang indah bagiku. Masih banyak hal yang
aku belum mengerti dari kitab suci ini.” Masih banyak
hal yang menjadi rahasia yang boleh kita temukan di
dalam kitab suci ini. Belajarlah akan kitab ini.

Kedua, pada waktu janji Tuhan diberikan kepada


Yosua, kita juga akan melihat pesan dan prinsip
penting adalah setelah mempelajari kitab suci, point
yang kedua adalah kita harus taat kepada Allah, to
obey God. “Janganlah engkau menyimpang ke kanan
atau ke kiri supaya engkau beruntung ke manapun
engkau pergi” (Yosua 1:7). Kita harus ada ketaatan
kepada Tuhan Allah pada waktu kita sudah mengerti
akan firmanNya. Paulus memberitahu kita, dia
mengikat dirinya di dalam kebenaran. Kebenaran itu
menjadi ikat pinggangnya dia. Sebagai Gereja Tuhan
yang mempelajari kitab suci, sebagai Gereja Tuhan
yang mau taat kepada Tuhan, bolehkah saya pesan
kepada kita, lakukanlah hal yang benar dengan cara
yang benar. Do the right things in the right way!

Hari dimana Musa salah mengerti panggilannya, salah


mengerti akan waktu Tuhan dan begitu marah, hari itu
dengan tangannya sendiri dia bunuh orang Mesir
(Keluaran 2:12). Akibat hari itu, Musa harus melewati
40 tahun sekolah di padang gurun untuk mengerat
semua keangkuhan hidup dia yang ada di Mesir.
Berjalan bersama Tuhan, taat kepada Tuhan itu bukan
di sekolah teologi, tetapi di sekolah kehidupan, the
school of life itu. Musa harus memahami apa yang dia
mengerti, dia harus merenungkan itu berapa lama
waktu Tuhan untuk dia, 40 tahun sekolah di padang
gurun. Carang-carang yang tidak berbuah pada dirinya
itu dikerat dipotong sedemikian rupa dan sedemikian
lama di dalam waktunya Tuhan untuk dia dan
anugerah Tuhan untuknya. Sehingga waktunya tiba
Tuhan kembali memanggil Musa, mengutus dia untuk
kembali ke Mesir membebaskan orang Israel dari
perbudakan tangan Firaun. Itu adalah sekolah
kehidupan Musa.

Kita semua masing-masing akan mempunyai sekolah


kehidupan kita masing-masing, dan Yesus memanggil
kita untuk menjadi murid kebenaran dan belajar akan
kebenaran dan melakukan akan kebenaran. Kita
adalah murid kebenaran, belajar kebenaran,
melakukan kebenaran. Itulah the great commission,
Amanat Agung yang Tuhan pesankan kepada murid-
muridNya dan kepada GerejaNya pada hari sebelum Ia
naik ke surga. “Pergilah, jadikanlah semua bangsa
muridKu. Baptislah mereka dalam nama Allah
Tritunggal dan ajarlah mereka melakukan segala
ketetapan-ketetapanKu…” Sampai hari ini saya sangat
digugahkan oleh kalimat ini. Menjadi seorang Kristen
bukan hanya berhenti hari dimana kita beriman dan
menyerahkan hidup kita kepada Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Menjadi seorang Kristen
hidup kita itu akan berbuah karena kita belajar
kebenaran, kita dikuduskan oleh kebenaran, dan kita
melakukan kebenaran itu. Dan Yesus berkata, “Aku
mengutus engkau untuk pergi, Aku menetapkan
engkau untuk berbuah. Buah yang engkau hasilkan itu
adalah tetap (Yohanes 15:16). Kalimat-kalimat dari
Yesus ini akan menggugah kita sebagai seorang
Kristen, sebagai seorang murid Tuhan.

Terakhir, satu perintah dari Tuhan kepada Yosua, be


strong and be courageous. Apa yang membuat kita
berani di dalam dunia ini? Apa yang membuat kita
berani untuk firm, untuk teguh, tidak digoncangkan
oleh kanan dan kiri, oleh rupa-rupa angin pengajaran
yang salah di dalam dunia ini? Tidak lain tidak bukan
adalah setelah mempelajari kitab suci dengan tekun,
lalu menjalankannya di dalam hidup kita, kita tidak
akan takut karena yang kita kerjakan adalah yang
benar. Kita tidak takut, kita berani karena kita pegang
perkataan Tuhan dan kita melakukan hal yang benar
di hadapan Tuhan dan kepada sesama, maka kita
strong dan kita courageous. Alangkah indahnya hidup
dari orang Kristen yang berjalan di jalan yang lurus.
Alangkah indahnya orang Kristen yang bukan mencari
wajah manusia tetapi yang mencari wajah Tuhan dan
yang mencari kuasa dari Tuhan. Alkitab pesan kepada
kita, “Seek ye My countenance and seek ye My power”
(Mazmur 105:4). Kita tidak perlu mencari-cari
kesalahan orang lain, kita bukan mencari-cari
masalah, tetapi Alkitab pesan kepada kita, carilah
wajah Tuhan. Waktu wajah Tuhan kita cari, kita akan
Tuhan perkenankan. Waktu kuasa Tuhan kita cari, kita
akan mempunyai kekuatan untuk boleh berjalan
meskipun awan gelap dan hujan badai, kekuatan dan
kuasa dari Tuhan itu menopang pribadi lepas pribadi
kita dan Gereja Tuhan. Paulus berpesan kepada
Timotius, “Kepadamu bukan diberikan roh ketakutan,
tetapi Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan
ketertiban” (2 Timotius 1:7). Roh yang sama yang akan
Tuhan karuniakan bagi kita sekalian, Roh yang
memberi kekuatan, Roh Kasih, Roh yang
membangkitkan ketertiban, Roh Allah sendiri berdiam
di dalam diri kita sekalian.

Yosua akan berjuang di dalam perlombaan yang


diwajibkan bagi dia. Yosua akan berlari-lari untuk
mengakhiri pertandingan baginya dan mencapai garis
akhir yang harus dia capai. Di kemudian hari kalau
engkau baca seluruh kitab Yosua, di pasal 23 dan 24,
engkau akan menemukan Yosua berpesan kepada
orang Israel, pertama, “Jangan menyimpang ke kanan
dan ke kiri, lakukan apa yang Musa sudah tulis di
dalam kitab hukumnya.” Kedua, “Aku dan seisi
rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan, Allah
yang sejati.” Sampai hari-hari akhir Yosua yang telah
menutup masa lalunya dengan iman dan yang memulai
lembaran yang baru dengan iman dan menjalani
lembaran yang baru itu dengan iman. “Karena kita
mempunyai banyak saksi bagaikan awan yang
mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua
beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan
berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita” (Ibrani 12:1-2). Masing-masing
daripadamu diwajibkan masuk ke dalam perlombaan.
Bagaimana kita melakukannya? Penulis Ibrani
mengajak kita, marilah kita melakukannya dengan
mata yang tertuju kepada Yesus. Karena hanya Yesus
yang sempurna, hanya Yesus yang adalah Gembala
yang baik, hanya Yesus yang akan menyempurnakan
iman kita. Looking unto Jesus, the Author and the
Finisher or the perfector of our faith. Kristus yang
memulai iman kita, Kristus yang akan
menyempurnakan iman kita. Hari dimana kita akan
menghadap Dia, dan kita rindu hari itu kita bisa dengar
kata-kataNya, “Mari masuklah, hai hambaKu yang baik
dan setia.”(kz)
HISTORIS KITAB

Latar Belakang Historis

            Kitab Yosua bercerita tentang bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan cara membagi-bagi
tanah itu kepada suku-suku Israel. Diceritakannya secara rinci bagaimana mereka menyeberangi
Sungai Yordan dan merebut daerah itu, sebagai basis untuk serangan selanjutnya. Dengan ringkas
dilaporkan dua pertempuran yg memusnahkan kekuasaan bangsa Kanaan, kemudian kemenangan-
kemenangan tentara Israel. Laporan pembagi-bagian negeri itu mencakup keterangan lengkap
tentang daerah Yehuda, disertai catatan mengenai pendudukan Hebron oleh bangsa Keni dan
kesukaran-kesukaran yg dialami di Manasye utara, juga pendudukan kota-kota Lewi dan masalah
suku-suku Transyordan. Kitab berakhir dengan-keterangan tentang wasiat rohani oleh Yosua,
puncaknya ialah perjanjian nasional di Sikhem.[1]

Judul kitab pertama dari bagian kedua dalam kanon Perjanjian Lama Ibrani ini dinamakan sesuai
dengan tokoh utamanya, yaitu Yosua.[2] Tidak ada Tradisi Yahudi kuno atau bukti berupa naskah
kuno bahwa kitab ini pernah merupakan kesatuan dengan kelima Kitab Taurat.[3] Data untuk
menentukan keadaan sejarah eksodus dari Mesir dan penaklukan Kanaan disediakan oleh catatan
Alkitab dan riset arkeologi. Para leluhur tinggal di Kanaan selama masa yang oelh para Arkeolog
disebut Zaman Perunggu Menengah (2100-1550 SM).[4] Pada umumnya diterima bahwa waktu
keluarnya bangsa Israel dari Mesir terjadi sekitar 1280 SM , dan dengan demikian bahwa
penaklukkan tanah Kanaan terjadi sekitar tahun 1240 SM. Data alkitab yang harus diperhatikan
meliputi berikut ini.[5]

a. Dalam Kejadian 15:13 telah dikatakan terlebih dahulu kepada Abrahm, bahwa keturunannya akan
menjadi penghuni dari suatu negeri asing selama 400 tahun. Sama halnya dengan itu Kel 12: 40
menyinggung mengenai waktu itu bahwa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun. 

b. Dalam Hak 11: 26, Yefta berbicara mengenai tinggalnya orag Israel di Trans Yordan 300 tahun
sebelum zaman di mana ia hidup.

c. 1 Raj 6: 1 mengatakan secara khas bahwa tahun ke-4 dari pemerintahan Salomo, adalah tahun ke-
480 sesudah umat Israel keluar dari Mesir
Dalam Alkitab Ibrani, kitab Yosua adalah kitab pertama dalam kumpulan kitab-kitab yang disebut
”Nabi-Nabi Terdahulu”. Disebut demikian karena pentingnya sabda-sabda kenabian yaang terdapat
dalam kitab-kita itu. Sekarang ini kitab ini biasanya dipandang sebagai jilid pertama dari kumpulan
sejarah Deuteronomis (Ulangan). Yang termaksud dalam kitab-kitab Deuteroinomis adalah kitab
Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja dan melingkupi periode dari perebutan Kanaan dalam
Abad XII SM sampai pada waktu pembuangan dalam abad VI SM. Kitab Ulangan sering kali
dipandang sebagai pengantar kitab-kitab tersebut.[6]

b. Situasi Historis

a. Penulis

Tradisi Yahudi secara konsisten mencatat sebagian besar dari kitab Yosua ini berasal dari yosua
sendiri, sekaipun nama penulisnya tidak diperkenalkan sama seklai dalam kitab ini. Beberapa fakta
yang menyarankan pentarikhan penyusunan kitab ini hampir bersamaan waktu dengan masa hidup
Yosua adalah sebagai berikut: [7]

a. Penulis rupanya seorang saksi mata atas beberapa yang digambarkan. Misalnya, dalam 5:1 ada
naskah yang berbunyi “hingga kami dilampaui”, walaupun dalam beberapa naskah lain, penyusun-
penyusun Massoretis dan terjemahan-terjemahan berbunyi “sampai mereka dapat menyeberang”.

b. Seringnya penggunaan ungkapan “sampai sekarang” dan konteks di mana hal itu terjadi,
menyarankan pentarikhan yang hampir bersamaan waktu dengan masa Yosua. Perhatikanlah 6: 25,
yang menyarankan bahwa Rahab masih hidup, walaupun ungkapan itu mungkin saja menunjukkan
pada keturunannya, bukan kepada Rahab secara pribadi. Tetapi tanpa ragu 15 : 63 menunukkan
suatu pentarikhan kepada Daud 16: 10kepada pentarikhan pra-Salomo.

c. Ada beberapa bukti mengenai pentarikhan yang hampir bersamaan waktu dengan masa Yosua itu
menunjukkan kepada ”Sihon Besar” (Yos 11: 8; 19: 28) berbarengan dengan Tirus dan orang Fenesia
sebagai orang-orang “Sidon” (13: 4-6)

Banyak hal yang membuat Yosua mwenonjol sebagai pemimpin. Dia dari keluarga Yusuf, yang
memimpin jenjang sejarah Israel zaman itu; kakeknya Elisama adalah pemimpin suku Efraim melalui
padang gurun. Kontaknya dengan peradaban Mesir dan mengambil bagian dalam Keluaran (Bil 32:
11-12), telah diperlengkapi sebagaiman halnya dengan Musa, untuk tugas pennggemblengan
kaumnya menjadi suatu bengsa. Kemudian juga iman dan keberaniannya luas disingkapkan dalam
laporan yang disampaikan oleh Kaleb dan dia sendiri, untuk menyetujui penyerbuan atas Kanaan
dari Kadesy, dan bertentangan dengan laporan yang mencerminkan ketakutan dari sepuluh
pengintai lain : “jika Tuhan berkenaan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk kenegri itu
dan akan memberikannya kepada kita (Bil 14:8). Ia juga menunjukkan keperwiraannya selaku
kkomandan militer dalam memimpin angkatan bersenjata Israel, yang menghancurkan serangan
orang Amalek di Refidim (Ul 25: 18). Inilah tokoh yang secara alamiah layak, layak karena latihan dan
pengalaman yang dibangkitkan Allah untuk memimpin bangsa Israel. Seluruh bakat-bakat, latihan
dan pengalamannya bersatu padumenjadi suatu kekuatan yang dinamis karena sentuhan Allah.
Dalam panggilan Allah-lah seluruh potensinya tampil kepermukaan.[8] 

            b. Tempat Penulisan


            Tampaknya besar kemungkinan bahwa kitab ini ditulis pada saat Otniel menjadi
hakim. Sangkut paut yang lebih besar dengan berbagai urusan suku Yehuda (bdg. Kisah rinci
mengenai penyerbuan ke selatan di 10: 1-23, perhatian kepada Kaleb dan Otniel di 14: 1-15; 15: 13-
19; daftar yang panjang mengenai batas-batas kota Yehuda di 15: 1-63), menunjukkan bahwa
penulis mungkin tinggal di daerah Yehuda. Dia memberikan gambaran yang sekilas mengenai batas-
batas dari suku-suku Yusuf yang penting walaupun wilayah mereka di Silo (16: 1-17:11). Jika penulis
tinggal di Yehuda, dapat di pahami bahwa ia lebih dulu melukiskan seluruh wilayah geografis  daerah
tersebut tanpa menjelaskan waktunya (11: 16).[9]

            c. Tujuan Penulisan

            Tujuan penulisan kitab ini adalah untuk melanjutkan sejarah Israel yang diawali dengan di
dalam pentateukh serta untuk menunjukkan kesetiaan Allah kepada perjanjian-Nya dengan para
leluhur dan bangsa teokratis tersebut dengabn menempatkan setiap suku diwilayah masing-masing
(11: 23; 21: 43-45). Selanjutnya kekudusan Allah tampak dalam hukuman-nya terhadap orang-orang
Kanaan yang jahat, dan di dalam desakan-Nya agar Israel sewaktu ikut dalam perang tersebut harus
membuang segala kejahatan.aspek dari hubungan Allah dengan manusia yang dikemukkan oleh
kitab ini adalah keselamatan yang dari Allah. Nama Yosua sendiri, bentuk Ibrani dari Yesus, artinya
“YEHOVA adalah keselamatan”. Dengan demikian sejarah penebusan tentang masuknya Israel ke
Kanaan serta mendudukinya adalah gambaran tentang rohani seorang Kristen berupa pergumulan,
kemenangan, dan berkat rohani (Ef 1:3; 2:6; 6:12) melalui kuasa perkasa Allah (Ef 1:19,20; 6:10).
Dalam Ibrani pasal empat perhentian di Kanaan dari semua pergumulan sia-sia di padang gurun
dikemukakan sebagai lambang dari perhentian rohani kita saat ini di dalam karya Kristus yang telah
selesai dan di dalam syafaat-Nya yang terus berlanjut yang memungkinkan kita untuk mengalahkan
diri dan Iblis.[10]

            Namun dalam sejarah Deuuteronomis, tujuan khusus dari kitab Yosua, dengan tekanan pada
perebutan dan pembagian tanah, adalah menunjukkan akan kesetiaan Allah akan janji-janji yang
dibuat dulu kepada para bapa bangsa dan Musa, terutama janji akan tanah. Janji itu terpenuhi dalam
kitab Yosua untuk membangkitkan dalam hati kepercayaan umat akan janji-janji Allah.[11]

            Ada dua konsepsi yang ekliru tentang kitab Yosua, yaitu : pertama, ada pandangan yang
menatakan bahwa kitab yosua hanya sekedar sebuah kisah mengenai seorang yang saleh dan
berani. Kedua, mengatakan bahwa kitab Yosua merupakan laporan militer mengenai penaklukkan
Kanaan. Namun kedua pandangan ini harus dikesampingkan. Setelah kedua konsepsi yang keliru ini
dikesampingkan dapat dilihat bahwa ketika strategi-strategi militer diketengahkan dalam teks, maka
strategi tersebut adalah strategi Allah dan bukan strategi Yosua berdasarkan orientasi yang
mengarah kepada peranan Allah ini, maka jelaslah bahwa tujuan penulisan kitab ini adalah untuk
menyampaikan bagaimana Allah memelihara perjanjian-Nya untuk membawa umat Israel masuk ke
negeri yang sudah Ia tunjukkan kepada Abraham. [12]

Ayat 1

‘hw"hy> rm,aYOÝw: hw"+hy> db,[,ä hv,Þmo tAmï yrE²x]a; yhiªy>w:  WTT Joshua 1:1

`rmo*ale hv,Þmo trEîv'm. !Wnë-!Bi [;vuäAhy>-la,


yhiªy>w: (consec.-Qal impf. 3 m.s. akar kata hyh) ”and it was”.[13] Kata yhiªy>w:   terdiri
darii  w> particle conjunction (partikel penghubung) “dan, maka” dan kata dasar  hyh merupakan
kata kerja qal waw consekutif imperfect orang ketiga maskulin tunggal artinya “dia telah menjadi”.
[14] yrE²x]a; (prep.-n.m.s. cstr) “after the death of”.[15]  merupakan rx;a; particle
preposition  (partikel kata depan) “kemudian, sesudah itu”. tw<m' kata benda umum maskulin
tunggal construct (perpendekan) “kematian”.[16] hv,mo kata benda “Musa”. db,[, kata benda umum
maskulin tunggal construct (perpendekan)  “abdi”. hwhy kata benda “YAHWE”. rm,aYOÝw: (consec,-
qal impf. 3 m.s) “said”.[17] Terdiri dari kata w> particle conjunction rma kata kerja qal waw
consekutif imperfect orang ketiga maskulin tunggal “dia telah berkata”.[18] hwhy kata benda
“YAHWE”.[;vuäAhy>-la, terdiri dari la, particle preposition (partikel kata depan)
“kepada”  [;WvAhy> kata benda “Yosua”. !Wnë-!Bi terdiri dari !Be kata benda umum maskulin
tunggal construct “anak” dan kata    !Wn kata benda “Nun”. Kata trEîv'm. berasal dari akar
kata trv kata kerja piel partisip masculine tunggal konstrak (perpendekan) “abdi”. hv,mo kata benda
“Musa”. rmo*ale Terdiri dari  l. particle preposition “kepada” rma kata kerja qal infinitive construct
“berkata”. maka :

‘hw"hy> rm,aYOÝw: hw"+hy> db,[,ä hv,Þmo tAmï yrE²x]a; yhiªy>w:  WTT Joshua 1:1

`rmo*ale hv,Þmo trEîv'm. !Wnë-!Bi [;vuäAhy>-la,

Memiliki arti : “dan kemudian YAHWE Dia telah menjadi kematian Musa, YAHWE Dia telah berkata
kepada Yosua anak Nun abdi Musa berkata kepada”.

            Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua ... abdi Musa (Dia telah berkata kepada Yosua anak Nun
abdi Musa) (bdg. Kel 24:13; Bil 27:18-23; Ul 1:38; 31:23). Walaupun Musa telah memberikan suatu
tugas kepada Yosua, namun kini Allah berbicara langsung kepadanya untuk mengambil alih
kepemimpinan atas bangsa Israel. Sekalipun mungkin bukan „berhadap-hadapan” (Bil 12:8).
Penyataan ini pastilah disampaikan segera sesudah Musa wafat agar pemerintahan Teokrasi Allah
dapat berkesinambungan. Tuhan memberi empat tugas khusus kepada Yosua : (1) menyebrangi
sungai Yordan; (2) jadilah kuat... ; (3) jadikan bangsa ini memperoleh warisan mereka; (4)jaga agar
bertindak sesuai dengan seluruh hukum Allah.[19] Yosua merupakan pembantu yang akrab dan setia
kepada Musa selama empat puluh tahun pengembaraan di padang gurun. Sebagai seorang yang
dipenuhi oleh Roh Kudus, dia telah ditugaskan sebagai pengganti Musa (Bil 27: 18-23; Ul 34:9). Allah
kini memanggilnya untuk menuntun umatnya memasuki tanah perjanjian.[20]

Ayat 2

!DEår>Y:h;-ta, rboø[] ~Wq’ •hT'[;w> tme_ yDIÞb.[; hv,îmo  WTT Joshua 1:2

 ~h,Þl' !tEïnO yki²nOa' rv<ôa] #r<a'§h'-la, hZ<ëh; ~['äh'-lk'w> ‘hT'a; hZ<©h;

`lae(r"f.yI ynEïb.li
Frase yki²nOa' rv<ôa] #r<a'§h'-la, hZ<ëh; ~['äh'-lk'w>kata ~['äh'-lk'w> terdri dari  w> particle
conjunction ”dan, maka”[21]  lKokata benda umum masculine tunggal construct ”semua”   h; particle
article  ”itu”  ~[;kata benda umum masculine tunggal absolute   ”orang-orang, bangsa, rakyat”.
[22]Maka kata ~['äh'-lk'w> memiliki arti ”dan semua bangsa itu”.[23] Kata hZ<ëhterdiri dari
kata h; particle article “itu”  hz< kata sifat masculine tunggal “ini”, makahZ<ëh memiliki arti “ini”.
Kata #r<a'§h'-la terdiri dari la, particle preposition “kepada, kearah, untuk”[24]  h; particle article
“itu”  #r,a, kata benda feminim tunggal absolute  “tanah”, maka#r<a'§h'-la memiliki arti “kepada
tanah itu” . kata rv,a] particle relative ”yang”. ykinOa' kata ganti independent orang pertama tunggal
”aku”.[25] Seperti pengalaman bangsa Israel di padang gurun, pemasukan dan penaklukan Kanaan
dapat dianggap suatu contoh tertulis sebagai peringatan bagi kita (bd. 1Kor 10:11).[26]

Tanah yang dijanjikan dan penaklukannya oleh umat Allah bukan melambangkan sorga, tetapi
warisan rohani dan keselamatan orang percaya di dalam Kristus sekarang ini.

Sekalipun orang percaya sudah memiliki keselamatan dan dalam satu arti sudah mempunyai "berkat
rohani di dalam sorga" dalam Kristus (Ef 1:3), mereka masih harus "bertanding dalam pertandingan
iman" untuk memastikan bahwa mereka akan memiliki keselamatan kekal dan perhentian abadi
(1Tim 1:18-20; 4:16; 6:12). Sebagaimana halnya dengan peristiwa menaklukkan Kanaan, memiliki
keselamatan dan hidup kekal menyangkut perjuangan dan penaklukan rohani (Ef 6:10-20).

Bagi Yosua dan bangsa Israel, memiliki tanah perjanjian dicapai dan dipertahankan melalui iman
kepada Allah, terungkap dalam ketaatan kepada firman-Nya dan dalam peperangan melawan
musuh-musuh Allah (ayat Yos 1:7-9; bd. pasal Ul 28:1-68). Bagi orang percaya di bawah perjanjian
yang baru, memiliki keselamatan dan berkat-berkat Allah juga dipelihara dengan iman yang hidup
kepada Kristus. Jadi, memiliki tanah itu (yaitu, warisan Tuhan) dapat hilang, sebagaimana diingatkan
oleh Yosua (Yos 23:16). Pengharapan akan memiliki perhentian Allah pada terakhirnya terletak
dalam iman kepada janji-janji Allah (ayat Yos 1:6), kepada kuasa-Nya (Yos 3:14-17), dan kepada
kehadiran-Nya yang pribadi (ayat Yos 1:5,9).

Ayat 3

~k,äl' ABß ~k,²l.g>r:-@K:) %roõd>Ti rv,’a] ~Aqªm'-lK' WTT Joshua 1:3

`hv,(mo-la, yTir>B:ßDI rv<ïa]K; wyTi_t;n>

Frase hv,(mo-la, yTir>B:ßDI rv<ïa]K; kata rv<ïa]K terdiri K; dari yang sama artinya dengan  &. particle


preposition “kerena, kapan” dan kata dasar rv,a] particle relative ”yang”. yTir>B:ßDI berasal dari akar
kata rbdkata kerja piel perfek orang pertama tunggal homonim ”berkata, berfirman”.[27] hv,(mo-
la  terdiri dari la, particle preposition  ”kepada” hv,mo kata benda “Musa”. Maka frase hv,(mo-la,
yTir>B:ßDI rv<ïa]K memiliki arti ”yang karena berfirman kepada Musa”.[28] Seperti yang telah
Kujanjikan kepada Musa. Lihat Ulangan 11:23-32. Mereka harus benar-benar menduduki wilayah
tersebut agar dapat menerimanya dari Allah, seperti halnya orang Kristen harus mengklaim dan
menggunakan berkat-berkat rohani yang mereka peroleh di dalam Kristus (Ef. 1:3).[29]

Ayat 5

rv,’a]K;¥ ^yY<+x; ymeäy> lKoß ^yn<ëp'l. ‘vyai bCeîy:t.yI-al{)  WTT Joshua 1:5

`&'b<)z>[,a, al{ïw> ^ßP.r>a; al{ï %M'ê[i hy<åh.a, ‘hv,mo-~[i ytiyyIÜh'

Frase, ^ßP.r>a; al{ï %M'ê[i hy<åh.a, kata hy<åh.a ata kerja qal imperfek orang pertama tunggal
”menjadi”. Kata %M'ê[i berasal dari akar kata ~[i particle preposition suffix orang kedua maskulin
tunggal “bersamamu”.[30] al{particle negative “Tidak”. Kata ^ßP.r>a berasal dari akar kata bz[ kata
kerja qal orang pertama tunggal suffix orang kedua maksulin tunggal “aku meninggalkanmu”. Maka
makna frase ^ßP.r>a; al{ï %M'ê[i hy<åh.a, adalah “menjadi bersamamu Aku tidak meninggalkanmu”.
[31] Janji Allah yang mendasar kepada Yosua -- "Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan
membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" -- juga merupakan komitmen Allah
kepada semua orang percaya di dalam pergumulan iman mereka (Mat 28:20; Ibr 13:5-6; bd. Ul
31:6;  Kehadiran Allah yang tetap dengan kita kini menjadi kenyataan melalui Anak-Nya (Mat 1:23)
dan karunia Roh Kudus (Luk 24:49).[32]

Ayat 7

‘tAf[]l; rmoÝv.li daoªm. #m;øa/w<) qz:“x] •qr:  WTT Joshua 1:7

 !ymiäy" WNM,Þmi rWsïT'-la; yDIêb.[; hv,ämo ‘^W>ci rv<Üa] hr"ªATh;-lk'K.

`%lE)Te rv<ïa] lkoßB. lyKiêf.T; ![;m;äl. lwamo+f.W

Frase ‘^W>ci rv<Üa] hr"ªATh;-lk'K. ‘tAf[]l; kata tAf[]l;terdiri dari l. particle preposition “kepada,


untuk”  hf[ kata kerja qal infinitive construct homonym “melakukan”.[33] Kata hr"ªATh;-lk'K terdiri
dari &.particle preposition  “kerena, kapan” lKo kata benda umum maskulin tunggal kontrak
“panggilan”  h; particle article “itu”   hr'AT kata benda common feminine singular absolute
“petunjuk, hukum”. rv,a] particle relative “yang”. Kata ‘^W>ciberasal dari akar kata hwc kata kerja
piel perfek orang ketiga maskulin tunggal suffix orang kedua maskulin tunggal “Dia telah
memerintahkanmu”.[34] Maka frase memiliki arti “untuk melakukan karena panggilan itu hukum
yang Dia telah memerintahkanmu”. (versi Inggris NIV -- Bertindaklah hati-hati dalam menaati seluruh
hukum). Supaya memiliki tanah perjanjian, Yosua dan bangsa Israel harus membuat komitmen untuk
menaati Firman Allah yang tertulis. Firman Allah yang tertulis di dalam "kitab Taurat" (ayat Yos 1:8)
harus menjadi kekuasaan tertinggi bertentangan dengan semua gagasan, tradisi atau agama
manusia; prinsip ini berlaku bagi orang percaya di bawah baik perjanjian lama maupun perjanjian
baru. Gagasan jang dirumuskan disini dan jang menguasai seluruh pandangan kitab Josjua' mengenai
sedjarah ialah: Allah setia pada djandjiNja dan perdjandjian, asal sadja bangsa Israilpun serta
pemimpin2nja setia pada sjarat2nja, sebagaimana jang termuat dalam "Kitab Taurat Musa" (Apa
artinja istilah ini kurang terang menurut luasnja kitab itu, tetapi agaknja bukan hanja
petundjuk2 Musa mengenai perebutan tanah sutji dan permusnahan bangsanya.)[35]

Ayat 8

‘AB t'ygIÜh'w> ^yPiªmi hZ<÷h; hr"’ATh; •rp,se vWm‡y"-al{)  WTT Joshua 1:8

 za'²-yKi AB+ bWtßK'h;-lk'K. tAfê[]l; rmoæv.Ti ‘![;m;’l. hl'y>l;êw" ~m'äAy

`lyKi(f.T; za'îw> ^k<ßr"D>-ta, x:yliîc.T;

Frase hl'y>l;êw" ~m'äAy ‘AB t'ygIÜh'w> ^yPiªmi hZ<÷h; kata hZ<÷h; terdiri dari h; particle article


“itu”  hz< kata sifat maskulin tunggal ”seperti itu”. Kata ^yPiªmi terdiri dari kata !mi particle
preposition ”keluar, dari” hP, kata benda common masculine tunggal konstrak suffix orang kedua
maskulin tunggal “perintah, pinpinan”.[36] Kata t'ygIÜh'w> terdiri dari w> particle conjunction
“.dan” hgh kata kerja qal waw consec perfect orang kedua maskulin tunggal ”akan memerintahkan
kamu”[37] B. particle preposition suffix 3rd person masculine tunggal ”dalamnya”. ~m'Ay particle
kata keterangan “dari hari, perhari”. Kata hl'y>l;êw" terdiri dari w> particle conjunction
“dan” hl'y>l kata benda common masculine singular absolute “malam”.[38] Maka fmakna
frase hl'y>l;êw" ~m'äAy ‘AB t'ygIÜh'w> ^yPiªmi hZ<÷h;adalah “itu seperti dari perintah dan akan
memerintahkan kamu dalamnya dari hari dan malam”. Orang yang mengetahui dan menaati firman
Allah dan hukum-Nya akan berhasil dan beruntung karena mereka memiliki hikmat untuk hidup
benar dan mencapai tujuan Allah bagi hidup mereka (Mazm 14:2; 119:99; Ams 1:3; Ams 10:5).
Syarat-syarat untuk kemakmuran dan keberhasilan ialah:[39]

Jadilah kuat, berani, dan tekun (ayat Yos 1:6-7);

Menjadikan firman Allah penuntun utama untuk kepercayaan dan kelakuan kita (ayat Yos 1:7);

Mempelajari dan merenungkan Firman Allah setiap hari (ayat Yos 1:8); dan

Memutuskan untuk mencari kehadiran Allah dengan sungguh-sungguh seumur hidup (ayat Yos
1:5,9). Amanat kepada Yosua ini memberikan kepada kita sekumpulan prinsip umum untuk hidup
berhasil; akan tetapi, jangan sekali-kali kita menyimpulkan bahwa Allah wajib menyediakan
kemakmuran materiel untuk setiap orang yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Prinsip umum
semacam ini bukan jaminan mutlak, karena masih takluk kepada pilihan Allah yang lebih tinggi bagi
kita masing-masing; kadang-kadang Allah mengizinkan kita mengalami penderitaan dan kemalangan

Ayat 9

tx’_Te-la;w> #roß[]T;-la;( #m’êa/w< qz:åx] ‘^yti’yWIci aAlÜh]  WTT Joshua 1:9

p `%lE)Te rv<ïa] lkoßB. ^yh,êl{a/ hw”åhy> ‘^M.[i yKiÛ

Frase ^yti’yWIci aAlÜh] kata aAlÜh] terdiri dari h] particle interrogative   al{ particle negative  “jawab


tidak” . kata ^yti’yWIci berasal dari akar kata  hwc kata kerja piel perfect orang pertama tunggal
suffix orang kedua maskulin tunggal ”tidak Aku telah memerintahkanmu”.[40]

I) Musa mati dan diganti oleh Yosua. 

1)   Ay 1 secara jelas menunjukkan bahwa Musa mati (bdk. Ul 34:5-6 yang menunjukkan bahwa
Tuhan yang mengubur Musa). Jadi Musa tidak diangkat ke surga tanpa mengalami kematian seperti
Henokh dan Elia.

2)   Pada waktu Musa mati, bangsa Israel berkabung dan menangisinya selama 30 hari (Ul 34:8). Tapi
sekarang, dengan adanya perintah Tuhan kepada Yosua ini maka masa berkabung itu harus diakhiri
dan tugas baru menanti mereka. Dalam hidup kita, kita sering mengalami hal-hal yang menyedihkan
seperti ditinggal mati atau berpisah dengan orang yang kita cintai, putus dalam pacaran, gagal dalam
study, gagal dalam pelayanan, jatuh ke dalam dosa, dsb. Pada saat seperti itu, harus kita ingat untuk
tidak membiarkan kesedihan itu berlarut-larut, sehingga kita tidak bisa melakukan kewajiban kita
yang ada di depan kita. Ada saat kita harus meninggalkan kesedihan itu, dan menujukan pandangan
ke depan dan melaksanakan apa yang menjadi tugas kita.

3)   Bahwa ada satu alat Tuhan yang mati, tidak berarti bahwa pekerjaan / rencana / janji Tuhan lalu
dibatalkan / dihentikan. Tuhan bisa mencari gantinya.

Bahwa Tuhan bisa mencari gantinya, tidak berarti bahwa kita tak perlu mempersiapkan pengganti!

Penerapan:
·        pernahkah saudara memikirkan kemungkinan bahwa Tuhan memanggil diri saudara sendiri
untuk menjadi hamba Tuhan sehingga bisa menjadi pengganti hamba Tuhan di gereja saudara?
Kalau dalam mencari sekolah / pekerjaan saudara menggumulkan untuk bisa mengetahui kehendak
Tuhan, mengapa saudara tak pernah menggumulkan kehendak Tuhan dalam hal menjadi hamba
Tuhan?

·        kalau memang saudara tidak dipanggil menjadi hamba Tuhan, pernahkah dan maukah saudara
mendoakan supaya dalam gereja saudara ada orang-orang yang bisa dipersiapkan menjadi hamba
Tuhan untuk menggantikan hamba Tuhan di gereja saudara?

4)   Dari Bil 27:12-23 dan Ul 31:1-8,23 bisa kita ketahui bahwa Tuhan sudah menunjuk Yosua untuk
menggantikan Musa, sebelum Musa mati. Tetapi saat ini, pada saat Musa telah mati dan Yosua
betul-betul harus menjadi pemimpin Israel, Tuhan memberikan Firman Tuhan lagi kepada Yosua
untuk menguatkan Yosua.

Kalau Yosua, yang imannya hebat itu (bdk. Bil 14:5-9), membutuhkan Firman Tuhan untuk
menguatkan imannya, maka bagaimana mungkin saudara tidak membutuhkan Firman Tuhan untuk
menguatkan iman saudara? Karena itu, rajinlah dalam mencari Firman Tuhan, baik dalam Kebaktian,
Pemahaman Alkitab, maupun saat teduh! Prioritaskan Firman Tuhan dalam hidup saudara, karena
kalau tidak, saudara tidak mungkin bisa mempunyai iman yang kuat!

II) Firman Tuhan bagi Yosua.

1)   Perintah untuk Yosua (ay 2).

Yosua disuruh untuk memimpin Israel menyeberangi sungai Yordan, mengalahkan bangsa-bangsa
Kanaan, dan memiliki tanah Kanaan.

Ada banyak problem bagi Yosua untuk bisa melaksanakan perintah ini:

a)   Usianya sudah tua.

Kita tidak tahu persis, tetapi ada beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk untuk memperkirakan
usia Yosua pada saat itu:
·        Yos 24:29 mengatakan bahwa ia mati pada usia 110 tahun.

·        Yos 14:10b mengatakan bahwa saat itu Kaleb berusia 85 tahun, dan itu berarti pada Yos 1 Kaleb
berusia 80 tahun. Sedangkan Kaleb dan Yosua sama-sama menjadi pengintai dalam Bil 13, sehingga
mungkin sekali usia mereka kira-kira sama.

Dari semua ini diperkirakan bahwa usia Yosua saat ini adalah antara 80-85 tahun.

b)   Israel adalah bangsa yang sangat tegar tengkuk (bdk. Ul 9:6b). Yosua sendiri tentu sudah sangat
mengenal sikap tegar tengkuk bangsanya itu (bdk. Bil 14:1-10).

Pasti merupakan sesuatu yang sangat berat untuk memimpin sekitar 2-3 juta orang yang tegar
tengkuk!

c)   Sungai Yordan adalah sungai yang sangat deras alirannya.

Nama ‘Yordan’ berasal dari akar kata YARAD yang berarti ‘to descend’ (= turun). Ini menunjukkan
bahwa sungai Yordan adalah sungai yang turunnya relatif sangat curam. Sebagai perbandingan,
sungai Yordan turun 15 kaki (= 4,5 m) setiap mil (= 1,6 km), sedangkan sungai Thames hanya turun 9
inci (= 22,5 cm) setiap mil. Ini menyebabkan arus sungai Yordan sangat deras dan pasti mempersulit
penyeberangan dari orang yang begitu banyak itu.

d)   Bangsa-bangsa di Kanaan lebih besar dan lebih kuat dari bangsa Israel, dan mereka mempunyai
kota-kota yang dikelilingi benteng / kubu (bdk. Bil 13:28-33  Ul 7:1b  Ul 9:1-2).

e)   Yosua menggantikan Musa yang adalah orang yang hebat (bdk. Kel 33:9-11 Bil 12:6-8  Ul 34:10).
Ini bisa menyebabkan Yosua selalu ada di bawah bayang-bayang kehebatan Musa. Bangsa Israel, dan
bahkan Yosua sendiri, akan selalu menganggap Yosua inferior dibandingkan Musa / tidak sebaik
Musa. Bagi Yosua hal ini merupakan faktor psikologis yang sukar dikalahkan.

Dari semua ini jelaslah bahwa pada waktu Tuhan memberi perintah kepada Yosua, maka
perintahnya itu kelihatannya sukar / tidak mungkin dilaksanakan.

Penerapan:
Tuhan memang sering memberi kita perintah yang rasanya tidak mungkin untuk kita
laksanakan,  karena Ia ingin kita mentaatiNya dengan bersandar kepada Dia!

Karena itu, kalau saudara mendapat suatu perintah yang rasanya sukar / tidak mungkin dilakukan,
jangan cepat-cepat mengatakan ‘tidak bisa’! Taatilah dengan bersandar kepada Tuhan!

2)   Janji Tuhan bagi Yosua (ay 3,4,6).

a)   Ay 3 menjanjikan bahwa setiap tempat yang diinjak Yosua akan menjadi milik Israel. Harus
diingat bahwa:

·        janji ini tidak berlaku tanpa batas.

Yang dimaksud dengan ‘setiap tempat’ itu haruslah ada dalam batas-batas yang ada dalam ay 4.
Bandingkan dengan Ul 2:2-6,8b-9,19 yang jelas menunjukkan adanya daerah-daerah yang Tuhan
tidak berikan kepada Israel.

·        janji itu hanya berlaku untuk Israel pada saat itu, dan tidak berlaku bagi kita saat ini.

Banyak orang mengajar menggunakan 2Kor 1:20 bahwa semua janji dalam Kitab Suci berlaku untuk
kita. Tetapi ini jelas salah! Apakah janji / perintah dalam Hos 1:2  Luk 1:31  Mat 14:29 berlaku untuk
kita? Tentu tidak! Demikian juga janji Tuhan kepada Yosua disini tidak berlaku untuk kita pada saat
ini! Karena itu, janganlah mencoba untuk menginjak-injak tanah orang dengan pemikiran bahwa
Tuhan akan memberikan tanah itu kepada saudara untuk menjadi gereja!

b)     Ay 5a menjanjikan bahwa tidak ada yang bisa bertahan menghadapi Yosua. Mengapa? Karena
Tuhan menyertai Yosua (ay 5b  bdk. Ro 8:31b).

·        Musa sudah mati dan meninggalkan mereka, tetapi Tuhan tetap menyertai mereka!

Seseorang mengatakan:

“Heroes leave us, but God remains” (= pahlawan-pahlawan meninggalkan kita, tetapi Allah tetap
tinggal).

“Whoever, whatever has gone, God remains” (= siapapun, apapun telah pergi, Allah tetap tinggal).
Ini mengajar kita untuk bukan bersandar kepada manusia (betapapun hebatnya dia), tetapi kepada
Tuhan.

·        Berbeda dengan janji dalam ay 3 tadi yang tidak berlaku untuk kita, maka janji dalam ay 5b ini
berlaku untuk semua orang Kristen. Alasannya: ay 5b ini dikutip oleh penulis surat Ibrani dalam
Ibr 13:5, yang jelas ditujukan kepada semua orang Kristen.

Karena itu, asal saudara adalah orang Kristen sejati, jangan pernah menganggap bahwa Tuhan
meninggalkan saudara! Problem yang hebat dan berlarut-larut, kegagalan, doa yang tidak dijawab,
bisa menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Tetapi ingat bahwa di atas kayu
salib, Yesus sudah memikul keterpisahan dengan Allah yang merupakan hukuman dosa manusia
(bdk. Mat 27:46). Karena itu, kalau kita percaya kepada Yesus, kita tidak mungkin lagi bisa terpisah
dari Allah / ditinggal oleh Allah!

c)   Ay 6 menjanjikan bahwa Yosualah yang akan memimpin Israel untuk memasuki, menduduki dan
memiliki tanah Kanaan. Jadi semua itu akan terjadi pada masa hidup Yosua.

3)   Syarat (ay 7-8).

Janji yang Tuhan berikan di atas, bukanlah janji tanpa syarat. Adanya syarat itu ditunjukkan oleh:

·        kata ‘hanya’ dalam awal ay 7 (Catatan: NIV menghapuskan kata ini, tetapi seharusnya kata ini
memang ada).

·        kata-kata ‘supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi’ pada akhir ay 7).

·        kata-kata ‘sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung’
(ay 8b).

Syaratnya:

a)   ’Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu’ (ay 7a).

NIV: Be strong and courageous (= kuatlah dan beranilah).


Jadi mereka tak boleh takut-takut, tetapi sebaliknya harus berani dan harus beriman kepada Tuhan.

Penerapan:

Seringkah saudara taat kepada Tuhan dengan takut-takut?

b)   Mereka harus mempunyai sikap yang benar terhadap Firman Tuhan, yaitu:

·        merenungkan Firman Tuhan (ay 8b).

Firman Tuhan tak cukup hanya dibaca dan dipelajari, tetapi juga harus direnungkan, dengan tujuan
untuk ditaati (ay 8c).

Penerapan:

Gunakanlah makalah Kebaktian / Bible Study untuk merenungkan Firman Tuhan.

·        memperkatakan Firman Tuhan (ay 8a).

Artinya: harus sering membicarakan dan menyampaikan Firman Tuhan.

Penerapan:

Mungkin sekali tidak sukar bagi saudara untuk membicarakan film yang baru saudara tonton, atau
pengalaman yang baru saudara alami pada waktu bepergian ke luar kota dsb. Tetapi bagaimana
kalau membicarakan Firman Tuhan?

·        mentaati seluruh Firman Tuhan (ay 7).

Penerapan:
Apakah saudara ‘menyensor’ Firman Tuhan, dalam arti ada yang saudara taati dan ada yang saudara
anggap tidak perlu ditaati? Ingat bahwa mengabaikan bagian yang terkecil dari Firman Tuhanpun
berarti mengabaikan Tuhan sendiri!

Anda mungkin juga menyukai