KITAB TAURAT
Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang
disebut Biblia/AlKitab (terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Di kemudian
hari orang Kristen menamainyaPerjanjian Lama (Old Testament). Konon Taurat
yang tertuang dalam Perjanjian Lama tersebut berasal dari Nabi Musa as. dan
dibagi menjadi lima kitab, yaitu :
Selain Sepuluh Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as.
juga menerima wahyu lain tentang cara melaksanakan sholat, berqurban, upacara,
dan lain sebagainya. Dalam menyiarkan ajaran tersebut, Nabi Musa as., dibantu
oleh saudaranya, Nabi Harun as.
Hanya saja, yang patut disesalkan, beberapa waktu lamanya setelah Nabi
Musa as. wafat, isi kitab Taurat telah diubah oleh pemuka Yahudi. Sebagian
firman Allah SWT dalam kitab tersebut mereka gelapkan, sebagaimana telah
diberitakan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Dan mereka tidak memuliakan
Allah dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata:
Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah tentang kerasulan Muhammad
dan sifat-sifatnya. Firman Allah SWT.
“Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan percaya
kepadamu, padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS.
Al Baqarah: 75)
Ayat ini menegaskah bahwa di antara orang Yahudi ada yang mengubah isi
Taurat, antara lain yang berhubungan dengan kerasulan Muhammad saw.
Setelah adanya perubahan isi dalam kitab Taurat tersebut, masihkah kita
wajib mempercayainya? DSalah satu cara menyikapi kitab Taurat seperti yang
diterangkan dalam Ensiklopedi Islam Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.
“… Oleh karena itu keimanan umat Islam dengan Taurat sebagai satu di antara
kitab-kitab suci yang diwahyukan sebelum Al-Qur’an, sudah cukup dalam bentuk
membenarkan berita Al-Quran dan hadits Nabi, bahwa dulu Nabi Musa menerima
firmann-firman Tuhan, yang dinamakan dengan Taurat. Sebagian firman-firman
yang disampaikan kepada Musa itu disebutkan dalam Al-Quran dan apa yang
disebutkan Al-Quran itu tentu dipercaya sebagai bagian dari kandungan Taurat”.
A. Ajaran Taurat
1. Ajaran Tuhan
Agama Yahudi percaya kepada Tuhan Yang Esa,tetapi Tuhan yang hanya
khusus untuk Bani Israil bukan Tuhan untuk bangsa lain. Mereka tidak pernah
menyebut nama Tuhan dengan langsung karena mungkin akan mengurangi
kesucian-Nya.Oleh sebab itu orang Israel melambangkan-Nya dengan huruf mati
YHWH,tanpa bunyi. Lambang ini bisa dibaca YaHWeh arau Yo-Ho-We.
Orang yahudi sangat menaruh perhatian kepaa manusia tetapi mereka bukan
sekedar mencari fakta belaka mengenai manusia itu. Mereka ingin memperoleh
pengertian tentang keadaan hidup manusia agar supaya dapat mengerahkan
kemampuan kreatif yang paling tinggi yang mampu dicapai manusia.
a. Sembahyang
Orang Yahudi melakukan sembahyang 3 kali sehari setiap jam yaitu jam
9, 11, dan 3. Sedangkan dalam kitab Talmud ditetapkan 3 sembahyang dalam
sehari semalam dengan sembahyang pagi,siang dan malam.
b. Korban
c. Puasa
d. Khitan
Dilakukan pada hari kedelapan dari lahirnya seorang bayi dan sekaligus
diberi nama
Hari Paskah yaitu hari raya yang dipestakan untuk mereyakan pembebasan
orang-orang Israel dari perbudakan di Mesir.Hari pantekosta , yaitu hari yang
kelima pulu pesta pasca panen. Hari Perdamaian Besar yaitu sepuluh bulan ke
tujuh menurut kalender Yahudi semua orang berpuasa dan berkorban untuk
menghapus dosa.
5. Etika Yahudi
Tidak kurang dari 613 perintah yang ada kaitannya dengan tingkah laku
manusia dalam perjanjian lama. Etika Yahudi didasarkan kepada perjanjian lama,
kitab Talmud dan interpretasi para rahib dalam mengemukakan ide-ide dalam
bidang etika.
Kesucian adalah dasar suatu sistem undang-undang agama dan moral.
Kesucian mengandung dua aspek positif dan negatif. Aspek negatif menuntut
umat Yahudi agar meninggalkan keberhalaan yang menjijikansedangkan aspek
positifnya adalah berpegang teguh kepada kepercayaan dan peibadatan yang telah
diwahyukan Tuhan kepada mereka.Kebenran dianggap sebagai dasar hakiki etika
Yahudi, orang yahudi tidak akan dicintai Tuhan bila tidak berpegang teguh
kepada kebenaran.Mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri
terasuk bentuk kebenaran.
Perkembangan Taurat
Periode Musa dianggap sebagai periode terpenting dari periode-periode
perkembangan agama yahudi. Periode ini adalah periode yan telah memberikan
kepada agama yahudi kepada pilar-pilar dan dasar-dasar utamanya pada level
akidah dan hukum serta pada level ibadah.Pilar-pilar dan dasar ini berdasar
kepada wahyu Tuhan sebagai sumber asasi bagi akidah dan syari’at. Pada saa itu
jelaslah tanda-tanda keagamaan moralitas yang barangkali untuk pertama kalinya
dalam sejarah agama yahudi.
Pada waktu Samuel penyelewengan terhadap ibadah mulai bisa diatasi dan
saat itu Yahudi menginginkaan seorang raja. untuk memipin mereka seperti
bangsa-bangsa lain.Dan raja pertama adalah Saul,dan raja kedua adalah Daud di
masa inilah Yahudi mencapai puncak kekuasaanya dan ajaran taurat bisa
ditegakan kembali,pada masa Sulaiman di bangunnya Haikal di yerussalem
sebagai tempat peribadatan seluruh negeri.
Setelah Sulaiman Israel pecah menjadi dua dan Israel kembali meyembah
berhala lalu nabi Eliyah ada di antara mereka dan kembali mengingatkan mereka
untuk menyembah tuhan dan diikiuti nabi Amos dan hosea.tahun 738 SM bangsa
Assiria menyerang mereka dan menempatkan mereka dalam perbudakan dan
kesengsaraan.Tahun 586 SM Nebukadnezar raja Babilonia menyerang
yerussalem dan menghancurkan kota itu sampai rata dengan tanah,kemudian
semua pemimpin Yehuda dibuang ke Babilonia.