Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FILSAFAT MENURUT EMPEDOCLES


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Filsafat Umum

Dosen Pengampu : Ardiyan Darutama, M. Phil

Disusun Oleh :

Kelompok 7 :

1. M. Roghdi Khasbiya (30123063)


2. Mislaili Fitriani (30123070)
3. Ikmalina Rokhmah (30123057)

Kelas B

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHLUDIN, ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI KH. ABDURRAHMAN WAHID


PEKALONGAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Filsafat
Umum dengan judul “Pemikiran Filsafat Menurut Empedocles” dengan tepat waktu

Terimakasih kepada bapak Ardiyan Darutama, M. Phil yang telah memberikan


kesempatan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah semaksimal
mungkin kami upayakan sehingga makalah ini tersusun dengan lancar. Namun, tidak lepas
dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa, dan aspek lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada kami membuka
selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan komentar, sanggahan,
kritik, ataupun saran yang bisa membawa makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Akhirnya, penyusunan makalah ini selesai dan semoga dari penyusunan makalah
sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan dalam kehidupan pada makalah
makalah selanjutnya. Dan penulis mengharapkan agar makalah ini bisa bermanfaat untuk
para pembaca.

Penyusun

Pekalongan, 30 Agustus 2023.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
A. Biografi Empedocles................................................................................................................5
B. Karya-Karya Empedocles.......................................................................................................5
C. Pemikiran-Pemikiran Empedocles..........................................................................................5
D. Tokoh-Tokoh Yang Mempengaruhi........................................................................................7
E. Manfaat Mempelajari Tokoh Empedocles..............................................................................7
Daftar Pustaka..................................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang seluruh
kenyataan, filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih fakta kebenaran yang
dapat membawa manusia kepada pemahaman serta tindakan yang lebih baik lagi dari
sebelumnya.

Meski bagaimanapun banyaknya gambaran yang kita dapatkan tentang filsafat,


sebenarnya masih sulit untuk mendefinisikan secara konkret apa itu definisi dari filsafat
dan apa kriteria suatu pemikiran hingga kita bisa memvonisnya, karena filsafat bukanlah
sebuah disiplin ilmu. Sebagaimana definisinya, sejarah dan perkembangan mengenai
filsafat pun takkan pernah habis untuk dikupas atau dibahas lebih dalam. Tapi justru
itulah mengapa filsafat begitu layak untuk dikaji demi mencari serta memaknai segala
esensi kehidupan.

Dengan demikian filsafat merupakan suatu pandangan rasio tentang segala sesuatu.
Oleh karena itu, bagi orang yunani kuno filsafat bukanlah ilmu pengetahuan namun sudah
meliputi segala pengetahuan. Dan dari pendahuluan ini kami akan membahas salah satu
filsafat dari tokoh Empedocles.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup tokoh Empedocles?
2. Apa saja karya-karya tokoh Empedocle?
3. Apa saja pemikiran-pemikiran tokoh Empedocles?
4. Siapa saja tokoh-tokoh yang mempengaruhi tokoh Empedocle?
5. Apa saja manfaat mempelajari tokoh Empedocle?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui riwayat hidup tokoh Empedocle
2. Untuk mengetahui karya-karya tokoh Empedocles
3. Untuk mengetahui pemikiran-pemikiran tokoh Empedocles
4. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang mempengaruhi tokoh Empedocles
5. Untuk mengetahui manfaat mempelajari tokoh Empedocles
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Empedocles

Empedocles merupakan Seorang filsuf dari madzhab Pluralisme ( menghargai dan


menghormati adanya perbedaan di tengah masyarakat) yang memiliki perbedaan diantara
filsuf-filsuf miletos lain. Filsuf miletos mengajarkan 1 prinsip yaitu mempersatukan alam
semesta namun empidocles mempunyai 4 prinsip dasar.

Empidocles lahir di Agrigentum Silsilia, Italia pada 495 – 435 SM. Beliau dari
golongan bangsawan dan sangat dipengaruhi religius yang disebut Orfisme dan kaum
Pythagorean. Menurut sejarah, Beliau mninggal pada usia 60 tahun di Peloponnesa, Yunani.

Empidocles juga merupakan seorang Penyair, guru agama, negarawan serta Ahli
Fisiologi. Menurut Sofis Fisika Alcidamas dari abad ke-4 SM, Beliau adalah seorang siswa
Parmenides dari Elea, hal inilah yang menyebabkab pemikiran-pemikirannya banyak
dipengaruhi pemikiran sang guru.

Empedocles dikenal dengan kemampuan orasi yang brilian, pengetahuan alam yang
mengagumkan dan memiliki reputasi seseorang yang mempunyai kahlian atau kesaktian yang
diantaranya ialah menyembuhkan penyakit, menolak bencana, menguasai angin dan hujan.

Legenda akhir hidup Empedocles dituturkan bahwa ia meninggal dengan cara


melemparkan dirinya ke gunung Etna di Sisilia, untuk membuat masyarakat percaya bahwa
tubuhnya telah musnah dan ia berubah abadi menjadi dewa. Namun, gunung api tersebut
melemparkannya.1

B. Karya-Karya Empedocles

Para ahli sejarah menemukan sekitar 450 baris puisi karya Empedocles yang ditulis pada
daun Papirus. Dari kumpulan puisi tersebut diketahui bahwa Empedocles memiliki
pandangan tentang berbagai isu yang berhubungan dengan biologi modern, terlebih khusus
biologi genetik dan molekuler tentang terjadinya kehidupan, fisiologi komparatif dan
eksperimental, biokimia, dan ensimologi.

1
Fahrudin Faiz, Filosof Juga Manusia(Masjid Jenderal Sudirman)
Empidocles menulis buah pemikirannya dalam bentuk puisi. Hasil karyanya dituangkan
dalam bentuk sya’ir, yaitu : tentang alam dan penyucian (suatu pemikiran filsafati tentang
alam dan suatu buah pikiran yang bersifat mistis keagamaan).

Empedocles merupakan filsuf yang membahas teori cahaya dan penglihatan


komprehensif (vision). Beliau mengemukakan bahwa kita melihat benda karena cahaya
mengalir dari mata kita dan menyentuhnya. Meskipun belum sepurna, hal ini menjadi dasar
(fundamental) yang kemudian digunakan oleh para filsuf dan matematikawan Yunani seperti
Plato untuk membangun beberapa teori cahaya, penglihatan dan optic.

Karya utama Empedocles adalah “ On Nature ” dan “ Purification” yang ditulis dalam
ayat hexameter dan ada di lebih dari 150 fragmen.

C. Pemikiran-Pemikiran Empedocles

Empedocles adalah seorang penyair Yunani, sekaligus filsuf alam yang mencetuskan
doktrin empat unsur yang menurutnya keempat unsur ini akan saling mempengaruhi baik
menyatu maupun memisah sehingga tercipta suatu proses di alam ini.

a. Prinsip Anasir (Zat)

Empedocles berpendapat bahwa prinsip yang mengatur alam semesta tidaklah tunggal
melainkan terdiri dari empat anasir atau zat. Memang dia belum menggunakan istilah kata
anasir atau stoikea yang sebenarnya baru digunakan oleh Plato, melainkan menggunakan kata
akar atau rizomata.2

Dalam prinsip ini, membahas tentang air, tanah, api dan udara dimana prinsip anasir
itu sendiri tidak dapat berubah karena semua benda yang ada di alam semesta ini terdiri dari 4
anasir tersebut walaupun komposisinya berbeda.

Api dikaitkan dengan yang panas dan udara dengan yang dingin. Sedangkan tanah
cenderung mengandung arti yang kering dan air dengan yang basah.

Salah satu kemajuan yang dicapai melalui pemikiran Empedocles yaitu ketika ia
menemukan bahwa udara adalah anasir tersendiri. Sebelumnya, seperti Anaximenes masih
mencampurkan udara dengan kabut.3

Empedocles berpendapat semua anasir mempunyai kuantitas yang sama. Namun,


tidak dapat berubah seperti halnya air tidak bisa menjadi api. Dan semua benda yang ada di
alam semesta ini mengandung keempat unsur anasir tersebut. Misalnya, Ia menyatakan tulang
2
K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.
3
K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.
tersusun dari bagian tanah, dua bagian air, dan empat bagian api. Benda dapat berubah karena
komposisi empat anasir tersebut.4

b. Tentang Cinta dan Benci

Menurut Empedokles mempunyai dua prinsip yang mengatur perubahan-perubahan di dalam


lingkungan kehidupan semesta, dan kedua prinsip itu berlawanan satu sama lain. Kedua
prinsip tersebut yaitu cinta (philotes) dan benci (neikos). Cinta berfungsi menggabungkan
anasir-anasir sedangkan benci berfungsi menceraikannya. Keduanya dilukiskan sebagai air
halus yang meresapi semua benda lain. Atas dasar kedua prinsip tersebut, Empedokles
menggolongkan kejadian-kejadian lingkungan kehidupan semesta di dalam empat masa
waktu seratus tahun. Zaman-zaman ini bertali-tali berputar; masa waktu seratus tahun
pertama berlalu hingga masa waktu seratus tahun keempat lalu kembali lagi ke masa waktu
seratus tahun pertama, dst-nya. Zaman-zaman tersebut adalah:

1. Masa waktu seratus tahun pertama.

Di sini cinta dominan dan menguasai segala-galanya, lingkungan kehidupan


semesta dibayangkan sebagai sebuah bola, di mana semua anasir tercampur dengan
sempurna, dan benci dikesampingkan ke ujung.

2. Masa waktu seratus tahun kedua.

Benci mulai masuk sebagai menceraikan anasir-anasir, sehingga lingkungan


kehidupan semesta sebagian diduduki oleh cinta dan sebagian lagi diduduki oleh
benci. Benda-benda mempunyai kemantapan tetapi dapat hilang, misalnya makhluk-
makhluk hidup dapat mati. Menurut Empedokles, manusia hidup pada masa waktu
seratus tahun ini.

3. Masa waktu seratus tahun ketiga.

Apabila perceraian anasir-anasir selesai, mulai berlaku masa waktu seratus


tahun ketiga, di mana benci dijadikan dominan dan menguasai segala-
galanya. Keempat anasir yang sama sekali terlepas satu sama lain merupakan empat
lapisan kosentris: tanah di dalam pusat dan api pada permukaan. Cinta kini
mempunyai di ujung.

4. Masa waktu seratus tahun keempat.

Pada masa waktu seratus tahun ini cinta masuk kembali hingga timbul situasi
yang sejajar dengan masa waktu seratus tahun kedua. Apabila cinta dijadikan
dominan, gunanya masa waktu seratus tahun pertama dimulai kembali.

c. Prinsip Pengenalan

4
Ted Honderic (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford University Press.
Dalam prinsip ini Empedocles berprinsip “yang sama akan mengenal yang sama” karena
prinsip ini Beliau mengemukakan bahwa darah merupakam hal utama dalam tubuh manusia
sebab darah dianggap campuran paling sempurna dari 4 anasir diatas. Dalam pemikiran ini
Empedocles memberi pengaruh terhadap bidang biologi dalam bidang ilmu kedokteran.

d. Prinsip Penyucian

Karya "Penyucian" berkata tentang perpindahan jiwa dan perkara supaya orang dapat luput
dari perpindahan tersebut dengan menyucikan dirinya. Di dalam karangan tersebut,
Empedokles memperkenalkan diri sebagai daimon (semacam dewa) yang jatuh karena
berdosa dan dihukum sebagai menjalani sebanyak perpindahan jiwa selama tiga kali sepuluh
ribu musim. Jiwa-jiwa itu berpindah dari tumbuh-tumbuhan, kepada ikan-ikan, lalu kepada
burung-burung, dan juga manusia. Jikalau jiwa sudah disucikan, selang lain dengan
berpantang makan daging hewan, karenanya dia dapat memperoleh
status daimon kembali. Pandangan tentang perpindahan jiwa ini nampaknya diadopsi dari
mazhab Pythagorean.

e. Tentang Tuhan

Ketika berbicara masalah tuhan, Empedocles berpendapat bahwa tuhan itu adalah unsur
yang pertama yang mengadakan yang banyak. Dia memiliki semua sifat-sifat kemuliaan
seperti, maha baik, maha mulia, naha benar dan maha adil. Dia juga penyebab segala sesuatu,
namun dia adalah sebab yang tidak bersebab.5

D. Tokoh-Tokoh Yang Mempengaruhi

Empedocles (lc 484-424 SM) adalah seorang filsuf dan mistikus Yunani yang karyanya
menyelaraskan filosofi Parmenides (lc 485 SM), Heraclitus (lc 500 SM), dan Pythagoras (lc
571 hingga c. 497 SM) dalam menyajikan visi terpadu realitas yang tidak berubah dimana
perubahan dimungkinkan. Dia adalah orang pertama yang mensintesis sistem filsafat Pra-
Socrates.

Aristoteles (l. 384-322 SM) akan melakukannya nanti dalam ringkasannya yang terkenal,
tetapi Empedocles tidak hanya mensintesis sistem-sistem tersebut tetapi juga menciptakan
visi uniknya sendiri dari sistem-sistem tersebut. Karyanya terdiri dari menggabungkan
keyakinan filosofis yang sangat berbeda ke dalam sebuah sistem di mana visi Parmenides
yang tidak berubah bekerja bersamaan dengan perubahan konstan dari mistisisme Heraclitus
dan Pythagoras sambil juga membahas “teori benih” Anaxagoras (lc 500 hingga c. 428 SM ) ,
dan monoteisme Xenophanes dari Colophon (lc 570 hingga c. 478 SM). Karyanya
mempengaruhi perkembangan konsep alam semesta atom oleh Leucippus (lc abad ke-5 SM)
dan Democritus (lc 460 hingga c. 370 SM), dan dia juga dianggap sebagai guru kaum
sofis.Gorgias (lc 427 SM), dengan demikian mencakup hampir semua karya zaman Pra-
Socrates.

5
Saidul Amin dan Ayu Rustriana Rusli, Tuhan Dalam Lintasan Filsafat Barat, Jurnal.
Empedocles adalah orang pertama yang mendefinisikan empat elemen tanah, udara, api,
dan air sebagai penyebab keberadaan material yang beroperasi di alam semesta yang diatur
oleh dua penyebab efisien, Cinta dan Perselisihan, yang masing-masing menyatukan dan
menghancurkan. Unsur-unsur tersebut terikat bersama oleh daya tarik (Cinta) dan dipisahkan
oleh pertentangan (Perselisihan) namun sifatnya tidak berubah. Dengan cara ini, dia mampu
mendamaikan Parmenides dengan Heraclitus. Sama seperti unsur-unsur yang tidak berubah
mengambil bentuk yang berbeda, demikian pula jiwa manusia, yang menggabungkan konsep
Pythagoras tentang perpindahan jiwa (reinkarnasi) sementara keyakinan Xenophanes
dimasukkan dalam klaim bahwa Yang Ilahi tidak seperti dugaan manusia dan konsep
Anaxagoras. ditujukan dalam hal bahwa tidak ada sesuatu pun di alam yang dapat dihasilkan
dari sesuatu yang tidak ada.

Empedocles juga memasukkan ke dalam visinya klaim tiga filsuf Pra-Socrates


pertama, Thales dari Miletus (lc 585 SM), Anaximander (lc 610 hingga c. 546 SM),
dan Anaximenes (lc 546 SM) yang mengklaim air, “kekuatan kreatif ”, dan udara masing-
masing sebagai Penyebab Pertama keberadaan.

E. Manfaat Mempelajari Tokoh Empedocles


1. Untuk mengetahui seorang Tokoh filsafat yang Legendaris yaitu Empedocles yang
sangat berpengaruh dalam bidang keilmuan yang bersifat ilmu-ilmu pasti.
2. Untuk mengetahui asal usul materi pendidikan dalam bidang matemaika, fisika, dan
kimia
3. Untuk mengerti Biografi dari seorang Filsuf yang bisa menjadikan tuntunan dalam
kehidupan bahkan sebuah motivasi

Daftar Pustaka

Faiz, F. (2016) “Filosof Juga Manusia” (Masjid Jenderal Sudirman)


K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.

Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius.

Ted Honderic (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford
University Press.

Trepainer, S. (2003): “Empedocles on the Ultimate Symmetry of the World”, Studi Oxford di
Filsafat Kuno25, hlm.1-57

Trepanier,S. (2004): Empedocles : Sebuah Interpretasi. New York dan London: Routiedge.
(Inggris) Jonathan Barnes. 2001. Early Greek Philosophy. London: Penguin.

(Inggris) Daniel W. Graham. 1999. "Empedocles and Anaxagoras: Responses to


Parmenides". In The Cambridge Companion to Early Philosophy. A.A. Long (Ed.). London:
Cambridge University Press.

(Inggris) Richard McKirahan. 2003. "Presocratic Philosophy". In The Blackwell Guide to


Ancient Philosophy. Christopher Shields (Ed.). Malden: Blackwell Publishing.

S.Wilford, FA (1968): “ Analogi Embriologis dalam Kosmogoni Empedocles”, Fronesis13,


hal. 108-118.

Palmer, J. (2013): “ Wahyu dan Penalaran dalam Pidato Kalliopeia kepada Empidocles”,
Rhizomata1, Hlm. 308-329.

Anda mungkin juga menyukai