Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENJELASKAN TENTANG ONTOLOGI,EPISTIMOLOGI & AKSIOLOGI

(Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu yang diampu oleh Bapak
Dr.H.Andy Dermawan)

Disusun oleh :

Muhamad Sauma Akmal

20102040070

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PRODI MANAJEMEN DAKWAH

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirabbil Alamin Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk dan rupa maha kasih yang telah
mensucikan kita dari segala bentuk kesyirikan , kemunafikan dan kekotoran-kotoran duniawi
lainnya . Shalawat Sera Salam mudah-mudah tercurah limpahkan kepada baginda alam nabi
yang bawa kita dari zaman jahiliyah sampe kezaman yang luar biasa penuh penuh cahaya ilmu
ini , nabi yang memiliki kebersihan jiwa dan tidak ada satupun yang bisa melampauinya.

Pada akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik berkat taufiq dan
pertolonganya .kami sampaikan terimakasih kepada seluruh Civitas Akademika UIN Sunan
kalijaga wabil khusus Kepada Bapak Dr.H.Andy Dermawan sebagai dosen mata kuliah filsafat
ilmu ini yang sangat luar biasa membimbing, mengajar kami dalam perkuliahan mata kuliah
Fikih ini sehingga kami alhamdullilah bisa menyelesaikan tugas makalah “penjelasan tentang
ontologi,epistimologi dan aksiologi” ini Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 07 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 3

C. Tujuan Masalah ................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................

A. Ontologi ......................................................................................................................... 4

B. Epistimologi ................................................................................................................... 4
C. Aksiologi ........................................................................................................................ 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 7
B. Keritik dan Saran ........................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat merupakan induk dari segala ilmu dan awal dari terlahirnya ilmu pengetahuan
pembahasan filsafat dan pemikiran filsafat sangat luas karena objek penelitian filsafat sangat
luas sekali (objek materia) dan sifat penelitianya yang mendalam (objek form) , hasil penelitian
itu bertambah terus menuerus dan tidak ada yang dibuang maka hasil pemikiran yang
terkumpul dari sistematika filsafat menjadi banyak sekali karena banyaknya .

oleh karna itu tidak seorangpun yang berani mengaku ahli dalam filsafat , Filsafat dalam
garis besarnya mempunyai tiga cabang besar yaitu teori pengetahuan , teori hakikat , dan teori
nilai pengetahuan pada dasarnya membicarakan car memperoleh pengetahuan . teori hakikat
membahas semua objek dan hasilnya ialah pengetahuan filsafat yang ketiga teora nilai yang
disebut juga aksiologi , membicarakan guna pengetahuan tadi . kalau begitu ringkasanaya ialah
. teori pengethauan membicarakan cara memperoleh pengethauan , teori hakikat membicarakan
pengethauan itu sendiri , terori nilai membicarakan guna teori itu . itulah Epistimologi ,
ontologi dan axiologi . inilah keseluruhan filsafat dalam garis besar dan ringkas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan maksud Epistimologi
2. Apa Pengertian dan maksud Ontologi
3. Apa Pengertian dan maksud Aksiologi

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dan maksud Epistimologi
2. Mengetahui pengertian dan maksud Ontologi
3. Mengetahui pengertian dan maksud Aksiologi
4. Mengetahui bagian-bagian daru Epistimologi, Ontologi, Aksiologi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ontologi

Adapun aspek pertama ialah ontologi, secara bahasa Yunani terdiri dari dua kata on being
dan logos Logic. Jadi ontology ialah The theory of being qua being atau teori tentang
keberadaan sebagai keberadaan.Sementara menurut istilah ontology ialah ilmu yang membahas
tentang hakikat yang ada, berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrakontologi adalah
bagian filsafat yang paling umum atau meruapakan bagian dari metafisika dan merupakan salah
satu dari dari bab filsafat obyek telaah ontologi adalah yang tidak terikat pada suatu perwujudan
tertentu, ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti
yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya . setelah
menjelajahi segala bidang utama dalam ilmu filsfat seperti filsafat manusia , alam dunia,
pengetahuan,kehutanan , moral dan sosial, kemudian disusunlah uraian ontologi, maka
ontologi sangat sulit dipahami jika terlepas dari bagian-bagian dan bidanng filsafat lainnya,
dan ontologi adalah bidang filsfat yang paling sukar.

Ontologi adalah ilmu yang membahas lingkup penelahaan keilmuan hanya pada lingkup daerah
yang berbeda dalam jangkauan pengalaman manusia secara empiris dalam proses penemuan
atau penyusunan pernyataan yang bersifat benar secara ilmiah. Hakikat kajian ontologi adalah
apa yang ada dimana yang ada dimana kebenaran itu. Karena persoalan tersebut sangat
mendasar sehingga manusia dihadapan pada beberapa alternatif jawaban.

B. Pengertian Epistimologi

Epistemologi berasal dari bahasa yunani episteme yang berarti pengetahuan. Epistemologis
adalah membahas teori ilmu pengetahuan. Dengan epistemologis, kebenaran ilmiah
diberdayakan dalam bentuk sikap dan perilaku dalam rangka mencapai kebenaran ilmiah,
dengan menggunakan metode dan sistem untuk memproduksi sumber daya alam sesuai dengan
kebutuhan hidup demi tercapainya tujuan kesejahtraan dan kebahagiaan bagi seluruh umat
manusia dengan menghindarkan eksploitasi yang cendrung menguras sumber daya alam dan
merusak lingkungan hidup.

Epistimologi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana memperoleh


pengetahuan . Rumes dalam kamusnya (1971) menjelaskan bahwa epistimolgy is the branch
of philosophy which investigates the origin ,structure,methods and validity of knowledge.
Itulah sebabnya kita sering menyebutnya dengan istilah filsafat pengetahuan karena ia
membicarakan hal pengetahuan istilah epistimologi pertama kali muncul dan digunakan oleh
J.F.Ferrier pada tahun 1854 (Runes, 1971:94). Epistimologi adalah cara mendapatkan
pengetahuan yang benar karena epistimologi itu adalah teori pengetahuan tidak lain dan tidak
bukan merupakan kelanjutan yang tak terpisahkan dari ontologi . Aspek epistimologi atau teori
pengetahuan dari sesuatu yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan . proses
pencarian epistimologi atau teori suatu pengetahuan dari sesuatu yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan . dalam mengkaji epistimologi kita harus memahami bahwa
epistimologi merupakan cabang filsafat yang meneyelidiki asal , sifat , metode dan batasan
pengetahuan manusia . hal demikian memunculkan terjadinya perdebatan filosofis yang sengit
disekitar pengetahuan manusia , yang menduduki pusat permasalahan di dalam filsafat ,
terutama filsafat modern , pengetahuan manusia adalah titik tolak kemajuan filsafat , untuk
membina filsafat yang kukuh tentang semesta dan dunia. Maka sumber-sumber pemikiran
manusia , kriteria-kriteria dan nilai-nilainya tidak ditetapkan .

Pengetahuan yang telah didapatkan dari aspek ontologi selanjutnya digiring ke aspek
epistimologi untuk diuji kebenaranya dalam kegiatan ilmiah, menurut Ritchie Calder proses
kegiatan ilmiah dimulai ketika manusia mengamati sesuatu. Dengan seperti itu bisa difahami
bahwa adanya kontak manusia dengan dunia empiris menjadikan manusia berpikir tentang
kenyataan-kenyataan alam pada pengalam objek empiris. Setiap jenis pengetahuan mempunyai
ciri yang spesifik mengenai apa,bagaimana dan untuk apa , yang tersusun secara rapi dalam
ontologi, epistimologi, dan aksiologi . epistimologi itu sendiri selalu dikaitkan dengn ontologi
dan aksiologi ilmu . persoalan utama yang dihadapi oleh setiap epistimologi pengethaun pada
dasarnya adalah bagaimana cara mendapatkan pengetahuan yang benar dengan pertimbangan
aspek ontologi dan aksiologi masing-masing ilmu.

Objek telaah epistimologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang,


bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya. Landasan yang
ada dalam tataran epistimologi ini adalah proses apa yang memnungkinkan mendpatkan

5
pengathuan logika, etika, estetika bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran
ilmiah,kebaikan moral dan keindahan seni.

C. Pengertian Aksiologi

Secara bahasa aksiologi berasal dari perkataan Axios (bahasa Yunani) yang berarti nilai,
dan kata Logos yang berarti; teori, jadi aksiologi mengandung pengertian ; teori tentang nilai.
Sementara .secara umum aksiologi dapat diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dari berbagai capaian manusia yang telah didapat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, telah banyak memberikan daya manfaat dan daya guna
bagi kehidupan manusia selama ini. Namun demikian selama temuan yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi itu memberikan bermanfaat dan berguna tidaklah masalah, tetapi
pertanyaan selanjutnya adalah jika temuan teknologi itu berbentuk senjata dan sejenisnya. Pada
mulanya pembuatan senjata termasuk pembuatan bom ditujukan untuk mempermudah kerja
manusia dari berbagai kendala yang datangnya dari alam atau lingkungan. Namun dalam
perkembangannya ternyata temuan manusia tersebut tidak lagi memberikan manfaat dan
berguna tetapi justeru mendatangkan derita dan kehancuran bagi kelangsungan hidup manusia
lainnya. Oleh karena itu secara aksiologi atau teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
suatu .pengetahuan yang didapat oleh manusia, dengan sendirinya dapat dikategorikan akan
memberi manfaat dan berguna ataukah sebaliknya.

Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai pada umumnya ditinjau
dari segi kefilsafatan. Pada dasarnya ilmu pengetahuan harus digunakan dan dimanfaatkan
untuk kepentingan dan kemaslahatan manusia. Dengan berdasarkan aksiologi kebenaran etika
dalam hubungannya dengan tingkah laku manusia. Ontologi menjelaskan masalah
pertanggung jawaban ilmu pengetahuan dan tehnologi menurut kebenaran universal. Ontologi
merupakan juga ilmu pengetahuan dipertanggung jawabkan dalam prilaku untuk menjaga
kelestarian alam dan epistemologis kebenaran ilmiah ilmu pengetahuan dipertanggung
jawabkan dalam prilaku untuk kemamfaatan bagi kucukupan kebutuhan hidup seluruh manusia
bahkan seluruh makhluk sebagai jaminan kelangsungan seluruh kehidupan. Paradigma prilaku
akan menumbuhkan sikap dan prilaku bertanggung jawab yang akhirnya menghasilkan nilai
keadilan dan ketertiban. Dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan aksiologi bisa dipahami
sebagai bidanh telaah terhadap ilmu yang mempertanyakan tujuan ilmu yaitu apakah teori ilmu
hanya merupakan penjelasan obyektif realita, atau teori ilmu merupakan pengetahuan untuk
mengatasi berbagai masalah yang relevan dengan reliatas bidang kajian ilmu yang
bersangkutan.

BAB III

KESIMPULAN

a. Kesimpulan
1. Ontologi Teori Hakikat membicarakan pengetahuan itu sendiri.
2. Epistimologi Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan
3. Aksiologi Teori nilai membicarakan Guna Pengetahuan itu sendiri

b. Sarana dan Kritik

Kami menyadari tak ada yang sempurna termasuk dalam penyusunan makalah ini oleh
karenanya kami berharap masukan dan kritik konstruktif, dinamika dan dialektika ilmiah
akademik sekaligus amanah keilmuan , sehingga eksistensi dan ruh keilmuan akan terus
berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang relevan terhadap laju perkembangan
peradaban dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Bahrum. (2013).Ontologi,Epistimologi dan aksiologi.Sulesana:Jurnal wawasan keislaman,


Vol 8, hlm 36-40.

Dasuki Ramdon Mohammad,(2019). Tiga aspek utama dalam kajian filsafat ilmu; ontologi,
epistemologi, dan aksiologi. Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia Sasindo Unpam
2019, Vol 1, hlm 82-84

Khojir, (2011). Membangun Paradigma Ilmu Pendidikan Islam: Kajian


Ontologi,Epistimologi dan Aksiologi. Jurnal Pendidikan, Vol 1

Tafsir Ahmad, (2016). Filsafat Ilmu.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai