Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Arba’iyah YS., MA
Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul
“Sistem Filsafat” ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Arba’iyah
YS., MA selaku dosen Filsafat Pendidikan yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul “Sistem Filsafat” ini
berjalan dengan baik dan lancar.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2) Apa yang dimaksud dengan ontologi dalam filsafat menurut para ahli dan
mahasiswa?
3) Apa yang dimaksud dengan metafisika dalam filsafat menurut para ahli
dan mahasiswa?
4) Apa yang dimaksud dengan epistimologi dalam filsafat menurut para ahli
dan mahasiswa?
5) Apa yang dimaksud dengan aksiologi dalam filsafat menurut para ahli
dan mahasiswa?
6) Apa yang dimaksud dengan logika dalam filsafat menurut para ahli dan
mahasiswa?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mohammad Adib. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h.69
2
A. Susanto. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologi, Epistemologis, dan Aksiologis (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), h.91
3
Anton Bakker. Ontologi Metafisika Umum (Yogyakarta: Pustaka Kanisius, 1992), h.84
4
https://pendidikan.co.id/pengertian-ontologi-sejarah-pokok-pikiran-dan-aliran-menurut-para-ahli/ diakses
pada 05 Oktober 2021 Pukul 15.00
5
Ibid
3
d) Soetriono mengatakan bahwa definisi ontologi merupakan azaz
dalam menerapkan batas atau mengenai ruang lingkup suatu wujud
yang menjadi objek dari penelaahan (objek ontologi atau obyek
formal dari pengetahuan) dan juga mengenai penafsiran mengenai
hakiakt realita (metafisika) dari objek ontologi atau juga objek
formal tersebut dan merupakan suatu landasan dari ilmu yang
menanyakan terkait apa yang dikaji atau juga dibahas dalam suatu
pengetahuan serta biasanya berhubungan terhadap alam kenyataan
serta keberadaan.6
e) Suriasumantri menyatakan bahwa ontologi ini membahas
mengenai apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu,
atau dengan kata lain suatu pengkajian terhadap teori tentang ada.7
Rene Descrates (1590-1650) mengatakan filsafat adalah kumpulan
segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi
pokok penyelidikan.8
6
https://pendidikan.co.id/pengertian-ontologi-sejarah-pokok-pikiran-dan-aliran-menurut-para-ahli/ diakses
pada 05 Oktober 2021 Pukul 15.00
7
Ibid
8
Ibid
4
2.2. Rumusan Metafisika
2.2.1. Menurut Bahasa
Kata “meta” bagi orang Yunani mempunyai arti “sesudah atau
di belakang”. Kata metafisika dipakai sekali untuk mengungkapkan isi
pandangan mengenai, “hal-hal di belakang gejala fisik”.9
9
Harus Hadiwijono. Sari Sejarah, 47. Baca pula Bernard Delfgaauw, Sejarah Ringkas Filsafat Barat, ter.
Soejono Soemargono (Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya, 1992), h.4
10
Bertens, Sejarah Filsafat, h.114.
5
d.) Anton Bakker mengatakan metafisika adalah cabang filsafat yang
menyelidiki dan menggelar gambaran umum tentang struktur
realitas yang berlaku mutlak dan umum.11
e.) Van Peursen menyatakan metafisika adalah bagian filsafat yang
memusatkan perhatiannya kepada pertanyaan mengenai akar
terdalam yang mendasari segala yang-ada12
11
https://jaririndu.blogspot.com/2011/12/definisi-metafisika-dalam-ranah.html diakses pada 05 Oktober
2021 pukul 15.00
12
Ibid
13
Amsal Bakhtiar. Filsafat Ilmu, 1st ed. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.134–35.
6
2.3. Rumusan Epistimologi
2.3.1. Menurut Bahasa
Kata epistimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu: kata
“Episteme” dengan arti pengetahuan dan kata “Logos” berarti teori,
uraian, atau alasan.14
14
Devinta dkk, Epistimologi Pendidikan menurut beragam filsafat dunia: Idealisme, Realisme, Pragmatisme,
Eksistensialisme, article pdf 2017.
15
Ibid
16
Ibid
17
Ibid
18
Ibid
19
Ibid
7
2.3.3. Menurut Mahasiswa
Dari beberapa pengertian epistimologi menurut para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian dari epistimologi merupakan
cabang filsafat yang membahas dengan mendalam tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, sarana,
metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran
pengetahuan (ilmiah).Rumusan Aksiologi
20
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-epistemologi/ diakses pada 04 Okt 2021
21
Ibid
22
Ibid
23
Ibid
8
kebenaran).24
e) Suriasumantri mengungkapkan pendapatnya jika aksiologi adalah
teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.
f) Jalaluddin menyatakan bahwa aksiologi adalah suatu pendidikan
yang menguji dan menginteraksikan semua nilai tersebut kedalam
kehidupan manusia dan menjaganya, membinanya, didalam
kepribadian peserta didik.25
g) Wibisono menjelaskan aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak
ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian
dan penggalian serta penerapan ilmu.26
h) Mautner menyatakan bahwa aksiologi mulai digunakan
sebagaimana adanya saat ini oleh Lotze, Brentano, Husserl scheeler
dan Nicolai hartmann. Dalam filsafat yunani kono, tema aksiologi
lebih banyak berhubungan dengan masalah-masalah yang konkret,
seperti air ,udara dan api.27
24
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-epistemologi/ diakses pada 04 Okt 2021
25
Ibid
26
Ibid
27
Ibid
9
2.5. Rumusan Logika
2.5.1. Menurut Bahasa
Secara bahasa, logika berasal arti Bahasa Yunani Logos yang
memiliki arti pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa.28
28
Jan Hendrik Rapar. 1996. Pengantar Logika. Asas-asas penalaran sistematis. Diarsipkan 2017-07-05 di
Wayback Machine. (Yogyakarta: Penerbit Kanisius). ISBN 979-497-676-8
29
https://www.trigonalmedia.com/2017/04/pengertian-logika-menurut-para-ahli.html?m=1 diakses pada 05
Okt 2021
30
Ibid
31
Ibid
32
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/best-seller/logika/amp/ diakses pada 5 Okt 2021
33
Ibid
10
f) Louis O. Kattsoff memahami bahwa logika adalah ilmu
pengetahuan terkait penyimpulan yang sejajar atau lurus. Logika
menjabarkan mengenai aturan-aturan dan cara guna mencapai suatu
kesimpulan, setelah didahului oleh suatu perangkat bernama premis
atau asumsi.34
34
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/best-seller/logika/amp/ diakses pada 5 Okt 2021
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam filsafat terdapat ruang lingkup atau sistem filsafat yang
mencakup ontologi, metafisika, epistemologi, aksiologi, dan logika. ontologi
adalah salah satu bagian dari ilmu filsafat yang membahas keberadaan suatu
kenyataan konkret secara kritis untuk memahamai segala sesuatu yang ada
Metafisika adalah cabang ilmu filsafat yang mengkaji tentang sifat yang
terdalam dari kenyataan atau eksistensi tentang hakikat keberadaan zat tanpa
dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indera. Epistimologi
merupakan cabang filsafat yang membahas dengan mendalam tentang
terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, sarana,
metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran
pengetahuan (ilmiah). Aksiologi merupkan cabang filsafat yang mempelajari
yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang telah diperoleh.
Dan dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat
manfaat atau kegunaan dari pengetahuan yang sudah ada. Logika merupakan
cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus
sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu.
12
DAFTAR PUSTAKA
A. Susanto. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologi, Epistemologis, dan
Amsal Bakhtiar. Filsafat Ilmu, 1st ed. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011)
Devinta dkk, Epistimologi Pendidikan menurut beragam filsafat dunia: Idealisme, Realisme,
Harus Hadiwijono. Sari Sejarah, 47. Baca pula Bernard Delfgaauw, Sejarah Ringkas Filsafat
https://pendidikan.co.id/pengertian-ontologi-sejarah-pokok-pikiran-dan-aliran-menurut-para-
Okt 2021
https://www.trigonalmedia.com/2017/04/pengertian-logika-menurut-para-ahli.html?m=1
Mohammad Adib. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu