Anda di halaman 1dari 26

Sambutan

Drs.H. Zahir Khan SH. Dipl. T.E.F.L


Ketua Umum Lembaga Kristologi Indonesia
Direktur Iqbal Academy Indonesia
Mantan Diplomat Indonesia

Untuk yang kesekian kalinya saya sangat bersyukur kehadirat Allah SWT, karena
kehadiran buku kecil ini sangat dibutuhkan oleh umat dewasa ini.Buku ini sangat membantu
bagi para da’i kita dalam berdakwah kepada kaum muslimin juga non muslim (Kristiani).

Saya yakin isi buku initidak akan pernah usang dalam dunia dakwah Kristologi, sebab
apa yang tertulis dalam buku ini semuanya realita, dimana ke 10 alasan tersebut, benar-benar
semuanya diamalkan oleh umat Islam.

Sangat tepat sekali judul yang diberikandalam buku ini, sebab pada kenyataannya 10
alasan pokok yang tertulis dalam Alkitab, benar-benar umat Islam-lah yang mengamalkannya, sementaran
umat Kristiani yang mengaku empunya Alkitab (Bible) justru tidak mengamalkannya.

Saya melihat bahwa isi buku ini sama sekali tidak mendiskreditkan Alkitab atau pemeluk agama Kristen,
tetapi justru mengajak mereka untuk mengkritisi dan mengkaji lebih dalam lagi kitab mereka sendiri.

Seandainya semua umat Kristiani mengamalkan apa yang tertulis dalam kitab mereka (khususnya ke 10
alasan tersebut), saya yakin tidak ada pilihanlain selain harus masuk Islam, karena pada dasarnya menurut Al
Qur’an semua nabi mengajarkan tauhid, berarti mereka semua beragama islam.

Hal sesuai firman-Nya dalam Qs 3 : 83

83. Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Buku ini sangat baik dimiliki oleh siapapun terutama bagi mereka yang ingin mencari kebenaran yang
haqiqi, karena referensi-referensinya diambil dari dua sumber yang berbeda, yaitu Alkitab (Bible) dan Al
Qur’an

Sebagai Ketua Umum Lembaga Kristologi Indonesia, saya pribadi sangat mendukung terbit
terbitnya buku ini karena manfaatnya sangat besar bagi umat beragama manapun.

Wassalam
Sambutan
KARENA KAMI MENCINTAI YESUS, KAMI MENJADI MUSLIM
Sambutan KH Abdullah Wasi'an & Masyud SM

Dalam Al Qur’an surat Maryam 16-37 disebutkan bahwa Maryam (Maria) ibu Yesus adalah
seorang wanita shalihah yang seluruh hidupnya digunakan untuk mengabdi kepada Allah. Dia
amat menjaga kehormatannya dari sentuhan laki-laki. Lalu Allah mengutus roh kudus (malaikat
Jibril) utuk memberitahu Maryam bahwa dia akan melahirkan seorang laki-laki bernama Isa
Almasih. Untuk membuktikan bahwa bayi laki-laki yang digendongnya itu bukanlah hasil
perzinahan, Allah memberi mukjizat kepada Isa (Yesus) yang masih merah itu bsa berbicara:

30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang nabi, 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku
hidup; 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. 33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari
aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (Q.S. Maryam 30-33)

Selain mukjizat bisa berbicara ketika nasih bayi berusia beberapa hari, Allah juga memberi
mukjizat kepada nabi Isa (Yesus) setelah menjadi nabi, seperti bisa menghidupkan orang mati,
menyembuhkan orang berpenyakit lepra, orang buta mata bisa melihat dan lain-lain,

Sebelum nabi Isa lahir, masyarakat Medeterania memiliki kepercayaan yang sudah mendarah
daging menyembah Dewa Matahari. Menurut keyakinan mereka, dewa ingin menyelamatkan dan
menebus dosa manusia dengan berinkarnasi menjadi manusia anak dewa. Anak dewa ini lahir di
hari Minggu (Sunday; sun=matahari; day=hari) tanggal 25 Desember. Di Persia, anak dewa
matahari ini disebut Mithra, di Syiria dinami Tammuz, di Yunani bernama Dyonisus, di Mesir
disebut Osiris, dan lain-lain.

Sedangkan orang-orang Yahudi hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan


Pencipta Alam semesta. Pada mulanya nabi Ibrahim (nenek moyang bangsa arab dan israel) yang
berbahas semit memanggil Tuhannya: Allah atau Eloah. Setelah kematian nabi Sulaiman (raja
salomo), Israel pecah menjadi dua. Israel utara menyebut Allah dengan elohim (Allah yang Maha
Kuasa); Israel selatan (Yudea) setelah dihancurkan Nebudkadnezar (Babilonia) dan karena
ancaman penguasa negara penghancur, maka dia menyamarkan nama Allah menjadi YHWH
(Yahweh), yang dalam bahasa Arab berarti “ya Huwa” (ya Dia). Kondisi seperti ini sama dengan
yang dialami umat Islam Indonesia yang ditekan oleh penguasa, sehingga mereka tidak berani
menyebut nama Allah, melainkan hanya menyebut Tuhan YME (Yang Maha Esa).

Orang yahudi Essenes seperti nabi Zakaria, nabi Yahya dan nabi Isa (yesus) selalu mengikuti
ajaran nabi Ibrahim dan menegakkan hukum Taurat nabi Musa as. Sehingga mereka pun
menjalani khitan atau sunat, berdoa, dan berwudlu (bersuci), dan sujud dalam shalat.

“Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan
mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya” (Lukas 1:59)

“Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu
nama yang disebutkan oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.” (Lukas 2:21)

Setiap akan shalat mereka selalu berwudhu atau bersuci:

“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air
dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka
datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan- seperti
yang diperintahkan Tuhan kepadan Musa.” (Keluaran 40:31-32)

Meskipun Paulus telah melakukan beberapa perubahan terhadap ajaran Yesus, dia tetap
setia menghormati wudlu sebagaimana dinyatakan dalam Kisah Rasul 21:26 berikut ini:

“Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia
mentahirkan (mensucikan) diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait
Allah........”

Para nabi seperti Ibrahim, Musa, Yosua (Yusak) dan Yesussaat shalat pasti melakukan sujud.
Hal ini diakui sendiri oleh Alkitab:

“Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya.....” (Kejadian 17:3)

“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud.
Kemudian tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka.” (Bilangan 20:14)

“Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata


kepadanya:”Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (Yosua 5:14)

“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang


menjadikan kita,” (Mazmur 95:6)

“Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang
kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39; Markus 14:35;
Lukas 22:41-42)

Dan Yesus sendiri dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak akan menghapus atau
mengganti hukum Taurat:
”Karena Aku (Yesus) berkata kepada-mu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.” (Matius 5:18)

Kepergian Yesus setelah selamat dari upaya pembunuhan dan penyaliban, terjadi keadaan:

1. Murid-murid Yesus tetap melanjutkan ajaran gurunya yakni bertauhid (tidak ada tuhan
selain Allah) dan menegakkan hukum Taurat.

2. Masyarakat yang sudah mendarah daging dengan kepercayaan kepada Dewa Matahari
dan Anaknya dengan berbagai nama di wilayah masing-masing, menganggap bahwa nabi Isa
(Yesus) yang mampu melakukan sesuatu yang luar biasa (mukjizat) adalah Anak Dewa Matahari,
yang kemudian disebut sebagai Anak Tuhan Allah.

3. Penguasa kekaisaran Romawi melihat kesamaan agama-agama yang dianut oleh


penduduk di wilayah kekuasaanya, meskipun nama dewanya berbeda: Mithra, Tammuz,Osiris dan
Dionysius. Kecuali bangsa Yahudi yang hanya menyembah kepada Allah.

Agar tidak terjadi kekacauan karena masalah agama yang bisa merugikan imperium Romawi,
maka kekaisaran berusaha mempersatukan agama-agama mereka yang pada hakekatnya tuhan
sesembahan mereka adalah sama, dewa matahari, meskipun namanya berbeda. Disamping
masyarakat Medeterania sudah menganggap sudah menganggap Yesus adalah Anak Dewa
Matahari, sekaligus sebagai inkarnasi dewa berwujud manusia, Romawi ingin menampilkan figur
yang bisa mewakili agam Yahudi, maka ditunjuklah Yesus untuk dijadikan figur sentral kesatuan
agama tersebut. Yesus dijadikan sebagai Anak Tuhan pengganti Anak Dewa Matahari, dengan
kompensasi seluruh ajaran Taurat Musa yang ditegakkan oleh Yesus diganti dengan tatacara
agama penyembah berhala atau dewa matahari.

Penguasa Romawi menugasi semacam Badan Intelijen dimasa kini, yang kemudian
menunjuk Sauls (Paulus) sebagai pelaksananya dengan cara melakukan ilfiltrasi di internal murid-
murid Yesus.Oleh karena itu kita bisa memahami kesimpangsiuran pengakuan pertobatan Paulus
yang dicatat oleh dokter pribadiya, Lukas, dalam Kisah Para Rasul 9:7; 22:9; dan 26:13-14.

Paulus sebagai agen intelejen yang diback up penuh oleh penguasa, berhasil mempengaruhi
masyarakat Medeterania yang memang sudah menganalogikan bahwa Yesus itu sama dengan
Anak Dewa Matahari. Surat-surat Paulus dianggap surat suci, dan Injil yang diterima Yesus dari
Allah diganti dengan Injil yang beisi cerita tentang Yesus. Surat Paulus dan Injil buatan orang-
orang dekat Paulus ini kemudian dikumpulkan menjadi Kitab Suci Perjanjian Baru yang kemudian
menjadi pegangan hidup bagi umat Kristen sekarang.

Agar lebih mudah untuk memahami gerakan ilfiltrasi Paulus ini, Kami contohkan seperti kasus
Jaringan Islam Liberal di Indonesia (JIL).
Untuk mengacaukan ajaran Islam, Badan Intelejen Amerika Serikat, CIA, (Central Intellegent
Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama Asia Foundation yang mengucurkan dana 1,4
milyar dollar per tahun kepada JIL yang diketuai oleh Ulil Abshar Abdallah. Setiap minggu JIL
berhasil mendominasi tulisan satu halaman di koran Jawa Pos yang tirasnya mencapai sekitar
350.000eksamplar per hari, begitulah pula dengan koran lainnya. Ulama atau cendikiawan yang
ingin meluruskan pandangan JIL, tidak akan pernah mendapatkan tempat tulisannya di koran
tersebut, Mereka pun berhasil memasuki organisai massa Islam terbesar di Indonesia Nahdatul
Ulama, Muhammadiyah.

Dosen-dosen IAIN (sekarang UIN atau STAIN ) selurruh Indonesia banyak mendapatkan bea
siswa dari lembaga ini untuk meraih gelar doktor di bidang Islamologi di Universitas yang memiliki
jurusan Islamic Studies yang didirikan oleh orientalis atau missionaris, seperti McGill Canada,
Leiden Belanda dan lain-lain. Dengan harapan mereka akan menjadi agen-agen perubahan ajaran
Islam sesuai dengan kehendak lembaga yang mendanainya. Dari sinilah jutaan mahasiswa yang
belajar di kampus Islam di poles oleh agen-agen ini yang bertopeng sebagai cendikiawan muslim.

Dari dua kutub agen ini, Al Qur’an, al- Hadits, dan referensi karya ulama Islam yang di akui
otoritasnya digugat. Sedangkan pendapat dan karya orientalis barat tentang Islam dianggap
sebagai ajaran final dan sempurna - ditelan mentah-mentah begitu saja - tidak pernah digugat ke
absahannya. Tubuh mereka ada di timur, Otak dan hati mereka ada di Barat. Inilah bom waktu
yang ditanam oleh barat ditubuh umat Islam, yang siap meledak meluluh-lantakan tubuh itu.

Paulus menggugat kebenaran ajaran Taurat yang ditegakkan oleh Yesus.Selama hidupnya,
Yesus tidak pernah memakan daging babi, juga tidak pernah menghalalkan daging hewan haram
ini, karna hukumTaurat mengharamkannya ( Imammat 11:7 dan ulangan 14:8 ). Sedangkan
Paulus dan pengikutnya menghalalkannya atas nama Yesus ( Markus 7:19 ); Yesus sunat Paulus
melarang sunat, dan lainnya dapat dibaca pada buku ini, 10 Alasan menjadi Pengikut Yesus yang
setia harus masuk Islam.

Semua ajaran dan tata cara ibadah yang dilaksanakan oleh nabi-nabi Allah, seperti Ibrahim
(Abraham), Musa, Daud (David), Zakariah, Yahya (Yohanes Pembaptis) dan Isa/Yesus alaihis
salam (semoga Allah melimpahkan keselamatan dan kedamaian padanya). Diikuti dan dilestarikan
oleh umat Islam. Karena kami mencintai nabi-nabi Allah, termasuk mencintai nabi Isa (Yesus),
maka kami harus menjadi Muslim (Orang Islam).
Surabaya, 10 April 2005

1. Mengenai Makanan Haram

Alkitab cetakan baru tahun 1996-2005

Imamat 11:7-8 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah,
yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah
kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

Ulangan 14:8 juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak
memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan
janganlah kamu terkena bangkainya.

Alkitab cetakan lama 1991

Imamat11:7-8 Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela
panjang, tetapi tidak memamah biak, haram itu bagimu.

Alkitab cetakan lama tahun 1941

Imamat 11:7-8 Dan lagi babi, karena soenggoehpon koekoenja terbelah doewa, ija itoe
bersiratan koekoenja, tetapi tiada ija memamah bijak, maka haramlah ija kapadamoe. Djangan
kamoe makan daripada dagingnja dan djangan poela kamoe mendjamah bangkainja, maka
haramlah ija kapadamoe.

Catatan: Menurut Alkitab babi itu haram. Kenyataanya oleh mereka bai diternak secara
khusus, dipelihara, dirawat dan dijadikan sebagai bahan dagangan, dagingnya diperjualbelikan
sebagai sumber penghidupan. Padahal jangankan memakannya, menyentuh tubuhnya saja
dilarang dalam Alkitab.

Semua umat Islam mengharamkan babi. Tetapi hampir semua umat Kristiani justru makan
babi, kecuali sebagian kecil saja dari sekte Advent. Ini membuktikan bahwa yang ikut firman Allah
dalam Alkitab tentang haramnya babi, adalah umat Islam. Sementara umat Kristiani yang
menjadikan Alkitab sebagai Kitab Sucinya, justru tidak mengharamkan makan babi, bahkan babi
merupakan makanan kesukaan mereka.
Menjadi pertanyaan , mengapa umat Kristiani tidak mengharamkan makan babi, justru malah
mereka menghalalkannya?? Ternyata tanpa mereka sadari , mereka tela mengikuti paham Paulus
yang mengatakan bahwa segala sesuatu itu halal. Perhatikan ucapan Paulus sbb:

1. Korintus 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

Ayat-ayat dalam berbagai bahasa tersebut adalah Surat Kiriman Paulus kepada jemaatnya
didaerah Korintus. Pendapat Paulus yang menghalalkan sesuatu, seperti daging babi dan lain-lain,
bertolak belakang dengan firman Allah yang mengharamkan babi.

Sebagai umat beragama yng taat, semestinya yang diikuti adalah firman Allah, bukan
pendapat Paulus yang hanya manusia biasa.

Seandainya umat Krsitiani mengikuti firman Allah tentang haramnya babi dll, dan bagaimana
cara menyembelih hewan, rasanya dalam hal makanan, tidak terlalu diragukan lagi antara Islam
dan Kristanbila menghadapi jamuan atau sejenisnya.

Ada juga sebagian umat Kristiani mengatakan bahwa yang haram itu adalah “babi hutan”,
jadi “babi piaraan” tidak haram. Padahal Alkitab cetakan lama tertulis “babi”, sementara Alkitab
cetakan baru dirobah menjadi “babi hutan” Tentu saja yang benar yaitu “babi”, sebab semua
Alkitab cetakan lama tertulis “babi”.

Makna “ babi haram” , berarti semua babi haram, tidak boleh dimakan, termasuk babi hutan.
Tetapi “babi hutan haram”, berarti semua babi boleh dimakan, kecuali babi hutan.

Contoh: kata “dilarang mrerokok “ maknanya semua rokok apapun mereknya tidak boleh di
hisab. Manakala dirobah menjadi “dilarang merokok bentoel”, berarti semua rokok bisa di hisab,
kecuali rokok bentoel bukan? Ini membuktikan bahwa penambahan satu kata saja bisa merobah
makna dan arti.

Contoh lain “orang “ jika ditambahkan kata “hutan” akan menjadi “ orang hutan”, tentu artinya
sangat jauh berbeda. Demikian juga “babi” dengan “babi hutan” pasti berbeda.

Tetapi sebagian umat kristiani ada juga yang menjadikan alasan babi halal berdasarkan Injil
Matius 15:11 sbb:

“Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang ,
melainkan yang keluar dari mulut yag menajiskan orang.”

Alasan tersebut tidal rasional dan tidak kuat, sebab jika asal masuk kedalam mulut manusia
tidak menajiskan, bagaimana jika yang masuk ke mulut adalah : ganja, morphin, shabu-shabu dan
sejenisnya apakah jadi halal walaupun merusak tubuh, jiwa dan pikiran manusia?
Yang namanya ganja, morphin, shabu-shabu dan sejenisnya, walaupun sebelum masuk ke
mulut manusia dibacakan doa kepada Tuhan atau Yesus, tetap aja haram hukumnya.

Nah ternyata apa-apa yang benar , yang pernah difirmankan oleh Allah dalam Alkitab seperti
babi haram , diwahyukan kembali oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi kita
Muhammad Saw, didalam Al Qur’an. Alhamdulillah, dimanapun , siapapun dan sampai kapanpun
umat Islam tetap akan mengharamkan babi. Firman Allah SWT, babi haram : Qs 2 Al Baqarah 173,
Qs 5 Al Maidah 3, Qs 6 Al An’aam 145, dan Qs 16 An Nahl 115.

Contoh: Qs 2 Al Baqarah 173

173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Qs An ‘aam 145

145. Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah
yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."

Perhatikan ”haramnya babi “ menurut Alkitab bahasa bahasa daerah sbb:

2. Tentang Mengkafani Jenasah


Markus 15:46 : Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat
Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan
Dia didalam kubur yang digali didalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah
batu ke pintui kubur itu

Catatan : Menurut ayat-ayat Alkitab di atas, ternyata Yesus mati dikafani dan
dikuburkan tidak pakai peti. Bahkan kuburan Yesus tidak dibeton tapi hanya
diletakkan sebuah batu diatasnya sebagai tanda. Tapi umat Kristen justru matinya
pakai jas, pakai sepatu, dihiasi serapih mungkin bagaikan seorang penganten dalam pelaminan,
pakai peti dan kuburnya dibangun seperti rumah. Ketika Yesus mati, mayatnya juga disegerakan
untuk dikubur walaupun baru mati beberapa jam. Tapi umat Kristiani, sering mayat itu dibiarkan
sampai beberapa hari sambil menunggu keluarganya yang jauh untuk menengoknya.

Umat Islam bila mati , disunnahkan mayatnya harus disegerakan menguburkannya, dikafani,
dan tidak pakai peti. Ini berarti matinya umat Islam sama seperti matinya Yesus. Sebagaimana
manusia lahir tanpa bawa apa-apa, demikian pula jika mati tidak ada yang dibawa menghadap
Allah, bekalnya hanyalah iman dan taqwa.

3. Yesus Mengaku Utusan Tuhan

Yohanes 5:30 “aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku
menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab
aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus
Aku”.

Lukas 10:16 “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan


barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia
menolak Dia yang mengutus Aku.”

Markus 9:37 “ Siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut
Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus
Aku.”

Matius 10:40 “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa
menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku “.

Catatan: Keempat injil semuanya menulis pengakuan Yesus bahwa dia itu hanya seorang
utusan Tuhan atau Rasul Tuhan. Bahkan masih banyak ayat-ayat lain di dalam Alkitab itu sendiri,
dimana Yesus mengaku bahwa dia hanya sebagai seorang utusan Tuhan. Yesus mengaku
dengan jujur dan polos, bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan, rasul Tuhan.
Umat Islam menjadikan Yesus sebagai utusan Tuhan atau rasul Tuhan sebagaimana
pengakuan Yesus yang tertulis dalam Alkitab. Sementara semua umat Kristen menjadikan Yesus
sebagai Tuhan yang disembah. Ini membuktikan bahwa umtat Islamlah yang mematuhi ajaran
Yesus.

Perhatikan pengakuanYesus sendiri, bahwa dia hanya seorang utusan Tuhan, menurut
Alkitab dari berbagai bahaa-bahasa daerah sbb:

Bukti lain bahwa Yesus benar-benar hanya seorang utusan Tuhan, baiklah kami kutip kembali
dan kami komentari masih pada ayat tersebut tadi, untuk membuktikan pengakuan Yesus sendiri
bahwa dia bukanlal Tuhan dan juga bukan Allah, tetapi hanya benar-benar hanya seorang utusan
Tuhan saja.

Yoh 50:30 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.

Catatan: Jika Yesus itu Tuhan, sangat tidak masuk di akal sehat Tuhan tidak bisa berbuat
apa-apa dari diri-Nya sendiri.

Dan tidak mungkin Tuhan tidak bisa menuruti kehendak-Nya sendiri. Yang namanya Tuhan,
pasti Dia Maha Kuasa, jadi Dia bisa berbuat menurut kehendak-Nya sendiri.

Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya
sendiridan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, karena dia hanya seorang utusan Tuhan,
bukan Tuhan!!

1. Setiap yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan

2. Yesus diutus oleh Tuhan , berarti...........

3. Yesus bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan

4. Setiap yang tidak bisa berbuat apa-apa atas didinya sendiri, pasti bukan Tuhan

5. Yesus tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan

6. Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.

7. Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan

Di dalam Al Qur’an yang Allah wahyukan kembali kepada nabiMuhammad Saw, Yesus (nabi
Isa as) juga mengatakan bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan atau rasul Tuhan, bahkan
hanya untuk bani Israil saja , bukan untuk seluruh dunia.
Qs 3 Ali Imran 48-49

48. wayu'allimuhu (a)lkitaaba wa(a)lhikmata wa(al)ttawraata wa(a)l-injiil(a) 49. warasuulan ilaa


banii israa-iila annii qad ji/tukum bi-aayatin min rabbikum annii akhluqu lakum mina (al)ththhiini
kahay-ati (al)ththhayri fa-anfukhu fiihi fayakuunu thayran bi-idzni (al)laahi waubri-u (a)l-akmaha
wa(a)l-abrasha wauhyii (a)lmawtaa bi-idzni (al)laahi wa-unabbi-ukum bimaa ta/kuluuna wamaa
taddakhiruuna fii buyuutikum inna fii dzaalika laaayatan lakum in kuntum mu/miniin(a)

Artinya : 48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil. 49.
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah
datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat
untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang
yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan
kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh
beriman.

Qs 43 Az Zukhruf 59

59. in huwa illaa 'abdun an'amnaa 'alayhi waja'alnaahu matsalan libanii israa-iil(a)
Artinya: 59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat
(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail [1363]

Qs 61 Ash Shaff 6

6. wa-idz qaala 'iisaa ibnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulu (al)laahi ilaykum mushaddiqan
limaa bayna yadayya mina (al)ttawraati wamubasysyiran birasuulin ya/tii min ba'dii ismuhu ahmadu
falammaa jaa-ahum bi(a)lbayyinaati qaaluu haadzaa sihrun mubiin(un)

Artinya: 6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

Keterangan : Ada juga sebagian orang yang membantah bahwa yang disebut oleh Al Qur’an
Qs 61 Ash Shaff ayat 6 adalah AHMAD, bukan MUHAMMAD.

Hal ini kami jelaskan, menurut Hadist Rasulullah Saw, disebutkan bahwa beliau punya
beberapa nama panggilan, sebagaiman hadis sbb:

HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Malik

“Sesungguhnya aku memeiliki beberapa nama: Aku adalah Muhammad, dan aku adalah
Ahmad , dan aku adalah Al Maahi ( penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adalah
Al-Haasyir dimana orang ramai di kumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak
ada lagi nabi penutup setelahku,”
[196]. Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang
menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.
[1363]. Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.

4. Yesus Ajarkan Dua Kalimat Syahadat Dan Mengaku Dia Hanya


Seorang Utusan Tuhan

Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah engkau
utus”.

Catatan: Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa satu-satunya Allah
yang benar, adalh Allah SWT, dan dia hanya seorang utusan Tuhan. Ini berarti
Yesus mengajarkan dua kalimat syahadat (syahadatin), yang jika di bahasa arabkn “
Asyhadu anla ilaaha illallahu, wa asyhadu anna Isa rasulullah”.

Nah sepeninggal Yesus, nabi kita Muhammad saw juga mengajarkan dua kalimat syahadat
(syahadatin) yaitu : “ Asyhadu anla ilaaha illallahu, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.”

Ini merupakan suatu bukti bahwa kita umat Islamlah yang meneruskan ajaran Yesus tersebut.
Sementara umat Kristen tidak mengenal dua kalimat syahadat. Bahkan syahadatin bagi seluruh
umat Islam didunia, merupakan pintu awal menjadi seorang muslim.

Pada ayat tersebut, sangat jelas sekali Yesus mengaku dengan jujur dan polos bahwa satu-
satunya Tuhan yang benar adalah Bapa (Allah SWT) dan ia hanya seorang utusan saja.

Apa yang Yesus ucapkan pada Yoh 17:3 tadi, sama sekali tidak dianggap dan tidak
diamalkan oleh mereka. Bahkan mereka menjadikan Yesus sebagai Tuhan atau Allah itu sendiri
yang mereka sembah. Na’uudzubillaahimindzaalik.

Nah dari ucapan Yesus dalam Yoh 17:3 tadi, membuktikan bahwa umat Islamlah yang
mengamalkan ajaran Yesus yang mengatakan bahwa satu-satunya Tuhan adalah Allah dan Dia
(Yesus) hanyalah seorang utusanTuhan, bukan Tuhan!! Sementara umat Kristiani menjadikan
Tuhan itu Trinitas dan Yesus itu salah satu dari oknum Tuhan itu sendiri.
5. Menghadap Qiblat

Mazmur 5:8 “Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk
kedalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut
akan Engkau”.

Penjelasan: Alkitab mengajarkan bahwa jika sembahyang (sholat) harus


menghadap ke kiblat dengan cara berlutut dan bersujud menyembah kepada-Nya.
Sementara umat Kristiani pada setiap ibadah mereka atau sembahyangnya
menghadap kemana saja mereka mau.

Ini menunjukkan bahwa umat Islamlah yang mengamalkan ajaran Allah dan Yesus didalam
Alkitab, dimana setiap waktu mau sholat harus menghadap kan wajahnya kearah Bait Allah.

Bait Allah = Bethel = Baitullah = Ka’abah

Semua umat Islam dimanapun mereka berada, jika mau mengerjakan shalat wajib maupun
shalat sunnah pasti bersujud menghadap kiblat.

Ketika Yesus masih hidup, setiap dia berdoa, selalu berlutut dan bersujud menyembah
Tuhannya. Perhatikan bagaimana yesus berdoa sambil berlutut dan bersujud kepada Allah.

Lukas 22:41-44

(41) Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu ia
berlutut dab berdoa kata-Nya:(42) “Ya Bapa-Ku , jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini daripada-
Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjad, (43) Maka seorang
malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya (44)Ia
sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa . Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik
darah yang bertetesan ke tanah.

Pejelasan: ayat ini memberikan bukti bahwq Yesus itu hanyalah seorang utusan Tuhan.
Buktinya Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk memberikan kekuatan pada Yesus. Dan ayat ini
juga menjelaskan bahwa Yesus bukan Tuhan, sebab dia masih harus berdoa kepada Tuhan. Jika
Yesus itu Tuhan tidak perlu lagi tuhan harus berdoa,. Jika Yesus itu Tuhan , mana mungkin Tuhan
sangat ketakutan ketika malaikat menampakan diri kepada-Nya. Tidak masuk akal sehat Tuhan
harus takut sama malaikat bukan?

a. Setiap yang berdoa kepad Tuhan , pasti bukan Tuhan

b. Yesus berdoa kepada Tuhan, berati Yesus bukan Tuhan

c. Setiap yang takut kepada malaikat Tuhan, pasti buka Tuhan


d. Yesus takut kepada malaikat Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan

6. Yesus Mengajarkan Tauhid

Matius 4:10 "Maka berkatalah Yesus kepadanya:”Enyahlah, Iblis! Sebab ada


tertulis:Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!”

Penjelasan: Marilah kita ikuti dahulu perjalananYesus dalam Mat 4:1-10


sebelum dia menjadi Utusan Tuhan ataukah Tuhan ataukah Rasul ataukah
Nabi ?????,

(1). Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (2) Dan setelah
berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.(3). Lalu datanglah si
pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu
ini menjad roti.” (4) tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci
dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu barkata kepada-Nya :”Jika Engkau Anak
Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis : Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan
Malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangan-Nya, supaya kaki-Mu
jangan terantuk kepada batu.” (7) Yesus berkata kepada-Nya: “Ada pula tertulis Janganlah engkau
mencobai Tuhan Allahmu!” (8) Dan Iblis membawa-Nya pula keatas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata
kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada –Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”(10)
Maka berkatalh Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis : Engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Dari skenario jalannya cerita tersebut, dapatlah kita simpulkan bahwa terhadap iblis saja
Yesus mengajarkan Tauhid. Artinya menyembah itu hanya kepada Allah saja.

Ini membuktikan bahwa iblis saja tahu dan mengerti bahwa Yesus itu bukan Tuhan!!

Jika Yesus itu tuhan, tentu dia akan berkata: Enyahlah iblis , sebab ada tertulis “Hanya
kepadaku saja engkau menyembah”.

Tidak disangsikan lagi bahwa Yesus bukan Tuhan yang harus disembah. Tapi anehnya umat
Kristiani menjadikan Yesus sebagai Tuhan yang disembah.
Yesus menyuruh menyembah kepada Tuhan. Semua umat Islam dimanapun mereka berada,
menyembah hanya kepada Tuhan yang di-sembah oleh Yesus, sementara umat Kristen
menjadikan Yesus sebagai sesembahan. Ini membuktikan bahwa kami umat Islamlah pengikut
Yesus yang setia.

Perhatikan bagaimana Yesus (Nabi Isa as) dalam Al Qur’an bersabda:

51. inna (al)laaha rabbii warabbukum fa(u)'buduuhu haadzaa shiraathun mustaqiim(un)

51. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang
lurus." (Qs 3 Ali 'Imraan 51)

64. inna (al)laaha huwa rabbii warabbukum fa(u)'buduuhu haadzaa shiraathun mustaqiim(un)

64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan
yang lurus. (Qs 43 Az Zukhruf 64)

Bahkan setiap hari kami umat Islam minimal 17 kali mengucapkan

5. iyyaaka na'budu wa-iyyaaka nasta'iin(u)

artinya: 5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan[7]. (Qs 1 Al Faatiha 5)

Apa yang Yesus ajarkan dalam Alkitab, bahwa menyembah itu hanya kepad Allah yang dia
sembah, ternyata kami umat Islamlah yang mengamalkan dan mengaminkan ucapan Yesus tsb,
baik dalam Alkitab maupun dalam Al Qur’an.

Dalam ayat lain , Yesus memberikan kesaksian langsung dari mulutnya sendiri ketika bersoal
jawab dengan orang saduki, bahwa Tuhan itu Allah kita dan Tuhan itu Esa!! Perhatikan ucapan
Yesus pada ayat dibawah ini:

Markus 12:28-32

(28)Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab
dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya
dan bertanya:”Hukum manakah yang paling utama?’(29)Jawab Yesus: “Hukum yang terutama
ialah: Dengarlah, hai orang israel, tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.(30) Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan
dengan segenap kekuatanmu.(31)Dan hukum yang kedua ialah:Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (32)Lalu
kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan
bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

Alkitab bahasa Inggris juga meguakan bahwaYesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu
Allah kita, Tuhan itu esa!!

Semua ayat-ayat Alkitab dalam berbagai bahasa menunjukkan bahwa Yesus sendiri
memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa, bukan Trinitas. Yesus memberikan kesaksian bahwa
Tuhan itu Esa, sebab pada jaman beliau masih hidup, tidak pernah beliau mengajarkan paham
Trinitas. Paham Trinitas ini baru muncul pada tahun 325 Masehi ketika konferensi Nicea, oleh raja
Constantin

Oleh sebab itu seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu jika ajaran ketuhanan yang beliau
ajarkan berubah menjadi paham Trinitas ; artinya Bapa itu Tuhan, Yesus itu Tuhan dan Roh kudus
itu juga Tuhan.

Salah satu contoh ayat Trinitas didalam Alkitab yaitu 1 Yoh 5:7-8 berbunyi:

(7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga; Bapa, Firman dan Roh kudus;
dan ketiganya adalh satu.(8) Dan ada tiga yng memberi kesaksan di bumi): Roh dan air dan darah
dan ketiganya adalah satu.

Penjelasan: Ayat yang berada dalam kurung kurawal tadi (.......) adalah ayat Trinitas. Dalam
catatan kaki Alkitab, ayat tersebut dinyatakn tidak asli . Nah kalau tidak asli, berarti palsu bukan?

Umat Islam dimanapun mereka berada, semuanya menjadikan Tuhan sebagai Allah yang Esa
seperti yang Yesus katakan. Bahkan dalam Al Qur’an, orang yang menjadikan tuhan-tuhan lain
selain Allah, atau mempersekutukan-Nya dengan yang lainnya adalah kafir hukumnya.Perhatikan
ayat-ayat Al Qur’an, Qs 5 Almaidah 72 dan 73 sbb:
Artinya: 72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah
Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-
orang zalim itu seorang penolongpun. 73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:
"Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang
yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
(Qs 5 Almaaidah 72)

Pada dasarnya ada cukup banyak firman-firman Allah dalam Alkitab yang mengatakan Tuhan
itu Esa, seperti ayat-ayat berikut ini:

Ulangan 6:4 Dengarlah, hai orang Israil: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Yesaya 45:6 Supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak
ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,

Yesus memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa dan tidak ada Tuhan
selain Allah (Laa illaaha Ilallaahu). Al Qur’an juga demikian, mengatakan Tuhan itu Esa “Qul
huwallahu ahad”(Kataknlah Dialah Allah Yang Maha Esa)

Ayat-ayat Alkitab tersebut memberikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa dan tidak ada Tuhan
selain Allah. Nah ajaran Yesus dan Tuhannya tentang keesaan Allah (tauhid), umat Islamlah yang
mengamalkan.

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh
perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa
Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk
dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
7. Masalah Jilbab

1.Korintus 11:5-6, 10,13 (5)Tetapi setiap perempuan yang berdoa atau


bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepala, sebab ia sama
dengan perempuan yang dicukur rambutnya .(6) Sebab jika jika perempuan tidak
mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi
jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur,
maka haruslah ia menudungi kepalanya.(10) sebab itu, perempuan harus memakai
tanda wibawa dikepalanya oleh karena para malaikat.(13) Pertimbangkanlah sendiri:
Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala tidak bertudung?

Catatan: Alkitab mengajarkan, wanita harus berjilbab, artinya harus menutupi kepalanya.
Bahkan sangsinya jika tidak menutupi kepalanya, rambutnya harus digunting alias dibotakin.

Dalam semua lukisan gambar bunda Maria ibunya Yesus, tampak dia memakai jilbab. Juga
semua biarawati walaupun kurang sempurna, mereka memakai penutup kepala sejenis jilbab. Ini
membuktikan orang yang menutup kepala dengan jilbab,

8. Yesus Mengaku Nabi

Mat 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.Maka Yesus berkata kepada
mereka: “Seorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri
dan dirumahnya.” (Mat 21:11, Mar 6:4, Luk 4:24, Luk 3:33, Yoh 4:44)

Perhatikan, Alkitab bahasa-bahasa daerah seperti dibawah ini juga


menjelaskan bahwa Yesus mengaku dengan jujur bahwa dia itu hanyalah seorang
Nabi, bukan Tuhan! .....................

Penjelasan: Yesus saja mengaku dengan jujur bahwa dia hanyalah seorang nabi. Semua
umat Islam dimanapun mereka berada, menjadikan Yesus sebagai seorang nabi saja.

Tapi anehnya semua umat Kristen tidak mau menjadikan Yesus sebagai nabi mereka.
Bahkan mereka jadikan Yesus sebagai Tuhan mereka. Padahal ayat-ayat yang mengatakan
Yesus itu Tuhan, sangatlah lemah sekali, karena sebagian besar hanyalah berupa kesaksian
dalam Surat Kiriman Paulus kepada jemaatnya dibeberapa tempat. Ini juga membuktikan bahwa
umat Islamlah yang mengikuti perkataan dan kesaksian Yesus akan dirinya sebagai seorang nabi.

Al Qur’an juga menjelaskan bahwa nabi Isa hanyalah seorang hamba Allah, seorang utusan
Allah atau seorang Nabi Alllah

Qs 3 Aali ‘Imraan 48-49

48. wayu'allimuhu (a)lkitaaba wa(a)lhikmata wa(al)ttawraata wa(a)l-injiil(a) 49. warasuulan ilaa


banii israa-iila annii qad ji/tukum bi-aayatin min rabbikum annii akhluqu lakum mina (al)ththhiini
kahay-ati (al)ththhayri fa-anfukhu fiihi fayakuunu thayran bi-idzni (al)laahi waubri-u (a)l-akmaha
wa(a)l-abrasha wauhyii (a)lmawtaa bi-idzni (al)laahi wa-unabbi-ukum bimaa ta/kuluuna wamaa
taddakhiruuna fii buyuutikum inna fii dzaalika laaayatan lakum in kuntum mu/miniin(a)

Artinya : 48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil. 49.
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah
datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat
untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang
yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan
kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh
beriman.

Qs 43 Az Zukhruf 59

59. in huwa illaa 'abdun an'amnaa 'alayhi waja'alnaahu matsalan libanii israa-iil(a)
Artinya: 59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat
(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail[1363]

[196]. Al Kitab di sini ada yang menafsirkan dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang
menafsirkannya dengan kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.
[1363]. Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.

9. Masalah Khitan / Sunat

Lukas 2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Penjelasan: Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhannya pada Kejadian


17 melalui nabi Ibrahim. Semua orang yang mengaku umat Muhammad dan
beragama Islam, pasti disunat karena mengikuti sunnah nabi Ibrahim as. Tapi umat
Kristen tidak menjadikan sunat/khitansebagai suatu ketetapan/kehaursan, padahal
menurut Alkitab sunat itu wajib hukumnya. Perhatikan bagaimanaasal mula perintah
bersunat yang diwahyukan Allah melalui Nabi Ibrahim dalam Alkitab sbb:

Kejadian 17 :9-14

(9)Lagi firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-
Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. (10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang,
perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus di
sunat; (11) Haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku
dan kamu. (12) Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki diantara
kamu, turun temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah
seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (13)Orang yang lahir di rumahmu dan orang
yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi
perjanjian yang kekal. (14) Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit
khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah
mengingkari perjanjian-Ku.”

Dari bunyi firman Allah tersebut sangatlah jelas bahwa khitan atau sunat itu wajib hukumnya,
karena bagi yang tidak bersunat ancamannya dihukum mati.
Sebagian besar umat Kristen mengatakan bahwa dengan kedatangannya kedunia ini , dia
(Yesus) telah meniadakan “sunat daging” dan telah menggantikannya atau memperbaharui
dengan ajaran “sunat hati”

Padahal jelas sekali bahwa “sunat hati” itupun bukan ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru,
tetapi ajaran nabi Musa dalam Perjanjian Lama.

Perhatikan ayat Alkitab sbb:

“Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.” (Ulangan 10:16)

Ini membuktikan bahwa “sunat daging” dan juga “sunat hati “ adalah dua perintah yang
berbeda, bukan saling menggantikan satu sama lain, dan sama-sama sudah ada dan diajarkan
dalam kitab Perjanjian Lama, jauh sebelum Yesus lahir ke dunia ini.

Saking pentingnya sunat (khitan) ini, Allah mengancam bagi siapapun yang tidak mentaati
peraturan-Nya dengan hukuman mati. Tetapi anehnya, justru umat Kristiani tidak menggubrisnya,
bahkan tidak memperhitungkannya sebagai suatu keharusan atau kewajiban untuk melakukannya.
Tetapi ada juga diantara mereka yang mengatakan bahwa sunat itu hanya tradisi umat Yahudi
saja. Itu merupakan alasan dicari-cari sekedar untuk membenarkan kesalahan. Tradisi itu ialah
suatu perbuatan yang tidak ada dasar hukumnya (dalilnya), karena dianggap baik, kemudian
dilestarikan kemudia dipelihara. Tetapi khitan bukan Tradisi, sebab dalilnya jelas ada. Alkitab
mengatakan bahwa bukan Yahudi juga harus disunat. Perhatikan ayat berikut ini:

Kisah Rasul 15:5

Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata:
“Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”

Coba kita renungkan betapa beratnya ancaman Allah dalam Alkitab bagi orang-orang tidak
melaksanakanatau yang melanggar hukum sunat Tidak tanggung-tanggung bagi yang mereka
yang melanggarnya diancam Allah dengan hukuman mati!

“ Dan orang yang tidak disunat , yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang
itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”
(Kej 17:14)

Terbukti semua umat Islam sunat (khitan). Bahkan hanya untuk merayakan sunat (khitan),
banyak umat Islam yang mengadakan pesta besar-besaran dalam rangka mensyukuri nikmat
Allah, karena anaknya telah dikhitankan. Bahkan anak orang Islam yang belum disunat pada usia
mulai dewasa, sering membuat anak itu minder karena dicemoohin sama teman-temannya. Ada
juga didaerah tertentu, ketika anaknya disunat, saking bersyukurnya karena telah mengadakan
acara khitanan, anaknya diarak keliling kampung dengan naik kuda atau delman/bendi.
Inilah bukti bahwa umat Islamlah pengikut sunnah nabi Ibrahim as. Yesus di khitan/sunat,
umat Islam khitan, tapi umat Kristiani tidak berkhitan. Kalau begitu yang mengikuti Yesus (nabi Isa
as) siapa?

Bahkan Barnabas dalam Injilnya menulis dengan jelas dan tegas sabda Yesus tentang khitan
atau sunat:

Barnabas 22:2 Yesus menjawab: “Sungguh kukatakan kepadamu bahwa anjing lebih mulia
dari seorang yang tidak bersunat”

Barnabas 23:15 Yesus bersabda: “Manusia yang tidak menyunat tubuhnya akan Aku cerai
beraikan dia dari kalangan keluarga-Ku untuk selama-lamanya”

Barnabas 23:17 Kemudian Yesus berkata:”Tinggalkan ketakutan itu orang yang tidak
mengerat kulupnya , karena dia diharamkan dari surga Firdaus”

Ayat-ayat tentang khitan/sunat dalam Injil Barnabas sangat sesuai dengan firman Allah
kepada nabi Abraham dalam kej 17:14 tadi yaitu:

“Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat khatannya, maka orang itu
harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”

Ada alasan lain mengapa sampai umat kristiani tidak mewajibkan khitan/sunat kepada
umatnya? Jawabannya karena ulah Paulus dalam beberapa surat kirimannya dia menulis sbb:

Galatia 5:2 dan 6 (2) Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu: Jikalau kamu men-
yunatkan dirimu , Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. (6) Sebab bagi orang-orang
yang ada didalam kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai suatu arti,
hanya iman yang bekerja oleh kasih.

Coba bandingkan larangan berkhitan/sunat dari Paulus menurut Alkitab berbahasa Inggris
dari berbagai versi sebagai berikut:

............................

Dalam ayat lain Paulus juga melarang bersunat, sebagaimana dalam surat kirimannya
kepada jemaat di Korintus sbb:

1 Korintus 7:18-19

(18) Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan
tanda-tanda sunat itu,. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia
mau bersunat. (19) Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati
hukum-hukum Allah.

Keempat versi Alkitab berbahasa Inggris tersebut, tujuan maknanya sama, yaitu larangan
Paulus untuk berkhitan. Walaupan terlihat berbeda dalam mengartikulasikannya, tetapi tujuannya
sama.
Sekaran bagaimana larangan bersunat oleh Paulus, menurut bahas-bahasa daerah:

...............

Ajaran Paulus dalam surat Kirimannya kepada jemaatnya didaerah Korintus tersebut, sangat
bertentangan dengan firman Allah dalam Taurat/Musa. Allah mewajibkan khitan/sunat, bahkan
bagi yang tidak bersunat di ancam hukuman mati (kej 17: 14). Orang tua Yesus juga tunduk dan
patuh, maka anak mereka Yesus disunat (Lukas 2:21) sesuai apa yang Alllah perintahkan. Tetapi
giliran Paulus, dia melarang orang bersunat. Bahkan katanya jika orang menyunatkan dirinya,
Yesus tidak berguna bagi dirinya, padahal Yesus sendiri sunat, dan dia sendiri sunat, dan dia
sendiri jaga sunat tepat pada hari kedelapan.

Filipi 3:4-5 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika
ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku (Paulus) lebih
lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israil, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang
pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi.

PERBEDAAN DISUNAT DAN TIDAK DISUNAT

YANG DISUNAT YANG TIDAK DISUNAT


Karena mematuhi pada perintah Tidak mematuhi perintah Allah
Allah
Bersih Kotor
Tidak jadi cemoohan orang dan teman Jadi cemoohan orang dan teman-teman
Tidak punya dampak tekanan batin Berpotensi ada tekanan batin pd dirinya
Pertumbuhannya lebih baik Pertumbuhannya lamban
Mudah dibesihkan Sulit dibersihkan
Tidak mudah terinfeksi penyakit kelamin Mudah terinfeksi virus & penyakit kelamin
Lebih sensitif Kurang sensitif
Tidak ada rasa sakit ketika ereksi Terasa sakit sewaktu terjadi ereksi
Tidak berbau busuk Berbau busuk ujungnya
Lebih percaya diri Kurang percaya diri
Tidak minder ketika akan menikah Merasa minder ketika akan menikah
Lebih jantan dan seksi Kurang jantan dan seksi
Lebih harmonis/nikmat dalam Kurang harmonis dalam bersenggama
bersenggama

10. Ucapan Insya Allah

Yak 4:13-17 (13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok
kami berangkat ke kota anu, dan disana kami akan tinggal setahun dan berdagang
serta mendapat untung”, (14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentarsaja keliahatan
lalu lenyap. (15) Sebenarnya kamu harus berkata” Jika Tuhan menghendakinya (Insya Allah),
kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”(16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam
congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah (17) Jadi jika seorang tahu
bagaimanaia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

INSYA ALLLAH (JIKA TUHAN MENGHENDAKI) Dalam berbagai bahasa daerah ....................

Penjelasan: Alkitab mengajarkan bahwa jika mengatakan sesuat yang belum tentu atau
belum pasti terjadi, hendaklah katakan”Insya Allah (jika Tuhan menghendaki). Tapi umat Kristen
begitu berani memastikan sesuatu walaupun belum terjadi. Bahkan mereka tidak mau
menggunakan kata “insya Allah” (Jika Tuhan menghendaki) karena mereka merasa yakin dan
pasti bahwa dengan nama Yesus segala sesuatu pasti akan terjadi.

Padahal dalam Alkitab jelas menyalahkan, bahwa siapa yang berani memastikan sesuatu
yang belum past terjadi, adalah dosa, sebagaimana dalam Yakobus 4:15 tadi.

Lebih ekstrim lagi, mereka justru menuduh bahwa dalam agama Islam semua masih serba
tidak pasti, makanya kata mereka, keselamatan dalam agama Islam belum pasti karena masih
serba insya Allah. Menurur mereka, keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus, sebab asal
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, pasti dijamin masuk surga. Padahal jika
cari didalam seluruh isi Alkitab, kata “pasti masuk surga” tidak ditemukan.

Semua umat Islam diwajibkan mengucapkan Insya Allah jika mengatakan sesuatu yang
belum terjadi karena demikianlah tuntunan yang diberikan lewat Al Qur’an. Perhatikan firman Allah
dibawah ini:

99. falammaa dakhaluu 'alaa yuusufa aawaa ilayhi abawayhi waqaala udkhuluu mishra in
syaa-a (al)laahu aaminiin(a)

Artinya : 99. Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya[762]
dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman." (Qs 12
Yuusuf 99)
69. qaala satajidunii in syaa-a (al)laahu shaabiran walaa a'shii laka amraa(n)

Artinya : 69. Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar,
dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun." (Qs 18 Al Kahfi 69)

102. falammaa balagha ma'ahu (al)ssa'ya qaala yaa bunayya innii araa fii (a)lmanaami annii
adzbahuka fa(u)nzhur maatsaa taraa qaala yaa abati if'al maa tu/maru satajidunii in syaa-a
(al)laahu mina (al)shshaabiriin(a)

Artinya: 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa
yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang
sabar." (Qs 37 Ash Shaaffaat 102)

Penutup

Demikianlah ke 10 alasan kami sampaikan dengan panjang lebar, bahkan dengan memuat
referensi dari berbagai bahasa-bahasa daerah maupun bahasa inggris. Jika pemuatan ayat-ayat
Alkitab dalam bahasa-bahasa daerah ada yang kurang dipahami, mugkin karena telah terjadi
perobahan ejaan baru yang berkembang mengikuti jaman. Sebenarnya masih cukup banyak
bahasa daerah lain akan kami muat, mengingat terlalu banyak dan halaman buku ini akan menjadi
panjang sekali bila memuat seluruhnya. Bila ada umat Kristiani yang membaca buku ini, semoga
mereka diberi hidayah oleh AllahSWT, dibukakan pintu hatinya, untuk menuju kepada jalan yang
benar. Sebab jika umat Kristiani mau benar-benar hanya mengikuti perintah Allah dan Yesus (Isa
as) dalam alkitab, maka jalan satu-satunya harus masuk Islam, sebab nabi Isa (Yesus) juga
seorang muslim dan beliau adalah nabi kami umat Islam juga. Menjadi pengikut Yesus yang
sebenarnya, karena nabi Muhammad adalah penerus ajaran nabi Isa as.

Semoga buku ini bisa memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi siapa saja yang benar-
benar ingin mencari kebenaran yang hakiki.

Anda mungkin juga menyukai