2, Desember 2021
Abstract
Preaching the Good News is the duty of every believer and in preaching this Good News,
believers are required to be creative in preaching by using available means or media. This
study wants to interpret cosmology as a means of preaching the Good News. The method chosen
is en ethnograpy, descriptive, and literature review. This article contains a glimpse of
cosmology in the Bible, descriptions of the Sukorame society, and contextual evangelism
through cosmological understanding. Based on the results of the discussion, it can be concluded
that cosmology can be an entry point in the preaching of the Good News, as a means of
preventing errors due to lack of understanding, becoming a bridge that connects the announcer
and the recipient, and has an impact on enriching the insight of contextual theology in reporting
the Good News.
Abstrak
Pemberitaan Kabar Baik adalah tugas setiap orang percaya dan dalam memberitakan Kabar
Baik ini, orang percaya dituntut kreatif dalam pemberitaannya dengan menggunakan sarana
ataupun media yang tersedia. Penelitian ini ingin memaknai kosmologi sebagai sarana dalam
pemberitaan Kabar Baik. Metode yang dipilih adalah etnografi, deskriptif, dan kajian literatur.
Artikel ini berisikan sekilas tentang kosmologi di Alkitab, gambaran masyarakat Sukorame,
dan penginjilan kontesktual melalui pemahaman kosmologi. Berdasarkan hasil pembahasan
disimpulkan bahwa kosmologi bisa menjadi pintu masuk dalam pemberitaan Kabar Baik,
sebagai sarana pencegahan terhadap kesalahan karena kurangnya pemahaman, menjadi
jembatan yang menghubungkan antara si pemberita dan pihak penerima, dan berdampak pada
memperkaya wawasan berteologi kontekstual dalam pemberitaan Kabar Baik.
1
Miftahul Jannah, Fakhri Yakob, and http://e-journal.sttimanuelpacet.ac.id/index.php/
Julianto Julianto, “RENTANG KEHIDUPAN filadelfia.
3
MANUSIA (LIFE SPAN DEVELOPMENT) Hannas Hannas and Rinawaty Rinawaty,
DALAM ISLAM,” GENDER EQUALITY “Apologetika Alkitabiah Tentang Penciptaan Alam
International Journal of Child and Gender Studies Semesta Dan Manusia Terhadap Kosmologi
3, no. 1 (2017): 97–114, https://jurnal.ar-raniry.ac. Fengshui Sebagai Pendekatan Dalam Pekabaran
id/index.php/equality/article/view/1952. Injil,” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan
2
Kosma Manurung, “TELAAH TEOLOGI Kristiani 4, no. 1 (October 25, 2019): 55–74,
PENTAKOSTA MEMAKNAI PEMELIHARAAN accessed November 25, 2021, http://www.sttintheos.
ALLAH BAGI ORANG PERCAYA DI MASA ac.id/e-journal/index.php/dunamis.
NEW NORMAL,” FILADELFIA Jurnal Teologi 4
J. Wetzel van Huyssten, Teologi Dan
dan Pendidikan Kristen 2, no. 1 (2021): 8–24, Sains Dalam Pos Modern, ed. BPK. Gunung Mulia
(Jakarta, 2002), 37.
diberikan kemampuan kehendak bebas un- Sukorame. Penelitian etnografi merujuk pa-
tuk memilih dengan bebas.5 Intinya Allah da pandangan Suwardi Endraswara meru-
menciptakan manusia dalam kondisi mer- pakan sebuah usaha mengumpulkan data
deka dalam pemikiran. Namun sayangnya yang dilakukan secara sistematis mengenai
kebebasan berpikir dan bertindak ini, dalam cara hidup dan aktivitas sosial serta ber-
banyak kesempatan tidak dibarengi dengan bagai benda kebudayaan mesyarakat, ber-
kebenaran yang Allah ingin manusia hidu- dasarkan bahan-bahan tersebut dibuat sebu-
pi. Dalam sejarah umat manusia, telah mun- ah deskripsi mengenai kebudayaan masya-
cul berbagai macam pandangan tentang du- rakat.6 Melalui pemahaman etnografi ini
nia ini. Ada yang melihat secara positif dan peneliti mengkaji seperti apa kosmologi da-
ada pula secara negatif, ada yang mengakui lam masyarakat dusun Sukorame ini. Pen-
keberadaannya ada pula yang menolaknya. dekatan deskriptip peneliti gunakan untuk
Ini artinya manusia tidak hanya sekedar hi- mengambarkan pandangan Alkitab terkait
dup didunia melainkan melalui nalarnya dengan penginjilan kontekstual melalui
manusia merealisasikan itu dalam tindakan pendekatan budaya. Sedangkan kajian lite-
nyata termasuk juga dalam kaitannya de- ratur peneliti gunakan untuk mendapatkan
ngan alam semesta yang merupakan pusat pemahaman lebih pendalam terkait kosmo-
kajian kosmologi. Adapun penelitian artikel logi secara umum, perspektif Kristen terha-
ini dimaksudkan untuk memaknai pemaha- dap kosmologi, dan bagaimana melihat pe-
man kosmologi masyarakat dukuh Sukorame mahaman kosmologi sebagai sarana baru
sebagai sarana penginjilan kontekstual. dalam pemberitaan kabar baik secara kon-
METODE PENELITIAN tektual sehingga memiliki rujukan akade-
Peneliti memutuskan mengguna- mik yang baik dan bertanggung jawab.
kan metode kualitatif dengan mengandal- HASIL PEMBAHASAN
kan pendekatan entnografi, deskriptif, dan Sekilas Tentang Kosmologi Di Alkitab
kajian literatur agar memeroleh gambaran Pandangan Alkitab tentang kos-
yang mendalam, sistematik, serta dapat di- mologi berbeda secara radikal dengan kos-
pertanggung jawabkan secara akademik ter- mologi-kosmologi lainnya, Alkitab berbi-
kait kosmologi pada masyarakat di dusun cara tentang satu Allah pencipta yang men-
5
Kosma Manurung, “Memaknai Ajaran https://ejournal.iaknpky.ac.id/index.php/pambelum/
Alkitab Tentang Keadilan Allah Dari Sudut Pandang article/view/37.
Teologi Pentakosta,” DANUM PAMBELUM: Jurnal 6
Suwardi Endraswara, Metode, Teori,
Teologi dan Musik Gereja 1, no. 1 (2021): 95–109, Teknik Penelitian Kebudayaa (Yogyakarta: Pustaka
Widyatama, 2006), 207.
ciptakan seluruh jagad raya.7 Alkitab me- alam semesta. Dalam Ayub 38:4-10, Allah
nyajikan suatu kekuatan eksternal yaitu ke- bertanya kepada Ayub: Di manakah eng-
kuatan Allah yang menciptakan dan terus kau, ketika Aku meletakan dasar bumi?
menerus menopang kosmos. Baik Perjan- Ceritakanlah kalau engkau mempunyai pe-
jian Lama maupun Perjanjian Baru mene- ngertian! Siapakah yang telah menetapkan
gaskan sudut pandang ini. Kosmologi Per- ukuranya? Bukankah engkau menegtahui-
janjian Lama, sebagaimana terdapat dalam nya? Atau siapakah yang telah merentang-
kitab Kejadian, sangat unik. Mencermati kan tali pengukur padanya? Atas apakah
apa yang Alkitab nyatakan, Thomas Tjaya sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang
berpendapat bahwa eksistensi dunia tidak memasang batu penjurunya? Pertanyaan-
muncul melalui proses dialektis pemisahan pertanyaan retoris seperti ini melalui kiasan
dan kombinasi para dewa ataupun konflik mengindikasikan bahwa Allah sungguh-
antara dewa primer dan sekunder.8 Kitab sungguh yang meletakkan fondasi-fondasi
kejadian dimulai dengan memperkenalkan bumi dan menetapkan ukuran-ukurannya
kepada pembaca kuasa dan kemuliaan dengan tali pengukur diatangan. Demikian
Allah, melalui penyataan Ilahi, orang perca- juga Amsal 18:29 menyatakan bahwa de-
ya bisa melihat Allah membentuk alam se- ngan hikmat, Tuhan telah menetapkan da-
mesta dengan hikmat-Nya yang tak tertan- sar-dasar bumi.
dingi memoles semuanya dengan rapi dan Para penulis Perjanjian Baru me-
teliti. nerima dengan penuh keyakinan bahwa
Kosmologi Yahudi kuno bertumpu Allah adalah Pencipta dan kosmos adalah
pada kepercayaan unik orang-orang Ibrani hasil ciptaan-Nya.9 Pandangan Perjanjian
kepada satu Allah (monotheisme) yang me- Baru mengenai kosmos pada hakikatnya
mulai dan berdaulat penuh atas operasi bertumpu pada ajaran Yesus. Yesus mene-
alam semesta. Perjanjian Lama berulang- kankan bahwa dunia adalah manifestasi dari
ulang menerangkan bahwa Allah adalah ar- kebebasan dan kemurahan hati pencipta-
sitek yang Agung dalam pembangunan nya.10 Kata kosmos dalam keempat Injil di-
7
Yushak Soesilo, “Prinsip Creatio 9
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru
Continua Dan Imago Dei Dalam Penerapan Kloning 1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 111.
Terapetik: Manusia Merampas Peran Allah?,” 10
Kosma Manurung, “Mencermati Hakikat
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Uang Dalam Perspektif Pentakosta-Karismatik,”
Kristiani 3, no. 2 (April 29, 2019): 92, accessed DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan
November 25, 2021, http://sttintheos.ac.id/e-journal/ Kristiani 6, no. 1 (October 31, 2021): 350–365,
index.php/dunamis/article/view/194. accessed November 25, 2021, https://sttintheos.ac.
8
Thomas Hidya Tjaya, Kosmos Tanda id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/528.
Keagungan Allah (Yogyakarta: Kanisius, 2002), 46.
gunakan dalam pengertian planet bumi (bu- Allah dalam Yesus Kristus mempunyai ke-
mi secara materi) misalnya, pada waktu di- muliaan lebih besar dari Musa, sama seperti
kemukakan mengenai siksaan yang akan ahli bangunan sebuah rumah dari pada ru-
terjadi pada masa yang akan datang dan be- mah itu sendiri. Seluruh pemahaman harus-
lum pernah terjadi sejak awal dunia (Mat. lah didasarkan pada seluruh ciptaan adalah
24:21), atau dalam pengertian dunia ma- berpusat pada Kristus (Kristosentris), bukan
nusia misalnya, ayat-ayat menggunakan is- antroponsentris (berpusat pada manusia).
tilah “kerajaan-kerajaan dunia (Mat. 4:8) Memfokuskan perhatian pada Kristus da-
maupun bangsa-bangsa dunia (Luk. 12:30). lam kosmologi menolong umat manusia un-
Tentu saja hal ini juga dapat memiliki arti tuk melihat kehidupannya atau dirinya seca-
suatu sikap hidup yang materialistis, seperti ra benar.
yang dikemukakan dalam Lukas 12:30, ber- Kosmologi alkitabiah mengeks-
beda dengan sikap hidup yang mengutama- presikan pengharapan yang besar dan me-
kan kerajaan Allah (Mat. 16:28). Dikatakan negaskan bahwa Sang Pencipta yang ber-
juga bahwa seluruh dunia ini merupakan daulat membentuk semua ciptaan dan juga
tantangan sekaligus sasaran pemberitaan umat-Nya menjadi suatu rumah yang me-
Injil (Mat. 28:19). muliakan Dia.11 Baik kosmos maupun ma-
Kosmologi Perjanjian Baru juga nusia telah dirusakkan oleh dosa. Namun,
menekankan mengenai penciptaan kosmos Allah berintervensi, melalui karya Yesus
ini sama seperti di Perjanjian Lama, para Kristus, menebus ciptaan dan semua orang
penulis Perjanjian Baru dengan jelas me- yang menaruh iman kepada Dia. Rasul
ngajarkan bahwa Allah menciptakan alam Paulus juga melihat ciptaan sebagai sesuatu
semesta atau kosmos ini. Perjanjian Baru yang diarahkan bersama kepada kemuliaan
bahkan tidak memberi tanda bahwa ciptaan kebangkitan, dan melalui Roh Ilahi Kristus
sama kekalnya dengan Sang Pencipta. Putra Allah, akan meluas hingga ujung bu-
Kristus secara ekspisit menegaskan pemisa- mi. Dari pembahasan ini, peneliti berkesim-
han Allah dengan ciptaan-Nya sejak awal pulan bahwa penguraian Perjanjian Baru
dunia diciptakan (Mark. 13:19). Tindakan mengenai kosmologi mengacu kepada pen-
penciptaan mengenai kosmos ini secara je- jabaran Perjanjian Lama di mana keseluru-
las diuraikan dalam Ibrani 3:3-4, bahwa han kosmologi atau alam semesta ini dicip-
11
Desti Samarenna, “Konsep Soteriologi 2019): 247–264, accessed November 25, 2021,
Menurut Efesus 2:1-10,” FIDEI: Jurnal Teologi http://www.stt-tawangmangu.ac.id/e-journal/index.
Sistematika dan Praktika 2, no. 2 (December 10, php/fidei.
takan oleh Allah yang Esa, dan setiap tem- Dukuh Sukorame merupakan sebuah dusun
pat yang ada di dalam kosmos ini dihuni asri dimanjakan dengan pemandangan gu-
oleh makhluk-makhluk yang nyata atau nung Merbabu yang indah. Sebuah pesona
makhluk-makhluk tidak nyata kesemuanya keindahan yang disuguhkan setiap harinya
diciptakan oleh Allah. bagi para penduduknya. Secara geografis
Gambaran Masyarakat Sukorame dukuh Sukorame berbatasan dengan dukuh
Masyarakat merujuk pada penggu- Baturejo disebelah utara, dukuh Ngarguloko di
naan katanya, berasal dari pemahaman ba- selatan, dukun Cemoro Sewu di barat, dan
hasa inggris yaitu society. Kata society sen- desa Sampetan di timur. Dukum Sukorame
diri dari bahasa latin yaitu societas yang bi- memiliki wilayah yang tidak terlalu besar.
asa dimaknai kawan, perkawanan ataupun Data tahun 2016 menunjukan jumlah pen-
pertemanan. Inilah makna mendalam dari duduk dukuh Sukorame sekitar 48 keluarga
kata masyarakat pada awalnya. Dalam ba- dan183 jiwa.
hasa arab masyarakat barasal dari kata mus- Tabel Penduduk Dukuh Sukorame
yarak. Pada umumnya masyarakat merupa- Golongan usia Laki-laki Perempuan
kan sekumpulan individu maupun keluarga 0 – 10 Th 22 14
11 – 17 Th 9 8
yang hidup bersama-sama dalam sebuah
18 -30 Th 15 23
area yang memiliki tatanan norma atau atu- 31 – 45 Th 19 21
ran yang sudah disepakati, dengan rasa ke- 46-55 Th 20 12
pemilikan maupun persaudaraan terhadap 56 Th keatas 9 11
Jumlah 94 89
komunitasnya.12 Penekanannya disini ada
183
norma sosial bahkan aturan tegas yang me-
ngatur perilaku setiap individu yang berada Agama mayoritas penduduk du-
dalam lingkungan masyarakat tersebut se- kuh kupang adalah Islam, sekitar 60% ber-
hingga semua orang harus tunduk dan tidak agama Islam sedangakan sisanya menganut
berlaku semena-mena terhadap yang lain- agama Budha, dan yang menganut agama
Dukuh atau dusun Sukorame terle- maupun Budha sudah dianut oleh penduduk
tak di kaki gunung Merbabu di desa setempat secara turun temurun yang dimana
12
I.K. A. Atmika, I.G.A.K. Suriadi, and IPTEK DI DESA BALUK,” Buletin Udayana
I.D.G.A. Subagia, “PENINGKATAN Mengabdi 17, no. 1 (January 1, 2018): 140, accessed
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM November 25, 2021, https://ojs.unud.ac.id/index.
PENGELOLAAN POTENSI DESA BERBASIS php/jum/article/view/40793.
budaya jawa yang kental. Mencermati mata mahluk spritual yang bersifat kekal, sudah
pencaharian masyarakat Sukorame yang dipuja selama turun temurun. Dari hasil pe-
pada umumnya sebagai petani dan keba- nelitian sesembahan masyarakat Sukorame
nyakan adalah petani sayur, cengkhe, kopi, yang peneliti lakukan, nama Gusti ternyata
dan ada beberapa yang menanam tembakau. sudah sangat dikenal sangat luas, sama
Jadi secara umum masyarakat Sukorame seperti masyarakat Jawa pada umumnya.
adalah masyarakat yang produktif dan ber- Penginjilan Kontekstual Melalui Pema-
fungsi baik dalam proses ekonomi bahkan haman Kosmologi
hasilnya bisa dinikmati komunitas yang le- Pemberitaan Kabar Baik tidak ter-
bih luas disekitar mereka. Karena bagaima- ikat oleh tempat dan waktu maupun tidak
napun juga hasil panen dari dukuh Sukorame terikat oleh zaman tertentu saja semisal
dijual didaerah sekitar maupun ke kota ter- pemberitaan Kabar Baik hanya boleh dila-
dekat, tak jarang hasil panen dinikmati oleh kukan pada masa jaman para murid, rasul
komunitas lintas pulau. Sedangakan secara Paulus, dan zaman bapak gereja.13 Alkitab
pendidikan masyarakat dukuh Sukorame menyatakan dengan tegas bahwa pemberi-
kebanyakan hanya sekolah dasar saja, na- taan kabar baik itu berlaku dan mengikat se-
mum ada yang sarjana. mua orang percaya dalam segala zaman
Menelusuri lebih dalam pemaha- (Mat. 28:18-20). Terkait cara ataupun meto-
man tentang kepercayaan di pulai jawa akan de tentunya pemberitaan ini tidak boleh
menemukan bahwa dalam budaya jawa ada asal-asalan saja melainkan harus diperhati-
banyak hal yang secara turun temurun kan secara saksama terutama kearifan lokal
diturunkan lewat ceritera orang tua kepada setempat.14 Jangan hanya karena semangat
anak. Barangkali hal yang paling banyak yang berapi-api namun akhirnya melukai
dibicarakan adalah hal terkait dengan nama pihak yang mendengar Kabar Baik ini.
Gusti atau Sang Hyang Akraya Jagad, se- adalah kewajiban semua orang
lain anggapan bahwa Gusti adalah sesem- percaya. Terkait dengan pemahaman kos-
bahan masyarakat Jawa yang memiliki me- mologi masyarakat dusun Sukorame yang
miliki otoritas atas hidup manusia. Gusti menjadi topik utama dalam penelitian ini,
atau Sang Hyang Akraya Jagad adalah dalam hubungan dengan penginjilan, me-
13
Purnawan Tenibemas, “ANDIL KITA 14
Kosma Manurung, “Efektivitas Misi
DALAM MISI MASA KINI,” Pengarah: Jurnal Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Teologi Kristen 1, no. 1 (January 7, 2019): 23–36, Gereja,” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan
accessed November 25, 2021, http://journaltiranus. Kristiani 4, no. 2 (April 6, 2020): 225–233.
ac.id/index.php/pengarah/article/view/4.
maknai pemahaman kosmologi memiliki yang benar terhadap Allah kepada wanita
arti sebagai berikut dibawah ini: Samaria itu.
Memahami kosmologi bisa berarti Memahami kosmologi juga mem-
sebagai pintu masuk dalam pemberitaan ka- berikan keuntungan yaitu bisa dijadikan se-
bar baik. Injil Yohanes 4 menulis dengan bagai sarana pencegahan terhadap hal-hal
begitu baik sebuah kisah dimana suatu hari yang mungkin saja terjadi akibat dari ke-
Tuhan Yesus dalam suatu peristiwa di dekat tidak tahuan. Manusia bukanlah mahluk
sumur bertemu dengan seorang perempuan maha tahu bahkan dalam banyak kesempa-
yang sudah lima kali menikah. Tuhan Yesus tan manusia itu mahluk yang sok tahu pa-
dalam keilahiannya pastinya mengetahui dahal pengetahuannya sangat sedikit atau
dengan benar bagaimana kondisi wanita barang kali tidak ada tetapi berlagak paling
yang sudah menikah berkali-kali, dan ba- tahu. Setiap daerah punya budayanya sendi-
gaimana budaya waktu itu menghakimi wa- ri misalkan saja seseorang tidak bisa pergi
nita itu.15 Namun ada hal yang menarik dari kesuatu daerah dan bertindak dengan mem-
pembicaraan antara Tuhan Yesus dan wani- bawa perilaku atau kebiasaan daerahnya.
ta itu, dimana percakapan itu juga memba- Barang kali untuk kasus-kasus tertentu itu
has tentang kiblat penyembahan. Bagi bisa namun ada kalanya perilaku atau tinda-
orang Samaria tentunya mengarahkan ta- kan itu sangat tidak sopan jika dilakukan di-
ngannya ke atas gunung dimana komunitas- suatu daerah tetapi didaerah lainnya sangat
nya menyembah, tetapi bagi orang Yahudi sopan semisal sendawa setelah makan atau
waktu itu pusat penyembahan adalah di makan dengan mengangkat kaki satu. Pe-
Yerusalem. Tuhan Yesus sendiri menyata- mahaman terkait kosmologi masyarakat ter-
kan bahwa bukan di gunung itu maupun di tentu sangatlah berguna untuk menjegah
Yerusalem melainkan penyembah yang be- orang percaya melakukan kesalahan-kesa-
nar akan menyembah Bapa dalam roh dan lahan yang tidak perlu sehingga bukannya
kebenaran (Yoh. 4:23). Dari pembahasan jadi berkat malah jadi batu sandungan atau
ini terlihat bahwa Tuhan Yesus mengguna- pihak yang mau mendengar kabar baik su-
kan pemahaman ini sebagai pintu masuk dah kehilangan rasa hormat duluan sebelum
untuk menjelaskan konsep penyembahan mendengarkan pesan kebenaran Tuhan.16
15
I Made Suardana, “Identitas Kristen 16
Heryanto David Lie and Heryanto David
Dalam Realitas Hidup Berbelaskasihan: Memaknai Lie, “Penggenapan Progresif Misi Allah Dalam
Kisah Orang Samaria Yang Murah Hati,” Jurnal Kisah Para Rasul 1:8,” Jurnal Jaffray 15, no. 1
Jaffray 13, no. 1 (March 20, 2015): 121, accessed (March 14, 2017): 63, accessed November 25, 2021,
November 25, 2021, https://ojs.sttjaffray.ac.id/ http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/article/vi
JJV71/article/view/115. ew/235.
17
Bertha Zendriani Toganti, “Kriteria accessed November 25, 2021, http://
Pemimpin Jemaat Menurut Titus 1:5-9,” JURNAL stakterunabhakti.ac.id/e-journal/index.php/teruna.
TERUNA BHAKTI 1, no. 1 (March 18, 2019): 42,