Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhamad Ridwansyah

NIM : 0311520171
UAS ISLAM LINTAS DISIPLIN ILMU
Universitas Al-Azhar Indonesia
SOAL :

1. a. Uraikan perbedaan antara sains dan saintisme!. b. Apakah perbedaan antara


pandangan-dunia (world-view) Islam dan pandangan sekuler tentang alam semesta?
Jawaban :
A. Sains adalah sebuah metode penelitian dan penyelidikan yang sistematis dan
terstruktur untuk memperoleh pengetahuan baru tentang alam semesta melalui
pengamatan, eksperimen, dan analisis data. Sains secara umum merupakan ilmu
pengetahuan yang dipelajari oleh manusia yang diperoleh dari kegiatan pengamatan
dan penelitian untuk mengetahui teori yang disepakati. Saintisme adalah istilah yang
digunakan untuk kepercayaan bahwa metode dan pendekatan ilmiah dapat diterapkan
untuk segala hal, dan bahwa sains adalah cara pandang dunia yang paling otoritatif
atau paling berharga hingga menyingkirkan cara pandang lainnya. Saintisme telah
didefinisikan sebagai "pandangan bahwa metode induktif sains adalah satu-satunya
sumber pengetahuan yang benar dan terutama bahwa sains dapat menghasilkan
pengetahuan mengenai manusia dan masyarakat yang benar.”

B. Menurut Islam alam adalah segala sesuatu yang ada atau dianggap ada oleh manusia
di dunia ini, selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah yang dalam bahasa
sehari – hari disebut sebagai alam semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah
yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Allah menciptakan alam semeta
ini dengan susunan yang teratur dalam aspek biologi, fisika, kimia dan geologi beserta
yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan sistem
yang unik dan misterius. Pandangan sekuler tentang alam semesta yang melihat tidak
ada jejak Tuhan di dalam keteraturan dalam kosmologi kristen. Alam bukan lagi
sebagai ayat – ayat Allah, tetapi entitas yang berdiri sendiri. Alam bersifat mekanistis,
artinya alam raya digambarkan seperi sebab akibat bagaikan mesin dan jam. Alam
menjadi sesuatu yang bisa ditentukan dan diprediksikan secara mutlak yang
menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan kapitalisme.
Ibaratkan sebuah jam yang sudah dinyalakan maka jam tersebut berjalan dengan
sendirinya sampai mati. Tuhan adalah watch maker. Ketika jam sudah jadi dan
berjalan maka menurut sains barat modern, tuhan tidak ikut serta di dalamnya.

2. Berikan penjelasan yang membuktikan kebenaran al-Qur'an sebagai wahyu Tuhan dengan
contoh tiga temuan fakta ilmiah berupa fenomena alam yang telah dinyatakan Alquran 14
abad yang lalu! Sebutkan juga ayat-ayat tersebut!

Jawaban :
Kekekalan Al-Qur'an: Salah satu argumen adalah kekekalan Al-Qur'an sepanjang waktu. Al-
Qur'an diyakini tidak mengalami perubahan atau distorsi sejak penurunannya lebih dari 1400
tahun yang lalu, meskipun telah ada banyak usaha untuk mengubah atau menyimpanginya.
Argumen ini sering dikaitkan dengan keajaiban literer Al-Qur'an, di mana keindahan dan
konsistensi struktur bahasa dan gaya penulisan Al-Qur'an dianggap sebagai bukti bahwa itu
adalah wahyu Tuhan yang tak tergantikan.
1. Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang menggambarkan perkembangan
embrio manusia secara bertahap. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah Surah Al-
Mu'minun (23:12-14), yang menyebutkan tentang penciptaan manusia dari setetes air
mani yang berubah menjadi segumpal darah, lalu berubah menjadi segumpal daging,
dan kemudian berkembang menjadi bentuk janin yang lebih terstruktur. Ayat ini
dianggap mencerminkan pengetahuan yang akurat tentang embriologi yang baru
dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan modern.
2. Dalam beberapa ayat, Al-Qur'an menyebutkan tentang siklus air dan perannya dalam
kehidupan. Salah satu contohnya adalah Surah Al-Mu'minun (23:18), yang
menyebutkan tentang "mengirimkan air hujan dari awan" dan penggunaannya dalam
pertumbuhan tanaman dan kehidupan. Ayat ini dapat dihubungkan dengan siklus air
yang ditemukan dalam ilmu pengetahuan, termasuk penguapan, pembentukan awan,
dan presipitasi sebagai sumber air yang vital bagi kehidupan di Bumi.
3. Dalam Al-Qur'an, ada beberapa ayat yang menyebutkan tentang pemisahan antara air
tawar dan air laut. Salah satu contoh adalah Surah Al-Furqan (25:53), yang
menyatakan bahwa Allah telah menciptakan dua jenis air yang saling berdampingan,
tetapi tidak bercampur satu sama lain. Ayat ini dapat diinterpretasikan sebagai
referensi terhadap fenomena pemisahan air tawar dan air laut yang terjadi di estuari,
tempat pertemuan sungai dan laut, di mana air tawar dan air laut mempertahankan
keunikannya meskipun bertemu.

3. a. Uraikan tiga posisi utama yang dapat diidentifikasi dalam wacana hubungan agama
dengan sains saat ini di dunia Muslim! b. Posisi mana yang anda setuju dari tiga posisi
tersebut? Mengapa?
Jawaban :
A.

1. Independensi, dengan memisahkan sains dan agama dalam dua wilayah yang
berbeda. Masing-masing mengakui keabsahan eksisitensi atas yang lain antara sains
dan agama. Baik agama maupun sains dianggap mempunyai kebenaran sendiri-sendiri
yang terpisah satu sama lain, sehingga bisa hidup berdampingan dengan damai.
Pemisahan wilayah ini dapat berdasarkan masalah yang dikaji, domain yang dirujuk,
dan metode yang digunakan. Mereka berpandangan bahwa sains berhubungan dengan
fakta, dan agama mencakup nilai-nilai. Dua domain yang terpisah ini kemudian
ditinjau dengan perbedaan bahasa dan fungsi masing-masing.
2. Dialog, Diakui bahwa antara sains dan agama terdapat kesamaan yang bisa
didialogkan, bahkan bisa saling mendukung satu sama lain. Dialog yang dilakukan
dalam membandingkan sains dan agama adalah menekankan kemiripan dalam
prediksi metode dan konsep. Salah satu bentuk dialognya adalah dengan
membandingkan metode sanins dan agama yang dapat menunjukkan kesamaan dan
perbedaan.
3. Integrasi, Pandangan ini melahirkan hubungan yang lebih bersahabat daripada
pendekatan dialog dengan mencari titik temu diantara sains dan agama. Sains dan
doktrin-doktrin keagamaan, sama-sama dianggap valid dan menjadi sumber koheren
dalam pandangan dunia. Bahkan pemahaman tentang dunia yang diperoleh melalui
sains diharapkan dapat memperkaya pemahaman keagamaan bagi manusia yang
beriman.

B. Menurut saya integrasi pada posisi tersebut bisa dibilang paling berpengaruh terhadap
wacana hubungan agama dengan sains. Ada beberapa pendekatan yang digunakan
dalam hubungan integrasi ini. Pendekatan pertama, berangkat dari data ilmiah yang
menawarkan bukti konsklusif bagi keyakinan agama, untuk memperoleh kesepakatan
dan kesadaran akan eksistensi Tuhan. Pendekatan kedua, yaitu dengan menelaah
ulang doktrin-doktrin agama dalam relevansinya dengan teori-teori ilmiah, atau
dengan kata lain, keyakinan agama diuji dengan kriteria tertentu dan dirumuskan
ulang sesuai dengan penemuan sains terkini. Lalu pemikiran sains keagamaan
ditafsirkan dengan filasafat proses dalam kerangka konseptual yang sama.

4. Diskusikan dengan mengutip berbagai pendapat tentang ketidakmungkinan ilmu


pengetahuan yang bebas nilai, kecuali mungkin dalam natural sciences (ilmu-ilmu alam).
Berikan contoh-contoh yang menunjukan ilmu pengetahuan itu tidak bebas nilai!
Jawaban :
Menurut filsuf Thomas Kuhn, ilmu pengetahuan tidak berjalan dalam isolasi nilai – nilai dan
keyakinan masyarakat di mana ilmu pengetahuan itu berkembang. Paradigma ilmiah tertentu
dipengaruhi oleh norma, nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat. Hal ini dapat
memengaruhi cara ilmuan mempersepsi, menafsirkan dan membangun pengetahuan. Tokoh
ilmu sosiologi David Bloor dan Bruno Latour, menekankan bahwa ilmu pengetahuan adalah
aktivitas sosial yang dipengaruhi oleh norma, kepentingan dan nilai – nilai masyarakat.
Mereka berendapat bahwa pillihan subjektif, persaingan kekuasaan dan agenda politik juga
dapat memengaruhi bagaimana pengetahuan ilmiah diproduksi, dikomunikasikan dan
diterima.

Beberapa contoh yang menunjukkan ilmu pengetahuan tidak benar – benar bebas nilai :
 Penelitian dengan hewan, penggunaan hewan dalam penelitian juga mencerminkan
nilai – nilai dan pertimbangan etis. Sementara penelitian menggunakan hewan dapat
memberikan wawasan penting dalam pemahaman tentang penyakit dan kesehatan
manusia, terdapat perdebatan seputar perlakuan dan penderitaan hewan. Nilai – nilai
seperti hak hewan dan pertanyaan tentang keseimbangan antara manfaat ilmiah dan
kesejahteraan hewan memengaruhi etika penelitian dalam hal ini.
 Penelitian genetika, penelitian yang melibatkan manipulasi genetik pada manusia,
seperti modifikasi genetik embrio manusia juga menimbulkan pertanyaan etis. Nilai -
nilai seperti keamanan, keadilan dan tanggung jawab terhadap generasi masa depan
menjadi pertimbangan penting dalam penelitian ini. Pertanyaan mengenai apakah ada
garis batas yang harus dijaga dalam amnipulasi genetik manusia dan potensi
konsekuensinya menjadi pertimbangan etis yang kuat.
 Penelitian sosial, penelitian dibidang ini juga terpengaruh oleh nilai – nilai dan
konteks sosial. Nilai – nilai seperti keadilan sosial, kesetaraan gender dan
keberlanjutan lingkungan memainkan peran penting dalam penelitian sosial.
Perspektif sosial dan politik peneliti dapat memengaruhi pemilihan topik, pendekatan
penelitian dan penafsiran data.

5. Apakah Islam merupakan penghalang bagi sains modern? Jika tidak, bagaimana
menjelaskan kesenjangan besar dalam hasil ilmiah antara dunia Muslim dengan Barat dan
Asia Timur? Dan apa yang harus dilakukan agar sains bisa berkembang dengan pesat di
negara-negara Muslim?
Jawaban :
Tidak dapat dikatakan bahwa Islam sebagai agama itu sendiri merupakan penghalang bagi
sains modern. Islam sebagai agama memiliki sejarah yang kaya dalam mendukung
pengetahuan dan pemikiran ilmiah. Sejarah awal Islam mencatat kontribusi besar dalam
bidang matematika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan banyak lagi.
Namun, saat ini ada kesenjangan dalam hasil ilmiah antara dunia Muslim dengan Barat dan
Asia Timur. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan kesenjangan ini:

1. Konteks Sejarah: Setelah masa keemasannya pada Abad Pertengahan, dunia Muslim
mengalami perubahan politik dan sosial yang mempengaruhi perkembangan ilmu
pengetahuan. Faktor seperti peperangan, penaklukan, perpecahan politik, dan penurunan
dukungan institusional berpengaruh pada kemunduran ilmu pengetahuan di beberapa
wilayah dunia Muslim.
2. Keterbelakangan Ekonomi: Ketertinggalan ekonomi di beberapa negara Muslim juga
mempengaruhi kemampuan untuk mengembangkan sains modern. Faktor-faktor seperti
kemiskinan, korupsi, kurangnya investasi, dan permasalahan ekonomi lainnya dapat
menghambat pengembangan infrastruktur penelitian dan inovasi.

Untuk mempromosikan perkembangan sains yang pesat di negara-negara Muslim, beberapa


langkah yang dapat diambil meliputi:
1. Investasi dalam Pendidikan: Negara-negara Muslim perlu meningkatkan investasi
dalam pendidikan ilmiah mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Ini
termasuk memperkuat kurikulum sains, melatih guru yang berkualitas, dan
menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk laboratorium dan
penelitian.
2. Dukungan Institusional: Negara-negara Muslim perlu memberikan dukungan yang
kuat kepada institusi ilmiah, termasuk pendanaan yang memadai dan kebijakan yang
mendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Ini melibatkan
pembentukan lembaga penelitian yang kuat dan mendukung kebebasan akademik.
3. Kolaborasi Internasional: Negara-negara Muslim dapat memperkuat kolaborasi
internasional dalam bidang sains. Ini melibatkan pertukaran pengetahuan, proyek
penelitian bersama, dan kerjasama ilmiah dengan institusi dan negara-negara maju.
Kolaborasi internasional dapat mempercepat transfer teknologi dan memfasilitasi
akses terhadap sumber daya dan pengetahuan yang lebih luas.
4. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap
sains juga penting. Pendidikan dan kampanye publik dapat digunakan untuk
meningkatkan kesadaran akan manfaat sains, mendorong minat dalam ilmu
pengetahuan, dan merubah pandangan masyarakat terhadap sains sebagai bagian
penting dari kemajuan dan pembangunan.
5. Fokus pada Penelitian Strategis: Negara-negara Muslim dapat mengidentifikasi
bidang penelitian strategis yang relevan dengan kebutuhan lokal dan global, seperti
energi terbarukan, perubahan iklim, kesehatan, pertanian berkelanjutan, dan
kecerdasan buatan. Fokus pada penelitian dalam area ini akan membantu negara-
negara Muslim untuk berkontribusi secara signifikan dalam perkembangan sains
global.

6. Jelaskan jasa-jasa dan sumbangan dari para ilmuwan di bawah ini bagi ilmu pengetahuan
modern: a. Abu Musa Jabir Ibn Hayyan, b. Ibn Haytsam, c. Ibn Khaldun
Jawaban :
a. Abu Musa Jabir Ibn Hayyan adalah seorang ilmuwan Muslim dari abad ke-8 yang
memiliki sumbangan penting bagi ilmu pengetahuan modern. Ia dikenal sebagai "Bapak
Kimia" karena kontribusinya dalam pengembangan dan penyebaran pengetahuan kimia.
Beberapa jasa dan sumbangannya antara lain:
1. Pengembangan metode ilmiah: Jabir Ibn Hayyan mengembangkan metode
ilmiah yang sistematis dalam praktik kimia. Ia memperkenalkan eksperimen,
observasi, dan dokumentasi yang akurat dalam proses penelitiannya.
Kontribusinya ini membantu membentuk fondasi metodologi ilmiah yang
digunakan hingga saat ini.
2. Pengembangan alat laboratorium: Ia juga diketahui menciptakan dan
memodifikasi berbagai peralatan laboratorium, termasuk alat distilasi dan
alembik. Alat-alat ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan
percobaan dan pemurnian zat, dan masih digunakan dalam praktik kimia
modern.

b. Ibn Haytsam adalah seorang ilmuwan Muslim dari abad ke-11 yang membuat
kontribusi penting dalam bidang optik dan pengamatan ilmiah. Berikut ini adalah
beberapa jasa dan sumbangannya bagi ilmu pengetahuan modern:
1. Kitab Optika: Karyanya yang terkenal, "Kitab Optika", menjelaskan prinsip-
prinsip dasar tentang bagaimana cahaya bekerja dan bagaimana kita melihat
objek di sekitar kita. Buku ini menjadi rujukan penting dalam studi optik dan
penglihatan manusia. Ibn Haytham adalah salah satu tokoh awal yang
mengembangkan metode ilmiah untuk mempelajari optik.
2. Pemahaman tentang penglihatan: Ibn Haytham mengemukakan teori yang
menyatakan bahwa penglihatan terjadi dengan cahaya yang dipantulkan dari
objek ke mata kita. Ia menjelaskan tentang pembiasan cahaya dan bagaimana
lensa mata berfungsi dalam membentuk gambar di retina. Pemahaman ini
memberikan dasar untuk pengembangan ilmu optik modern.

c. Ibn Khaldun adalah seorang cendekiawan Muslim dari abad ke-14 yang mempunyai
sumbangan penting dalam bidang sejarah, sosiologi, dan ilmu sosial. Beberapa jasa dan
sumbangannya bagi ilmu pengetahuan modern antara lain:
1. Konsep sejarah universal: Ibn Khaldun mengembangkan konsep sejarah
universal yang melihat peradaban manusia sebagai dinamis dan melalui
berbagai tahap perkembangan. Ia mengemukakan konsep siklus kehidupan
peradaban, termasuk fase pertumbuhan, kemunduran, dan kejatuhan. Konsep
ini memberikan pemahaman penting tentang dinamika peradaban dan
berkontribusi pada perkembangan ilmu sejarah modern.
2. Sosiologi dan ilmu sosial: Ibn Khaldun dikenal sebagai salah satu pendiri ilmu
sosiologi. Ia mengamati dan menganalisis hubungan sosial, faktor-faktor yang
mempengaruhi peradaban, dan peran lembaga-lembaga sosial dalam
pembentukan masyarakat. Kontribusinya dalam ilmu sosial membuka jalan
bagi perkembangan disiplin ilmu ini pada masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai