Anda di halaman 1dari 13

MENJADI PENGIKUT KRISTUS

A. APA ARTINYA MENJADI SEORANG MURID

Yesus Menginginkan Banyak Murid


A. Apakah murid itu ?
1. Murid adalah seorang pengikut (Mark 2:14, Mark 6:1).
2. Murid adalah seorang yang mau belajar (Mat 11:29, Luk 6:40).
Kesimpulannya : Seorang "murid" adalah seorang Kristen yang memutuskan
untuk mau mengikut Yesus Kristus, mau belajar dari Dia dan mau hidup
sesuai dengan kehendakNya. "Pemuridan" adalah suatu proses untuk menjadi
seorang murid yang
 bertumbuh semakin serupa dengan Kristus.
 dilatih supaya dapat menjadi serupa dengan Kristus.
B. Contoh-contoh tentang pemuridan di dalam Alkitab
Musa dan Yosua (Bil 11:28)
Elia dan Elisa (I Raja-raja 19:19-21)
Daud dan pengikut-pengikutnya (I sam 22:2 ; 1 Tawarikh 11:10)
Yohanes Pembaptis dan murid-muridnya (Mark 2:18)
Yesus dan 12 muridNya
Paulus dan Silas,
Timotius, Titus, dsb.

C. Pentingnya Pemuridan
1. Selama dalam misiNya di bumi, Yesus menyadari bahwa pemuridan
merupakan hal yang terpenting.
 Selain pelayananNya untuk "umum" (khotbah, mengajar,
menyembuhkan,dsb), Dia menyediakan waktuNya untuk melatih ke-12
muridNya melalui pelayanan "khusus".
 Selama tiga sampai tiga setengah tahun waktuNya atau masa diantara
Dia dibaptis sampai saat kenaikkanNya ke Surga, Dia menempatkan
pelatihan bagi ke-12 muridNya sebagai prioritas yang utama.
2. Yesus menugaskan bagi para generasi berikutnya mengikuti proyek pelatihan
untuk pemuridan (Mat 28:19).
 Yesus tidak memformulasikan penugasan ini sebagai saran atau pilihan,
tetapi sebagai obligasi mutlak.
 Yesus mengajarkan supaya kita tidak hanya mengajak orang untuk
masuk Kristen, tetapi menjadikan mereka murid (Dia menginginkan
buah pada akhirnya: Yoh 15:16).
3. Pemuridan adalah metode optimal untuk memenangkan dunia bagi Allah.
 Pengaruh yang besar dari pengajaran agama di masa gereja mula-mula
dan masa pelayanan Paulus membuktikan bahwa pelatihan dalam
pemuridan merupakan cara yang paling efektif untuk mengabarkan Injil
di dunia.
 Kualitas lebih penting daripada kuantitas : sedikit orang yang
berkomitmen untuk menjadi murid, dan yang telah belajar untuk
menjadi serupa dengan Kristus, akan lebih mengenal Allah daripada
sejumlah besar pengikut yang kurang memiliki kepercayaan**.
 Menjadikan banyak murid merupakan strategi yang dipilih Allah untuk
memenangkan dunia.
D. Nilai dari pelatihan dalam pemuridan**
Para pengikut akan dipimpin dan dilatih untuk menjadi murid-murid yang benar.
Para murid akan bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus. Mereka akan
mengalami hidup yang indah karena persekutuannya dengan Kristus. Murid akan
menceritakan pengalaman hidup mereka kepada orang lain. Melalui misi menjadikan
banyak murid, pekabaran Injil di dunia akan semakin berkembang dengan pesat. Jika
kita menjadikan banyak murid, kita menyenangkan hati Allah, karena kita
bersungguh-sungguh dalam melakukan perintahNya yang tertulis dalam Mat 28:19.
Dua Tujuan Utama dari "Pelatihan dalam Pemuridan"

1. Tujuan pertama dari "pelatihan dalam pemuridan" : menuntun orang Kristen untuk
mencapai kedewasaan rohani.
Kedewasaan rohani tidak didapat secara otomatis seiring dengan pertambahan usia,
pengetahuan atau pengalaman. Kedewasaan rohani merupakan tahapan pertumbuhan
iman, berdasarkan ketaatan dalam mengikuti ajaran yang benar tentang pemuridan
Alkitabiah.
Apakah ciri-ciri dari kedewasaan rohani?
o memiliki persekutuan yang erat dengan Yesus (Gal 2:20).
o memiliki pengetahuan yang solid tentang kebenaran Alkitab.
o stabil dan konsisten dalam menjaga kekudusan hidup baik dihadapan Allah
maupun manusia.
o memiliki buah-buah roh (Gal 5:22-23).
o punya keinginan tulus untuk melayani orang lain.
o menghasilkan buah** dalam pelayanan.
o punya standar hidup yang jelas untuk melayani Allah.
Yang terutama : menjadi serupa dengan Kristus (1 Yoh 2:6; Roma 8:29).
Mengapa kita harus menjadi dewasa rohani?
o bertumbuh menjadi dewasa dalam Kristus merupakan tahapan rohani yang
diharapkan bagi semua orang Kristen (Ibr 5:12 - 6:1; Kol 1:28; Ef 4:14-15;
Luk 6:40).
o tanpa kedewasaan, tidak akan ada kepemimpinan, yang pada dasarnya penting
bagi gereja Kristus untuk semakin bertumbuh dalam memenuhi "amanat
agung".
o hanya pengikut yang dewasa rohani, dapat beroposisi secara efektif dan
mengalahkan setan beserta seluruh kekuatan gelapnya (Mat 12:29).
o pengaruh besar bagi dunia saat ini hanya dapat diberikan oleh orang Kristen
yang memiliki kedewasaan rohani.
o melalui kehidupan pribadinya, seorang yang dewasa rohani dapat men-
ceritakan tentang Yesus kepada dunia.
2. Tujuan kedua dari pelatihan dalam pemuridan : penggandaan secara rohani melalui
reproduksi.
Yesus, tokoh utama dalam pemuridan, memanggil ke-12 muridNya dengan tujuan
untuk melihat mereka mampu bereproduksi** (Mat 4:19, Mark 3:14). Dia melatih
mereka selama tiga --tiga setengah tahun, sampai mencapai suatu titik dimana
mereka dapat melanjutkan dan menyampaikan ajaranNya di bumi dengan bantuan
Roh Kudus (Yoh 17:4, Mark 16:15, Kis 1:8). Reproduksi dan penggandaan secara
rohani dapat dilaksanakan bila murid mampu menyatakan kualitas dari kehidupannya
di dalam Kristus kepada orang lain.
Beberapa contoh tentang penggandaan secara rohani melalui reproduksi :
o Yesus mendidik para rasul; para rasul melatih jemaat mula-mula, diantaranya
Filipus; Filipus membawa orang-orang Etiopia kepada Kristus; secara tradisi
tokoh terakhir dianggap sebagai pendiri gereja Kristen di Afrika (Mat 28:18-
20 dan Kis 8:26-39).
o Paulus melatih Silvanus dan Timotius; mereka ditiru oleh jemaat Tesalonika;
jemaat Kristen ini menjadi contoh bagi jemaat di Macedonia dan Achaia (1
Tes 1:6-8).
o Aquila dan Priscilla menjadi pengikut Kristus; mereka meluangkan waktu
bersama Paulus; kemudian, mereka membawa Apolos menjadi semakin
mengenal Allah; Apolos memberikan bantuan yang besar kepada jemaat
Kristen di Achaia (Kis 18:2-3; 18, 24-8).
Hal ini penting untuk diketahui : Melalui pekabaran Injil akan diperoleh banyak
pengikut, menambah jumlah pengikut yang lahir-baru.** Melalui pelatihan dalam
pemuridan akan diperoleh banyak murid, menambah jumlah orang yang dewasa
dalam iman, yang nantinya mereka ini akan menggandakan jumlah pengikut yang
lahir-baru.
Harga Menjadi Seorang Murid Sejati
A. Yesus meminta suatu harga yang harus dibayar**bagi mereka yang ingin menjadi
muridNya.
Mereka harus memberikan prioritas utama bagi Dia. Dia mengharapkan mereka
untuk :
o mengasihi Dia untuk selamanya** (Luk 14:26)
o menyangkal diri sendiri (Mat 16:24)
o memikul salibnya (Mat 16:24)
o mengikut Dia (Luk 14:27)
o melepaskan segala sesuatu yang dimiliki dan mengikut Dia (Luk 14:33)
Karena Yesus meminta sedemikian tinggi harga yang harus dibayar untuk menjadi
muridNya, Dia menantang** setiap orang untuk terlebih dulu menghitung untung
ruginya (Luk 14:28-32). Tidak semua orang mau membayar harga seperti itu
o beberapa memiliki reservasi** dan lebih mengasihi diri sendiri (Luk 9:57-62).
o banyak murid di masa Yesus mengajar, berpikiran bahwa berjalan mengikut
Dia sangatlah berat (Yoh 6:60-6).
o orang kaya tidak mau menempatkan Yesus sebagai prioritas utama dalam
hidupnya (Mark 10:22).
Ditinjau dari besarnya harga yang harus dibayar dalam pemuridan, tidaklah
mengherankan bahwa Yesus memulai misiNya dengan merekrut "hanya" beberapa
orang yang benar-benar mengasihiNya. Sedikit orang itu nantinya akan cukup untuk
mengubah dunia!

B. Pemuridan sejati meminta penyerahan diri secara total


Hidup sebagai murid yang benar bukanlah suatu ekstra bagi beberapa orang Kristen
yang bersemangat**; tetapi lebih merupakan norma dari komitmen Kristiani yang
diinginkan Yesus bagi semua pengikutNya. Pemuridan sejati diawali dengan
pengakuan dan mau menerima kenyataan bahwa Yesus adalah Tuhan dalam seluruh
kehidupannya. (Yoh 13:13, lihat juga Kol 1:16-17)
Murid sejati adalah orang yang merespon pada tuntutan radikal** Kristus dengan
komitmen yang radikal **pula kepada Dia. Sangatlah penting untuk mengetahui
bahwa tujuan tertinggi dari kerajaan Allah -- tujuan dimana Yesus mau hidup dan
mati bagi kita -- tidak memperkenankan kedangkalan dan hati yang bimbang**
menjadi bagian dalam diri pengikutNya.
C. Persyaratan rohani bagi pemuridan sejati dapat difokuskan pada beberapa hal dasar :
o Mengasihi Yesus untuk selamanya.**
Termasuk mengijinkan** Dia untuk memimpin kehidupan kita sesuai dengan
kehendakNya (ketaatan).
o Kegersangan rohani.
Menggambarkan kerinduan yang dalam untuk bertumbuh dan melayani Allah.
o Sikap mau diajar. Sikap yang mau taat pada otoritas perintah Allah dan para
pemimpin rohani yang Allah berikan pada kita.
o Kesetiaan.
Paulus menyatakan bahwa hanya orang-orang setia yang memenuhi syarat
untuk mengikuti pelatihan dalam pemuridan (2 Tim 2:2; lihat juga Luk 16:10-
12).
o Kemauan untuk berkorban.
Bertumbuh menjadi dewasa rohani akan meminta banyak pengorbanan waktu,
tenaga, "at time of relationship"**,dsb. Apakah kita mau mengatur hidup kita
sesuai dengan program pemuridan yang Allah inginkan bagi kita secara
pribadi, untuk melihat bagaimana kita dibentuk untuk menjadi serupa dengan
Kristus?
B. MENJADI SEORANG MURID
Sifat Allah sebagai Bapa
A. Sifat Allah sebagai Bapa yang sempurna
Allah menyatakan diriNya dalam pelbagai cara melalui perantaraan para nabi (Ibr
1:1).
Yesus menyatakan sifat Allah sebagai Bapa (Ibr 1:2) (Sebagai contoh, lihat tentang
Khotbah di Bukit: Mat 5-7).
Allah adalah Bapa** (Ef 3:14-15).
Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8), Sempurna (Mat 5:48), dan Bapa kita (Mat 6:9), kita
diberi hak istimewa untuk mengalami kasihNya yang sempurna (1 Yoh 4:18).
B. Maksud dari Kasih Allah Bapa kepada manusia
Allah menghendaki supaya semua manusia diselamatkan. (1 Tim 2:4)
Allah rindu semua orang mau menjadi anak-anakNya. (Yer 3:19)
Allah ingin menyatakan KasihNya. (Mik 7:18)
Allah berkehendak untuk memberikan berkat secara melimpah. (Yoh 10:10)
Allah ingin memelihara dan mencukupi kebutuhan kita. (1 Pet 5:7)
Allah mau membebaskan kegelisahan kita. (Yoh 14:1)
Allah selalu mau untuk menjawab doa. (Yes 65:24; Mat 7:11)
Allah ingin memberi manusia tempat tinggal yang kekal. (Yoh 14:2-3)
C. Allah menyatakan diriNya sebagai Bapa yang sempurna
Allah adalah Bapa : - Pelindung (Maz 91; Yoh 10:27-9)
- Penyedia (Mat 6:26-33)
- Penolong (Maz 10:14)
- Penghibur (2 Kol 1:3-4)
- Pembimbing (Ul 8:3)
- Penasehat (Maz 73:24)
- Pengoreksi** (Ibr 12:5-11)
D. Ekspresi dari Kasih Allah sebagai Bapa
Allah itu baik (Luk 6:35)
Allah itu murah hati. (Yak 1:5)
Allah itu sumber penghiburan. (2 Kor 1:3)
Allah itu penuh belas kasih. (Luk 15:20)
Allah itu lemah lembut. (Hos 11:3-4)
Allah itu sabar. (Mat 18:26-7)
Allah itu menghakimi. (1 Pet 1:17)
Allah itu adil. (Wah 15:3)
Allah itu setia. (2 Tim 2:13)
Allah itu mencukupi kebutuhan kita. (1 Pet 5:7)
Allah itu memberikan ketenangan. (Mat 11:28-9)
Allah itu mengampuni. (1 Yoh 1:9)
E. Kasih Allah sebagai Bapa digerakkan oleh tindakan manusia**
Dalam Perjanjian Lama dan juga dalam kehidupan Yesus yang menunjukkan Dia
adalah Bapa sendiri (Yoh 1:18; 14:9) menyatakan bahwa kasih Allah digerakkan
oleh respon manusia atas kasihNya sebagai Bapa.
Maka Allah juga mengalami hal-hal ini :
- kekecewaan (Yeh 22:30-31)
- duka cita (Yer 8:18; Yes 53:3)
- kepedihan (Kej 6:6; Luk 19:41)
- berkabung (Yer 8:21)
- terharu (Mat 9:36)
- kebahagiaan (Luk 15:22-4)
- suka cita / kegirangan ( Zef 3:17)
F. Sifat Allah sebagai Bapa merupakan dasar bagi kehidupan Kristen untuk mengerti :
- rencana penyelamatan manusia (Gal 4:4-7)
- pengangkatan menjadi anak-anak Allah (Roma 8:15; 1 Yoh 3:1)
- jalan masuk kepada Bapa (Ef 2:18)
- urapan Roh Kudus (Luk 11:13)
- doa yang dijawab Allah (Mat 7:11)
Untuk pemahaman lebih lanjut :
Apa yang dinyatakan dalam Lukas 15:11-32 tentang sifat Allah sebagai Bapa?
MELAYANI

Melayani Tuhan bukanlah sesuatu yang main-main. Betapa tidak! Taruhannya adalah nyawa
kita. Tuhan menghendaki agar pelayanan kita kepadaNya itu menduduki prioritas utama
dalam hidup kita. Kita tidak dapat memandang kegiatan melayani Tuhan sebagai sesuatu
yang hanya kita lakukan untuk mengisi waktu saja. Tuhan tidak mau mempunyai hamba-
hamba yang memberi kepada Dia sisa-sisa dari apa yang dimilikinya.
Melayani dapat mencakup pelayanan di hadapan umum seperti berkhotbah dan mengajar,
tetapi dapat juga mencakup pelayanan di belakang layar seperti misalnya menjemput mereka
yang tidak memiliki kendaraan ke gereja, memimpin kelas balita, mencuci piring-piring kotor
selesai acara ramah tamah dan memarkir kendaraan dihalaman gereja. Melayani dapat
terlihat nyata di hadapan orang banyak seperti memimpin nyanyi, tetapi dapat pula tidak
terlihat oleh orang banyak seperti mengatur kursi gereja.
Sifat “kedagingan” kita tidak menyukai perbuatan-perbuatan baik yang tidak dilihat orang.
Sifat kedagingan kita tidak menyukai perbuatan-perbuatan baik yang perlu dilakukaan secara
rutin. Dua dari antara dosa-dosa yang mematikan: kemalasan dan kesombongan. Kedua dosa
itu memburamkan mata kita dan memborgol tangan dan kaki kita sehingga kita tidak dapat
melayani (walau kita tahu bahwa kita seharusnya melayani). Atau kalau kita melayani pun,
kita tidak melakukannya sebagaimana yang kita inginkan. Kalau kita tidak mendisiplin diri
untuk melayani demi Tuhan Yesus dan KerajaanNya, kita hanya akan melayani sekali-sekali
saja, atau kalau kita merasa waktunya tepat saja, atau kita hanya melayani  diri sendiri. Bila
demikian, nanti di hadapan tahta pengadilan Allah, kita akan sangat menyesal.

TUHAN MENGHENDAKI SETIAP ORANG PERCAYA MELAYANI


Ketika Tuhan memanggil orang-orang pilihanNya, Ia tidak memanggil mereka untuk
menganggur saja. Sewaktu kita dilahirkan kembali dan dosa-dosa kita diampuni, darah Tuhan
Yesus Kristus menyucikan hati nurani kita (ibrani 9:14), supaya kita dapat “melayani Allah
yang hidup”. “Layanilah seorang akan yang lain” (1 Petrus 4:10 ).  Itu adalah amanat bagi
setiap orang Kristen lahir baru. Tentu saja, adanya motif yang benar-benar sangatlah penting
dalam melaksanakan pelayanan bagi Tuhan.
Yang sangat mengagumkan adalah kehadiran Tuhan kita di dunia semata-mata untuk
melayani dan menjadi pelayan bagi manusia (Mat. 20:28; Luk. 22:27). Pelayanan terbesar
yang Yesus lakukan bagi kita adalah mengorbankan nyawa-Nya agar kita diselamatkan. Ada
pun bentuk pelayanan kita di dunia ini adalah melakukan tugas yang telah Tuhan berikan
kepada kita dan meneladani kehidupan Kristus selama hidup-Nya di dunia (1 Yoh.2:6).

Apakah melayani Tuhan merupakan pilihan atau tujuan hidup kita?


1. Kita diciptakan untuk melayani Allah.
Alkitab berkata: Allah membentuk kita supaya kita melakukan hal-hal yang baik yang sudah
dipersiapkannya untuk kita (Ef.2:10). Hal-hal yang baik inilah pelayanan kita. Kapanpun kita
melakukan hal yang baik terhadap orang lain, asalkan kita melakukannya untuk Tuhan, kita
sebenarnya sedang melayani Allah (Kol. 3:23; Mat. 25:40; 45).
2. Kita diselamatkan untuk melayani Allah.
Allah menebus kita supaya kita bisa melakukan pekerjaan kudusnya. Kita tidak diselamatkan
oleh pelayanan, tetapi kita diselamatkan untuk pelayanan. Dalam  kerajaan Allah, kita
memiliki sebuah tempat, sebuah tujuan, sebuah peran, sebuah fungsi untuk dilaksanakan. Ini
memberi arti dan nilai yang luar biasa kepada kehidupan kita. Yesus harus mengorbankan
nyawaNya sendiri untuk membeli keselamatan kita. Kita tidak melayani Allah karena rasa
bersalah atau ketakutan atau bahkan kewajiban, tetapi karena sukacita dan ucapan syukur
yang dalam atas apa yang telah Dia kerjakan bagi kita. Kita berhutang nyawa kepadaNya
(1Kor. 6:20).

Melalui keselamatan, masa lalu kita telah diampuni, masa kini kita diberi makna, dan masa
depan kita dijamin.
Istilah lain dalam bahasa inggris untuk melayani Allah yang salah dimengerti oleh banyak
orang adalah ministry (pelayanan sebagai gembala/pendeta). Ketika sebagian orang
mendengar kata “pelayanan” mereka berpikir tentang gembala, pendeta, dan rohaniwan
profesional, tetapi Allah berkata setiap anggota keluargaNya merupakan seorang pelayan
(minister).
Di dalam Alkitab, kata hamba (servant) dan pelayanan (minister) adalah sinonim, seperti
halnya service dan ministry. Jika Anda seorang Kristen, Anda merupakan seorang pelayan
(minister) dan Anda melayani (serving atau pun ministering).
3. Kita dipanggil untuk melayani Allah.
Ketika bertumbuh, kita mungkin mengira bahwa “dipanggil” oleh Allah merupakan sesuatu
yang hanya dialami oleh para misionaris, gembala, dan pekerja gereja purna waktu lainnya,
tetapi Alkitab berkata bahwa semua orang kristen dipanggil untuk melayani. Panggilan kita
untuk keselamatan meliputi panggilan Anda untuk melayani. Keduanya sama. Tidak peduli
apa pekerjaan atau karier kita, kita dipanggil untuk pelayanan kristiani purna waktu.
Seorang kristen yang tidak melayani merupakan sebuah pernyataan yang bertentangan.
Setiap kali kita memakai kemampuan-kemampuan yang diberikan Allah untuk menolong
orang lain, kita sedang memenuhi panggilan kita.
4. Kita diperintahkan untuk melayani Allah.
Bagi orang-orang Kristen, pelayanan bukanlah pilihan, sesuatu untuk dimasukkan ke dalam
jadwal kita jika kita bisa menyediakan waktu. Pelayanan adalah inti kehidupan Kristen. Yesus
datang untuk melayani dan untuk memberi. Dan kedua kata kerja tersebut seharusnya juga
menjadi ciri kehidupan kita di dunia. Kita seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan
masalah.
Enam Hal yang Harus Menggerakkan Orang Percaya Dalam Melayani Tuhan:
1. Tergerak Oleh Kepatuhan / Ketaatan
Di dalam kitab Ulangan 13:4, nabi Musa menulis, “Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu
harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintahNya, suaraNya harus kamu
dengarkan, kepadaNya kamu harus berbakti dan berpaut.” Ayat tersebut berkaitan dengan
kepatuhan kepada Allah. Di tengah rangkaian kata-kata yang memerintahkan agar kita patuh
kepadaNya, terdapat perintah “kepadaNya harus kamu berbakti”. Berbakti kepadaNya berarti
mengabdi kepadaNya dan melayani Dia. Ya, kita harus melayani Dia karena kita mau
mematuhi Dia.  Jika kita tidak melayani Tuhan, itu berarti tidak mematuhi Dia. Jadi, tidak
melayani Tuhan adalah suatu dosa.
2. Tergerak Oleh Rasa Syukur / Terima kasih
Tidakkah Anda ingat, bagaimana malangnya hidup Anda sebelum mengenal Yesus Kristus,
tanpa tujuan dan tanpa harapan? Tidakkah Anda ingat, bagaimana berdosanya Anda kepada
Tuhan? Tidakkah Anda ingat, bagaimana rasanya ketika Anda tahu bahwa Tuhan Yesus
bersedia mati bagi Anda, mengampuni dosa-dosa Anda yang sangat banyak agar Anda
selamat dan memberi Anda jaminan hidup kekal di sorga?
Seorang yang sungguh sadar bahwa hidupnya saat ini adalah anugerah Tuhan akan
mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia akan melayani Tuhan seumur hidupnya
meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan pernah bisa membalas anugerah Tuhan yang besar itu.
Dengan memberikan diriNya sendiri sebagai korban penebusan dosa Anda, Tuhan Yesus
sudah melakukan sesuatu yang terbesar bagi Anda. Tidak ada pemberian yang lebih besar
daripada itu. Tidakkah Anda menyadari bahwa tidak ada yang lebih besar yang dapat ia
perbuat bagi Anda daripada memberikan dirinya bagi keselamatan Anda? Dia adalah
segalanya bagi kita. Kalau kita sebagai hambanya tidak dapat melayani Dia dengan penuh
rasa terima kasih, apa yang dapat membuat kita berterima kasih kepadaNya?
3. Tergerak Oleh Sukacita
Berikut ini isi pesan Mazmur 100:2: “Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.” Melayani
Tuhan tidak pantas dilakukan dengan hati yang mengomel atau kecut. Kita harus
melakukannya dengan sukacita. Pada zaman  dahulu kala, hamba-hamba raja sering dijatuhi
hukuman mati hanya karena bermuka muram sewaktu melayani sang raja. Ada sesuatu yang
tidak beres pada diri Anda kalau Anda tidak dapat melayani Tuhan dengan sukacita. Kalau
anda melayani Tuhan hanya karena Anda merasa itu sudah kewajiban Anda, tidaklah aneh
kalau Anda tidak dapat melayani Dia dengan sukacita. Kalau Anda melayani Tuhan hanya
karena Anda mau masuk surga, tidaklah aneh kalau Anda tidak dapat melayani Dia dengan
sukacita. Sebaliknya orang Kristen yang berterima kasih atas apa yang telah Tuhan lakukan
baginya akan dapat melayani Tuhan dengan sukacita dan sukarela.
4. Digerakkan Oleh Fakta Sudah Diampuni
Jika Anda membaca Yesaya 6:6-8 di situ Anda mendapati apakah nabi Yesaya menanggapi
panggilan Allah dan siap melayani Allah karena ia merasa bersalah? Bukan! Karena Allah
sudah menghapus kesalahannya. Anak-anak Allah melayani Tuhan bukan supaya mereka
diampuni, tetapi karena mereka sudah diampuni. Jika kita melayani Tuhan hanya karena kita
merasa bersalah kalau kita tidak melayani Dia, gambarannya kita ini seperti orang yang
melayani dengan kaki yang dirantai pada pergelangannya. Tidak ada kasih dalam pelayanan
itu. Yang ada hanyalah upaya dan upaya.  Tidak ada sukacita dalam pelayanan itu, yang ada
ialah kewajiban dan kejemuan. Kita seharusnya melayani dengan sukcita karena kematian
Kristus sudah membebaskan kita dari cengkeraman kuasa dosa.
5. Digerakkan Oleh Kerendahan Hati
Yesus adalah hamba yang sempurna. KebesaranNya terlihat dari kesediaanNya merendahkan
diri, melayani kedua belas murid-muridNya. Sungguh, suatu kerendahan hati yang
mencengangkan. Yesus, Tuhan dan Guru murid-murid itu, mencuci kaki mereka untuk
memberi  contoh bagaimana murid-muridnya harus melayani dengan kerendahan hati. Dalam
kehidupan ini selalu ada kecenderungan dalam diri kita (Alkitab menyebutnya sebagai
“kedagingan”) untuk berkata, “kalau saya harus melayani, saya harus mendapatkan sesuatu.
Kalau saya mendapat imbalan, atau mendapat pujian bahwa saya ini rendah hati, atau
memperoleh keuntungan bagi diri saya sendiri, saya akan berusaha tampil rendah hati dan
mau melayani. Itu namanya bukan melayani seperti Kristus tetapi itu namanya munafik.
Dengan kuasa Roh Kudus, kita harus menolak pelayanan yang bermotivasi mementingkan diri
sendiri. Itu adalah motivasi yang tidak benar. Kerendahan hati kita dalam melayani harus
tulus, “menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri (Filipi 2:3). Orang Kristen
seharusnya melayani dengan rendah hati karena hal itu membuat dirnya menjadi semakin
seperti Yesus.
6. Digerakkan Oleh Kasih
Menurut Galatia 5:13, pelayanan harus dilakukan atas dasar kasih. Tidak ada “bensin” yang
lebih baik untuk menggerakkan kita melayani dan memberi semangat selain kasih. Dalam
pelayanan kita kepada Tuhan, kita melayaniNya bukan demi memperoleh uang, tetapi kita
melakukannya atas dasar kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Melayani Tuhan bukanlah
persoalan suka atau tidak suka. Kita diberi amanat, “pergilah!” maka kita pergi. Kasih
Yesuslah yang mendesak kita pergi melayani. Kalau orang-orang Kristen dipenuhi dengan
kasih Yesus, mereka akan digerakkan pula oleh kasih Yesus. Hasilnya mereka “tidak lagi
hidup untuk  dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk
mereka” (2 korintus 5:14-15). Mereka melayani Allah dan sesamanya atas dasar kasih Yesus.

SETIAP ORANG KRISTEN MEMPUNYAI KARUNIA UNTUK MELAYANI


Karunia-karunia Roh menunjukkan peran-peran kita dalam pelayanan. Semua manusia
dilahirkan dengan bakat dan talenta tertentu, namun hanya orang percaya yang diberikan
karunia-karunia Roh. Karunia-karunia Roh dianugerahkan kepada kita ketika kita dilahirkan
kembali dan menjadi bagian dari tubuh Kristus (gereja lokal).
Gereja Lokal adalah pusat dari pelayanan. Anggota-anggota tubuh Kristus, yaitu jemaat
diperlengkap dalam tubuh Kristus untuk keluar melayani semua orang dengan bakat, talenta,
dan karunia-karunia yang mereka miliki.
KARUNIA-KARUNIA ROH
Pada saat Anda diselamatkan, Roh kudus masuk untuk tinggal di dalam diri Anda, Ia
membawa serta karunia Roh untuk Anda. Dalam 1 korintus 12:4, 11, disebutkan bahwa ada
bermacam-macam karunia, dan bahwa Roh Kuduslah yang akan menentukan karunia mana
yang akan diberikanNya kepada kita. Dan tujuan diberikannya karunia itu adalah untuk
melayani: “layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-
tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” Apa pun pandangan teologi
Anda tentang karunia Roh, dua hal penting ini yang terungkap dalam 1 Petrus  4:10 tetap
berlaku: (1) Kalau Anda adalah orang Kristen, maka  Anda mempunyai karunia Roh; (2)
Tujuan Allah memberi Anda karunia itu ialah supaya Anda memakainya dalam pelayanan.
Banyak orang Kristen yang sudah lama melayani Allah dengan setia, tidak mengetahui
dengan pasti karunia apa yang sudah Tuhan berikan kepada mereka. Saya tidak bermaksud
mengatakan bahwa Anda tidak perlu mencoba mencaritahu karunia apa yang Anda peroleh,
tetapi saya hendak mengatakan bahwa sekalipun Anda tidak dapat mengatakan dengan pasti
karunia apa yang ada pada Anda, keselamatan yang sudah Anda peroleh tidak dibatalkan.
Cara untuk mencaritahu karunia apa yang ada pada Anda adalah melayani Tuhan, dan
temukan dibidang mana Anda begitu sangat menikmati melakukannya. Seandainya Anda
mempunyai karunia untuk mengajar, Anda tidak akan betul-betul mengetahui bahwa Anda
memiliki karunia mengajar kalau Anda tidak mau mulai mencoba mengajar. Melalui pelayanan
kepada orang-orang yang sedang berada dalam kesusahan dan yang sedang terluka hatinya,
Anda mungkin saja mendapati bahwa Anda mempunyai karunia belas kasihan.
Saya mendorong agar Anda mendisiplin diri untuk melayani di dalam gereja Anda. Anda tidak
harus melayani dalam bidang yang menonjol. Anda tidak harus mempunyai kedudukan yang
tinggi. Mereka yang mempunyai  hati seorang hamba akan mendapati dirinya digerakkan oleh
kasih Yesus sehingga mereka rela melayani sekalipun di luar jam kerja/jam pelayanan yang
sudah di tentukan. Orang-orang yang tidak dapat melayani sebagaimana yang mereka
kehendaki, yang terhalang oleh keadaan fisiknya, biasanya dapat menjadi pendoa syafaat
yang kuat.  Tuhan memberi kita karunia Roh supaya kita memakainya untuk melayani. Kalau
tidak demikian, hidup kita tidak ada tujuannya. Bukankah Tuhan tidak mau kehidupan kita di
dunia ini menjadi sia-sia?
UNTUK DIRENUNGKAN DAN DITERAPKAN
Ibadah kita kepada Tuhan menggerakkan kita untuk melayani Dia, sedangkan tindakan
melayani Tuhan mengekspresikan ibadah kita. Bila kita mau hidup menurut kehendak Allah,
kita harus mempunyai keseimbangan dalam kedua hal tersebut. Mereka yang melakukan
pelayanan tanpa secara teratur beribadah (baik dalam saat teduh pribadi maupun dalam
kebaktian bersama) pasti melakukan pelayanannya di dalam kedagingannya.

Anda mungkin juga menyukai