Anda di halaman 1dari 5

BAB II

2.1 Hari Pertama


Hari tanggal 17 maret 2023, saya dan teman-teman novis satu menjalani hari pertama
pengolahan hidup yang bertempat di Biara Novisiat Passionis Malang. Saya dan teman-teman
tiba di Malang pukul, 12:30 WIB. Saya dan teman-teman disambut oleh Suster Yohana dan
para Suster Novis CP, Saya dan teman-teman dituntun menuju ke kamar kami masing-
masing. Saya dan kedua teman saya yaitu kris dan Elfrid berada di lantai satu, sedangkan
ketujuh teman yang lainnya mendapat kamr di lantai dua. Setelah selesai menletakan barang
dan mendapat kamar saya dan teman-teman diajak oleh suster untuk langsung ke kamar
makan, setelah selesai makan saya merasa udara terasa panas berbeda dengan suhu di Batu.
Pembukaan kegiatan pengolahan hidup ini hanya dibuka dengan ibadat sore. Ibadat sore
dimulai pukul 15:15 WIB. Setelah selesai iabadat sore kami diberi waktu untuk menikmati
snak kopi dan teh lalu di lanjutkan dengan materi hari pertama. Saya secara jujur mengatakan
bahwa saya merasa penasaran dengan acara pengolahan hidup ini, karena itu saya merasa
seperti binggung karena tidak mendapatkan gambaran apa-apa mengenai kegiatan ini. Kami
memulai materi hari pertama dengan tema “makna kasih”.

Awal yang sangat membingungkan bagi saya karena masih merasa canggung dengan
para suster CP dan MC, perasan canggung dan kaku itu timbul karena merasa menjadi
minoritas di tengah para perempuan, saya sadar sakan hal itu karena masih hari pertama
sehingga wajar-wajar saja. Lalu Apa itu pengolahan hidup? Pengolahan hidup adalah salah
satu program yang diberikan oleh konggregasi kepada para formandi khususnya untuk novis.
Konggregasi mengadakan kegiatan ini bukan tanpa alasan yang tidak jelas, yakni memiliki
tujuan yang agar para calon imam atau biarawan/biarawati, juga saya dan teman-teman novis
sehingga mampu menjadi pribadi yang benar- benar memiliki niat dan kesungguhan dalam
menjawabi panggillan ini, dan benar-benar menjadi pribadi yang memiliki kepribadian yang
baik dan matang dalam hal berrelasi. tujuan lain dari pengolahan hidup ini, terutama bagi
saya pribadi adalah dimana saya harus benar-benar mampu mengolah diri saya, sehingga
tidak menjadi pribadi yang terlalu bermoralis. Lalu apa sangkut paut antara perkembangan
kepribadian dan pola berpikir moralis? Saya terkadang menjadi pribadi yang bermoralis dan
tanpa saya sadari, berpikir moralis sangat berpengaruh terhadap kepribadian saya, lalu apa
pengrauhnya? Cara berpikir moralis adalah salah satu persoalan atau masalah sehingga
menjadi atau membuat saya kurang terbuka baik dalam berelasi dengan teman-teman ataupun
dengan para formator. Di sisi lain cara berpikir moralis adalah salah satu bentuk untuk
mengetahui bahwa manusia memiliki akal atau pikiran terhadap sesuatu, sehingga harus
betul-betul dicerna lebih dulu baru di sampaikan juga memikirkan apa dampaknya setelah itu
disampaikan. Akan tetapi dalam berpesikologi cara berpikir moralis tidak dibutuhkan karena
akan memperhambat atau menjadi hal yang dapat menjadi pemicu adanya kurang terbuka.

Pada pembahasan awal materi yang disampaikan oleh Romo Teguh, O.Carm dengan
tema besarnya adalah “makna kasih” dan dipersempit oleh sub tema yaitu “Allah mengasih
dan memanggil” kasih adalah salah satu ciri Allah yang mengatakan diriNya untuk manusia.
Saya selama ini kurang manyadari akan kasih Allah dalam diri saya, saya terkadang
mengatakan Allah adalah kasih bila saya mendapatkan keuntungan atau kebahagian dan hal-
hal lain yang memiliki pengaruh baik. Sebagai contoh saya merasa dikasihi Allah ketika saya
mendapat memiliki kesahatan yang baik juga keadaan keluarga juga dalam keadaan sehat,
sedangkan luar dari pada itu Allah tidak mengasihi saya. Akan tetapi pada hari saya
mendapatkan pandangan baru pemahaman yang baru tentang bagaimana cara Allah
mengasihi saya dan juga kepada segala mahluk ciptaan-Nya, Allah mengirim AnakNya yang
tunggal untuk menderita dan menghapus dan menebus dosa-dosa saya dan mampu
memperbaiki hubungan dengan Allah sendiri lewat pengorbanan Yesus di kayu salib.inilah
bukti nyata dan bukti kasih Allah yang paling besar kepada manusia. Apapun bentuk
pengalaman sehari-hari saya, Allah tetap mengasihi saya dalam posisi Allah yang tidak akan
pernah berubah begitupun dengan kasihNya.

Panggilan, hal yang menarik yang disampaikan oleh Romo Teguh dalam pertemuan
awal adalah beliau mengatakan bahwa panggilan adalah proyek Allah dlam diri setaip
manusia, baik itu dipanggil menjadi biarawan/biarawati ataupun panggil untuk hidup
berkeluarga itu semua adalah proyek dari Allah. Karena itu semuanya itu bukan proyek
pribadi, telebih mengenai panggilan hidup membiara bukan proyek pribadi akan tetapi proyek
dari Allah sendiri, sehingga dari pada itu saya yang menjawab panggilan atas proyek Allah
dalam bentuk menjadi seorang biarawan maka saya harus memiliki hubungan yang lebih
dekat dengan Allah baik melalaui aturan komunitas ataupun jadwal pribadi yang bersifat
memilki mampu menjalin hubunganyang lebih erat dengan Allah.

Didasari oleh panggilan sebagai proyek Allah dalam diri saya, maka saya harrus
mampu mewujudkan proyek Allah itu dalam diri saya dengan cara saya harus memiliki usaha
dan kerja keras dari dalam diri agar terwujud proyek itu. Bukan hanya behenti diusaha dan
kerja keras akan tetapi harus mampu menciptakan komunikasi dengan Dia yang menangani
proyek itu yaitu berkomukasai dengan Allah.

Disatu sisi lain dalam menjawabi proyek dan panggilan dari Allah tentu memiliki
banyak tantangan dan rintangan, baik dalam menjalani panggilan hidup di luar dari pada
panggilan hidup membiara. Dalam menjawabi panggilan hidup menjadi seorang biarawan
terkadang bagi saya konflik atau masalah yang sering menghantui saya adalah merasa
kesepian. Merasa kesepian adalah salah satu persoalan yang selalu menjadi momok yang
selalu membayangi saya, akan tetapi dalam penjelasan yang disampaikan dalam pertemuan
pada hari ini yakni: kesepian itu muncul atau datang karena ada rasa kecewa, rasa marah, rasa
dendam atau apapu itu dimasa lalu, karena segala masalah itu sering terjadi secara terus-
menerus dan lalu menjadi menumpuk sehingga tak jarang menjadi semacam terus disimpan
dan terus disimpan oleh memori. Ketika saya mendapat apa inti dari apa yang disampaikan
oleh Romo Teguh saya menyadari selama ini saya menjadi orang yang selalu kesepian di
tengah ramainya teman-teman menjalani aturan biara. Lalu bagaimana dengan cara
pemulihannya? Satu cara yang paling pasti dan paling mujarab adalah berdamai dengan diri-
sendiri dan masa lalu. Saya menyadari ini bukan pekerjaan yang mudah akan tetapi menajdi
pekerjaan yang paling sulit namun karena saya ingin menjadi sembuh dan mau menjadi orang
yang ingin berubah maka saya dengan sabar dan pasti harus mampu berdamai dengan diri-
sendiri. Proses berdamai dengan diri-sendiri atau dengan masa lalu bukan hanya
membutuhkan waktu sinkat satu, dua hari atau lebih melainkan bertahun-tahun. Apakah
orang yang tidak mampu berdamai dengan diri-sendiri akan memiliki ganguan atau persoalan
dalam menjawabi panggilan dan juga dalam hidup membiara? Jawaban yang saya dapat
adalah itu tentu “YA” itu tadi mengalami kesepian dalam keseharian, karena ketika itu tidak
diperdamaikan maka akan menjadi semacam bayangan, bayangan akan diri-sendiri, akan
tetapi dalam wujud yang lain, wujud yang lain itu yang berusaha menekan dan seolah-olah
menjadi pengontrol. Karena itu terjadinya kesepian dan dari situ timbul perasaan yang
mengatakan bahwa Tuhan tidak mencintai dan mengasihi saya, lalu muncul anggapan saya
tidak dipanggil. Terkadang proses mendamaikan diri-sendiri sama halnya dengan proses
menemukan diri-sendiri, proses mendamaikan diri dengan pengalaman masa lalu adalah juga
proses mau mengenal diri, siapa diri saya sebenarnya.

Ketika saya belum mampu untuk mengenal diri saya lebih mendalam maka saya
menjadi pribadi yang rancu akan identitas diri, maka dari itu saya perlu sadar akan identitas
diri dan bagaimana peranidentitas diri itu tehadap perkembanagan hidup saya, sadar akan
identitas diri itu penting, walau terkadang sulit.

2.2 Hari ke-dua

Tema hari ke-dua dari proses pengolahan hidup rohani saya dan juga teman-teman
adalah, MAKNA KASIH. Pertanyaan untuk diri saya sendiri yang coba saya rumuskan
adalah apa itu kasih? Kasih adalah salah satu kondisi dimana peran dari seseorang memberi
pengaruh yang positif dalam kegiatan sehari-hari. Terkadang saya merasa bingung akan
pertanyaan seperti ini, mengapa karena saya belum mengerti lebih jauh tentang kasih, apalagi
mengenai kasih dari Allah. Kasih Allah sungguh luar biasa dalam hidup saya, terkadang
saya beramggapan bahwa saya dikasihi oleh Allah jika saya mendapatkan hal-hal yang baik,
ternyata itu adalah salah satu pandangan yang sangat sempit mengenai kasih dari Allah.
Kasih Allah itu tetap ada dalam situasi apapun.

Dalam gereja Katolik sendiri kasih digolongkan menjadi dau yakni kasih eros dan
kasih agape. kasih eros dan kasih agape keduanya saling melengkapi satu dengan yang lain,
kedua-duanya memiliki peran dan fungsi masing-masing. Selama ini saya memandang kasih
eros dan agape adalah dua hal yang saling bertentangan. Saya terkadang melihat cinta eros itu
selalu berkaitan dengan nafsu dan hal-hal yang negatif atau bahkan lebih dari pada itu,
anggapan saya yang selalu menilai dan melihat kasih eros itu sebagai hal-hal yang negati
ternayat itu salah, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian awal bahwa kedua saling
berkaitan satu dengan yang lain.

Adapun bentuk dari cinta eros dalam hidup sehari-hari antara lain:

1) Menikmati alam
2) Berkesenian
3) Bekerja
4) Berelasi
5) Berdoa
Semua yang disebutkan di atas bisa dikatakan kasih eros jika itu menjadikan
seseorang terseret dan tenggelam dalam semua kagiatan yang telah disebutkan di atas, segala
macam jenis kegiatan akan dapat tergolong dalam kasih eros jika kagiatan dapat menjadi
semacam kecaduan dan tidak dapat dikendalikan. Akan tetapi segala yang telah disebutkan
dikatakan menjadi seimbang bila kasih eros yang didapatkan mampu dikembangkan melalui
kasih agape. Ketika kasih eros dan kasih agape bersatu maka kasih sejati itu akan terwujud
yang mampu melampaui segalanya. Karena itu untuk mencapai kasih eros dan kasih agape itu
dapat terwujud maka dibutuhkan usaha dan perjuangan yang sangat besar serta tekad yang
kuat.
Mengalami kasih.
Kerap kali saya merasa mengalami kasih

Anda mungkin juga menyukai