Anda di halaman 1dari 3

Pembedaan Roh Baik dan Roh Jahat

Pembedaan Roh Baik dan Roh Jahat atau yang sering kita kenal sebagai Discernment of
spirit merupakan sebuah tafsiran terhadap suatu hal atau perasaan yang oleh St. Ignatius Loyola
sebagai gerakan-gerakan jiwa, yang berisi pikiran, emosi, hasrat, perasaan, ketertarikan atau
keengganan. Pembedaan roh membutuhkan kepekaan orang terhadap gerakan-gerakan itu, selain
itu kita juga harus merefleksikan, dan yang terpenting memahami dari mana arah datang dan
kemana gerakan itu menuntun kita.

Roh yang dimaksud di sini jelas bukan roh-roh sebagaimana kita tau sebagai hantu dari
orang-orang paranormal atau dukun-dukun dengan pengelihatan special mereka atau indera ke-6.
Roh yang ada di dalam Discernment disini adalah roh yang memberikan gerakan jiwa atau
gerakan afektif yang telah disebutkan tadi. Discernment of spirit lebih diartikan sebagai hati
nurani kita dalam bertingkah, berpikir, dan berbicara.

Jika kita melihat Discernment of Spirit tanpa ketelitian dan hanya mengeneralisasi apa
yang kita anggap benar bukan membawa kebaikan bagi kita maupun bagi orang lain.
Discernment of Spirit dapat dialami oleh siapa saja bahkan Tuhan Yesus sendiri pernah
mengalaminya ketika Tuhan Yesus dicobai di padang gurun. Berbeda dengan Tuhan Yesus tentu
saya kita sebagai manusia mahluk yang tidak sempurna selalu memiliki kelemahan yang
membawa kita pada pilihan yang salah. Terkadang bahkan terjadi pertentangan dalam diri kita
karena masalah ini. Pertentangan ini kadang dapat terjadi dengan orang lain atau dalam diri kita
sendiri. Pertentangan dengan orang lain biasanya terjadi setelah kita melakukan suatu perbuatan,
namun pertentangan yang terjadi di dalam diri kita biasanya terjadi sebelum kita melakukan
suatu perbuatan dan pertentangan inilah yang sering terbayang-bayang dalam pikiran kita
membuat kita takut, galau, khawatir, bahkan kehilangan gairah hidup.

Untuk menyelesaikan masalah sebenarnya mudah namun kita terkadang kurang


mendengarkan apa yang di perintahkan. Hanya ada satu jawaban untuk mengatasi pergumulan
jiwa kita yaitu berdoa. Dengan berdoa kita dapat dekat dengan Tuhan dan percaya atau tidak
Tuhan sendiri yang akan membisikan pentunjukanya bagi kita. Yang diinginkan hanyalah
keterbukaan dan kerendahan hati untuk meminta.
Beberapa bulan yang lalu saya baru saja mendapat pengalaman mengenai Discernment of
Spirit yaitu pada pelajaran agama Ibu Rosa dimana kami dibentuk dalam sebuah kelompok berisi
5-6 siswa. Pertama pada saat pemilihan kelompok ada satu siswa yang saya tidak suka sehingga
saya tidak ingin dia menjadi salah satu bagian dari kelompok kami terlebih lagi dia terkenal
karena sering malas-malasan dalam bekerja. Selama beberapa menit saya bergumul dengan diri
saya karena saya yang dapat menentukan anggota kelompok saya. Saya sadar sebagai kanisian
kita tidak boleh meninggalkan sesama namun saya harus menolongnya agar berubah. Pada
akhirnya saya menerima dia menjadi salah satu anggota kelompok saya, sekarang dia telah
berubah dan menjadi orang yang bertanggung jawab.

Kedua, masih pada pelajaran agama Bu Rosa adalah saat sesudah mid kelompok saya
tidak mendapat kesempatan untuk tampil di dalam pelajaran agama sehingga kami harus
mencari jadwal diluar jam untuk tampil agama. Sayangnya kelompok kami sedang terkena apes
dimana tidak ada jadwal yang cocok untuk kami. Ada-ada saja yang terjadi seperti salah satu
anggota kelompok sakit atau sebagian dari anggota kelompok kami ada remedial. Suatu saat
pernah hanya ada satu anggota kelompok saya yang tidak masuk, saya sebagai pemimpin
berpikiran untuk tetap tampil tanpa menunggu salah satu anggota saya yang tidak masuk
tersebut. Namun setelah bertengkar dengan teman saya yang lain dan diri saya sendiri, saya
memutuskan untuk menunggu teman saya yang satu itu. Saya sadar bahwa sebagai kanisian saya
tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Meskipun setiap pilihan dan tindakan yang
saya lakukan selalu saja ada konsekuensi salah satu konsekuensi yang saya dan kelompok saya
terima adalah kami tidak dapat tampil dan harus menulis essay.

Ketiga, masih tetap pada pelajaran Ibu Rosa setelah kelompok saya tidak jadi tampil saya
akhirnya berdebat panjang dengan Ibu Rosa karena salah satu anggota saya yang sedang izin
tidak diperbolehkan untuk mendapat tugas pengganti. Saya sempat emosi karena saya merasa Ibu
Rosa berlaku tidak adil karena anggota kelompok saya yang tidak masuk itu izin karena dia
harus ikut lomba yang membawa nama sekolah pula. Namun pada saat yang sama seperti ada
seseorang yang menepuk pundak saya dan berbisik untuk sabar. Seketika saya sadar bahwa itu
adalah roh baik yang mengingatkan saya untuk tetap sabar karena dalam hal ini tidak ada yang
bisa disalahkan karena semua hanya mengerjakan tugas mereka, Ibu Rosa butuh nilai segera
untuk dimasukan ke rapot dan teman saya dibutuhkan di timnya untuk memenangkan lomba dan
membanggakan nama sekolah. Pada akhirnya saya pun sadar dan membuat kepala saya sedingin
mungkin ketika menanggapi pendapat Ibu Rosa.

Dari ketiga pengalaman tersebut saya belajar bahwa Discernment of Spirit bisa datang dari mana
saja. Pembedaan roh dapat datang dari pengalaman pribadi yang besar bahkan pengalaman yang
sepele. Cara terbaik untuk membedakan mana roh jahat dan roh baik adalah dengan berefleksi
dalam diri sendiri menanyakan apakah perbuat yang kita lakukan telah berguna bagi orang lain
atau malah merugikan dan jika kita masih belum bisa untuk menemukan jawabannya langkah
yang terbaik adalah untuk berdoa kepada Tuhan untuk minta petunjuknya. Dengan melakukan
semua itu pada setiap perbuatan yang kita lakukan maka lama kelamaan kita akan terbiasa untuk
membedakannya bahkan Tuhan sendiri yang akan membisikan jawabannya untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai