Anda di halaman 1dari 5

Metode Penelitian Kriminologi Kuantitatif

Reni Kartikawati, S.Sos, M.Krim


Kelompok Piros:
1. Atim Laili (1806143491)
2. Ayu Meidiana (1806143503)
3. Diana Rahma (1806143535)
4. Naura Asyifa Faizah (1806225081)

CHAPTER 5:
How to Review the Literature and Conduct Ethical Studies
THE LITERATURE REVIEW
Langkah awal dan penting dalam melakukan suatu penelitian adalah dengan meninjau
kembali akumulasi pengetahuan tentang pertanyaan penelitian. Melakukan tinjauan literatur
dibangun atas gagasan bahwa pengetahuan terakumulasi dan kita dapat belajar dari dan
membangun atas apa yang telah dilakukan oleh orang lain. Tinjauan ini didasarkan pada
prinsip bahwa penelitian ilmiah adalah upaya kolektif yang di dalamnya banyak penelitian
berkontribusi dan berbagi hasil satu sama lain. Tinjauan literatur bervariasi dalam cakupan
dan kedalamannya.
Untuk memulai tinjauan, kita harus memilih bidang topik atau pertanyaan penelitian,
menentukan berapa banyak waktu dan upaya apa yang dapat kita curahkan untuk studi ini,
menentukan tingkat kedalaman yang sesuai, dan memutuskan jenis tinjauan terbaik untuk
situasi kita. Enam jenis tinjauan yaitu ​Context review, Historical review, Integrative review,
Methodological review, Self-study review, ​dan ​Theoretical review.
Literature Meta-Analysis
Meta-analisis literatur adalah teknik khusus yang digunakan untuk membuat tinjauan
integratif atau tinjauan metodologis. Meta analisis melibatkan pengumpulan rincian tentang
sejumlah besar studi sebelumnya dan mensintesis hasilnya. Selain itu, meta-analisis juga
dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi bagaimana kontributor dalam kasus
penelitian menentukan dan menggunakan konsep utama.
Where to Find Research Literature
Periodicals. ​Peneliti profesional menyajikan hasil penelitian dalam beberapa bentuk: buku
penelitian akademik (sering disebut ​monographs​), artikel dalam jurnal ilmiah, bab dalam
buku akademik yang diedit, dan makalah yang dipresentasikan pada pertemuan profesional.
Scholarly Journals. ​Sumber utama yang digunakan untuk tinjauan literatur adalah jurnal
ilmiah. Beberapa jurnal ilmiah khusus dan hanya memiliki ulasan buku yang memberikan
komentar dan evaluasi pada buku-buku akademik (misalnya, ​Contemporary ​Sociology, Law
and Politics Book Review​), atau hanya esai tinjauan literatur (misalnya, ​Annual Review of
Sociology, Annual Review of Psychology, Annual ​Review of Anthropology​) dimana peneliti
memberikan esai "keadaan lapangan" untuk orang lain. Jumlah jurnal ilmiah sangat bervariasi
sesuai dengan bidang akademik. Selain itu, kita juga dapat menemukan jurnal ilmiah melalui
internet (misalnya, ​JSTOR​ dan ​Project MUSE).​
Untuk membantu dalam menemukan artikel, setiap issue dalam jurnal memiliki
tanggal, nomor volume, dan nomor edisi yang disebut ​Citation​. Kita juga dapat
menggunakan ​Abstract ​(ringkasan singkat dari artikel jurnal ilmiah yang biasanya muncul di
awal) untuk memudahkan menemukan jurnal artikel.
Citation Formats​. ​Format untuk mengutip literatur berbeda dalam banyak hal. Format paling
populer dalam teks adalah format kutipan internal menggunakan nama belakang penulis dan
tanggal publikasi dalam tanda kurung. Kemudian, dua alat referensi utama pada topik dalam
ilmu sosial adalah ​Chicago Manual of Style dan ​American Psychological Association
Publication​ ​Manual​.
Books. B ​ uku mengkomunikasikan banyak jenis informasi, memancing pemikiran, dan untuk
menghibur. Ada tiga jenis buku berisi kumpulan artikel atau laporan penelitian. Jenis
pertama, untuk pengajaran, mencakup laporan penelitian asli. Jenis kedua, kumpulan artikel
jurnal atau mungkin berisi penelitian asli atau esai teoritis tentang topik tertentu. Jenis ketiga,
buku-buku penelitian tahunan yang merupakan gabungan antara jurnal ilmiah dan kumpulan
artikel yang berisi laporan studi yang tidak ditemukan di tempat lain.
Selain itu, kita dapat menemukan literatur melalui ​Dissertations, Government
Document, Policy report and Presentation Papers.
How to Conduct a Systematic Literature Review
Untuk melakukan literature review yang baik kita harus ​Define and Refine a topic
(menentukan dan memperbaiki topik yang sudah ditentukan serta pertanyaan penelitian yang
relevan); ​Design a Search (​ langkah selanjutnya merencanakan strategi penelitian); ​Locate
Research Reports ​(mencari laporan penelitian yang sesuai dengan topik yang dimiliki).
How to Evaluate Research Articles
Setelah kita menemukan artikel penelitian yang ingin di review maka kita dapat
mengevaluasinya dengan langkah sebagai berikut: 1). Periksa judulnya; 2) Baca abstraknya;
3). Baca sebagian artikelnya, sebelum membaca seluruh isinya. Setelah kita membaca artikel
yang sangat relevan, maka mulailah dengan bagian pendahuluan, kemudian lanjut ke bagian
metode dan hasil, lalu bagian membaca bagian diskusi dan hasil, baca kesimpulan atau
ringkasan artikel untuk kedua kalinya Untuk melakukan tinjauan literatur yang baik kita
harus selektif, komprehensif, kritis dan terkini.
How to Take Notes
Jika kita mendapatkan informasi yang begitu banyak, kita dapat membuat catatan.
Neuman menyarankan dua jenis file sumber, yaitu ​have file (berisi informasi substantif yang
menarik dari sumber, biasanya temuan utamanya, rincian metodologi, definisi konsep, atau
kutipan menarik) dan ​potential file ​(untuk arahan dan kemungkinan sumber baru yang belum
Anda lacak atau baca). Selain itu, Neuman juga menyarankan jika kita ingin merekam sumber
informasi yang kita dapat atau dengan cara memfotokopi artikel yang relevan meskipun ini
dinilai kurang efektif. Setelah kita mengumpulkan banyak referensi dan catatan, Anda
memerlukan metode pengorganisasian. Salah satu pendekatan adalah mengelompokkan
berbagai studi atau temuan spesifik berdasarkan dengan kesamaannya masing-masing.
Planning and Writing the Review
Cara yang benar untuk menulis ulasan adalah untuk mensintesis dan mengatur temuan
umum menjadi satu. Pendekatan yang diterima dengan baik adalah untuk mengatasi ide-ide
paling penting terlebih dahulu, secara logis menghubungkan pernyataan atau temuan umum,
dan perhatikan perbedaan atau kelemahan. Kita harus menggunakan kalimat yang jelas dan
efektif.
How to Use the Internet for Social Research
Kehadiran internet memang memudahkan proses untuk mencari informasi yang
dibutuhkan untuk penelitian. Tetapi perlu memperhatikan kaidah dalam menelusuri dunia
internet dan melakukan cek ulang untuk memastikan informasi yang kita dapat itu valid. Dan
juga memastikan bahwa kita menggunakan jaringan yang aman.
ETHICS IN SOCIAL RESEARCH
Masalah berikutnya yang dibahas dalam bab ini adalah seputar dimensi etik-moral
yang mana setiap peneliti bagi penulis memiliki kewajiban moral dan profesional untuk
menjadi etis. Etika mendefinisikan apa yang sah atau tidak sah untuk dilakukan atau apa yang
melibatkan prosedur penelitian "moral". Bagi penulis, etika dimulai dan diakhiri oleh peneliti
itu sendiri. ​Scientific misconduct s​ ebagai salah satu bentuk pelanggaran etis yang dimaknai
sebagai tindakan seseorang yang terlibat dalam penipuan penelitian, plagiarisme, atau
perilaku tidak etis lainnya yang menyimpang secara signifikan dari praktik yang diterima
untuk melakukan dan melaporkan penelitian yang dilakukan oleh komunitas ilmiah.
Neuman juga menyatakan bahwa masalah etika juga melibatkan penyalahgunaan
kekuasaan dan kepercayaan peneliti. Mendapatkan persetujuan sukarela dari peserta
penelitian, tidak menimbulkan kerugian yang tidak perlu, dan menjaga informasi peserta
merupakan standar minimal yang harus dipenuhi. Neuman dalam tulisan ini menyatakan
bahwa perlunya ​principle of voluntary consent y​ ang merupakan prinsip etika bahwa orang
tidak boleh berpartisipasi dalam penelitian kecuali mereka secara eksplisit dan bebas setuju
untuk berpartisipasi.Hal ini bisa diwujudkan melalui ​informed consent, ​yaitu sebuah
pernyataan, biasanya ditulis, yang menjelaskan aspek-aspek penelitian kepada para peserta
dan meminta persetujuan sukarela mereka untuk berpartisipasi sebelum penelitian dimulai.
Memperoleh persetujuan berdasarkan informasi mungkin mudah dalam melakukan
sebuah penelitian eksperimental, tetapi beberapa peneliti lapangan percaya bahwa itu tidak
pantas ketika melakukan penelitian terhadap kehidupan nyata dan mengatakan mereka tidak
bisa mendapatkan atau melakukan penelitian kecuali dengan rahasia. Peneliti lapangan
memiliki tiga pilihan yang mengaburkan batas antara persetujuan berdasarkan informasi dan
tidak sepenuhnya persetujuan. Meminjam dari bahasa spionase, Fine (1980) membedakan
deep cover (peneliti tidak mengatakan apa-apa tentang peran penelitian kecuali bertindak
sebagai peserta penuh), ​shallow cover (peneliti mengungkapkan bahwa penelitian sedang
dilakukan tetapi tidak jelas tentang detail), dan ​explicit cover (peneliti sepenuhnya
mengungkapkan tujuannya dan meminta izin). Penelitian rahasia masih kontroversial, dan
banyak peneliti percaya bahwa semua penelitian rahasia itu tidak etis. Kode etik Asosiasi
Antropologi Amerika mengutuk penelitian semacam itu sebagai "tidak praktis dan tidak
diinginkan." Bahkan mereka yang menerima penelitian rahasia sebagai etis dalam beberapa
situasi berpendapat bahwa itu harus digunakan hanya ketika pengamatan terbuka tidak
mungkin.
Special Populations and New Inequalities
Special Populations and Coercion.
Beberapa populasi atau peserta penelitian tidak mampu memberikan persetujuan
secara sukarela. ​Populasi khusus ​mungkin tidak memiliki kompetensi yang diperlukan atau
mungkin secara tidak langsung dipaksa. ​Populasi khusus ​adalah Peserta penelitian yang,
karena usia, penahanan, potensi pemaksaan, atau kurang dari kemampuan fisik, mental,
emosional, atau lainnya, mungkin kurang memiliki kebebasan atau kesadaran penuh untuk
memberikan persetujuan sukarela untuk berpartisipasi dalam penelitian. Menjadi tidak etis
untuk melibatkan orang-orang “tidak kompeten” (mis. Anak-anak, cacat mental) dalam
penelitian kecuali jika telah memenuhi dua syarat: Wali yang sah memberikan izin tertulis
dan peneliti mengikuti semua prinsip etika melawan bahaya bagi para peserta.
Tiga argumen telah diajukan untuk meminta partisipasi: (1) Akan sulit dan mahal
untuk mendapatkan peserta sebaliknya, (2) pengetahuan yang diciptakan dari penelitian
dengan siswa yang melayani sebagai peserta akan menguntungkan siswa dan masyarakat di
masa depan, dan (3) siswa akan belajar lebih banyak tentang penelitian dengan
mengalaminya langsung dalam lingkungan penelitian yang realistis. Dari tiga argumen, hanya
yang ketiga yang membenarkan pemaksaan terbatas.
Privacy, Anonymity, and Confidentiality
Privasi​: Peneliti survei menyerang privasi seseorang ketika mereka menyelidiki
keyakinan, latar belakang, dan perilaku dengan cara yang mengungkapkan detail pribadi yang
intim. . Dalam eksperimen lapangan dan riset lapangan etnografi , privasi dapat dilanggar
tanpa peringatan terlebih dahulu. Peneliti etis melanggar privasi hanya untuk tingkat
minimum yang diperlukan dan hanya untuk tujuan penelitian yang sah. Selain itu, ia
melindungi informasi tentang peserta penelitian dari pengungkapan publik.
Anonimitas​. Peneliti melindungi privasi dengan tidak mengungkapkan identitas
peserta setelah informasi dikumpulkan. Ini mengambil dua bentuk: anonimitas dan
kerahasiaan. ​Anonimitas ​berarti orang tetap anonim, atau tidak bernama. ​Anonimitas a​dalah
Perlindungan etis yang membuat para peserta tetap tanpa nama; identitas mereka dilindungi
dari pengungkapan dan tetap tidak diketahui.
Kerahasiaan.​ Perlindungan etika bagi mereka yang dipelajari dengan menyimpan
data penelitian secara rahasia atau merahasiakannya dari publik; tidak merilis informasi
dengan cara yang memungkinkan menghubungkan individu-individu tertentu dengan
tanggapan spesifik; peneliti melakukan ini dengan menyajikan data hanya dalam bentuk
agregat (misalnya, persentase, rata-rata).
Participants’ Information as Private Property
Peserta penelitian memiliki pengetahuan tentang mereka yang diambil dan dianalisis
oleh orang lain. Informasi tersebut kemudian dapat digunakan untuk sejumlah tujuan,
termasuk tindakan terhadap kepentingan subjek. Kebanyakan orang memberikan waktu dan
informasi mereka kepada peneliti dengan kompensasi sedikit atau tidak sama sekali, namun
kekhawatiran tentang privasi dan pengumpulan informasi membuatnya masuk akal untuk
mempertimbangkan informasi pribadi sebagai milik pribadi. .Masalah etika paling kuat dalam
situasi di mana seseorang dapat menggunakan informasi dengan cara yang tidak disetujui
oleh peserta jika mereka mendapat informasi lengkap.
Mandated Protections of Research Participants.
Pemerintah federal AS dan pemerintah negara lain memiliki peraturan dan hukum
untuk melindungi peserta penelitian dan hak-hak mereka. Di Amerika Serikat, pembatasan
hukum ditemukan dalam peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS untuk Perlindungan dari Risiko Penelitian.
Ethics and the Scientific Community
Kode etik penelitian dapat ditelusuri ke ​kode Nuremberg ​, yang diadopsi selama
Pengadilan Militer Nuremberg tentang kejahatan perang Nazi yang dipegang oleh Sekutu
segera setelah Perang Dunia II. ​Kode Etik ​adalah prinsip dan pedoman yang dikembangkan
oleh organisasi profesional untuk memandu praktik penelitian dan memperjelas garis antara
perilaku etis dan tidak etis. ​Nuremberg code ​adalah sebuah kode internasional moral, etika
perilaku yang diadopsi setelah uji coba kejahatan perang Perang Dunia II dalam menanggapi
manusiawi Nazi eksperimen medis; adalah awal dari kode etik untuk penelitian manusia.
Ethics and the Sponsors of Research
Whistle-blower ​adalah seseorang yang mengakui praktik tidak etis atau ilegal dalam
suatu organisasi, menyuarakan oposisi terhadapnya, dan berupaya menghentikan praktik
tersebut melalui saluran organisasi tetapi tidak berhasil dan dapat dihukum karena upaya
tersebut, tetapi terus menyuarakan oposisi terhadap yang tidak etis atau praktik ilegal di luar
organisasi. Ketika dihadapkan dengan permintaan yang tidak sah, Anda memiliki tiga pilihan
dasar: setia kepada organisasi atau kelompok yang lebih besar, keluar dari situasi, atau
menentang suara. Whistle-blowing bisa sangat berat dan berisiko. Tiga pihak terlibat: peneliti
yang melihat kesalahan etika, agensi eksternal atau media, dan pengawas dalam organisasi
yang mempekerjakan.
Arriving at Particular Findings​.
Peneliti etis menolak untuk berpartisipasi jika ia harus mencapai hasil tertentu sebagai
prasyarat untuk melakukan penelitian. Semua penelitian harus dilakukan tanpa batasan pada
temuan yang dihasilkan oleh penelitian.
Limits on How to Conduct Studies.
Sponsor dapat secara sah menetapkan beberapa kondisi pada teknik penelitian yang
digunakan ( misalnya, survei versus eksperimen) dan membatasi biaya untuk penelitian. Isu
batas umum dalam kontrak penelitian, sebagai ketika sebuah lembaga perusahaan atau
pemerintah meminta untuk bekerja pada sebuah proyek penelitian tertentu. ​Kontrak
penelitian ​adalah suatu jenis penelitian terapan yang disponsori (dibayar) oleh lembaga
pemerintah, yayasan, perusahaan, dan sebagainya; peneliti setuju untuk melakukan penelitian
pada pertanyaan penelitian sponsor dan menyelesaikan studi dengan batas waktu yang
ditetapkan untuk harga tetap.
Suppressing Findings.
Apa yang terjadi jika Anda melakukan penelitian dan temuannya membuat sponsor
terlihat buruk atau sponsor menolak untuk memberikan hasilnya? Ini bukan situasi yang tidak
biasa. Instansi pemerintah dapat menyembunyikan informasi ilmiah yang bertentangan
dengan kebijakan resmi atau mempermalukan pejabat tinggi. Pembalasan terhadap peneliti
sosial yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yang membuat informasi publik juga terjadi.
Dalam penelitian yang disponsori, kita dapat menegosiasikan persyaratan untuk
mengeluarkan temuan sebelum memulai penelitian dan menandatangani kontrak untuk efek
tersebut. Sebagai alternatif, kami dapat menerima kritik dan permusuhan sponsor dan
melepaskan temuan atas keberatan sponsor. Sebagian besar peneliti lebih suka pilihan
pertama karena yang kedua dapat menakut-nakuti sponsor masa depan.
Concealing the True Sponsor.​
Apakah etis menjaga kerahasiaan identitas sponsor? Misalnya, klinik aborsi mendanai
studi tentang sikap kelompok-kelompok agama yang menentang aborsi. Kita harus
menyeimbangkan nilai etis dari membuat identitas sponsor menjadi publik untuk subjek dan
melepaskan hasil terhadap keinginan kerahasiaan sponsor dan kemungkinan berkurangnya
kerja sama dari subjek.
Feminist Communitarian Research Ethics
Model komunitarian feminis bertumpu pada tiga prinsip moral. Pertama, penelitian
etis bersifat multivokal, yaitu, ia mengakui keragaman pengalaman manusia dan
menggabungkan keragaman itu. Kedua, penelitian etis membutuhkan keterlibatan dalam
dialog tentang masalah moral yang diutarakan dalam hal pengalaman hidup sehari-hari para
peserta. Ketiga, proses penelitian yang melibatkan peneliti dan partisipan dengan
istilah-istilah yang terbuka dan setara akan membuka kedok hubungan kekuasaan dan
menghasilkan kritik sosial yang dapat memfasilitasi refleksi yang lebih besar dan kesadaran
bersama.

Sumber
Neuman, W Lawrence, 2014. ​Social Research Methods Qualitative and Quantitative
Approaches​: 7th Edition. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai