0802517090
MD17A
Literature Review atau tinjauan ulang literatur ilmiah dan dalam praktiknya adalah proses
memfokuskan topik menjadi pertanyaan penelitian dengan meninjau literatur. Sedangkan
etika pada tinjauan ilmiah adalah bagaimana proses membuat atau menyusun pertanyaan
penelitian serta teknik pengumpulan data yang dilakukan. Tujuan literature review antara lain
:
1. Untuk menunjukkan kedekatan sang peneliti dengan ilmu pengetahua dan
kredibilitasnya sebagai seorang peneliti.
2. Untuk menunjukkan bagaimana penelitian sebelumnya terjadi dan bagaimana
kaitannya dengan penelitiaan saat ini.
3. Untuk mengintegrasikan dan meringkas apa yang diketahui dengan menggabungkan
ulasan dan mensintesis hasil yang berbeda.
4. Untuk belajar dari orang lain dan merangsang ide-ide baru sehingga seorang peneliti
dapat mengambil manfaat dari upaya yang telah dilakukan orang lain.
Ada enam jenis ulasan literatur:
1. Review konteks - memperkenalkan studi denganmenempatkannya dalam kerangka
kerja yang lebih luas danmenunjukkan bagaimana studi ini berlanjut atau dibangun di
atas garis pemikiran atau studi yang sedang berkembang.
2. Tinjauan historis - penulis melacak masalah dari waktu kewaktu.
3. Integrative interview -
penulis menyajikan dan merangkumkeadaan pengetahuan terkini tentang suatu topik,
menyorotikesepakatan dan ketidaksepakatan di dalamnya.
4. Tinjauan metodologis - penulis membandingkan danmengevaluasi kekuatan metodolo
gis relatif dari berbagai studidan menunjukkan bagaimana metodologi yang berbedam
enjelaskan hasil yang berbeda
5. Review kajian mandiri - penulis menunjukkan keakrabannyadengan bidang subjek.
6. Tinjauan teoritis - penulis menyajikan beberapa teori ataukonsep difokuskan pada
topikyang sama danmembandingkannya berdasarkan asumsi, konsistensi logis, dan
ruang lingkup penjelasan.
Literature Meta-Analysis
Salah satu jenis tinjauan literatur dimana penulis mengorganisir hasil dari beberapa studi
yang telah dilakukan dan biasanya menggunakan teknik statistik untuk mengidentifikasi
temuan umum di dalamnya. Meta Analisis digunakan untuk menghasilkan Integrative
Review dan Methodological Review . Metodologi meta-analisis dapat memberikan dasar
untuk bukti penelitian di banyak bidang penelitian, dari kedokteran, psikologi hingga
manajemen sumber daya manusia.
Sebelum menentukan penelitian qulitative atau quantitave, memilih sebuah topik sangatlah
peneting untuk menentukanlah kedepan dalam sebuah penelitian. Dalam memilih sebuah
topik tidak hanya degan sebuah tema mislkan terkait “Peceraian” atau “Kriminal”, terlalu
luas, tetapi cobalah untuk dibuakan dalam bentuk pertanyaan peneletian “Apa hubungannya
antara kestabilan keluarga terhadap anak tiri?, atau “Apakah ketimpangan Ekonomi dapat
mempengarhui tingkat kriminalitas di Kabupaten Wonosobo?.
Mendisain Peneletian.
Tentukankanlah sumber-sumber yang menjadi bahan dalam penelitian, baik berupa buku-
buku di perpustakaan, jurnal-jurnal ilmiah, tesis atau disertasi, dokumen pemerintahan dan
sumber lainnya yang mendukung data penelitinI.
Cara Evaluasi Artikel Penelitian
Memeriksa Judul : Judul yang bagus memberi tahu pembaca tentang studi sedangkan
judul yang buruk samar-samar atau sangat ditekankan pada perincian teknis atau
jargon.
Membaca Abstrak : Memberikan tujuan mengidentifikasi metode yang digunakan,
dan menyoroti temuan utama
Membaca Artikel : Terdapat Faktor-faktor tertentu ( tujuan dan tulisan yang jelas, dan
organisasi yang halus dan logis, fokus pada masalah atau pertanyaan, teori yang kuat)
Dibutuhkan keterampilan untuk membedakan "sampah" dari informasi yang valid. Internet
lebih baik untuk tampilan cepat dan perhatian pendek.Neuman juga mengungkapkan bahwa
terdapat beberapa hal yang bertentangan antara etika dengan pengaplikasiannya di lingkup
penelitian sosial, sebab para peneliti seringkali dilema dengan melakukan penelitian yang
sesuai kode etik atau melanggar kode etik untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak
dari penelitian yang mereka lakukan
Ethical Issues Involving Research Participant
Kerugian fisik dapat meliputi penyakit mental, stress, cedera, dan serangan fisik
terhadap responden. Oleh karena itu, para peneliti diminta untuk mengantisipasi
resiko sebelum memulai peneltian dan segera menghentikan penelitian jika tidak
dapat berkomitment menjamin keselamatan fisik dari respondennya.
Kerugian psikologis jika tidak ada jaminan privasi/bahkan disalahgunakan akan
menyebabkan kerugian psikologis Sebagai contoh ketika partisipan pria memiliki jiwa
yang sangat feminim dan diungkapkan ke publik, maka publik akan menilai bahwa
pria itu menyimpang, dan memperlakukannya berbeda.
Kerugian Lainnya selain dari kerugian diatas, partisipan penelitian juga
memungkinkan berhadapan dengan kerugian lainnya yang berdampak negatif bagi
kehidupan partisipan. Seperti contoh, partisipan kehilangan pekerjaannya setelah
mengikuti peneltian karena hasilnya partispan dianggap memiliki kinerja yang buruk.
Kerugian Hukum para peneliti disarankan agar mendapat izin dari penegak hukum
sebelum melakukan penelitian yang memiliki resiko berhubungan dengan hukum.
Para peneliti pun dapat dikatakan melanggar standar etika penelitian sosial, jika
mereka membongkar identitas pelanggar hukum yang menjadi responden mereka ke
aparat penegak hukum..