Anda di halaman 1dari 13

Implikasi Manajerial

Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian
yang baru dilakukan. Implikasi manajerial menyajikan berbagai implikasi kebijakan yang
dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian. Implikasi
manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
Manajer terkadang melihat gejala dalam situasi problematik dan memperlakukannya seolah-
olah sebagai masalah sebenarnya dan merasa kecewa ketika solusi mereka tidak berhasil.
Padahal penting untuk diketahui bahwa gejala masalah tidak didefinisikan sebagai masalah
yang sebenarnya. Dengan demikian, menemukan jawaban yang “tepat” untuk definisi
masalah yang “salah” tidak akan membantu. Karena itu, harus diketahui bahwa identifikasi
madalah yang benar sangat penting untuk menemukan solusi masalah dalam isu-isu yang
mengganggu. Satu cara untuk membedakan masalah dan gejala adalah dengan mengajukan
pertanyaan (setelah mengumpulkan cukup informasi melalui wawancara da pencarian buku-
buku referensi). Memahami urutan penyebab-masalah-konsekuensi dan mengumpulkan
informasi yang relevan untuk menemukan pemecahan masalah yang seharusnya sangat
membantu untuk menunjukkan masalah yang tepat.
- Masukan manajer akan membantu peneliti mendefinisikan masalah dan
mengkonfirmasi teori-teori tentang faktor-faktor situasional yang mempengaruhi
masalah utama. Manajer yang menyadari definisi masalah dengan benar akan dapat
mencari solusi yang tepat tentu tidak akan enggan menghabiskan waktu untuk bekerja
dengan peneliti, terutama dalam tahap ini.
- Manajer harus terlibat secara keseluruhan proses penelitian
- Pertukaran infoormasi antara manajer dan peneliti pada semua tahap penting
dari proses penelitian tentu
Semua implikasi manajerial terbut membantu dalam penyusunan proposal penelitian yang
baik sehingga manajer dapat menilai relevansi studi yang diajukan - meningkatkan
relevansi manajerial, tujuan studi tercapai, dan kualitas usaha penelitian.

Isu Etis dalam Tahapan Investigasi Awal


Isu adalah pokok yang berkembang dimasyarakat atau disuatu lingkungan yang belum tentu
benar, serta membutuhkan pembuktian, dan dikemukakan untuk ditanggapi pihak-pihak
tertentu. Sedangkan Etika berasal dari kata Yunani, yaitu ethos. yang berarti adat istiadat
atau kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada kelompok
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara atau aturan hidup yang baik dan
segala kebiasaan yang baik (Zimmrere 1996:20). Etika adalah suatu komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar.
Kode etika penelitian adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan proses penelitian
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. David B. Resnik, J.D, Ph.D dalam
“what is ethics in research and why is it important” mendifinisikan etika sebagai metode,
prosedur dan presfektif yang digunakan untuk bertindak dan menganalisa sebuah
permasalahan kompleks. Etika penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai suatu sikap dan
acuan yang haruslah dijunjung tinggi dalam melakukan suatu penelitian agar penelitain dapat
berjalan dengan lancar. Etika research mengemukakan sebagai sebuah kajian sejak akhir
perang dunia II dan berlanjut hingga awal 1990. Urgensi etika research berawal dari isi-isu
dalam penelitian kesehatan dan berkelanjut kepada isu-isu dibidang sosial dan kajian
kontemporer lainnya. Internasional review board (IRB) kemudian menjadi institusi yang
melakukan peninjauan terhadap proposal dari berbagai riset, menjamin hak seorang peneliti
atas hasil risetnya untuk mencegah adanya pengabaian etika riset dalam penelitian (resnik,
n.d.).
Contoh pelanggaran etika adalah plagiarisme, mengubah (manipulasi) data atau informasi,
menyalahgunakan data atau informasi, pengakuan dan mengubah data atau informasi tanapa
ijin, publikasi atas penelitian penugasan tanpa ijin, tidak merahasikan sumber data yang
semestinya dirahasikan, tidak menghormati reponden, dan tidak menyusun laporan hasil
penelitian.
Contoh masalah isu etis dalam tahapan investigasi awal :
Sekaran (2007:94) Johns Hopkins University terlibat dalam masalah etis karena diduga keras
memanfaatkan manusia untuk eksperimen ilmiah yang berisiko. Pengadilan banding di
Maryland berperkara dengan universitas terkemuka tersebut terkait penelitiannya ditahun
1990-an ketika mereka menempatkan ratusan bayi dan bocah miskin dan minoritas ke dalam
risiko kesehatan yang besar tanpa memperingatkan orang tua mereka. Beberapa anak menurut
surat kabar, kini menderita ketidakmampuan belajar dan kerusakan kognitif karena
keracunan.
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode perilaku-perilaku saat melakukan
penelitian. Perilaku etis berlaku untuk organisasi dan anggota yang mensponsori penelitian,
para peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan mereka data yang
diperlukan.

Anggota yang mensponsori penelitian harus melakukannya dengan itikad baik, perhatikan
apa yang ditunjukkan oleh hasil, dan mengejar ketertarikan organisasi.
Kapabilitas penelitian – Ketika masalah sudah dijelaskan dan rumusan masalah ditentukan,
peneliti perlu menilai kemampuan penelitiannya, jika penelitia tidak memiliki keahlian atau
sumber untuk melakukan proyek dia seharusnya menolak proyek tersebut.

Perilaku etis harus tercermin dalam perilaku;

- Para peneliti yang melakukan investigasi;


- Para peserta yang memberikan data; Adapun langkah untuk membuat karyawan
nyaman saat penelitian: (Dilarang ada pemaksaan untuk parisipasi dalam penelitian,
Apabila karyawan bersedia, harus dilindungi dari bahaya ancaman fisik maupun
psikologis).
- Para analis yang memberikan hasil;
- Seluruh tim peneliti yang menyajikan interpretasi hasil dan menyarankan solusi
alternatif

Kesimpulan

- Identifikasi area masalah yang mungkin dipelajari dalam organisasi. Riset biasanya
dimulai dengan masalah. Masalahnya adalah setiap situasi di mana ada kesenjangan
antara keadaan ideal yang sebenarnya dan yang diinginkan.
- Mempersimpit masalah yang luas menjadi topik yang layak untuk penelitian
menggunakan penelitian awal. Area masalah yang luas memberikan para peneliti
informasi yang cukup untuk memulai perjalanan penelitian mereka. Namun, masalah
yang luas harus diubah menjadi topik yang bisa diteliti untuk penyelidikan dengan
membuatnya lebih: a) spesifik dan tepat dan dengan b) menetepkan batas yang jelas.
Akhirnya peneliti perlu memilih c) perspektif dari mana subjek tersebut diselidiki.
Penelitian awal harus membantu peneliti untuk sampai pada pernyataan masalah
khusus. Meskipun sifat yang tepat dari informasi yang diperlukan untuk tujuan ini
tergantung pada jenis masalah yang ditangani seseorang itu mungkin secara luas
diklasifikasikan di bawah dua judul :
(1) Informasi tentang organisasi dan lingkungannya – yaitu faktor kontekstual
(2) Informasi tentang topik yang diminati
- Kembangkan pernyataan masalah yang baik. Ada tiga kriteria utama untuk menilai
kualitas pernyataan masalah itu harus relevan, layak, dan menarik. Pernyataan
masalah yang baik mencakup baik pernyataan tujuan penelitian dan pertanyaan
penelitian. Tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian sangat terkait. Ada tiga tipe
pertanyaan dasar yang dapat ditangani oleh proyek penelitian: pertanyaan eksploratif
causal dan deskriptif
- Kembangkan proposal penelitian. Sebelum ada penelitian yang dilakukan, harus ada
kesepakatan antara sponsor penelitian dan peneliti mengenai masalah yang akan
diselidiki, metodologi, durasi penelitian dan biayanya. Ini biasanya dilakukan melalui
proposal penelitin yang peneliti ajukan dan telah disetujui oleh sponsor, yang
mengeluarkan surat otorisasi untuk melanjutkan penelitian.
- Perhatikan peran manajer pada tahap awal proses penelitian. Manager harus tetap
terlibat dalam proyek penelitian di seluruh proses penelitian. Ini akan meningkatkan
relevansi manajerial kualitas upaya penenelitian.
- Menyadari etika pada tahap awal proses penelitian. Daftar pertanyaan yang diberikan
dalam bab ini akan membantu peneliti untuk menangani pertimbangan dan dilema
etika selama tahap pertama dari proses penelitian. (Hal. 48 Pada Chapter 3 –
Research Methods for Business)

TINJAUAN KRITIS LITERATURE

Tinjauan Pustaka mungkin sama dengan Landasan Teori, peneliti mengumpulkan


teori/data/informasi yang menjadi dasar identifikasi, penjelasan dan pembahasan masalah
penelitian

Landasan Teori

Berangkat dari pemahaman tentang teori, dapat diambil benang merah bahwa landasan teori
adalah seperangkat teori/abstraksi atas fakta, yang relavan dengan permasalahan yang sedang
diteliti sehingga dijadikan landasan/dasar/pedoman/acuan/pisau/analisis untuk membedah dan
menjelaskan fakta-fakta sosial tersebut.

Tinjauan pustaka mendasarkan dirinya dirinya pada hasil-hasil penelitian terdahulu yang
relevan dengan masalah yang sedang dikaji oleh peneliti. Hasil-hasil penelitian terdahulu
dijadikan referensi untuk menentukan topik permasalahan, arah dan tujuan penelitian. Selain
itu, tinjauan pustaka juga penting untuk menentukan kedudukan hasil penelitian terhadap
penelitian-penelitian terdahulu. Kedudukan penelitian ini nantinya akan menentukan bobot
penelitian, apakah hasil penelitian bersifat penyempurna, pelengkap, pembanding,
pengembangan, atau uji ulang terhadap penelitian sebelumnya.

• Dalam Telaah Pustaka selain mengumpulkan teori, peneliti menambahkan komentar, kritik
(kelebihan dan atau kekurangan teori dalam pustaka), perbandingan dengan teori (pustaka)
lain, kaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Telaah Pustaka tidak hanya untuk judul dan isi Bab II dalam laporan penelitian.
Bab II dalam laporan penelitian tidak selalu harus berjudul “Telaah Pustaka”
Telaah Pustaka digunakan untuk melakukan penelitian, untuk semua bagian (laporan)
penelitian.

Telaah Pustaka dapat menjadi bagian laporan penelitian, thesis, atau esai kajian pustaka yang
diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Telaah Pustaka: adalah kajian kritis atas pembahasan suatu topik yang sudah ditulis oleh para
peneliti atau ilmuwan yang terakreditasi (diakui kepakarannya). Kepakaran diakui bila
penelitian dipublikasikan melalui jurnal/seminar bertaraf nasional/internasional atau dalam
bentuk cetakan buku yang representatif.

Telaah Pustaka meliputi pelbagai sumber pustaka yang membahas satu topik/masalah
penelitian yang spesifik. Jadi melakukan Telaah Pustaka membutuhkan lebih dari satu
pustaka (bacaan).

Ilustrasi:

Pembahasannya mengenai CSR : Implikasi Stakeholder dan Legitimacy Gap dalam


Peningkatan Kinerja Perusahaan. Maka landasan teori : Teori Stakeholder, Teori
Institusional, dan Teori Legitimacy. Sedangkan untuk tinjauan pustaka berupa bukti empiris
dari hasil penelitian terdahulu. Misalnya, menurut Kotler dan Lee (2005) menganggapnya
sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik
bisnis yang baik dan mengontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.

Jadi:

Definisi Landasan teori:

- Mengemukakan kaidah-kaidah keilmuan, dalil-dalil, ketentuan, konsep-konsep yang


dijadikan dasar acuan dalam menyelesaikan masalah atau menciptakan karya
teknologi.Landasan teori diperoleh dari kajian pustaka dengan cara memilih-milih,
membanding-bandingkan dan membahasnya secara kritis, bukan sekadar soal “kutip-
mengutip”. Cantumkan referensi yang digunakan.
- Landasan teori diangkat (disarikan) dari tinjauan pustaka tentang kerangka teori yang
melatarbelakangi (menjadi landasan) bagi permasalahn yang diteliti.
- Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan
untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis
- Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-
persamaan.

Definisi Tinjauan Pustaka

- Tinjauan pustaka mempunyai arti : penin-jauan kembali pustaka-pustaka yang ter-kait


(review of related literature).
- Sesuai dengan artinya tersebut, suatu tin-jauan pustaka berfungsi sebagai peninjau-an
kembali (review) pustaka (laporan penelitian, dsb) tentang masalah yang ber-kait.
- Uraian sistematis tentang variabel-variabel penelitian yang dijelaskan dari berbagai
teori/konsep (pendapat para pakar/penulis buku) dan hasil penelitian yang relevan
- Suatu catatan telaah (review) lengkap penelitian baik yang diterbitkan maupun yang
tidak diterbitkan dari sumber data sekunder mengenai masalah yang diteliti
- Tinjauan pustaka diakhiri dengan kesim-pulan atau ringkasan yang menjelaskan
tentang apa arti semua tinjauan pustaka tersebut (what does it all mean ?)”.

Bagian integral dari sebuah penelitian adalah tinjauan pustaka atau konsep dan teori
pendukung penelitian. Bagian ini merupakan proses mengidentifikasi, mengkalisifikasi dan
menetapkan konsep atau teori yang dapat mendukung penelitian. Paling tidak dapat
memberikan jawaban secara teorities dari masalah yang diangkat dalam penelitian
tersebut.

Tinjauan Pustaka :

- Ulasan yang akan disampaikan akan menghasilkan dasar kerangka berpikir untuk
menjawab masalah penelitian
- Jawaban yang dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir yang dibangun dari semua
informasi yang diulas adalah hipotesis penelitian
- Tinjauan pustaka harus menghasilkan suatu simpulan mengenai jawaban terhadap
masalah penelitian
- Penulisan tinjauan pustaka dilakukan secara sistematik dengan kaidah yang berlaku
- Tinjauan pustaka dapat dituliskan dengan urutan pendahuluan, isi, dan kesimpulan
- Tinajuan pustaka dibuat dengan alur umum ke khusus

Manfaat Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah tesis atau disertasi. Ada
beberapa alasan yang melatarbelakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam tulisan ilmiah
sebagaimana yang ditayangkan oleh Deakin University Library:

- Untuk menunjukkan adanya celah-celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu diisi
melalui penelitian
- Untuk mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam penelitian.
Kita bisa melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika sudah
dilakukan, seberapa dalam pengetahuan yang telah diperoleh dan kemungkinan untuk
pengembangannya lebih lanjut.
- Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya untuk
memperbaiki apa yang sudah diperoleh sebelumnya.
- Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi dalam
bidang ilmu kita masing-masing. Tujuannya adalah agar kita bisa lebih mudah
membangun jejaring akademik.
- Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang kita geluti.
- Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki akses terhadap database informasi ilmiah
yang berhubungan dengan topik penelitian kita
- Untuk memberikan landasan teori terhadap penelitian kita sehingga bisa menunjukkan
posisi penelitian kita dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya.
- Untuk mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik
penelitian kita.
- Untuk mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian kita.
- Historical Perspective (Menggali teori-teori dasar, konsep, pemikiran dan hasil-hasil
penelitian yang dikemukakan para ahli terdaulu)
- Membantu pengembangan kerangka berpikir
- Memastikan bhw penelitian didasarkan pd suatu teori
- Agar tidak terjadi pengulangan penelitian
- Menjelaskan topik penelitian, membentuk kerangka berpikir dan pandangan thdp
masalah
- Menjelaskan variabel apa yang akan digunakan, mengapa dianggap penting, dan
bagaimana variabel tsb dapat menyelesaikan masalah
- Agar peneliti dapat menjabarkan istilah dan konsep yang relevan dlm kerangka teori
- Peneliti dpt menjelaskan argumentasi dan hubungan antar variable
- Agar penelitian dapat diuji dan dapat direplikasikan
- Agar peneliti dapat menemukan hubungan antara temuan penelitian dengan penelitian
lainnya

Pendekatan dalam Literature Review

Langkah pertama adalah mengidentifikasi berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang tersedia
sesuai topik yang diteliti dan juga memperoleh akses ke hal tersebut. Kualitas literature review
bergantung pada sumber data yang digunakan. Sumber data yang tersedia seperti buku, jurnal,
laporan, thesis, conference proceedings, unpublished manuscripts, dan lain sebagainya harus diseleksi
dengan hati-hati. Buku akademik dan jurnal merupakan sumber yang berguna secara umum, tetapi
sumber lain seperti jurnal, laporan, atau bahkan koran dapat menjadi sumber yang bernilai karena
memberikan informasi yang spesifik tentang informasi dunia seperti pasar, industri, atau perusahaan.
Karenanya diperlukan kombinasi yang tepat dalam mengambil informasi. Kombinasi yang tepat
bergantung pada objek dalam proyek penelitian.

- Buku Teks
Buku teks merupakan sumber teori yang berguna pada area spesifik. Keuntungan dari buku
teks adalah bahwa mencakup berbagai topik. Terlebih lagi, buku dapat memberikan informasi
topik yang jauh lebih mendalam daripada artikel bisa. Oleh karena itu, buku teks menawarkan
titik awal yang baik untuk menemukan sumber-sumber yang lebih rinci seperti artikel jurnal ,
tesis , dan naskah yang tidak dipublikasikan . Sebuah Kelemahan dari buku teks adalah bahwa
mereka cenderung kurang up to date dari jurnal.
- Jurnal
Jurnal akademik dan profesional merupakan sumber informasi yang up to date. Artikel dalam
jurnal akademik umumnya telah di tinjau yang berarti bahwa artikel tersebut tunduk pada
pengawasan dari para ahli di bidang yang sama sebelum diterima untuk diterbitkan. Artikel
dalam jurnal profesional merupakan sumber yang berharga dari perkembangan terakhir di
lapangan dan dari fakta. Terlebih lagi, dapat memberikan relevansi praktis pada suatu
masalah.
- Thesis
Thesis PhD sering mengandung kajian literatur mendalam di area yang spesifik. Kebanyakan
tesis PhD meliputi beberapa bab empiris. Bab ini sering memiliki struktur yang sama dan
karakteristik sebagai artikel jurnal akademis.
- Conference proceedings
Berguna dalam memberikan penelitian terbaru, atau penelitian yang belum diterbitkan.
Prosiding konferensi sangat up to date, karenanya sumber informasi ini cukup berharga jika
peneliti bekerja di daerah yang relatif baru. Tidak setiap naskah yang dipresentasikan pada
konferensi akhirnya diterbitkan dalam jurnal akademis; maka sikap kritis menilai kualitas
sumber informasi ini sangat dibutuhkan.
- Unpublished manuscripts
APA mendefinisikan unpublished manuscripts sebagai sebuah naskah yang tidak
dipublikasikan sebagai sumber informasi yang tidak "resmi" yang dirilis oleh individu, rumah
penerbitan, atau perusahaan lainnya. Contoh naskah yang tidak dipublikasikan mungkin
termasuk kertas yang diterima untuk dipublikasikan tetapi masih "di media" data dari studi
yang tidak dipublikasikan, surat, naskah dalam persiapan, dan komunikasi personal (termasuk
email ). Naskah tidak diterbitkan seringkali sangat up to date .
- Laporan
Laporan yang dikeluarkan oleh departemen pemerintah atau perusahaan atau hasil dari
sejumlah besar penelitian. Laporan yang dipublikasikan menyediakan sumber yang berguna
seperti pasar, industri , atau informasi perusahaan.
- Koran
Koran memberikan informasi bisnis up - to-date tetapi tidak setiap isinya merupakan materi
yang berisi.
- Internet
Internet memungkinkan informasi dapat di akses tanpa batas. Beberapa perguruan tinggi telah
mengembangkan panduan yang berguna untuk menilai kualitas informasi yang ditemukan di
Internet. Search engine seperti Google dan Yahoo! dapat membantu untuk menemukan
informasi yang relevan. Misalnya Google Scholar, yang dapat diakses dari homepage Google,
dapat membantu untuk mengidentifikasi literatur akademis, seperti tesis, buku, abstrak, dan
artikel dari penerbit akademis, universitas, dan organisasi ilmiah lainny

Mencari Literatur

Seiring dengan perkembangan IT, mencari sumber dimana topik persoalaan yang diteliti
dapat dengan mudah dilakukan. Hampir setiap perpustakaan saat ini mempunyai sistem online. Basis
data literatur yang terkomputerisasi pada dasarnya meliputi jurnal elektronik, bibliografi, abstrak, dan
teks lengkap. Jurnal elektronik biasanya disediakan oleh perpustakaan yang berlangganan jurnal yang
disediakan secara online. Pada Universitas Atma jaya Yogyakarta, perpustakaan menyediakan jurnal
online yaitu Proquest dan eBsco. Bibliografi hanya menampilkan kutipan bibliografi, yaitu nama
penulis, judul artikel, sumber publikasi, tahun, jilid, dan jumlah halaman. Basis data abstrak
digunakan sebagai tambahan memuat abstrak. Sedangkan basis data lengkap menyediakan teks artikel
secara lengkap.

Mengevaluasi Literatur

Karena mencari literatur kadang-kadang dapat memberikan sebanyak seratus atau lebih hasil,
maka harus berhati-hati memilih buku dan artikel yang relevan. Judul memberikan petunjuk apakah
artikel tersebut berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Abstrak dapat memberikan
gambaran tentang tujuan penelitian, strategi umum penelitian, temuan, dan kesimpulan. Oleh karena
itu, abstrak yang baik dapat membantu untuk memutuskan apakah artikel tersebut relevan dengan
penelitian yang sedang dilakukan atau tidak. Bagian Pendahuluan juga dapat memberikan gambaran
masalah yang sedang dihadapai dan tujuan dari penelitian tersebut. Pendahuluan biasanya sering
diakhiri dengan bentuk pertanyaan yang akan memandu penelitian. Pernyataan masalah, pertanyaan
penelitian, dan tujuan penelitian memberikan gambaran apa yang sedang peneliti pelajari. Hal ini
berguna untuk relevansi artikel penelitian yang akan dilakukan nantinya.

Dengan cara yang sama, daftar isi dan bab pertama buku dapat membantu untuk menilai
relevansi buku. Untuk menilai kualitas penelitian terbaru, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kritis. Beberapa pertanyaan tersebut diantaranya seperti : Apakah kesimpulan hasil dari temuan
penelitian? Apakah kesimpulan memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan penelitian utama?
Apakah ada teori yang memandu penelitian? Kualitas jurnal yang menerbitkan sebuah artikel juga
dapat digunakan sebagai indikator kualitas sebuah artikel. Jurnal yang bagus pastinya sudah
mengalami beberapa review dan juga memiliki dampak yang penting. Jurnal yang penting dapat
dilihat dari dampak yang diberikan oleh jurnal itu pada artikel-artikel yang mengutipnya pada periode
tertentu. Dari hal tersebut, dapat dilihat apakah jurnal tersebut adalah penting dibidangnya.

Review Literature bisa dilakukan dengan beberapa cara

Compare : Cobalah temukan kesamaan di antara literature


- Jelaskan bagaimana setiap artikel serupa dengan yang lain
Contrast : Cobalah mencari perbedaan di antara literatur
- Jelaskan bagaimana setiap artikel berbeda dengan yang lain
Critize: Berikan pendapat anda sendiri tentang apa yang tertulis dalam literatur
- Mengkritik kekuatan dan kelemahan dari penelitian
Synthesize : Menggabungkan beberapa literatur menjadi sebuah ide
Summarize : Nyatakan kembali artikel dengan kata-kata anda sendiri dengan cara yang
ringkas

Kriteria pemilhan sumber bacaan

Mutakhir

Sedapat mungkin bahan atau kosep yang ditulis dalam bagian ini adalah yang terbaru atau
merupakan kodifikasi dari temuan terbaru. Secara khusus bagian ini menajdi state of art, dan
menjadi dasar perumusan hipotesis jika ada da menjadi dasar dalam mengiterpretasikan data
empiris penelitian. Semakin baru sumber yang diperoleh, semakin muktahir teori dan hasil
penelitian yang digunakan.
Relevan
Tinjauan ustaka menuntut penulis untuk dapat menilai, mengidentifikasi dan menentukan
sumber pustaka yang relevan dan sesuai, melakukan perpaduan dan sintesis dari beberapa
pandangan atau konsep yang berbeda. Penulis juga ditntut untuk dapat menentukan sikap
terhadap beberapa konsep dan teori yang danggap bertentangan.
Bacaan haruslah mempunyai relevansi dengan masalah yang dibahas. Bacaan perlu dicari
sebanyak mungkin agar bisa dibandingkan satu dengan yang lain.
Pada studi pustaka peneliti harus melihat kembali semua penelitian yang pernah dilakukan
sebelum ataupun yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan dengan penelitian yang
akan dilakukan.
Dalam tinjauan ini juga akan dijadikan dasar untuk menyusun kerangka pikir, atau kerangka
konseptual. Perlu diingat bahwa masalah yang dimunculkan dalam artikel ilmiah perlu
memperoleh dukungan teorities atau menjadi bangunan framework teori. Framework teori
sebenarnya menjadi ruang lingkup dan batasan dari apa yang akan dibahas.
Kelengkapan
Semakin banyak sumber bacaan semakin lengkap penjelasan dapat diuraikan dalam tinjauan
pustaka.
Otoritas keilmuannya tinggi secara ilmiah terpercaya
Asli
Objektif
Diutamakan berasal dari jurnal ilmiah
Tersusun sesuai aturan/format acuan

Mendokumentasikan Literature Review

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tujuan literature review adalah untuk mengidentifikasi
dan menyoroti variabel-variabel penting, dan untuk mendokumentasikan temuan penting dari
penelitian sebelumnya yang akan berfungsi sebagai dasar bagi kerangka teoritis dan hipotesis saat ini.
Mengapa harus didokumentasikan? Hal itu untuk meyakinkan pembaca bahwa peneliti menguasai
persoalaan dan telah melakukan pendahuluan dengan baik untuk mengadakan penelitian.
Dokumentasi juga penting untuk penyusunan kerangka teoritis diatas penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dan penelitian ini akan dapat berkontribusi pada dasar pengetahuan yang telah ada
sebelumnya.
Terdapat beberapa metode yang diterima untuk menyebutkan referensi dalam bagian literatur
review dan menggunakan kutipan. Hal ini penting, karena literatur review harus menampilkan semua
informasi yang relevan dengan cara yang meyakinkan dan logis. Dengan demikian, literatur review
seakan menampilkan semua studi dalam urutan kronologis dengan kepingan dan potongan informasi
yang tidak beraturan (seperti pada contoh : Organizational Effectiveness). Metode-metode dalam
menyebutkan referensi adalah : Publikasi manual dari APA (American Psychological Association,
2001) yang menawarkan informasi rinci mengenai kutipan, petikan, referensi, dan lain-lain, dan
merupakan salah satu gaya referensi yang diterima dalam bidang manajemen. Format lain adalah The
Chicago Manual of Style (1993), dan Manual for Writers (1996).

Literatur review akan bermanfaat untuk mengenalkan subyek studi, mengidentifikasi


pertanyaan penelitian, dan membangun diatas penelitian sebelumnya untuk memberi dasar bagi
langkah selanjutnya, yaitu kerangka teoritis dan penyusunan hipotesis.

Perlu diingat bahwa sepanjang dalam literatur tersebut dituliskan dalam naskah artikel, maka
harus tetap menyebutkan sumbernya secara jelas, apakah sumber tersebut berasal dari buku,
majalah, atau bersumber dari resources internet. Adapun aturan penulisan daftar pustaka:
Sesuai dengan sumber pustaka yang dikutip
Ikuti aturan format panduan
Taati asas
Sistem nomor vs nama-tahun sesuai urutan abjad

Aturan Penulisan Pustaka


Dalam scientific writing, aturan penulisan yang sering digunakan adalah
- Plain Style (Number style)
- Harvard Style (American Psychological Association atau APA)
- Campuran Antara Plain Style dan Harvard Style Abbreviation Style

Dalam membuat rujukan atau kutipan, perlu penulis memperhatikan teknik penulisan. Hal ini
terkait dengan notasi ilmiah dan perlu menyesuaikan dengan template penulisan dimana
artikel tersebut diterbitkan. Selain itu, juga perlu diperhatikan struktur dan urutan penyajian
teori yang dituliskan dalam naskan. Sedapat mungkin disesuaikan dengan alur dari kerangka
pikir atau kerangka teori yang dibangun oleh penulis

Model yang dikenal dalam menyusun literatur adalah dengan kutipan langsung atau tidak
langsung. Dapat pula dilakukan parafrase. Parafrase yang dimaksudkan secara sederhana
diterjemahkan sebagai kemampuan penulis menyusun kata dan kalimat sendiri tanpa
mengurangi makna dari penulis sebelumnya. Dua bentuk pengacuan sumber

Dua Bentuk Pengacuan Sumber


Cara pendokumentasian sumber-sumber yang diacu dalam suatu makalah ilmiah dituliskan dalam dua
bentuk penyajian ((Huckin dan Olsen, 1991) dan (Preece, 1992)), yaitu:
Internal referencing, acuan dituliskan langsung dimana kita butuhkan,
Full bibliographic referencing, acuan didaftar dan dituliskan di akhir makalah.
KESIMPULAN BAB 4

- Fungsi tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka adalah pemilihan dokumen yang tersedia
mengenai suatu topik, yang berisi informasi, ide, data, dan bukti yang ditulis dari
sudut pandang tertentu untuk memenuhi tujuan tertentu atau mengungkapkan
pandangan tertentu tentang sifat topik dan bagaimana ia diselidiki, dan evaluasi
efektif dari dokumen-dokumen ini sehubungan dengan penelitian yang diajukan.
Tinjauan literatur memastikan bahwa upaya penelitian diposisikan relatif terhadap
pengetahuan yang ada dan dibangun di atas pengetahuan ini. Tinjauan literatur
memilik banyak fungsi lain. Karena pertanyaan penelitian dari sebuah penelitian
berfungsi sebagai titik awal untuk tinjauan pustaka, beberapa fungsi ini bergantung
pada jenis pertanyaan penelitian yang dikembangkan peneliti.
- Tulis tinjauan pustaka tentang topik apa pun, mendokumentasikan referensi dengan
cara yang ditentukan. Langkah pertama dari tinjauan pustaka melibatkan identifikasi
materi yang tersedia pada topik yang menarik dan mendapatkan akses ke ini.
Pencarian literatur di bidang minat akan memberikan bibliografi yang lengkap tentang
hal ini. Itu sebabnya peneliti harus hati-hati memilih materi yang relevan. Beberapa
kriteria untuk menilai nilai bahan adalah: relevansi masalah yang dibahas,
kepentingan dalam hal kutipan, tahun publikasi, dan kualitas secara keseluruhan.
Mendokumentasi tinjauan literatur penting untuk meyakinkan pembaca bahwa
peneliti memiliki pengetahuan tentang area masalah dan telah melakukan pekerjaan
tahap awal yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
- Diskusi masalah etika dalam mendokumentasikan tinjauan pustaka. Ketika para
peneliti mendokumentasikan tinjauan pustaka mereka, ada dua perangkap penting
yang harus mereka waspadai : (1) dengan sengaja salah mengartikan karya penulis
lain; (2) plagiarisme – penggunaan kata-kata asli, argumen atau gagasan orang lain
seolah-olah itu milik anda sendiri, bahkan jika ini dilakukan dengan itikad baik,
karena kecerobohan atau karena ketidaktahuan. Keduanya dengan sengaja salah
mengartikan pekerjaan orang lain dan plagiarisme dianggap kecurangan.

PERTANYAAN:

1. Defel Septian – Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai