Anda di halaman 1dari 9

Kajian teori

Proses Pencarian Kajian Pustaka


Pada bagian kajian pustaka dipaparkan dengan tujuan untuk mencari tahu
lebih dalam tentang penelitian yang menjadi fokus kita dengan literatur-
literatur yang ada. Dalam proses mencari tahu tersebut, proses pencarian
dibagi menjadi dua, yaitu:  

1. Sudah diketahui   

Topik penelitian yang sudah diketahui atau dalam artian telah dikaji
sebelumnya maka dapat dijadikan sumber referensi. Untuk dijadikan sebagai
sumber referensi tentunya haruslah diketahui bagaimana memperoleh
informasi mengenai sumber tersebut.

Sumber yang sudah diketahui ada yang telah dituliskan ada pula yang belum.
Sumber yang telah dituliskan maka dapat diperoleh dengan mencarinya di
internet atau di perpustakaan. Sumber-sumber tersebut bisa berupa jurnal,
artikel, buku, dan sebagainya. Namun, sumber-sumber yang belum dituliskan
maka jalan satu-satunya untuk memperoleh informasi tentang penelitian
tersebut adalah dengan mendatangi subjeknya (peneliti sebelumnya) untuk di
wawancarai.

Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa dalam mengutip teori dalam sebuah
literatur maka haruslah dicantumkan sumber dimana kita mengutipnya berupa
mencantumkan nama pengarang, judul buku, halaman dan sebagainya
sesuai dengan pedoman penulisan.

2. Belum diketahui

Topik penelitian yang baru atau objek kajiannya belum diteliti sebelumnya
maka menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti tersebut untuk mengolah
informasi yang ada yang terkait. Setelah informasi dikumpulkan maka
selanjutnya disusunlah komponen-komponennya yang kemudian sebagai
landasan untuk membuat indikator. Dari indikator tersebut kemudian
disusunlah instrumen penelitian.

Manfaat dan Fungsi Kajian Pustaka 


Menurut Alan Bryman, beberapa poin penting mengapa kita harus membaca
literatur yang sudah eksis adalah karena kita perlu mengetahui:

 Apa yang sudah diketahui tentang topik yang akan kita teliti.
 Apa konsep dan teori yang sudah diaplikasikan dalam membahas topik
penelitian yang akan kita lakukan.
 Apa metode penelitian yang sudah pernah diterapkan dalam mengkaji
topik tersebut.
 Apa saja kontroversi yang berkaitan dengan topik dan bagaimana hasil
studi tersebut muncul
 Jika ada, apa saja temuan penelitian yang saling bertolak belakang.
 Siapa saja peneliti yuang sudah pernah melakukan penelitian terkait
topik yang akan kita teliti.

Sementara untuk manfaat dari kajian pustaka antara lain: 

1.  Sebagai solusi

Dengan adanya kajian pustaka maka kerangka berpikir menjadi jelas


sehingga solusi dari permasalahan ditemukan berdasarkan hasil pengkajian-
pengkajian dari berbagai literatur tersebut.

2.  Landasan Pengembangan Instrumen

Setelah menemukan solusi berupa teori selanjutnya disusunlah indikator-


indikator berdasarkan solusi tersebut. Indikator yang disusun inilah yang
kemudian dijadikan intrumen dalam penelitian.

3.  Membuat/menentukan kriteria

Terkait dengan penelitian evaluasi, dalam membuat atau menentukan kriteria


dengan dimulai pembentukan pernyataan terlebih dahulu. Kriteria yang
dimaksud seperti keberhasilan/kegagalan, saran bagi program tersebut,
diidentifikasi, kemudian dibuatlah kesimpulan susuaikah dengan teori atau
tidak.

4.  Memverifikasi hasil penelitian

Pada manfaat memverifikasi hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai


perbandingan hasil penelitian yang telah kita lakukan dengan penelitian
sebelumnya sehingga diperolehlah kesimpulan-kesimpulan yang menjadi
hasil dari verifikasi tersebut.
Baca juga : Hipotesis Penelitian

Macam-Macam Kajian Pustaka


Berikut ini macam-macam teori berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan,
antara lain:

1. Kajian Pustaka Penelitian kuantitatif

Teori dalam penelitian kuantitatif (theory in quantitative research) dapat


diartikan sebagai seperangkat gagasan konstrak (atau variabel) yang saling
berhubungan, yang berasosiasi dengan proposisi atau hipotesis yang
memerinci hubungan antarvariabel. Fungsi teori dalam sutu penelitian bisa
saja sebagai argumentasi, pembahasan, atau alasan.

Dalam proposal penelitian kuantitatif, peneliti bisa menegaskan teorinya


dalam berbagai bentuk:

 Peneliti menegaskan teori dalam bentuk pernyataan hipotesis-hipotesisi


yang saling berhubungan. Contohnya: semakin tinggi pangkat
seseorang, semakin kuat sentralitasnya.
 Peneliti menyatakan teori dalam bentuk pernyataan “jika-maka” untuk
menunjukkan mengapa seseorang harus berharap variabel bebas bisa
mempengaruhi variabel terikat.
 Peneliti menyajikan teori dalam bentuk visual. Bentuk visual ini penting
untuk menerjemahkan variabel-variabel ke dalam gambar visual.

2. Kajian Pustaka Penelitian kualitatif

Dalam berbagai macam penelitian kualitatif, para peneliti menggunakan teori


dalam penelitian untuk tujuan-tujuan yang berbeda:

 Dalam penelitian kualitatif, teori seringkali digunakan untuk menjelaskan


perilaku dan sikap tertentu. Teori tersebut dapat menjadi sempurna
dengan adanya variabel, konstrak, dan hipotesis penelitian.
 Para peneliti kualitatif seringkali menggunakan perspektif teoritis
sebagai pedoman umum untuk meneliti gender, kelas, dan ras (atau
masalah lain mengenai kelompok marginal).
 Dalam penelitian kualitatif, teori seringkali digunakan sebagai poin akhir
penelitian, artinya peneliti menerapkan proses penelitiannya secara
induktif yang berlangsung dari data, lalu ke tema-tema umum,
kemudian menuju teori atau model tertentu.

Dilansir dari sumber yang berbeda, beberapa penelitian kualitatif tidak


menggunakan teori yang terlalu eksplisit. Hal itu bisa saja disebabkan karena
2 hal, yakni;

 Tidak ada satu pun penelitian kualitatif yang dilakukan dengan


observasi yang “benar-benar umum”;
 Struktur konseptual sebelumnya yang disusun dari teori dan metode
tertentu telah memberikan starting point bagi keseluruhan observasi
(Schwandt, 1993 dalm Creswell, 2016).

3. Kajian Pustaka Penelitian Campuran

Teori dalam penelitian metode campuran bisa diterapkan secara deduktif,


misalnya dengan pengujian atau verifikasi teori kuantitatif atau secara induktif,
misalnya dengan pemunculan teori atau pola kuantitatif.

Terdapat beberapa cara unik yang memasukkan sebuah teori ke dalam


penelitian metode campuran dimana peneliti mengumpulkan, menganalisis,
dan menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan
rancangan metode campuran yang berbeda.

4. Kajian Pustaka Teori Normatif

Kajian pustaka normatif cocok untuk penelitian ilmu sosial yang terbatas pada
mempelajari apa yang dapat diuji secara empiris. Sementara masih ada
banyak pertanyaan penting tentang politik yang berada di luar cakupannya.
Karena itu, juga sentral bagi ilmu politik adalah apa yang disebut “filsafat
politik” atau “teori normatif.”

Teori sosial empiris berusaha menjelaskan mengapa orang berperilaku


seperti itu, teori normatif mencari standar untuk menilai bagaimana kita
seharusnya berperilaku.

Sumber Kajian Pustaka 


Kajian pustaka dapat diambil dari berbagai sumber yang akurat. Kamu bisa
menggunakan buku referensi, jurnal, penelitian sebelumnya, hingga internet. 

1. Jurnal Penelitian
Dalam jurnal ini beberapa hasil penelitian terpilih diterbitkan sehingga dapat
digunakan sebagai acuan begi perkembangan ilmu pengetahuan yang baru.

2. Buku

Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena sebagian


bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan dalam bentuk
buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten di bidang ilmunya.

3. Surat Kabar Dan Majalah

Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah
diperoleh di mana-mana. Kamu dapat mencantumkan referensi kajian
Pustaka dari berbagai berita dan artikel yang ada di surat kabar maupun
majalah. 

4. Internet

Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di bidang


informasi, para peneliti dapat langsung mengakses internet dan mendapatkan
informasi yang diinginkan dari berbagai negara dengan sangat cepat.

Baca juga : Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Lengkap Contoh

Cara Membuat Kajian Pustaka


Menurut Zubaidah (2007) dalam menyususn kajian pustaka perlu usaha untuk
mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya. Sumber tersebut harus relevan
dengan masalah yang diangkat dalam penelitian.

Kajian pustaka dapat digunakan dengan menggunakan dua pola; yaitu


dedukatif dan indukatif. Dengan dedukatif kita mulai dari proposisi yang
berlaku umum dan memberlakukannya pada keadaan khusus, serta berlaku
sebaliknya untuk indukatif.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan :

1. Menyiapkan butir-butir yang perlu mencatat informasi dari pustaka


2. Menyiapkan sistematika pengumpulan informasi
3. Mencari informasi sebanyak-banyaknya dari bahan kepustakaan
maupun internet.
4. Supaya peneliti lebih mudah dalam penyusunan perlu diperhatikan hal-
hal berikut:
5. Menggunakan masalah penelitian sebagai fokus
6. Membuat rencana urutan pencarian dan penulisan
7. Menekankan keterkaitan pustaka dengan masalah penelitian.

Baca juga: Contoh Menulis Daftar Pustaka yang Benar

Contoh Kajian Pustaka 


Berikut ini contoh kajian pustaka.

1. Contoh 1 – Konsep Diri

Penelitian tentang ”Konsep ‘diri’ dalam budaya pop digital: Konsekuensi


menjadi terkenal di Youtube” oleh Daniel R. Smith. Paragraf yang bisa
dijadikan contoh kajian pustaka adalah sebagai berikut:

Pendefinisian tentang ’diri’ melalui data digital telah menjadi konsen sosial dan
politik baik bagi ilmuwan sosial maupun publik secara umum (Lupton, 2016; Gerlitz
dan Lury, 2014; Giroux, 2015; Pasquale, 2015). Sosiolog telah melakukan mapping
terhadap teritori kajian budaya pop digital (Beer dan Gane, 2008: Beer dan Burrows,
2013) dan berpendapat bahwa dalam ’data kehidupan sosial yang baru’ kita perlu
memahami bagaimana ’sirkulasi data mempengaruhi performa subjektivitas dan
pengalaman hidup sehari-hari’. (Beer dan Burrows, 2013: 68)

2. Contoh 2- Klasifikasi Kamboja

Klasifikasi kamboja dapat dilihat pada tabel 2.1, tumbuhan yang termasuk famili
Apocynaceae merupakan tumbuhan berbunga yang berasal dari Amerika Tengah dan
Afrika. Di alam, tumbuhan ini berbentuk semak liar yang tumbuh di daerah gurun
yang panas dan dapat hidup lama tanpa air. Usia tanaman ini bisa mencapai ratusan
tahun.

Ciri khas kamboja (Plumeria rubra L.) adalah bunganya yang beraroma khas dan
sering dijadikan bahan baku parfum. Warna mahkotanya merah. Tinggi tanaman ini
dapat mencapai lebih dari enam meter dan bercabang-cabang. Jenisnya adalah kayu
lunak dan bergetah sehingga tidak cocok sebagai bahan baku furniture. Daun kamboja
berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan urat daun terlihat menonjol di belakang dan
ujung daun yang meruncing.
Daun kamboja berwarna kuning ketika hendak rontok. Pada musim panas, banyak
daun yang rontok dan bunga banyak yang mekar. Morfologi dari tumbuhan kamboja
dapat dilihat pada gambar 

3. Contoh Kajian Pustaka Pendidikan

Pendidikan didefinisikan oleh banyak tokoh sebagai sesuatu yang bernilai tinggi.
Menurut John Dewey, pendidikan merupakan proses pembentukan kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional yang menuju ke arah alam dan sesama
manusia. Pembentukan kecakapan ini bertujuan agar generasi muda dapat
mengamalkan nilai-nilai moral demi keberlangsungan hidup dan kehidupan. Menurut
Masnur Muslich (2014) pendidikan merupakan proses internalisasi budaya ke dalam
diri seseorang dan masyarakat sehingga dapat membuat manusia lebih beradab.

4. Contoh Kajian Pustaka Sains (Mus musculus albinus)

Mencit laboratorium dapat dikandangkan dalam kotak sebesar kotak sepatu. Kotak
dapat dibuat dari berbagai macam bahan, misalnya plastik, aluminium, atau baja tahan
karat (stainless steel). Prinsip dasar yang perlu dicamkan kalau memilih kotak mecit
ialah bahwa kotak harus mudah dibersihkan dan disterilkan. Kotak mencit harus tahan
lama, tahan gigit dan mencit tidak dapat lepas.

Apa pun sistem kandang yang dipakai, paling penting untuk diperhatikan adalah
persyaratan fisiologis dan tingkah laku mencit. Persyaratan ini meliputi menjaga
lingkungan tetap kering dan bersih, suhu yang memadai, dan memberi ruang cukup
untuk bergerak dengan bebas dalam berbagai posisi. Seluruh sistem perkandangan
harus dirancang sehingga mudah dirawat dan diperbaiki demi kesehatan hewan.

Kandang yang baik harus tersedia alas tidur (bedding) dengan kualitas bagus dan
bersih. Biasanya di daerah tropis dapat dipakai serbuk gergaji atau sekam padi sebagai
alas tidur. Alas tidur harus diganti sesering mungkin, sekurang-kurangnya satu kali
tiap minggu (Smith dan Mangkoewidjojo 1988).

5. Contoh 5

Pada sebuah upaya untuk melakukan penelitian maka dibutuhkan sebuah panduan
serta dukungan untuk setiap hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya yang akan
berkaitan dengan sebuah penelitian yang sedang dilakukan.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Eddy Rifai (1995) banyak
dijumpai sistem dari persionalisasi di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan di
Indonesia karena pada dasarnya sistem kemasyarakatan yang ada di IndonesiaKini
masih di dalam tahap perubahan nama saja dari sistem kepenjaraan menjadi sistem
kemasyarakatan, tetapi pada praktek pelaksanaanya masih berada pada sebuah sistem
kepenjaraan karena dengan adanya berbagai keterbatasan, misalnya seperti
perundang-undangan, sarana dan juga prasarana dan lain sebagainya.

Sehingga dengan demikian uasaha untuk menuntasakn persionalisasi harapannya


supaya dapat dengan segera dilaksanakan

Kemudian hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mansila M. Moniaga (2015)
pada jurnalnya yang mengangkat judul “Sanksi Hukum kepada Anak yang masih ada
di bawah umur berdasarkan Sistem Hukum Indonesia Dan Akibat Pidana Penjara”

Dengan hal tersebut menegaskan bahwa sistem yang mengusung kepenjaraan dan
persionalisasi terutama kepada seorang anak masih ditemui di dalam sebuah lembaga
pemasyarakatan di Negara Indonesia, dengan keadaan tersebut yang akhirnya dapat
sangat berpengaruh terhadap berbagai pola hidup dan lebel atau cap kemasyarakatan
mengenai anak yang sudah keluar dari penjara akan dianggap sebagai seorang anak
yang memiliki sebuah prilaku yang dinilai kurang baik atau buruk.

Sehingga dengan ini maka persionalisasi yang terdapat pada suatu kelembagaan
masyarakat harus dengan segera untuk bisa di atasi sebagai bentuk persiapan sentral
yang akan mampu menghadapi bonus demografi di Negara Indonesia.

FAQ Kajian Pustaka

Tujuan Kajian Pustaka

Membantu peneliti atau penulis untuk membatasi bidang kajian, menghindari


duplikasi atau plagiarisme dari penelitian sebelumnya.

Fungsi Kajian Pustaka

Untuk membantu peneliti memahami pustaka yang sesuai dan mendukung


dengan penelitiannya.

Rekomendasi Buku

Artikel Terkait

 Pengertian Subjek Penelitian


 Data Kualitatif dan Kuantitatif
 Validasi Data Penelitian
 Pengertian Roadmap Penelitian
 Pengertian Objek Penelitian
 Pengertian Etika Penelitian

Anda mungkin juga menyukai