Anda di halaman 1dari 1

Belajar Dari Bharada E “Justice Collaborator”

Mengutip laman Lembaga Kajian Keilmuan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKKFHUI),
Justice Collaborator sebutan untuk pelaku kejahatan yang bekerja sama dalam memberikan
keterangan dan bantuan bagi penegak hukum. Sebagai imbalannya, seorang Justice
Collaborator akan mendapat pembebasan bersyarat, penjatuhan pidana percobaan bersyarat
khusus, pemberian remisi dan asimilasi.
Fenomena ini sudah menjadi hangat kembali setelah terjadi kasus penembakan Brigadir J.
Awal mencuatnya kasus Brigadir J yang tewas karena tembakan diduga karena motif
pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J pada istri. Namun,motif pelecehan seksual
menjadi dugaan awal tewasnya Brigadir J saat ini dirasa sangat kecil kemungkinannya. Akan
tetapi terkuak kembali bukti-bukti mengenai kasus penembakan Brigadir J lewat tersangka dari
Bharada E yang memberikan keterangan mengenai kelanjutan peristiwa dari kasus tersebut
yang membawa kepada yang lain,yakni Ferdy Sambo.
Dilansir dari website Republica.co.id, Bharada E ditetapkan sebagai Justice Collaborator dalam
kasus kematian Brigadir J. Motif dari Bharada E yang mengajukan diri menjadi Justice
Collaborator dikarenakan Bharada E tidak menjadi pelaku utama dalam kasus penembakan
Brigadir J sehingga pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan atas keterangan yang
diberikan.
Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan bahwa Bharada E
merupakan tindak pidana dengan peran minor. LPSK menemukan bahwa Bharada E sebagai
orang yang mendapat perintah atasan dalam kasus tersebut. Dengan demikian, jika seseorang
memiliki status sebagai Justice Collaborator, dapat menjadi pertimbangan hakim dalam
meringankan pidana yang akan dijatuhi hukuman.
Dalam kasus ini, Bharada E sudah mampu memberikan sikap yang baik sebagai seorang
perwira sejati. Memang awalnya, Bharada E tidak dapat menentang karena ketaatannya
terhadap atasannya. Akan tetapi ini merupakan pertimbangan yang baik dari Bharada E untuk
memberikan keteladanan bagi seluruh perwira dan juga masyarakat Indonesia agar
memperjuangkan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seperti ada ungkapan yang mengatakan,"Saat ketidakadilan merajalela, keberanian menjadi
berkah bagi semesta." Dengan memperjuangkan apa yang layak dan semestinya diperjuangkan,
perlulah menjadi misi kita bersama. Janganlah takut untuk menegakkan keadilan, karena akan
ada banyak buah yang diperoleh dan dinikmati bersama ketika kita mampu memberikan diri
dalam memperjuangkan kebenaran itu.

Anda mungkin juga menyukai