Oleh:
Dwi Utami Kusuma - 1603204132
DI4401
Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi di rumah dinas bekas Kepala Divisi Profesi
dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, genap satu bulan pada Senin
(8/8).
Sejak kasus diungkap pada 11 Juli 2022, Polri menyebut Yosua tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada
Richard Eliezer atau Bharada E. Saling tembak itu diklaim terjadi karena Yosua melakukan pelecehan terhadap istri
Sambo, Putri Candrawathi.
Saat ini, kasus kematian Yosua diusut oleh Mabes Polri melalui Tim Khusus (Timsus) dan Inspektorat Khusus (Irsus)
yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara
independen.
FAKTA
KRONOLOGI
TERSANGKA
FS
Ferdy Sambo
KASUS PEMBUNUHAN
Bharada E RE Brigadir Y
Bripka RR BRIGADIR YOSUA
Kuat Ma'ruf
Putri Candrawathi RR KM
PENYELIDIKAN
56 personel diperiksa
25 personel diduga langgar kode etik
11 personil ditahan di tempat khusus
FAKTA
Dalam konferensi pers di Mabes Polri Selas, 9 Agutus 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa
tim khusus yang dikepalai oleh Wakapolri telah menemukan sejumlah fakta tentang keterlibatan Irjen Ferdy Sambo
dalam pembunuhan Brigadir J.
PASAL PENJERAT
Ferdy, Ricky dan Kuwat dijerat dengan pasal yang sama, yaitu: Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana
subsisder Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan sengaja juncto Pasal 55 dan 56 KUHP. Sementara BharadaE
dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.
FS
RE Brigadir Y
RR KM
FS dinyatakan sebagai dalang dari peristiwa penembakan pada 8 Juli di Komplek Polri Duren Tiga
RE dinyatakan sebagai pelaku utama pada tanggal 3 Agustus diumumkan oleh Mabes Polri
RE mencabut pernyataan dari berita acara TEDx pidana pemeriksaan pertama. Ia menyebutkan ia
diperintah oleh atasannya yaitu FS dengan dibantu oleh RR & KM
Brigadir Y dieksekusi oleh RE atas perintah FS. Dinyatakan sebagai kasus pembunuhan berencana, tidak
termasuk pembunuhan murni.
TERSANGKA
56 personel diperiksa
25 personel diduga langgar kode etik
11 personil ditahan di tempat khusus
KESIMPULAN
Keadilan sosial yang berlaku di hukum Indonesia seharusnya merata dan terlaksana, tidak pandang itu
orang kaya/yang punya jabatan, dsb. Seharusnya pun tidak mempersulit/ mengkambinghitamkan mereka
yang berada di kalangan bawah. Jadi, untuk menciptakan negara yang lebih adil lagi kedepannya kita
sebagai generasi milenial harus menanamkan dan melakukan hal-hal seperti menghormati dan menghargai
sesama sedini mungkin sehingga pada nanti saatnya kita yang memimpin atau berpengaruh di negara kita,
kita merupakan generasi yang saling menghargai dan menghormati antar sesama. Sehingga kedepannya ke
lima sila dari Pancasila, terutama sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini dapat terlaksana
dan berjalan dengan sebaik-baiknya.
SUMBER
https://grafis.tempo.co/read/3063/kasus-brigadir-j-catatan-terbaru-tentang-irjen-ferdy-sambo-termasuk-ada-motif-kuat
https://youtu.be/WF5Bx5c1a7M
https://www.ajnn.net/news/kronologi-penetapan-ferdy-sambo-sebagai-tersangka-kasus-pembunuhan-brigadir-j/index.html
https://www.liputan6.com/news/read/5034851/infografis-irjen-ferdy-sambo-dkk-dicopot-dan-dimutasi-harapkan-terang-kasus-
kematian-brigadir-j