NIM : 210202086
e. Forensik
Ilmu forensik merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang mengkhususkan
pembahasan pada masalah bekas-bekas kejahatan. Ilmu forensik sangat berguna bagi
hukum pidana dalam usaha menanggulangi kejahatan.
Dalam kasus Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J dilakukan dua kali
otopsi terhadap korban brigadir J. pertama, dilakukan pada hari jum’at 08 Juli 2022
sekitar pukul 20.20 di RS Bhayangkara, jakarta timur, oleh Ahli Forensik dan
Medikolegal Farah Primadani Karouw kemudian ditemukan 7 luka tembak masuk
yang bersarang di kepala dan dada, dan beberapa luka di jari tangan kiri dan
pergelangan tangan. Dan 6 luka tembak keluar yang ditemukan di puncak hidung,
leher sisi kanan, lengan atas kanan sisi luar, pegelangan tangan kiri sisi depan, dan
jari manis tangan kiri
Otopsi kedua dilakukan pada tanggal 27 juli 2022 oleh Ahli Forensik dan
Medikolegal dan Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesian (PDFI), Ade
Firmansyah dan ditemukan 5 luka tembakan masuk yaitu pada bagian dada sisi
kanan, bahu kanan, bibir sisi kiri, dan lengan bawah kiri bagian belakang dan 4
tembakan keluar dengan 2 luka fatal di bagian kepala dan dada bagian kanan.
f. Psikiatri forensik
Psikiatri forensik yaitu salah satu cabang forensik yang bertujuan unutk melihat
sisi-sisi psikologis seseorang secara lebih mendalam, terutama dari sudut pandang
kedokteran. Psikiatri forensik adalah cara untuk menemukan kebenaran dengan
melibatkan ilmu dokter sebagai ahli dalam memeriksa korban atau pelaku seorang
penjahat terutama saat menyelidiki orang sakit jiwa atau penjahat yang jiwanya
mengalami keterbelakangan mental, diperlukan pemeriksaan forensik-psikiatri
(kedokteran forensik psikiatri) atau Psikiatri Forensik.
Dalam kasus ferdy sambo psikiatri forensik berperan sebagai menelaah dan
menganalisis sikap dan perbuatan putri candrawati. Yang dimana diketahui bahwa
saudari PC berbohong terhadap kesaksian yang dimilikinya. Karena, yang
diungkapkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Ilmu forensik, terutama psikiatri forensik dan linguistik forensik berperan besar
dalam pengungkapan. Beberapa diantaranya melalui proes asesmen, wawancara,
observasi, dan penilaian. Para ahli forensik juga pada akhirnya menemukan
kejanggalan dari apa yang dikatakan oleh Putri Candrawati dengan saksi-saksi yang
diundang. Bagaimana Putri Candrawathi mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai
dengan apa yang ada di lapangan tentunya dapat ditemukan oleh para ahli forensik.
Dalam proses ini, ahli forensik yang menemukan kejanggalan kemudian
bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membawa bukti-bukti ilmiah ini ke
tahap lebih lanjut. Pengungkapan kebohongan yang dilakukan oleh PC tidak hanya
dilakukan oleh psikolog atau psikiater saja, tetapi juga dilakukan oleh ahli linguistik
yang melihat kata-kata yang diucapkan oleh PC, sehingga dapat ditemukan
kejanggalan dan kebenaran di belakangnya.
g. Viktimologi
Secara etimologi, viktimologi berasal dari kata “victim” yang berarti korban
dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Viktimologi adalah ilmu yang
mempelajari masalah korban, penimbul korban yang merupakan suatu masalah
sebagai suatu kenyataan sosial.
Pada kasus sambo ini sudah jelas bahwa yang menjadi korban adalah
Almarhum Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) kejadian ini murni dilakukan
oleh pelaku (Ferdy Sambo) karena korban dituduh telah melecehkan putri candrawati
(istri ferdy sambo), karena kejadian inilah Ferdy Sambo merasa marah kemudian
membuat rencana dengan 3 rekannnya untuk membunuh korban, korban tersebut
tewas setelah baku tembak dengan Richard Elizier atau Baharada E dengan
menggunakan senjata api Glok-17 dengan tembakan 3-4 kali tembakan hingga
korban terkapar dan banyak mengeluarkan darah.
Kemudian untuk memastikan korban sudah tewas, maka saudara FS kembali
menembak korban tepat di sisi kiri kepala bagian belakang hingga akhirnya si korban
meninggal dunia. Untuk menghilangkan jejek FS kemudian menembak ke arah
dinding di atas tangga beberapa kali. Lalu berbalik arah dan meletakkan senjata milik
brigadir j ke tangan korban untuk ditembakkan ke arah tembok di atas TV.
Pada kasus ini pun Bharada E dikatakan sebagai korban karena karena telah
dilakukannya pemeriksaan polisi terhadap fakta apakah Elizer melakukannya dengan
suka rela membantu sambo atau karena mengikuti perintah dari atasannya saja.
II. ULTIMUM REMIDIUM DAN ULTIMUM REMIDIUM DALAM REFORMASI
HUKUM
Ultimum remedium merupakan salah satu asas yang terdapat dalam hukum pidana
Indonesia. Ultimum remedium merupakan salah satu asas yang terdapat di dalam
hukum pidana Indonesia yang mengatakan bahwa hukum pidana hendaklah dijadikan
upaya terakhir dalam hal penegakan hukum. Ultimum remidium ini bermakna apabila
suatu perkara dapat diselesaikan melalui jalur lain seperti, kekeluargaan, negosiasi,
mediasi, perdata, atau hukum administrasi.
Ferdy Sambo divonis dengan pidana mati karena dinilai terbukti melakukan
pembunuhan berencana dan tanpa hak melakukan perbuatan yang menyebabkan
sistem elektronik tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan Putri
Candrawati divonis penjara 20 tahun penjara Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal
masing-masing memperoleh 15 tahun dan 13 tahun dan Bharada E 1,6 Tahun
penjara.
Putusan tersebut dijatuhkan oleh ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso
dengan anggota Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sudjono