Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Aswan Aziz

NIM : 212112208
Kelas : 2ST4
analisa dan komentar anda tentang proses penegakan hukum kasus Irjen Ferdy Sambo versus
Brigadir J yang begitu viral di sosial media dilihat dari perspektif negara hukum dan HAM
Penegakan Hukum Kasus Ferdy Sambo
Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam
Polri, terhadap ajudannya Brigadir J atau Yoshua Hutabarat menjadi perhatian publik hampir dua
bulan belakangan. Kini proses hukum terus berjalan. Ferdy Sambo yang dulunya polisinya polisi
sudah menjadi tersangka. Selain itu ada empat tersangka lainnya, yaitu Putri Chandrawati (istri
Ferdy Sambo), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka R, dan
Kuat Ma'ruf (sopir Ferdy Sambo).
Kronologi kasus tewasnya Brigadir J mulai mencuat ketika Ferdy Sambo yang
sebelumnya menjabat Kadiv Propam Polri membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo melaporkan adanya kontak tembak antara Brigadir J dengan Bharada E. Tembak-
tembakan ini terjadi disebut karena Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap Putri
Chandrawati, istri Ferdy Sambo. Ada dua laporan yang dibuat pihak Ferdy Sambo ke Polres
Jakarta Selatan dengan terduga Brigadir J, yakni pelecehan terhadap Putri Chandrawati dan
percobaan pembunuhan terhadap Bharada E.
Seiring berjalannya waktu dan desakan publik yang curiga adanya rekayasa di kasus
tewasnya Brigadir J. Fakta-fakta pun mulai terungkap, mulai dari adanya hambatan penyidikan
seperti intimidasi, tekanan, intervensi, hingga menghilangkan barang bukti yang dilakukan
beberapa anak buah Ferdy Sambo. Pada 3 Agustus 2022, Bharada E ditetapkan sebagai tersangka
dengan sangkaan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Lalu, pada 5 Agustus 2022,
Bharada E membuat pengakuan berbeda dari sebelumnya. Bharada E mengungkap semua fakta,
termasuk pembunuhan berencana yang didalangi Ferdy Sambo.
Dilihiat dari perspektif HAM, terdapat dua poin pelanggaran yang dilakukan oleh Ferdy
Sambo. Yang pertama, terdapat pelanggaran hak untuk hidup yang dijamin dalam Pasal 9
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Tindak pembuhanan merupakan tindak pidana yang
luar biasa dan tidak bisa dibenarkan apapun alasannya dan hak hidup adalah hak yang tidak
dapat dikurangi. Pelanggaran lainnya adalah hak untuk memperoleh keadilan yang dijamin
dalam Pasal 39 Undang-undang Nomor 39 tahun 1999. Brigadir J yang diduga melakukan
pelecehan seksual telah dieksekusi tanpa melalui proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan,
persidangan, dan sebagainya, atau disebut juga sebagai fair trial. Namun, kasus ini tampaknya
bukan merupakan pelanggaran HAM yang berat, dengan alasan tidak ada satupun organ negara
dan korban penduduk sipil, kecuali perorangan dan dilakukan oleh seorang Atasan terhadap
bawahannya. Selain itu dilatarbelakangi motif yang beragam bahkan tidak jelas dan pasti.
Terlepas dari pelanggaran HAM berat atau tidak, hal yang dilakukan Ferdy Sambo
merupakan hal yang sangat ironis. Petinggi polisi dan beberapa anak buahnya melakukan kasus
pelanggaran yang sangat berat, dimana anggota polisi seharusnya menegakan dan paling
mengerti tentang hukum. Hal tersebut tentunya dapat menyebabkan hilangnya rasa percaya
masyarakat terhadap kredibilitas polisi untuk memberikan jaminan kepastian hukum atau
memberikan perlindungan hukum terhadap masyarakat. Sebagai negara hukum, tentu terdapat
proses peradilan terhadapt kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anggota polisi .Pengaturan
hukum polisi yang melakukan tindak pidana pembunuhan akan di proses perkara dalam sidang
peradilan umum, setelah adanya putusan dan selesai menjalankan sanksi yang diterima,
selanjutnya anggota polisi akan menjalankan siding peradilan kode etik dengan sanksi pemecatan
secara tidak hormat. Sanksi hukum terhadap anggota polisi yang melakukan tindak pidana
pembunuhan, menurut. Adapun penjatuhan sanksi hukum disiplin diputuskan dalam sidang
disiplin, dalam tindak pidana pembunuhan yang dilakukan anggota kepolisian telah melanggar
disiplin dan kode etik kepolisian.

Anda mungkin juga menyukai