Irjen Teddy Minahasa juga turut menyumbang daftar buruk kasus yang mencoreng nama baik
Polri. Ia diduga terlibat dalam mengendalikan peredaran narkoba.
Temuan pihak kepolisian, Irjen Teddy Minahasa disebut merupakan pengendali narkoba jenis sabu
seberat lima kilogram.
Berdasarkan keterangan A dan L, masih ada barang bukti yang disimpan oleh tersangka yang
juga seorang polisi, AKBP D. Kemudian pihak kepolisian mengusut AKBP D dan mendalami terkait
peredaran narkoba tersebut.
Dari pengakuan AKBP D, terungkaplah keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba jenis
sabu itu.
Namun hanya 3,3 kilogram sabu yang diamankan, sedangkan 1,7 kilogram sabu sudah dijual oleh
AKBP D. Adapun 1,7 kilogram sabu itu diedarkan di Kampung Bahari, Jakarta Utara.
Adapun modus operandi yang dilakukan Ahyudin dan Presiden ACT, Ibnu Khajar, yakni diduga
melakukan penyimpangan sebagian dana sosial dari pihak Boeing tersebut untuk kepentingan pribadi
masing-masing, berupa pembayaran gaji dan fasilitas pribadi.
“Bahwa pasca-kejadian kecelakaan tersebut, para ahli waris korban dihubungi oleh pihak yang
mengaku dari ACT meminta untuk memberikan rekomendasi kepada pihak Boeing untuk penggunaan
dana CSR tersebut dikelola oleh pihak ACT, dimana dana sosial/CSR diperuntukkan membangun
fasilitas pendidikan sesuai dengan rekomendasi dari ahli waris para korban,” ujar Ramadhan.
Dalam kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT610, pihak Boeing memberikan dua jenis dana
kompensasi yaitu dana santunan tunai kepada ahli waris para korban masing-masing sebesar 144.500
dolar AS atau setara dengan Rp2.066.350.000.
Dana tersebut tidak dapat dikelola langsung oleh para ahli waris korban, melainkan harus
menggunakan lembaga atau yayasan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak
Boeing. Salah satu persyaratan tersebut adalah lembaga/yayasan harus bertaraf internasional.
Akibat peristiwa ini, Ahyudin dan Ibnu Khajar dijerat pasal tindak pidana penggelapan dan
atau penggelapan dalam jabatan dan atau tindak pidana informasi dan transaksi elektronik dan atau
tindak pidana yayasan dan atau tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372
KUHP dan atau; Pasal 374 KUHP dan atau; Pasal 45A Ayat (1) Jo Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau;
Pasal 70 ayat (1) dan ayat (2) Jo Pasal 5 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 sebagaimana telah
diubah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 tentang Yayasan dan atau; Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2010 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
“Dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,” kata
Ramadhan.
6. Robot trading Fahrenheit dengan kerugian korban ratusan
miliar
Kasus robot trading Fahrenheit dilaporkan terkait
perkara dugaan tindak pidana menawarkan produk tidak sesuai
janji, itikad iklan atau promosi, dan pelaku usaha distribusi.
Selain itu, robot trading itu juga diduga menerapkan sistem
skema piramida (ponzi) atau pelaku usaha yang melakukan
distribusi penjualan tanpa memiliki izin, serta tindak pidana
pencucian uang (TPPU) terkait penjualan paket robot trading
Fahrenheit.
Tindak pidana tersebut sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Perlindungan Konsumen, perdagangan dan
pelanggaran TPPU di wilayah Jakarta, Surabaya, dan sejumlah
wilayah lain di Indonesia.
Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri
telah memeriksa sebanyak 31 orang saksi korban dalam kasus robot trading Fahrenheit. Para korban
kasus ini secara total mengalami kerugian sebanyak Rp127,9 miliar.
Akibat peristiwa ini, Polri menetapkan 10 orang tersangka, termasuk bos robot trading Fahrenheit,
Hendry Susanto. Dia resmi ditahan usai diperiksa pada Senin (21/3/2022) di Rumah Tahanan
Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Sebanyak 230 korban penipuan investasi berkedok robot trading Net89 melaporkan sejumlah
publik figur ke Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Ditipideksus) Bareskrim Polri, Rabu
(26/10/2022).
Publik figur yang dilaporkan adalah Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa, hingga
Mario Teguh. Kelimanya diduga mendapat aliran uang hasil tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Ada lima orang yang diduga publik figur memiliki peranan ikut serta terlibat,” kata pengacara
korban, Zainul Arifin di Mabes Polri.
Atta Halilintar diduga menerima hasil penipuan robot trading dari pendiri Net89, Reza Paten yang
berasal dari hasil lelang bandana milik selebgram itu sebesar Rp2,2 miliar.
“Kalau dibaca Pasal 5 itu kan mentransfer, menerima hibah itu bisa kena Pasal 5 TPPU. Nah ini kan
hasil uang yang dikasih oleh Reza Paten sebagai founder Net89 itu kepada Atta Halilintar,” ujar
Zainul.
“Bentuknya untuk membangun masjid, tepat ibadah sama dengan DNA Pro, bentuknya artis menerima
hasil kerja tapi kan hasil yang dia terima dari kejahatan makanya penting UU TPPU itu untuk
diterapkan pada perkara ini,” imbuhnya.
Sama seperti Atta, selebgram Taqy Malik juga diduga menerima aliran dana hasil TPPU sebesar
Rp700 juta dari hasil lelang sepeda Brompton.
Sementara itu, pianis group band Vierratale, Kevin Aprilio berperan sebagai brand
ambassador Net89. Ia diduga mempromosikan Net89 melalui media sosial.
Sama seperti Kevin, drumer grup band Nidji, Adri Prakarsa dan Mario Teguh juga berperan sebagai
duta merek Net89.
“Lima orang publik figur tersebut dapat dikenakan Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dan
Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 10 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,” ujar Zainul.
Adapun kerugian yang dialami korban penipuan robot trading Net89 mencapai total Rp28
miliar. Kerugian yang dialami para korban juga berbeda-beda dari minimal Rp1,5 juta hingga
maksimal Rp1,8 miliar.
Para pelaku yang diduga melakukan perbuatan melawan hukum tersebut menggunakan modus
menawarkan paket investasi trading dengan skema ponzi dan investasi robot trading berkedok MLM.
Para pelaku menjanjikan keuntungan dari paket investasi tersebut sekitar 1 persen per hari atau 20
persen per bulan hingga 200 persen per tahun sebagai modus penipuan untuk menarik minat para
korban.
“Ada 134 para pelaku yang diduga melakukan kejahatan untuk menguntungkan diri sendiri
dan atau orang lain yang kami laporkan atau sampaikan kepada pihak tim penyidik Dittipideksus
Bareskrim Mabes Polri,” pungkas Zainul.
10. KSP Indosurya rugikan nasabah Rp106 triliun
Kasus KSP Indosurya juga sempat ditangani Mabes Polri lantaran merugikan ribuan nasabah Rp106
triliun. KSP Indosurya dalam modusnya, menjanjikan bunga tinggi 9 sampai 12 persen per tahun.
Nilai bunga itu bahkan lebih tinggi dari deposito bank konvensional yang berkisar antara 5 persen
sampai 7 persen. Kemudian terjadi gagal bayar yang dialami sejumlah nasabah pada 10 Februari 2020.
Sejumlah nasabah menerima surat dari KSP Indosurya yang menyatakan uang mereka yang berada di
deposito tidak bisa dicairkan pada 24 Februari 2020.
Setelah itu, para nasabah mulai mengeluh tidak bisa menarik simpanan pokok dan imbal hasil
yang dijanjikan KSP Indosurya.
Saat itu KSP Indosurya memberi syarat nasabah baru bisa mencairkan uang dalam jangka waktu 6
bulan sampai 4 tahun tergantung nilai asset under management (AUM).
Pada Maret 2020, para nasabah KSP Indosurya diberi tahu melalui pesan WhatsApp yang
menyatakan mereka bisa menarik tabungan dengan batas Rp1 juta per nasabah.
Sejak saat itu, para nasabah mulai resah. Beberapa nasabah kemudian mulai membuat laporan
ke polisi secara mandiri atau kolektif terkait dugaan penipuan KSP Indosurya.
Beberapa nasabah kemudian mulai membongkar permainan di KSP Indosurya. Salah satunya
adalah status mereka yang menanamkan uang di KSP Indosurya.
Ternyata untuk menjadi anggota KSP Indosurya para peserta harus menyetor simpanan wajib sebesar
Rp20 juta dan simpanan pokok sebesar Rp500 setiap bulan.
Selain itu, KSP Indosurya juga diduga memanipulasi informasi produk investasi yang dibuat
seolah-olah menyerupai deposito kepada peserta guna menarik nasabah. Padahal mereka berbentuk
koperasi.
Sejumlah nasabah yang tidak bisa menarik dana mereka akhirnya melaporkan KSP Indosurya
ke Bareskrim Polri. Penyidik Bareskrim Polri kemudian menangkap Henry Surya dan Cipta June
Indria pada akhir Februari 2022.
8. Polri tetapkan 6 tersangka tragedi Kanjuruhan
yang tewaskan ratusan orang
9. Anggota Polres Tana Toraja (Tator) Aipda Aksan ungkap korupsi mobil dinas atasannya
Polri mengirim sejumlah penyidik ke Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menyelidiki kasus yang
diduga melibatkan sejumlah anggota Polri.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana, mengonfirmasi
kedatangan tim Mabes Polri. Dia mengatakan, tim yang dikirim bertugas menyelidiki pernyataan
Aipda Aksan, anggota Polres Tana Toraja (Tator) yang viral.
"Sudah, mereka (tim Mabes Polri) sudah ada dari kemarin di sini (Sulsel). Tim yang datang ini
dari Divisi Propam Paminal Mabes Polri," ungkap Kombes Komang kepada IDN Times Sulsel saat
dikonfirmasi, Rabu (7/12/2022).
Aipda Aksan, anggota Bhabinkamtibmas di Tator beberapa waktu lalu viral di media sosial, usai
videonya yang meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membersihkan institusi Polri
dari mafia yang bersarang di tubuh Polri.
Dalam video itu, salah satu poin yang dikatakan Aipda Aksan adalah saat ia masih bertugas di
Polres Palopo dan kini dipindahkan ke Polres Tator. Hal itu terjadi karena Aksan mengaku
membongkar dugaan korupsi mobil dinas yang dilakukan atasannya.
"Rekaman video itu opini negatif tentang institusi Polri dan kemudian tersebar, itu tidak dapat
dipertanggungjawabkan soal kebenarannya, karena tidak didukung data dan bukti-bukti," ujar Komang
beberapa waktu lalu kepada wartawan.
Video berdurasi 2 menit 13 detik itu juga menayangkan Aipda Aksan yang terlihat secara
yakin dan percaya diri, mengatakan Polri sudah tidak bagus. Pertama, masuk polisi harus bayar.
Kedua, mau pindah harus bayar. Ketiga, kalau mau jadi perwira harus bayar.
"Seperti yang saya alami, saya dimutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja, karena saya membongkar
perbuatan Kapolres (Palopo) AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo,
BBM, dan sebagainya," kata Aipda Aksan.
Pernyataan Aipda Aksan itu, kata Komang, dipicu sikap keberatan dan kecewa setelah dirinya
dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena ia dilaporkan telah mempreteli sepeda motor
dinasnya.
"Aipda A ini sebelumnya diperiksa Propam Polres Palopo karena dia telah mempreteli sepeda motor
dinas, tapi dia itu dimutasi ke Polres Tator sehingga kasus dan penanganan perkaranya dilimpahkan ke
Propam Polres Tator," jelas Komang.
"Sekarang Propam Polres Tator juga sudah melakukan sidang disiplin dengan putusan penundaan
pendidikan selama 6 bulan, itu hasil sidang di Polres Tator," lanjutnya.
9. Pemerasan korban jam tangan mewah Richard Mile oleh anggota Bareskrim Polri
Tony Sutrisno melalui kuasa hukumnya Heroe Waskito memberikan sebuah surat dari Divisi
Propam Polri yang isinya adalah pengembalian uang pemerasan.
Dalam surat tersebut, tertulis diduga pelaku pemerasan, yakni Kombes Rizal Irawan, sudah
mengembalikan uang sebesar 181.600 dolar AS. Pengembalian uang tercatat dalam surat itu pada 6
April 2022.
Selain Rizal, AKBP Ariawibawa juga tertulis telah mengembalikan sebesar Rp25.000.000.
Selanjutnya, Kompol Teguh mengembalikan sekitar Rp200 juta lebih, dengan rincian Rp195.000.000,
Rp19.100.000, dan 1.000 dolar Singapura. Terakhir, Ipda Adhi Romadhona mengembalikan sebesar
44.400 dolar AS kepada Tony sebagai korban.
Dalam dokumen Berita Acara Serah Terima Tahap 1 tertulis bahwa uang tersebut merupakan
barang bukti dalam perkara kode etik profesi Polri yang diserahkan dari pihak pertama kepada pihak
kedua dalam rangka keperluan tindak lanjut putusan sidang komisi kode etik. Dalam dokumen juga
tertera tanda tangan penyerahan uang.
Namun, uang yang dikembalikan belum mencukupi dari semua uang yang diserahkan Tony,
yakni Rp3,7 miliar. Uang itu diminta para polisi itu dalam menangani kasus penipuan oleh perusahaan
arloji ternama Richard Mille Jakarta yang diduga menggelapkan uang Tony sebesar Rp77 miliar.
"Uang itu masih ada beberapa yang tersisa, termasuk 19.000 dolar Singapura yang diambil Andi Rian
Djajadi (mantan Dirtipidum Bareskrim Polri). Kami ingin uang itu dikembalikan semua dan proses
hukum harus terus dilanjutkan," kata Heroe.
Para pelaku disebut telah menjalani sidang komisi kode etik Polri (KKEP) dan masing-masing
mendapat hukuman demosi. Hukuman itu dinilai belum cukup. Anggota polisi yang melakukan
pemerasan itu diharapkan juga dikenakan sanksi pidana agar kasus pemerasan di Korps Bhayangkara
tak terulang.
Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, secara tidak langsung membenarkan adanya pemerasan
terhadap korban oleh anggotanya. Namun, dia tidak membeberkan detail bentuk pemerasan.
"Tanyakan ke Propam ya. Mereka yang periksa dan sudah menghukum, bahkan ada yang
mengembalikan," kata Agus saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Ratusan anak telah menjadi korban kasus gagal ginjal akut yang didiuga akibat konsumsi obat
sirup dengan bahan kimia di luar ambang batas dalam kurun waktu sebulan
Dalam kasus gagal ginjal akut pada anak, Bareskrim Polri menetapkan tiga tersangka. Dua di
antaranya merupakan korporasi dan sisanya perorangan.
Untuk tersangka korporasi yakni, CV Samudera Chemical dan PT Afi Farma. Dua perusahaan
farmasi itu dianggap melakukan tindak pidana memproduksi obat atau mengedarkan sediaan farmasi
yang tidak memenuhi standar, baik dari sisi keamanan hingga kemanfaatan.
Sementara untuk tersangka perorangan yakni pemilik CV Samudera Chemical berinisial E. Saat ini,
keberadaanya sedang diburu.
Polri menetapkan satu orang sebagai tersangka kasus kebocoran data pemerintahan
oleh hacker atau peretas Bjorka, tersangka berinisial MAH usia 21 yang telah diamankan di wilayah
Madiun, Jawa Timur, pada Rabu (14/9/2022) lalu.
"MAH statusnya tersangka dan saat ini sedang diproses oleh Timsus," kata Juru Bicara Divisi
Humas Polri, Kombes Pol. Ade Yaya Suryana di Mabes Polri.
Meski telah ditetapkan tersangka, namun MAH tidak dilakukan penahanan oleh Tim Khusus (Timsus)
yang dibentuk oleh pemerintah yang terdiri dari beberapa lembaga yakni Polri, Kemenko Polhukam,
Kominfo, BSSN, dan BIN.
"Belum (ditahan) kan. (Statusnya) sedang diproses dan tidak dilakukan penahanan karena kooperatif,"
ujar Ade.
Adapun MAH diamankan oleh Timsus pada Rabu di Madiun, Jawa Timur. Dari hasil pendalaman
yang dilakukan, ia diketahui terlibat dengan peretas Bjorka.
Ade menjelaskan, MAH berperan sebagai penyedia kanal (akun) Telegram dengan 'Bjorkanism'.
"Akun Telegram tersebut digunakan untuk mengunggah postingan milik Bjorka yang ada di
website (laman)," ungkap Ade.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka MAH pernah mengunggah sebanyak tiga kali di akun telegram
Bjorkanizem, yakni tanggal 8 September 2022 dengan tulisan 'stop being idiot'. Kemudian unggahan
tanggal 9 September dengan tulisan 'The next leak will come from the president of Indonesia'.
Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu
(7/12/2022) yang terjadi pukul 08.20 WIB.
Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana
Anyar protes soal Rancangan Undang-undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP)
yang disahkan menjadi UU pada rapat paripurna DPR RI, Selasa (6/12/2022).
“Ada belasan kertas yang bertuliskan protes penolakan terhadap rancangan UU KUHP yang
baru disahkan di dalamnya membahas masalah zinah dan sebagainya. Tentunya ini semua didalami,”
ujar Sigit dalam jumpa persnya, Rabu (7/12/2022).
Pelaku merupakan eks napi teroris yang baru bebas pada 2021. Ia teridentifikasi sebagai Agus Sujarno
alias Agus Muslim.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap karena bom Cicendo. Sempat dihukum empat tahun,
September 2021 lalu bebas,” kata Kapolri.
Agus terafiliasi dengan kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD) Bandung, Jawa Barat.
“Tim bekerja menuntaskan peristiwa yang terjadi,” ujar Kapolri.
Akibat peristiwa ini, pelaku tewas di tempat. Satu polisi pun dinyatakan kritis dan meninggal
dunia, serta 11 orang alami luka-luka.
“10 anggota dan 1 masyarakat yang luka. Satu anggota dalam keadaan kritis meninggal dunia,” ujar
Kapolri.
Mereka juga telah didakawa oleh jaksa penuntut umum di Pengadilan Tipikor Jakarta. Para petinggi
Jiwasraya didakwa memperkaya diri dengan merugikan negara senilai Rp 16 triliun.
Raih WTP, Kejagung Diminta Lanjutkan Kasus Jiwasraya & Djoko Tjandra
Sementara untuk pengusaha Benny Tjokro didakwa memperkaya diri melalui transaksi pembelian dan
penjualan saham dengan pejabat Jiwasraya sehingga menimbulkan kerugian negara Rp 16 triliun.
Selain itu, Benny juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Hingga saat ini Kejagung masih mengembangkan kasus korupsi Jiwasraya ini. Mereka juga sudah
memanngil seujumlah pihak seperti pejabat OJK dan beberapa karyawan Jiwasraya. Kejagung
menyelidiki ada keterlibatan orang lain atau tidak dalam kasus ini.
2. Kasus Djoko Tjandra yang menyeret Jaksa Pinangki
Djoko Tjandra terpidana kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali sempat menjadi buron sebelum
ditangkap oleh Bareskrim Polri dan penyidik dari Kejaksaan. Kaburnya Djoko Tjandra ternyata
melibatkan sejumlah pihak di pusaran Kejagung.
Salah satunya adalah Jaksa Pinangki. Saat ini jaksa Pinangki dicopot dari jabatan Kepala Sub
Bagian Pemantauan dan Evaluasi II pada Biro Perencanaan Jaksa Agung Muda Pembinaan, kini Jaksa
Pinangki ditahan karena diduga menerima suap dari Djoko Tjandra, dan Kejagung sedang menyelidiki
hal itu.
Kejagung menduga Pinangki mendapat suap sekitar USD 500 ribu atau sekitar Rp 7 miliar. Namun,
angka itu belum pasti, saat ini Kejagung masih memeriksa sejumlah saksi dan Pinangki.
Kasus Djoko Tjandra, Pinangki Dapat Bantuan Hukum dari Persatuan Jaksa
Pinangki dinilai menerima suap terkait pengajuan peninjauan kembali (PK) kasus cessie Bank Bali
yang menjerat Djoko Tjandra. Pinangki juga diduga membantu Djoko Tjandra keluar masuk Indonesia
jaka masih berstatus buronan.
Pinangki juga disebut melakukan pertemuan dengan terpidana Djoko Tjandra di Malaysia
bersama-sama dengan pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking. Pada pertemuan itulah diduga
untuk keperluan koordinasi dan pengkondisian keberhasilan PK terpidana Djoko Soegiarto Tjandra
dijanjikan hadiah atau pemberian sebanyak USD 500.000.
Kini Pinangki merupakan penghuni Rutan Salemba. Kasusnya juga hingga saat ini masih terus
berjalan dan dialami penyidik Kejagung.
9.Kasus Hambalang
Penangkapan terhadap Anas antara lain berhasil berkat "nyanyian" Nazaruddin. Pria yang kala itu
masih menjabat Ketua Umum Partai Demokrat tersebut kemudian divonis delapan tahun penjara oleh
pengadilan. Tapi ia bukan petinggi Demokrat terakhir yang dijerat oleh KPK terkait kasus Hambalang.
10.Kasus pencucian uang terkait kasus sengketa Pilkada
Setelah menjadi tersangka menerima suap Rp. 3 miliar dari bupati Gunung Mas dan tindak pidana
pencucian uang terkait kasus sengketa Pilkada, mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar,
resmi dijemput oleh KPK. Ia adalah satu-satunya terpidana korupsi yang mendapat vonis seumur
hidup dari Tipikor.
11.Korupsi penyelenggaraan ibadah haji
Bekas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali ditetapkan sebagai
tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji. Penetapan tersebut diumumkan di
tengah sengitnya masa kampanye jelang Pemilihan Umum Kepresidenan 2014.