Anda di halaman 1dari 7

TUGAS HUKUM PIDANA MENGANALISA KASUS PEMBUNUHAN

BRIGADIR JOSHUA DENGAN TEORI PENYERTAAN


(DEELNEMING)

Dosen Pembimbing
Ria Anggraini Utamo, S.H., M.H.

Disusun Oleh
Ilham agusyanda

NPM
B1A022007

KELAS
G

PRODI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022/2023
Penyertaan (deelneming)

Menganalisa kasus pembunuhan Brigadir J

Penyertaan(deelneming) dalam hukum pidana sangat diperlukan untuk keadilan


agar dalam penindakan kasus pidana dapat diadili seadil-adilnya .

Kasusnya yakni

Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, serta Bharada Richard Eliezer, Bripka


Ricky Rizal dan Asisten Kuat Maruf adalah terdakwa pembunuhan Brigadir
Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Jika dikaitkan dengan teori Penyertaan, maka
tentukanlah peran masing-masing terdakwa tersebut masuk ke bentuk peyertaan
yang mana? Analisis. Tugas diketik dan dikumpulkan di google drive paling
lambat minggu ini.

Dalam perkembangan kasus ini rincian peran ferdy sambo dan para tersangka
dalam pembunuhan brigadier Joshua:

jenderal listyo sigit prabowo dalam penyiaran langsung memberitahukan bahwa


tim khusus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa
penembakan terhadap saudara J yang menyebabkan saudara J meninggal dunia
yang dilakukan oleh saudara RE atas perintah saudara FS,saudara E telah
mengajukan sisi dan saat ini itu juga yang membuat peristiwa ini menjadi
semakin terang,kemudian untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak
menembak saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik saudara J
ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak
menembak

dan Komjen agus andrianto kabareskrim polri juga memberi pernyataan yakni
sma proses penyidikan yang dilakukan bareskrim polri telah menetapkan 4
orang tersangka yang pertama bharada RE yang kedua Bripka RR yang ketiga
tersangka KM yang terakhir Irjen pol FS dengan peran dan persangkaan
masing-masing tersangka sebagai berikut bharada RE telah melakukan
penembakan terhadap korban,tersangka RR turut membantu dan menyaksikan
penembakan korban,tersangka KM turut membantu dan menyaksikan
penembakan terhadap korban,Irjen pol FS menyuruh melakukan dan
menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak menembak dirumah
dinas irjen pol Ferdy sambo di komplek polri duen tiga,berdasarkan hasil
pemeriksaan keempat tersangka. Dan dalam perkembangan terbaru penyidik
menetapkan Putri Candrawati sebagai tersangka dikarenakan adanya laporan
palsu serta menjadi dalang utama dalam pembunuhan Brigadi J.

dikaitkan dengan teori penyertaan berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh
jenderal listyo sigit Prabowo Kapolri dan Komjen agus andrianto kabareskrim
polri,maka masing-masing terdakwa tersebut masuk ke bentuk peyertaan
sebagai berikut:

TERSANGKA FERDY SAMBO

Masuk dalam kategori yang menyuruh melakukan(doen


plegen),orangnyadisebut dengan pembuat penyuruh(doen pleger)

TERSANGKA PUTRI CANDRAWATI


Masuk dalam kategori yang menyuruh melakukan(doen plegen),orangnya
disebut dengan pembuat penyuruh(doen pleger)

TERSANGKA BHARADA RICHARD ELIEZER

Masuk dalam kategori yang melakukan perbuatan(plegen),orangnya disebut


dengan pembuat pelaksana(pleger).

TERSANGKA BRIPKA RICKY RIZAL

Masuk dalam kategori yang sengaja memberi kesempatan sarana atau


keterangan untuk melakukan kejahatan, orang yang disebut dengan pembuat
pembantu(medeplichtige)kejahatan,tersangka RR masuk dalam pemberian
bantuan pada saat sebelum pelaksanaan kejahatan.

TERSANGKA KUAT MA’RUF


Masuk dalam kategori pembuat pembantu(medeplichtige)kejahatan,masuk
pada pemberi bantua pada saat pelaksanaan kejahatan dan pemberi bantuan
sebelum pelaksanaan kejahatan

Alasan ke 5 tersangka masuk dalam kategori-kategori yang telah dikaitkan


dengan penyertaan

Pada pelaku utama Ferdy Sambo dan putri candrawati masuk dalam penyertaan
didalam pasal 55 sebagai pembuat(dader) dikarenakan FS dan PC otak dari
pembunuhan Brigadir J dimulai pada saat FS dan juga PC menyuruh melakukan
perbuatan dengan menyalahgunakan kekuasaan serta menjanjikan sejumlah
uang agar orang-orang yang terlibat dalam kasus ini mau mengikuti skenario
yang dijalankan oleh mereka serta mau menutup mulut agar tidak dilaporkan
kepada pihak yang berwenang lainnya.FS dan PC juga masuk dalam kategori
yang sengaja menganjurkan(uitlokken) dan orangnya
disebut(uitlokker)dikarenakan dalam pasal 55 ayat 1 butir ke 2 bahwa “mereka
yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan menyalahgunakan
kekuasaan atau martabat,memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja
menganjurkan orang lain untuk supaya melakukan perbuatan”. Selanjutnya pada
Bharada Eliezer sebagai pembunuh dari Brigadir J dengan menembakkan
menggunakan pistol karena itula Bharada Eliezer masuk kedalam yang
melakukan,namun hal tersebut belum tentu dapat dijadikan sebagai penetapan
tersangka dikarenakan Bharada Eliezer melakukan secara terpaksa dengan
perintah atasannya sendiri yakni FS.untuk Bripka Ricky Rizal masuk kedalam
pemberi bantuan yang terdapat pada pasal 56 yakni sebagai pembantu kejahatan
dikarenakan jaksa saat memberi tuntutan terhadap RR.Jaksa menyampaikan
Ricky sejatinya memiliki kesempatan untuk menyampaikan kepada Yosua
tentang rencana pembunuhan yang diotaki Ferdy Sambo itu. Namun, Ricky
memilih tidak memberi tahu Yosua dan tetap mengikuti skenario
pembunuhan."Di saat itulah kesempatan terakhir Saksi Ricky Rizal Wibowo
sekurang-kurangnya dapat memberitahu Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat
namun Saksi Ricky Rizal Wibowo tetap tidak memberitahu Korban
Nopriansyah Yosua Hutabarat supaya pergi dan lari menjauh agar terhindar dari
perampasan nyawa sebagaimana dikehendaki oleh Terdakwa Ferdy
Sambo”.Tak cukup sampai di situ, jaksa menyebut Ricky Rizal masih juga tidak
memberi tahu Yosua mengenai rencana pembunuhan saat Ferdy Sambo tiba di
rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga. Ricky Rizal justru mendukung rencana
itu dengan tetap mengawasi keberadaan Yosua."Saksi Ricky Rizal Wibowo
justru turut serta mendukung kehendak jahat tersebut dengan tetap mengawasi
keberadaan Korban Nopriansyah Yosua Hutabarat yang masih berdiri di taman
halaman rumah.sesuai yang dikatakan oleh jaksa inilah maka RR masuk
kedalam kategori pemberi bantuan sebelum pelaksanaan kejahatan.dan yang
terakhir yakni kuat ma’ruf masuk dengan kategori sebagai pemberi bantuan
sebelum dan pada saat pelaksanaan kejahatan dikarenakan Tersangka Km
merupakan sosok yang berperan mengancam membunuh Brigadir J. Peran Kuat
Ma'ruf itu diungkapkan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam Rapat
Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR. Yan artinya KM telah membantu
pembunuhan terhadap Brigadir J,dan juga berdasarkan berita terbaru saat ini
bahwa KM juga saat kejadian membawa pisau didalam tasnya untuk bersiap-
siap jika terjadi perlawanan terhadap Brigadir J.Berdasarkan hal tersebut KM
memenuhi unsur 55 dan 56 yakni sebagai yang turut melakukan(made
plegen)orangya disebut(made pleger) dan juga pemberian bantuan pada saat
pelaksanaan kejahatan,saya memasukkan dua penyertaan tersebut karena yang
turut serta melakukan tidak hanya orang yang telah melakukan nya secara
langsung namun pada saat orang tersebut juga melakukan Tindakan langsung
pembunuhan namun tidak terjadi karena telah diselesaikan oleh yang lain
namun bukan berarti hal tersebut tidak masuk kedalam yang turut serta
melakukan melainkan masuk dalam kategori tersebut karna pada saat terjadi di
tkp pelaku bersiap melakukannya,dan juga masuk kedalam pemberi bantuan
pada saat pelaksanaan karena KM membawa pisau pada saat terjadinya
pembunuhan dan membantu jika korban berhasil melawannya.

Kesimpulan yang dapat diambil menurut saya kasus tersebut belum bisa
ditetapkan secara sepenuhnya dikarenakan masih mengalami proses yang
artinya hal-hal yang telah dikatakan oleh penyelidik maupun jaksa masih dapat
berubah sampai akhirnya mencapai keputusan final.

NOTE: Bismillah tidak ada yang plagiat

Anda mungkin juga menyukai