Anda di halaman 1dari 12

Cinta Kasih

Nama : Matthew Duha


Nim : 86.3174
Prodi : PAK
Tingkat : I/I
Mata Kuliah : Kehidupan Kristen
Dosen Pengajar : Ferdinand Sitinjak, M.th

Sekolah Tinggi Theologi "IKAT"


Jakarta , September 2020
KATA PENGANTAR

puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Yang Maha Kuasa atas
kasih karunianya serta pemeliharaannya nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dalam penulisan atau penyelesaian makalah
ini banyak sekali hambatan-hambatan yang penulis alami namun terlepas dari itu
semua berkat bantuan serta masukan dari pihak-pihak yang memberikan dorongan
diantaranya teman sekelas kakak-kakak tingkat dan lain-lain.

Adapun Makalah ini membahas tentang cinta kasih. Ini juga merupakan tugas yang
dibebankan kepada mahasiswa sebagai tugas mandiri dan sebagai syarat untuk
mengikuti ujian tengah semester mata kuliah kehidupan kristen di kampus STT IKAT
JAKARTA.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini ini
disebabkan oleh keterbatasan wawasan dan materi ataupun referensi. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan paper untuk
kedepannya. Mudah-mudahhan paper ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Sekian dan terima kasih Tuhan Yesus memberkati.

Jakarta,.... September

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan

Bab II pembahasan

A. Pengertian manusia dan cinta kasih


B. Tanda-tanda cinta
C. Macam-macam cinta
D. Cara mewujudkan cinta kasih

Bab III penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Dari zaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi


perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.
Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu
kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-
sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta
hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di
pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu
tidak penting.

Manusia sejak semulanya telah mendapatkan Kasih yang begitu dalam dari Allah.
Ketika masa penciptaan Allah tidak ingin manusia sendiri sehingga Allah menempatkan
perempuan di samping manusia karena Allah berkata bahwa manusia tidak baik
seorang diri saja. Bahkan ketika manusia telah jatuh ke dalam dosa, Allah tetap
menunjukkan kasih setia-Nya kepada manusia dengan mengorbankan Anak-Nya yang
tunggal, Yesus Kristus karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini.

Hukum yang terutama dalam hidup kita dalam lingkup Kristen adalah Hukum
Kasih yaitu mengasihi Allah dan sesama sebagaimana tercantum dalam kitab Matius
22:37-40. Manusia tidak hanya mengasihi Allah dan sesama tetapi juga mengasihi diri
sendiri dalam hal menerima diri dengan apa adanya dan mampu untuk menjaganya.
Bahkan Yesus juga mengharapkan agar kita juga mengasihi musuh kita dan
mendoakan mereka. Karena kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak
memegahkan diri, tidak sombong, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah,
tidak mendendam, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, dan sabar
menanggung segala sesuatu sebagaimana yang tercantum dalam kitab 1 Korintus
13:4-7.

Cara manusia mengepresikan cinta mereka sangat beragam seperti dengan


mengungkapkannya dan dengan tindakan.

B.       Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu:

1.      Bagaimana pengertian manusia dan cinta?

2.      Bagaimana tanda-tanda cinta?

3.      Apa saja macam-macam cinta?


4.      Bagaimana mewujudkan cinta kasih?

C.       Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.      Mengetahui pengertian manusia dan cinta

2.      Mengetahui tanda-tanda cinta

3.      Mengetahui macam-macam cinta

4.      Mengetahui bagaimana mewujudkan cinta kasih


BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Manusia dan Cinta Kasih

Di dalam Kejadian 1:26-27 menjelaskan bahwa manusia adalah ciptaan Allah


yang membawa rupa dan gambar-Nya. Allah memberikan manusia berbagai potensi
dalam diri manusia, seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir, merasakan, juga
berbuat, agar mempermuliakan Dia. Salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada
manusia adalah perasaan “Cinta”. Cinta dalam hal ini adalah cinta terhadap Allah dan
terhadap ciptaan Tuhan.

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.


Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan,
perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah
aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan
diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh,
dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut (Anonim, 2014). Menurut
Haryanto, ada empat kata yang bisa diterjemahkan sebagai cinta dalam bahasa
Yunani, yaitu: agape, phileo/philia, storge, dan eros.

1.     Agape

Agape adalah kata yang digunakan ketika merujuk kepada kasih Allah (lihat 1
Yohanes 4:7-12, 16b; atau Yohanes 3:16). Agape juga adalah kasih karena apa yang
seseorang lakukan dan bukan apa yang seseorang rasakan.

2.     Phileo/philia

Phileo/philia, yang artinya “memiliki ketertarikan khusus kepada seseorang atau


sesuatu, yang dekat kepada kita, memberi perasaan kita, menganggapnya sebagai
seorang saudara.” Phileo ini sebenarnya lebih baik diterjemahkan sebagai “sangat
menyukai” atau “persahabatan sejati”. Kata ini agak berbeda kalau diterjemahkan
dengan kata dalam bahasa Inggris “love”, tetapi lebih tepat dengan “strongly like”. Kata
ini mungkin bisa kita terjemahkan dengan kata “suka” atau “menyukai”.

3.     Storge

Storge menunjukkan kasih antara orangtua dan anaknya, atau terhadap saudara


kandung, dan juga antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik dan sehat (lihat
Roma 12:9-10) “ 9 Hendaklah kasih (agape) itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat
dan lakukanlah yang baik. 10 Hendaklah kamu saling mengasihi
(phileo/philia/storge) sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.”
Atau, “Hormatilah ayah dan ibumu (Kej. 20:12).

B.       Tanda-tanda Cinta

Cinta merupakan hal yang sangat subyektif, satu orang dengan orang lainnya
akan memaknakan secara berbeda. Namun ada tanda-tanda yang menunjukkan
adanya perasaan cinta:

1.      Ada unsur keterkaitan dan kekaguman

Biasanya cinta didahului oleh rasa ketertarikan dan kekaguman, baik itu karena
penampilan fisik, sifat, kemampuan atau materi. Hal mana yang menjadikan seseorang
itu tertarik tiap orang itu berbeda-beda.

2.      Teringat terus dalam ingatan

Perasaan cinta membuat bayangan tentang orang yang dicintainya selalu ada
dalam ingatan. Tanda cinta ini jangan dianggap bahwa hal ini hanya berlaku pada
pasangan saja tetapi juga pada semua orang. Ketika Allah mengadakan perjanjian
dengan Nuh mengenai keturunan Nuh dan air pemusnah bumi tidak akan ada lagi
dijelaskan di dalam Kejadian 9:14-15 “14Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas
bumi dan busur itu tampak di awan, 15maka Aku akan mengingat pernanjian-Ku yang
telah ada antara Aku dan kamu beserta segala makhluk yang hidup...”

3.      Adanya pengorbanan

Perasaan cinta menimbulkan perasaan ingin berbuat apa saja yang dapat
membahagiakan dan menyenangkan orang yang dicintai. Dalam hal pengorbanan,
Tuhan rela mengorbankan nyawanya demi menebus dosa manusia karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini (Lihat Yoh. 3:16).

C.      Macam-macam Cinta

Menurut Erich Fromm (1983:4) dalam bukunya Seni Mencintai dalam makalah


Angga, mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan
sebagai berikut :

1.    Cinta Diri Sendiri

Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang
menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri
ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus
dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini
bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi
harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.

2.    Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan

Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada
sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung
dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai
tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama
manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.

4.    Cinta Keibuaan

Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat
pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan
fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih
sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan
psikis.

5.      Cinta terhadap Allah

Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat
memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik
dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan
menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

6. Cinta terhadap Rasul

Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya.

Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

a)    Perasaan terhadap keluarga

b)    Perasaan terhadap teman-teman, atau philia

c)     Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara


d)    Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros

e)     Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape

f)     Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme

g)     Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu

h)    Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme

i)      Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme (Herry, 2012)

D.    Cara Mewujudkan Cinta Kasih

1.    Cara mewujudkan cinta diri sendiri

       Dapat dilakukan dengan menjaga diri dan yang terutama adalah menerima diri apa
adanya, dan mampu melindungi kesucian sebab tubuh kita adalah bait Allah yang harus
dijaga seperti yang terdapat di dalam Kitab 1 Korintus 6:19-20 dikatakan “Atau tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu  adalah bait Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,-
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas di bayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu”(Alkitab, 2010).
Oleh sebab itu, kita tidak boleh mencemarkan tubuh kita dengan kenajisan dan
kejahatan apa pun itu, baik oleh pikiran, keinginan, maupun tindakan.

2.    Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan

Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya


saling tolong menolong dan kerja bakti. Dalam Kitab Markus 6: 31”....Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri...” dan dalam Kitab Matius 5:44 “Tetapi Aku
berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya
kamu” (Alkitab, 2010). Ini jelas dikatakan bahwa selain mengasihi diri sendiri, kita juga
harus mengasihi sesama bahkan musuh sekali pun.

3.    Cara mewujudkan cinta erotis

Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan
tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki
terhadap perempuan yang sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

4.    Cara mewujudkan Cinta Keibuan

Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap
anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan
tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya
bahagia dijauhkan dari segala kesusahan (Zainal, 2012). Seorang Ibu Kristiani
diarahkan untuk mengasihi anak-anaknya seperti yang tertulis di dalam Titus 2:4-5
(Alkitab, 2010).

5.    Cara mewujudkan Cinta kepada Allah

Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat. Kita harus


mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi dan kekuatan kita (lih. Mrk
12:30) dan memberikan seluruh diri kita untuk mentaati seluruh perintah-Nya sebagai
manisfestasi dari kasih kita kepada Allah (lih. 1 Yoh 5:3)  (Alkitab, 2010).

6.    Cara mewujudkan Cinta kepada Rasul

Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh teladan yang baik yang ada
pada diri rasul.

Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:

a)    Perasaan

b)    Pengenalan

c)     Tanggung jawab

d)    Perhatian
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Manusia adalah ciptaan Allah yang membawa rupa dan gambar-Nya. Cinta adalah


sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Tanda-tanda cinta
yaitu adanya unsur ketertarikan, selalu mengingat, dan rela berkorban. Menurut Erich
Fromm, ada beberapa macam cinta, yaitu cinta diri sendiri, cinta terhadap
sesama/persaudaraan, cinta keibuan, cinta terhadap Allah, dan cinta terhadap
rasul,Wujud cinta kasih dapat diwujudkan dengan mengasihi Allah dan sesama dengan
segenap hati bahkan musuh sekalipun.

B.       Saran

Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya masih banyak terdapat  kekurangan,


maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk kesempurnaan pembuatan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab. 2010. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia.Angga, dkk. 2013. “Ilmu Budaya


Dasar-Manusia dan Cinta Kasih”. http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-
budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/ diakses tanggal 20 Maret 2014.
Anonim, 2014. “Cinta”. http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta diakses tanggal 21 Maret 2014.

Haryanto. 2010. "Memahami Makna Cinta”. http://belajarpsikologi.com/memahami-
makna-cinta/ diakses tanggal 21 Maret 2014.

Herry, 2012. “Makalah Manusia
dan Cinta Kasih”. http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-
kasih.html  diakses tanggal 20 Maret 2014.

Zainal Arifin, 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar : Anugrah Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai