Anda di halaman 1dari 16

KASIH DAN KEADILAN ALLAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen

Oleh:

Nama : Yolanda Elda

NIM : 210200330921

Prodi : Agroteknologi B2

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KAPUAS
SINTANG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yesus Kristus, karena

atas berkat dan kasih karunia-Nya tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Kasih dan Keadilan Allah” ini

dalam rangka tugas disemester 1 dalam mata kuliah Pendidikan Agama Kristen.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal

ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis

miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima

dengan senang hati.

Tulisan ini dapat penuh diselesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai

pihak.Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Akhirnya, semoga

tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya.

Sintang, 14 Januari 2022

Yolanda Elda

ii
DAFTAR ISI

Sampul.............................................................................................................. i

Kata Pegantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1-2


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 5

A. Pengertian Kasih .................................................................................. 5-6


B. Pengertian Keadilan ............................................................................. 6-8
C. Ayat Alkitab Yang Menunjukan Kasih Dan Keadilan Allah................ 8-9

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belaskasih Allah sering dimengerti keliru terutama dalam hubungannya

dengan keadilan-Nya. Kalau Allah tetap menghukum setiap kesalahan manusia,

lalu di mana belaskasih-Nya? Pewahyuan nama Allah dalam Kel 34:5-7

mengungkapkan bahwa hakikat Allah adalah belaskasih sekaligus adil. Belas

kasih Allah secara eksplisit nyata dalam ungkapan “penyayang dan pengasih,

panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-

Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan

dosa.” Dalam belaskasih itu Allah serentak menyatakan diri-Nya sebagai yang

“tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang

membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada

keturunan yang ketiga dan keempat.” Tindakan Allah yang tetap menghukum

orang yang bersalah adalah perwujudan keadilan-Nya. Belaskasih Allah tidak

meniadakan keadilan-Nya. Allah dikatakan adil kalau Ia mengganjar orang yang

benar dan menghukum orang yang salah. Ganjaran Allah itu tercurah dalam

berkat dan hukuman-Nya dalam kutuk/kemalangan. Namun bagi bangsa Israel,

hukuman Allah sering kali bukan semata hukuman demi hukuman, melainkan

hukuman itu bertujuan untuk mendidik, menegur dan menyucikan mereka. Dalam

hal ini hukuman menjadi sarana karya penyelamatan Allah sehingga tak

bertentangan dengan belaskasih-Nya. Oleh karena itu, belaskasih Allah jangan

1
2

disalahgunakan untuk kompromi terhadap dosa dan melanggar etos Kristiani. Kita

harus mengajarkan belaskasih Allah tanpa meniadakan keadilan-Nya, agar

belaskasih Allah itu tidak ditafsirkan sebagai pembiaran dan kesempatan bagi

manusia untuk berbuat apa saja. Belaskasih Allah harus dipandang sebagai

undangan dan kesempatan bagi manusia untuk bertobat demi keselamatannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah yang

akan diangkat dalam makalah ini, yakni:

1. Apa yang dimaksud dengan kasih?

2. Apa yang dimaksud dengan keadilan?

3. Ayat alkitab mana saja yang menunjukan kasih dan keadilan Allah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti kasih.

2. Untuk mengetahui arti keadilan.

3. Untuk mengetahui ayat alkitab yang menunjukan kasih dan keadilan Allah.

D. Manfaat

1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi kasih dan keadilan secara umum

dan definisi dari alkitab.

2. Mahasiswa mampu mempelajari dan mengaplikasikan kasih dan keadilan

Allah dalam kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa yang mempelajari

pendidikan agama.

3. Mahasiswa mampu mengimplikasikan setiap pengetahuan yang

didapatkan dari pengenalan akan Allah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kasih

1. Kasih Secara Umum

Secara umum, “kasih” dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana

adanya perasaan sayang, merasa suka kepada sesuatu baik itu kepada manusia

maupun kepada benda-benda. Secara sepintas, kata “kasih” juga mempunyai

arti yang sama dengan kata “cinta” yang berarti ada rasa suka, sayang,

berharap dan ingin kepada sesuatu. Kata “kasih” dan “cinta” mempunyai

unsure yang sama, tetapi kata “kasih” itu lebih dalam dari pada “cinta” karena

mencintai hanya dapat dilakukan kepada sesuatu atau seseorang yang sudah

atau pernah dilihat/dikenal, sedangkan mengasihi dapat dilakukan kepada

sesuatu yang belum pernah dilihat/dikenal. Bagi orang Junani ada tiga kata

yang dipakai untuk istilah kasih3 , yaitu :

 Storge (Ϭτοργη), yaitu kasih dalam keluarga terutama kasih ibu

kepada anaknya.

 Filia (φιλια), yaitu kasih dalam persahabatan, kasih di antara

teman-teman.

 Eros (έρος), yaitu kasih yang tertarik kepada sesuatu karena hal itu

dianggap baik atau bermanfaat, misalnya kasih seksual atau kasih

akan cita-cita yang tinggi.

3
4

2. Kasih Dalam Alkitab.

Berbicara tentang kasih ada banyak terdapat dalam Alkitab. Alkitab

mengajarkan bahwa kasih merupakan sesuatu yang harus kita kembangkan.

Kasih bukan sekedar keinginan berbuat baik, melainkan keputusan dan sikap

melakukannnya karena Allah mengasihi kita, maka kita yang

sudah mengalami kasih, yaitu anugerah, belas kasihan, kabaikan dan

pertolonganNya, seharusnya mengasihi orang lain meskipun kita harus

berkorban untuk itu. Di bawah ini akan diuraikan bagaimana kasih dalam

Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.

a. Dalam Perjanjian Lama ( PL)

Dalam Bahasa Ibrani kata “kasih” yang dihubungkan dengan kasih Allah

adalah kata “Ahab”(‫ ) א ה ב‬yang berarti “kasih, mengasihi yang juga

mencakup pengertian kasih mengasihi dalam persahabatan” ( 1 Sam 18

bnd 2 Sam 13:15). Penggunaan kata ini dalam hubungannya dalam “kasih”

adalah bahwa Allah mengasihi manusia supaya manusia mengasihi Allah

(Israel menjadi anak Allah) Kel 20:2; 4:22. Kasih Allah menumbuhkan

kasih manusia, dan di situlah terdapat kasih Allah (Hesed), yang mengasihi

orang-orang lemah (Kel 2 : 20). Dalam hal ini, manusia dituntut untuk

mengasihi sesamanya seperti yang terdapat dalam Im 19 : 18 dan juga

orang asing. Kasih Allah mengaharapkan jawaban dari orang yang

dikasihiNya.Oleh sebab itu dalam PL didapat kasih manusia serta kasih

Allah kepada beribu - ribu orang yang mengasihinya (Kel 20:6 bnd Hakim
5

5:31). Dalam Ulangan 30:6, karena tindakan Allah yang tumbuh di hati

manusia itulah sehingga manusia mengasihi Allah (bnd.Jer 31:31, 34).

b. Dalam Perjanjian Baru (PB)

Dalam Kekristenan istilah “kasih” adalah yang bersumber dari Allah itu

sendiri dan biasa disebut kasih Agape. Agape adalah istilah Yunani

(αγαπη) yang berarti cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta

tanpa batas, atau cinta tanpa syarat. Kasih agave tidak pernah egois. Dalam

tradisis kristen, agace berarti cinta yang bersifat total, yang diidentikkan

dengan cinta Tuhan terhadap ciptaanNya. Kasih Agape mempunyai dua

cirri khusus, yaitu :

 Kasih yang tidak memperhitungkan jasa.

 Kasih yang mencari untuk memberi. Dalam 1 Yoh 4:8 dikatakan

bahwa (Allah adalah Kasih), yang berarti bahwa kasih

merupakan salah satu sifat yang pokok dari Allah. Allah yang

tidak berawal dan tidak berakhir, maka kasihNya itu tidak

terbatas.

Dasar etika Kristen adalah Kasih Allah yang menerima manusia sebagai

anak-anakNya secara cuma-cuma. Allah mengasihi manusia walaupun manusia

itu berdosa dan memberontak kepadaNya. Allah yang penuh kasih telah

membebaskan manusia dengan harga yang tinggi sekali, yaitu melalui anakNya

yang tunggal Jesus Kristus. Ia menjadi manusia, menderita dan

sampai dibunuh di kayu salib dan dikubur.10 Dalam Alkitab, ungkapan tentang

“Kasih” itu adalah yang lebih dahulu diberikan oleh Allah kepada manusia.
6

Manusia mendapat puncak kasih Allah dalam diri Jesus Kristus ( Yoh.3:16).

Hidup orang Kristen didasarkan atas iman dan kasih Allah yang memanggil untuk

hidup di dalamnya. Hidup dalam kasih mendorong orang Kristen untuk saling

menolong sebagai refleksi iman (Jak.2:26). Kasih kepada Allah terdiri dari

persekutuan denganNya, syukur dan pujian kepadaNya yang disertai dengan

ketaatan. Kasih kepada Allah itu diwujudkan dalam kasih kepada sesama

manusia. Jikalau seorang berkata : “Aku mengasihi Allah dan ia memebenci

saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa yang tidak

mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak

dilihatnya” (1 Yoh.4:20).

B. Pengertian Keadilan

1. Keadilan Secara Umum.

Keadilan berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia

adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat

sebelah. Adil terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan

tindakan didasarkan atas norma-norma objektif. Keadilan pada

dasarnya adalah suatu konsep yang relatif, setiap orang tidak sama,

adil menurut yang satu belum tentu adil bagi yang lainnya, ketika

seseorang menegaskan bahwa ia melakukan suatu keadilan, hal itu

tentunya harus relevan dengan ketertiban umum dimana suatu skala

keadilan diakui. Skala keadilan sangat bervariasi dari satu tempat ke

tempat lain, setiap skala didefinisikan dan sepenuhnya ditentukan oleh

masyarakat sesuai dengan ketertiban umum dari masyarakat tersebut.


7

2. Keadilan Dalam Alkitab.

Alkitab menggunakan kata “adil atau keadilan” dalam banyak konteks

dan peristiwa. Dalam konteks tingkah laku menggunakan bahasa Ibrani

misypat (ada cara yang benar bagi seseorang untuk membawa diri dan cara

yang benar untuk memperlakukan orang lain). Selain kata misypat , Alkitab

juga menggunakan kata tsedaga. Kata ini mengandung beberapa arti yaitu

kelurusan secara harfiah, sesuai dengan ukuran yang diterima. Tsedaga juga

memiliki arti kehendak Allah dan tindakan-tindakan yang diakibatkan.

Tsedaga menjadi gambaran ukuran susila untuk mengukur perilaku manusia

dan orang-orang yang melakukan taurat Tuhan.

Kata lain dalam bahasa Yunani yang sepadan dengan Tsedaga adalah

dikaiosune artinya keadilan biasanya dalam konteks kebenaran. Arti lain

adalah penyesuaian dengan hukum khususnya hukum Ilahi. Kristus telah

sempurna memenuhi kebenaran, baik dalam hal menaati hukum Allah maupun

dalam hal menerima hukuman Allah yang adil atas dosa manusia. Kata lain

dalam perjanjian Lama adalah emet yang memiliki dua pengertian. 1)

membicarakan kejadian apakah benara atau tidak. 2) setia, yaitu seseorang

bisa dipercaya atau tidak. Kata yang berikut adalah aletheia menunjuk kepada

kebenaran secara budi. Jadi kata “adil, keadilan” berhubungan erat dengan

“benar, sejati, setia, kebenaran, lurus dan jujur”.


8

C. Ayat Alkitab Yang Menunjukan Kasih Dan Keadilan Allah

1. Ayat Alkitab Tentang Kasih.

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia

telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang

percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Roma 5:8 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh

karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

Galatia 2:20 “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup,

melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi

sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang

telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Efesus 2:4-5 “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya

yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita

bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-

kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan.”

1 Yohanes 4:10 “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah,

tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya

sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.”

Mazmur 86:15 “Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih,

panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.”


9

1 Yohanes 4:9 “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah

kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam

dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.”

1 Yohanes 3:10 “Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap

orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga

barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.”

Yohanes 13:34 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya

kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian

pula kamu harus saling mengasihi.”

Roma 5:5 “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah

dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan

kepada kita.”

2. Ayat Alkitab Tentang Keadilan.

Ulangan 32:4 “Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala

jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar

Dia.”

Ulangan 10:18 “Yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan

kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan

pakaian.”
10

Ulangan 24:17 “Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak

yatim; juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi

gadai.”

Ulangan 27:19 “Terkutuklah orang yang memperkosa hak orang asing, anak

yatim dan janda. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!”

Matius 25:40 “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari

saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Yakobus 1:27 “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah,

Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan

mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”

Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:

Kasihanilah sesama manusia seperti dirimu sendiri.”

Mazmur 72:2 ”Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-

orang-Mu yang tertindas dengan hukum.”

Ayub 34:17 “Dapatkah pembenci keadilan memegang kekuasaan, dan apakah

engkau mau mempermasalahkan Dia yang adil dan perkasa.”

Mazmur 103:6 “Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang

yang diperas.”
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, “kasih” dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana

adanya perasaan sayang, merasa suka kepada sesuatu baik itu kepada manusia

maupun kepada benda-benda. Secara sepintas, kata “kasih” juga mempunyai arti

yang sama dengan kata “cinta” yang berarti ada rasa suka, sayang, berharap dan

ingin kepada sesuatu. Alkitab mengajarkan bahwa kasih merupakan sesuatu yang

harus kita kembangkan. Kasih bukan sekedar keinginan berbuat baik, melainkan

keputusan dan sikap melakukannnya karena Allah mengasihi kita, maka kita yang

sudah mengalami kasih, yaitu anugerah, belas kasihan, kabaikan dan

pertolonganNya, seharusnya mengasihi orang lain meskipun kita harus berkorban

untuk itu.

Keadilan berasal dari kata adil, menurut Kamus Bahasa Indonesia

adil adalah tidak sewenang-wenang, tidak memihak, tidak berat

sebelah. Adil terutama mengandung arti bahwa suatu keputusan dan

tindakan didasarkan atas norma-norma objektif. Alkitab menggunakan kata “adil atau

keadilan” dalam banyak konteks dan peristiwa. Dalam konteks tingkah laku

menggunakan bahasa Ibrani misypat (ada cara yang benar bagi seseorang untuk

membawa diri dan cara yang benar untuk memperlakukan orang lain). Selain kata

misypat , Alkitab juga menggunakan kata tsedaga. Kata ini mengandung beberapa arti

yaitu kelurusan secara harfiah, sesuai dengan ukuran yang diterima. Tsedaga juga

memiliki arti kehendak Allah dan tindakan-tindakan yang diakibatkan.

11
12

B. Saran

1. Sebagai umat yang taat, hendaknya kita selalu meyakini dan

memperdalam pemahaman terkait dengan kasih cinta Allah dan juga

keadilan-keadilan Allah. Sehingga akan timbul ketentraman dalam jiwa

kita.

2. Hendaknya kita lebih banyak lagi membaca Al Kitab dan memahami tiap-

tiap ayat yang ada di dalamnya demi menunjang pemahaman kita,

terutama terkait dengan kasih dan keadilan Allah.


DAFTAR PUSTAKA

Surip Stanislaus dan Arie R. Oktavianus Saragih, “Belas Kasih & Keadilan Allah
(Kel 34:5-7)”
Rencan Carisma Marbun, “Kasih Dan Kuasa Ditinjau Dari Perspektif Etika
Kristen” Jurnal Teologi “Cultivation”Vol. 3, No. 1 (Juli 2019).
M. Agus Santoso, “Hukum,Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum”,
Kedua, Kencana, Jakarta, 2014
SMTK KOTA KUPANG, “Pengertian Keadilan menurut Alkitab”, Jan 21, 2021
Revy Halim, “10 Ayat Alkitab tentang Kasih Allah” gracedepth
Yukristen, “10 Ayat Alkitab Tentang Keadilan Tuhan”

13

Anda mungkin juga menyukai