Anda di halaman 1dari 9

ALLAH ADALAH KASIH

Bab I. Empat Jenis Kasih (storge, eros, phileo dan agape)


Kita sudah sering dengar mengenai 4 jenis kasih dalam bahasa Yunani akan membahas
tentang rahasia dari empat kasih dari bahasa Yunani yang seringkali menjadi pertanyaan, yaitu
adalah storge, eros, phileo dan agape. pengertian tentang kasih tersebut dari berbagai macam
bahasa, Dan kenapa Tuhan memberikan kasih Agape kepada kita?
I. BAHASA.
A. Dalam Bahasa Yunani.
Dalam bahasa Yunani ada empat kata yang artinya sama-sama mengasihi, tetapi dalam lingkup
yang berbeda.
1. Kata benda - STORG dengan kata kerjanya STERGEIN berarti kasih mesra
dari orang tua kepada anaknya dan begitu juga sebaliknya.
2. Kata EROS dari kata Yunani, yang kita terjemahkan EROS, artinya kasih asmara
antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi.
3. Kata benda - PHILE dengan kata kerjanya - PHILEIN berarti kasih
sayang yang sejati antar sahabat dekat. Biasanya kasih ini tidak mempunyai hubungan
darah. Kasih ini lebih kepada persahabatan.
4. Kata benda - AGAPA dengan kata kerjanya - AGAPAN, yang kita
terjemahkan AGAPE, artinya kasih yang tanpa perhitungan dan tanpa peduli orang
macam apa yang dikasihinya. Seringkali disebut dengan kasih yang walaupun.
Dalam Bahasa Inggris. mempunyai kata kerja Love (kasih, cinta, suka) dan Like
(suka). Jadi ada perbedaan antara Love dan Like. Dalam Bahasa Perancis. Bahasa Perancis
hanya menggunakan kata aimer untuk kata Love dan Like. Dalam Bahasa Indonesia Kasih :
Perasaan sayang (cinta, suka kepada); beri, memberi. Jadi dalam bahasa Indonesia, kasih itu
identik dengan memberi. Orang yang mengasihi pasti memberi, namun orang yang memberi
belum tentu mengasihi.
B. PERTANYAAN TENTANG 4 JENIS KASIH.
Apakah kasih storge, eros, phileo, agape ada dalam Alkitab?
Dengan melihat hasil diatas, sangat jelas bahwa kata kasih dalam bahasa Yunani, dari
empat yang sering kita dengar, hanya dua kata saja yang dicatat dalam Alkitab, yakni: Agape
dan Phileo, ada kemungkinan storge juga pernah ditulis, tetapi kata tersebut gabungan dari kata
Phileo dan Storge. Tetapi yang lebih pasti, kata tersebut penulis tidak mendapatkannya dalam
Alkitab Bahasa Yunani versi Software e-sword.
Dalam Alkitab kita diajarkan, ada tiga obyek "mengasihi" yaitu : Luk 10:27 Jawab
orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri." Jadi ada tiga obyek mengasihi yang Firman Tuhan ajarkan,
yaitu:
1. Mengasihi Tuhan Allah. Hal ini perintah yang pertama dan yang terutama, yang harus
kita lakukan. Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita, untuk itulah kita harus
mengasihi Allah.
2. Mengasihi sesama manusia. Mengasihi sesama yang baik kepada kita mungkin adalah
hal yang mudah kita lakukan, tetapi bagaimana mengasihi sesama yang jahat kepada
kita? Tentu hal ini sangat sulit, tetapi Firman Tuhan dengan tegas mengatakan, kita
harus mengasihi.
ALLAH ADALAH KASIH

3. Mengasihi diri-sendiri. Mengasihi diri sendiri sering terlupakan, karena memang


tidak secara langsung Alkitab mencatatnya. Mengasihi diri sendiri bukan berarti
mementingkan kepentingan diri sendiri, tetapi lebih kepada penerimaan diri, Karena
masih banyak orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri dari fisik, latar belakang
keluarga, kemampuan, dan lain-lain.
C. Apakah AGAPE/AGAPAO hanya dimiliki oleh Allah?
Mari kita lihat dalam Matius 5:44.1
ITB : Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
KJV : But I say unto you, Love your enemies, bless them that curse you, do good to them that
hate you, and pray for them which despitefully use you, and persecute you;
GNT : , , ,

,
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus memberikan perintah kepada kita untuk mengasihi musuh
kita dengan kasih agapate yang merupakan akar kata dari AGAPE/AGAPAO. Apabila Tuhan
memberikan perintah seperti itu, seharusnya kita sebagai manusia sanggup memberikan kasih
agape kepada sesama kita, dalam ayat ini secara khusus, kepada musuh kita. Berarti manusia
mampu memberikan kasih agape terhadap sesama, bahkan kepada musuh kita.
D. Apakah Allah selalu memakai kasih Agape?
Mari kita lihat dalam 1 Korintus 6:22.
ITB: Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Maranata!
KJV: If any man love not the Lord Jesus Christ, let him be Anathema Maranatha.
GNT: , . .
Ayat ini mengajarkan kita untuk mengasihi Tuhan dengan kasih phile. Berarti Tuhan
juga memberi perintah supaya kita mengasihi Dia sebagai sahabat dekat, karena Allah kita
selain Allah yang Trasenden (yang jauh dan tidak bisa dijangkau), Allah juga Allah yang
Imanen (Allah yang dekat dengan kita), Jadi Allah tidak selalu memakai kasih agape. Bahkan
dalam ayat ini dengan jelas bahwa kita dituntut untuk mengasihi Allah kita dengan kasih
sebagai seorang sahabat (phileo).
STORG berarti kasih mesra dari orang tua kepada anaknya dan sebaliknya.
EROS artinya kasih asmara antara pria dan wanita yang mengandung nafsu birahi.
PHILE berarti kasih sayang yang sejati antar sahabat dekat.
AGAPA/AGAPE, artinya kasih yang tanpa perhitungan dan tanpa peduli orang macam apa
yang dikasihinya.
Gambaran tentang kasih telah diberikan oleh Allah kita yang telah memberikan anak-
Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Hal ini membuat kasih itu menjadi hal yang
nyata, bukan hanya ucapan saja. Sebagai subjek yang telah menerima kasih Allah, sudah
sewajibnya kita memelihara kasih itu dalam kehidupan. Mari bertumbuh bersama dalam kasih
Tuhan. Pemahaman tentang kasih banyak diartikan oleh pengetian masing-masing orang. Ada
yang mengatakan bahwa kasih itu merupakan suatu perasaan saja, namun juga ada yang

1
Lewis, C. S., The Four Loves Empat Macam Kasih,( Bandung : Pionir Jaya, 2010 cet.1). hal. 33
ALLAH ADALAH KASIH

mengatakan kasih itu bukan hanya perasaan tetapi juga tindakan. Untuk lebih memahami arti
kasih sebenarnya silakan menyimak bahan-bahan berikut ini.
I. Pengetian Kasih
Berikut adalah pengertian kasih2
Perasaan sayang (cinta, suka kepada); Lihat selengkapnya di Kamus
SABDA
Kasih adalah terjemahan kata Ibrani 'ahev; amat luas pemakaiannya dan
merupakan kata umum dengan beragam makna sesuai kadarnya. di Alkitab
SABDA
Kasih itu bagaimana kita memberi yang terbaik buat orang lain, baik itu
membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan orang lain, membuka pintu
hati. Lihat selengkapnya di Makna Kasih
A. Macam Kasih Di bawah ini adalah kategori kasih yang dapat kita ketahui.
Kasih Agape. Kasih agape adalah kasih yang tertinggi. Kasih ini adalah kasih yang rela
berkorban bagi obyek yang dikasihi.
Kasih Eros. Kata ini tidak benar-benar ditemukan dalam Perjanjian Baru, tetapi
merupakan acuan dari banyak penggambaran tentang kasih. Eros berarti gairah secara
seksual (birahi), baik kenikmatan maupun pemuasannya.3
Di dalam kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru telah dijelaskan mengenai kasih
kepada Allah dan sesama. Untuk Perjanjian Lama sendiri pengungkapan kasih kepada
keduanya terangkum di dalam 10 hukum Allah. Sedangkan dalam Perjanjian Baru
pengungkapan tentang kasih kepada keduanya terangkum di dalam 2 hukum kasih.
B. Sepuluh Hukum Allah
Sepuluh hukum Allah ini adalah perintah dan peraturan untuk kehidupan manusia,
dengan satu tujuan agar seluruh bangsa Israel dan setiap orang dalam bangsa tersebut mendapat
kebahagiaan. Allah menginginkan yang terbaik untuk umat pilihan-Nya. Sepuluh hukum Allah
diberikan Allah kepada Musa untuk mengatur kehidupan bangsa Israel yang tetap relevan
sampai sekarang ini.
Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Situs ini berupa modul yang dapat kita
simak dengan mudah.
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun. Situs ini berupa modul yang
menjelaskan bahaya penyembahan berhala.
Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan. Situs ini menjelaskan
penggunaan nama Tuhan dengan benar.
C. Hukum yang Terutama
Perintah untuk mengasihi Tuhan Allah dan manusia ini sebenarnya bukanlah dua
peraturan melainkan satu. Kasih bagi Tuhan Allah dan kasih bagi sesama manusia adalah dua
bagian dari satu keutuhan. Hukum yang terutama ini dapat Anda simak sebagai berikut.
Mengasihi Allah. uraian bagaimana mengasihi Allah dengan benar.

2
http://alkitab.sabda.org/dictionary
3
http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2010/09/love-never-fails.html
ALLAH ADALAH KASIH

Mengasihi Sesama Manusia. wujud kasih kepada Allah yang dinyatakan dalam kasih
kepada sesama manusia.
D. Kasih Dalam Alkitab
Betapa hebatnya peranan kasih dalam kehidupan manusia. Semua orang membutuhkan
kasih, baik orang yang lanjut usia, orang tua, dewasa, anak-anak, dan bayi. Sentuhan akan kasih
memberikan perubahan yang dratis terhadap suatu keadaan yang mustahil untuk diubah. Kasih
juga memberikan semangat dan kekuatan bagi mereka yang lemah dan terhina. Marilah kita
memiliki kasih Bapa di dalam hati yang akan menuntun kepada kesuksesan hidup yang tiada
bandingnya. Berikut adalah deskripsi dari pengertian kasih menurut Alkitab.
Kasih itu sabar. Kesabaran sangat diperlukan saat kita menghadapi situasi dan orang
yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Kasih itu murah hati. Kemurahan hati merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki
oleh anak-anak Allah.
Kasih itu tidak cemburu. Sifat cemburu merupakan ketidaksenangan kepada seseorang
yang memiliki sesuatu.
Artikel di bawah ini menguraikan ciri orang yang hidup dalam kasih, silakan menyimak.
Percaya kepada Tuhan Yesus. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus akan
mengalami pertumbuhan dan menjadi dewasa dalam iman. Selengkapnya dapat Anda
simak di link ini.
Memelihara Hukum Allah. Orang yang memiliki kasih di hatinya akan menjalankan
apa yang menjadi hukum Allah atas hidupnya, baik dalam mengasihi Allah maupun
mengasihi manusia. Selengkapnya dapat Anda simak di link ini.
Mengasihi Sesama. Tuhan mengajarkan tentang mengasihi orang lain. Besar kasih kita
kepada orang lain, sebesar Tuhan mengasihi kita. Itulah perintah yang kedua.

II. Kasih Allah Dalam Perjanjian Lama dan Baru.


Alasan pertama mengapa Tuhan di Perjanjian Lama terasa begitu keras adalah
hukum dalam Perjanjian Lama mendemonstrasikan tuntutan kekudusan dan
kesempurnaan manusia jika ingin layak dihadapan Allah. Tentu saja standar yang tidak
mungkin dicapai manusia. Maka, singkat kata, misteri itu terbuka oleh Kasih
KaruniaNya, yaitu dengan menebus sendiri dosa-dosa hambaNya. Alasan kedua, masa
pada waktu Perjanjian Lama adalah masa yang sangat sulit bagi bangsa Israel, dimana
begitu banyak musuh yang ingin menghapus bangsa ini dari muka bumi, yang tidak
hanya sporadis, tapi juga sistematis konstan ingin menghancurkan nubuatan kedatangan
Sang Mesias. Maka Tuhan menurunkan hukum-hukum yang pada waktu itu, konsisten
dengan kultur yang ada, untuk menyakinkan kelangsungan hidup bangsa Israel, untuk
mempertahankan tatanan sosial yang baru terbentuk. Berbeda dengan konteks
Perjanjian Baru, dimana bangsa itu sudah lahir, besar, bahkan sedang dalam masa
penjajahan Romawi, maka isinya banyak berbicara pada level individual dan kelompok
kecil. Kalau kita membaca Alkitab Perjanjian Lama & Baru secara obyektif, jujur dan
adil, akan terlihat jelas bahwa Tuhan dalam Perjanjian Lama sama dengan Tuhan dalam
Perjanjian Baru :
1. Sama-sama penuh Kasih dan Pengampunan: Yer 31& 32; Keluaran 34 : 6-7;
Hos 3; Mzm 10, 145,146; Yehezkiel 18 dll bandingkan : Yoh 3:16; Roma 5:8
ALLAH ADALAH KASIH

2. Sama-sama menghukum pendosa: Kej 19 dll, bandingkan Kis 5; Mat 13


3. Sama-sama Tuhan yang mengajarkan Kasihilah Musuhmu: Imamat 19:18;
Keluaran 23:4-5 bandingkan Matius 5 : 44
Yesus banyak sekali memberikan petunjuk bahwa Perjanjian Baru telah datang
menggenapkan yang Perjanjian Lama: Matius 5: 17-18 Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang
bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu
titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Perhatikan perkataan Yesus tentang betapa serius memenuhi standar Tuhan agar
manusia layak dihadapan Allah: 19-20 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu
perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian
kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan
Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku
berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Ayat-ayat selanjutnya dengan jelas Yesus membawa reformasi Perjanjian Lama ke
Perjanjian Baru:
(21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.(22) Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang
berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
(27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.(28) Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah
berzinah dengan dia di dalam hatinya4.
(31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat
cerai kepadanya.(32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan
isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin
dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah
(38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.(39) Tetapi
Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu.
Dan seterusnya, Yesus banyak sekali memberikan petunjuk bahwa era Perjanjian Lama
telah berakhir, hal ini dipertegas dalam perjamuan terakhirNya: Lukas 22: 19-20 Lalu
Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada mereka, kata-Nya: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Aku. Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah

4
http://christianity.about.com
ALLAH ADALAH KASIH

makan; Ia berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagi kamu.

Bab II. Apa artinya Allah itu adalah kasih?


Jawaban: Apa artinya Allah itu adalah kasih? Pertama-tama kita perlu melihat
bagaimana Firman Tuhan, Alkitab, menggambarkan kasih, dan kemudian kita akan melihat
beberapa definisi ini diterapkan pada Allah. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti;
pengetahuan akan lenyap (1 Korintus 13:4-8). Ini adalah cara Allah menggambarkan kasih.
Allah persis seperti yang digambarkan itu, dan orang Kristen perlu menjadikan ini sebagai
tujuan, walaupun selalu dalam proses menuju itu. Ekspresi paling utama dari kasih Allah
dikomunikasikan kepada manusia dalam Yohanes 3:16 dan Roma 5:8. Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
(Yohanes 3:16). Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus
telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:8). Dari kedua ayat ini, kita bisa
melihat bahwa Allah sangat menginginkan manusia bersama-sama denganNya dalam
rumahNya yang kekal, surga. Dia telah membuka jalan menuju surga, dengan membayar harga
dosa-dosa kita. Dia mengasihi kita karena Dia memilih untuk melalukan hal itu. Hati-Ku
berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak (Hosea 11:8).
Kasih itu mengampuni. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1
Yohanes 1:9). Kasih (Allah) itu tidak memaksakan dirinya pada orang lain. Orang-orang yang
datang kepadaNya, datang kepadaNya sebagai respons terhadap kasihNya. Kasih (Allah) itu
menyatakan kemurahan pada semua orang. Kasih (Yesus) itu berbuat baik kepada semua orang
tanpa memandang bulu. Kasih (Yesus) itu tidak cemburu pada apa yang orang lain miliki,
hidup sederhana tanpa mengeluh. Kasih (Yesus) itu tidak membesar-besarkan diri sekalipun
Dia dapat mengalahkan semua orang lain. Kasih (Allah) itu tidak menuntut ketaatan. Allah
tidak menuntut ketaatan dari sang Anak, namun sang Anak secara sukarela menaati BapaNya
di surga. Dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu
seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku (Yohanes 14:31). Kasih (Yesus) selalu
memperhatikan kepentingan orang lain. Gambaran singkat mengenai kasih ini mengungkapkan
hidup yang tidak mementingkan diri sendiri, sesuatu yang bertentangan dengan hidup
mementingkan sendiri dari dunia ini. Yang luar biasa, Allah telah memberikan kepada mereka
yang menerima AnakNya, sebagai Juruselamat, kemampuan untuk mengasihi sebagaimana
Dia mengasihi.
ALLAH ADALAH KASIH

A. ALLAH ADALAH KASIH


Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita dalam karya Tuhan Yesus Kristus,
inkarnasi-Nya ke bumi untuk misi keselamatan telah membuktikannya. Semuanya itu karena
Allah adalah KASIH (1 Yohanes 4:8, 16). Dalam Alkitab, tidak dikatakan bahwa Allah adalah
iman atau Allah adalah pengharapan, tetapi Allah adalah Kasih atau Allah itu Kasih. Kasih
adalah hakikat Allah, sifat dari Allah, 'atribut' Allah :5
1 Yohanes 4:8,16 4:8 LAI TB, Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih. KJV, He that loveth not knoweth not God; for God is love. TR,
Translit. interlinear, ho {(orang) yang}
m {tidak} agapn {mengasihi} ouk {tidak} egn {mengenal} ton theon {Allah} hoti {sebab}
ho theos {Allah} agap {Kasih} estin {adalah} 4:16 LAI TB, Kita telah mengenal dan telah
percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di
dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. KJV, And we have known
and believed the love that God hath to us. God is love; and he that dwelleth in love dwelleth in
God, and God in him. TR,

Translit. interlinear, kai {lalu} hmeis {kita} egnkamen {telah mengetahui} kai {dan}
pepisteukamen {percaya} tn agapn {akan kasih} n {yang} ekhei {ditunjukkan} ho theos
{Allah} en {kepada} hmin {Kita} ho theos {Allah} agap {Kasih} estin {adalah} kai {dan}
ho {(orang) yang} menn {tetap tinggal} en {didalam} t agap {kasih} en {didalam} t the
{Allah} menei {tetap tinggal} kai {dan} ho theos {Allah} en {didalam} aut {dia}
B. 1 Yohanes 4:7-21 Allah adalah kasih
Sepanjang surat 1 Yohanes ini kasih sangat utama. Dalam bagian ini Yohanes
menekankannya dengan mengundang perhatian kepada kenyataan, bahwa kasih itu berakar
dalam Allah, yang pada hakikatnya adalah kasih. Kasih Allah mengilhami kasih kita Allah
adalah kasih dan telah mengasihi kita terlebih dahulu. Ia menyatakan kasih ini melalui
pemberian Anak-Nya, yang diutus sebagai Penebus. Karena Allah begitu mengasihi kita, maka
kita juga harus mengasihi Dia, mengasihi satu sama lain. Hanya jika kita mengasihi sesama
yang kelihatan, barulah kita dapat mengasihi Allah yang tidak kelihatan. Kasih Allah kepada
kita dan kasih kita kepada-Nya dan kasih satu sama lain hendaknya memacu kepercayaan kita
tanpa takut, karena kita telah mengalahkan dunia seperti Kristus. Dalam Dia, sebagai Penebus
dunia dan sebagai Anak Allah, kita mengikrarkan iman melalui Roh. Orang yang tanpa kasih
tidak mengetahui apa-apa mengenai Allah (lihat ayat 8). Kita mendapatkan suatu pengajaran
yan sangat baik dalam perikop ini bahwa orang mengasihi Allah tetapi tanpa kasih kepada
sesama adalah dusta yang menyesatkan.
C. ASAR KASIH (4:7-10).
a. Kasih itu dari Allah (ayat 7-8).
ayat 7. Kasih itu berasal dari Allah. Himbauan marilah kita saling mengasihi
diperkuat dengan peringatan bahwa kasih itu berasal dari Allah. Kasih yang ditulis oleh
Yohanes bukannya usaha manusia. Kasih mempunyai asal ilahi. Bila seseorang
mengasihi dalam arti ini, itu membuktikan bahwa ia lahir dari Allah dan mengenal

5
E-Sword The Sword of the LORD with an electronic edge
ALLAH ADALAH KASIH

Allah. Ayat 8. Karena Allah adalah kasih. maka kasih yang ditunjukkan oleh-Nya
berasal dari diri-Nya sendiri dan bukan dari sesuatu pengaruh yang ada di luar diri-Nya.
Tidak mengasihi (Yunani, " - m agapn" ditulis dalam "present participle",
memiliki kebiasaan tidak mengasihi, maka berarti ia tidak mengenal Allah. Kata Allah
(" - ho theos") didahului dengan sebuah kata sandang " - ho" yang berarti
kalimat ini tidak bisa dibalik menjadi "Kasih adalah Allah" Allah adalah kasih adalah
suatu pernyataan yang paling agung dalam Alkitab. Ini bermakna lebih daripada 'Allah
mengasihi'. Ini sebenamya berarti bahwa tabiat hakiki Allah adalah kasih. Ia mengasihi,
bukannya karena Ia mempunyai obyek-obyek yang wajar bagi kasih-Nya, tapi karena
memang tabiat-Nya mengasihi. Kasih-Nya bagi kita tidak bergantung pada keadaan
kita, tapi bergantung pada hakikat Allah sendiri. Ia mengasihi kita karena Ia adalah
Allah yang demikian.
b. Kasih adalah dari Kristus (ayat 9-10).
Ayat 9. Manifestasi kasih Allah kepada kita (dinyatakan di tengah-tengah kita) adalah
dalam penganugerahan Anak-Nya Yang Tunggal. Bukan hanya bahwa Allah mengutus Anak-
Nya. tetapi Anak yang diutus tersebut adalah Anak-Nya yang tunggal. Kristus adalah "Anak"
satu-satunya (bandingkan Ibrani 11:17). Supaya kita hidup oleh-Nya, Tujuan dari pengutusan
Anak tunggal. Macam kasih yang digambarkan oleh Yohanes tidak dapat dilihat di mana-mana
di antara manusia, bahkan sama sekali di manapun tiada di antara manusia. Kita mengenalnya
karena sudah dinyatakan dan ini terjadi ketika Allah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam
dunia. Tujuan pengutusan Anak ini adalah untuk membawa hidup bagi manusia. Hidup dalam
arti sesungguhnya, datang kepada manusia oleh-Nya saja.
Ayat 10: Inilah kasih itu. Kasih yang adalah sifat dari Allah. Kasih semacam itu tidak
terkait dengan apa pun yang dapat dilakukan oleh manusia. namun terungkap di dalam
penganugerahan Kristus. Pendamaian. Pemuasan keadilan. Makna sejati dari kasih dan sumber
asli dari hidup hanya dapat ditemui di salib. Kita tidak boleh mulai dengan manusia apabila
kita mencari kasih yg khas Kristen. Bukan kita yg telah mengasihi Allah. Kita tidak pernah
akan menemukannya bila kita mulai dari segi kemanusiaan (kita sangat kuat; bukannya kita yg
mengasihi). Kita akan menemukannya apabila kita melihat bahwa Allah yg telah mengasihi
kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai pendamaian (Yunani, - hilasmos) bagi
dosa-dosa kita (lihat 1 Yohanes 2:2. Untuk memahami makna kasih, kita harus melihat diri kita
sendiri sebagai pendosa, sebagai obyek murka Allah, namun serentak sebagai umat untuk siapa
Kristus telah mati.
D. KEMULIAAN KASIH (ayat 11-21).
a) Kasih membuat kita mengasihi sesama (ayat 11-12).
Ayat 11: Jika Allah mengasihi kita sampai mengutus Anak-Nya yang tunggal, maka
haruslah (kewajiban moral) kita sebagai umatNya juga harus saling-mengasihi. Ini mempunyai
akibat. Sumber kasih kita kepada sesama ialah kasih ilahi yang dinampakkan dalam pekerjaan
pendamaian Kristus.
Ayat 12: Pentingnya kasih kepada sesama nampak dalam kenyataan, bahwa justru kasih
inilah (dan bukannya kasih kepada Allah yang dipilih oleh Yohanes) sebagai bukti bahwa Allah
tetap di dalam kita. Bila ia mengatakan kepada kita bahwa tidak ada seorang pun yang pernah
melihat Allah (bandingkan Yohanes 1:18) bukannya meniadakan penglihatan-penglihatan
yang berhubungan dengan PL (bnd umpamanya Keluaran 24:11). Namun penglihatan-
ALLAH ADALAH KASIH

penglihatan itu hanyalah sebagian dan tidak lengkap. Dalam Kristus-lah kita melihat Allah.
Dan bila kita mengasihi, Allah berdiam di dalam kita. Sesungguhnya, kasih-Nya sempurna
(yaitu mencapai tujuannya) di dalam kita. Satu-satunya cara agar Dia yang adalah kasih itu
dapat dilihat ialah melalui tindakan saling mengasihi oleh anak-anak-Nya sehingga
menunjukkan ciri keluarga. Kasih-Nya dapat mengacu pada kasih-Nya kepada kita atau pada
kasih kita kepada-Nya atau pada sifat dasar-Nya

Sumber
Lewis, C. S., The Four Loves (Empat Macam Kasih), Bandung : Pionir Jaya, 2010 cet.1.
E-Sword The Sword of the LORD with an electronic edge
KBBI-Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.1
http://christianity.about.com
http://alkitab.sabda.org/dictionary
http://www.sarapanpagi.org\

Anda mungkin juga menyukai