Anda di halaman 1dari 12

Website: http://jurnaledukasikemenag.

org
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 18(2), 2020, 159-170

MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PELAYANAN


PENGGEMBALAAN DALAM KELOMPOK SEL
CHRISTIAN RELIGIOUS EDUCATION MANAGEMENT THROUGH PASTORAL
SERVICES IN CELL GROUPS
Imron Widjaja1, Bobby Kurnia Putrawan,2 Hengki Wijaya3
1
Sekolah Tinggi Teologi Periago Jl. Bambu Ori Raya No. 5 Jakarta 13430
2
Sekolah Tinggi Teologi Moriah, Jl. CBD Barat Raya Kav.1, Tangerang, Banten 15810
3
Sekolah Tinggi Filsafat Jaffray Makassar, Jl. Gunung Merapi 103 Makassar, Sulawesi Selatan
email: bkputrawan@gmail.com

Naskah Diterima: 18 November 2019; Direvisi: 25 Februari 2020; Disetujui: 12 Agustus 2020

Abstract
Christian Religious Education Management is carried out in smaller groups. The church is a
broader community. Through pastoral care, the implementation of Christian Religious Education is
expected to have a real impact on church members. Cell groups are small groups that can be
optimized to achieve the goals of Christian Religious Education. This research uses quantitative
research methodology with data analysis using the Rating Scale using 87 respondents of GBI
Graha Pena members who responded to the statement given. The results showed the respondents
understood the management of Christian Religious Education in pastoral care. Still, it needed the
encouragement of leaders to make disciples so that they could carry out pastoral care—they need
for members for pastoral care and Cell Group members to be more involved in ministry. Students
learn to become cell group leaders by doing what they already understand to serve others.
Keywords: Cell group; Education; Management; Pastoral; Religion

Abstrak
Manajemen Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan dalam kelompok yang lebih kecil. Gereja
adalah komunitas yang lebih besar. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen melalui pelayanan
pastoral diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi anggota gereja. Kelompok sel adalah
kelompok kecil yang dapat dioptimalkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Kristen.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan
Rating Scale dengan menggunakan 87 responden anggota GBI Graha Pena yang memberikan
respons atas pernyataan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan responden memahami
manajemen Pendidikan Agama Kristen dalam pelayanan pastoral, namun perlu dorongan pemimpin
untuk memuridkan anggota supaya mampu melaksanakan pelayanan pastoral. Kebutuhan anggota
akan pelayanan pastoral dan anggota kelompok sel untuk lebih banyak terlibat dalam pelayanan.
Murid belajar untuk menjadi pemimpin kelompok sel dengan melakukan apa yang mereka sudah
mengerti untuk melayani orang lain.
Kata Kunci: Agama; Kelompok sel; Pendidikan; Penggembalaan

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
IMRON WIDJAJA, BOBBY KURNIA PUTRAWAN, HENGKI WIJAYA

PENDAHULUAN alternatif (Stott, 1999). Khotbah itu


mengajarkan tentang Kerajaan Allah yang
Manajemen pendidikan tidak hanya
sudah lama dijanjikan dalam Perjanjian Lama.
dibutuhkan dalam lembaga pendidikan, tetapi
Sejak itu Yesus memulai melakukan tugas
juga dibutuhkan dalam kelembagaan gereja.
pelayanan penggembalaan-Nya. Ia berkeliling
Manajemen Pendidikan Agama Kristen (PAK)
di seluruh Galilea, Ia mengajar dalam rumah-
bertujuan untuk membangun jemaat-Nya
rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan
sebagai pribadi-pribadi yang direfleksikan
Allah. Khotbah di bukit melukiskan tentang
dalam khotbah Tuhan Yesus di bukit. Khotbah
PAK yang dikelola sedemikian rupa untuk
Tuhan Yesus di bukit adalah pengajaran Tuhan
menyampaikan pengajaran ucapan bahagia
Yesus melalui pelayanan khotbah di bukit.
Yesus.
Wijaya & Harimisa (2015) memaparkan
ucapan bahagia berdasarkan Matius 5:3-12 Dalam pandangan penulis kunci khotbah
juga menjanjikan Kerajaan Allah itu sendiri di Bukit, “Janganlah kamu seperti mereka”
melalui berkat, yang Yesus beritakan dalam (Mat. 6:8). Perintah Tuhan ini mengajarkan
pengajaran-Nya, bukan saja berkat masa perubahan sikap hidup orang-orang yang sudah
depan, tetapi juga berkat masa kini bagi percaya pada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan
mereka yang miskin, berduka, lemah lembut, Juru selamat, di sini penulis memandang
murah hati, lapar dan haus, berhati suci, suka pentingnya Pendidikan dalam pelayanan
berdamai dan yang siap menderita untuk penggembalaan yang dilakukan di kelompok
kehendak Allah. Patandean & Hermanto, sel dengan tujuan akhir pendewasaan iman
(2019) mengungkapkan “Semua pengajaran, anggota jemaat yang mengikuti kelompok sel
nasihat dan jawaban yang diberikan atas yang diadakan oleh GBI Graha Pena di
pertanyaan orang-orang secara pribadi maupun berbagai wilayah.
kelompok orang, bersesuaian dengan Pelayanan penggembalaan tidak semata-
pengajaran-Nya melalui khotbah di bukit.” Hal mata perkunjungan ke rumah jemaat tetapi
yang menarik yang dilakukan Yesus dalam juga mengedepankan pengajaran yang teguh.
pengelolaan pengajarannya adalah mengajar Hal ini membutuhkan wadah untuk berkumpul
agama yang tidak dibatasi oleh tempat bahkan untuk berdiskusi, belajar, dan berbagi dalam
bukit pun menjadi tempat untuk mengajarkan suatu komunitas yang lebih kecil di luar gereja.
nilai-nilai agama. Pengamatan penulis di GBI Graha Pena
Sinlae (2019) mengatakan bahwa Yesus menunjukkan adanya usaha mengembangkan
tidak memerlukan sekolah atau gedung manajemen PAK melalui pelayanan
tertentu, setiap keadaan dan pertemuan selalu penggembalaan dalam kelompok sel melalui
di gunakan untuk menyampaikan firman Allah. pendekatan dengan Persekutuan Rumah
Dalam Pengajaran-Nya, Tuhan Yesus Tangga/Komunitas Sel (PRT/Komsel).
mempunyai tujuan untuk membahas berbagai Kelompok-kelompok sel tersebut merupakan
topik tentang keagamaan dan kesusilaan secara pelayanan gereja untuk meningkatkan pe-
ilmiah atau teori dan melayani setiap orang mahaman anggota tentang PAK melalui
yang datang kepada-Nya. Nainggolan, (2019) pelayanan penggembalaan yang mengarah
berpendapat bahwa tujuan manajemen PAK kepada pengetahuan, pemahaman dan
adalah memberdayakan pengetahuan, sikap, pelaksanaan PAK dalam kehidupan beragama.
dan keterampilan jemaat sebagai pembelajar- Dengan demikian tujuan pembelajaran PAK
pembelajar firman Tuhan yang aktif dan setia, dapat tercapai yaitu memberikan pertumbuhan
yang mendasari praktik nyata pelayanan iman anggota jemaat.
diakonia (penggembalaan) dalam kehidupan Pelayanan penggembalaan dilakukan
jemaat. bukan oleh gembala sebagai pemimpin tetapi
Dalam pelayanan penggembalaan Yesus juga jemaat sebagai pelayan Tuhan. Oleh
melalui khotbah di bukit itu mengungkapkan karena itu, gembala dan anggotanya perlu
dua perkataan yang menyingkapkan tantangan melakukan pelayanan penggembalaan yang
terhadap dunia modern, yaitu ungkapan optimal. Widiyanto & Susanto, (2020)
kebudayaan tandingan dan kebudayaan mengungkapkan pelayanan kunjungan pastoral

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 160
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PELAYANAN PENGGEMBALAAN
DALAM KELOMPOK SEL
akan mendekatkan gembala dengan jemaat manajemen Pendidikan memberi dampak
yang dilayaninya, membuat pelayanan kepada pelayanan penggembalaan dalam
penggembalaan menjadi efektif, sehingga kelompok sel.
berdampak pada pertumbuhan rohani jemaat. Manajemen Pendidikan dalam beberapa
Selanjutnya Widiyanto & Susanto, (2020) ber- penelitian juga digunakan dalam mengelola
dasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa trauma (Kleber et al., 2013), mengelola
terdapat pengaruh pelayanan kunjungan perilaku dalam kelas (Hoff & DuPaul, 1998),
pastoral terhadap pertumbuhan rohani dalam manajemen kepemimpinan (Başarı et
jemaat. Semakin baik dan intens pelayanan al., 2017; Bekker, 2009; Bush, 2002; Patricia
kunjungan pastoral yang dilakukan gembala & Susanti, 2019). Hal yang sama juga
jemaat maupun Badan Pengurus Jemaat atau dibutuhkan untuk pelayanan gereja dimana
Majelis Gereja akan berdampak pada
peran manajemen Pendidikan dalam pelayanan
peningkatan pertumbuhan rohani jemaat. penggembalaan menjadi urgen dan
Perkataan firman Tuhan “Gembalakanlah memberikan dampak bila diterapkan dalam
kawanan domba Allah yang ada padamu, kelompok sel sebagai komunitas kelompok
jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela kecil dari gereja.
sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan Rumusan masalah penelitian ini adalah
karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan
bagaimana pemahaman jemaat tentang arti dan
pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat makna manajemen Pendidikan dalam
seolah-olah kamu mau memerintah atas pelayanan penggembalaan? Bagaimana
mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi pelaksanaan manajemen PAK melalui
hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan pelayanan penggembalaan dalam kelompok
domba itu” (1Ptr. 5:2-3). Channing, (2002) sel? Bagaimana respons jemaat terhadap
menyatakan bahwa pelayanan penggembalaan pelaksanaan manajemen PAK melalui
adalah panggilan Bersama umat Tuhan untuk pelayanan penggembalaan dalam kelompok
melayani. sel? Bagaimana keterlibatan jemaat dalam
Pelayanan penggembalaan adalah pelayanan penggembalaan?.
pelayanan pengabdian dan bukan untuk
mencari keuntungan. Untuk itu, pelayanan ini KAJIAN TEORI
dimulai dari pemimpin memberikan teladan Manajemen Pendidikan
kepada umat Tuhan dalam melayani.
Kepemimpinan hamba adalah kepemimpinan Definisi manajemen pendidikan adalah
yang tepat untuk melayani dan memberikan manajemen yang diterapkan dalam
teladan dalam penggembalaan (Ronda, 2011; pengembangan pendidikan (Muhaimin, 2015).
Patricia & Susanti, 2019). Pelayanan Ilmu manajemen berhubungan secara langsung
penggembalaan juga dikenal sebagai pelayanan dengan organisasi yang di dalamnya terdapat
pastoral. Pelayanan pastoral memiliki ruang seni membangun strategi pengambilan
lingkup yang luas mulai dari perkunjungan, keputusan (Hikmat, 2009). Manajemen PAK
mendoakan orang sakit dan yang terkena berarti seni dan ilmu mengelola sumber daya
okultisme (Juld & Enoh, 2013), dan Pendidikan Kristen untuk mencapai tujuan
memberikan pelayanan konseling, memberikan Pendidikan Kristen yang efektif dan efisien.
pengajaran PAK sebagai dasar iman yang Untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien
teguh (Ronda, 2013). maka perlu ada evaluasi dalam pelaksanaan
manajemen pendidikan. Fadhli, (2017)
Ada dua hal yang tidak biasa dilakukan mengungkapkan evaluasi proses pendidikan
dalam kelompok sel adalah menerapkan yang meningkatkan kebutuhan untuk mencapai
pelayanan penggembalaan dalam kelompok sel dan proses mengembangkan bakat (peserta
dan manajemen Pendidikan dalam didik), dan pada saat yang sama memenuhi
penggembalaan. Tulisan ini memadukan standar akuntabilitas yang ditetapkan
manajemen Pendidikan melalui pelayanan stakeholder yang terlibat untuk proses atau
penggembalaan di dalam kelompok sel. output dari proses pendidikan.
Penulis meyakini bahwa menerapkan

161 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
IMRON WIDJAJA, BOBBY KURNIA PUTRAWAN, HENGKI WIJAYA

Bagaimana menyikapi peluang dalam Tidball (1995) teologi pelayanan meng-


manajemen pendidikan? Kusuma (2006) identifikasikan penggembalaan sebagai cabang
mengungkapkan dalam tulisannya beberapa atau bidang pengetahuan dan penyelidikan
komitmen. teologis yang mengarahkan perspektif peng-
gembalaan kepada semua tugas, kewajiban dan
(1) menekankan pada standar kendali
fungsi gereja dan gembala dalam bentuk
mutu dengan menetapkan strategi-
teologis dari perenungan terhadap pengamatan-
strategi dalam mencapai target yang telah
pengamatan ini. Istilah itu didukung oleh
ditetapkan dan konsisten melakukan
sejumlah firman Tuhan yang intinya dimulai
perbaikan berkelanjutan, (2) member-
dan diakhiri oleh Allah sendiri. Anderson
dayakan seluruh sumber yang ada baik
(1993) mendefinisikan penggembalaan sebagai
sumber daya manusia maupun sumber
tugas hamba Tuhan dalam memuridkan,
dana yang lain, (3) meningkatkan
melengkapinya, memelihara, memimpinnya,
profesionalitas kerja, (4) mengadakan
mengajarnya untuk melakukan kehendak
evaluasi yang berkesinambungan baik
Allah. Bons-storm (1993) mengatakan,
evaluasi formatif maupun evaluasi
Penggembalaan merupakan penerapan khusus
sumatif, (5) mengadakan penelitian dan
Injil kepada anggota jemaat secara pribadi,
pengkajian dalam pengembangan
yaitu berita Injil dalam khotbah gereja,
program, (6) mengikuti dinamika per-
disampaikan kepada semua orang. Pelayanan
ubahan zamannya dan selalu melakukan
penggembalaan menerapkan suatu pekerjaan
inovasi-inovasi dalam segala bidang.
yang Tuhan Yesus pernah kerjakan di dunia ini
Manajemen PAK dalam pelayanan dalam penggembalaan dan penginjilan, ini
penggembalaan dievaluasi materi yang terdapat di dalam kitab Injil, dan berita ini
diajarkan, sumber daya manusia pelaksana harus disampaikan kepada setiap orang dan
pelayanan penggembalaan dalam Kelompok anggota gereja untuk mereka siap mendaji
Sel. Dasar Alkitab tentang PAK, pelayanan saksi Kristus.
penggembalaan diuraikan berikut ini.
Bons-storm (1993) berkata peng-
Rasul Paulus menyatakan: “…Ialah yang gembalaan ialah tiap pekerjaan yang di
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi- dalamnya pelayan sadar akan akibat yang
nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun ditimbulkan oleh percakapan atau khotbahnya
gembala-gembala dan pengajar-pengajar.” Nas atas kepribadian orang yang saat dihubungi-
ini meyakinkan bahwa Tuhan yang nya. Perbandingan ketiga definisi di atas
menetapkan pelayanan penggembalaan yang di menekankan tugas pelayanan penggembalaan
dalamnya memiliki tanggung jawab seorang yang mengarah kepada tugas dan tujuan misi
pemimpin sebagai manajer sekaligus pengajar- gereja dalam hubungan relasi antara gembala,
pengajar dalam melaksanakan manajemen pelayan dengan anggota-anggota jemaat.
pendidikan (Ef. 4:11).
Tidball (1995) menulis bahwa tugas
Pelayanan Pastoral (Penggembalaan) penggembalaan ialah menolong orang satu per
satu untuk menyadari hubungannya dengan
Panggilan kasih kepada Tuhan (kasih Allah, dan mengajar orang untuk mengakui
agape) menjadi dasar panggilan dalam ketaatannya kepada Allah dan sesamanya,
melayani murid-murid yang digembalakan. dalam situasi sendiri. Tugas pelayanan
Oleh karena itu pengajaran PAK menjadi penggembalaan yang mengarah kepada tugas
penting dalam pelayanan penggembalaan. dan tujuan misi gereja dapat disebutkan
Dalam Alkitab diceritakan kisah Petrus yang sebagai berikut: Pertama, pelayanan
telah menyangkal tiga kali dikembalikan penggembalaan pada jemaat. Kedua, pelayanan
kepada posisi kepemimpinan karena dasar penggembalaan membangun jemaat untuk
yang terutama adalah kasih. Kualitas yang berbakti. Ketiga, pelayanan penggembalaan
diinginkan tetapi kasih adalah segalanya mencari orang sesat. Keempat, pelayanan
(Morris, 1999). penggembalaan memberitakan Firman.

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 162
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PELAYANAN PENGGEMBALAAN
DALAM KELOMPOK SEL
Kelima, pelayanan penggembalaan dalam mahasiswa dll. Semakin kecil jumlah orang
menasihati, dan menegur. dalam setiap kelompok, pertumbuhan iman
setiap anggota semakin mudah dibenahi
Perkataan gembala dalam bahasa Yunani
(Comiskey, 1998). Pengertian prinsip
ialah poimen. Dalam bahasa latin, hal itu
kelompok sel adalah menyelenggarakan
disebut pastor. Oleh karena itu penggembalaan
kelompok sel sebagai salah satu bagian dari
dalam jemaat dapat disebut poimenika atau
kegiatan gereja dan bukan satu-satunya sistem
pastoralia. Pelayanan pastoral adalah
yang diterapkan di dalam gereja seperti yang
pelayanan penggembalaan. Penggembalaan
dilakukan oleh gereja sel yaitu persamaan dan
dalam jemaat secara praktis dapat dirumuskan
perbedaan antara gereja sel dan kelompok sel,
sebagai berikut: Pertama, mencari,
ibadah minggu dalam pola kelompok sel, pola
mengunjungi dan menghubungi anggota jema-
kepemimpinan dalam gereja sel, pola
at satu persatu. Kedua, mengabarkan firman
kepemimpinan dalam kelompok sel.
Allah kepada mereka dalam situasi kehidupan
mereka secara pribadi. Ketiga, melayani Pelayanan penggembalaan yang
mereka seperti Yesus melayani mereka. menerapkan PAK membutuhkan beberapa
Keempat, menegur dan menertibkan mereka metode mengajar dalam mengajar dan
yang menyimpang dan jalan yang benar. memuridkan dalam kelompok sel. Agung &
Kelima, mengajar mereka melalui teladan Astika (2011) mengemukakan beberapa
dengan kata-kata agar mereka melakukan metode mengajar Yesus yaitu ceramah,
kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari. memberikan pertanyaan, perumpamaan, dan
Keenam, menolong mereka menyaksikan kabar menggunakan alat peraga yang ada di
keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. sekitarnya. Pemimpin kelompok sel harus
Ketujuh, memperlengkapi mereka dengan dapat menjadi manajer dalam mengelola
kemampuan dan ketrampilan untuk melayani, kelompok sel supaya murid-muridnya dapat
menjadi dewasa, berapologet dan membangun lebih aktif, dan menyenangkan. Pemimpin
tubuh Kristus (Bons-storm, 1993). Peng- kelompok sel memberikan materi PAK sesuai
gembalaan didasarkan pada kepemimpinan pengajaran Yesus yang alkitabiah (Hana &
hamba (Pugar, 2016) kepemimpinan hamba Weismann, 2020). Untuk lebih mengarahkan
berdasarkan pada tanggung jawab utama dalam pada tujuan akhir kelompok sel maka
pelayanan terhadap bawahan dengan pemimpin membuat kurikulum PAK dalam
meletakkan kepentingan bawahan di atas pelayanan penggembalaan. Sidjabat, (2019)
kepentingan pemimpin. Pelayanan peng- mengungkapkan pengajaran PAK tidak hanya
gembalaan bertujuan membawa anggota gereja untuk mengajarkan iman Kristen, tetapi juga
dalam menghargai dan menerima sesamanya, mengembangkan kepribadian dengan
maka komunitas ini sedang menunjukkan sifat memfasilitasi terjadinya transformasi karakter.
relasional Allah dalam Trinitas (Linna, 2019, Kelompok sel menjadi salah satu tempat
70). Pelayanan penggembalaan di-
pelayanan penggembalaan yang mengajarkan
implementasikan salah satunya ke dalam PAK secara teoritis (kognitif), tetapi juga
kelompok sel sebagai bagian pemuridan dan mengamalkan hasil pemikiran yang dipahami
pengajaran PAK. Manajemen PAK melalui ke dalam pelayanan penggembalaan.
penggembalaan seperti diakonia, konseling dan Kelompok sel adalah kelompok kecil yang
penelaahan Alkitab di dalam kelompok sel merupakan bagian dari persekutuan yang lebih
dilakukan oleh mentor atau pemimpin besar yang disebut dengan gereja. Dalam
kelompok sel. Alkitab nyata dikemukakan bahwa kelompok
yang besar perlu dikelola dengan baik dengan
Kelompok Sel
cara menjadikan kelompok-kelompok lebih
Prinsip Gereja Sel secara umum adalah kecil. Seperti nasihat Yitro, mertua Nabi Musa.
gereja yang menjadikan sel segalanya dimana Hosea, (2018) berpendapat pola kepemimpinan
semua kegiatan dimodifikasi ke dalam bentuk dengan memakai kelompok kecil maka
sel. Contoh: Sekolah minggu dialihkan seorang pemimpin lebih efisien dalam
menjadi kelompok sel anak, pelayanan pemuda menjalankan tugas pelayanannya (Kel. 18:18)
dijadikan kelompok sel pemuda, remaja,

163 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
IMRON WIDJAJA, BOBBY KURNIA PUTRAWAN, HENGKI WIJAYA

dan pengajaran tentang kebenaran firman Kepemimpinan Servant Leadership (Suatu


Tuhan dapat diterapkan dengan baik (Kel. studi pada pemimpin kelompok sel di Gereja
18:19-20). Mawar Sharon Bandung), (Pugar, 2016)
menyimpulkan kepribadian mempengaruhi
Keuntungan murid-murid yang belajar
gaya kepemimpinan servant leadership pada
dalam kelompok sel adalah salah satu tempat
pemimpin kelompok sel di Gereja Mawar
yang sangat baik untuk saling memerhatikan,
Sharon Bandung; 4) kelompok sel secara
saling mendoakan, saling berbagi kasih dan
signifikan berpengaruh untuk pertumbuhan
dapat mengembangkan karunia talenta masing-
jemaat karena jemaat dimuridkan untuk
masing (Lubis, 2019). Selain itu ada prinsip
memuridkan (Lubis, 2019, 5) Pengaruh kelom-
pemuridan yaitu dimuridkan dan memuridkan.
pok sel terhadap pertumbuhan rohani (Padang
Mursanah, (2017) berpendapat bahwa setiap
& Busthan, 2019) menyimpulkan kelompok sel
pemimpin kelompok sel akan membentuk para
merupakan kelompok kecil yang terdiri dari 8-
pemimpin lainnya yang akan menjadi asisten
12 untuk bertemu secara teratur sebagai sarana
pemimpin dan akhirnya menjadi pemimpin
agar tiap anggota, dapat mempelajari firman
kelompok sel lainnya.
Tuhan dan membagikan pengalaman hidup
Beberapa penelitian yang relevan dengan dalam suasana persaudaraan yang akrab dan
ide tulisan tentang PAK, pelayanan kelompok menyenangkan untuk bertumbuh pada
sel, yaitu: 1) Pengutamaan dimensi karakter pengenalan akan Yesus Kristus.
dalam PAK (Nuhamara, 2018) yang
menjelaskan karakter kristiani yang bersumber METODOLOGI
dari Alkitab yang diajarkan dalam PAK yang Penelitian yang digunakan adalah
disertai dengan contoh tokoh-tokoh Alkitab; 2) penelitian kuantitatif dengan pengukuran
Penelitian disertasi dengan jurnal Peer Tutor Rating Scale (Sugiyono, 2014; Wijaya, 2016)
Learning Model in CRE-Based Discipleship
pada setiap indikator pengukuran pelaksanaan
Teaching According to Matthew 28:19-20 at PAK melalui pelayanan penggembalaan
High Schools in Makassar City, (Hana & (Pastoral) dalam kelompok sel.
Weismann, 2020) yang memberikan ke-
simpulan pengajaran PAK berbasis pemuridan Populasi terdiri atas 115 anggota. Sampel
sesuai dengan Injil Matius 28: 19-20 sejalan atau responden yang mengisi kuesioner adalah
dengan Amanat Agung, dengan demikian 87 anggota jemaat GBI Graha Pena. Terdiri
meningkatkan pelaksanaan Amanat Agung; 3) atas 35 responden laki-laki dan 52 responden
Penelitian kuantitatif dengan judul Pengaruh perempuan. Sebaran responden berdasarkan
Kepribadian Big Five terhadap Gaya kualifikasi pendidikan tampak pada Tabel 1.
Tabel 1. Responden berdasarkan kualifikasi pendidikan
Jenjang pendidikan Jumlah (n) Persentase (n/N)*100
SD 4 4,6
SMP 13 14,94
SMU 51 58,62
S1 17 19,54
S2 1 1,15
S3 1 1,15
Total 87 100

Anggota jemaat GBI Graha Pena masuk dibagi ke dalam indikator-indikator jenis
usia dewasa yang mengikuti kelompok sel pelayanan penggembalaan (pastoral) yang
sejak tahun 2003 hingga sekarang. Dengan dilakukan di dalam kelompok sel. Selanjutnya
demikian responden valid untuk menjawab dideskripsikan dengan argumentasi yang
kuesioner. berkaitan dengan teori-teori manajemen PAK
dan teologi pastoral. Skala pengukuran dimulai
Analisis data kuantitatif diolah dari data
dari angka 1 hingga 5. Skala 1 (Tidak pernah);
primer yang bersumber dari kuesioner dan
Skala 2 (jarang); Skala 3 (Kadang-kadang);

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 164
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PELAYANAN PENGGEMBALAAN
DALAM KELOMPOK SEL
Skala 4 (Sering); Skala 5 (Selalu). Hasil pelayanan pastoral serta mengevaluasi
penilaian responden dianalisis dengan pelayanan pastoral dalam kelompok sel
perhitungan Rating Scale (Sugiyono, 2014). dibandingkan bila dilakukan dalam kelompok
yang lebih besar (gereja).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Respons responden terkait dengan
Jumlah responden dalam penelitian ini kuesioner diolah menjadi pemahaman
adalah 87 responden yang aktif dalam responden tentang manajemen PAK melalui
kelompok sel. Peserta kelompok sel sudah pelayanan pastoral (diakonia, konseling
mendapatkan pelayanan penggembalaan atau Kristen, kunjungan orang sakit, kedukaan,
pastoral yang berisikan pengajaran PAK. pemberitaan kabar baik) yang dikelola oleh
Manajemen PAK dilaksanakan dengan pemimpin gereja, pemimpin kelompok sel, dan
memberikan pemahaman (pengetahuan) PAK anggota jemaat sebagai murid yang
melalui pelayanan pastoral, menerima dimuridkan.
pelayanan pastoral, dan melaksanakan
Tabel 2. Pemahaman arti dan makna manajemen PAK melalui pelayanan pastoral dalam kelompok
sel
Skala Skala Likert
Pernyataan kuesioner
1 2 3 4 5 (%)
PAK dalam diakonia - - - 66 21 84,83
Arti dan Tujuan PAK dalam Pelayanan pastoral - - - - 87 100
PAK dalam pelayanan doa - - - 66 21 84,83
PAK dalam pelayanan Orang Sakit - - - 65 22 85,06
PAK dalam Pelayanan Kedukaan - - - 67 20 84,6
PAK dalam pelayanan konseling - - - 65 22 85,06
Arti dan Tujuan PAK dalam Kelompok Sel - - - 65 22 85,06
Rating Scale (%) 87,06

Analisis data kuantitatif dengan skala Pemahaman responden tentang arti dan
pengukuran Rating Scale 87,06% tujuan PAK dalam pelayanan pastoral
menunjukkan bahwa responden dalam memengaruhi keterlibatan responden dalam
memahami arti dan tujuan manajemen PAK kelompok sel. Pemimpin kelompok sel dapat
melalui pelayanan pastoral dalam kelompok mengoptimalkan pelayanan pastoral dalam
sel pada kategori sering. Dengan demikian kelompok sel. Namun pemahaman saja tidak
responden memahami arti dan tujuan cukup, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif
pelaksanaan manajemen PAK dalam pelayanan jemaat dalam kelompok sel supaya jemaat
pastoral yang dilakukan di kelompok sel. dapat memahami, tetapi juga dapat
melaksanakan pelayanan itu sendiri.
Tabel 3. Dampak manajemen PAK dalam pelayanan pastoral bagi anggota kelompok sel
Skala Skala Likert
Pernyataan kuesioner
1 2 3 4 5 (%)
Kebutuhan anggota akan pelayanan pastoral - - 66 21 - 84,83
Dampak Pelayanan Diakonia - - 80 7 - 61,61
Dampak Pelayanan doa - - 67 20 - 64,6
Pelayanan Kedukaan - - 85 2 - 60,46
Pelayanan konseling - - 66 21 - 64,83
Rating Scale (%) 67,26

Hasil pengukuran Rating Scale 67,26% pemimpin kelompok sel masuk dalam kategori
menunjukkan evaluasi pelayanan pastoral yang kadang-kadang. Faktor yang menyebabkan hal
belum optimal. Pemimpin gereja dan itu terjadi karena tidak menindaklanjuti hasil

165 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
IMRON WIDJAJA, BOBBY KURNIA PUTRAWAN, HENGKI WIJAYA

pertemuan dalam kelompok sel. Pelayanan bahwa komunikasi interpersonal memengaruhi


pastoral dalam kelompok kecil perlu dilakukan komitmen organisasi anggota kelompok sel.
secara personal melalui komunikasi Dengan demikian pemimpin perlu blusukan ke
interpersonal yaitu melaksanakan pelayanan rumah-rumah anggota jemaat untuk lebih
pastoral kepada setiap anggota baik yang mengetahui kebutuhan pelayanan pastoral.
membutuhkan dan yang tidak membutuhkan. Pelayanan pastoral dalam kelompok sel tidak
Pemimpin kelompok sel proaktif hanya untuk mengisi ranah kognitif, namun
berkomunikasi dan berbagi pendapat untuk juga perlu bukti nyata implementasi pelayanan
meningkatkan pelayanan pastoral. Hasil pastoral yang semakin optimal di lapangan
penelitian Setyono (2013) menyimpulkan pelayanan.
Tabel 4. Manajerial pelayan pastoral dalam kelompok sel
Skala Skala Likert
Pernyataan kuesioner
1 2 3 4 5 (%)
Kepemimpinan Pelayan pastoral berjalan dengan baik - - 38 49 - 71,26
Pengelolaan Pelayanan diakonia - - 75 12 - 62,76
Pengelolaan pelayanan doa - - 75 12 - 62,76
Pengelolaan pelayanan Orang Sakit - - 15 72 - 76,55
Pengelolaan Pelayanan Kedukaan - - 82 5 - 61,15
Pengelolaan pelayanan konseling - - 72 15 - 63,45
SDM pengelolaan pelayanan pastoral - - 37 50 - 71,49
Rating Scale (%) 67,06

Data Rating Scale 67,06% pada pelayanan kedukaan, pelayanan doa, dan
kategori kadang-kadang. Artinya responden pelayanan pastoral kepada orang sakit. Untuk
melihat pengelolaan pelayanan belum optimal itulah pelayanan pastoral dalam kelompok sel
dan perlu ditingkatkan. Sumber Daya Manusia perlu dikonkretkan di lapangan pelayanan
sebagai pelayan pastoral menjadi hambatan supaya dapat dievaluasi dan ditingkatkan.
pelayanan pastoral. SDM dalam hal cara Pengajaran PAK dalam pelayanan pastoral
memimpin kelompok sel perlu ditingkatkan bersifat praktis dan alkitabiah sehingga
melalui pelatihan seperti pelatihan pemimpin dan anggotanya dapat melakukan
kepemimpinan, pelatihan konselor, praktik dengan baik dan benar.
Tabel 5. Keterlibatan Anggota dalam pelayanan pastoral di jemaat sebagai anggota kelompok sel
Skala
Pernyataan kuesioner Skala Likert (%)
1 2 3 4 5
Pelayanan diakonia 27 - 53 7 - 49,2
Pelayanan orang sakit - - 77 10 - 62,3
Pelayanan doa - - 67 20 - 64,6
Pelayanan Kedukaan - - 67 20 - 64,6
Rating Scale (%) 60,17

Hasil Rating Scale 60,17% menunjukkan kegiatan pastoral dan tidak hanya mengikuti
rendahnya keterlibatan anggota kelompok sel kegiatan kelompok sel tetapi belum menjadi
dalam melaksanakan pelayanan pastoral murid. Kepemimpinan dan motivasi
kepada anggota jemaat. Bahkan ada 27 memengaruhi kinerja seseorang yang
responden tidak pernah melakukan pelayanan dipimpinnya (Banatau & Wijaya, 2019;
diakonia. Pemimpin kelompok sel harus Saputra, 2020).
memotivasi anggotanya untuk melaksanakan Pola manajemen PAK melalui pelayanan
pelayanan pastoral sebagai murid Kristus, dan
pastoral dalam kelompok sel, yaitu 1)
melayani sesama anggota. Pemimpin
Pengajaran PAK; 2) Melayani anggota melalui
memberikan dorongan dan teladan supaya pendampingan pastoral dalam segala kegiatan
anggota kelompok sel ikut terlibat dalam

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 166
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PELAYANAN PENGGEMBALAAN
DALAM KELOMPOK SEL
pastoral; 3) Melibatkan secara aktif dalam hambatan yang dapat menyebabkan jemaat
kegiatan pastoral; 4) Memuridkan anggota tidak terlibat yaitu ketidakhadiran di kelompok
kelompok sel melalui pelatihan dan mentoring; sel, tidak ada kewajiban untuk terlibat dalam
5) Pelayanan pastoral yang lebih personal pelayanan, rendahnya anjuran pemimpin
dalam keluarga anggota; 6) Belajar menjadi kelompok sel untuk memotivasi jemaat untuk
murid dan menjadi pemimpin kelompok sel; 7) terlibat pelayanan, dan kesadaran jemaat
Evaluasi dan menerima kritikan dan masukan melayani yang rendah.
untuk meningkatkan keterampilan dan Berdasarkan hasil penelitian ini maka
pelayanan pastoral. dampak manajemen Pendidikan berpengaruh
Temuan hasil penelitian menunjukkan rendah dalam pelayanan pastoral. Dengan
pada tabel 2 pemahaman jemaat tentang arti demikian dibutuhkan solusi untuk
dan makna tentang manajemen PAK melalui mengoptimalkan pelayanan penggembalaan
pelayanan penggembalaan menunjukkan hasil dalam kelompok sel dengan tujuan akhir
yang baik. Namun, pemahaman yang baik melibatkan jemaat dalam pelayanan pastoral.
yang disertai dengan pelaksanaan yang optimal Makin banyak yang terlibat aktif dan dapat
akan memberikan dampak yang tidak optimal. mengelola pelayanan maka makin banyak
Hal tersebut terlihat pada tabel 3 dimana peran jemaat yang terlayani baik secara kuantitas dan
kepemimpinan dalam menerapkan manajemen kualitas. Dengan sendirinya pertumbuhan
Pendidikan menjadi penting. Manajemen rohani dapat terwujud (Padang & Busthan,
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan 2019; Widiyanto & Susanto, 2020).
Pendidikan kepemimpinan (leadership Pembinaan warga jemaat dalam
education) (Grace & Grace, 1995). Pemimpin manajemen PAK dalam pelayanan pastoral
yang baik tidak hanya memberi wawasan dan dapat menjadi solusi untuk melibatkan jemaat
arahan kepada bawahannya tetapi juga dalam melayani dalam penggembalaan. Bukan
menghasilkan pengikut yang dapat mengelola hanya gembala yang melayani tetapi juga
Pendidikan jemaat. Keberhasilan manajemen jemaat sebagai kesatuan gereja, dan pelayan
Pendidikan ditentukan oleh kepemimpinan Tuhan (Efesus 4:11).
gembala dalam mengarahkan sekaligus
memimpin angota-anggotanya yang menjadi PENUTUP
perwakilan pemimpin dalam kelompok seperti
kelompok sel. Manajemen Pendidikan Agama Kristen
dalam pelayanan pastoral di Kelompok Sel
Untuk memberikan dampak optimal dapat dipahami oleh anggota Kelompok Sel
dalam pelayanan penggembalaan maka sebagai kebutuhan dalam pelayanan. Dampak
pemimpin dapat melakukan pelatihan untuk pelayanan pastoral dalam Kelompok Sel
Pendidikan kepemimpinan dalam menerapkan adalah untuk melayani sesama dan pengabdian
manajemen Pendidikan dengan baik dan kepada Tuhan melalui keterlibatan anggota
efektif. Harapan awal dalam penelitian ini jemaat dalam pelayanan pastoral. Namun,
bahwa manajemen Pendidikan dalam perlu ditingkatkan dengan Pendidikan
pelayanan penggembalaan (pastoral) kepemimpinan untuk dapat melaksanakan
memberikan dampak yang optimal bagi manajemen Pendidikan secara optimal dalam
jemaat, namun jemaat justru memberikan pelayanan pastoral.
jawaban sebaliknya. Jemaat yang bergabung
dalam kelompok sel merespons rendah Kebutuhan anggota akan pelayanan
mengenai pelaksanaan manajemen Pendidikan pastoral menjadi prioritas untuk dikelola
melalui pelayanan pastoral. Hal itu terbukti dengan baik dan Sumber Daya Manusia yang
dengan respons jemaat untuk terlibat dalam dilengkapi dengan Pendidikan kepemimpinan.
pelayanan pastoral yang rendah. Kepemimpinan dalam Kelompok Sel
memengaruhi motivasi anggota Kelompok Sel
Pengajaran PAK dalam pelayanan untuk terlibat dalam pelayanan pastoral.
pastoral tidak memberi pengaruh kepada
jemaat dalam kelompok sel untuk terlibat Pelaksanaan manajemen PAK perlu
dalam pelayanan pastoral. Ada beberapa ditingkatkan dalam pelayanan pastoral dengan

167 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
IMRON WIDJAJA, BOBBY KURNIA PUTRAWAN, HENGKI WIJAYA

prinsip pemuridan untuk menjadi murid dan 181–199.


memuridkan dengan mengimplementasikan https://doi.org/10.1177/17411432060624
hasil yang diperoleh dalam Kelompok Sel baik 92
itu pengetahuan, pengalaman, dan bukti nyata Bons-storm, M. (1993). Apakah
di lapangan. Penggembalaan itu? BPK Gunung
Untuk peningkatan keterlibatan jemaat Mulia.
maka perlu dilakukan latihan manajemen Bush, T. (2002). Educational Management:
Pendidikan dan Pendidikan kepemimpinan Theory and Practice.
untuk jemaat yang bersedia melayani sesama
melalui pelayanan pastoral. Keberhasilan Channing, N. (2002). Anugerah dalam
pelayanan pastoral dipengaruhi kepemimpinan Pelayanan Penggembalaan.
kelompok sel dalam melaksanakan manajemen http://repository.seabs.ac.id/handle/1234
Pendidikan, dan keterlibatan aktif jemaat untuk 56789/65
mendukung pemimpin melaksanakan Comiskey, J. (1998). Home Cell Group
pelayanan pastoral untuk tercapainya tujuan Explosion: How Your Small Group Can
organisasi gereja. Grow and Mult. Touch Publications.
DAFTAR PUSTAKA Fadhli, M. (2017). Manajemen Peningkatan
Mutu Pendidikan. Tadbir : Jurnal Studi
Agung, I., & Astika, M. (2011). Penerapan Manajemen Pendidikan, 1(2), 215–240.
Metode Mengajar Yesus Menurut Injil https://doi.org/10.29240/jsmp.v1i2.295
Sinoptik Dalam Pelaksanaan Pendidikan
Agama Kristen Di SMA Gamaliel Grace, G. R., & Grace, P. G. (1995). School
Makassar. Jurnal Jaffray, 9(2), 147–171. Leadership: Beyond Education
https://doi.org/10.25278/jj71.v9i2.99 Management : an Essay in Policy
Scholarship. Psychology Press.
Anderson, R. C. (1993). The Effective Pastor.
Moody Publishers. Hana, S. R., & Weismann, I. T. J. (2020). Peer
Tutor Learning Model in CRE-Based
Banatau, J. W., & Wijaya, H. (2019). Discipleship Teaching According to
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kristen Matthew 28: 19-20 at High Schools in
Pelayan Tuhan Terhadap Pencapaian Makassar City. Jurnal Jaffray, 18(1),
Hasil Program Kerja Di GKII Jemaat 73–94.
Rhema Makassar. https://doi.org/10.25278/jj.v18i1.440.
https://skripsi.sttjaffray.ac.id/index.php/s
kripsi/article/view/15. Hasibuan, P. D., & Bulan, S. E. (2019).
Kepemimpinan dalam Gereja Katolik
Başarı, G., Aktepebaşı, A., Yagci, E., & Paroki Ignatius Loyola dan Huria
Akdag, S. (2017). Postgraduate thesis Kristen Batak Protestan Setiabudi
assessment in educational management menuju Persatuan. QUAERENS: Journal
supervision and planning. Procedia of Theology and Christianity Studies,
Computer Science, 120, 887–892. 1(2), 111-121.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.11.3 https://doi.org/10.46362/quaerens.v1i2.5
22.
Bekker, C. J. (2009). Towards a Theoretical Hikmat, H. (2009). Manajemen Pendidikan.
Model of Christian Leadership. Journal Pustaka Setia.
of Biblical Perspectives in Leadership, http://digilib.uinsgd.ac.id/22419.
2(2), 142–152. Hoff, K. E., & DuPaul, G. J. (1998). Reducing
Blackmore, J. (2006). Deconstructing Disruptive Behavior in General
Diversity Discourses in the Field of Education Classrooms: The Use of Self-
Educational Management and Management Strategies. School
Leadership. Educational Management Psychology Review, 27(2), 290–303.
Administration & Leadership, 34(2), https://doi.org/10.1080/02796015.1998.1
2085916

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 168
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PELAYANAN PENGGEMBALAAN
DALAM KELOMPOK SEL
Hosea, A. (2018). Fenomena Kelompok Sel Indonesia Mazmur Termindung
(Cell Group) Dalam Gereja Lokal. Samarinda. Repository Skripsi Online,
Diegesis: Jurnal Teologi, 3(2), 1–11. 1(1), 62–67.
Juld, R. J., & Enoh, I. K. (2013). Okultisme Patandean, Y. E., & Hermanto, B. W. (2019).
Dalam Pelayanan Pastoral. Jurnal Tema-Tema Theologis Khotbah Yesus
Jaffray, 11(2), 165–190. Di Bukit Dalam Injil Matius 5:1-7:29.
https://doi.org/10.25278/jj71.v11i2.83 Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan
Pembinaan Warga Jemaat, 3(2), 123–
Kleber, C., Giesecke, M. T., Tsokos, M., Haas,
135.
N. P., & Buschmann, C. T. (2013).
Trauma-related Preventable Deaths in Pugar, D. H. (2016). Pengaruh Kepribadian
Berlin 2010: Need to Change Prehospital Big Five terhadap Gaya Kepemimpinan
Management Strategies and Trauma Servant Leadership (Suatu Studi pada
Management Education. World Journal Pemimpin Kelompok Sel di Gereja
of Surgery, 37(5), 1154–1161. Mawar Sharon Bandung) [Universitas
https://doi.org/10.1007/s00268-013- Kristen Maranatha].
1964-2 http://repository.maranatha.edu/19939/10
/1130039_References.pdf
Kusuma, I. H. (2006). Manajemen Pendidikan
di Era Reformasi. Jurnal Pendidikan Ronda, D. (2011). Leadership Wisdom. Kalam
Penabur, 5(6), 76–86. Hidup.
Lubis, B. (2019). Pengaruh Kelompok Sel Ronda, D. (2013). Dasar Teologi yang Teguh:
Terhadap Pertumbuhan Jemaat di Gereja Panduan Teologi Sistematika Di
Perhimpunan Injili Baptis Indonesia. Perguruan Tinggi. Sekolah Tinggi
Jurnal Pionir, 5(3), 1–5. Theologia Jaffray Makassar.
https://doi.org/10.36294/pionir.v5i3.726 Saputra, Y. N. (2020). Pengaruh
Morris, L. (1999). Teologi Perjanjian Baru. Kepemimpinan, Motivasi, dan
Gandum Mas. Kompensasi Terhadap Kinerja Dosen.
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan
Muhaimin. (2015). Manajemen Pendidikan
Agama Dan Keagamaan, 18(1).
(Aplikasinya dalam Penyusunan
https://doi.org/10.32729/edukasi.v18i1.6
Rencana Pengembangan Sekolah/
03
Madrasah). Prenada Media.
Setyono, F. (2013). Pengaruh Kualitas
Mursanah. (2017). Peran kelompok Sel Yonggi
Komunikasi Interpersonal Pemimpin
Cho dalam perkembangan gereja
Kelompok Sel Terhadap Komitmen
pantekosta di Korea Selatan [UIN Syarif
Organisasi Anggota Kelompok Sel di
Hidayatullah].
Satelit Holy Gereja Mawar Sharon
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/hand
Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 1(2),
le/123456789/37755
190–199.
Nainggolan, M. M. (2019). Manajemen
Sidjabat, B. S. (2019). Kerangka Kurikulum
Pendidikan Agama Kristen (PAK) di
Pendidikan Agama Kristen Berbasis
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Camar,
Karakter di Perguruan Tinggi. Jurnal
Jaka Mulya Bekasi. Jurnal Teologi
Jaffray, 17(1), 73–90.
Rahmat, 5(1), 96–117.
https://doi.org/10.25278/jj71.v17i1.314
Nuhamara, D. (2018). Pengutamaan Dimensi
Sinlae, R. Y. (2019). Kompetensi Pedagogik
Karakter Dalam Pendidikan Agama
Tuhan Yesus dalam Injil Matius Pasal 5-
Kristen. Jurnal Jaffray, 16(1), 93–114.
7. Excelsis Deo: Jurnal Teologi,
https://doi.org/10.25278/jj71.v16i1.278
Misiologi, dan Pendidikan, 4(1), 35–55.
Padang, S. M., & Busthan, P. (2019). Kajian
Stott, J. R. W. (1999). Khotbah Di Bukit.
Kelompok Sel Terhadap Pertumbuhan
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.
Rohani Pemuda Di Gereja Kemah Injil

169 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
IMRON WIDJAJA, BOBBY KURNIA PUTRAWAN, HENGKI WIJAYA

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Wijaya, H. (2016). Metodologi Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Pendidikan Teologi. Sekolah Tinggi
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Theologia Jaffray Makassar.
Tidball, D. J. (1995). Teologi penggembalaan: Wijaya, H., & Harimisa, Y. (2015).
Sebuah pengantar. Gandum Mas. Spiritualitas Kerajaan Allah: Khotbah
Yesus di Bukit dan Implikasinya bagi
Widiyanto, M. A., & Susanto, S. (2020).
Kehidupan Kristen.
Pengaruh Pelayanan Kunjungan Pastoral
https://repository.sttjaffray.ac.id/publicati
Terhadap Pertumbuhan Rohani Jemaat.
ons/269449/spiritualitas-kerajaan-allah-
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan
khotbah-yesus-di-bukit-dan-
Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 39–46.
implikasinya-bagi-kehidupan
https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.214

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 170

Anda mungkin juga menyukai