Anda di halaman 1dari 3

KEISLAMAN DI TANAH JAWA

Rizki Agustina (2319020)

PGMI A

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Email : rizki.agustina64@gmail.com

ABSTRAK

Sebelum agama Islam masuk ke jawa masyarakat jawa menganut aliran Aninisme
dan Dinanisme dimana masyarakat Jawa mempercayai roh-roh leluhur,pohon,batu,dll. Terus
sesudah agama Hindu dan budha terlebih dahulu masuk ketimbang Islam. Lalu banyak orang
jawa beralih kepercayaan dari Aninisme dan Dinanisme ke agama Hindu dan Budha ,pada
masa awal kerajaan Majapahit Agama Hindu Dan Budha masih banyak pemeluknya.Seiring
berjalannya waktu tidak lama kemudian islam masuk ke jawa melewari Gujarat dan
Persia.Saluran-saluran Islamisasi di Jawa adalah perdagangan, perkawinan, tasawuf,
pendidkan,kesenian dan politik. Islam mulai menunjukkan perkembangannya di demak
terlebih ketika majelis dakwah Walisongo serempak menyiarkan agama Islam di Jawa,setelah
dakwah Walisongo terbentuk para anggotanya mulai menyebarkan agama Pengaruh agama
Islam. Senantiasa para msyarakat jawa menerima dengan baik Agama Islam karenan
Ajarannya yang mudah, tidak ada perbedaan kasta dan cara masuknya pun mudah ,tetapi
masyarakat Jawa belum bisa meninggalkan Tradisi danBudaya yang bertentangan dengan
ajaran islamseperti meyakini akan adanya roh-roh leluhur yang memiliki kekuatan
ghaib,tradisi ziarah kemakam orang-orang tertentu,meyakini dewa-dewi yang berkedudukan
seperti tuhan.

Kata Kunci: Jawa,Islam,Budaya,Tradisi,Walisongo

Pendahulun:

Kapan tepatnya Islam datang ke Jawa, masih menjadi perdebatan dikalangan peneliti. De
Graff dan Pigeau meyakini bahwa besar sekali keungkinan pada abad ke-13 diJawa sudah ada
orang Islam yang menetap. Sebab, menurutnya, jalann perdagangan dilaut yang menyusuri
pantai timur sumatera melalui laut Jawa ke Indonesia bagian timur, sudah ditempuh sejak
zaman dahulu.1

Budaya Jawa yang pada mulanya bercorak animistik dan hinduistik mulai berubah warna
sejak zaman kewalen (ke-wali-an,zaman wali). Kendati terjadi perubahan corak dan muatan
namun substansi mistisisme dan etika Jawa tetap eksis pada zaman kewalen,bahkan para
Wali tidak bersikap konfrontatif terhadap budaya lokal yang ada. Sikap adaptif dan
kompromis para wali dan da’i di era kasultanan Demak ini merupakan cikal bakal yang
sekaligus menjadi corak khas islam jawa. fondasi paradigma dakwah kultural era kerajaan
demak ini dilanjutkan kerajaan pajang , kemudaian mataram, dan kemudian punck eksistensi
kulturalnya tampak pada zaman kekuasaan politik di Surakarta dan Yogyakarta. Corak utama
yang dikemangkan dalam mistisisme Islam jawa adalah tasawuf-akhlaqiyah.2

Salah satu ciri utama kebudayaan Jawa adalah kelunturan dalam proses dialog dengan seluruh
kebudayaan yang datang dari luar dirinya. Dalam setiap proses dialog,kebudayaan jawa
senantiasa dapat menemukan kembali jati dirinya. Yang terjadi adalah akulturasi ,yang
kemudian menghasilkan sosok buday baru. Proses dialog inilah yang disebut dengan
transformas perubahan bentuk dan watak masyarakat.3

Metode yang digunakan dalam penulisan ini islahmenggunakan kajian pustaka. Dengan
menggunakan kajian kepustakaan dalam penulisan ini adalah hasil dari membaca pustaka
seperti buku ,hasil kajian(jurnal) dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penulisan artikel
ini. Hasil dari penulisan ini ialah agar kita tahu bagaimana masyarakat jawa sebelum
masuknya islam,dan menegerti tradisi-tradisi Jawa yang bernuansa Keislaman.

Kerangka:

A. Tradisi Islam Di Jawa


1. Ciri-ciri Tradisi Islam Di Jawa
2. Budaya Islam Di Jawa

1
Sri Wintala Achmad,Sejarah Islam Ditanah Jawa,(Yogyakarta: Araska,2017),hlm25.
2
Dr.Syamsul,M.Ag,http:www.iain-surakarta.ac.id/?p=3554(diakses pada 14 Oktober 2019,pukul
15.26)
3
Bahtiar Efendi,Masyarakat Agama dan Tantangan Globalisasi Mempertimbangkan Konsep
Deprivatisasi Agama Dalam Jurnal Ulumul Qur’an no 3/VII.1997,hlm.43.
B. Islam Di Jawa
1. Tanah Jawa Sebelum Munculnya Agama Islam
2. Proses Masuknya Islam Di Tanah Jawa
3. Awal Perkembangan Islam di Tanah Jawa
4. Penyebaran Islam Di Jawa

Pembahasan:

Kesimpulan:

Daftar Pustaka:

Anda mungkin juga menyukai