Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

Agama dan kebudayaan adalah dua hal yang sangat dekat di masyarakat. Bahkan
banyak yang salah mengartikan bahwa agama dan kebudayaan adalah satu kesatuan yang
utuh. Dalam kaidah, sebenarnya agama dan kebudayaan mempunyai kedudukan masing-
masing dan tidak dapat disatukan, karena agamalah yang mempunyai kedudukan lebih
tinggi dari pada kebudayaan. Namun keduanya mempunyai hubungan yang erat dalam
kehidupan masyarakat. Geertz mengakatan bahwa wahyu membentuk suatu struktur
psikologis dalam benak manusia yang membentuk pandangan hidupnya, yang menjadi
sarana individu atau kelompok individu yang mengarahkan tingkah laku mereka. Tetapi juga
wahyu bukan saja menghasilkan budaya immaterial, tetapi juga dalam bentuk seni suara,
ukiran, bangunan.

Dapatlah disimpulkan bahwa budaya yang digerakkan agama timbul dari proses interaksi
manusia dengan kitab yang diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi
dikondisikan oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan beberapa
kondisi yang objektif. Demi terjaganya esistensi dan kesucian nilai – nilai agama sekaligus
memberi pengertian, disini akan diulas mengenai Apa itu Agama dan Apa itu Budaya, yang
tersusun dalam bentuk makalah dengan judul “Hubungan Agama dan Budaya”.

II. PEMBAHASAN

A. pengertian

Kata Melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) yu (yang berarti negeri) seperti
yang dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negri gangga. Pendapat ini bisa
dihubungkan dengan cerita rakyat Melayu yang paling luas dikenal yaitu cerita si kelampai
atau kelambai.

Sedangkan kata islam makna aslinya masuk dalam perdamaian, dan orang muslim ialah
orang yang damai dengan Allah dan damai dengan manusia lain.
B. Teori Kedatangan Islam di Melayu

Menurut Muhammad Naquib al-attas ada beberapa teori tentang kedatangan dan
penyebaran islam di kwlupauan Melayu. Faktor faktornya:

1. Faktor Perdagangan.

2. Faktor Perkawinan (pendatang muslim dengan wanita pribumi).

3. Faktor Permusuhan (antara orang muslim dan orang kristen).

4. Faktor Politik.

5. Faktor Penghargaan Nilai ideologi Islam.

C. Pengaruh Islam ke Kebudayaan Melayu

Melayu sebagai sebuah budaya sangat erat berkaitan dengan islam. Hal ini tentu
memberikan pengaruh besar dalam pembentukan dan perkembangan kebudayaan itu
sendiri. Dengan adanya islamisasi dalam kebudayaan melayu, maka hubungan antara islam
dan melayu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Dijelaskan bahwa tempat asal kedatangan islam ke nusantara terdapat beberapa teori.
Diantaranya ada yang menyatakan bahwa islam datang langsung dari Timur Tengah, tetapi
ada juga yang beranggapan melalui India dikarenakan adanya interaksi dengan kaum
muslim yamg mendiami kawasan pantai timur India. Ditilik berdasar mazhab hukum islam,
ada juga yang mengatakan ialam masuk melalui Mesir dengan alasan kesamaan mazhab
yakni syafi’i.

Pengaruh islam terhadap melayu ini sangat signifikan karena langsung menghujam ke
aspek yang sangat dalam, yaitu mempengaruhi kepercayaan dan keagamaan. Aspek ini
kemudian membawa pengaruh turunan ke pola hidup keseharian bangsa melayu, termasuk
kebudayaan adat dan istiadat.
Pengaruh islam yang kuat terhadap kebudayaan melayu pada akhirnya memberikan
wajah baru bagi lebudayaan melayu. Melayu yang sebelumnya masih menganut
kepercayaan Hindhu-Budha selanjutnya mulai tergantikan dengan islam dan membawa
kebudayaan melayu menjadi banyak bernafaskan islam sebagaimana yang kita saksikan.

Dalam perjalanannya, kadang agama mempengaruhi tradisi, kadang pula tradisi yang
mempengaruhi agama. Hal ini dikarenakan didalam agama dan tradisi terdapat siatem nilai
dan simbol. Dua hal tersebut yang membuat agama tidak terasa kaku. Agama mampu
berkembang secara progresif sesuai dengan pemahaman masyarakat.

D. Contoh Pengaruh Islam di Kebudayaan Melayu

1 . Bidang Aqidah, undang undang dan pemerintahan.

Sebelum islam datang, masyarakat melayu masih menggunakan hukum melaka dan
majapahit. Namun setelah islam datang undang undang tersebut diganti dengan undang
undang islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Assunah.

2 . Bidang Ekonomi.

Masyarakat melayu pada dasarnya adalah seorang pedagang. Sangking hebat dan pesatnya
perdagangan di melayu, mereka sampai membuat negara baru yaitu “negara kota”.
Sebelum islam datang masyarakat melayu belum menggunakan hukum dagang islam,
setelah islam datang mereka menggunakan syarat hukum dagang islam.

3 . Bidang Bahasa dan Sastra.

Bukti adanya pengaruh islam pada budaya melayu seperti terlihat dipergunakannya aksara
Arab-melayu, Arab gundul, huruf Jawi pada karya tulis sastra melayu.

4 . Bidang Seni dan Arsitektur.

Benda benda seni yang awalnya berbentuk seperti pola tubuh naga, roh-roh dan
kepercayaan animisme dinamisme kini berubah menjadi lebih ke islaman yang indah untuk
dilihat juga merdu di dengar.
III. KESIMPULAN

Masyarakat, agama dan kebudayaan sangat erat berkaitan satu sama lain. Saat
budaya atau agama diartikan sesuatu yang terlahir di dunia yang manusia mau tidak mau
harus menerima warisan tersebut. Berbeda ketika sebuah kebudayaan dan agama dinilai
sebagai sebuah proses tentunya akan bergerak kedepan menjadi sebuah pegangan,
merubah suatu keadaan yang sebelumnya menjadi lebih baik.

Ketika agama dilihat dengan kacamata agama maka agama akan memerlukan
kebudayaan. Maksudnya agama (islam) telah mengatur segala masalah dari yang paling
kecil contohnya buang hajat hingga masalah yang ruwet yaitu pembagian harta waris dll.
Sehingga disini diperlukan sebuah kebudayaan agar agama (islam) akan tercemin dengan
kebiasaan masyarakat yang mencerminkan masyarakat yang beragama, berkeinginan kuat
untuk maju dan mempunyai keyakinan yang sakral yang membedakan dengan masyarakat
lainnya yang tidak menjadikan agama untuk dibiasakan dalam setiap kegiatan sehari-hari
atau diamalkan sehingga akan menjadi akhlak yang baik dan menjadi kebudayaan
masyarakat tersebut.

Sedangkan jika agama dilihat dari kebudayaan maka kita lihat agama sebagai
keyakinan yang hidup yang ada dalam masyarakat manusia dan bukan agama yang suci
dalam (Al-Qur’an dan Hadits) Sebuah keyakinan hidup dalam masyarakat maka agama akan
bercorak local, yaitu local sesuai dengan kebudayaan masyarakat tersebut.

IV. PENUTUP
Demikian pembahasan makalah kami dengan topik “Hubungan Agama dengan
Kebudayaan”, untuk menyempurnakan tulisan ini maka saran dan kritik yang membangun
kami harapkan. Semoga materi yang kami sampaikan ini bermanfaat dan dapat kita
terapkan dalam kehidupan kita. Amiinn.

Anda mungkin juga menyukai