Anda di halaman 1dari 20

Internalisasi Nilai Islam Dan Tamadun Melayu

Terhadap Perilaku Sosial Orang Melayu Riau


Oleh: Ellya Roza
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau,
email ellya_roza@yahoo.co.id

Abstrak
Tamadun Melayu sering disinonimkan dengan Islam. Ia bagaikan dua
entitas yang tidak dapat dipisahkan karena orang Melayu sudah lama menganut
agama Islam. Alam Melayu adalah kawasan yang menerima pengaruh Hindu
dan Buddha akan tetapi dengan kedatangan Islam ia telah berjaya merubah
kawasan ini kepada pusat perkembangan Islam sehingga dikatakan
kebangkitan tamadun Melayu ini sejalan dengan berkembangnya Islam di
Nusantara. Islam di Alam Melayu sebenarnya berlangsung dalam jangka waktu
yang panjang dan melalui berbagai peristiwa. Hubungan Islam dengan orang
Melayu menarik perhatian pihak bangsa luar dan timbul perasaan iri hati
terhadap kemakmuran orang Islam sehingga bangsa Eropah datang memasuki
kawasan Nusantara guna mengambil kekayaan alamnya. Sistem sosial
masyarakat Nusantara sebelum kedatangan Islam dipengaruhi oleh sistem
kasta Hindu yang melahirkan dua kelompok yang sangat jauh berbeda.
Perbedaan tersebut sangat menentukan status sosial masyarakat dan perbedaan
inilah yang terkikis habis dengan kedatangan Islam yang mengajarkan bahwa
manusia itu sama dan yang membedakannya adalah iman. Berkaitan dengan
hal tersebut, tulisan ini melihat sejauh mana implementasinya terhadap perilaku
sosial masyarakat Melayu Riau pada waktu sekarang.

Kata kunci : internalisasi, nilai Islam, tamadun, Melayu, perilaku sosial.

Pendahuluan raja serta bangsawan sebagai pemerintah


Orang Melayu sebelum disentuh oleh dan golongan rakyat biasa sebagai yang
Islam telah diwarnai oleh Hindu-Buddha diperintah. Keadaan ini berlangsung lebih
yang memiliki karakter yang berbeda kurang 13 abad di Alam Melayu dan
dengan Islam terutama pada struktur selama itu pula perilaku sosial masyarakat
sosial yang diimplementasikan dalam Melayu diwarnai oleh tamadun India yang
sistem kasta. Sistem sosial masyarakat Hinduisme tersebut. Namun sebelum
Melayu pada masa tersebut terbagi Hinduisme berkembang di Alam Melayu,
menjadi dua golongan yakni golongan orang Melayu telah mempunyai

16|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

kepercayaan tersendiri yakni animisme aspek kehidupan orang Melayu diwarnai


dan dinamisme. Animisme meyakini oleh Islam sehingga muncul sebuah
bahwa setiap benda mempunyai jiwa atau pandangan yang mengatakan ‘Melayu
roh dan mempunyai kepribadian identik Islam’. Perilaku masyarakat
tersendiri. Sedangkan dinamisme mencerminkan keIslaman. Hal ini tentu
bermaksud jiwa bukan saja berada di saja tidak terlepas dari peranan para para
mana-mana akan tetapi juga mempunyai ulama, umara, kiyai, guru, mursyid, syeh,
tenaga dan kekuatan yang dapat tokoh adat, dan lainnya dalam menata dan
memberikan akibat baik dan buruk. membina religiulitas masyarakat sehingga
Kedua-dua konsep ini merupakan perilaku sosial masyarakat tidak keluardari
kepercayaan primitif orang Melayu yang koridor agama Islam. Itu dulu, namun
berkembang melalui mitos dan legenda. kondisi tersebut apakah berlangsung
Proses Islamisasi di Alam Melayu hing ga sekarang terutama bagi
telah merubah tatanan kehidupan orang masyarakat Melayu Riau yang sedang
Melayu dalam berbagai aspek kehidupan. mengalami pancaroba ke arah globalisasi.
Kedatangan agama Islam telah Sehubungan dengan hal tersebut,
mengalihkan arah pusat-pusat tamadun tulisan ini mencoba menguak kembali
Melayu ke daerah-daerah seperti Melaka, sejauh mana internalisasi nilai Islam dan
Jambi, Aceh, Perlak, Pasai, Patani dan tamadun Melayu terutama yang
lainnya. Hal ini dikarenakan penyebaran terimplementasi kepada prilaku sosial
Islam di dalam masyarakat Melayu terjadi masyarakat Melayu Riau sekarang ketika
secara damai.Di dalam sejarah masuknya menjalani kehidupan bersama.Orang
Islam ke Alam Melayu yang dulu dikenal Melayu Riau sekarang sedang menuju ke
dengan istilah Nusantara, tidak diperoleh satu era dimana perilaku sosial
satupun catatan yang menunjukkan masyarakatnya telah diwarnai oleh warna
masuknya Islam secara kekerasan dan lain yang keluar dari warna dasarnya yakni
paksaan kepada masyarakat Melayu. Yang merah kuning hijau sebagai lambang
pasti kejayaan penyebaran Islam di Alam dasarnya. Riau yang letaknya di posisi
Melayu berdasarkan kepada berbagai strategis sangat terbuka peluang ke arah
faktor seperti perdagangan, perkawinan perubahan tersebut karena mendapat
dan faktor ajaran Islam itu sendiri yang masukan warna lain yang mengakibatkan
sangat sesuai dengan alam pikiran perilaku masyarakat Melayu Riau
masyarakat Melayu. Dengan demikian mengalamai perubahan pula.
dapat dimaknai bahwa kedatangan agama
Islam mendatangkan sebuah kesan yang Makna Orang Melayu
positif terhadap pembangunan dan Istilah atau penggunaan perkataan
pembinaan tamadun Melayu bagi orang Melayu hari ini mempunyai tiga
Melayu di Nusantara. Akhirnya, segala pengertian meskipun dalam konteks yang

17|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

berbeda. Pengertian Melayu pertama Melayu’ setelah memenuhi ketiga-tiga


digunakan dalam konteks di Indonesia, ciri-ciri di atas yakni memeluk agama
yaitu Melayu merupakan salah satu dari Islam, bertutur dalam bahasa Melayu,
beberapa suku atau etnik seperti orang- mengamalkan adat resam Melayu dan
orang Jawa, Aceh, Bugis, Makasar, Bali, kemudiannya mengaku diri mereka
Mandailing, Batak, Kerinci, Banjar, sebagai orang Melayu. Hal ini juga berlaku
Lampung, Minangkabau, Boyan, bagi konsep Melayu di Riau sebagaimana
Madura,Menado, Toraja, dan sebagainya. yang disebutkan oleh Hamidi1, penduduk
Selanjutnya pengertian Melayu sebagai daerah ini (Melayu) mempunyai tiga
etnik ini di Indonesia ditujukan kepada identiti: (1) beragama Islam; (2) berbahasa
mereka yang mendiami di Kepulauan Melayu; (3) mempunyai kesamaan dalam
Riau dan pantai timur Sumatera yang adat dan tradisi
bertutur dalam bahasa Melayu sebagai Pengertian Melayu ketiga membawa
bahasa pertama dan bahasa ibunya. maksud kepada satu kelompok bangsa
Bahasa Melayu inilah yang diangkat yang besar atau ras (Inggeris ‘race’) atau
menjadi bahasa nasional negara Indonesia ‘rumpun bangsa’ (a racial stock). Istilah
mulai peristiwa ‘Sumpah Pemuda’ pada tersebut digunakan dalam bidang
1928. antropologi dan sosiolinguistik dan juga
Pengertian Melayu kedua digunakan di gunakan oleh UNESCO dengan
di Malaysia dimana gerakan nasionalisme mer ujuk kepada penduduk asli di
Melayu pada tahun-tahun 30an dan 40an Semenanjung dan Gugusan Pulau-Pulau
telah meleburkan pemisahan antara suku- Melayu yang kini lebih di kenali sebagai
suku atau etnik ini dengan menjadikan Alam Melayu atau the Malay World. Makna
mereka semua sebagai bangsa Melayuatau tersebut lebih kepada konsepsi budaya
a Malay nation. Hasilnya, timbul konsepsi yang tidak menjadikan agama Islam
Melayu kedua, seperti yang termaktub sebagai salah satu sarat sah Melayu
dalam Perlembagaan Malaysia, yaitu sepertiorang-orang Filipina, etnik Batak
mereka yang mempunyai tiga ciri-ciri atau Bali dan penduduk asli di Pulau
utama (1) yang bertutur dan menjadikan Taiwan dikategorikan sebagai ‘rumpun
bahasa Melayu sebagai bahasa pertama; Melayu’. Salah satu unsur persamaan
(2) beragama Islam; dan (3) berpegang mereka ialah bertutur dalam bahasa dari
kepada adat resam yang lazimnya cabang atau rumpun bahasa induk
diamalkan oleh orang-orang Melayu. Ciri Austronesia atau Melayu-Polinesia.
konsep Melayu yang kedua ini Artinya saudara terdekat kepada rumpun
membolehkan mereka yang asalnya atau ras Melayu itu ialah bangsa Polinesia
bukan dari keturunan Melayu seperti
Arab, India, China, Eropah dan lainnya 1
Hamidi, U.U. 1999. Islam dan masyarakat Melayu di
menjadi orang Melayu ataupun‘masuk Riau. Pekanbaru: UIR Press. hlm. 169

18|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

yang tersebar secara meluas di Kepulauan melakukan perjalanan sejauh antara 80


Pasifik sehingga ke Pulau Hawaii, New hingga 150 km sehari bergantung kepada
Zealand dipercayai berasal dari Alam keadaan angin. Bahkan mereka mampu
Melayu dan mempunyai akar bahasa yang merentas lautan beribu-ribu km dalam
sama yaitu Austronesia. sekali berlayar meninggalkan Alam
Mengenai pemahaman kepadaorang Melayu di sekitar 3000-5000 tahun yang
Melayu dapat disimak dari kaca mata lalu. Inilah barangkali yang menyebabkan
salahseorang pegawai kolonial yang rumpun Polinesia menjadi pecahan dari
pernah berdampingan dengan orang- rumpun Melayu dari aspek etno-
orang Melayu untuk beberapa tahun yang linguistik.
bernama Stamford Rafless. Pendapatnya Selanjutnya dilihat pandangan dari
dikutip oleh Wan Hasyim (2012:6) aspek antropologi yang membagi
sebagai berikut. “ I cannot but consider the penduduk dunia berdasarkan raskepada
Malay Nationas one people, speaking one empat kelompok yakni: (1)Caucasoid,(ras
language though spread over so wide a space, kulit putih seperti Eropah dan Russia,
preserving the character and customs , in all the Timur Tengah dan India); (2) Negroid,
maritime states, lying between Sulu Seas and ras kulit hitam seperti Afrika;
Southern Oceans” (3)Mongoloid, ras kulit kuning seperti
Lebih lanjut Wan Hasyim (2012:7) Benua Asia dan Asia Tenggara; (4)
mengatakan bahwa Alam Melayu di Autraloid, ras kulit hitam di Benua Asia
anggap sebagai kawasan bermulanya dan Australia. Dalam hal ini orang Melayu
kehidupan manusia bertamadun yang dimasukkan ke dalam kategori
diperkirakan sekitar 15.000 tahun SM. Hal Mongoloid yakni berkulit kuning. Namun
ini lebih awal dari terbinanyatamadun di ada pula yang memasukkannya kepada
Timur Tengah sedangkan tamadun awal Melayu-Polinesia dengan warna kulit
di benua China di katakan tumbuh dari sawo-matang dan mereka ini mempunyai
pengaruh pertumbuhan tamadun awal di kesamaan dalam bahasa dan budaya. Oleh
Alam Melayu. Maksud tamadun awal itu kerana itu, mereka disebut sebagai bangsa
ialah kegiatan bercocok tanam dan Melayu-Polinesia. Menurut Hamidi
menternak hewan. Sebelum itu, (1999:20) istilah tersebut juga dipakai oleh
kehidupan manusia adalah secara Humboldt, yang kemudian oleh Schmidt
‘primitif ’ yaitu memburu binatang dan diganti istilah itu dengan bangsa
meramu hasil tumbuh-tumbuhan liar. Austronesia yang pada dasarnya tidak
Demikian juga dalam tradisi serta ilmu jauh berbeda dengan istilah sebelumnya.
pelayaran dan sebagai pelaut, para
sejarawan membuat kesimpulan bahwa Makna Tamadun
sejak awal Masehi perahu-perahu Istilah tamadundigunakan secara
bersayap yang mereka bina mampu meluas oleh ahli-ahli sejarah, antropologi

19|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

dan arkeologi. Secara etimologis kata Lebih lanjut Farmer menyebutkan


tamadun berasal dari bahasa Arab yang bahwa masyarakat yang bertamadun
terdapat dalam beberapa istilah antaranya harus mempunyai ciri-ciri tertentu seperti
madaninah, tamadun, hadarah dan umran. wujudnya revolusi pertanian, pemukinan
Hadarah dimaksudkan sebagai satu tetap, organisasi sosial masyarakat, sistem
daerah, kota, bandar, kampung atau yang pemerintahan, agama, perbandaran,
yang diusahakan. Tamadun ( ÀƾŤ ) yang kemajuan teknologi dan sistem tulisan.
berarti memiliki ciri-ciri hidup kota atau Demikian juga Darcy Riberio
bertamadun. Kota dalam bahasa Arab sebagaimana yang dikutip oleh Beg 3
adalah mudun (ÀƾǷ) yang memiliki cirri-ciri (1985:18) memberikan sembilan ciri
tamadun. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah tamadun yang masih berada dalam proses
telah menggunakan kata umran mengenai perkembangan. Ciri-ciri tersebut adalah
ibu-ibu kota dengan arti kawasan tanah (1) berakhirnya corak hidup nomaden
yang didiami atau tinggal menetap, dengan penciptaan alat-alat baru dalam
berkembang subur dan maju. Kemudian pertanian; (2) bermula peternakan dan
juga menggunakan kata hadarah sebagai pembagian kerja berdasarkan kelompok;
lawan dari kata badi dan badiyah. (3) pertumbuhan kota dan negara, wujud
Secara terminologi, tamadun status sosial, menggunakan sisitem
mengandung berbagai arti. Beg (1985:20) pengairan untuk pertanian, penggunaan
berpendapat bahwa tamadun merupakan peralatan, tembaga, dan gangsa dan
pencapaian manusia dalam bentuk kota, wujud sistem tulisan, angka dan kalender;
skrip, kesenian, seni bangunan, agama, (4) penggunaan sistem pengairan secara
undang-undang dan politik. Sementara meluas; (5) penciptaan alat dari besi,
Farmer2 mendefinisikan tamadun sebagai pengeluaran alat-alat baru, perkapalan
unit budaya yang terbesar dalam organisasi dan penggunaan wang logam untuk
manusia yang terdiri dari gabungan norma- memudahkan perdagangan;(6) revolusi
norma sosial, tradisi dan institusi-institusi peternakan; (7)revolusi perdagangan; (8)
yang berlanjut dari satu generasi ke satu revolusi teknologi; (9) revolusi industri.
generasi yang lain. Sedangkan Toynbee Sementara itu Colin Renfew dalam
(1960:20) mendefinisikan tamadun sebagai Beg4 menyebutkan tiga ciri utama yang
suatu pemikiran dan gaya kebudayaan yang menjadi penyebab kepada kelahiran
melahirkan institusi politik, undang- sebuah tamadun. Ciri-ciri tersebut adalah
undang, kesenian, kesusastraan, agama,
dan akhlak. 3
Beg, M.A.J. 1985. Islamic and Western Concepts of
Civilization. Kuala Lumpur: University of Malaya Press,
hlm. 18.
2
Farmer, L. et.al. 1977. Comparative History of 4
Beg, M.A.J. 1985. Islamic and Western Concepts of
Civilizations in Asia. Massachusetts: Addison Wesley Civilization. Kuala Lumpur: University of Malaya Press,
Publishing, hlm. 11. hlm. 20.

20|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

kewujudan bandar, tempat beribadat dan Menurut Koentjaraningrat5 kebudayaan


sistem tulisan. adalah seluruh total dari pemikiran, karya,
Berdasarkan berbagai pandangan di dan hasil karya manusia yang tidak
atas, dapat dikatakan bahwa tamadun berakar pada nalurinya dan karena itu
dapat disamakan dengan kebudayaan. hanya bisa dicetuskan oleh manusia
Kedua kata itu menekankan kepada hasil sesudah adanya proses belajar.
ide atau gagasan manusia dimana Kebudayaan itu memiliki paling sedikit
kebudayaan itu mengandung arti sebagai tiga wujud: (1) wujud kebudayaan sebagai
seluruh hasil karya cipta karya manusia suatu komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-
untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan nilai,nor ma-nor ma, peraturan dan
rohani, baik disengaja maupun tidak sebagainya. Sifatnya abstrak, tidak dapat
disengaja. Artinya, kebudayaan diraba dan dipoto. Lokasinya dalam alam
merupakan karya cipta manusia yang pikiran dan masyarakat dimana
bersifat dinamis. Wujud kedinamisan kebudayaan itu hidup; (2) wujud
budaya ini nampak dari beberapa kasus kebudayaan sebagai suatu kompleks
yang pernah terjadi antara negara aktifitas kelakuan berpola dari manusia
serumpun. Dalam hal ini tentu timbul dalam masyarakat, sering disebut dengan
pertanyaan mengapa budaya yang sistem sosial yang terdiri dari aktifitas-
memiliki nilai-nilai filosofis yang luhur aktifitas manusia yang berinteraksi,
kemudian muncul menjadi biang-biang berhubungan serta bergaul satu dengan
konflik. Oleh karena itu mari dilihat yang lainnya; (3) wujud kebudayaan
makna asal dari kebudayaan itu sendiri. sebagai benda-benda hasil karya manusia
Kata kebudayaan berasal dari kata yang disebut dengan kebudayaan fisik dan
Sanskerta buddayah yakni jamak dari kata memerlukan keterangan banyak.
buddhi yang mengandung arti budi atau Demikian juga Aloliliweri 6
akal. Dalam bahasa Inggeris disebut culture mengemukakan pendapat Hebding dan
yang berasal dari Latin colere yang Glick mengenai kebudayaan yang dapat
mengandung arti mengolah atau dilihat secara material maupun non
mengerjakan terutama yang berhubungan material. Kebudayaan material tampil
dengan tanaman atau bertani. Dari sini dalam objek material yang dihasilkan
berkembang arti culture sebagai segala daya kemudian digunakan manusia, sedangkan
atau aktifitas manusia. Dalam bahasa Arab kebudayaan non material adalah unsur-
disebut as-saqafah (ƨǧƢǬưdz¦ ) yang merupakan unsur yang dimaksudkan dalam konsep
satu ramuan untuk melahirkan tamadun.
Dengan demikian kebudayaan dapat
diartikan dengan cara hidup, cara berfikir 5
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia, hlm. 1-7.
dan cara bertindak sesuatu kelompok 6
Aloliliweri. 2003.Dasar-dasar Komunikasi Antar
manusia. Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 107.

21|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, besar di bandar serta mengamalkan


keyakinan serta bahasa. Sementara itu pengkhususan pekerjaan. Ini telah
Taylor7 (1987:11) mengartikan kebudayaan menyebabkan terjadi perkembangan
sebagai pandangan hidup dari sebuah dalam aspek-aspek budaya material,
komunitas atau kelompok.Peranan intelektual dan kesenian ke tahap yang
kebudayaan menjadi sangat besar dalam amat kompleks dan dianggap sebagai
ekosistem komunikasi karena karakteristik tamadun.
kebudayaan antar komunitas dapat Berdasarkan beberapa pendapat di atas
membedakan antara kebudayaan lisan dan dapat dirumuskan bahwa tamadun Melayu
tertulis yang merupakan kebiasaan suatu merupakan satu konsep yang luas dan
komunitas dalam mengkomunikasikan kompleks berdasarkan kepada pencapaian
adat istiadatnya. Secara umum kebudayaan atau hasil kegiatan masyarakat Melayu
terbagi kepada dua kategori yakni dalam bidang pengetahuan, pemerintahan,
kebudayaan kerohanian dan kebudayaan undang-undang, kepercayaan agama,
kebendaan (jasmaniah). Kebudayaan yang kesenian, perbandaran, sistem tulisan, moral
kedua inilah yang dinamakan civilization - dan adat istiadat.
tamadun -peradaban.
Umumnya terdapat perbedaan Inter nalisasi Nilai Islam Dan
pendapat dikalangan para ilmuwan untuk Tamadun Melayu
menentukan ciri tamadun yang mana Sebagaimana yang telah diketahui
lebih penting. Beg (1985) mengutip secara umum bahwa Islam masuk ke
beberapa pendapat yang dituliskan di Melayu melalui berbagai cara, misalnya
dalam bukunya diantaranya ada di dengan perdagangan, perkawinan dan
kalangan ilmuwan yang menegaskan yang paling penting adalah melalui
bahwa sistem tulisan adalah merupakan dakwah. Tanggungjawab berdakwah yang
kriteria penting yang melahirkan dilakukan oleh umat Islam tidak hanya
masyarakat bertamadun. Pendapat ini terbatas kepada sebuah suku bangsa saja
disokong oleh Edward Taylordan H. akan tetapi kepada seluruh suku bangsa
Morgan sedangkan Gordon Childe yang ada di dunia ini. Dikarenakan Islam
menekankan bahwa revolusi urban sebagai merupakan agama yang bersifat universal,
ciri yang membentuk masyarakat maka dakwahnya juga bersifat universal.
bertamadun. Menurut Gordon, tamadun Umat Islam sangat yakin bahwa agama
lahir apabila manusia mulai tinggal yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw
menetap dan sebagai kelompok-kelompok sebagai rahmat untuk seluruh alam.
Berdasarkan keyakinan tersebut maka
orang-orang Arab pada awal Islam
7
Taylor, Robert B. 1987.Cultural Ways a Concise
Intoduction to Cultural Anthropology. Waveland Press, hlm.
meluaskan penyebaran Islam tidak hanya
11. di sekitar Jazirah Arab saja melainkan juga

22|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

ke seluruh pelosok dunia termasuk Dengan keyakinan yang utuh dari


Nusantara. umat Islam bahwa Islam merupakan
Menurut Shalaby8 orang-orang Arab risalah terakhir yang diturunkan kepada
di zaman dahulu dan pada abad-abad Muhammad Saw untuk seluruh umat di
pertengahan telah memegang kendali dunia ini. Dalam ajarannya, Islam tidak
perdagangan laut antara Mesir dan Iran hanya mengatur hubungan antara manusia
(Parsi) serta antara India dan Asia dengan penciptanya saja akan tetapi juga
Tenggara. Kenyataan ini dapat dibuktikan mengatur hubungan antara manusia dengan
dari catatan–catatan China purbakala manusia lainnya. Aturan itu diramu dengan
yang menyebutkan bahwa orang orang- sedemikian rupa dan sangat sempurna
orang Arab dan Parsi telah memiliki sekali sehingga umat yang patuh dan taat
pusat-pusat perdagangan dan tempat pada aturan yang dibuat akan menemukan
tinggal di Kanton China pada tahun 300 dan mendapatkan kebahagiaan dan
M. Demikian hasil penelitian Azra kedamaian lahir dan batin. Selanjutnya,
(1994:11) menjelaskan sudah terjalin agama Islam sebagai pandangan hidup
hubungan dagang antara Timur Tengah orang Melayu telah menjadi norma dan
dengan masyarakat Nusantara jauh sistem nilai serta spirit bagi orang Melayu,
sebelum wujudnya agama Islam. Oleh karena agama Islam dengan segala
karena itu ketika utusan khalifah Usman ajarannya menjadi pedoman bagi
bin Affan sampai di China, mereka masyarakat Melayu dalam bertindak,
terlebih dahulu berdakwah kepada bersikap dan berprilaku ketika terjadi
masyarakat yang berasal dari Timur interaksi antar sesamanya, baik secara
Tengah. kelompok kecil maupun kelompok besar.
Dalam hal ini kapanpun terjadinya Pada waktunya kehidupan orang
hubungan orang Arab dengan orang Melayu dijalani dengan mengikuti ajaran
Melayu tidak terlalu perlu dipermasalahkan Islam karena Islam menjadi pegangan
sebab kedatangan mereka, baik dari Arab orang Melayu secara keseluruhan
langsung atau dari Persia maupun dari sehingga tidak heran jika muncul
wilayah India yang membawa agama statemen yang mengatakan bahwa
Islam ke Nusantara menimbulkan sebuah ‘Melayu identik Islam, syara’ mengata,
perubahan yang hampir menyeluruh di adat memakai.’ Statemen tersebut sudah
dalam kehidupan orang Melayu yang tidak asing lagi bagi masyarakat Melayu.
selama ini kuat berpegang kepada ajaran Artinya penyatuan Islam dengan orang
Hindu-Buddha dan animisme/ Melayu sudah menyeluruh tanpa ada yang
dinamisme. tertinggalkan. Demikian juga segala
perilaku dan tingkah laku, baik yang
8
Ahmad Shalaby.1974. Sejarah Kebudayaan
nampak wujudnya maupun yang tidak
Islam.Jakarta: Bulan Bintang, 133.

23|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

nampak wujudnya diamalkan sesuai Oleh karena itu dapat dikatakan


dengan koridor Islam. bahwa internalisasi Islam terjadi kepada
Masyarakat Melayu yang notabenenya semua aspek kehidupan orang Melayu
masyarakat yang menganut ajaran yang dengan mudah menerima Islam
Islam,secara jelas dipengaruhi oleh sistem karena ajaran Islam yang lebih
Islam dan selanjutnya akan mempengaruhi memberikan pandangan baru kepada
pula terhadap pandangan hidupnya. Orang orang Melayu. Artinya dalam aspek sosial
Melayu akan mengatakan bahwa agama kemasyarakatan, penyatuan Islam dan
Islam itu dapat dipakai untuk hidup dan tamadun Melayu terlihat secara nyata
dapat ditumpangi untuk mati. Bermakna karena sebelum disentuh oleh Islam,
bahwa agama Islam dengan segala aspeknya struktur sosial masyarakat Melayu terbagi
dapat dipakai untuk menyelesaikan kepada dua kelompok dimana antara
persoalan hidup. Persoalan hidup orang kelompok yang satu dengan kelompok
Melayu akan tercermin pada perilaku orang lainnya mempunyai jurang pemisah yang
Melayu dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam.Berkaitan dengan pembahasan ini
kehidupan individual maupun kehidupan maka internalisasi Islam dan tamadun
berkelompok karena keberadaan Islam di Melayu ditinjau dari aspek keyakinan dan
wilayah Melayu telah membawa kepercayaan, pendidikan dan ilmu
perubahan yang cepat dalam alam pikiran pengetahuan serta sosial masyarakat
masyarakat Melayu.Bahkan kedatangan Melayu saja.
Islam adalah revolusi besar dalam
tamadun Melayu. Kitab suci Al- Qur’an Aspek Keyakinan dan Kepercayaan
telah menjadi pedoman dasar revolusi Salah satu syarat pembangunan
Islam yang telah memajukan ekonomi, tamadun adalah adanya keyakinan dalam
politik, social dan budaya. Sebagaimana kehidupan. Keyakinan atau kepercayaan
yang dikatakan oleh Thamrin9 bahwa ini akan berperanan dalam menjelaskan
perubahan mendasar yang terjadi di tentang adanya sang khaliq sehingga
Alam Melayu terlihat pada kebudayaan hubungan manusia dengan pencipta terjadi
yakni (1) Islam mengikis kebu byaan dengan baik dan hubungan sesama
kuno; (2) Islam memperbaiki dan manusia juga berjalan dengan baik. Artinya
menyempurnakan kebudayaan Melayu ketika melakukan analisis terhadap sebuah
kuno; (3) Islam menciptakan kebudayaan tamadun yang telah ada, maka permasahan
baru dalam kebudayaan Melayu. keyakinan tidak bisa ditinggalkan karena
dari keyakinan itulah terlahir ide atau
gagasan yang nantinya dapat dijadikan
9
Husni Tamrin dan Afrizal Nur. 2007. Pemetaan warisan bagi generasi berikutnya.
Kebudayaan Melayu Riau, Laporan Hasil Penelitian
Universiti Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Keyakinan merupakan dasar bagi
Pekanbaru, hlm 3. manusia untuk menghasilkan produk

24|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

karena produk akan tercipta jika manusia melalui jenis-jenis aktivitas pendidikan
memiliki pandangan alam semesta atau yang informal.
adanya worldview. Hamid (2003:41) Sesungguhnya Islam telah mewarnai
berpendapat bahwa worldview memainkan dan menjatidirikan orang Melayu dengan
peranan utama dalam menggerakkan dan pewarnaan Ilahi yaitu menjadikan mereka
menentukan kosmologi sesuatu orang muslim,mukmin dan muhsin.
masyarakat dari berbagai dimensi. Dalam Dalam sejarah tamadun Melayu, Islam
konteks sejarah, jelas tamadun Melayu ialah poros utama kekuatannya yang
mempunyai tradisi pandangan semesta kemudian menyebarkan perwatakan dan
yang membentuk pribadi dan jati diri jati diri Melayu Islam ini keseluruh
bangsa Melayu selama ini. Sebagaimana masyarakat Melayu. Peralihan keyakinan
yang disebutkan oleh Thamrin (2007:1) orang Melayu kepada Islam terjadi secara
bahwa Melayu identik dengan Islam damai dan berangsur dengan tidak
merupakan suatu proses akuturasi yang mengganggu orang lain yang hidup
mana institusi kemaharajaan Melayu- berdekatan sehingga menjadikan orang
Islam memainkan peran yang sangat Melayu dengan mudah memeluk Islam.
penting dalam proses tersebut. Institusi Dengan ajaran tauhidnya, maka orang
kemaharajaan Melayu yang menerapkan Melayu yang Islam membuahkan
konstitusi dan sistem nilai Islam telah kehidupan beribadah, menghiasi akhlak
dapat mengikis sistem tradisi Melayu lama yang ber muatan tasawuf serta
yang animisme dan dinamisme serta mencetuskan perubahan-perubahan lain
Hinduisme ke sistem tradisi Melayu Islam. dalam berbagai bidang di antaranya
Sementara itu Syed Naquib Alatas politik, undang-undang, perekonomian
(1972:20) mengatakan bahwa kedatangan dan sebagainya.Dengan demikian tidak
Islam membawa banyak perubahan bagi salah jika sebutan ‘Melayu identik Islam’
masyarakat yang didatanginya dan dapat menjadi sebuah ‘icon’ di Alam Melayu
menciptakan zaman baru. Perubahan mengingat penyatuan hakikat ajaran Islam
yang dibawa merupakan perubahan yang yang tiada dibagi-bagi akan tetapi diterima
menyeluruh berlandaskan paradigma secara keseluruhan.
tauhid. Dampak tauhid inimenyebabkan
terjadinya perubahan terhadap rupa dan Aspek Pendidikan dan Ilmu
jiwa Alam Melayu. Demikian juga Azhar Pengetahuan
Mat Aros (2000:304) mengatakan bahwa Bersamaan dengan kedatangan Islam
pancaran tauhid itu telah meninggalkan di Alam Melayu, maka berkembanglah
zaman kehidupan Hinduisme dan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Buddhisme yang tiba pada awal abad Pendidikan Islam ini meliputi aspek
keempat Masehi di mana perintah- institusi-institusi pendidikan dan
perintah dan ajaran Islam itu diterima strukturnya, guru-guru dan murid-

25|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

muridnya dan terutamanya tentang ilmu Namun setelah Melaka jatuh pada
pengetahuan yang diajarkan.Misalnya di tahun 1511 Masehi maka Aceh
Melaka dimana sultan yang pertama yakni mengambil alih kuasa politik yang selama
Megat Iskandar Syah (1414 M) sangat ini dipegang oleh Melaka dan sekaligus
memperhatikan pendidikan. Pengajian menjadikan Aceh sebagai pusat pengajian
Islam tidak saja dilakukan di rumah- Islam dimana kemajuan pendidikan ini
rumah dan mesjid-mesjid, akan tetapi merupakan kesinambungan dari Kerajaan
juga dilakukan di istana sultan.Istana turut Perlak dan Pasai sebelumnya. Dalam
berfungsi sebagai pusat pembelajaran, pandangan Amran Kasimin 11 bahwa
perpustakaan dan pendidikan seperti Institusi dan struktur pengajian di Aceh agak
kegiatan penterjemahan dan penyalinan sistematik yang terdiri dari pengajian rendah,
buku-buku keIslaman. Abdulah Ishak10 menengah dan tinggi. Pengajian rendah
menyebutkan bahwa banyak ulama asing terkenal dengan sebutan madrasah yang
yang datang ke Melaka sejak awal hingga disamakan dengan kuttab di Asia Barat.
zaman kejatuhannya seperti Makhdum Pelajarannya terdiri dari menulis, membaca
Syed Abdul Aziz, Maulana Abu Bakar, huruf-huruf Arab,mengaji Al-Quran,
Qodi Yusuf, Qodi Menus, Qodi Munawar latihan ibadah, akhlaq dan tarekh Islam.
Syah, Maulana Sadar Johan, Maulana Sedangkan pendidikan menengah disebut
Jalaludin, dan lain-lain bukan saja ‘rangkang’ dan mata pelajarannya terdiri
dijadikan guru bahkan diberi kedudukan dari bahasa Arab, ilmu tauhid, fikih,
yang tinggi dalam hirarki kehidupan sosial tasawuf, ilmu hisab dan ilmu alam. Dalam
di Melaka sebanding dengan pembesar hal pengajian tinggi disebut ‘dayah’.
dan pentadbir.Mengenai guru-guru Selanjutnya dikatakan pula bahwa
agama, kebanyakan terdiri dari bangsa sesudah zaman kegemilangan Aceh,
Arab. Dan dalam hierarki sosial di Melaka pelajaran dan pendidikan Islam tersebar
kedudukan mereka adalah sama dengan melalui pusat-pusat pengajian di Jawa,
golongan pembesar di istana. Sedangkan Riau, Banjar, Patani, Kedah, Kelantan dan
murid-muridnya tentulah mereka dari sebagainya. Di Jawa institusi pendidikan
kaum bangsawan dan raja, tetapi tidak dikenali sebagai pesantren sedangkan di
kurang pula dari kalangan rakyat jelata Tanah Melayu sistem pengajiannya
umumnya. Selain golongan tempatan pondok yang berasal dari Patani.Sistem
terdapat juga murid-murid asing yang pondok bergantung penuh kepada
belajar di Melaka, seperti dari Jawa kebolehan ulama dan tuan guru yang
misalnya.
11
Amran Kasimin. 1995. Agama dan Perubahan Sosial
Di Kalangan Penduduk Asli di Tanah Melayu. Terjemahan.
10
Abdullah Ishak.1988. Kedah Dahului Melaka Terima Kuala lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia,
Islam Di Tanah Melayu, Kedah: Al- Islam, hlm. 142. hlm. 182.

26|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

disebut kiyai. Pada dasarnya, pesantren bersifat kerakyatan di mana kebanyakan


adalah sebuah asrama tradisional mereka terdiri dari kalangan rakyat jelata,
pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama baik dari orang-orang tempatan saja
untuk belajar ilmu keagamaan di bawah maupun dari orang-orang luar Aceh,
bimbingan guru yang disebut kiyai. seperti dari Melaka, Pattani, Jawa dan
Asrama siswa berada di dalam kompleks sebagainya.
pesantren di mana kiyai berdomisili. Aceh sendiri mempunyai tokoh yang
Dengan kata lain, pesantren dapat terkenal ialah Nuruddin al-Raniri yang
diidentifikasi adanya lima elemen pokok berasal dari Gujarat, India. Dalam bidang
yaitu: pondok, masjid, santri, kiyai, dan tauhid beliau pernah menerjemahkan
kitab-kitab kuning. Mengenai peran kitab Syarh al-Aqaid al-Nasafiyah oleh al-
signifikan pesantren ini, Harry J. Benda12 Taftazani, serta mengarang kitab Hidayat
menyebut sejarah Islam ala Indonesia al-Iman. Kemudiannya terdapat tokoh
adalah sejarah memperbesarkan tempatan, yaitu Abdul Rauf Singkel dan
peradaban santri dan pengaruhnya juga ulama sezaman dari Palembang
terhadap kehidupan keagamaan, sosial, seperti Abdus Samad al-Falimbani
dan ekonomi di Indonesia. Sebab melalui dengan kitabnya Zuhrat al-Murid.Sezaman
pesantren, budaya Islam dikembangkan dengan kerajaan Aceh ini, terdapat juga
dan beradaptasi dengan budaya lokal yang ulama di Terengganu yaitu Abdul Malik
berkembang di sekitarnya tanpa bin Abdullah yang telah mengarang dua
mengakibatkan konflik horisontal buah kitab fiqh, Risalah Kaifiyyah Niyyah
signifikan. dan Risalah Naql.Sedangkan di Banjar
Mengenai para guru dan ulama di terdapat nama tokoh besarnya
Aceh, kebanyakan adalah orang-orang Muhammad Arsyad al-Banjari yang
asing seperti dari Tanah Arab, Parsi, Turki, menulis kitab fiqh yang sangat terkenal
India dan sebagainya. Bagaimanapun yakniSabil al-Muhtadin.
Aceh juga mempunyai barisan ulamanya Perkembangan tasawuf mencapai
sendiri yang tidak kurang handalnya. Di puncaknya pada zaman Aceh.
Aceh kedudukan ulama sangat tinggi, Berdasarkan dari aliran tasawuf falsafah
hingga ada kalanya dia dapat bertindak Ibn Arabi, Hamzah Fansuri menulis
sebagai wakil sultan sementara waktu kitab-kitab prosa dan puisi, seperti Syarah
sebelum dipilih seorang sultan baru. al-Asyiqin, Asrar al-Ariffindan al-
Tentang murid-muridnya pula, Muntahi.Kemudian Syamsuddin al-
pendidikan Islam di Aceh benar-benar Sumatrani menulis beberapa kitab
tasawuf salahsatubya adalah Nur al-
Haqaiq. Kemudian Nuruddin al-Raniri
12
Hari J. Benda. 1958. The Cresent and the Rising Sun,
Indonesia Islam under the Japanese Occupation 1942-1945.
mengikuti jejak langkah mereka dengan
Den Haaq-Bandung: Van Hoeve, hlm. 123. kitab-kitabnya Ain al-Alam, Hill al-Zilldan

27|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

juga Ma’rifah al-Saniyah, meskipun sejarah Aspek Sosial Masyarakat


mencatat terjadi konflik intelektual Sistem sosial dalam Islam menolak
dengan mereka. Selain itu berkembang adanya perbedaan derajat dan kedudukan
ilmu syar’iyyah di Filipina dimana manusia kecuali atas dasar ilmu dan
rujukannya berasal dari Tanah Melayu taqwa. Islam telah mengangkat derajat
misalnya Minhaj al-Talibin, Tafsir al- manusia dan menyamakan kedudukan
Baidawi, Daqaiq al-Akhbar dan juga Qisas mereka disisi Allah Swt sebagaimana
al-Anbiya. Malah di sana berkembang termaktub dalam Al-Quran surah al-
tasawuf ‘Martabat Tujuh’. Mujadalah ayat 11 sebagai berikut.
Melalui perkembangan ilmu
syar’iyyah atau naqliyyah dalam bahasa
Melayu dan bertuliskan Arab-Melayu itu, c¯Û SÀU‚[ÝV" ×1ÅV #j° Vl¯ ßSÄ=W%XÄ WÛÏ°Š SM{iU
‘›Wc
maka berubahlah konsep pendidikan
#j° Vl¯ XT ×1ÅV Œ ¬Z_ÙÝWc SÀU_ÙÙVÙ ¥‡¯ ›\H\-Ù
elitisme kepada corak kerakyatan. Begitu
dekatnya hubungan ulama dengan rakyat
×1Å=°% SÄ=W%XÄ WÛÏ°Š Œ §ÌVÙ×mWc TÃsÁ‘6VÙ TÃsÁ‘6
terbukti jelas ketika berlakunya Perang
Aceh-Belanda (1873-1904) di mana para
WDSÉ \-ØÈV" \-¯ ŒXT  0›\BXq\j ]2Ú °ÈÙ SÉ"TÊ WÛÏ°ŠXT
ulama bukan saja dianggap sebagai orang
berilmu tinggi akan tetapi dianggap
§ªª¨ ¸nm¯\\
sebagai pemimpin rakyat dan panglima
perang bagi masyarakat Aceh krtika itu. Artinya: Hai orang-orang beriman apabila
Kebiasaan yang dilakukan oleh ulama dikatakan kepadamu: “berlapang-lapanglah
adalah menulis melalui syair-syair hikayat dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya
yang dialunkan di madrasah-madrasah, Allah akan memberi kelapangan untukmu.
terutamanya Hikayat Perang Sabil. Dan apabila dikatakan: “berdirilah kamu”,
Kegemilangan yang dicapai oleh maka berdirilah, niscaya Allah akan
masyarakat Melayu di bidang pendidikan meninggikan orang-orang yang beriman di
menyebabkan masyarakat Melayu antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
menjadi semakin menyatu dengan ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
keIslaman. Menurut pandangan Fadhil Maha mengetahui apa yang kamu
(1986:56) perkembangan dan kehebatan kerjakan.
Islam di Alam Melayu tidaklah dihasilkan
dengan usaha sambilan para pedagang Berdasarkan ayat di atas dipahami
yang datang dari luar saja, akan tetapi juga bahwa Islam membentuk suatu sistem
berkat usaha gigih para pendakwah masyarakat yang saling mengasihi dan
tempatan Melayu yang terdiri dari kalangan menghormati. Sejajar dengan realiti
pedagang, mubaligh, ulama,kaum sufi, tersebut kedatangan Islam ke Alam
sultan atau raja dan lainnya. Melayu menjadikan golongan bawah

28|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

mendapat perhatian. Tidak ada lagi sistem Artinya: Dan Sesungguhnya telah Kami
kasta seperti yang ada dalam ajaran Hindu. muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
Meskipun masih terdapat perbedaaan mereka di daratan dan di lautan, Kami
status antara golongan bangsawan dengan beri mereka rezki dari yang baik-baik dan
rakyat namun tidaklah begitu nampak. Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
Komunikasi antara kelompok manusia yang sempurna atas kebanyakan makhluk
berjalan dengan sempurna karena yang telah Kami ciptakan.
merupakan implementasi dari sikap
hormat menghormati, bergotong royong Kemudian Islam juga menjelaskan
dan bantu membantu. perbedaan seorang umatnya dengan umat
Masyarakat di Alam Melayu lainnya hanyalah kerana ketakwaan atau
mementingkan segala sesuatu yang amal solehnya. Hal ini secara jelas
menggunakan akal, pemahaman ilmu disampaikan dalam surah al-Hujurat ayat
metafisik, serta pandangan hidup yang 13.
munasabah pada akal yang sehat. Dalam
melakukan sesuatu pekerjaan mereka ³V?5Ê XT m[Vl C°K% Å›R<Ù Q \\ 5¯ ȉ= SM{iU
‘›Wc
lakukan secara ikhlas dan bersungguh-
sungguh. Institusi-institusi baru juga turut ‰D¯  ßSÉÙXq\ÈW*° #®ŒWVXT >SÄÈʼn ×1Å›R<Ú \È\BXT
muncul seperti mesjid, surau, madrasah,
dan lainnya yang memainkan peran utama ¸nm¯\\ Ï/̯ Wà ‹ ‰D¯  ×1ÅV Ù"U  \i<°Ã ×ÅW%WmÓU
dalam hubungan sosial masyarakat.
Tempat-tempat ini bukan saja berguna §ª¬¨
sebagai tempat beribadat tetapi juga sebagai Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya
tempat pertemuan masyarakat. Bahkan mesjid Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
menjadi tempat menimba ilmu, tempat laki dan seorang perempuan dan
bermusyawarah untuk membincangkan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
berbagai masalah, baik urusan agama maupun bersuku-suku supaya kamu saling kenal-
urusan kemasyarakatan.Sistem sosial Islam mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
berasaskan konsep sebagaimana yang mulia diantara kamu disisi Allah ialah
tercantum dalam surah al-Isra ayat 70 sebagai orang yang paling taqwa diantara kamu.
berikut. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha Mengenal.
­mÔUWÙXT ¯Jn\Ù r¯Û ×1ÀI›R<Ú X+[SXT W3\jXÄ Ü³®BW R<Ù%ˆm[ ÕiV VXT
Bahkan Ali Hasyimi (1975)
menegaskan lahirnya Islam membawa
rQ"Wà Ô2ÀI›X=Ú €²VÙXT °0›W®JjŠ¼ |¦°K% 1ÀI›R<Ù\wXqXT
perubahan cepat (revolusi) dalam alam
pikiran Arab pada khususnya dan alam
§°©¨ 9Zj¦²ÙÝV" R<Ù Q \\ ÕC„-°K% nm°9 pikiran dunia umumnya. Timbulnya

29|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

revolusi dalam “dunia pikiran”, baik itu Untuk selama 2000 tahun sehingga
agama, politik, ekonomi, dan sosial kurun ke-15, rumpun Melayu adalah satu-
budaya, bahkan dalam bidang bahasa dan satunya manusia yang menguasai lautan
ilmupengetahuan.Kitab suci Al-Qur’an di dunia sebelah timur ini, bukan sekadar
yang menjadi pedoman Revolusi Islam sebagai pelayar dan pelaut tetapi juga
adalah faktor utama yang telah menguasai ilmu dan jaringan perdagangan
memekarkan kebudayaan dunia. Al-Quran jarak jauh.Seperti disebutkan oleh Syed
dengan bahasa Arabnya telah mengilhami Naquib Alatas (1972) bahwa sebelum
orang Melayu mentransformasi aksara tibanya penjajah dari Eropah di
Arab ke dalam bahasa Melayu sehingga Nusantara pada abad ke-16, sudah ada
lahirlah aksara yang bernama aksara Arab- satu kelas perdagangan bangsa Melayu
Melayu. Aksara Arab-Melayu menjadikan yang mantap di Alam Melayu ini. Catatan
hubungan masyarakat menjadi lebih oleh ahli sejarah Portugis pada awal abad
saling mengenal karena dapat digunakan ke-16 Gasper Correla mengenai kapal
sebagai komunikasi tulisan. layar atau jong Melayu menjadi bukti yang
jelas bahwa kapal-kapal layar yang di bina
Prilaku Orang Melayu Zaman Dahulu oleh orang-orang Melayu mampu
Beratus atau beribu tahun sebelum menandingi kapal-kapal yang di bina oleh
Masehi, bangsa Melayu telah mulai para penjajah yang tiba ke mari mulai awal
membuat perahu-perahu layar atau abad ke-16.
perahu bersayap (outrigger boat) yang Dalam waktu 1500 tahun juga
mampu merentas selat dan lautan bermula pada awal abad Masehi sehingga
khususnya Lautan Pasifik sehingga memasuki abad ke-16, rumpun Melayu
merekamenjadi penduduk tetap di dari pelbagai suku bangsa telah membina
beberapa kepulauan sampai ke Pulau- puluhan kerajaan yang bermula dari
pulau New Zealand, Hawaii, Marianas, Kerajaan Funan dengan disusuli oleh
Tahiti, dan banyak lagi pulau lainnya serta Kerajaan Champa yang menguasai
membentuk identitas sendiri sehingga seluruh Semenanjung Indo-China yang
menjadi rumpun Polinesia sebelum menguasai seluruh sempadan bagian
penduduk benua Eropah dan Asia utara Alam Melayu.Selanjutnya juga di
mengenal lautan. Pada tahun-tahun susuli oleh pembukaan negara-negara
Masehi, masyarakat rumpun Melayu juga kota serta berbagai kerajaan yang meliputi
telah merentas Lautan Atlantik untuk seluruh kepulauan di Alam Melayu,
menduduki pantai timur benua Afrika termasuk kerajaan pertama di Pulau
khususnya menjadi peneroka dan pribumi Madagaskar. Puncak perkembangan
di Pulau Madagaskar sebelum penduduk tamadun Melayu ini terjadi pada masa
benua Afrika sendiri belayar untuk Empayar Sriwijaya di antara abad ke-7
menduduki pulau itu. sehingga abad ke-13, Empayar Melaka

30|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

pada abad ke-15 dan Kerajaan Islam Proto-Melayu. Penutur bahasa tersebut
Patani di antara abad ke-16 sehingga awal termasuk orang Maori di New Zealand
abad ke-20. dan penduduk di Kepulauan Pasifik di
Bagi negeri-negeri Melayu di Timur dan penduduk Campa di Vietnam
Semenanjung dan seluruh wilayah dan orang Asli di Taiwan dan Hainan di
kepulauan termasuk Filipina, Indonesia utara. Daniel Peret13 mengatakan bahwa
dan Brunei, untuk selama lebih 400 tahun Kepulauan Melayu merupakan bagian
berada di bawah cengkaman penjajah dari kawasan dunia yang mempunyai daya
Portugis, Belanda, Sepanyol, Jepang dan tarik yang luar biasa bagi pengembara dan
Inggeris secara silih berganti. Dalam pedagang. Mereka melakukan pelayaran
menghadapi penjajah tersebut bangsa yang jauh dengan bantuan angin pada
Melayu tidak pernah bersatu untuk musimnya. Mereka juga menjumpai
membuatusaha dan upaya guna memerangi berbagai rempah yang banyak tumbuh di
kekuasaan penjajah ini. Walaupun Alam Melayu.
sebahagian besar bangsa Melayu sudah
menganuti agama Islam, tetapi mereka tidak Prilaku Budaya Melayu Riau
mempunyai daya tahan, daya saing, dan daya Masyarakat Riau adalah mayoritas
juang yang sama jika di bandingkan dengan masyarakat Melayu yang memiliki nilai
bangsa-bangsa lain yang juga telah budaya Melayu. Sebagaimana yang telah
menganutagama Islam seperti di India yang disebutkan di atas terungkaplah bahwa
berjaya menumbuhkan Empayar Moghul, pada zaman lampau orang Melayu adalah
dan terutama sekali di wilayah Asia Barat bangsa “penakluk” dan berhasil
meliputi sebahagian benua Eropah yang “memerintah” suku-suku lainnya di
senantiasa berkembang dengan Nusantara. Orang Melayu dulunya adalah
meluaskan wilayahnya sehingga menjadi pedagang perantara yang lihai sekaligus
kuasa dunia. membawa Islam dan budaya Melayu ke
Jika direnungi jauh ke seberang segenap pelosok Nusantara dan Asia
samudera luas merentas pulau-pulau di Tenggara.Oleh sebab itu, konsep asal
Lautan Pasifik di mana terdapatnya yang dikatakan orang Melayu adalah
rumpun bangsa Polinesia yang memiliki ciri-ciri (1) beragama Islam;(2)
merupakan serpihan daripada bangsa berbahasa Melayu; (3) dan beradat istiadat
induknya di Alam Melayu, mereka juga Melayu. Namun sejak kedatangan
secara relatifnya jauh ketinggalan dalam Imperialisme Barat di Alam Melayu,
bidang-bidang yang sama, yaitu
ekonomidan pendidikan.
Melayu memiliki makna yang 13
Daniel Peret, 1998, Hubungan Budaya Dalam Sejarah
Dunia Melayu, Artikel pilihan dari majalah Archipel.
majemuk, dari etno-linguistik dikatakan Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia,
sebagai penutur bahasa Autronesia atau hlm. ix

31|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

orang Melayu terkontaminasi oleh konsep Sumatera, tempat mereka bermukim, kini
penjajah tersebut dimana konsep adu mengalami keadaan makin terbelakang
domba yang merasuk kepada masyarakat dan sangat sedikit kemajuan ekonomi
Melayu sehingga penjajah berhasil atau dapat dikatakan sudah
merubah konsep asal masyarakat Melayu termarginalkan. Karena mereka tidak
sehingga membuat kehidupan orang mau bekerja sebagai buruh dan kuli kerja.
Melayu mulai berubah. Padahal jati diri orang Melayu adalah jujur
Ucapan-ucapan para penjajah yang dalam berdagang, berani mengarungi
sangat menyakitkan hati diantaranya lautan, jarang terlibat soal kriminal, dan
bahwa orang Melayu itu pemalas, etos suka terhadap tegaknya hukum.
kerja rendah, cepat merasa puas, suka Berdasarkan catatan sejarah, agama
hidup santai, berprasangka dengki dan iri Islam pertama kali masuk ke Nusantara,
atas kelebihan kawan, dan sebagainya. khususnya pantai timur Sumatera, dan
Apakah memang demikian adanya orang sepanjang Selat Malaka, sejak abad ke-7
Melayu itu. Apabila memang seperti itu Masehi yang dibawa oleh para pedagang
bagaimana mungkin orang Melayu dapat dari Tanah Arab. Pada perjalanannya
memimpin dunia ini selama berabad-abad menuju Selat Malaka, para pedagang itu
sebut saja Sriwijaya dan kerajaan lainnya. singgah di berbagai kota dan pelabuhan
Menurut pandangan orang luar seperti Malabar, Cambay dan Gujarat
Melayu yakni orang Belanda yang (India). Semenjak itu Islam berpengaruh
bernama Vallentijn menyebutkan bahwa terhadap segala aspek termasuk sosial dan
orang Melayu sangat cerdik, pintar, dan budaya kepada masyarakat Melayu.
manusia yang paling sopan diseluruh Kawasan Nusantara sendiri didiami oleh
Asia.Dalam hal etika orang Melayu sangat penduduk yang berbudaya Melayu, maka
baik, sopan santun, lebih pembersih dengan sendirinya telah terjadi pengaruh
dalam cara hidupnya, dan lebih rupawan agama Islam terhadap masyarakat pantai
sehingga tidak ada manusia yang bisa Timur dan Selat Malaka. Namun
dibandingkan dengan mereka. Orang pengaruh itu apakah berketerusan hingga
Melayu mempunyai kebiasaan kini.
mempelajari bahasa, dan memperluas Dalam kehidupan sehari-hari
pengetahuannya dengan mempelajari masyarakat Melayu Riau sepertinya telah
bahasa Arab. mulai keluar dari koridor Islam.
Masyarakat Melayu sekarang sangat Masyarakat Riau mulai memasuki era
berbeda dengan masyarakat Melayu baru dalam kehidupannya dimana arus
dahulu. Kenyataan sekarang masyarakat dan gelombang orang luar diterima
Melayu tidak menampakkan lagi sifat dengan tangan terbuka tanpa
energik dan keinginan untuk maju. menggunakan filter sehingga yang masuk
Akibatnya wilayah pesisir bagian timur mewarnai yang menerimanya. Meskipun

32|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

Lembaga Adat Melayu telah diwujudkan tersebut maka jadilah orang Melayu
di Riau ini namun belum menampakkan ataupun ‘masuk Melayu’. Ada pula
jati dirinya dalam mengarahkan perilaku pengertian Melayu membawa
masyarakat Riau. Demikian pula adat maksud kepada satu kelompok
resam telah diketahui secara umum oleh bangsa yang besar atau ras (Inggeris
masyarakat Riau namun belum ‘race’) atau ‘rumpun bangsa’ (a racial
terimplementasi dalam kehidupan. stock).
3. Kedatangan agama Islam kepada
Penutup masyarakat Melayu ada kesan yang
Demikianlah yang dapat disampaikan positif terhadap pembangunan dan
semoga bermanfaat bagi semuanya dan pembinaan tamadun Melayu bagi
diakhir tulisan ini dibuat sebuah orang Melayu di Nusantara dimana
kesimpulan yakni : segala aspek kehidupan orang Melayu
1. Islam adalah agama akhir zaman yang diwarnai oleh Islam sehingga muncul
diturunkan bukan hanya untuk orang sebuah statemen ‘Melayu identik
Melayu saja melainkan untuk seluruh Islam’.
umat. 4. Oleh karena itu, tamadun Melayu
2. Pengertian Melayu sangat banyak di merupakan hasil manifestasi orang
antaranya sebagai salah satu dari Melayu dalam kehidupannya, baik
beberapa suku atau etnik yang ada di perseorangan maupunberkelompok.
Alam Melayu seperti Jawa, Aceh, 5. Internalisasi nilai Islam dan tamadun
Bugis, Makasar, Bali, Batak, Melayu tidak memiliki batasan karena
Minangkabau dan sebagainya. dakwah Islam sebenarnya bersifat
Kemudian makna Melayu juga ‘mengubah’ bukan berkompromi atau
ditujukan kepada mereka yang menyesuaikan diri dengan sasaran
mendiami Riau dan kepulauannya di dakwah.
pantai timur Sumatera yang bertutur 6. Meskipun Islam telah merubah
dalam bahasa Melayu sebagai bahasa tatanan kehidupan orang Melayu
pertama dan bahasa ibunya. dengan slogan adat bersendi syara’,
Pengertian Melayu lain adalah mereka syara’bersendikan kitabullah, syara’
yang mempunyai tiga ciri-ciri utama mengata, adat memakai. Akan tetapi
(1) yang bertutur dan menjadikan perilaku orang Melayu Riau sekarang
bahasa Melayu sebagai bahasa ini sangat jauh berbeda dengan zaman
pertama; (2) beragama Islam; dan (3) lampau.
berpegang kepada adat resam. 7. Terjadinya perubahan nilai Islam
Meskipun berasal dari Arab, India, terhadap perilaku sosial masyarakat
China, Eropah dan lainnya akan tetapi Melayu Riau dikarenakan berbagai
setelah memenuhi ketiga syarat faktor antara lain adalah akibat

33|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

berkembangnya virus ipteks yang Farmer, L. et.al. Comparative History of


tidak diiringi dengan imtaq. Civilizations in Asia.
Massachusetts: Addison Wesley
Publishing Co., 1977.
Hamidi, U.U. Islam dan masyarakat Melayu
Daftar Kepustakaan di Riau. Pekanbaru: UIR Press,
1999.
Abdullah Ishak, Kedah Dahului Melaka Hari J. Benda. The Cresent and the Rising
Terima Islam Di Tanah Melayu, Sun, Indonesia Islam under the
Kedah: Al- Islam, 1988. Japanese Occupation 1942-1945. Den
Ahmad Shalaby, Sejarah Kebudayaan Haaq-Bandung: Van Hoeve,
Islam.Jakarta: Bulan Bintang, 1958.
1974. Husni Tamrin dan Afrizal Nur. Pemetaan
Ali Hasyimi, .Sejarah Kebudayaan Islam. Kebudayaan Melayu Riau, Laporan
Jakarta: Bulan Bintang, 1975. Hasil Penelitian Universiti Islam
Aloliliweri..Dasar-dasar Komunikasi Antar Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Budaya. Yog yakarta: Pustaka Pekanbaru, 2007.
Pelajar, 2003. Ismail Hamid. Peradaban Melayu dan Islam,
Amran Kasimin. Agama dan Perubahan Petaling Jaya: Fajar Bakti Sdn.
Sosial Di Kalangan Penduduk Asli di Bhd, 1985.
Tanah Melayu. Terjemahan. Kuala Ismail Hamid. Masyarakat dan Budaya
lumpur: Dewan Bahasa dan Melayu. Kuala Lumpur: Dewan
Pustaka Malaysia, 1985. Bahasa dan Pustaka Malaysia,
Azhar Mat Aros. et.al, .TITAS 2. Kuala 1988.
Lumpur: Penerbit Fajar Bakti Koentjaraningrat. Kebudayaan Mentalitas
Sdn.Bhd, 2000. dan Pembangunan.Jakarta:
Azyumardi Azra. Jaringan ulamaTimur Gramedia, 1994.
Tengah dan Kepulauan Nusantara Muh. Liki Abdul Hamid. “Pandangan
abad XVII dan XVIII . Bandung: Semesta Melayu:Pra dan Pasca
Mizan, 1994. Islam”. Dalam Afifah Abu Yazed.
Beg, M.A.J. Islamic and Western Concepts of Pengajian Tamadun Asia. Pahang:
Civilization. Kuala Lumpur: PTS Publications SBhd, 2003.
University of Malaya Press, 1985. P.Dato’ Dr Wan Hashim Haji Wan
Daniel Peret, Hubungan Budaya Dalam Teh.2012. Siapa Rumpun Melayu
Sejarah Dunia Melayu, Artikel Perkembangan dan kehebatannyaPada
majalah Archipel. Kuala Lumpur: Masa Silam.Hasil penelitian yang
Dewan Bahasa dan Pustaka disampaikan pada tanggal 7
Malaysia, 1998. November 2014 kepada Fakulti

34|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014
Ellya Roza: Internalisasi Nilai Islam dan Tamadun Melayu

Pengajian Pengurusan Pertahanan Lumpur: UKM, 1973.


Universiti Pertahanan Nasional Toynbee, A.J. A Study of Histor y.
Malaysia. Sungai Besi Kuala Lumpur. Abridgement by D.C. Somervell.
Siddiq Fadhil. Gerakan Islam Di Dunia Complete. London: Oxford
Melayu.Kuala Lumpur: ABIM, University Press, 1960.
1986. Taylor, Robert B. Cultural Ways a Concise
Syed Naquib Alatas. Islam Dalam Sejarah Intoduction to Cultural Anthropology.
dan Kebudayaan Melayu. Kuala Waveland Press, 1987.

35|TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama,


Vol.6, No.1 Januari-Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai