Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan Melayu Riau merupakan hasil cipta rasa dan karya orang

Melayu di Riau. Melayu adalah nama sub ras yang datang dari daratan

Cina Selatan yang tersebar dari pulau Pas di timur (Pasifik) ke barat

sampai Madagaskar dan juga di Selandia Baru bagian selatan. Sub ras

ini dienal juga sebagai Proto melayu (Puak Melayu Tua) yang mendiami

daerah pedalaman terpencil di Riau dengan memegang adat dan

tradisinya, kemudian Deutro Melayu (Puak Melayu muda) yang lebih

bersifat terbuka disbanding Puak Melayu Tua, yang mendiami daerah

pesisir pantai yang ramai disinggahi, karena menjadi jalur lalu lintas

perdagangan yang membuka peluang kepada penyerapan nilai-nilai

budaya luar (Lam Riau 2016)

Adat Istiadat dan budaya Melayu Riau adalah seperangkat nilai-nilai

kaidah- kaidah dan kebiasaan yang tumbuh dan berkembang sejak lama

bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang

telah dikenal, dihayati dan diamalkan oleh yang bersangkutan secara

berulang-ulang secara terus- menerus dan turun-temurun sepanjang

sejarah. adat istiadat dan budaya Melayu Riau yang tumbuh dan

berkembang sepanjang zaman tersebut dapat memberikan andil yang

cukup besar terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Melayu dan Riau ?

2. Bagaimana asal usul bangsa Melayu dan sejarah Riau ?

3. Bagaimana asal usul Bahasa Melayu dan Riau?

4. Jelaskan batas wilayah Melayu Pra Kolonial dan Provinsi Riau ?

5. Siapa saja nama-nama Gurbernur Riau ?

C. Tujuan Masalah

1. Agar bisa mengetahui pengertian Melayu dan Riau

2. Mengetahui asal usul Bangsa Melayu dan sejarah Riau

3. Mengetahui asal usul Bahasa Melayu dan Riau

4. Mengetahui batas wilayah Melayu Pra Kolonial dan Provinsi Riau

5. Mengetahui nama-nam Gurbernur Riau dan kapan berdiri Provinsi

Riau

BAB II
ISI

A. Pengertian Melayu dan Riau

Secara etimologi istilah melayu ditafsirkan oleh UNESCO pada tahun

1972 sebagai suatu suku bangsa Melayu yang mendiami Semenanjung

Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Madagaskar.

Istilah Melayu dipakai untuk merujuk kepada nama bangsa atau bahasa

adalah suatu hal yang baru dalam sejarah. Pada awalnya istilah melayu

hanya dipakai untuk merujuk kepada keturunan raja-raja Melayu dari

Sumatera atau Malaka. Tetapi sejak abad ke-17 istilah melayu mulai dipakai

untuk merujuk kepada suatu bangsa.

Istilah Melayu dipakai untuk merujuk kepada nama bangsa atau

bahasa adalah suatu hal yang baru dalam sejarah. Pada awalnya istilah

melayu hanya dipakai untuk merujuk kepada keturunan raja-raja Melayu

dari Sumatera atau Malaka. Tetapi sejak abad ke-17 istilah melayu mulai

dipakai untuk merujuk kepada suatu bangsa. Sedangkan menurut KBBI

melayu yaitu suku bangsa dan bahasa di Sumatra, Semenanjung, Malaysia

dan berbagai daerah di Asia Tenggara

Istilah Melayu mungkin berasal daripada nama sebuah anak sungai disekitar

pantai timur sumatera yang bernama Sungai Melayu di hulu Sungai Batang Hari.

Di sana terletak Kerajaan Melayu yang berdiri sebelum atau semasa berdirinya

Kerajaan Sriwijaya (abad 6-7 masehi). Secara etimologis, istilah "Melayu" berasal

dari perkataan Sanskrit "Malaya" yang berarti "bukit" atau tanah tinggi. Secara

sempit istilah melayu merujuk kepada ras atau suku yang mendiami sebagian

wilayah Asia Tenggara.


Muchtar Lutfi membagi pengertian “Melayu” dalam tiga pengertian.

Pertama, Melayu dalam arti satu ras diantara ras-ras lain. Ras Melayu adalah ras

yang berkulit cokelat. Ras Melayu adalah hasil campuran dari ras Mongol yang

berkulit kuning, Dravida yang berkulit hitam, dan Aria yang berkulit putih. Kedua,

Melayu dalam arti sebagai suku bangsa. Akibat perkembangan sejarah dan

perubahan politik, ras Melayu sekarang terbagi dalam beberapa negara, seperti

Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina dan Madagaskar.

Dalam kesatuan bangsa masing-masing negara, Melayu tidak dipandang sebagai

ras, tetapi sebagai suku bangsa. Ketiga, Melayu dalam pengertian suku atau etnis.

Tengku Luckman Sinar mendeskripsikan bahwa seseorang dianggap sebagai

Melayu apabila telah memenuhi syarat sebagai orang Islam, berbicara bahasa

Melayu, mempergunakan adat istiadat Melayu, dan memenuhi syarat menetap di

tempat tertentu. Jadi, istilah Melayu adalah berdasarkan kultural.

B. Sejarah Riau dan Asal Usul Bahasa Melayu

Riau merupakan kawasan yang berada di Provinsi Sumatera

Tengah bersama Sumatera Barat dan Jambi. Sayangnya, pemekaran

kawasan tersebut tidak berdampak signifikan bagi pembangunan

Riau di berbagai sektor. Hingga akhirnya masyarakat Riau

berinisiatif mendirikan provinsi baru, dan melepaskan diri dari

provinsi Sumatera Barat dan Jambi.

Gerakan tersebut dimulai dengan Kongres Pemuda Riau (KPR)

I pada tanggal 17 Oktober 1954 di Kota Pekanbaru. Kongres

pertama tersebut menjadi momen awal terbentuknya Badan Kongres


Pemuda Riau (BKPR) pada tanggal 27 Desember 1954. Selanjutnya,

perwakilan BKPR berinisiatif menemui Menteri Dalam Negeri untuk

mewujudkan otonomi daerah sebagai provinsi mandiri. Langkah

besar ini pun sangat didukung oleh segenap masyarakat Riau.

Pada tanggal 25 Februari 1955, sidang pleno Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) Bengkalis

merumuskan bahan-bahan konferensi Desentralisasi /DPRDS/ DPDS

se-Indonesia yang diadakan di Bandung tanggal 10 hingga 14 Maret

1955. Keputusan konferensi tersebut menyatakan bahwa Riau sah

menjadi provinsi mandiri terhitung sejak 7 Agustus 1957.

Perkembangan Provinsi Riau selanjutnya diputuskan pada

Kongres Rakyat Riau (KRR) yang diadakan pada tanggal 31 Januari

hingga 2 Februari 1956. KKR menjadi wadah bagi Provinsi Riau

untuk menyatakan :

1. Keinginan agar Kabupaten Kampar, Bengkalis, Indragiri, dan

Kepulauan Riau dijadikan daerah otonomi tingkat satu.

2. Niat supaya Bangsa Indonesia bersedia tinggal dan mencari

nafkah di Riau tanpa memandang perbedaan suku.

3. Implementasi berbagai usaha untuk mewujudkan tujuan Provinsi

Riau.

4. Tuntutan agar pembentukan Provinsi Riau disamakan dengan

pembentukan berbagai provinsi di Aceh, Nusa Tenggara,

Kalimantan, dan Sulawesi.


Ada tiga versi cerita yang dipercaya sebagai asal mula nama

Riau. Menurut penuturan sastrawan Hasan Junus, versi pertama

berasal dari toponomi Riau yang memiliki banyak sungai. Orang-

orang Portugis pun sering menyebutnya dengan kata rio yang berarti

sungai. Versi kedua adalah sebutan “riahi“ dari tokoh Sinbad Al-

Bahar untuk suatu tempat di Pulau Bintan.

Sementara itu, versi ketiga menyatakan bahwa Riau berasal

dari kata “rioh atau riuh“ yang artinya hiruk pikuk atau ramai orang

bekerja. Konon kabarnya, pengucapan kata Riau berasal dari

masyarakat setempat. Hal tersebut bermula dari pendirian negeri

baru di Sungai Carang sebagai pusat kerajaan. Hulu sungai tersebut

kemudian diberi nama Ulu Riau.

Asal usul bangsa melayu merupakan sesuatu yang sukar di

tentukan,walaupun terdapat beberapa kajian dilakukan untuk menjelaskan

pekara ini,tetapi kata sepakat antara sarjana belum dicapai.secara amnya

terdapat 2 teori mengenai asal usul bangsa melayu iaitu (a) bangsa Melayu

berasal dari Yunnan (Teori Yunnan ), dan (b) bangsa Melayu berasal dari

Nusantara (Teori Nusantara). Selain itu ada juga pendapat yang mengatakan

bahawa orang minangkabau itu berasal daripada pengikut Nabi Nuh,iaitu

bangsa Ark yang mendarat di muara sungai Jambi dan Palembang,semasa

banjir besar berlaku di bumi.tetapi pendapat ini masih belum mendapat bukti

yang kukuh. Teori ini disokong oleh beberapa sarjana R.H.Geldern,J.H.C

Kern,J.R Foster,J.R Logen,Slametmuljana dan juga Asmah Haji


Omar.secara keseluruhannya, alasan-alasan yang menyokong teori ini adalah

seperi (a) Kapak Tua yang mirip kepada Kapak Tua di Asia Tengah di

Kepulauan Melayu .perkara ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari

Asia Tengah ke Kepulauan Melayu; (b) Adat resam bangsa Melayu mirip

kepada suku Naga di daerah Assam (berhampiran dengan sempadan India

dengan Myanmar); (c) Bahasa Melayu adalah serumpun dengan bahasa di

kemboja. Lebih lanjut lagi,penduduk di Kemboja mungkin berasal dari

dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong.perhubungan bangsa

Melayu dengan bangsa Kemboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan

dataran Yunnan. Teori ini merupakan teori yang popular yakni diterima

umum,contohnya dalam buku Teks Pengajian Malaysia adapun menyatakan

”nenek moyang” orang melayu itu berasal dari Yunnan.

Berdasarkan teori ini.dikatakan orang melayu datang dari Yunnan ke

Kepulauan Melayu menerusi tiga gelombang yang utama,iaitu orang

Negrito,Melayu Proto,dan juga Melayu Deutro.

Gelombang pertama dikenali sebagai Melayu-Proto yang berlaku kira-

kira 2500 tahun Sebelum Masehi,Kira-kira dalam tahun 1500 tahun Sebelum

Masehi, datang pula gelombang kedua yang dikenali sebagai Melayu-

Deutro. Mereka mendiami daerah-daerah yang subur di pinggir pantai dan

tanah lembah Asia Tenggara. Kehadiran mereka ini menyebabkan orang-

orang Melayu-Proto seperti orang-orangJakun, Mahmeri, Jahut, Temuan,

Biduanda dan beberapa kelompok kecil yang lain berpindah ke kawasan

pedalaman. Justeru itu, Melayu-Deutro ini merupakan masyarakat Melayu


yang ada pada masa kini.

a. Orang Negrito

Orang Neggrito merupakan penduduk paling awal di Kepulauan

Melayu,dipercayai berasal daripada golongan Austronesia di

Yunnanmereka dikatakan berada di sini sejak 1000 SM berdasarkan

penerokaan arkeologi di Gua Cha,Kelantan.daripada orang Negrito telah

diperturunkan orang semang yang mempunyai ciri-ciri fizikal berkulit

gelap,berambut kerinting,bermata bundar,berhidung lebar,berbibir

penuh,serta saiz badan yang pendek,keturunannya orang Asli di

semenanjung Malaysia,Dayak di Sarawak dan Batak di Sumatera

Menurut pendapat asmah haji omar sebelum perpindahan

penduduk dari asia berlaku,kepuluan melayu (Nusantara) ini telah ada

penghuninya yang kemudian di namai sebagai penduduk asli,ada ahli

sejarah yang mengatakan bahawa mereka yang tinggal di semenanjung

Tanah Melayu ini dikenali sebagai orang Negrito.orang Negrito ini

diperkirakan telah ada sejak tahun 8000 SM (sebelum masihi ).mereka

tinggal di dalam gua dan mata pencarian mereka memburu

binatang.Alat perburuan mereka diperbuat daripada batu dan zaman ini

di sebut sebagai zaman Batu pertengahan.Di kedah sebagai contoh,pada

tahun 5000 SM,iaitu pada zaman paleolit dan mesolit,telah didiami oleh

orang Austronesia yang menurunkan orang Negerito,Sakai,Semai.

b. Melayu Proto

Asal yang kedua ialah Melayu-Proto,Berdasarkan pendapat yang


mengatakan bahawa orang melayu ini berasal dari Asia

Tengah,perpindahan tersebut (yang pertama) diperkirakan pada tahun

2500 SM,mereka ini kemudian dinamai sebagai Melayu-

Proto,peradaban orang melayu-proto ini lebih maju sedikit daripada

orang Negrito. Orang Melayu-proto telah pandai membuat alat bercucuk

tanam,membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan kehidupan

mereka berpindah randah.zaman mereka ini dinamai Neolitik atau

Zaman Batu Baru.Terdapat satu lagi persamaan antara Melayu Proto

dimana dikenali sebagai Melayu Negosiddek dimana kebanyakan

terdapat disebuah pulau yang di kenali sebagai Pinang,Melayu

Negosiddek ini mahir dalam bidang lautan tetapi tidak pandai berenang.

c. Melayu Deutro

Kumpulan ketiga dikenali sebagai Melayu Deutro.perpindahan

penduduk yang kedua dari Asia yang dikatakan dari daerah Yunan

diperkirakan berlaku pada tahun 1500 SM.mereka dinamai Melayu-

Deutro dan telah mempunyai peradaban yang lebih maju daripada

melayu proto.Melayu-Deutro telah mengenal kebudayaan logam.mereka

telah menggunakan alat perburuan dan pertanian daripada besi.Zaman

mereka ini dinamai Zaman Logam,mereka hidup di tepi pantai dan

menyebar hampir di seluruh kepulauan melayu ini. Kedatangan orang

melayu-Deutro ini dengan sendirinya telah mengakibatkan perpindahan

orang melayu-proto ke pendalaman sesuai dengan cara hidup mereka


yang berpindah randah.berlainan dengan melayu-proto,melayu deutro

ini hidup secara berkelompok dan tinggal menetap di sesuatu

tempat.mereka yang tinggal tepi pantai hidup sebagai nelayan dan

sebahagian lagi mendirikan kampung berhampiran sungai dan lembah

yang subur.hidup mereka sebagai petani dan memburu binatang.orang

melayu deutro ini telah pandai bermasyarakat,mereka biasanya memilih

seorang ketua yang tugasnya sebagai ketua pemerintahan dan sekaligus

ketua agama,Agama yang mereka anuti itu ialah animisme.

Keturunannya orang Melayu di Malaysia dikatakan lebih bijak

dan mahir daripada Melayu Proto.Bijak dalam bidang astronomi,

pelayaran dan bercucuk tanam.Bilangan lebih banyak daripada Melayu

Proto.Menduduki kawasan pantai dan lembah di Asia Tenggara.Orang

ini, kumpulan pertama dan kedua, dikenali sebagai Austronesia.

Bahasa-bahasa yang terdapat di Nusantara sekarang berpunca daripada

bahasa Austronesia ini.

d. Teori Nusantara

Teori ini disoking oleh sarjana-sarjana seperti

J.Crawfurd,K.Himly,Sutan Takdir Alisjahbana dan juga Gorys

Keraf.Teori ini adalah disokong dengan alasan-alasan seperti di bawah

 Bangsa Melayu dan Bangsa Kawa mempunyai tamadun yang tinggi

 Pada abab ke 19,Taraf ini hanya dapat dicapai setelah

perkembangan budaya yang lama.pekara ini menunjukan orang


Melayu tidak berasal dari mana-mana,tetapi berasa dan

berkembang di Nusantara

 K.Himly tidak bersetuju dengan pendapat yang mengatakan

bahawa

 Bahasa Melayu serumpun dengan Bahasa Champa.baginya

 Persamaan yang berlaku di kedua-dua bahasa adalah satu fenomena

” ambilan ”

 Manusia Kuno Homo Soloinensis dan Homo Wajakensis terdapat

di pulau jawa.penemuan manusia kuno ini di pulau jawa

menunjukkan adanya kemungkinan orang melayu itu keturunan

daripada manusia kuno tersebut yakni berasal daripada jawa dan

mewujudkan tamadun bersendirian

 Bahasa di Nusantara (Bahasa Austrinesia ) mempunyai perbezaan

yang ketara dengan bahasa di Asia Tengah (Bahasa Indo-Eropah )

Dalam buku Sejarah Melayu disebut bahwa Melayu adalah nama

sungai di Sumatera Selatan yang mengalir disekitar bukit Si Guntang dekat

Palembang. Si Guntang merupakan tempat pemunculan pertama tiga orang

raja yang datang ke alam Melayu. Mereka adalah asal dari keturunan raja-

raja Melayu di Palembang (Singapura, Malaka dan Johor), Minangkabau

dan Tanjung Pura. Sejarah Melayu (Malay Annals) merupakan karya tulis

yang paling penting dalam bahasa Melayu yang merupakan sumber yang

otentik untuk informasi mengenai ke-Melayu-an. Disusun sekitar tahun

1612 tetapi didasarkan catatan-catatan yang lebih tua. Disebut juga bahwa
anggota kerajaan Malaka menyebut diri mereka keturunan Melayu dari

daerah Palembang. Seperti keluarga raja-raja di Negeri Sembilan yaitu:

Yang Dipertuan Ali Alamsyah yang dianggap keturunan langsung dari Raja

Minangkabau terakhir. Pada waktu itu sebutan Melayu merujuk pada

keturunan sekelompok kecil orang Sumatera pilihan. Seiring dengan

berjalannya waktu definisi Melayu berdasarkan ras ini mulai ditinggalkan.

C. Asal Usul Bahasa Melayu

Bangsa Melayu berasal daripada kelompok Austronesia, iaitu

kelompok manusia yang berasal dari daerah Yunan di China yang

kemudiannya berhijrah dalam bentuk beberapa gelombang

pergerakan manusia dan akhirnya menduduki wilayah Asia

Tenggara.

Gelombang pertama dikenali sebagai Melayu Proto dan

berlaku kira-kira 2500 tahun sebelum Masehi. Kira-kira dalam

tahun 1500 tahun Sebelum Masehi, datang pula gelombang kedua

yang dikenali sebagai Melayu Deutro. Mereka mendiami daerah-

daerah yang subur di pinggir pantai dan tanah lembah Asia

Tenggara. Kehadiran mereka ini menyebabkan orang-orang Melayu

Proto seperti orang-orang Jakun, Mahmeri, Jahut, Temuan,

Biduanda dan beberapa kelompok kecil yang lain berpindah ke

kawasan pedalaman. Justeru itu, Melayu Deutro ini merupakan


masyarakat Melayu yang ada pada masa kini.

Bahasa Melayu berasal daripada rumpun bahasa Austronesia,

manakala bahasabahasa Austronesia ini berasal daripada keluarga

bahasa Austris. Selain daripada rumpun bahasa Austronesia,

rumpun bahasa Austro-Asia dan rumpun bahasa Tibet Cina.

Rumpun bahasa Austronesia ini pula terbagi pada empat

kelompok yang lebih kecil :

1. Bahasa-bahasa Kepulauan Melayu atau Bahasa Nusantara.

Contoh : bahasa Melayu, Aceh, Jawa, Sunda, Dayak, Tagalog,

Solo, Roto, Sika dan lain-lain.

2. Bahasa-bahasa Polinesia. Contoh : bahasa Hawaii, Tonga, Maori,

Haiti

3. Bahasa-bahasa Melanesia. Contoh : bahasa-bahasa di Kepulauan

Fiji, Irian and Kepulaun Caledonia

4. Bahasa-bahasa Mikronesia. Contoh : bahasa-bahasa di

Kepulauan Marianna, Marshall, Carolina dan Gilbert.

Bahasa Melayu tergolong dalam cabang Bahasa-bahasa

Nusantara yang mempunyai bahasa yang paling banyak, yaitu kira-

kira 200 hingga 300 bahasa. Bentuk Bahasa Melayu yang dituturkan

di Kepulauan Melayu pada zaman dahulu dikenali sebagai Bahasa

Melayu Kuno dan jauh berbeda dengan Bahasa Melayu yang


modern. Bentuk Bahasa Melayu Kuno hanya dapat dilihat melalui

kesan tinggalan sejarah seperti batu-batu bersurat.

Batu-batu bersurat yang menggunakan Bahasa Melayu

dipercayai ditulis bermula pada akhir abad ke-7. Sebanyak empat

batu bersurat telah dijumpai yang mempunyai tarikh tersebut :

1. Batu Bersurat Kedukan Bukit (683 M) – Palembang

2. Batu Bersurat Talang Tuwo (684 M) – Palembang

3. Batu Bersurat Kota Kapor (686 M) – Pulau Bangka, Palembang

4. Batu Bersurat Karang Brahi (686 M) – Palembang

Berpandukan isinya, penulisan di batu bersurat tersebut dibuat

atas arahan raja Sriwijaya, sebuah kerajaan yang mempunyai

kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, Semenanjung Tanah Melayu,

Segenting Kra dan Sri Lanka. Oleh itu, ini menunjukkan bahwa

Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa resmi dan bahasa

pentadbiran kerajaan Sriwijaya, sekaligus meluaskan penyebaran

Bahasa Melayu ke tanah jajahan takluknya. Walaupun bahasa pada

batu bersurat itu masih berbahasa Sanskrit, akan tetapi masih terdapat

pengaruh Bahasa Melayu Kuno di dalamnya.

Istilah “Melayu” timbul buat pertama kali dalam tulisan Cina

pada tahun 644 dan 645 Masehi. Tulisan ini menyebut mengenai
orang “Mo-Lo-Yue” yang mengirimkan utusan ke Negeri China

untuk mempersembahkan hasil-hasil bumi keada Raja China.

Letaknya kerajaan “Mo-Lo-Yue” ini tidak dapat dipastikan dengan

tegas. Ada yang mencatatkan di Semenanjung Tanah Melayu dan di

Jambi, Sumatera. Selain daripada empat batu bersurat yang

disebutkan tadi, terdapat juga bahan-bahan lain yang dihasilkan

dalam zaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga ke-

13.Masehi.

1. Perkembangan Bahasa Melayu

Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu ke

dalam tiga tahap utama, yaitu :

 Bahasa Melayu Kuna (abad ke-7 hingga abad ke-13)

 Bahasa Melayu Klasik, mulai ditulis dengan huruf Jawi

(sejak abad ke-15)

 Bahasa Melayu Modern (sejak abad ke-20)

2. Bahasa Melayu Kuno 

Merupakan keluarga bahasa Nusantara. Kegemilangannya

dari abad ke-7 hingga abad ke-13 pada zaman kerajaan

Sriwijaya, sebagai lingua franca dan bahasa pentakbiran.

Penuturnya di Semenanjung, Kepulauan Riau dan Sumatera. Ia

menjadi lingua franca dan sebagai bahasa pentakbiran karena:


 Bersifat sederhana dan mudah menerima pengaruh luar

 Tidak terikat kepada perbedaan susun lapis masyarakat

 Mempunyai sistem yang lebih mudah berbanding dengan

bahasa Jawa

Banyak dipengaruhi oleh sistem bahasa Sanskrit. Bahasa

Sanskrit kemudian dikenal pasti menyumbang kepada

pengkayaan kosa kata dan ciri-ciri keilmuaan (kesarjanaan)

Bahasa Melayu. Bahasa Melayu mudah dipengaruhi Sanskrit

karena:

 Pengaruh agama Hindu

 Bahasa Sanskrit terletak dalam kelas bangsawan, dan

dikatakan mempunyai hierarki yang tinggi

 Sifat bahasa Melayu yang mudah dilentur mengikut keadaan

dan keperluan. Bahasa Melayu kuno pada batu-batu bersurat

abad ke-7 yang ditulis dengan huruf Pallawa : Batu bersurat

di Kedukan Bukit, Palembang (683 M), Batu bersurat di

Talang Ruwo, dekat Palembang (684 M) Batu bersurat di

Kota Kampur, Pulau Bangka (686 M), Batu bersurat di

Karang Brahi, Meringin, daerah Hulu Jambi (686 M)

Bahasa Melayu kuno pada batu bersurat di Gandasuli, Jawa

Tengah (832 M) ditulis dalam huruf Nagiri. Ciri-ciri bahasa Melayu


kuno:

 Penuh dengan kata-kata pinjaman Sanskrit

 Susunan ayat bersifat Melayu

 Bunyi b ialah w dalam Melayu kuno (Contoh: bulan – wulan)

 Bunyi e pepet tidak wujud (Contoh dengan – dngan atau

dangan)

 Awalan ber- ialah mar- dalam Melayu kuno (contoh: berlepas-

marlapas)

 Awalan di- ialah ni- dalam bahasa Melayu kuno (Contoh:

diperbuat – niparwuat)

 Ada bunyi konsonan yang diaspirasikan seperti bh, th, ph, dh,

kh, h (Contoh: sukhatshitta)

 Huruf h hilang dalam bahasa moden (Contoh: semua-samuha,

saya: sahaya)

D. Batas Wilayah Melayu Pra Kolonial dan Provinsi Riau


Batas wilayah Provinsi Riau :
Utara : Laut Tiongkok Selatan, Laut Natuna, Kamboja dan Vietnam
Timur : Pulau Kalimantan, Kalimantan Barat, Malaysia Timur, Selat
Karimata
Selatan : Selat Berhala, Kepulauan Bangka Belitung,
Barat : Pulau Sumatra, Riau, Jambi, Malaysia Barat, Singapura

E. Nama- nama Gubernur


1. Mohammad Amin
2. Kaharuddin Nasution
3.

Anda mungkin juga menyukai