Penghargaan (Respect)
Dalam konteks komunikasi, penghargaan berkaitan dengan cara kita
memperlakukan orang lain dengan menjaga harga dirinya dan
memperlakukan seseorang sebagaimana sepatutnya, sesuai karakteristik
orang tersebut. Penghargaan juga berarti menghormati berbagai pikiran,
perasaan, status sosialnya, keadaan dan latar belakang mitra komunikasi
kita.
Penghargaan dilingkunngan melayu diberikan kepada semua orang,
terlepas apaun keadaanya. Hal ini tertuang dalam sebuah ungkapan berikut :
Kesantunan (modesty)
Sopan santun atau kesantunan dalam konteks ini diartikan sebagai
tindakan komunikasi verbal dan nonverbal yang lemah lembut, beradap,
tidak menyalahkan, menggunakan kata kata yang baik dan halus, menepis
kata kata yang buruk, mau mendengar dan mampu menjaga perasaan
orang lain. Secara lengkap ungkapan kesantunan komunikasi tersebut
terangkum dalam 17 ungkapan kesantunan melayu sebagai berikut :
Pemaafan (forgiveness)
Orang melayu sepenuhnya sadar bahwa dalam berkomunikasi potensi
berbuat salah sangat terbuka. Ketika salah paham terjadi, tugas pelaku
komunikasi adalah meminta maaf sebagai tertuang dalam peribahasa
salah langkah kaki surut, salah kata minta maaf atau ungkapan yang
sejenis salah langkah berbalik, salah makan dimuntahkan, salah ucap
minta maaf. Meminta maaf adalah mekanisme untuk menormalisasi
hubungan yang cedera dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan akibat
komunikasi yang buruk.
Kewajaran (fairness)
Sikap merasa setara membuat orang melayu lebih suka berkomunikasi
dengan cara yang wajar, tidak terlalu merendah dan tidak merasa lebih
tinggi, sikap seperti ini dalam istilah melayu disebut berpada pada yang
artinya ditengah tengah saja. Dalam konteks komunikasi, orang melayu
diminta bersikap wajar dan sepantasnya ketika berkomunikasi dengan orang
lain seperti yang tertulis dalam ungkapan
Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan terhadap mitra komunikasi merupakan nilai yang sangat
penting dalam system keyakinan orang melayu. Sekali orang berselingkuh
dengan kebenaran, selamanya orang tidak akan percaya. Ungkapan melayu
mengatakan sekali lancing keujian, seumur hidup orang tak akan percaya.
Ungkapan ini memperlihatkan bahwa akibat dari kebohongan atau ketidak
jujuran adalah hilangnya kredibilitas seseorang.