Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rasyidah Rasyid

NIM : 2062201072

Mata Kuliah : Budaya Melayu

Kelas : Anvulan 05

1. Manfaat mempelajari Budaya Melayu bagi mahasiswa:


a. Dapat mengetahui lebih tentang Budaya Melayu Riau
b. Menambah wawasan tentang Budaya Melayu Riau
c. Agar Budaya Melayu Riau dapat terus di lestarikan
d. Menimbulkan rasa cinta terhadap Budaya Melayu Riau
e. Menunjunjung tinggi martabat serta marwah Melayu Riau

2. 7 Nilai unilak, yaitu :


a. Religius yaitu Berpegang teguh pada tataran agama.
b. Jujur yaitu Dapat dipercaya, perkataan sesuai perbuatan dan bertindak tanpa pilih kasih.
c. Visioner yaitu Memiliki wawasan jauh ke depan.
d. Bijaksana yaitu Bekerja dengan akal budi, penuh pertimbangan dan hati-hati.
e. Disiplin yaitu Taat dan patuh terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku serta
menjalankan dengan penuh tanggung jawab.
f. Bermartabat yaitu Menghargai diri sendiri dengan menjalankan peran sosial
kemasyarakatan sebagai tanggung jawab inteletual dan pemelihara budaya melayu.
g. Kerjasama yaitu Saling berbagi, menghargai dan menjaga sinergi untuk tujuan yang
ditetapkan bersama.

3. Asal muasal nama Riau


Menurut sastrawan Hasan Junus yang merupakan keturunan langsung dari Raja Ali Haji
mengatakan bahwa ada tiga kemungkinan asal usul penyebutannya Riau. Pertama, toponomi Riau
berasal dari penamaan orang Portugis Rio yang berarti sungai.
Kedua, tokoh Sinbad al-Bahar dalam kitab Alfu Laila Wa Laila menyebut ''Riahi'' untuk suatu
tempat di Pulau Bintan, seperti yang pernah dikemukakan oleh almarhum Oemar Amin Hoesin
dalam pidatonya ketika terbentuknya Provinsi Riau.
Ketiga, diambil dari kata "Rioh atau Riuh" yang berarti hiruk-pikuk, ramai orang bekerja. Dari
ketiga kemungkinan di atas, kata "Rioh atau Riuh" merupakan hal yang paling sangat mendasar
penyebutan nama Riau.
Nama Riau yang berpangkal dari ucapan rakyat setempat, konon berasal dari suatu peristiwa
ketika didirikannya negeri baru di sungai Carang untuk jadikan pusat kerajaan. Hulu sungai itulah
yang kemudian bernama Ulu Riau.

4. Lambang social masyarakat melayu Riau


Nama Lambang: “Adat bersendikan syarak”.

Makna Lambang: Lambang Lembaga Adat Melayu Riau melukiskan tata pergaulan hidup
masyarakat dalam daerah Riau pada umumnya yang berpegang pada pedoman, norma, kebiasaan,
dan adat istiadat, serta bersendikan kaidah Islam.

Lambang terdiri dari:


1. Lukisan dan pengertiannya:
a. Payung: melambangkan kebesaran Melayu Riau dan melindungi kehidupan
masyarakat.
b. Kalimah Allah dan Muhammad bertangkup: melukiskan keyakinan masyarakat
Melayu Riau, dan syarak merupakan sendi daripada adat.
c. Bintang: Nur Muhammad.
d. Semerit atau Cerana: melambangkan wadah tempat bermusyawarah dari kesatuan
masyarakat.
e. 7 helai daun inai: merupakan perlengkapan dalam upacara adat.
f. 5 helai daun sirih: merupakan alat perlambang adat dalam lingkungan Melayu Riau.
2. Warna dan pengertiannya:
a. Hitam: melukiskan ketenangan, keabadian, dan kekekalan
b. Kuning: melukiskan kebesaran dan keagungan.
c. Putih: melukiskan kebersihan dan kesucian.
d. Hijau muda: melukiskan ketaqwaan, kesuburan dan kemakmuran.
e. Merah: melukiskan keperwiraam dan keperkasaan
3. Perisai: Bis Kuning

5. Asal muasal orang melayu


Asal usul ras melayu adalah sesuatu yang sulit untuk ditentukan, walaupun ada beberapa
penelitian yang dilakukan untuk memperjelas hal ini, namun konsensus di antara para ulama tidak
tercapai.secara umum ada 2 teori tentang asal usul ras melayu yaitu (a ) Melayu berasal dari
Yunnan (Teori Yunnan), dan (b) berasal dari Melayu Nusantara (Teori Nusantara). Selain itu, ada
juga pendapat yang mengatakan bahwa orang Minangkabau berasal dari pengikut Nabi Nuh,
orang-orang Bahtera yang mendarat di muara sungai Jambi dan Palembang, pada saat banjir besar
yang terjadi di bumi. pendapat belum mendapat bukti yang kuat.
 
Teori ini didukung oleh beberapa ulama RHGeldern, JHC Kern, JR Foster, JR Logen,
Slametmuljana dan juga Asmah Haji Omar..perkara kepulauan Melayu menunjukkan migrasi
mereka dari Asia Tengah ke kepulauan Melayu; adat istiadat orang Melayu mirip dengan suku
Naga di Assam (dekat perbatasan India dengan Myanmar); Bahasa Inggris serumpun dengan
bahasa Kamboja. Selanjutnya orang-orang di Kamboja mungkin datang dari dataran tinggi
Yunnan ke sungai Mekong.perhubungan orang Melayu dengan bangsa Kamboja dan menandakan
hubungannya dengan dataran tinggi Yunnan. Teori ini merupakan teori populer yang diterima
secara umum, Berdasarkan teori ini.dikatakan Melayu datang dari Yunnan ke Kepulauan Melayu
dalam tiga gelombang, yaitu Negrito, Melayu Proto, dan Melayu Deutro.
 

Gelombang pertama dikenal sebagai Proto-Melayu yang terjadi sekitar 2500 tahun SM, sekitar
tahun 1500 SM, datang gelombang kedua yang dikenal sebagai Melayu-Deutro. Mereka
mendiami daerah pesisir yang subur dan dataran rendah Asia Tenggara. Kehadiran mereka
menyebabkan orang-orang Proto-Melayu seperti orang Jakun, Mahmeri, Jahut, Temuan,
Biduanda dan beberapa kelompok kecil lainnya pindah ke pedalaman. Oleh karena itu, Melayu-
Deutro inilah komunitas yang ada saat ini.
 
Orang Negrito
 
Orang Neggrito adalah penduduk paling awal di Kepulauan Melayu, diyakini berasal dari
kelompok Austronesia di Yunnanmereka dikatakan telah ada di sini sejak 1000 SM berdasarkan
penjelajahan arkeologi di Gua Cha, Kelantan.daripada Negritos telah menyerahkan inang yang
memiliki ciri-ciri fisik berkulit gelap, keriting pirang, bermata bulat, berhidung lebar, berbibir
penuh, dan berbadan pendek, keturunan dari Orang Asli di semenanjung Malaysia, Dayak di
Sarawak dan Batak di Sumatera
 
Pendapat Asmah Haji Omar sebelum migrasi dari Asia terjadi, Kepuluan Melayu (Kepulauan
Melayu) memiliki penduduk yang kemudian disebut sebagai penduduk asli, ada sejarawan yang
mengatakan bahwa mereka tinggal di semenanjung Melayu yang dikenal sebagai Negrito
Negrito.orang ini diperkirakan sudah ada sejak 8000 SM (SM). Mereka tinggal di gua-gua dan
mata pencaharian mereka berburu binatang. Alat berburu mereka terbuat dari batu dan periode ini
disebut Zaman Batu Pertengahan. Di Kedah misalnya, pada tahun 5000 SM, yaitu pada masa
Paleolitikum dan Mesolitikum, didiami oleh bangsa Austronesia yang merupakan keturunan dari
Negerito, Sakai, Semai dan sebagainya.
 
Proto-Melayu
 
Awalnya yang kedua adalah Proto-Melayu, berdasarkan anggapan bahwa orang Melayu berasal
dari Asia Tengah, perpindahan (pertama) diperkirakan pada 2500 SM, mereka kemudian dinamai
sebagai Proto-Melayu, peradaban Melayu-Proto adalah beberapa orang Negrito yang lebih
maju. Melayu-Proto pandai membuat alat pertanian, gerabah, dan alat perhiasan mereka pindah
randah.zaman hidup mereka dinamai Neolitik atau Zaman Batu Baru.Terdapat kesamaan lain
antara Negosiddek Melayu-Proto yang dikenal sebagai yang paling banyak tersedia di Pulau yang
dikenal dengan nama Pinang, Negosiddek Indonesia ini ahli dalam lautan, tetapi tidak tahu cara
berenang
 
Deutro Melayu
 
Kelompok ketiga yang dikenal sebagai Deutro Melayu.perpindahan penduduk kedua di Asia
mengatakan provinsi Yunnan pada tahun 1500 diperkirakan terjadi SM.mereka disebut Melayu-
Deutro dan telah memiliki peradaban yang lebih maju dari proto Melayu.Melayu-Deutro harus
tahu budaya logam.mereka telah menggunakan alat berburu dan bercocok tanam selain mereka
besi.Zaman disebut Logam, mereka tinggal di tepi pantai dan tersebar merata di seluruh nusantara
melayu. Kedatangan orang Melayu-Deutro ini sendiri telah mengakibatkan migrasi proto-Melayu
semakin dalam sesuai dengan cara hidup mereka yang pindah randah.berlainan dengan proto-
Melayu, orang-orang Melayu Deutro hidup berkelompok dan hidup di suatu tempat .
Ras Melayu di MalaysiaDikatakan lebih bijaksana dan lebih terampil dari Melayu dan
Proto.Bijak dalam astronomi, navigasi dan olah tanah tanam.Bilangan Melayu lebih dari
Proto.Menduduki daerah pesisir dan lembah di Tenggara ini.Orang Asia, kelompok pertama dan
kedua, dikenal sebagai Austronesia. Bahasa-bahasa yang terdapat di Nusantara saat ini berasal
dari bahasa Austronesia ini

Anda mungkin juga menyukai