Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN


KEDUDUKAN BAHASA
INDONESIA

Anggota :
1. Aldo Refanda Putra Parindra (236121211)
2. Rudi Islamudin (236121214)
3. Nurul Intan Khoirunnisa (236121204)
4. Wulan Setianingsih (236121215)
Daftar Isi
BAB I
Latar Belakang………………………………………………………………………..iii
Identifikasi Masalah…………………………...……………………………………...iv
Rumusan Masalah………………………………………………………………...…..iv
Tujuan……………………………………………………………………………..….iv
BAB II
Pembahasan…………………………………………………………………………...iv

BAB III
Kesimpulan………………………………………………………………………..…vii
Daftar Pustaka………………………………………………………………………..vii
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan
bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan
bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan
berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa
perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di
seluruh Asia Tenggara.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku
pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku
di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara
maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar
Nusantara.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan
kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye
Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti
Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan
Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama
Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan
antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan
bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah
Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu
menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia,
bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul
dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi
antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda
Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat.
Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam
memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus
1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat
Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

B. Identifikasi Masalah
1. Rumpun Bahasa Melayu
2. Kelahiran Bahasa Indonesia Secaara Sosiologis dan Yuridis
3. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
4. Alasan Bahasa Melayu Bisa Menjadi Bahasa Indonesia

C. Rumusan Masalah
Selama ini, apa saja perkembangan yang terjadi pada Bahasa Indonesia?

D. Tujuan
1. Menumbuhkan Rasa Menghargai Bahasa Indonesia
2. Melestarikan Bahasa Indonesia

BAB II
A. Pembahasan

Rumpun Bahasa Melayu


Pada perkembangannya, kata Melayu sudah sangat dikenal dan familiar, melayu bisa
diidentikkan dari segi bahasa, bisa juga di identikkan dari segi ras (Antropologi) yang dikenal
dengan Ras Malayan Mongoloid. Istilah Melayu mempunyai maksud yang dalam dan luas
karena terdapat dua pengertian pada istilah Melayu yaitu melayu dan kemelayuan. Melayu
dimaksudkan sebagai suatu rumpun bangsa Melayu yang menggunakan bahasa Melayu
sedangkan kemelayuan mengandung arti nilai panutan dan jati diri Melayu, oleh karena itu
istilah Melayu boleh dipahamai berdasarkan beberapa kriteria. Pertama rumpun bangsa dan
bahasanya yaitu Melayu. Kedua berbagai suku yang tergolong dalam Melayu (Ellya Roza,
2016:14). Bagi masyarakat Melayu di Malaya (Malaysia), nama Melayu itu adalah nama
tunggal (singular) yaitu nama bangsa, mereka menamakan Kepulauan Asia Tenggara. Pulau-
pulau Melayu dan Malaya dinamakan Tanah-Melayu, dan orang-orangnya Bangsa Melayu
juga berbahasa dan beradat-istiadat Melayu, bahkan diakuinya, mereka adalah turunan dari
warisan Sri-Vidjaja (Intje Ibrahim Yaacob, 1951:11).
Dari segi etimologi, perkataan Melayu dikatakan berasal dari sangsekerta; ‘Melaya’
yang berari ‘bukit’ atau ‘tanah tinggi’. Ada pula sumber sejarah yang mengatakan bahwa kata
‘Melayu berasal dari Sungai Melayu di Jambi. Khirul A. Mastor, Putai Jin, dan Martin
Cooper mengatakan bahwa ‘orang melayu’ (Malays) adalah mereka yang merupakan asli
(Indegenous) di wilayah Malaya, suatu wilayah di Semenanjung Malaya. Orang Melayu juga
bertempat tinggal di Brunei, Singapur, dan Indonesia, Thailand Selatan dan Kamboja maupun
diluar Asia Tenggara. Penjelasan salah satu pendapat bahwa kata Melayu berasal dari bahasa
Tamil yang artinya pegunungan, mungkin dahulu para pelaut dan musafir India datang dari
arah pantai barat Sumatra melalui Samudera Hindia dan melihat pulau yang penuh dengan
pengunungan dari ujung ke ujung yang lain.
Menurut Hall dalam Wahyudin (2014:48), istilah Melayu, maknanya selalu menunjuk
kepada kepulauan Melayu yang mencakup kepulauan di Asia Tenggara. Istilah tersebut juga
bermakna sebagai etnik atau orang Melayu Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dan
tempat-tempat lain yang menggunakan bahasa Melayu. Melayu juga selalu dihubungkan
dengan kepulauan Melayu yang meliputi kepulauan Asia Tenggara ditafsirkan menurut
tempat dan kawasan yang berbeda seperti pulau Sumatera. Orang Melayu biasanya dikaitkan
dengan masyarakat yang tinggal di Palembang dan sekitarnya. Di Kalimantan juga perkataan
Melayu dikaitkan dengan masyarakat yang beragama Islam. Sementara di Semenanjung
Malaysia arti Melayu dikaitkan dengan orang yang berkulit coklat atau sawo matang. Istilah
Melayu berasal dari bahasa Sansekerta yang dikenal sebagai Malaya, yaitu sebuah kawasan
yang dikenal sebagai daratan yang dikelilingi oleh lautan.

Kelahiran Bahasa Indonesia Secaara Sosiologis dan Yuridis


Bahasa indonesia pada dasarnya berasal dari bahasa melayu, pada zaman dahulu lebih
tepatnya pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai bahasa
penghubung antar suku di plosok nusantara. Selain itu bahasa melayu juga di gunakan
sebagai bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara maupun dari luar nusantara.
Bahasa melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan penyebaran agama islam,
serta makin kokoh keberadaan nya karena bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat
nusantara karena bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku, antar pulau,
antar pedagang, dan antar kerajaan.
Bahasa melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti
yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun
683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka
tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu
bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para
pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat
bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa
Indonesia diakui secara Yuridis. Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa
Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai
dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada
tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
yaitu :
1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak
dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam
arti yang luas.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini
bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat
maupun daerah.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa;
• Sumber dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu
• Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa persatuan pada tanggal
28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia di akui setelah kemerdekaan
Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.
• Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena bahasa melayu telah digunakan
sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan bahasa melayu sangat sederhana
dan mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa.

Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional


Kedudukan Bahasa Indonesia Dari Segi Bahasa Nasional Kedudukannya berada
diatas bahasa-bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Kebanggaan Nasional Bahasa Indonesia selaku
lambang kebanggaan nasional memiliki nilai-nilai budaya luhur dan sosial. Nilai-nilai ini
pula yang dijadikan cermin bangsa, sehingg semestinya warga Indonesia bersedia
menjunjung tinggi dan mempertahankannya. Dalam hal ini, pemakaian bahasa Indonesia di
berbagai lingkungan dan keinginan mempelajarinya menjadi langkah-langkah yang dapat
dilakukan.
2. Bahasa Indonesia Sebagai Lambang Identitas Nasional Menggunakan bahasa
Indonesia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan dapat dijadikan sebagai identitas.
Terutama saat Anda sedang berada di negara lain. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia
yang tepat secara tak langsung akan memperlihatkan watak, karakter, dan kepribadian
warga Indonesia di mata bangsa asing.
3. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan Sejarah bahasa Indonesia memang
cukup panjang dan dalam salah satu fase, bahasa ini digunakan sebagai pemersatu bangsa.
Bahkan fungsi ini masih dijalankan sampai sekarang mengingat Indonesia dikenal sebagai
salah satu negara multikultural. Mempelajari atau mengajarkan bahasa Indonesia akan
menghapus jarak maupun kesenjangan antar suku maupun strata sosial di Indonesia. 4.
Sebagai Alat Penghubung Antar budaya Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, bahasa
Indonesia mampu meleburkan perbedaan di berbagai daerah. Bahasa Indonesia memudahkan
banyak pihak untuk berkomunikasi, entah itu dari sektor warga di pedesaan hingga yang
tertinggi di pemerintahan. Selain itu, pertumbuhan komunikasi akan menunjang peningkatan
wawasan dan pengetahuan, sehingga bahasa Indonesia pun akan lebih maju

Alasan Bahasa Melayu Bisa Menjadi Bahasa Indonesia


Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia melalui sumpah pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Ada 4 faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
• Bahasa Melayu merupakan lingua franca di Indonesia
• Sistem Bahasa Melayu sederhana
• Banyak suku yang sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional
• Bahasa Melayu dapat dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Kesimpulannya Perubahan Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia di latarbelakangi
berbagai proses dan alasan, seperti kelahiranya yang secara Yuridis dan Sosiologis. Serta
setiap orang harus sadar akan pentingya melestarikan bahasa Indonesia agar kedepanya
bahasa Indonesia bisa di pandang oleh bangsa lain,

B. Daftar Pustaka
Makalah Bahasa Indonesia, Studoku : https://www.studocu.com/id/document/universitas-
negeri-medan/nama-mata-kuliah/makalah-bahasa-indonesia-kedudukan-dan-fungsi-bahasa-
indonesia/32571017
Sejarah Bahsa Indonesia, academia.edu :
https://www.academia.edu/15924825/SEJARAH_BAHASA_INDONESIA

Mengapa Bahasa Melayu Dijadikan Bahasa Indonesia?, ReaksiPress.COM :


https://www.reaksipress.com/mengapa-bahasa-melayu-dijadikan-bahasa-indonesia/

Pengertian dan Asal Usul Melayu,


https://www.puskamelayu.uinjambi.ac.id/berita/14/pengertian-dan-asal-usul-
melayu#:~:text=Melayu%20dimaksudkan%20sebagai%20suatu%20rumpun,bangsa%20dan
%20bahasanya%20yaitu%20Melayu

Anda mungkin juga menyukai