1
Ahwan Mukarom, “SEJARAH ISLAM INDONESIA 1 dari awal islamisasi
sampai periode kerajaan-kerajaan Islam Nusantara”, (Buku perkuliahan program S-1
jurusan sejarah dan kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel
Surabaya), hlm. 54
2
Sumarlin Maate, “PERAN ISLAM DALAM DINAMIKA SOSIAL, BUDAYA,
DAN EKONOMI DI INDONESIA. Hlm, 77
hubungan dagang Indonesia-India terjalin lama
inkripsi tertua tentang islam berada di sumatra memeri gambaran antara
hubungan sumatra dengan gujarat.
Kedua yaitu teori Makkah. Hamka melahirkan teori baru yakni teori
Makkah, Hamka menolak pandangan yang menyatakan bahwa agama islam
masuk ke Nusantara abad ke-13 dan berasal dari Gujarat. Hamka lebih
mendasarkan pandangannya ke peranan bangsa Arab, diikuti orang persia dan
Gujarat sebagai pembawa Islam ke Indonesia. Gujarat dinyatakan sebagai tempat
singgah semata, dan Makkah sebagai pusat, atau Mesir sebagai tempat
pengambilan ajaran Islam. Hamka menambahkan pengamatannya tentang masalah
madzab Syafi’i, sebagai madzab istimewa di Makkah dan mempunyai pengaruh
besar di Indonesia.
3
Latifa Annum Dalimunthe. “Kajian Proses Islamisasi Di Indonesia” Jurnal
studi Agama dan Masyarakat, IAIN Palangka Raya Vol 12. Nomor 1 juni 2016, hlm. 117-
119
baru yang dikembangkan oleh para guru sufi. Sebagian lain menolak
keberadaan ajaran baru tersebut akibatnya timbulah konflik ditengah-tengah
kehidupan masyarakat. Bentuk konfil tersebut adalah4:
a) Akulturasi Budaya
4
Syamsuar Syam, KONFLIK DAN AKOMODASI (KAJIAN TENTANG PROSES
PENYEBARAN ISLAM PERIODE AWAL DI NUSANTARA).
mapan yang diterima secara turun temurun. Masyarakat yang tinggal di
daerah pedalaman cenderung menolak dan menghalangi proses Islamisasi
di Nusantara. Penolakan inilah yang mengakibatkan terjadinya berbagai
bentuk pertentangan dan pada akhirnya menimbulkan konflik.