Desain Industri merupakan salah satu upaya perusahaan atau sebuah industri untuk
selalu memperbaiki kualitas produknya. Untuk mengajukan industri yang mampu bersaing
dalam lingkup perdagangan nasional dan internasional perlu diciptakan iklim yang
mendorong kreasi dan inovasi masyarakat di bidang Desain Industri sebagai bagian dari
sistem Hak Kekayaan Intelektual. Melalui Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Desain Industri, pemerintah Indonesia memberikan perlindungan hukum bagi desain industry
yang dibuat oleh pelaku usaha.1
Pengertian Desain Industri menurut Pasal 1 angka 1: Desain Industri adalah suatu
kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna,
atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan
kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Menurut OK. Saidin, desain industri adalah bagian dari Hak atas Kekayaan Intelektual.
Perlindungan atas desain industri didasarkan pada konsep pemikiran bahwa lahirnya desain
industri tidak terlepas dari kemampuan kreativitas cipta, rasa dan karsa yang dimiliki oleh
manusia. Jadi ia merupakan produk intelektual manusia, produk peradaban manusia. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa Desain Industri adalah suatu kreasi yang memberikan kesan estetis
dan dapat diwujudkan dalam pola dua dimensi atau tiga dimensi yang merupakan produk
intelektual manusia.
Desain Industri yang mendapat perlindungan terdapat dalam Pasal 2 dan 3 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri yang berisi:
Pasal 2
(1). Hak Desain Industri diberikan untuk Desain Industri yang baru.
(2). Desain Industri dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan, Desain Industri
tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya.
1
Hidayah, Dr. Khoirul. (2018) Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Malang: Setara Press.
(3). Pengungkapan sebelumnya, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah
pengungkapan Desain Industri yang sebelum :
Pasal 3
Suatu Desain Industri tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu paling
lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penerimaannya, Desain Industri tersebut :
PERSYARATAN KEBARUAN
Perlindungan tidak diberikan kepada semua desain industri. Oleh karena itu, asas
kebaruan menjadi prinsip hukum yang juga perlu mendapat perhatian dalam perlindungan
hak atas desain industri ini. Hanya desain yang benar-benar baru yang dapat diberikan hak.
Undang-undang Desaian Industri Indonesia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai apa
yang menjadi ukuran kebaruan itu sendiri. Pada dasarnya, hak atas desain industri diberikan
kepada desain yang benar-benar baru. Itu artinya desain tersebut harus berbeda dari
pengungkapan yang sebelumnya. Menurut pendapat Budi Santoso penentuan “kebaruan”
menimbulkan persoalan yang cukup serius. Hal tersebut disebabkan karena menurut Undang-
Undang Desain di Indonesia, baru artinya sebelumnya tidak pernah ada desain yang selama
ini diciptakan oleh anggota masyarakat dimintakan perlindungannya melalui Kantor
3
Santoso, Budi. (2005) Butir-Butir Berserakan tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual
(Desain Industri), Bandung: CV. Mandar Maju.