Anda di halaman 1dari 46

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P U T U S A N

a
No. 1507 K / PDT / 2010

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M AHKAM AH AGUNG

ne
ng
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

do
berikut dalam perkara :
gu 1. RIBEN ;
2. FARIDA alias AFUNG ;

In
A
Keduanya bertempat tinggal di Jalan Mojopahit No. 16, Kota
Medan, Propinsi Sumatera Utara, dalam hal ini memberI
ah

lik
kuasa kepada DR. LEE A WENG, SH, HOTMAN L. TOBING,
SH., J.P.PANJAITAN,SH., PANDE ULY BOY PARDOMUAN,
am

SH., WILDAN AREZA, SH., para Advokat, berkantor di Jalan

ub
Ir. H. Juanda No. 35, Medan ;
Para Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I dan II /
ep
k

Pembanding I dan II ;
melawan :
ah

R
KRISNA GUNAWAN RUSLI, bertempat tinggal di Jalan

si
Mayjend. Sutoyo Sisw No. 65, Kelurahan Kesawan,

ne
ng

Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Propinsi Sumatera


Utara, dalam hal ini member kuasa kepada EDDY
MARTINO, SH., SE. dan KARLISTON HORAS SITOMPUL,

do
gu

SH., para Advokat, berkantor di Jalan Gaharu No. 19-B,


Medan ;
In
A

Termohon Kasasi dahulu Penggugat / Terbanding ;


Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa


sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat
m

ub

sekarang para Pemohon Kasasi sebagai Tergugat I dan Tergugat II di muka


persidangan Pengadilan Negeri Medan pada pokoknya atas dalil-dalil :
ka

ep

Bahwa Penggugat adalah anak kandung dari pasangan Rusli alias


Lie Seng Sun (ic. Ayah kandung Penggugat) dengan Darmawati alias Oei
ah

Beng Giok (ic. Ibu kandung Penggugat) ;


R

Bahwa Rusli alias Lie Seng Sun (ic. Ayah kandung Penggugat) telah
es
M

lebih dahulu meninggal dunia, sedangkan Darmawati alias Oei Beng Giok
ng

(ic. Ibu kandung Penggugat) telah meninggal dunia pada tanggal 02 Juli
on
gu

Hal. 1 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1993 sebagaimana termaktub dalam Akta Kematian No. 392 / 1993

a
tertanggal 03 Juli 1993 yang diterbitkan oleh Kantor Catatan Sipil Kota

si
Medan ;
Bahwa dari perkawinan pasangan almarhum Rusli alias Lie Seng Sun

ne
ng
(ic. Ayah kandung Penggugat) dengan almarhum Darmawati alias Oie Ben g
Giok (ic. Ibu kandung Penggugat) dilahirkan anak-anak kandung, yaitu :

do
gu 1. Ir. Hendra Wirawan Rusli, 2. Yenti Rusli, 3. Ramawati Rusli, 4. Lesli Rusli,
5. Adi Kurniawan Rusli, 6. Riawati Rusli, 7. Susie Rusli dan 8. Krisna
Gunawan Rusli (ic. Penggugat), sebagaimana Surat Keterangan Hak

In
A
Warisan Nomor 15 / X / NSS / 1993 tertanggal 14 Oktober 1993 yang dibuat
oleh Syahril Sofyan, SH Notaris di Medan ;
ah

lik
Bahwa semasa hidupnya almarhum Darmawati alias Oei Beng Giok
(ic. Ibu kandung Penggugat) ada meninggalkan Harta Warisan yang
am

ub
sebagiannya berupa :
- Sebidang Tanah, sebagian dari “bekas” Grant C / Conteleer Nomor : C
5377 berikut 9 (sembilan) pintu rumah petak semi permanen , terletak di
ep
k

Kota Medan, Kecamatan Medan Petisah, Kelurahan Petisah Tengah,


ah

setempat dikenal dengan Jalan Mojopahit Nomor 14 ; 16 ; 18 ; 14-A ; 14-


R
B ; 14-C ; 14-D ; 14-E dan 14-F, yang diperolehnya berdasarkan Akta

si
Hibah Nomor 61 tertanggal 26 Mei 1981 yang diperbuat dihadapan

ne
ng

Marah Sutan Nasution, SH pada waktu itu Notaris di Medan ;


Bahwa setelah Almarhum Darmawati alias Oei Beng Giok (ic. Ibu
kandung Penggugat) sebagai orang tua kandung yang terakhir hidu p, telah

do
gu

meninggal dunia pada tanggal 02 Juli 1993 sebagaimana kutipan Akta


Kematian Nomor 392 / 1993 tertanggal 03 Juli 1993, maka seluruh ahli
In
A

warisnya telah secara sepakat dan berdasarkan hukum melakukan


pembagian warisan yang dituangkan secara sah dan menurut hukum di
ah

dalam Akte Pembagian Waris No. 6 tertanggal 09 September 2003 yang


lik

dibuat dan ditandatangani dihadapan H. Marwansyah Nasution, SH., Notaris


di Medan ;
m

ub

Bahwa salah satu klausula dari Akta Pembagian Waris No. 6


tertanggal 09 September 2003 adalah : “Kepada Tuan Krisna Gunawan
ka

ep

Rusli : dibagikan dan didaftarkan sebagian dari sebidang tanah “bekas


Grant Kontelir Nomor C 5377 berikut satu pintu rumah petak semi
ah

permanen terletak di Kota Medan, Kecamatan Petisah, Kelurahan Petisah


R

Tengah, setempat dikenal dengan Jalan Mojopahit No. 16” ;


es
M

Bahwa dari klausula tersebut jelas dan meyakinkan bahwa tanah


ng

berikut satu pintu rumah petak semi permanen yang dikenal sebagai Jalan
on
gu

Hal. 2 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Mojopahit No. 16 telah secara sah dan menurut hukum diwariskan kepada

a
Penggugat ;

si
Bahwa berdasarkan Akte Pembagian Waris No. 6 tertanggal
09 September 2003 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan H.

ne
ng
Marwansyah Nasution, SH., Notaris di Medan tersebutlah , Penggugat
kemudian mendaftar-kan kepemilikannya sesuai dengan keten tuan hukum

do
gu yang berlaku dan terdaftar pada Sertifikat Hak Milik No. 1239 yang
dikeluarkan tanggal 29 Maret 2006 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
Kota Medan sesuai dengan Surat Ukur Nomor 21 / Petisah Tengah / 2006

In
A
tertanggal 06 Maret 2006 ;
Bahwa sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 1239 tertanggal 29
ah

lik
Maret 2006 tersebut, maka secara hukum sudah semakin jelas dan
meyakinkanlah bahwa Penggugat adalah pemilik sebidang tanah beserta
am

ub
bangunan di atasnya, yang terletak di Kota medan, Kecamatan Petisah,
Kelurahan Petisah Tengah, Propinsi Sumatera Utara yang dikenal dengan
Jalan Mojopahit No. 16, dengan batas-batas sebagai berikut :
ep
k

- Sebelah Utara berbatasan dengan SU 23 / 2005 atau Jalan


ah

Mojopahit Nomor 14 (ditandai dengan Bengkel Mobil) ;


R
- Sebelah Selatan berbatasan dengan C. 5377, yang dikenal dengan

si
Jalan Mojopahit Nomor 16 (ditandai dengan Toko Kue Bika Ambon

ne
ng

“AGIN”) ;
- Sebelah Timur berbatasan dengan parit / Jalan Raya Jalan
Mojopahit ;

do
gu

- Sebelah Barat berbatasan dengan Gang. Mojopahit Dalam ;


Bahwa sebidang tanah dan bangunan di atasnya yang dikenal
In
A

dengan Jalan Mojopahit No. 16, Kelurahan Petisah Tengah, Kota Medan,
Propinsi Sumatera Utara dalam perkara a quo selanjutnya disebut sebagai
ah

obyek perkara ;
lik

Bahwa oleh karena Penggugat memperoleh dan mendaftarkan


kepemilikannya secara sah dan sesuai dengan ketentuan hukum, maka
m

ub

sudah jelas dan meyakinkanlah bagi yang terhormat Ketua Pengadilan


Negeri Medan c / q. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang
ka

ep

memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik
No. 1239 tertanggal 29 Maret 2006 adalah sah dan berkekuatan hukum ;
ah

Bahwa dengan demikian juga, su dah jelas dan tegaslah secara


R

meyakinkan bagi yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Medan c/q.


es
M

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili


ng

on
gu

Hal. 3 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perkara ini untuk menyatakan Penggugat adalah Pemilik yang sah dan satu -

a
satunya atas obyek Perkara ;

si
Bahwa sebelumnya, semasa hidup Almarhum Darmawati alias Oei
Beng Giok (ic. Ibu kandung Penggugat) pernah menyewakan obyek perkara

ne
ng
kepada almarhum Chin Foi (ic. Nenek Tergugat II), yang sebelum gugatan
ini didaftarkan juga telah meninggal dunia ;

do
gu Bahwa ketika Penggugat masih kecil, Penggugat pernah disuruh oleh
Almarhum Darmawati alias Oei Beng Giok (ic. Ibu kandung Penggugat)
untuk mengambil uang sewa dari Almarhum Chin Foi (ic. Nenek Tergugat II)

In
A
dan pada saat itu dititipkan sejumlah uang sebagai uang sewa untuk
diserahkan kepada almarhum Darmawati alias Oei Beng Giok (ic. Ibu
ah

lik
kandung Penggugat) yang tidak diingat lagi jumlahnya oleh Penggugat ;
Bahwa setelah almarhum Chin Foi (ic. Nenek Tergugat II) menin ggal
am

ub
dunia, maka obyek perkara selanjutnya digunakan oleh Tergugat II dengan
suaminya (ic. Tergugat II) sebagai tempat usahanya ;
Bahwa beberapa kali, Penggugat pernah menerima pembayaran
ep
k

uang sewa dari Tergugat I dan Tergugat II yang sebenarnya sudah tidak
ah

pantas menurut harga pasar dengan harga sewa hanya Rp 125.000,-


R
(seratus dua puluh lima ribu rupiah) per bulan, sementara harga sewa

si
umumnya di Jalan Mojopahit adalah Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu

ne
ng

rupiah) per bulan ;


Bahwa terhitung sejak bulan April 2005 sampai dengan gugatan ini
didaftarkan, Tergugat I dan Tergugat II sama sekali tidak pernah lagi

do
gu

mendapatkan pembayaran sewa dari Tergugat I dan Tergugat II dengan


alasan yang tidak jelas ;
In
A

Bahwa apabila Penggugat meminta uang sewa obyek perkara,


Tergugat I dan Tergugat II sama sekali tidak men gindahkannya ;
ah

Bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II yang tidak mau


lik

membayar uang sewa telah membuktikan secara jelas dan meyakinkan


bahwa Tergugat I dan Tergugat II adalah penyewa yang tidak beritikad
m

ub

baik ;
Bahwa sudah jelas dan meyakinkan bagi Ketua Pengadilan Negeri
ka

ep

Medan c/q. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
menyatakan Tergugat I dan Tergugat II adalah penyewa yang tidak beritikad
ah

baik ;
R

Bahwa sekitar awal tahun 2006, Penggugat berencana menempati,


es
M

memakai dan memanfaatkan obyek perkara yang secara sah dan menurut
ng

hukum adalah milik Penggugat dan karenanya meminta kepada Tergugat I


on
gu

Hal. 4 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan Tergugat II untuk mengosongkan obyek perkara namun sama sekali

a
tidak dihiraukan ;

si
Bahwa hingga bulan Oktober 2006, Tergugat I dan Tergugat II sama
sekali belum juga mengosongkan obyek perkara, maka melalui kuasa

ne
ng
hukum, Penggugat telah melayangkan Somasi dengan Nomor 026.4 / PN -
Adv / IX / 2006 tertanggal 10 Oktober 2006 yang pada intinya menegaskan

do
gu kepemilikan Penggugat atas obyek perkara dan meminta Tergugat I dan
Tergugat II untuk segera mengosongkan obyek perkara dengan alasan
bahwa Penggugat segera akan menempati, memakai dan memanfaatkan

In
A
tanah tersebut ;
Bahwa Somasi yang dikirimkan kuasa h ukum Penggugat justru
ah

lik
dibalas dengan Surat kuasa h ukum Tergugat I melalui suratnya Nomor : 045
/ Pemb / LAW / X / 2006 tertanggal 10 Oktober 2006 yang pada intinya
am

ub
menerangkan bahwa Tergugat I berdasarkan Surat Perjanjian Sewa
Menyewa, Tergugat I telah tinggal menetap di Jalan Mojopahit No. 16
Medan sejak tanggal 20 Desember 1959 ;
ep
k

Bahwa hal ini menunjukkan fakta hukum bahwa Tergugat I dan


ah

Tergugat II tidak mempunyai kehendak untuk mengosongkan dan


R
menyerahkan obyek perkara kepada Penggugat ;

si
Bahwa sebagaimana uraian tentang tindakan Tergugat I dan

ne
ng

Tergugat II di atas, maka sudah jelas, berdasar dan meyakinkan bagi yang
terhormat Ketua Pengadilan Negeri Medan c/q. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan perbuatan Tergugat I dan

do
gu

Tergugat II sebagai penyewa yang tidak beritikad baik dan tidak bersedia
mengosongkan serta menyerahkan obyek perkara kepada Penggugat
In
A

sebagai pemilik yang sah adalah perbuatan melawan hukum


(onrechtsmatigedaad) ;
ah

Bahwa adapun harga pasar sewa tanah beserta bangunan di sekitar


lik

Jalan Mojopahit, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Petisah, Kota


Medan adalah sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) per
m

ub

tahun atau Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) per bulannya ;
Bahwa oleh karenanya, Perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang
ka

ep

tidak membayar sewa semenjak bulan April 2005 hingga pengosongan


obyek perkara yang direncanakan pada Oktober 2006 atau selama
ah

18 (delapan belas) bulan telah menyebabkan kerugian bagi Penggugat


R

sebesar Rp 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan ;
es
M

Bahwa apabila Tergugat I dan Tergugat II telah menyerahkan obyek


ng

perkara kepada Penggugat semenjak Oktober 2006, maka Penggugat


on
gu

Hal. 5 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sudah berencana membuka usaha pada bulan Nopember 2006 yang

a
berlokasi di obyek perkara dengan prediksi keuntungan Rp 20.000.000,-

si
(dua puluh juta rupiah) per bulan ;
Bahwa untuk mengurus dan mempertahankan kepemilikan

ne
ng
Penggugat atas obyek perkara dikarenakan perbuatan melawan hu kum
Tergugat I dan Tergugat II telah menyebabkan Penggugat mengeluarkan

do
gu biaya hingga Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) ;
Bahwa oleh karena itu, perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang
dalam kapasitas sebagai penyewa yang tidak beritikad baik dan tidak

In
A
bersedia mengosongkan serta menyerahkan obyek perkara kepada
Penggugat sebagai pemilik yang sah menurut hukum telah menyebabkan
ah

lik
kerugian materil sebesar Rp 1.245.000.000,- (satu milyar dua ratus empat
puluh lima juta rupiah) dengan perincian sebagai berikut :
am

ub
1. Sewa tidak dibayar sejak April 2005 sampai Oktober 2006
18 bulan x Rp 2.500.000,- = Rp 45.000.000,-
2. Laba buka usaha sejak Nopember 2006 sampai Desember 2008
ep
k

25 bulan x Rp 20.000.000,- = Rp 500.000.000,-


ah

3. Biaya operasional mempertahankan Hak Penggugat


R
= Rp 100.000.000,-

si
4. Kerugian kepemilikan atas Obyek Perkara = Rp 600.000.000,-

ne
ng

Total Kerugian Penggugat = Rp1.245.000.000,-


Bahwa akibat kerugian di atas, maka sudah jelas dan meyakinkan
bagi yang terhormat Ketua Pengadilan Negeri Medan c/q. Majelis Hakim

do
gu

Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini u n tu k


menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk
In
A

membayar kerugian materil yang dialami oleh Penggugat sebesar


Rp 1.245.000.000,- (satu miliar dua ratus empat puluh lima juta rupiah) ;
ah

Bahwa dengan menimbang tindakan Tergugat I dan Tergugat II yan g


lik

telah melakukan perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerugian


bagi Penggugat, maka Penggugat selaku pemilik sah obyek perkara secara
m

ub

tegas menyatakan sudah tidak sepakat menyewakan obyek perkara kepada


Tergugat I dan Tergugat II ;
ka

ep

Bahwa sudah jelas dan tegas diatur di dalam hukum keperdataan


yang berlaku positif di Indonesia, bahwa perikatan hanya bisa terjadi apabila
ah

ada kesempatan antara para pihak ;


R

Bahwa dengan demikian, oleh karena unsur “sepakat” tidak terpenu hi


es
M

lagi, maka sudah cukup alasan bagi yang terhormat Ketua Pengadilan
ng

Negeri Medan c/q. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang


on
gu

Hal. 6 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan sewa men yewa

a
antara Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II atas obyek perkara

si
berakhir atau putus demi hukum ;
Bahwa dengan perbuatan melawan hukum dan telah berakhirnya

ne
ng
sewa menyewa atas obyek perkara, maka sudah cukup alasan bagi Ketua
Pengadilan Negeri Medan c/q. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan

do
gu yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menghukum Tergugat I
dan Tergugat II serta orang-orang atau Badan-Badan Hukum lainnya atau
pihak manapun yang mendapat hak daripadanya untuk mengosongkan dan

In
A
menyerahkan obyek perkara milik Penggugat dalam keadaan baik kepada
Penggugat dengan serta merta ;
ah

lik
Bahwa Penggugat juga meragukan sikap dari Tergugat I dan
Tergugat II apabila Majelis Hakim yang mengadili dan memutus perkara ini
am

ub
telah menjatuhkan putusan dan putusan tersebut telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap akan tetapi Tergugat I dan Tergugat II
dikhawatirkan tidak melaksanakannya, oleh karenanya Penggugat juga
ep
k

mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan c/q. Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Medan yang mengadili perkara ini untuk menetapkan


R
Uang Paksa (Dwangsom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)

si
untuk setiap hari keterlambatan Tergugat I dan Tergugat II melaksanakan

ne
ng

amar putusan ;
Bahwa untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
selama proses perkara berjalan, Penggugat memohon kehadapan Ketua

do
gu

Pengadilan Negeri Medan c/q. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan


yang memeiksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan memberikan
In
A

Putusan Provisionil dalam perkara ini sebelum adanya Putusan Pengadilan


Negeri Medan terhadap perkara ini berkekuatan hukum tetap, dengan amar
ah

Putusan Provisionil yang berbunyi sebagai berikut :


lik

1. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II dan orang-orang atau Badan-


Badan Hukum lainnya atau pihak manapun untuk tidak melakukan
m

ub

perbuatan hukum dalam bentuk apapun terhadap bidang tanah


sebagaimana obyek perkara, sebelum ada putusan dalam perkara ini
ka

ep

yang berkekuatan hukum tetap ;


2. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II, dan orang-orang atau Badan-
ah

Badan Hukum lainnya atau pihak manapun yang mendapat hak darin ya
R

atas obyek perkara untuk membayar Uang Paksa (Dwangsom) sebesar


es
M

Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Penggugat untuk setiap


ng

harinya apabila tidak mematuhi Putusan Provisionil dalam perkara ini ;


on
gu

Hal. 7 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan berdasarkan fakta hukum

a
atau bukti-bukti yang mempunyai nilai bukti yang sempurna menurut hukum,

si
maka sangat beralasan menurut hukum bagi Ketua Pengadilan Negeri
Medan c/q. majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan

ne
ng
mengadili perkara ini untuk menyatakan putusan Pengadilan dalam p erkara
ini dapat dilaksanakan dengan serta merta (uit voorbaar bij voorraad)

do
gu meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi ;
Bahwa menimbang perbuatan melawan hukum yang dilakukan
Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana diuraikan di atas, ada kekhawatiran

In
A
yang beralasan menurut hukum bahwa selama proses hukum dalam
perkara a quo, Tergugat I dan Tergugat II berusaha mengalihkan hak atas
ah

lik
obyek perkara kepada pihak lain. Untuk menjamin hak Penggugat atas
obyek perkara, Penggugat mohon kehadapan yang terhormat, Ketua
am

ub
Pengadilan Negeri Medan c/q. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan
yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan untuk
melakukan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap obyek perkara
ep
k

serta menyatakan sah dan berharga ;


ah

Bahwa apabila yang terhormat Ketu a Pengadilan Negeri Medan c/q.


R
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili dan

si
memutus perkara ini berpendapat lain dengan menimbang rasa keadilan

ne
ng

di mana Tergugat I dan Tergugat II telah menggunakan tanah Penggugat


selama kurang lebih 50 (lima puluh) tahun dengan ongkos sewa yang
sangat tidak pantas, maka dalam perkara ini, mohon diberi putusan

do
gu

menyatakan obyek perkara dan segala apa yang ada di atasnya baik
bangunan dan apapun yang tertanam di atasnya menjadi milik Penggugat ;
In
A

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon


kepada Pengadilan Negeri Medan agar terlebih dahulu meletakkan sita
ah

jaminan atas obyek sengketa dan selanjutnya menuntut kepada Pengadilan


lik

Negeri tersebut supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih


dahulu sebagai berikut :
m

ub

PRIMAIR :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
ka

ep

2. Menguatkan Putusan Provisionil dalam perkara ini ;


3. Menyatakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diletakkan di
ah

dalam perkara ini adalah sah dan berharga ;


R

4. Menyatakan bahwa Sertifikat Hak Milik No. 1239 tertanggal 29 Maret


es
M

2006 adalah sah dan berkekuatan h ukum ;


ng

on
gu

Hal. 8 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Menyatakan Penggugat adalah Pemilik yang sah dan satu-satunya atas

a
obyek perkara ;

si
6. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II adalah penyewa yang tidak
beritikad baik ;

ne
ng
7. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II sebagai penyewa
yang tidak beritikad baik dan tidak bersedia mengosongkan serta

do
gu menyerahkan obyek perkara kepada Penggugat sebagai pemilik yang
sah adalah perbuatan melawan hukum (onrechtsmatigedaad) ;
8. Menyatakan sewa menyewa antara Penggugat dengan Tergugat I dan

In
A
Tergugat II atas obyek perkara berakhir atau putus demi hukum ;
9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk
ah

lik
membayar kerugian materil yang dialami oleh Penggugat sebesar
Rp 1.245.000.000,- (satu milyar dua ratus empat puluh lima juta
am

ub
rupiah) ;
10. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II serta orang-orang atau Badan-
Badan Hukum lainnya atau pihak manapun yang mendapat hak
ep
k

daripadanya untuk mengosongkan dan menyerahkan obyek perkara


ah

milik Penggugat dalam keadaan baik kepada Penggugat dengan serta


R
merta ;

si
11. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa

ne
ng

(dwangsoom) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada


Penggugat untuk setiap hari keterlambatan Tergugat I dan Tergugat II
melaksanakan amar Putusan ;

do
gu

12. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II berikut orang-orang atau


Badan-Badan Hukum lainnya atau pihak manapun supaya mematuhi
In
A

putusan di dalam perkara ini ;


13. Menyatakan Putusan di dalam perkara ini dijalankan dengan serta
ah

merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad), walaupun ada Perlawanan, Banding


lik

maupun Kasasi ;
14. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung menanggung
m

ub

untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;


SUBSIDAIR :
ka

ep

Mohon putusan yang seadil-adilnya.


Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan
ah

eksepsi dan gugatan balik (rekonvensi) pada pokoknya atas dalil-dalil


R

sebagai berikut :
es
M

DALAM EKSEPSI :
ng

A. Tentang Exceptie Obscurum Libelum.


on
gu

Hal. 9 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa apabila diperhatikan dengan seksama dalil gugatan

a
Penggugat telah mencampur-adukkan tanpa membedakan perbuatan

si
hukum yang bersumber dari penjanjian sewa menyewa dengan
perbuatan melawan hukum, sehingga mengakibatkan gugatan

ne
ng
Penggugat kabur atau tidak jelas, karena :
a. Berdasarkan pengakuan Penggugat dalam dalil posita gugatannya,

do
gu pada halaman 3 alinea 7 sampai dengan halaman 4 alinea 5 jo
halaman 5 alinea 5 jelas mengakui bahwa para Tergugat I dan
Tergugat II menempati obyek terperkara adalah karena adanya

In
A
hubungan sewa menyewa dengan orang tua Penggugat dengan
kakek Tergugat II yang kemudian diteruskan oleh Penggugat den gan
ah

lik
para Tergugat I dan II ;
b. Penggugat juga mendalilkan para Tergugat I dan Tergugat II tidak lagi
am

ub
membayar sewa kepada Penggugat sejak bulan April 2005 ;
c. Sementara di sisi lain dalam dalil posita gugatan Penggugat pada
halaman 4 alinea terakhir jo halaman 5 alinea 4 dan 7 serta halaman
ep
k

6 alinea 2 mendalilkan bahwa para Tergugat I dan Tergugat II telah


ah

melakukan perbuatan melawan hukum, karena tidak mau


R
mengosongkan dan menyerahkan obyek terperkara kepada

si
Penggugat yang mengaku sebagai pemilik atas obyek terperkara ;

ne
ng

Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, jelas


Penggugat telah mengemukakan dasar hukum atau dalil posita dan
petitum gugatan yang menyangkut masalah wanprestasi yang timbul

do
gu

dalam hubungan perjanjian sewa menyewa dan perbuatan melawan


hukum atas obyek terperkara tanah dan bangunan yang terletak di Jalan
In
A

Mojopahit No. 16 Medan ;


Bahwa selanjutnya Penggugat dalam dalil posita dan petitum
ah

gugatannya dalam perkara a quo, ternyata juga telah menyamaratakan


lik

(tidak dapat membedakan) perbuatan mana yang merupakan “perbuatan


wanprestasi” dan mana yang merupakan “perbuatan melawan hukum” ;
m

ub

Bahwa di samping itu, apabila diperhatikan dalil posita dan petitu m


gugatan Penggugat perkara ini, ternyata bahwa Penggugat mendalilkan
ka

ep

tidak sah menurut hukum dan batal demi hukum hubungan hukum
perjanjian sewa menyewa antara Penggugat dengan para Tergugat I dan
ah

II, dengan alasan :


R

- Karena para Tergugat I dan II telah melakukan perbuatan melawan


es
M

hukum ;
ng

on
gu

Hal. 10 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Dan karena tidak membayar uang sewa dan tidak mau

a
mengosongkan serta menyerahkan obyek sewa kepada Penggugat ;

si
Bahwa dengan demikian, Penggugat telah menyamaratakan tan pa
membedakan dalil gugatan Penggugat terhadap ingkar janji

ne
ng
(wanprestasi) dengan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)
yang pada dasarnya terdapat dua ketentuan hukum yang berbeda,

do
gu mengakibatkan gugatan Penggugat kabur atau tidak jelas ;
Bahwa di samping itu, dalil posita di satu sisi menyatakan tanah
dan bangunan rumah Jalan Mojopahit No. 16 Medan adalah milik

In
A
Penggugat yang diperoleh dari pembagian warisan orang tua Penggugat
ic. Almarhum Darmawati alias Oei Beng Giok, namun di sisi lain
ah

lik
mendalilkan bahwa para Tergugat I dan II telah menggunakan tanah
Penggugat selama kurang lebih 50 tahun dan memohon Pengadilan agar
am

ub
menyatakan segala apa yang ada di atasnya baik bangunan dan apapun
yang tertanam di atasnya menjadi milik Penggugat ;
Bahwa dengan demikian, secara implisit Penggugat sebenarnya
ep
k

mengakui bahwa bangunan rumah Jalan Mojopahit No. 16 Medan adalah


ah

milik para Tergugat I dan II yang berdiri di atas tanah Grant Kontelir No.
R
C 5377 yang disewa para Tergugat I dan II dari pemilik terdahulu ;

si
Bahwa dengan demikian, dalil posita gugatan Penggugat dalam

ne
ng

perkara ini adalah saling bertentangan dan mengandung ketidakjelasan


(kabur) ;
Bahwa menurut Hukum Acara Perdata, setiap gugatan yang

do
gu

diajukan haruslah jelas, karena apabila tidak jelas, gugatan tersebut


menjadi kabur dan mengakibatkan gugatan tersebut tidak dapat diterima
In
A

(niet ontvankelijk verklaard) ;


Bahwa sebagai ilustrasi tersebut di atas, perkenankanlah Para
ah

Tergugat I dan II mengemukakan Yurisprudensi tetap (vaste


lik

jurisprudentie) Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggal 17 April


1979 No. 1149 K / Sip / 1970 yang amar pertimbangan hukumnya antara
m

ub

lain :
“Gugatan yang kabur (obscurum libelum) mengakibatkan gugatan
ka

ep

tersebut tidak dapat diterima” ;


B. Tentang Kumulasi Gugatan yang melanggar Hukum Acara Perdata :
ah

Bahwa apabila diteliti secara seksama dalil posita dan petitum


R

gugatan dalam perkara a quo, jelas terungkap fakta hukum bahwa


es
M

gugatan Penggugat dalam perkara ini, telah melakukan kumulasi yang


ng

melanggar Hukum Acara Perdata yang pada intinya mengemukakan


on
gu

Hal. 11 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adanya perbuatan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum yang

a
dilakukan para Tergugat I dan II ;

si
Bahwa menurut Arrest HR (Mahkamah Agu ng di Negeri Belanda),
bertanggal 11 Juni 1926, W.11521, N.J. 1926 blz. 1049, telah berulang-

ne
ng
ulang menganut doktrin bahwa peraturan-peraturan mengenai perbuatan
melawan hukum tidak dapat dianggap dapat diterapkan dalam hal

do
gu adanya perbuatan wanprestasi, yaitu oleh karena akibat wanprestasi
dikenakan peraturan khusus ;
Bahwa rupa-rupanya doktrin Arrest HR yang dimaksud di atas,

In
A
dianut juga dalam hukum dan yurisprudensi yang berlaku di Indonesia ;
Bahwa menurut Hukum Acara Perdata, gugatan perbuatan
ah

lik
melawan hukum tidak dapat disatukan dalam satu gugatan dengan cara
kumulasi obyektip dengan perbuatan wanprestasi, karena peristiwa
am

ub
hukum dan dasar hukumnya berbeda, apalagi ditujukan terhadap para
pihak Tergugat I dan Tergugat II yang berbeda, hal ini jelas ternyata
dalam Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
k

bertanggal 29 Januari 2001 No. 879 K / Pdt / 1999, yang kaedah


ah

hukumnya antara lain sebagai berikut :


R
“a. Bahwa suatu gugatan yang didasarkan atas dasar perbuatan

si
melawan hukum tidak dapat juga diajukan sebagai akibat dari suatu

ne
ng

ingkar janji, karena kedua dasar hukum itu diatur dalam pasal-pasal
yang berbeda dalam KUHPerdata, yaitu perbuatan melawan hukum
dalam Pasal 1234 KUHPerdata, juga akibat hukum yang dapat

do
gu

dituntut dari akibat perbuatan itu adalah berbeda” ;


(Bdgk. Juga dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung
In
A

Republik Indonesia No. 1875 K / Pdt / 1984) ;


Bahwa dengan demikian perbuatan melawan hukum dan ingkar
ah

janji (wanprestasi) adalah tidak sama dan seharusnya berdiri sendiri -


lik

sendiri, akan tetapi ada kesan dipaksakan, dicampur-adukkan dan hanya


menurut apa yang didalilkan Penggugat dalam perkara a quo ;
m

ub

Bahwa oleh sebab itu secara formal, kumulasi obyektip gugatan


Penggugat dalam perkara ini jelas melanggar tata tertib Hukum Acara
ka

ep

Perdata, sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima ;


C. Tentang exceptie van handelingbekwaamheid.
ah

Bahwa apabila dicermati dalil posita gugatan Penggugat bahwa


R

asal muasal dan alas hak obyek tanah terpekara adalah Grant Kontelir
es
M

No. C 5377, yang ternyatakan bukan dan tidak pernah terdaftar atas
ng

nama Penggugat, sehingga Penggugat tidak memiliki Legitma Persona


on
gu

Hal. 12 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Standi In Judicio atau tidak mempunyai kwalitas dan kapasitas hukum

a
untuk bertindak selaku pihak Penggugat di depan persidangan

si
Pengadilan untuk memajukan gugatan terhadap para Tergugat I dan II
dalam perkara a quo ;

ne
ng
Bahwa Penggugat sama sekali tidak pernah menguasai dan
menempati tanah ex Grant Kontelir No. C 5377, sehingga jelas

do
gu Penggugat ic. Krisna Gunawan Rusli tidak berwenang memberi kuasa
kepada Rekan Eddy Martino, SH., SE., dkk., untuk mewakili Penggugat
memajukan gugatan, bertanggal 19 Januari 2009 terhadap para

In
A
Tergugat I dan II dalam perkara a quo ;
Bahwa oleh karena itu, segala tindakan Rekan Eddy Martino, SH.,
ah

lik
SE., dkk. di atas untuk mewakili Penggugat dalam perkara a quo,
termasuk surat gugatan yang dimajukan terhadap para Tergugat I dan II
am

ub
dalam perkara a quo, haruslah dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard), karena dibuat oleh orang yang tidak mempunyai
kewenangan bertindak selaku legitima persona standi in judicio ;
ep
k

Bahwa sebagai ilustrasi perkenankanlah para Tergugat I dan II


ah

menurunkan Yurisprudensi tetap (vaste jurisprudentie) Mahkamah


R
Agung Republik Indonesia bertanggal 08 Oktober 1973 No. 442 K / Sip /

si
1973 yang amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi sebagai

ne
ng

berikut :
“Gugatan dari seorang yang tidak berhak memajukan gugatan
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima” ;

do
gu

D. Tentang Eksepsi Plurium Litis Consortium :


Bahwa apabila diperhatikan dalil posita gugatan Penggugat dalam
In
A

perkara a quo, Penggugat secara tegas mengakui asal mula obyek


terperkara diperoleh orang tua Penggugat ic. Darmawati alias Oei Beng
ah

Giok dari Oei Tjin Tjai berdasarkan Akta Hibah No. 61 bertanggal 26 Mei
lik

1981 yang dibuat dihadapan Marah Sutan Nasution, SH., Notaris di


Medan ;
m

ub

Bahwa akan tetapi dalam Surat Gugatan Penggugat, telah jelas


terbukti bahwa Penggugat tidak menuntut atau tidak menarik Oei Tjin Tjai
ka

ep

(alias Oei Cheng Chye) selaku pihak dalam perkara ini sebagai pemilik
asal Grant Kontelir No. C 5377 yang menjadi obyek sengketa dalam
ah

perkara a quo ;
R

Bahwa dengan tidak ditariknya atau tidak turut dilibatkannya Oei


es
M

Tjin Tjai (alias Oei Cheng Chye) dalam perkara ini mengakibatkan
ng

on
gu

Hal. 13 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
gugatan Penggugat menurut hukum formil menjadi kurang pihak (Plurium

a
Litis Consortium) ;

si
Bahwa terhadap gugatan yang kurang pihak dalam perkara a quo,
Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menerbitkan yurisprudensi

ne
ng
tetap (vaste jurisprudentie) yang isinya menyatakan bahwa gugatan
Penggugat tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (Niet

do
gu ontvankelijk verklaard) ;
Bahwa sebagai ilustrasi, perkenankanlah para Tergugat I dan II
menurunkan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
A
sebagai berikut :
a. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggal 13 Mei
ah

lik
1975 No. 151 K / Sip / 1972, yang amar pertimbangan hukumnya
antara lain berbunyi sebagai berikut :
am

ub
“Bahwa oleh karena gugatan tidak lengkap, gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima” ;
b. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggal 11
ep
k

Nopember 1975 No. 1078 K / Sip / 1972, yang amar pertimbangan


ah

hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut :


R
“Bahwa berdasarkan kekurangan formil, gugatan Penggugat harus

si
dinyatakan tidak dapat diterima” ;

ne
ng

c. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggal 25 Mei


1975 No. 621 K / Sip / 1975, yan g amar pertimbangan hukumnya
antara lain berbunyi sebagai berikut :

do
gu

“Bahwa gugatan Penggugat yang kekurangan menarik pihak-


pihak yang disebut dan atau terlibat dalam dalil posita dan petit u m
In
A

gugatan Penggugat tersebut, harus dinyatakan tidak dapat


diterima” ;
ah

Bahwa berdasarkan alasan dan landasan hukum yang


lik

dikemukakan para Tergugat I dan II di dalam Konvensi pada bagian


tentang Eksepsi, Sub A sampai dengan D di atas, jelas gugatan
m

ub

Penggugat dalam perkara ini terdapat kekeliruan karena tidak sempurn a


menurut Hukum Acara Perdata yang berlaku di Peradilan Indonesia,
ka

ep

sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena melanggar


yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia, yakni :
ah

a. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggal 20


R

Oktober 1976 No. 447 K / Sip / 1976, yang amar pertimbangan


es
M

hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut :


ng

on
gu

Hal. 14 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
“Gugatan yang tidak sempurna menurut ketentuan hukum acara

a
karena adanya kekeliruan harus dinyatakan tidak dapat

si
diterima” ;
b. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, bertanggal 12

ne
ng
Desember 1970 No. 217 K / Sip / 1970, yang amar pertimbangan
hukumnya anatara lain berbunyi sebagai berikut :

do
gu “Apabila dalam suatu gugatan, ketentuan -ketentuan hukum acara
(formil) terbukti tidak dipenuhi oleh Penggugat di mana gugatan
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima….” ;

In
A
DALAM REKONVENSI :
Bahwa para Tergugat I dan II / para Penggugat I dan II dalam
ah

lik
Rekonvensi, dengan hormat, dengan ini mohon segala hal yang telah
dikemukakan dalam konvensi, mutatis mutandis dianggap telah dimasukkan
am

ub
/ diulangi (geinsereerd) dalam gugatan Rekonvensi ini :
Bahwa para Penggugat I dan II dari lebih kurang selama 50 tahun
adalah penghuni yang menguasi, menempati dan menggunakan ban gunan
ep
k

rumah yang didirikan di atas tanah, setempat dikenal dengan Jalan


ah

Mojopahit No. 16 Medan hingga sampai sekarang ;


R
Bahwa bangunan rumah yang setempat dikenal dengan Jalan

si
Mojopahit No. 16 Medan tersebut, pada tahun 1959 dibangun oleh kakek

ne
ng

para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) yang bernama Chin Foi
atau ditulis juga Chin Foe di atas tanah Grant Kontelir No. C 5377 (sekaran g
ex tanah hak barat) yang disewa dari Oei Cheng Chye sebesar Rp 45.000,-

do
gu

(empat puluh lima ribu rupiah ), seperti ternyata dari kwitansi tanda terima,
bertanggal 20 Desember 1959 ;
In
A

Bahwa hak atas tanah Grant Kontelir No. C 5377 tersebut telah
berakhir setelah berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia No. 5
ah

Tahun 1960, apalagi yang bersangkutan Oei Cheng Chye tidak pernah
lik

secara fisik menguasai, menempati dan menggunakan tanah ex hak barat


tersebut ;
m

ub

Bahwa dengan demikian, sejak berlakunya Undang-Undang


Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960, tanah ex hak barat tersebut bukan
ka

ep

lagi hak kepunyaan Oei Cheng Chye, karena menurut hukum telah beru bah
status hukumnya menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh Negara ;
ah

Bahwa menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32


R

Tahun 1979 jo Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 1979


es
M

yang berhak mendapat prioritas untuk memohon suatu hak atas tanah bekas
ng

ex hak barat adalah para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) yang
on
gu

Hal. 15 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
secara fisik menguasai, menempati dan menggunakan tanah ex hak barat

a
tersebut, bukan Oei Cheng chye atau Tergugat d.r. (dalam rekonvensi)

si
dalam perkara a quo, apalagi bangunan rumah yang berdiri di atas tanah
ex hak barat tersebut bukan milik Tergugat d.r. (dalam rekonvensi),

ne
ng
melainkan milik kakek para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi)
Bahwa akan tetapi Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) secara diam-

do
gu diam dengan itikad tidak baik telah melanggar ketentuan Keputusan
Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1979 jo Keputusan Presiden
Repubublik Indonesia No. 3 Tahun 1979 telah memohon hak atas tanah

In
A
tersebut kepada Kantor Pertanahan Kota Medan, sehingga telah diterbitkan
Sertifikat Hak Milik No. 1239, pada tanggal 29 Maret 2006 ;
ah

lik
Bahwa dengan demikian, penerbitan Surat Keputusan Sertifikat Hak
Milik No. 1239, bertanggal 29 Maret 2006 ke atas tanah Tergugat d.r. (dalam
am

ub
rekonvensi) tersebut jelas adalah mengandung cacat hukum dan batal
demi hukum, sehingga tidak sah berkekuatan hukum berlaku terhadap p ara
Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) yang secara fisik menguasai,
ep
k

menempati dan menggunakan tanah ex hak barat tersebut secara terus


ah

menerus sampai saat ini ;


R
Bahwa oleh sebab itu jelas terbukti Tergugat d.r. (dalam rekonvensi)

si
tidak berhak dan tidak berdasarkan hukum mengaku bahwa obyek

ne
ng

bangunan rumah dan tanah terperkara masih merupakan hak Tergugat d.r.
(dalam rekonvensi) yang diperoleh dari Ibu kandung Tergugat d.r. (dalam
rekonvensi) ;

do
gu

Bahwa akan tetapi ternyata Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) telah


dengan segala upaya mencoba menghalangi para Penggugat I dan II d.r.
In
A

(dalam rekonvensi) untuk menikmati hak para Penggugat I dan II d.r. (dalam
rekonvensi) atas obyek bangunan rumah yang berdiri di atas tanah ex hak
ah

barat tersebut ;
lik

Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan Tergugat d.r. (dalam


rekonvensi) tersebut jelas menimbulkan kerugian bagi para Penggugat I
m

ub

dan II d.r. (dalam rekonvensi) :


- Karena terhalang dan tidak dapat menikmati obyek bangunan
ka

ep

rumah ;
- Terhalang mohon hak atas tanah terperkara tersebut ;
ah

- Telah mengeluarkan uang untuk merenovasi dan atau merawat


R

bangunan rumah tersebut ;


es
M

- Telah mengeluarkan biaya untuk mempertahankan hak-hak para


ng

Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) dalam perkara ini ;


on
gu

Hal. 16 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa akibat perbuatan Tergugat d.r. (dalam rekonvensi), para

a
Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) telah menderita kerugian moril,

si
karena nama baik para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) telah
tercemar dan rusak kredibilitas yang mengakibatkan kepercayaan relasi

ne
ng
para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) menjadi hilang ;
Bahwa nilai kerugian tersebut tidak kurang dari Rp 500.000.000,-

do
gu (lima ratus juta rupiah) ;
Bahwa di samping kerugian moril, para Penggugat I dan II d.r.
(dalam rekonvensi) pada tahun 2000 telah mengalami kerugian materiil

In
A
di dalam merenovasi dan merawat bangunan rumah sebesar
Rp 127.500.000,- dan biaya pembuatan bangunan dan pintu besi sebesar
ah

lik
Rp 40.500.000,- setempat dikenal dengan Jalan Mojopahit No. 16 Medan ;
Bahwa mengenai ganti rugi materiil oleh karena sejak tahun 1959
am

ub
telah beberapa kali perubahan nilai mata uang rupiah, antara lain dengan
Kebijaksanaan Nopember 1978 (KNOP 1978), dievaluasi tahun 1983 dan
1986 adalah cukup adil, apabila jumlah uang yang harus dibayar oleh
ep
k

Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) kepada para Penggugat I dan II d.r. (dalam
ah

rekonvensi), diperhitungkan menurut harga emas pada waktu itu dan pada
R
waktu sekarang, dengan membebankan resiko perubahan nilai mata uang

si
rupiah tersebut kepada kedua belah pihak, sesuai dengan yurisprudensi

ne
ng

tetap (vaste jurisprudentie) Mahkamah Agung Republik Indonesia,


bertanggal 10 Desember 1988 No. 3703 K / Pdt / 1986 ;
Bahwa dengan demikian, jumlah uang yang harus dibayar oleh

do
gu

Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) kepada para Penggugat I dan II d.r. (dalam
rekonvensi), dengan mengingat terjadinya perobahan -perobahan nilai uang,
In
A

maka besarnya ganti rugi diperhitungkan menurut harga emas yang berlaku
pada tahun 1959 adalah :
ah

lik

a. Rp 90,- per gram dan harga emas yang Rp


berlaku sekarang adalah Rp 343.000,- per 85.749.999,-
m

ub

gram, sehingga ganti rugi itu menjadi ½ x (Rp


45.000,- dibagi Rp 90,- dikali Rp 343.000,-)
ka

ep

b. Biaya renovasi dan atau perawatan rumah Rp


Jalan Mojopahit No. 16 Medan sesuai dengan 336.403.846,-
ah

harga emas pada tahun 2000 adalah Rp


R

es

65.000,- per gram, harga emas yang berlaku


M

sekarang adalah Rp 343.000,- per gram,


ng

biaya yang dikeluarkan merenovasi Rp


on
gu

Hal. 17 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
127.500.000,- sehingga ganti rugi itu menjadi

a
½ x (Rp 127.500.000,- dibagi Rp 65.000,-

si
dikali Rp 343.000,-)
c. Biaya pembuatan bangunan dan pintu besi Rp

ne
ng
pada rumah Jalan Mojopahit No. 16 Medan. 40.500.000,-
JUMLAH Rp

do
gu 462.653.845,-

Bahwa dengan demikian kiranya cukup beralasan bagi para

In
A
Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) mengajukan gugatan rekonvensi
terhadap Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) dalam perkara ini ;
ah

lik
Bahwa oleh karena gugatan para Penggugat I dan II d.r. (dalam
rekonvensi) adalah menyangkut sengketa hak kepemilikan bangunan rumah
am

ub
terperkara yang telah memenuhi persyaratan dalam ketentuan Pasal 191
Rbg. Jis Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 3 Tahun
2000 dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 4 Tah u n
ep
k

2001, sehingga sangat beralasan hukum bagi para Penggugat I dan II d.r.
ah

(dalam rekonvensi) memohon kepada Pengadilan dan Majelis Hakim yang


R

si
sedang memeriksa dan mengadili perkara a quo ini, agar berkenan
menjatuhkan putusan yang dapat dijalankan serta merta walaupun ada

ne
ng

perlawanan, banding, kasasi dan atau peninjauan kembali (uit voerbaar bij
voorraad) ;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam

do
gu

rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Medan supaya memberikan


putusan sebagai berikut :
In
A

PRIMAIR :
1. Mengabulkan seluruh gugatan rekonpensi para Penggugat I dan II d.r.
ah

lik

(dalam rekonvensi) dalam perkara ini ;


2. Menyatakan para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) adalah ahli
waris yang sah dari almarhum Chin Foe alias Chin Foi ;
m

ub

3. Menyatakan 1 (satu) unit bangunan rumah yang terletak di Jalan


ka

Mojopahit No. 16 Medan adalah milik almarhum Chin Foe alias Chin
ep

Foi ;
4. Menyatakan para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) berhak
ah

atas harta warisan almarhum Chin Foe alias Chin Foi, yakni 1 (satu)
R

es

bangunan rumah yang didirikan di atas tanah ex hak Grant Kontelir No.
M

C 5377 setempat dikenal dengan Jalan Mojopahit No. 16 Medan ;


ng

on
gu

Hal. 18 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Menghukum Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) untuk membayar kepada

a
para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) ganti rugi moril sebesar

si
Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) secara tunai dan sekaligus ;
6. Menghukum Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) untuk membayar kepada

ne
ng
para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) ganti rugi materiil
secara tunai dan seketika sebesar Rp 462.653.845,- (empat ratus

do
gu enam puluh dua juta enam ratus lima puluh tiga ribu delapan ratus
empat puluh lima rupiah), dengan perincian ;
d. Harga emas tahun 1959 Rp 90,- per gram dan Rp

In
A
harga emas yang berlaku sekarang adalah Rp 85.749.999,-
343.000,- per gram, sehingga ganti rugi itu
ah

lik
menjadi ½ x (Rp 45.000,- dibagi Rp 90,- dikali
Rp 343.000,-)
am

ub
e. Biaya renovasi dan atau perawatan rumah Rp
Jalan Mojopahit No. 16 Medan sesuai dengan 336.403.846,-
harga emas pada tahun 2000 adalah Rp
ep
k

65.000,- per gram, harga emas yang berlaku


ah

sekarang adalah Rp 343.000,- per gram,


R

si
biaya yang dikeluarkan merenovasi Rp
127.500.000,- sehingga ganti rugi itu menjadi

ne
ng

½ x (Rp 127.500.000,- dibagi Rp 65.000,-


dikali Rp 343.000,-)
f. Biaya pembuatan bangunan dan pintu besi Rp

do
gu

pada rumah Jalan Mojopahit No. 16 Medan. 40.500.000,-


JUMLAH Rp
In
A

462.653.845,-
ah

lik

7. Menyatakan cacat hukum dan batal demi hukum Akta Hibah No. 16,
bertanggal 26 Mei 1981 yang diperbuat dihadapan Marah Sutan
Nasution, SH., Notaris di Medan ;
m

ub

8. Menyatakan tidak sah dan batal demi Hukum Akte Pembagian Waris
ka

No. 6, bertanggal 09 September 2003 yang dibuat dihadapan


ep

H. Marwansyah Nasution, SH., Notaris di Medan, sepanjang mengen ai


obyek tanah berikut bangunan rumah yang terletak di Jalan Mojopahit
ah

No. 16 Medan ;
R

es

9. Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan Hukum Sertifikat Hak Milik
M

No. 1239, pada tanggal 29 Maret 2006 atas nama Tergugat d.r. (dalam
ng

rekonvensi) ;
on
gu

Hal. 19 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10. Menyatakan para Penggugat I dan II d.r. (dalam rekonvensi) sebagai

a
pihak yang menguasai menempati dan menggunakan bangunan rumah

si
di Jalan Mojopahit No. 16 Medan yang berhak dan mempunyai hak
prioritas untuk memohon suatu hak atas tanah ex Grant Kontelir No.

ne
ng
C 5377 tersebut ke Kantor Pertanahan Kota Medan ;
11. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta walaupun ada

do
gu perlawanan, banding, kasasi dan atau peninjauan kembali (uit voerbaar
bij voorraad) ;
12. Menghukum Tergugat d.r. (dalam rekonvensi) untuk membayar seluruh

In
A
ongkos yang timbul dalam perkara ini ;
SUBSIDAIR :
ah

lik
Mohon putusan yang seadil-adilnya (aequo et bono) ;
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Medan
am

ub
telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 21 / Pdt.G / 2009 / PN.Mdn
tanggal 27 April 2009 yang amarnya sebagai berikut :
Dalam Konvensi :
ep
k

Dalam Eksepsi :
ah

- Menolak Eksepsi Tergugat I dan II untuk seluruhnya ;


R
Dalam Provisi :

si
- Menolak Provisi Penggugat untuk seluruhnya ;

ne
ng

Dalam Pokok Perkara :


1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 1239 tertanggal 29 Maret 2006

do
gu

adalah sah dan berkekuatan hukum ;


3. Menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah dan satu-satunya atas
In
A

obyek perkara ;
4. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II adalah penyewa yang tidak
ah

beritikad baik ;
lik

5. Menyatakan sewa menyewa antara Penggugat dengan Tergugat I dan


Tergugat II atas obyek perkara berakhir atau putus demi hukum sejak
m

ub

tanggal 09 September 2007 ;


6. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan II yang tidak bersedia
ka

ep

mengosongkan dan menyerahkan obyek perkara kepada Penggugat


sebagai pemilik yang sah adalah perbuatan melawan hukum
ah

(onrechtmatigedaad) ;
R

7. Menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng untuk


es
M

membayar kerugian materil yang dialami Penggugat sebesar


ng

on
gu

Hal. 20 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Rp 58.125.000,- (lima puluh delapan juta seratus dua puluh lima ribu

a
rupiah) ;

si
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II serta orang-orang atau Badan-
Badan Hukum lainnya atau pihak manapun yang mendapat hak dari

ne
ng
padanya untuk mengosongkan dan menyerahkan obyek perkara milik
Penggugat dalam keadaan baik kepada Penggugat dengan serta

do
gu 9.
merta ;
Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar Uang Paksa
(Dwangsoom) sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) kepada

In
A
Penggugat untuk setiap hari keterlambatan Tergugat I dan Tergugat II
melaksanakan amar Putusan ini ;
ah

lik
10. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II serta orang-orang atau Badan-
Badan Hukum lainnya atau pihak manapun supaya mematuhi pu tu san
am

ub
di dalam perkara ini ;
11. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta (uit
voerbaar bij voorraad), walaupun ada perlawanan, banding maupun
ep
k

kasasi ;
ah

12. Menolak gugatan Penggugat yang lain dan selebihnya ;


R
Dalam Rekonvensi :

si
- Menolak Gugatan Rekonvensi dari para Penggugat Rekonvensi untuk

ne
ng

seluruhnya ;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
- Menghukum Tergugat I dan II Konvensi / para Penggugat Rekonvensi

do
gu

secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara ini yang


diperhitungkan sebesar Rp 221.000,- (dua ratus dua puluh satu ribu
In
A

rupiah) ;
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan
ah

Tergugat I dan II / Pembanding I dan II, putusan Pengadilan Negeri


lik

tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Medan dengan


putusan No. 331 / PDT / 2009 / PT -MDN tanggal 19 Nopember 2009 ;
m

ub

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan


kepada Tergugat I dan II / Pembanding I dan II masing-masing pada
ka

ep

tanggal 22 dan 25 Januari 2010, kemudian terhadapnya oleh Tergugat I


dan II / Pembanding I dan II (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan
ah

Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 Januari 2010) diajukan permohonan


R

kasasi secara lisan pada tanggal 03 Pebruari 2010 sebagaimana ternyata


es
M

dari Akte Pernyataan Permohonan Kasasi No. 12 / Pdt / Kasasi / 2010 /


ng

Pn.Mdn yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Medan,


on
gu

Hal. 21 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan -

a
alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada

si
tanggal 12 Pebruari 2010 ;
Bahwa setelah itu oleh Penggugat / Termohon Kasasi yang pada

ne
ng
tanggal 17 Pebruari 2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari
Tergugat / Pemohon Kasasi diajukan jawaban memori kasasi yang diterima

do
gu di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 25 Pebruari 2010 ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan -
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,

In
A
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal
ah

lik
dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
am

ub
Kasasi / Tergugat I dan II dalam memori kasasinya tersebut pada
pokoknya ialah :
Bahwa putusan judex facti belum atau tidak mencerminkan rasa
ep
k

keadilan bagi pencari keadilan i.c. para Pemohon Kasasi I dan II sebab
ah

judex facti telah melampaui kewenangan, salah menerapkan hukum (tidak


R
melaksanakan hukum sebagaimana mestinya) atau telah melanggar

si
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku (produral due process) serta lalai

ne
ng

memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-


undangan yang berlaku di Peradilan Indonesia, yakni Pasal 30 ayat (1)
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung jis

do
gu

Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-


Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung dan Undang-
In
A

Undang RI No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-


Undang No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan Undang-Undang
ah

No. 5 Tahun 2004 :


lik

1. Bahwa judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan pertimban gan


hukum judex facti (Pengadilan Negeri) dalam mengadili dan memutus
m

ub

perkara yang sedang di kasasi ini - s.o.r. - khususnya dibagian eksepsi


jelas telah salah dan keliru menerapkan Hukum Acara Perdata yang
ka

ep

berlaku diperadilan Indonesia, dengan alasan-alasan sebagai berikut :


a. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan
ah

pertimbangan hukum putusan judex facti (Pengadilan Negeri) pada


R

halaman 36 alinea 1 sampai dengan halaman 37 alinea 2 tentang


es
M

Exceptie Obscurum Libelum, - s.o.r. -, adalah salah dan keliru


ng

menerapkan Hukum Acara Perdata, sebab telah mengabulkan


on
gu

Hal. 22 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
gugatan konvensi Termohon Kasasi yang mencampur-adukkan

a
dasar tuntutan perbuatan melawan hukum dengan wanprestasi

si
terhadap para Pemohon Kasasi I dan II, padahal peristiwa hukum
yang timbul akibat dari wanprestasi (dalam perjanjian sewa

ne
ng
menyewa tanah) tidak dapat berubah menjadi atau sama dengan
peristiwa perbuatan melawan hukum (hanya karena lalai atau belu m

do
gu mengembalikan obyek sewa yang belum ada dibatalkan / diputuskan
perjanjian sewa menyewa tersebut) ;
Bahwa tegasnya dalam perkara a quo keluarga dan para Pemohon

In
A
Kasasi I dan II sejak semula menempati obyek perkara adalah atas
persetujuan pemilik tanah pada saat itu dengan dasar perjanjian
ah

lik
sewa menyewa di mana Kakek para Pemohonn Kasasi I dan II yan g
mendirikan bangunan rumah yang ditempati keluarga para Pemohon
am

ub
Kasasi I dan II selama ini, yang sampai saat pemilik tanahnya
meninggal dunia, belum pernah dibatalkan oleh instansi yang
berwenang dan atau dibatalkan atas kesepakatan para pihak, namun
ep
k

tiba-tiba Termohon Kasasi (bukan pemilik tanah yang sah)


ah

mengajukan gugatan dalam perkara a quo sehingga dengan


R
demikian jelas secara keliru dan tidak berdasarkan hukum apabila

si
judex facti berkesimpulan para Pemohon Kasasi I dan II yang masih

ne
ng

menempati obyek tanah yang telah berubah status menjadi tanah


yang langsung dikuasai oleh Negara, den gan bangunannya milik
keluarga para Pemohon Kasasi I dan II dapat dikualifikasi telah

do
gu

melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Termohon Kasasi


yang andai kata – quad non – menurut hukum dapat dinyatakan
In
A

sebagai pihak yang sah mendapat hak dari pemilik ex tanah grant
conteliir yang telah berakhir haknya dan berubah status menjadi
ah

tanah langsung dikuasai oleh Negara ;


lik

Bahwa tegasnya judex facti telah menjatuhkan dictum putusan yang


obscuur libel, khususnya diktum putusan judex facti dalam perkara
m

ub

a quo (ic. Diktum putusan Pengadilan Negeri Medan bu tir 3 jis butir 6
dan butir 8), karena diktum putusan tersebut tidak secara jelas dan
ka

ep

tegas menyebutkan apa yang menjadi obyek perkara milik Termohon


Kasasi, apakah berupa bangunan rumah yang dibangun oleh Kakek
ah

para Pemohon Kasasi I dan II yang berdiri di atas tanah yang telah
R

berubah statusnya menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh


es
M

Negara tersebut, atau ex tanah Grant Contelir No. 5377 yang telah
ng

berakhir haknya dan telah berubah status menjadi tanah yang


on
gu

Hal. 23 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
langsung dikuasai oleh Negara atau kedua obyek tersebut yang

a
menurut hukum yang berlaku di Indon esia bukan lagi atau sama

si
sekali tidak terbukti merupakan hak kepemilikan Termohon Kasasi ;
b. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan

ne
ng
pertimbangan hukum putusan judex facti (Pengadilan Negeri) pada
halaman 37 alinea 3 dan aline 4 tentang kumulasi gugatan yang

do
gu melanggar Hukum Acara Perdata, sebab judex facti – s.o.r. – tanpa
dasar hukum secara subyektip dengan sengaja lalai dan tidak
menerapkan hukum acara perdata yang berlaku di Peradilan

In
A
Indonesia secara benar, sebab judex facti telah memberi
pertimbangan hukum dengan cara sengaja mengenyampingkan
ah

lik
yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 879 K
/ Pdt / 1989 bertanggal 29 Januari 2001 jo yurisprudensi tetap
am

ub
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1875 K / Pdt / 1984
bertanggal 29 April 1986, yang secara tegas melarang dalam satu
gugatan didasarkan atas dasar perbuatan melawan hukum juga
ep
k

sebagai akibat dari suatu ingkar janji hanya bertujuan secara apriori
ah

untuk tetap mengabulkan gugatan konvensi Termohon Kasasi yang


R
tidak memiliki Legal Standing (Legitima Persona Sandi in Judicio)

si
dalam perkara a quo ;

ne
ng

c. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan


pertimbangan hukum putusan judex facti (Pengadilan Negeri) pada
halaman 38 alinea 1 dan alinea 2 tentang Exeptie van

do
gu

Handelingbekwaamheid, ternyata judex facti – s.o.r. – secara


subyektip tanpa dan tidak menerapkan hukum pembuktian yang
In
A

berlaku di Peradilan Indonesia, sebab tanpa didukung oleh fakta


hukum dan alat pembuktian yang sah, judex facti telah mengabulkan
ah

gugatan konvensi Termohon Kasasi, padahal alat pembuktian yang


lik

diajukan Termohon Kasasi yang bertanda P.1 sampai dengan P.4


sama sekali tidak ada satupun yang menurut hukum pembuktian
m

ub

dapat membuktikan Grant Contelir No. C 5377 benar terdaftar atas


nama Termohon Kasasi, juga sama sekali tidak bisa membuktikan
ka

ep

secara sah bahwa Termohon Kasasi pernah atau ada menguasai


dan menempati tanah ex Grant Contelir No. C 5377 tersebut baik
ah

dari dahulu sampai saat sekarang ini ;


R

Bahwa judex facti – s.o.r. – juga tidak menerapkan Hukum


es
M

Pembuktian sebagaimana mestinya, sebab tidak menguji alat


ng

pembuktian yang diajukan Termohon Kasasi yang secara tegas


on
gu

Hal. 24 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disangkal oleh para Pemohon Kasasi I dan II, yang mana

a
seharusnya Termohon Kasasi berdasarkan alat bukti yang sah yang

si
harus membuktikan Termohon Kasasi memiliki Legitima Persona
Standi in Judicio (mempunyai kualitas dan kapasitas) bertindak

ne
ng
selaku pihak Penggugat ic. Termohon Kasasi untuk mengajukan
gugatan konvensi terhadap para Pemohon Kasasi I dan II dalam

do
gu perkara a quo ;
Bahwa akan tetapi judex facti dalam menolak eksepsi para Pemohon
Kasasi I dan II dalam perkara a quo ini – s.o.r. – sama sekali lalai

In
A
dan dengan sengaja tidak menerapkan / melaksanakan Hukum
Acara Perdata yang berlaku di Peradilan Indonesia, sebab tidak ada
ah

lik
dan tidak dapat menunjukkan suatu landasan Hukum Acara Perdata
yang dapat diberlakukan secara khusus dalam perkara a quo yang
am

ub
dapat dipergunakan judex facti guna menganulir standard
yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 442 K
/ Sip / 1973 bertanggal 08 Oktober 1973 yang kaedah hukumnya
ep
k

secara tegas menentukan gugatan yang diajukan oleh seorang yan g


ah

tidak berhak harus dinyatakan tidak dapat diterima ;


R
d. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan

si
pertimbangan hukum judex facti (Pengadilan Negeri) pada halaman

ne
ng

38 alinea 3 sampai dengan halaman 39 alinea 1 tentang Eksepsi


Plurium Litis Consortium, yang telah menolak eksepsi tersebut,
padahal judex facti – s.o.r. – secara nyata-nyata telah salah dan

do
gu

keliru serta lalai melaksanakan Hukum Acara Perdata yang berlaku


di Peradilan Indonesia, sebab fakta hukum yang terungkap di depan
In
A

persidangan (yang tidak terbantah) terbukti obyek terperkara yang


dituntut Termohon Kasasi tersebut adalah bersumber dari Oei Tjin
ah

Tjai (Oei Cheng Chye) pihak yang namanya tercantum dalam Grant
lik

Kontelir No. C 5377, sehingga baik menurut Doktrin Hukum Acara


Perdata dan atau standard Yurisprudensi Mahkamah Agung
m

ub

Republik Indonesia, tidak ada pengecualian bagi Termohon Kasasi


harus tetap menarik semua pihak yang tersangkut dengan obyek
ka

ep

terperkara tersebut ke dalam arus perkara ;


Bahwa lagi pula judex facti yang telah menolak eksepsi para
ah

Pemohon Kasasi I dan II dalam perkara a quo ini – s.o.r. – jelas


R

dengan sengaja tidak melaksanakan Hukum Acara Perdata


es
M

sebagaimana mestinya, sebab sama sekali tidak ada disertai


ng

pertimbangan hukum yang dapat menunjukkan suatu landasan


on
gu

Hal. 25 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Hukum Acara Perdata yang saat berkembang di Peradilan Indonesia

a
dan atau berlaku secara khusus dalam perkara a quo, yang bisa

si
menganulir yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 151 K / Sip / 1972 bertanggal 13 Mei 1975

ne
ng
jis Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
1078 K / Sip / 1972 bertanggal 11 Nopember 1975 dan Yurisprudensi

do
gu tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 621 K / Sip / 1975
bertanggal 25 Mei 1975, yang telah menjadi standard beracara
di depan Peradilan Indonesia, yang secara tegas mensyaratkan

In
A
bahwa suatu gugatan Penggugat yang kekurangan menarik pihak-
pihak yang disebut dan atau terlibat dalam dalil posita dan atau
ah

lik
obyek terperkara harus dinyatakan tidak dapat diterima ;
2. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan
am

ub
putusan judex facti (Pengadilan Negeri) di bagian Konvensi, Dalam
Pokok Perkara, khususnya pertimbangan hukumnya pada halaman
40 alinea 3 sampai dengan halaman 53 baris ke 2 jo Diktum putusan
ep
k

butir 3 jis butir 6 dan butir 8 (yang tidak jelas obyek terperkara apakah
ah

ex tanah Grant Contelir yang telah berakhir haknya dan demi hukum
R
telah berubah status menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh Negara

si
atau bangunan yang sejak semula bukan milik Termohon Kasasi atau

ne
ng

keduanya), salah dan keliru menerapkan serta lalai tidak melaksan akan
ketentuan hukum yang berlaku di peradilan Indonesia, yakni :
a. Tentang Hukum Tanah Berazas Pemisahan Horizontal.

do
gu

▪ Karena judex facti telah lalai menerapkan Hukum Pembuktian ic.


Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 jis Pasal
In
A

283 dan Pasal 311 RBg sebagaimana mestinya sebab sama


sekali tidak mempertimbangkan fakta hukum yang tidak terbantah
ah

bahwa Termohon Kasasi dalam dalil posita gugatan Konvensinya


lik

pada halaman 7 alinea 2 secara implisit jelas telah mengakui


hanya sebagai pemilik tanah di Jalan Mojopahit No. 16 Medan,
m

ub

karena memang diakui oleh Termohon Kasasi bahwa bangunan


rumah yang berdiri di atas tanah bekas Grant Kontelir No. C 5377
ka

ep

adalah milik Kakek para Pemohon Kasasi I dan II seperti terbukiti


dari Surat Somasi Termohon Kasasi bertanggal 06 Oktober 2006
ah

No. 0264 / PN-Adv / IX / 2006 (vide bukti para Pemohon Kasasi I


R

dan II yang diajukan di tingkat banding bertanda T.I.II.d.k.-7 /


es
M

P.I.II.d.r.-7 yang sama sekali tidak pernah dipertimbangkan di


ng

tingkat banding) ;
on
gu

Hal. 26 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
▪ Bahwa tegasnya judex facti – s.o.r. – telah lalai tidak

a
melaksanakan hukum positip yang berkembang dalam Peradilan

si
Indonesia dan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,

ne
ng
khusus tentang asas horizontal dalam sistem stelsel negatif
tentang pembuktian kepemilikan hak atas tanah di Indonesia,

do
gu yang mana asas horizontal tersebut dipertegas dalam praktek di
Peradilan Indonesia, hal ini dapat dilihat dalam yurisprudensi
tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia, antara lain :

In
A
1. Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia,
bertanggal 04 Pebruari 1959 No. 7 K / Sip / 1959, yang
ah

lik
amarnya berbunyi sebagai berikut :
“Pasal 601 B.W., yang menentukan bahwa segala ban gunan
am

ub
yang didirikan di atas suatu perkarangan adalah kepunyaan
pemilik pekarangan, tidak dapat diartikan secara mutlak
dalam hal pekarangan disewa oleh orang dan bangunan itu
ep
k

didirikan oleh si penyewa ;


“Dalam hal ini, oleh karena menurut Pasal 1567 B.W. pada
ah

R
waktu terhentinya sewa, si penyewa dapat mengambil segala

si
sesuatu yang dipasang olehnya pada pekarangan yang

ne
ng

disewa, maka si Pemilik pekarangan tidak berhak


membongkar begitu saja bangunan tersebut tanpa izin
si Penyewa” ;

do
gu

2. Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia,


bertanggal 14 Mei 1994 No. 574 K / Pdt / 1992 yang amarnya
In
A

dimuat dalam catatan berbunyi sebagai berikut :


“Dalam kasus ini terbukti, tanah hak miliknya A (Penggugat) ;
ah

sedangkan bangunan rumah di atas tanah tersebut, adalah


lik

miliknya B (Tergugat). Kepemilikan an tara tanah dan rumah


di atasnya ini bisa berbeda, dikarenakan berlakunya atas
m

ub

horizontal yang dianut dalam Hukum Pertanahan Nasional


UUPA No. 5 / 1960. Penggugat tidak dapat menuntut
ka

ep

Tergugat untuk menyerahkan dalam keadaan kosong rumah


yang menjadi hak milik Tergugat tersebut” ;
ah

▪ Putusan judex facti dalam pertimbangan hukumnya – s.o.r. –


R

ternyata sama sekali tidak mengacu pada Undang-Undang


es
M

Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 tentang status obyek


ng

ex tanah Grant Contelir yang telah berakhir haknya dan telah


on
gu

Hal. 27 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berubah status menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh

a
Negara pada saat bekas pemegang hak ex tanah Grant Contelir

si
mengalihkan atau menghibahkan (obyek ex tanah Grant Con telir
yang sudah bukan lagi merupakan haknya yang sah) kepada

ne
ng
Termohon Kasasi ;
▪ Bahwa dengan demikian jelas diktum putusan judex facti dalam

do
gu perkara a quo (ic. Diktum putusan Pengadilan Negeri Medan butir
3 jis butir 6 dan butir 8) obscuur libel, tidak berlaku dan tidak
mengikat para Pemohon Kasasi I dan II, karena tidak secara

In
A
tegas menyebutkan bangunan rumah yang dibangun oleh Kakek
para Pemohon Kasasi I dan II yang berdiri di atas tanah yang
ah

lik
telah berubah statusnya menjadi tanah yang langsung dikuasai
oleh Negara adalah merupakan “Obyek Terperkara”, sehingga
am

ub
Putusan judex facti merupakan putusan onvoeldoende
gemotiveerd yang tidak beralasan huku m untuk tetap
dipertahankan di tingkat pemeriksaan kasasi pada Mahkamah
ep
k

Agung Republik Indonesia ;


ah

b. Tentang Grant Contelir No. 5377.


R
▪ Bahwa Termohon Kasasi (ic. Krisna Gunawan Rusli), bertempat

si
tinggal di Medan, Jalan Meyjen Sutoyo S. No. 65, karena itu

ne
ng

menurut Hukum Pembuktian, sama sekali Tidak Terbukti secara


fisik pernah menguasai dan menempati tanah tersebut (Grant C.
5377) yang menjadi obyek sengketa ;

do
gu

▪ Bahwa Termohon Kasasi mengklaim memperoleh ex tanah Gran t


Contelir No. 5377 tersebut berdasarkan Akte Hibah, bertanggal
In
A

28 Mei 1981 No. 61 yang diperbuat oleh Marah Sutan Nasution,


SH., Notaris di Medan, namun Termohon Kasasi sama sekali
ah

tidak ada dan tidak pernah memperlihatkan / menyerahkan


lik

sebagai alat bukti alas hak Termohon Kasasi tersebut di dalam


sidang Pengadilan Medan, apalagi pada saat perbuatan hibah
m

ub

dilakukan obyek tanah Grant Contelir tersebut telah berubah


statusnya menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh Negara,
ka

ep

sehingga baik pemberi hibah dan atau penerima hibah secara


hukum tidak lagi mempunyai alas hak untuk mengklaim atau
ah

mengaku ex tanah Grant Contelir tersebut dan atau bangunan


R

rumah milik keluarga para Pemohon Kasasi I dan II sebagai “hak


es
M

milik” mereka atau merupakan “hak milik” Termohon Kasasi ;


ng

on
gu

Hal. 28 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
▪ Bahwa bangunan rumah yang berdiri di atas ex tanah Grant

a
Contelir yang saat ini merupakan tanah langsung dikuasai oleh

si
Negara, bukan dan tidak dapat diklaim sebagai “hak milik”
Termohon Kasasi, dan hal tersebut tidak pernah dibantah atau

ne
ng
dibuktikan sebaliknya oleh Termohon Kasasi sebagai Penggu gat
asal dalam perkara a quo, bahkan sebaliknya secara implisit

do
gu diakui Termohon Kasasi dalam dalil posita gugatan konvensi
Termohon Kasasi pada halaman 7 alinea 2 yang hendak
menuntut agar bantuan rumah yang ditempati Para Pemohon

In
A
Kasasi I dan II dinyatakan sebagai milik Termohon Kasasi
sebagai konpensasi penggunaan tanah selama kurang lebih
ah

lik
50 tahun ;
▪ Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Republik In don esia
am

ub
No. 5 Tahun 1960, hak atas tanah Grant Kontelir No. C 5377
telah berakhir haknya dan ex tanah tersebut telah berubah statu s
menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh Negara, sehingga
ep
k

Termohon Kasasi tidak berhak mengklaim ex tanah Grant


ah

Contelir tersebut sebagai hak miliknya ;


R
▪ Bahwa menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32

si
Tahun 1979 jis Permendagri No. 3 Tahun 1979 dan No. 5 Tahun

ne
ng

1973 Termohon Kasasi yang tidak pernah menguasai,


menempati dan menggunakan tanah ex Grant Contelir No. C
5377 tersebut, sehingga secara hukum tidak berhak memohon

do
gu

dan atau memperoleh suatu hak atas ex tanah hak barat


tersebut ;
In
A

▪ Bahwa dengan demikian, pengalihan hak atas ex tanah barat


(Grant Contelir C) tersebut sampai penerbitan Keputusan
ah

Sertifikat Hak Milik No. 1239, bertanggal 29 Maret 2006 ke atas


lik

nama Termohon Kasasi jelas adalah melanggar atau


bertentangan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
m

ub

No. 32 Tahun 1979 jis Permendagri No. 3 Tahun 1979 dan No. 5
Tahun 1973 sehingga mengakibatkan alas hak Termohon Kasasi
ka

ep

mengandung cacat hukum dan batal demi hukum ;


▪ Bahwa adapun Akta Hibah No. 61, bertanggal 26 Mei 1961 yang
ah

dibuat dihadapan Marah Sutan Nasution, SH., Notaris di Medan,


R

adalah tidak sah dan mengandung cacat hukum, karena


es
M

bangunan rumah di Jalan Mojopahit No. 16 Medan bukan milik


ng

Oei Tjin Tjai melainkan milik Chin Foe alias Chin Foi dan status
on
gu

Hal. 29 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tanah setempat dikenal dengan Jalan Mojopahit No. 16 Medan

a
pada saat itu adalah tanah yang langsung dikuasai oleh Negara

si
(karena telah berakhir masa berlakunya Grant Contelir No. 5377),
sehingga pihak Oei Tjin Tjai menurut hukum tidak berhak dan

ne
ng
tidak berwenang memberi hibah obyek ex tanah Grant Contelir
dan bangunan rumah milik Kakek Para Pemohon Kasasai I dan II

do
gu tersebut kepada orang tua Termohon Kasasi ic. (Darmawati alias
Oei Beng Giok), sebab menurut hukum yang berlaku di Indonesia
obyek ex tanah Grant Kontelir C 5377 dan bangunan rumah

In
A
terperkara jelas bukan dan tidak merupakan harta waris
peninggalan almarhum Darmawati alias Oei Beng Giok ;
ah

lik
▪ Bahwa oleh sebab itu, alas hak Termohon Kasasai ic. Sertifikat
Hak Milik No. 1239 tanggal 29 Maret 2006 adalah mengandung
am

ub
cacat hukum dan tidak sah menurut Yurisprudensi tetap
Mahkamah Agung Republik Indonesia, antara lain :
a. Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
k

No. 67 K / TUN / 2001 bertanggal 15 November 2001 (dengan


ah

Hakim Ketua Majelis Prof. Dr. Paulus E. Lotulung, SH.) yang


R
dimuat dalam Majalah Hukum Varia Peradilan Tahun XVIII,

si
No. 214 Juli 2003, pada halaman 86 sampai dengan 112,

ne
ng

secara tegas menyatakan penerbitan Sertifikat Hak Tanah


(atas tanah bekas hak Barat / Eropa) oleh BPN kepada pihak
yang tidak memenuhi ketentuan Permendagri No. 3 Tahun

do
gu

1979 adalah Cacat Hukum ;


b. Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
A

No. 23 PK / TUN / 2001 bertanggal 29 Mei 2002 yang dimuat


dalam Majalah Hukum Varia Peradilan Tahun XVIII, No. 219,
ah

Desember 2003, pada halaman 69 sampai dengan halaman


lik

112, secara tegas menyatakan pemberian hak baru atas


tanah yang berasal dari konversi hak Barat / Eropa menurut
m

ub

ketentuan yang diatur dalam Keputusan Presiden Republik


Indonesia No. 32 Tahun 1979 jis Permendagri No. 3 Tahun
ka

ep

1979 dan No. 5 Tahun 1973, adalah diberikan prioritas


kepada orang yang secara nyata / de facto telah menguasai
ah

tanah tersebut, sehingga penerbitan Sertifikat Hak Tanah


R

(atas tanah bekas hak Barat / Eropa) oleh BPN kepada pihak
es
M

yang tidak memenuhi ketentuan tersebut di atas adalah Batal ;


ng

on
gu

Hal. 30 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Bahwa judex facti yang mengadili perkara a quo – s.o.r. –

a
secara nyata telah salah dan keliru tidak menerapkan dan

si
tidak melaksanakan ketentuan hukum positip yang berlaku
di Indonesia, sebagai acuan dalam menilai keabsahan alat

ne
ng
pembuktian yang diajukan Termohon Kasasi, khususnya
mengenai alas hak yang dimaksud dalam Sertifikat Hak Milik

do
gu No. 1239 yang ternyata
Termohon Kasasi tidak secara lengkap, karena ada lembaran
dengan sengaja diserahkan

/ bagian dari dokumen tersebut yang dihilangkan untuk

In
A
mengaburkan asal usul dan proses (prosedur hukum
penerbitan) perolehan hak atas tanah tersebut yang diajukan
ah

lik
Termohon kasasi sebagai pihak yang tidak berhak untuk itu ;
d. Bahwa untuk mendukung kebenaran argumen tasi tersebut
am

ub
di atas, perkenankanlah para Pemohon Kasasi I dan II
menyerahkan fotocopy Putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) Medan No. 37 / G / 2009 / PTUN-Mdn.
ep
k

bertanggal 10 September 2009 sebagai bukti ad informandum


ah

bahwa Sertifikat Hak Milik No. 1239 atas nama Termohon


R
Kasasi tersebut, yang proses penerbitannya berdasarkan alas

si
hak yang mengandung cacat hukum telah dibatalkan oleh

ne
ng

Pengadilan Tata Usaha Negara Medan ;


▪ Bahwa berdasarkan alasan-alasan keberatan kasasi dari para
Pemohon Kasasi I dan II di atas, jelas judex facti (pengadilan

do
gu

Tinggi) yang menguatkan pertimbangan hukum judex facti


(Pengadilan Negeri) dalam putusannya pada halaman 43 baris
In
A

ke 2 dari bawah sampai dengan halaman 44 baris ke 18 jo


halaman 46 butir 1 dan 2 sampai dengan halaman 47 baris ke
ah

8 yang berkesimpulan Termohon Kasasi adalah pemilik yang sah


lik

atas “obyek terperkara” (vide Diktum Putusan Pengadilan Negeri


Medan butir 3 jis butir 6 dan butir 8) yang tidak jelas apakah
m

ub

Termohon Kasasi menurut hukum yang berlaku di Indonesia bisa


menjadi “pemilik yang sah” atas tanah berstatus langsung
ka

ep

dikuasai oleh Negara dan atau menjadi pemilik bangunan r u mah


(yang dibangun oleh kakek para Pemohon Kasasi I dan II) yang
ah

berdiri di atas tanah yang langsung dikuasai oleh Negara


R

tersebut, adalah putusan yang onvoeldoende gemotiveerd


es
M

sehingga sangat beralasan hukum untuk dibatalkan dalam tingkat


ng

pemeriksaan kasasi ini ;


on
gu

Hal. 31 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Tentang Motiveringsplicht sebagai alasan.

a
▪ Bahwa judex facti yang mengadili perkara a quo – s.o.r. –

si
ternyata telah salah dan keliru tidak menerapkan Hukum Acara
Perdata yang berlaku di Peradilan Indonesia serta lalai

ne
ng
melaksanakan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan
yang dianut dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 48

do
gu Tahun 2009 jis Pasal 189 ayat 1 dan ayat 2 RBg. dan asas Audi
Et Alteram Partem serta asas actori incumbit probation, sebab
ternyata pertimbangan hukum Pengadilan Negeri di bagian

In
A
Dalam Konvensi di dalam Pokok Perkara pada halaman 40 alinea
3 sampai dengan halaman 53 baris ke 2 dan di bagian Dalam
ah

lik
Rekonvensi yang sedang dikasasi ini sama sekali tidak memberi
alasan pertimbangan hukum yang secara motiveringsplicht,
am

ub
khususnya terhadap dalil sanggahan / bantahan dalam kon ven si
dan dalil posita gugatan rekonvensi yang diajukan para Pemohon
Kasasi I dan II dalam perkara a quo, serta salah dan keliru
ep
k

menerapkan hukum pembuktian dalam menilai dan


ah

mempertimbangkan alat pembuktian yang bertanda T.I.II.d.k.-1


R
sampai dengan T.I.II.d.r.-7, diajukan para Pemohon Kasasi I dan

si
II, bahkan secara Slordig sama sekali tidak mempertimbangkan

ne
ng

secara keseluruhan alat bukti yang diajukan para pihak, dan


sengaja mengabaikan fakta hukum yang terungkap dari alat
pembuktian yang diajukan para pihak ;

do
gu

▪ Bahwa dalam praktek di Peradilan Indonesia Mahkamah Agung


Republik Indonesia secara berturut-turut dan terus menerus
In
A

mempergunakan “motivering yang tidak cukup” sebagai salah


satu alasan untuk membatalkan putusan, baik putusan
ah

Pengadilan Negeri maupun putusan Pengadilan Tinggi, (vide


lik

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 638 K / Sip /


1969 bertanggal 22 Juli 1970), yang mana dasar-dasar
m

ub

motiveringplicht tersebut sekarang secara tegas telah diletakkan


dalam Pasal 50 ayat (1) jo Pasal 53 ayat ( 2) Undang-Undang
ka

ep

No. 48 Tahun 2009 tentang Pokok Kekuasaan Kehakiman ;


(vide juga Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik
ah

Indonesia No. 3221 K / Pdt / 1985 bertanggal 23 Oktober 1986


R

yang dalam putusan hukum tersebut telah membenarkan


es
M

keberataan Pemohon Kasasi tentang putusan Pengadilan Tin ggi


ng

Jakarta dalam perkara Perdata Reg No. 247 / Pdt / 1985


on
gu

Hal. 32 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bertanggal 17 Juni 1987 yang telah melanggar Surat Edaran

a
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 03 Tahun 1974 dan

si
tidak mengindahkan Pasal 23 (1) Undang-Undang No. 14 Tah u n
1970, di mana Pengadilan Tinggi hanya mengambil alih begi tu

ne
ng
saja putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Reg No. 247 / Pdt
/ 1984 / G bertanggal 14 Pebruari 1985 tanpa didasarkan atas

do
gu pertimbangan-pertimbangan hukum yang jelas dan juga tidak
mempertimbangkan sama sekali memori banding dari Pemohon
Kasasi / Tergugat asal, dengan demikian pertimbangan hukum

In
A
Pengadilan Tinggi tersebut bersifat onvoldoende gemotiveerd
(dimuat dalam Majalah Hukum Varia Peradilan No. 17, halaman
ah

lik
39 jo halaman 40) ;
(banding juga dengan Putusan Mahkamah Agung Republik
am

ub
Indonesia No. 409 K / Sip / 1983 bertanggal 25 Oktober 1984
yang dimuat dalam Majalah Hukum Varia Peradilan No. 4,
halaman 72 jo 74) ;
ep
k

3. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan


ah

putusan judex facti (Pengadilan Negeri) dalam perkara a quo ini dalam
R
diktumnya pada halaman 57 butir 6 telah menyatakan perbuatan para

si
Pemohon Kasasi I dan II yang tidak bersedia mengosongkan dan

ne
ng

menyerahkan obyek terperkara kepada Termohon Kasasi sebagai


pemilik yang sah adalah perbuatan melawan hukum
(onrechtmatigedaad) adalah tidak berdasarkan hukum, karena yang

do
gu

ditempati para Termohon Kasasi I dan II adalah bangunan rumah milik


Kakek atau orang tua para Pemohon Kasasi I dan II yang berdiri di atas
In
A

tanah Grant Contelir ex Barat yang telah status menjadi tanah yang
langsung dikuasai Negara (yang pada waktu dahulu diketahui dan
ah

disetujui oleh pemegang hak Grant Contelir tersebut), sementara


lik

Termohon Kasasi menurut hukum pembuktian tidak bisa membuktikan


sejarah asal usul obyek tanah terperkara dari status Grant Contelir yang
m

ub

kemudian menjadi tanah yang statusnya langsung dikuasai Negara,


serta menunjukkan suatu landasan hukum yang memberi hak kepada
ka

ep

Termohon Kasasi yang walaupun sama sekali tidak pernah dikuasai


secara fisik, namun ex tanah Barat / Grant Contelir tersebut bisa
ah

berubah atau “disulap” menjadi Hak Milik pribadi Termohon Kasasi ;


R

4. Bahwa putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan


es
M

pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Medan dalam perkara a quo


ng

pada halaman 46 alinea 1 butir 1 sampai dengan halaman 47 butir 2 dan


on
gu

Hal. 33 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
halaman 51 alinea terakhir jo diktumnya pada halaman 57 butir 2 dan 3

a
dengan menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 1239 tertanggal 29 Maret

si
2006 adalah sah dan berkekuatan hukum serta menyatakan Termohon
Kasasi adalah pemilik yang sah satu -satunya atas obyek terperkara –

ne
ng
s.o.r – adalah salah dan keliru tidak menerapkan serta lalai tidak
melaksanakan ketentuan hukum positif yang berlaku di Indonesia,

do
gu karena tidak melakukan penilaian tentang asal usul hak kepemilikan
yang sah atas obyek terperkara, sehingga ex tanah Grant Contelir yang
telah berakhir haknya menurut hukum masih dapat dialihkan oleh beka s

In
A
pemegang haknya sampai terakhir Termohon Kasasi, sebab :
a. Termohon Kasasi tidak ada dan tidak dapat menunjukkan surat /
ah

lik
bukti Kewarganegaraan Indonesia yang membuktikan bahwa Oei
Tjin Tjai adalah Warga Negara Indonesia, sehingga yang
am

ub
bersangkutan berhak memohon konversi ex tanah Barat Grant
Contelir No. C 5377 menjadi salah satu jenis hak atas tanah
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang
ep
k

Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 ;


ah

b. Termohon Kasasi tidak ada dan tidak dapat mengajukan alat bukti
R
yang sah guna membuktikan bahwa Oei Tjin Tjai yang membangun

si
atau memiliki bangunan rumah di atas ex tanah Grant Contelir

ne
ng

tersebut, yang dapat melumpuhkan bukti-bukti lawan yang diajukan


para Pemohon Kasasi I dan II yang bertanda T.I.I.d.k.-1 / P.I.II-d.r.-1
sampai dengan T.I.I.d.k.-7 / P.I.II-d.r.-7, sehingga dengan demikian

do
gu

judex facti lalai atau tidak melaksanakan Pasal 283 RBg. dan Asas
actori incumbit probation dalam mengadili dan memutus perkara a
In
A

quo yang sedang di kasasi ini ;


c. Judex facti lalai dan keliru menerapkan serta tidak melaksanakan
ah

ketentuan Pasal 27 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5


lik

Tahun 1960, di mana hak atas tanah ex Grant Contelir atas nama
Oei Tjin Tjai tersebut menjadi hapus menurut hukum yang berlaku
m

ub

di Indonesia karena tidak pernah menguasai / menempati /


menempati obyek tanah tersebut oleh pemegang hak yang
ka

ep

bersangkutan selama puluhan tahun, yang dalam praktek


di Peradilan Indonesia dipertegas dengan yurisprudensi tetap
ah

Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 210 K / Sip / 1955


R

bertanggal 10 Januari 1957 jo Yurisprudensi tetap Mahkamah


es
M

Agung Republik Indonesia No. 329 K / Sip / 1957 bertanggal 24 Mei


ng

1958 yang menyatakan gugatan harus dinyatakan tidak dapat


on
gu

Hal. 34 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diterima, apabila Penggugat telah mendiamkan / mentelantarkan

a
tanahnya lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun sebab dianggap telah

si
kehilangan haknya (rechtsverwerking).
d. Bangunan rumah yang ditempati para Pemohon Kasasi I dan II

ne
ng
bukan milik Termohon Kasasi atau dibangun oleh Oei Tjin Tjai ,
sebab Termohon Kasasi sama sekali tidak ada dan tidak dapat

do
gu membuktikan dalil posita gugatannya bahwa bangunan ru mah yan g
dibangun dan ditempati para Pemohon Kasasi I dan II tersebut
secara hukum telah beralih menjadi milik Termohon Kasasi,

In
A
sehingga judex facti terbukti tidak melaksanakan atau lalai serta
telah mengabaikan Asas Pemisahan Horizontal yang dianut dalam
ah

lik
Hukum Agraria di Negara Indonesia dan yurisprudensi tetap
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1780 K / Pid / 1996
am

ub
bertanggal 06 Januari 1998, yang dimuat dalam Varia Peradilan,
Majalah Hukum Tahun XIV, No. 162, Penerbit IKAHI, Maret 1999,
pada halaman 47 sampai dengan halaman 58 ;
ep
k

e. Judex facti tidak melaksanakan hukum pembuktian sebagaimana


ah

mestinya, karena walaupun secara nyata Termohon Kasasi tidak ada


R
dan tidak dapat mengajukan Akta Hibah No. 61 bertanggal 26 Mei

si
1981 yang dibuat dihadapan Marah Sutan Nasution, Notaris di

ne
ng

Medan, yang membuktikan orrang tua Termohon Kasasi (ic.


Darmawati) adalah pemegang hak yang sah atas hak berkas Grant
Contelir No. C 5377 ;

do
gu

f. Judex facti lalai dan tidak melaksanakan Hukum Perdata


sebagaimana mestinya, sebagaimana yang dimaksud dalam
In
A

Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1964


K / Sip / 1975 bertanggal 21 Pebruari 1979, karena andai kata –
ah

quad non – benar Darmawati adalah penerima hibah yang sah dari
lik

pemberi hibah Oei Tjin Tjai, maka menurut kaedah hukum dalam
yurisprudensi tersebut secara tegas menyatakan :
m

ub

“Perpindahan hak milik dengan hibah tidaklah menyebabkan bah wa


penghuni rumah yang dihibahkan harus mengosongkan /
ka

ep

meninggalkan rumah tersebut seperti halnya pada jual beli sebuah


rumah, tidak menyebabkan berakhirnya sewa menyewa yang terjadi
ah

lebih dahulu”.
R

g. Judex facti tidak melaksanakan Hukum Acara Perdata ic. hukum


es
M

pembuktian, khususnya Pasal 283 RBg, karena telah mengabulkan


ng

gugatan konvensi Termohon Kasasi yang ternyata sama sekali tidak


on
gu

Hal. 35 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ada dan tidak dapat menunjukkan alat bukti Grant Contelir No. C

a
5377 yang terdaftar atas nama Darmawati (orang tua Termohon

si
Kasasi) sehingga Darmawati mempunyai alas hak yang sah untuk
mengibahkan Grant Contelir tersebut kepada Termohon Kasasi ;

ne
ng
h. Judex facti dalam memutus perkara a quo telah lalai tidak mengacu
pada Pasal 16 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun

do
gu 1960, sebab Termohon Kasasi tidak ada dan tidak membuktikan
bahwa orang tua Termohon Kasasi ic. Darmawati ada memiliki salah
satu jenis hak atas tanah sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal

In
A
16 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 yang melekat di atas ex tanah
Grant Contelir C. 5377 tersebut ;
ah

lik
i. Judex facti – s.o.r. – telah salah dan keliru menerapkan Hukum
Agraria dan Hukum Perdata ic. azas nemo plus juris, sebagaimana
am

ub
yang dimaksud dalam Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung
Republik Indonesia No. 1011 K / Sip / 1972 bertanggal 26 Maret
1973 yang antara lain menyatakan sebagai berikut :
ep
k

“Seorang tidak dapat memberikan lebih dari haknya (azas nemo plu s
juris)”.
ah

R
Karena secara nyata menerima pengalihan hak atas ex tanah Grant

si
Contelir C 5377 yang telah berubah status menjadi tanah yang

ne
ng

langsung dikuasai Negara tersebut oleh Oei Tjin Tjai kepada


Darmawati yang kemudian dialihkan lagi kepada Termohon Kasasi
tersebut, padahal jelas pengalihan tersebut telah melanggar azas

do
gu

nemo plus juris, sehingga menurut Stelsel Pembuktian Negatif dalam


hukum pertanahan yang dianut Undang-Undang Republik Indon esia
In
A

No. 5 Tahun 1960, yang menegaskan walaupun Termohon Kasasi


memiliki Sertifikat Hak Milik No. 1239 di atas obyek tanah ex Barat
ah

Grant Contelir C 5377, namun apabila alas hak pengalihannya


lik

terbukti mengandung cacat hukum, maka Sertifikat tersebut menjadi


batal demi hukum tidak berkekuatan hukum terhadap Para Pemohon
m

ub

Kasasi I dan II sebagai pihak ketiga yang telah menguasai dan atau
menempati obyek tanah yang langsung dikuasai oleh Negara
ka

ep

berturut-turut selama puluhan tahun ;


5. Bahwa adapun putusan judex facti (Pengadilan Tinggi) yang
ah

menguatkan putusan judex facti (Pengadilan Negeri) dalam perkara


R

a quo ini dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 47 butir 3


es
M

sampai dengan halaman 48 butir 7 dan halaman 49 alinea 2 dan alin ea


ng

4 sampai dengan halaman 50 baris ke 9 jo diktumnya pada halaman 57


on
gu

Hal. 36 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
butir 4 dan 5 serta butir 7 yang menghukum Para Pemohon Kasasi I dan

a
II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi materiil yang

si
dialami Termohon Kasasi jelas adalah putusan yang onvoeldoende
gemotiveerd dan salah atau keliru menerapkan Hukum Acara Perdata

ne
ng
ic. Hukum Pembuktian, karena :
a. Termohon Kasasi bukan pemilik bangunan rumah yang ditempati

do
gu oleh para Pemohon Kasasi I dan II ;
b. Termohon Kasasi bukan ahli waris Oei Tjin Tjai dan tidak dapat
membuktikan adalah ahli waris atau telah memperoleh hak dari Oei

In
A
Tjin Tjai untuk mengutip uang sewa dari para Pemohon Kasasi I dan
II ;
ah

lik
c. Termohon Kasasi tidak pernah menyewakan obyek terperkara
kepada para Pemohon Kasasi I dan II ;
am

ub
d. Termohon Kasasi tidak ada dan tidak membuktikan bahwa para
Pemohon Kasasi I dan II tidak mau membayar uang sewa kepada
Oei Tjin Tjai atau pihak ahli waris atau kuasa yang secara sah
ep
k

mewakili kepentingan Oei Tjin Tjai ;


ah

e. Termohon Kasasi sama sekali tidak ada dan tidak dapat


R
membuktikan bahwa harga sewa obyek terperkara adalah sebesar

si
Rp 2.500.000,- setiap bulan ;

ne
ng

Sehingga dengan demikian jelas salah dan keliru serta tidak


menerapkan Hukum Acara Perdata dan yurisprudensi tetap Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. 736 K / Pdt / 1986 bertanggal 28 Juli

do
gu

1987 yang amar pertimbangan hukumnya an tara lain berbunyi sebagai


berikut :
In
A

“bahwa tuntutan ganti rugi karena tidak disertai dengan bahan -bahan
konkrit tidak dapat dipertimbangkan……” ;
ah

(vide juga yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia


lik

No. 588 K / Sip / 1983 bertanggal 19 Juni 1984 yang amar pertimbangan
hukumnya antara lain menyatakan : “tuntutan Penggugat mengenai
m

ub

ganti rugi karena tidak disertai dengan bukti-bukti harus ditolak ;”) ;
6. Bahwa putusan judex facti – s.o.r. – dalam mengadili perkara a quo
ka

ep

telah melampaui kewenangannya, karena putusan judex facti


(Pengadilan Tinggi) telah menguatkan pertimbangan hukum dan diktu m
ah

putusan judex facti (Pengadilan Negeri) pada halaman 48 butir 7 jo


R

halaman 49 alinea terakhir sampai dengan halaman 50 baris 9 jo


es
M

halaman 57 butir 7 yang secara jabatan menentukan besarnya uan g


ng

sewa yang harus dibayar oleh para Pemohon Kasasi I dan II kepada
on
gu

Hal. 37 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Termohon Kasasi, padahal judex facti tidak pernah diberi wewenang

a
oleh pembuat undang-undang untuk menetapkan besarnya u ang sewa

si
atau mengambil alih tugas dan wewenang Kantor Urusan Perumahan ;
7. Bahwa judex facti – s.o.r. – khususnya mengenai putusan judex facti

ne
ng
(Pengadilan Negeri) dalam perkara a quo ini dalam pertimbangan
hukumnya pada halaman 47 butir 5 sampai dengan halaman 48 butir 6

do
gu jo diktumnya pada halaman 57 butir 5, jelas adalah salah dan keliru
menerapkan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 4
Tahun 1992 jo PP No. 44 Tahun 1994 dan Putusan Mahkamah Republik

In
A
Indonesia No. 3280 K / Pdt / 1985 bertanggal 20 Juni 1996 yang
seharusnya tidak berlaku dan tidak dapat diterapkan dalam perkara
ah

lik
a quo, sebab menurut pengakuan Termohon Kasasi dalam dalil posita
gugatan konvensinya secara tegas mendalilkan bangunan rumah obyek
am

ub
terperkara adalah ruko yang dipergunakan tempat tinggal ;
8. Bahwa putusan judex facti ic. putusan judex facti (Pengadilan Tinggi)
yang menguatkan pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri
ep
k

Medan dalam perkara a quo pada halaman 51 alinea 1 jo diktum


ah

putusan pada halaman 58 butir 9 yang menghukum para Pemohon


R
Kasasi I dan II untuk membayar Uang Paksa (Dwangsom) adalah salah

si
menerapkan Hukum Perdata dan sama sekali tidak bersandarkan pada

ne
ng

ketentuan hukum yang berlaku, sebab Termohon Kasasi bukan pihak


yang berhak untuk mendapatkan hak prioritas untuk memohon Sertifikat
Hak Milik atas ex tanah bekas Grant Contelir C 5377 yang tidak pernah

do
gu

dikuasai secara fisik tersebut dan Termohon Kasasi juga bukan pemilik
bangunan rumah yang berdiri di atas tanah yang langsung dikuasai oleh
In
A

Negara, sehingga judex facti tidak beralasan hukum untuk men ghukum
para Pemohon Kasasi I dan II membayar Uang Dwangsom kepada
ah

Termohon Kasasi yang secara hukum tidak ada sangkut paut dan tidak
lik

tidak berhak atas tanah yang langsung dikuasai oleh Negara, yan g saat
ini dikuasai atau ditempati oleh para Pemohon Kasasi I dan II.
m

ub

9. Bahwa judex facti tidak melaksanakan ketentuan undang-undang yan g


mengharuskan Pengadilan untuk memberi putusan mengenai seluruh
ka

ep

dalil dan petitum gugatan rekonvensi yang diajukan para Pemohon


Kasasi I dan II dalam perkara a quo, oleh sebab itu putusan judex facti
ah

tersebut harus dibatalkan, berdasarkan ketentuan Pasal 158 ayat ( 2)


R

dan ayat (3) jo Pasal 189 ayat (2) RBg. dan yurisprudensi tetap
es
M

Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 335 K / Sip / 1973 bertanggal


ng

04 Desember 1975 (vide Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agu ng


on
gu

Hal. 38 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Indonesia II, Hukum Perdata dan Acara Perdata, Proyek Yurisprudensi

a
Mahkamah Agung, Tahun 1977, halaman 233) ;

si
10. Bahwa judex facti yang mengadili perkara a quo, khusu snya putusan
Pengadilan Negeri Medan yang telah memberi pertimbangan hukum

ne
ng
di bagian “Dalam Rekonvensi” pada halaman 55 dengan cara
menyimpang dari dalil posita gugatan Rekonvensi para Pemohon Kasasi

do
gu I dan II serta dalil jawaban Rekonvensi Termohon kasasi, karena telah
secara subyektif menafsirkan biaya yang dikeluarkan para Pemohon
Kasasi I dan II dalam pembuatan bangunan rumah dan biaya renovasi

In
A
rumah milik para Pemohon Kasasi I dan II dianggap merupakan
kewajiban para Pemohon Kasasi I dan II sebagai penghuni dalam
ah

lik
merawat rumah sengketa (padahal bangunan rumah tersebut milik
keluarga para Pemohon kasasi I dan II) dan karena sudah kurang lebih
am

ub
9 tahun, maka sudah tidak berdasar untuk dituntut ganti rugi, sebab
judex facti sama sekali tidak berdasarkan hukum untuk menghukum
para Pemohon Kasasi I dan II guna menyerahkan dan mengosongkan
ep
k

rumah milik para Pemohon Kasasi I dan II tersebut kepada Termohon


ah

Kasasi tanpa mewajibkan Termohon Kasasi untuk memberi kompensasi


R
yang wajar kepada para Pemohon Kasasi I dan II ;

si
11. Bahwa selanjutnya apabila alasan / keberatan kasasi sebagaimana

ne
ng

yang dikemukakan para Pemohon Kasasi I dan II di atas sepanjang ada


yang menyangkut Hukum Pembuktian dan penilaian alat pembuktian,
hal tersebut masih dapat diperiksa di tingkat pemeriksaan kasasi pada

do
gu

Mahkamah Agung Republik Indonesia, hal ini berlandasan pada :


➢ Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 4404
In
A

K / Pdt / 1986 bertanggal 29 Agustus 1988 (yang dimuat dalam


Majalah Hukum Varia Peradilan Tahu n IV, Mei 1989, No. 44,
ah

halaman 26), yang amar pertimbangan hukumnya antara lain


lik

berbunyi sebagai berikut :


“……, judex facti salah menerapkan hukum, karena keliru dalam
m

ub

menilai alat-alat bukti yang mendasarkan putusannya,….”


➢ Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 400
ka

ep

K / Pdt / 1984 bertanggal 19 Juli 1985 (yang dimuat dalam


Yurisprudensi Indonesia Tahun 1985-II, halaman 215 dan 216) yan g
ah

amar pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut :


R

“…… Putusan Pengadilan Tinggi Semarang maupun Pengadilan


es
M

Negeri Purwokerto yang bersangkutan harus dibatalkan, oleh karen a


ng

judex facti telah salah menerapkan hukum pembuktian serta telah


on
gu

Hal. 39 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memberikan pertimbangan yang kurang sempurna (“onvoldoende

a
gemotiveerd”)…..” ;

si
➢ Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1604
K / Pdt / 1984 bertanggal 26 September 1985 (yang dimuat dalam

ne
ng
Majalah Hukum Varia Peradilan No. 6, Tahun I, Maret 1986, halaman
93) yang telah membatalkan putusan Pengadilan Tinggi, karena

do
gu putusan Pengadilan Tinggi
pertimbangan yang kurang lengkap (onvoldoende gemotiveerd) dan
ternyata didasari pertimbangan -

mengadili sendiri dengan melakukan penilaian terhadap hasil

In
A
pembuktiannya ;
➢ Mohon lihat juga yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik
ah

lik
Indonesia No. 4057 K / Pdt / 1986 bertanggal 30 April 1988 (yang
dimuat dalam Majalah Hukum Varia Peradilan, Tahun IV, Desember
am

ub
1988, No. 39, halaman 93, dan Putusan Mahkamah Agung Repu blik
Indonesia No. 645 K / Sip / 1983 bertanggal 14 Juni 1984) ;
➢ Mohon lihat juga Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik
ep
k

Indonesia No. 150 K / PDT / 1998 bertanggal 14 Oktober 1999 dan


ah

Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2986


R
K / PDT / 1998 bertanggal 29 April 2002 yang secara tegas dan jelas

si
masih tetap mempertimbangkan alat bukti dalam pemeriksaan di

ne
ng

tingkat kasasi ;
Bahwa di samping itu alasan keberatan kasasi yang diajukan para
Pemohon Kasasi I dan II di atas bukan saja ditujukan terhadap Hukum

do
gu

Pembuktian, melainkan lebih dititik beratkan terhadap penerapan


landasan hukum (persyaratan sah secara formil dan materiil yang
In
A

ditentukan oleh hukum yang berlaku) yang menjadi dasar hukum


tentang terbitnya alat bukti tersebut yang bukan saja menjadi
ah

kewenangan judex facti untuk menilainya, melainkan juga merupakan


lik

kewenangan judex facti untuk memeriksa keabsahannya di tingkat


kasasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia, hal ini dapat dilihat
m

ub

dari yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 178


K / Sip / 1976 bertanggal 01 Desember 1976 (yang di muat dalam
ka

ep

Yurisprudensi Indonesia Tahun 1977-II, halaman 291) yang amar


pertimbangan hukumnya antara lain berbunyi sebagai berikut :
ah

“Penilaian alat bukti yang merupakan penilaian yuridis, bukan penilaian


R

fakta semata-mata, tunduk pada kasasi”.


es
M

12. Bahwa dari uraian di atas jelas putusan judex facti ternyata hanya
ng

ditinjau dan dilihat dari segi formal legalistik, padahal seharusnya turut
on
gu

Hal. 40 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mempertimbangkan segi-segi kondisional yang timbul secara kasusistik

a
dalam perkara a quo berdasarkan keadilan substantif sehingga lebih

si
memenuhi hakekat rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat dan
lebih memberi perlindungan dan kepastian hukum kepada pencari

ne
ng
keadilan, serta memberi manfaat (sesuai asas doelmatigheid) kepada
Para Pemohon Kasasi I dan II, sehingga benar-benar dapat

do
gu menegakkan kewibawaan hukum di Indonesia ;
13. Bahwa berdasarkan alasan-alasan / keberatan-keberatan kasasi yang
didukung oleh landasan hukum yang dikemukakan para Pemohon

In
A
Kasasi I dan II jelas putusan judex facti dalam a quo belum menjamin
penegakan hukum, karena judex facti (pengadilan Tinggi) yang
ah

lik
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo – s.or. – tidak
melaksanakan penegakan Hukum secara benar dan adil, sebab secara
am

ub
sewenang-wenang dengan penyalahgunaan kekuasaan tanpa
memperhatikan asas tidak berpihak (impartiality), asas kejujuran dalam
memeriksa dan memutus (fairness), asas beracara secara benar
ep
k

(produral due process), asas menerapkan hukum secara benar yang


ah

menjamin dan melindungi hak-hak substantif pencari keadilan


R
(substantive due process) serta asas manfaat, sehingga bukan saja

si
telah merugikan pencari keadilan ic. para Pemohon Kasasi I dan II,

ne
ng

bahkan telah mengabaikan prinsip-prinsip keadilan dan asas manfaat


dalam penegakan hukum yang digariskan dalam tatanan dan
sistematika hukum yang berlaku di Indonesia ;

do
gu

14. Bahwa dengan demikian jelas judex facti – s.o.r. – telah mengadili
perkara a quo tidak menurut tata cara (Hukum Acara Perdata yang
In
A

berlaku di Peradilan Indonesia) semestinya dan bertentangan dengan


asas Ius Curia Novit, sebab sama sekali tidak melaksanakan
ah

pemeriksaan sesuai dengan Hukum yang berlaku, khususnya Hukum


lik

Pembuktian, serta dengan slordig telah melanggar asas Audi Et Alteram


Partem ;
m

ub

15. Bahwa tegasnya putusan judex facti – s.o.r.- dalam perkara ini juga tidak
ada dan tidak dapat memberikan Ratio Decidendi dan Obiter Dicta serta
ka

ep

penalaran yang jelas dan tepat mengenai putusannya, ic putusan ju dex


facti (Pengadilan Tinggi) yang telah menguatkan putusan judex facti
ah

(pengadilan Negeri), sebagaimana yang diisyaratkan dalan ketentuan


R

Pasal 50 ayat 1 jo Pasal 53 ayat 2 dari Undang-Undang Republik


es
M

Indonesia No. 48 Tahun 2009, sebagai sarana pengawasan melekat


ng

on
gu

Hal. 41 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dalam menerapkan hukum yang obyektif di dalam praktek di Peradilan

a
Indonesia ;

si
16. Bahwa lebih tegas lagi judex facti – s.or. – telah mengadili dan
memeriksa perkara a quo ini baik mengenai fakta hukum, pembuktian

ne
ng
dan landasan hukum, tanpa menurut pada ketentuan hukum yang
berlaku, dan tidak didukung dengan pertimbangan h ukum secara

do
gu Motiveringsplicht sebagaimana yang disyaratkan dalam Surat Edaran
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 03 Tahun 1974 jo Pasal 50
ayat 1 dan Pasal 53 ayat 2 dari Undang-Undang Republik Indonesia No.

In
A
48 Tahun 2009 dan Pasal 30 ayat 2 dari Undang-Undang Republik
Indonesia No. 5 tahun 2004 jis Undang-Undang Republik Indonesia No.
ah

lik
14 tahun 1985 dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun
2009 ;
am

ub
17. Bahwa berdasarkan landasan hukum yang dikemukakan para Pemohon
Kasasi I dan II di atas, jelas putusan judex facti dalam perkara – s.or. –
tidak beralasan hukum untuk tetap dipertahankan, melainkan
ep
k

berdasarkan ketentuan Pasal 30 ayat 1 huruf a, b dan c jo Pasal 50 ayat


ah

2 dan Pasal 52 dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun


R
2004 jis Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1985 dan

si
Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2009 sangat

ne
ng

beralasan hukum untuk dibatalkan di tingkat pemeriksaan kasasi pada


Mahkamah Agung Republik Indonesia ;
18. Bahwa demi terwujudnya Law Standard yang bersifat Unif ied Legal

do
gu

Frame Work dan Unified Legal Opinion, maka sesuai dengan keten tu an
Pasal 30 dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1985
In
A

jis Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2004 dan Un dan g -


Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2009 serta demi tegaknya
ah

Supremasi Hukum kiranya alasan / keberatan Kasasi yang diajukan


lik

para Pemohon Kasasi I dan II di atas, cukup memberi alasan hukum


bagi Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia
m

ub

yang memeriksa dan mengadili perkara in i – s.o.r. – agar berkenan


kiranya membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara
ka

ep

di Medan No. 331 / PDT / 2009 / PT-MDN. bertanggal 19 Nopember


2009 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan No. 21 /
ah

Pdt.G / 2009 / PN.Mdn. bertanggal 27 April 2009 tersebut, dan


R

selanjutnya mengadili sendiri dengan menolak seluruh gugatan konvensi


es
M

Termohon Kasasi bertanggal 19 Januari 2009 dan mengabulkan seluruh


ng

gugatan rekonvensi para Pemohon Kasasi I dan II bertanggal 19 Maret


on
gu

Hal. 42 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2009 serta menghukum Termohon Kasasi untuk membayar seluruh

a
ongkos yang timbul dalam perkara ini.

si
Apabila Yang Mulia Majelis Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang sedang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain dengan

ne
ng
alasan-alasan / keberatan-keberatan para Pemohon Kasasi I dan II di atas,
dengan tidak mengurangi rasa hormat para Pemohon Kasasi I dan II

do
gu terhadap kewajiban Pengadilan, para Pemohon Kasasi I dan II memohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia
agar berkenan kiranya memberikan alasan-alasan hukum (Motivering-

In
A
splicht) yang dijadikan dasar pertimbangan hukum serta memberi putusan
yang seadil-adilnya dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan Pasal 52
ah

lik
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 1985 jis Undang-
Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
am

ub
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung dan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah
ep
k

Agung, dan Pasal 50 ayat 1 jo Pasal 53 ayat 2 Undang-Undang Republik


ah

Indonesia No. 48 Tahun 2009 jis Pasal 189 ayat 1 Rbg, Pasal 195 ayat (2)
R
Rgb. dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 3

si
Tahun 1974, serta Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi

ne
ng

Pengadilan, Buku II, diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indon esia
Republik Indonesia, Cetakan ke 5 (edisi Revisi), 2004, pada halaman 103
butir 9.2. dan 10.1.

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah


Agung berpendapat :
In
A

mengenai alasan ke – 1 :
Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena judex facti
ah

tidak salah menerapkan hukum, karena telah mempertimbangkan hal -hal


lik

yang relevan secara yuridis dengan benar, yaitu :


1. Bahwa obyek sengketa terbukti milik Penggugat berdasarkan Sertifikat
m

ub

Hak Milik (SHM) No. 1239 tertanggal 29 Maret 2006 ;


2. Bahwa Sertifikat Hak Milik No. 1239 sah, Penggugat terbukti
ka

ep

mendapatkan tanah dari orang tuanya berdasarkan Akta Waris No. 6


tanggal 09 September 2003 ;
ah

3. Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum


R

karena tidak mau mengosongkan dan menyerahkan obyek sengketa


es
M

kepada Penggugat, padahal Tergugat I dan Tergugat II tidak memiliki


ng

on
gu

Hal. 43 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
alas hak yang sah atas obyek sengketa, perbuatan Tergugat I dan

a
Tergugat II tersebut telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat ;

si
mengenai alasan ke – 2 sampai ke-18 :
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, judex facti

ne
ng
tidak salah menerapkan hukum, lagipula alasan-alasan tersebut men gen ai
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu

do
gu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada
tingkat kasasi, karena pemeriksaan pada tingkat kasasi hanya berkenaan
dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan h ukum,

In
A
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Mahkamah
Agung Republik Indonesia (Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagai-
ah

lik
mana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula
am

ub
ternyata bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan
dengan hukum dan / atau undang-undang, maka permohonan kasasi yan g
diajukan oleh Pemohon Kasasi : RIBEN dan FARIDA alias AFUNG tersebu t
ep
k

harus ditolak ;
ah

Menimbang, akan tetapi salah seorang Hakim Anggota Majelis, yaitu


R
Hakim Agung H. Mansur Kartayasa, SH.,MH. berpendapat yang berbeda

si
(dissenting opinion), maka sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (3)

ne
ng

Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaaan Kehakiman yan g


menyebutkan bahwa “Dalam hal sidang permusyawaratan tidak dapat
dicapai mufakat bulat, pendapat hakim yang berbeda tersebut wajib dimuat

do
gu

dalam putusan” ;
Menimbang, bahwa Hakim Anggota H. Mansur Kartayasa, SH., MH.,
In
A

berpendapat bahwa permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Tergugat I


dan II harus dikabulkan, dengan alasan judex facti telah salah menerapkan
ah

hukum karena judex facti telah keliru dalam pertimbangan hukum dan
lik

putusannya, yaitu sebagai berikut :


1. Bahwa judex facti mempertimbangkan bahwa obyek sengketa dihuni
m

ub

oleh para Tergugat didasarkan atas adanya hubungan sewa-menyewa


antara kakek para Tergugat dengan Darmawati (orang tua Penggugat),
ka

ep

maka oleh karena Penggugat telah menjadi pemilik obyek sengketa


atas dasar hak dari Ibu Penggugat, Penggugat ingin mengakhiri
ah

hubungan sewa-menyewa, sedang para Tergugat sen diri sudah tidak


R

pernah membayar uang sewa. Dengan tidak dibayarnya uang sewa


es
M

oleh para Tergugat, maka para Tergugat adalah penyewa yang


ng

beritikad tidak baik, namun judex facti dalam putusannya menyatakan


on
gu

Hal. 44 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (Onrecht

a
matigedaad). Putusan judex facti tersebut keliru , karena salah dalam

si
menerapkan hukum acara. Judex facti telah mencampur-adukkan dasar
tuntutan melakukan wanprestasi dengan perbuatan melawan hukum ;

ne
ng
2. Bahwa peristiwa hukum yang timbul akibat wan prestasi tidak dapat
kemudian berubah menjadi peristiwa yang merupakan perbuatan

do
gu melawan hukum ;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, dengan tidak
perlu mempertimbangkan lebih lanjut alasan permohonan kasasi para

In
A
Tergugat, maka Hakim Agung H. Mansur Kartayasa, SH.,MH. tersebut
berpendapat permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi / Tergugat I
ah

lik
dan II harus dikabulkan, dan Mahkamah Agung membatalkan putusan judex
facti (Pengadilan Tinggi) yang menguatkan putusan judex facti (Pengadilan
am

ub
Negeri) dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara a quo
dengan menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat
ep
k

di antara Majelis Hakim tersebut, maka sesuai dengan ketentuan Pasal


ah

30 Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 jo Undang-Undang No. 14 Tahun


R
1985, Majelis setelah bermusyawarah telah mengambil putusan dengan

si
suara terbanyak, yaitu menolak permohonan kasasi dari para Pemohon

ne
ng

Kasasi / para Tergugat I dan II RIBEN DAN FARIDA alias AFUNG


tersebut ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari para

do
gu

Pemohon Kasasi ditolak, maka para Pemohon Kasasi dihukum membayar


biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;
In
A

Memperhatikan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-


Undang No. 8 Tahun 1981 dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
ah

sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No.


lik

5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tah u n


2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
m

ub

MENGADILI :
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi RIBEN dan
ka

ep

FARIDA alias AFUNG tersebut ;


Menghukum Pemohon Kasasi / Tergugat untuk membayar biaya
ah

perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu
R

rupiah) ;
es
M

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Mahkamah


ng

Agung pada hari : Rabu, tanggal 06 Oktober 2010 oleh Dr. Artidjo
on
gu

Hal. 45 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Alkostar, SH.LLM., Ketua Muda yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah

a
Agung sebagai Ketua Majelis, H. Mansur Kartayasa, SH.MH. dan

si
Dr. Salman Luthan, SH.MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketu a

ne
ng
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh
Ny. Murganda Sitompul, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh

do
gu para pihak ;

In
A
Hakim – Hakim Anggota, K e t u a,
H. Mansur Kartayasa, SH.MH. Dr. Artidjo Alkostar, SH.LLM.
ah

lik
Dr. Salman Luthan, SH.MH.
am

ub
Panitera Pengganti,
ep
ttd./ Ny. Murganda Sitompul, SH.
k

Biaya-biaya Kasasi :
ah

1. M e t e r a i …………. Rp. 6.000.-


R
2. R e d a k s i ………… Rp. 5.000.-

si
3. Administrasi kasasi ... Rp.489.000.-
Jumlah Rp.500.000.-

ne
ng

==================

do
gu

Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI
In
A

a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata,
ah

lik
m

ub

Soeroso Ono, SH.MH


NIP. 040. 044. 809
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 46 dari 46 hal. Put. No. 1507 K/Pdt/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Anda mungkin juga menyukai