Anda di halaman 1dari 34

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 6 K/Pdt/2015

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut
dalam perkara:

do
gu HERRY, bertempat tinggal di Jalan Bau Mangga Raya Nomor
01, Kota Makassar, dalam hal ini memberi kuasa kepada

In
A
Padeng Gervasius, S.H. dan kawan, Para Advokat, berkantor di
Jalan Sungai Saddang Baru Nomor 18 K (Komplek Hotel Pulau
ah

lik
Mas) Makassar, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1
Agustus 2012;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding;
am

ub
L a w a n:
1. A. SYAMSUL ZAKARIA, S.H., M.H, Pekerjaan Kurator,
ep
beralamat Kantor (Pusat) di Gondangdia Building Lt.2, Jalan
k

R.P. Suroto Nomor 25, Menteng Jakarta Pusat, Cq. Kantor


ah

Cabang di Jalan Boulevard Kompleks Ruby II Nomor 41,


R

si
Panakukang Mas, Makassar;
2. PERSEROAN TERBATAS BANK CENTRAL ASIA, Kantor

ne
ng

Pusat di Menara BCA Grand Indonesia Jalan M.H. Thamrin


Nomor 1, Jakarta Cq. Perseroan Terbatas BANK CENTRAL

do
gu

ASIA, Kantor Cabang Utama Makassar, berkedudukan di


Jalan Achmad Yani Nomor 31, Makassar, diwakili oleh
Frengky Chandra Kusuma, Kepala Kantor Wilayah PT.
In
A

Bank Central Asia, Tbk, Kantor Wilayah IV Denpasar, dalam


hal ini membri kuasa kepada Suyanto, S.H. dan kawan-
ah

lik

kawan, Para Advokat, berkantor di Menara FIF, 10 th Floor,


Suite 102, Jalan T.B. Simatupang Kav. 15, Jakarta Selatan,
m

ub

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 22 November


2013;
ka

3. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Cq.


ep

KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN


ah

LELANG MAKASSAR, berkedudukan di Gedung


R

Keuangan Negara I lantai 2 Jalan Urip Sumoharjo km. 4,


es

Makassar;
M

ng

on

Halaman 1 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Perempuan LANNY WIJAYA, bertempat tinggal di Jalan

si
Onta Baru Nomor 450 A (68) RT.003 RW.001, Kelurahan
Mandala, Kecamatan Mamajang, Makassar;

ne
ng
5. Perempuan JENI TJIAUWRY, bertempat tinggal di Jalan
Lamadukelleng Nomor 17 B, RT.003 RW.003, Kelurahan
Losari, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar;

do
gu 6. PERSEROAN TERBATAS EROPAINT INTILAND
PRATAMA, berkedudukan di Jalan Timah 2 Blok A

In
A
25/Nomor 2, Makassar;
Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Para Terbanding;
ah

lik
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
am

ub
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pembanding telah menggugat
sekarang Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Tergugat/Para
ep
Terbanding di muka persidangan Pengadilan Negeri Makassar pada pokoknya
k

atas dalil-dalil:
ah

1. Bahwa sesuai fungsi, tugas dan tanggung jawabnya selaku Kurator maka
R

si
Tergugat-I telah melakukan pengumuman Putusan Peninjauan Kembali
Nomor 25 PK/PDT.SUS/2012, tanggal 19 Maret 2012 yang membuka

ne
ng

kembali pendaftaran tagihan para kreditur untuk diverifikasi guna memenuhi


pelaksanaan isi Putusan Peninjauan Kembali tersebut;

do
gu

2. Bahwa didalam rapat-rapat pencocokan piutang bagi para kreditur yang


mendaftarkan tagihannya, diketahui jika Tergugat I telah mengeluarkan
daftar piutang sementara tanggal 15 Mei 2012 (bukti P-1) yang mencantumkan
In
A

21 daftar urut tagihan, selain dari Daftar Piutang Sementara diakui dan
dibantah tertanggal 31 Mei 2011 (bukti P-2), daftar kreditur yang disusunnya,
ah

lik

untuk mengikuti rapat-rapat pencocokan tagihan;


3. Bahwa sesuai fungsi, tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan
m

ub

Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 maka selaku Kurator, Tergugat I


berkewajiban hukum untuk melakukan segala daya upaya untuk
ka

menyelamatkan dan melindungi harta pailit demi pelunasan tagihan tersebut


ep

dalam daftar tetap tagihan para Kreditur;


ah

4. Bahwa sesuai uraian di atas maka Tergugat I berkewajiban hukum


R

mengakomodir kepentingan semua pihak terkait : Kepentingan kreditur


es

Pemohon, kreditur separatis, kreditur kongkuren, termasuk kepentingan


M

ng

Debitur pailit agar seluruh ketentuan hukum acara yang berlaku dalam
on

Halaman 2 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepailitan terlaksana dengan benar dan baik sehingga proses penyelesaiannya

si
dapat berlangsung dengan adil dan patut serta memuaskan semua pihak
terkait dalam proses kepailitan;

ne
ng
5. Bahwa dalam pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya selaku
Kurator maka Tergugat I bertugas dan bertanggungjawab, antara lain
menyusun daftar nama para kreditur dan tagihan-tagihannya, melakukan

do
gu pengumuman pelelangan, selanjutnya ia Kurator tidak dibenarkan melakukan
penjualan lelang atas budel milik Debitur Pailit, dalam hal ini Penggugat,

In
A
secara bertentangan dan melanggar segala ketentuan hukum yang sudah
diatur secara limitatif dalam Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
ah

lik
Kepailitan dan penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
6. Bahwa dalam kenyataannya Tergugat I telah melakukan penjualan lelang
atas harta pailit milik Penggugat pada tanggal 21 Juni 2012 dan tanggal 05
am

ub
Juli 2012 dengan mengabaikan;
a. Keberatan dan Peneguran Debitur Pailit tertanggal 19 Juni 2012 (bukti P-
ep
3);
k

b. Bantahan & peringatan PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan Jalan
ah

Bersama dalam harian Fajar 21 Juni 2012 (bukti P-8);


R

si
c. Surat PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan Jalan Bersama tertanggal 18
Juni 2012 perihal keberatan dan peneguran atas rencana penjualan

ne
ng

lelang untuk pelunasan hutang PT. Griya Pena Mas & PT. Jalan Jalan
Bersama ( bukti P-5);

do
gu

d. Surat arahan Hakim Pengawas Kepailitan termuat pula dalam harian fajar
tanggal 21 Juni 2012 (bukti P-6);
Sesuai ketentuan yang diatur pada Bagian ketiga tentang pengurusan Harta
In
A

Pailit, dalam paragrap 2 Pasal 77 maka Hakim Pengawas harus memberikan


penetapan paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggapan dari Kurator
ah

lik

diterima;
Akan tetapi, Tergugat I selaku Kurator justru telah melakukan Perbuatan
m

ub

Melawan Hukum dengan melakukan penjualan dimuka umum (penjualan


lelang) atas harta pailit milik Penggugat pada tanggal 21 Juni 2012 dan
ka

tanggal 05 Juli 2012 sebelum Hakim Pengawas memberikan penetapan atas


ep

bantahan dan keberatan Penggugat, sebagaimana diatur dalam ketentuan


ah

paragrap 2 Pasal 77 Undang undang Nomor 37 Tahun 2004;


R

Perbuatan Melawan Hukum oleh Tergugat I dibuktikan melalui suratnya


es

sendiri: Ref Nomor 135/Kurator-LFSZP/VI/2012, tanggal 22 Juni 2012 (bukti


M

ng

P-7) yang menjawab surat Hakim Pengawas tertanggal 21 Juni 2012 yang
on

Halaman 3 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditujukan kepadanya agar mempelajari Undang-undang Nomor 37 Tahun

R
2004 dengan menyatakan pada alinea terakhir suratnya bahwa “Semua

si
ketentuan Pasal 77 dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Kepailitan dan PKPU, semua telah dilaksanakan melalui proses rapat-rapat
sampai Insolvensi tanggal 19 Agustus 2011” padahal penjualan lelang sudah
dilaksanakannya pada tanggal 21 Juni 2012 sebelum adanya Penetapan

do
gu Hakim Pengawas atas bantahan dan keberatan Penggugat;
Adapun surat Hakim Pengawas tertanggal 21 Juni 2012 yang ditujukan

In
A
kepada Tergugat I selaku Kurator bukanlah merupakan Penetapan Hakim
Pengawas sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 77 Undang-
ah

lik
Undang Nomor 37 tahun 2004;
7. Bahwa disamping pelanggaran Tergugat I selaku Kurator atas ketentuan
Pasal 77 Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004, Tergugat I selaku Kurator
am

ub
telah melakukan pula Perbuatan Melawan Hukum berikutnya yang sangat
fatal dan sangat merugikan Penggugat dengan menerima, mengakomodir
ep
dan mendaftarkan tagihan Kreditur separatis PT. Bank Central Asia kepada
k

Debitur lain yang tidak dipailitkan yakni PT. Griya Pena Mas dan PT Jalan-
ah

Jalan Bersama bersama-sama dengan tagihan kepada Penggugat selaku


R

si
debitur Pailit jauh sesudah debitur pailit telah dinyatakan Insolvensi pada
tanggal 19 Agustus 2011;

ne
ng

Perbuatan Melawan Hukum oleh Tergugat I selaku Kurator telah dibuktikan


sendiri olehnya melalui surat Ref. Nomor 135/Kurator-LFSZP/VI/2012,

do
gu

tanggal 22 Juni 2012 (buktiP-7) yang menjawab Surat Hakim Pengawas


tertanggal 21 Juni 2012 yang kepadanya agar mempelajari Undang-Undang
Nomor 37 tahun 2004 dengan menyatakan pada alinea terakhir surat
In
A

jawabannya bahwa “semua ketentuan Pasal 77 dalam Undang-Undang


Nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU, semua telah
ah

lik

dilaksanakan melalui proses rapat-rapat sampai Insolvensi tanggal 19


Agustus 2011;
m

ub

Surat jawaban Tergugat I selaku Kurator adalah pengakuan yang berlaku


sebagai alat bukti yang berkekuatan pembuktian sempurna bahwa
ka

perbuatannya menjual dimuka umum (penjualan lelang) atas harta pailit milik
ep

Penggugat pada tanggal 21 Juni 2012 adalah melawan hukum disebabkan


ah

bukan hanya oleh karena belum ada penetapan hakim pengawas atas
R

bantahan dan keberatan Penggugat, melainkan juga karena menjadikan


es

penetapan Insolvensi tertanggal 19 Agustus 2011 sebagai dasar pelelangan


M

ng

atas asset jaminan debitur PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan-Jalan
on

Halaman 4 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bersama kepada Kreditur Separatis PT. Bank Central Asia yang tidak

si
dipailitkan dan tidak terdaftar sebagai Kreditur sampai dengan selesainya
rapat verifikasi sesuai daftar Piutang sementara diakui dan dibantah yang

ne
ng
disusunnya sendiri pada tanggal 31 Mei 2011 dan penetapan Insolvensi
pada tanggal 19 Agustus 2011;
Surat jawaban Tergugat I sebagaimana tersebut di atas adalah pula sebuah

do
gu bentuk pengakuan yang berlaku sebagai alat bukti yang berkekuatan
pembuktian sempurna bahwa perbuatannya menjual dimuka umum

In
A
(penjualan lelang) atas harta pailit milik Penggugat pada tanggal 21 Juni
2012 adalah melawan hukum sebab menjadikan penetapan Insolvensi pada
ah

lik
tanggal 19 Agustus 2011 sebagai pijakan untuk melakukan penjualan lelang
atas asset jaminan hutang Tergugat II PT. Bank Central Asia selaku Kreditur
Separatis yang baru terdaftar dalam Daftar Piutang sementar diakui dan
am

ub
dibantah tertanggal 27 Jali 2012;
Terhadap rencana penjualan lelang asset jaminan hutang tersebut pada
ep
Tergugat II Kreditur Separatis, PT. Bank Central Asia, meskipun telah dibantah,
k

namun Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III tetap saja melakukan penjualan
ah

dimuka umum (penjualan lelang) secara melawan hukum sebab:


R

si
Belum ada penetapan hakim pengawas atas bantahan dan keberatan
Penggugat, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 77 Undang-

ne
ng

Undang Nomor 37 Tahun 2004;


Pelelangan telah dilakukan berpijak pada penetapan Insolvensi tanggal 19

do
gu

Agustus 2011, sedangkan kedudukan Tergugat II PT. Bank Central Asia


selaku kreditur separatis baru terdaftar dalam rapat Verifikasi didalam Daftar
Piutang Sementara Diakui dan Dibantah tertanggal 27 Juli 2012;
In
A

8. Bahwa adapun Tergugat II PT. Bank Central Asia maupun Tergugat III
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan
ah

lik

Negara dan lelang Makassar yang juga tetap saja mengabaikan keberatan-
keberatan dan bantahan Penggugat terhadap penjualan dimukan umum
m

ub

dengan bekerja sama melakukan penjualan atas asset milik Penggugat pada
tanggal 21 Juni dan tanggal 05 Juli 2012 adalah pula merupakan Perbuatan
ka

Melawan Hukum;
ep

9. Bahwa disamping perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I, Tergugat II


ah

dan Tergugat III sebagaimana terurai di atas, diketahui pula jika proses
R

pelelangan yang telah dilakukan oleh Tergugat I selaku Kurator melalui dan
es

atau bersama-sama dengan Tergugat II PT. Bank Central Asia dan Tergugat
M

ng

III Kementerian Keuangan Republik Indonesia Cq. Kantor Pelayanan


on

Halaman 5 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kekayaan Negara dan lelang Makassar, pada tanggal 21 Juni 2012 maupun

si
tertanggal 05 Juli 2012 telah merugikan harta pailit milik Penggugat sebab
telah dilakukan tidak sesuai dan tidak berdasarkan ketentuan hukum yang

ne
ng
berlaku dalam kepailitan;
Perbuatan atau kelalaian Tergugat I selaku Kurator, baik melalui dan atau
bersama-sama dengan Tergugat II PT. Bank Central Asia, maupun secara

do
gu bersama-sama dengan Tergugat III Kementerian Keuangan Republik
Indonesia, Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar,

In
A
melakukan lelang atau penjualan dimuka umum atas harta pailit milik
Penggugat pada tanggal 21 Juni 2012 maupun tertanggal 05 Juli 2012
ah

lik
adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum oleh karena telah dilakukan
secara bertentangan dengan ketentuan Pasal 185 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 2004 tentang kepailitan dan penundaan Kewajiban
am

ub
Membayar utang yang menyatakan dan memerintahkan secara tegas bahwa:
“Semua benda harus dijual dimuka umum sesuai dengan tata cara yang
ep
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan”;
k

Perbuatan Tergugat I selaku Kurator telah bertentangan dan sangat merugikan


ah

hak Penggugat selaku debitur pailit, bertentangan pula dengan kewajiban


R

si
hukumnya selaku Kurator, baik dengan kesusilaan maupun dengan keharusan
yang harus diindahkan dalam pergaulan hidup terhadap orang lain atau

ne
ng

benda sebab ia telah memaksakan melakukan penjualan lelang atas harta


Penggugat bukan untuk melakukan pelunasan hutang Penggugat selaku

do
gu

debitur pailit melainkan untuk pelunasan hutang debitur PT. Griya Pena Mas
dan PT. Jalan-Jalan Bersama yang tidak dipailitkan dalam Putusan Mahkamah
Agung RI. Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012 atas tagihan Kreditur Separatis Bank
In
A

Central Asia;
Demikian halnya perbuatan Tergugat II PT. Bank Central Asia dan Tergugat
ah

lik

III Kementerian Keuangan Republik Indonesia, cq. Kantor Pelayanan


Kekayaan Negara dan Lelang Makassar, yang telah bekerja sama dengan
m

ub

Tergugat I melakukan penjualan lelang atas harta Penggugat selaku debitur


pailit pada tanggal 21 Juni 2012 maupun tertanggal 05 Juli 2012 adalah
ka

merupakan suatu perbuatan melawan hukum sebab mereka (Tergugat I dan


ep

Tergugat III) bahkan telah melakukan penjualan lelang atas harta Penggugat
ah

selaku debitur pailit dengan mempergunakan taksiran harga limit yang lebih
R

rendah dari harga pasar secara tidak sah sebab didasarkan pada penetapan
es

harga limit oleh Appraiser yang tidak diangkat dan disumpah oleh Hakim
M

ng

Pengadilan Niaga Makassar dengan mengabaikan:


on

Halaman 6 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Keberatan dan peneguran debitur pailit tertanggal 19 Juni 2012 (bukti P-3);

si
b. Bantahan dan peringatan PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan-Jalan
Bersama dalam harian fajar 21 Juni 2012 (bukti P-8);

ne
ng
c. Surat asahan Hakim Pengawas Kepailitan termuat pula dalam harian
fajar tanggal 21 Juni 2012 (bukti P-6);
d. Surat PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan-Jalan Bersama tertanggal 18

do
gu Juni 2012 perihal keberatan dan peneguran atas rencana penjualan
lelang untuk pelunasan hutang PT. Griya Pena Mas & PT. Jalan-Jalan

In
A
Bersama;
Perbuatan Hukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III nyata telah
ah

lik
melanggar hukum, setidak-tidaknya karena telah melanggar ketentuan
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 77 Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004;
am

ub
10. Bahwa sesuai uraian tersebut dalam point 9 gugatan dan berdasarkan
ketentuan hukum Acara perdata yang berlaku dalam kepailitan, seharusnya
ep
penetapan harga limit dalam pelelangan harta pailit ditentukan oleh
k

APPRAISER yang diangkat dan disumpah oleh Hakim Pengawas Kepailitan,


ah

tidak boleh hanya dengan penunjukan Appraiser yang memiliki lisensi dan
R

si
diangkat sendiri oleh Kurator;
Ketentuan tersebut bersifat imperatif dalam kerangkan objektifitas dan

ne
ng

mencegah tindakan kongkalikong yang potensial dapat dilakukan Kurator


dan akan merugikan harta pailit;

do
gu

Penetapan harga limit oleh APPRAISER adalah tidak sah jika dalam
pelaksanaan tugas penentuan harga limit, Appraiser tidak terlebih dahulu
diangkat berdasarkan penetapan Hakim Pengawas dan diambil sumpahnya
In
A

oleh Hakim Pengadilan Niaga, sesuai dan berdasarkan ketentuan Pasal 185,
238 dan 299 Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004, serta ketentuan Pasal
ah

lik

154 HIR (Pasal 181 Rbg, 215 RV);


Akan tetapi, penentuan harga limit dalam proses pelelangan yang dilakukan
m

ub

oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III pada tanggal 21 Juni 2012 dan
5 Juli 2012 nyata-nyata telah dilakukan secara melawan hukum pula sebab
ka

Appraiser yang menentukan harga limit pelelangan tidak telah diangkat


ep

berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas Kepailitan dan Tidak telah


ah

Disumpah oleh Hakim Niaga pada Pengadilan Niaga Makassar;


R

11. Bahwa sesuai pula dengan fungsi dan tugas-tugasnya maka Tergugat I
es

selaku Kurator seharusnya cermat, teliti dan sangat berhati-hati dalam


M

ng

mengakomodir bantahan dan keberatan-keberatan terurai di atas, setidak-


on

Halaman 7 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidaknya harus sampai dengan telah adanya penetapan Hakim Pengawas

si
sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 77 Undang-Undang
Nomor 37 tahun 2004, agar segala proses pemberesan yang dilakukannya

ne
ng
atas harta pailit milik Penggugat taat asas dan tidak merugikan harta pailit
milik Penggugat;
Selaku Kurator, Tergugat I wajib memenuhi ketentuan Pasal 90 ayat 4, Pasal

do
gu 116 ayat 1, Pasal 117, Pasal 143 ayat 1, Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan penundaan kewajiban membayar

In
A
utang;
Akan tetapi, Tergugat I selaku kurator bukan hanya telah melakukan
ah

lik
perbuatan melawan hukum sengaja menjual budel pailit milik Penggugat
dibawah harga pasar dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban hukumnya
sesuai ketentuan hukum terurai di atas melainkan telah melakukan pula
am

ub
pelelangan atas harta pailit milik Penggugat secara bertentangan dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004, Peraturan Menteri
ep
Keuangan Republik Indonesia Nomor 93 tahun 2010 tentang Petunjuk
k

Pelaksanaan Lelang dan Ketentuan Pasal 154 HIR (Pasal 181 Rgb, 215
ah

RV), sebagai berikut:


R

si
a. Sesuai ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004
tentang batas akhir verifikasi piutang, diketahui jika rapat rapat

ne
ng

pencocokan piutang para Kreditur, baik Kreditur Pemohon maupun para


Kreditur Separatis dan Kongkuren dalam perkara Kepailitan Nomor

do
gu

01/Pdt.Pailit/2011/PN.Mks telah dilakukan dan sudah berakhir dengan


Penetapan Hakim Pengawas tentang Insolvensi Nomor 01/Pailit/2011/
Niaga, tanggal 19 Agustus 2011;
In
A

Perihal Insolvensi-nya Debitur pailit pada tanggal 19 Agustus 2011 telah


dibuktikan sendiri oleh Tergugat I selaku Kurator melalui suratnya kepada
ah

lik

hakim pengawas tertanggal 22 Juni 2012 Ref. Nomor 135/Kurator-


LFSZP/VI/2012 (foto copy terlampir), selanjutnya telah ditegaskan lagi
m

ub

secara lisan dalam Rapat Verifikasi pada hari Jumat tanggal 29 Juni
2012;
ka

Tidak ada penetapan Insolvensi lain, selain Penetapan hakim Pengawas


ep

tentang Insolvensi Nomor 01/Pailit/2011/Niaga, tanggal 19 Agustus 2011;


ah

b. Sampai dengan batas akhir pendaftaran atau pengajuan tagihan dan


R

dikeluarkannya penetapan Insolvensi pada tanggal 19 Agustus 2011 oleh


es

hakim Pengawas, diketahui bahwa satu-satunya daftar piutang yang


M

ng

diverifikasi hanyalah daftar tagihan yang diajukan oleh Kreditur Pemohon;


on

Halaman 8 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tidak terdapat kreditur lain, baik Kreditur Kongkuren maupun Kreditur

si
Separatis yang mendaftarkan tagihannya sampai dengan terbitnya
Penetapan Nomor 01/Pailit/2011/Niaga, tanggal 19 Agustus 2011 tentang

ne
ng
Insolvensi;
c. Adapun tagihan Kreditur Separatis Bank Central Asia sesuai daftar
tagihan Nomor 16 baru diajukan setelah berakhirnya rapat-rapat

do
gu pencocokan piutang dan dinyatakannya Debitur Herry, Dalam Pailit
berada dalam keadaan Insolvensi sesuai dan berdasarkan Penetapan

In
A
Nomor 01/Pailit/2011/Niaga, tanggal 19 Agustus 2011;
Penagihan oleh Tergugat II Kreditur Separatis PT. Bank Central Asia,
ah

lik
dan pendaftarannya dalam daftar tagihan untuk diverifikasi telah dibantah
dengan tegas oleh Penggugat selaku Debitur Pailit, bukan saja mengenai
jumlahnya, melainkan, dan terutama oleh karena pelanggarannya
am

ub
terhadap ketentuan ketentuan tentang pemberesan harta pailit
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004;
ep
d. Sesuai uraian pada huruf a sampai dengan c maka Penggugat selaku
k

Debitur Pailit telah membantah dan menolak dengan tegas pengajuan


ah

tagihan, baik oleh Tergugat II Kreditur Separatis Bank Central Asia,


R

si
maupun oleh Kreditur Kongkuren lainnya yang baru diajukan sesudah
Debitur pailit dinyatakan Insolvensi berdasarkan Penetapan Nomor

ne
ng

01/Pailit/2011/Niaga, tanggal 19 Agustus 2011;


Sesuai ketentuan Pasal 133 ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 tahun

do
gu

2004 maka tagihan kreditur yang diajukan sesudah batas akhir verifikasi
dan Insolvensi tidak dapat dan tidak boleh lagi diverifikasi, melainkan
hanya dapat diajukan oleh mereka melalui mekanisme perdata lain diluar
In
A

proses kepailitan yang sedang berlangsung;


e. Jika dan seandainya Tergugat I Kurator membuka kesempatan untuk
ah

lik

menerima lagi pendaftaran tagihan dengan mengacu kepada Putusan


Mahkamah Agung RI. Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012 dan Tergugat II Bank
m

ub

Central Asia turut mendaftarkan tagihannya mengacu kepada


pengumuman tersebut berarti pula bahwa piutang Tergugat II, Bank
ka

Central Asia yang dapat ditagih melalui mekanisme pelaksanaan putusan


ep

Mahkamah Agung RI Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2011 hanya piutang


ah

terhadap Penggugat selaku debitur pailit, tidak boleh piutang terhadap


R

Debitur lain yang bukan merupakan Debitur Pailit dalam putusan


es

Mahkamah Agung RI Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012;


M

ng

on

Halaman 9 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Uraian tersebut di atas berakibat hukum pula bahwa proses verifikasi

si
hutang memenuhi pelaksanaan putusan Mahkamah Agung RI. Nomor 25
PK/Pdt.Sus/2012 masih sedang berlangsung, belum ada Insolvensi,

ne
ng
masih terbuka upaya perdamaian dan dengan demikian segala proses
penjualan lelang yang sudah dilakukan oleh Tergugat I Kurator bersama-
sama dengan Tergugat II PT. Bank Central Asia dan Tergugat III

do
gu Kementerian Keuangan R.I Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang Makassar sebelum selesainya rapat-rapat verifikasi hutang dan

In
A
diperolehnya daftar hutang tetap serta pengajuan dan penolakan
perdamaian adalah tidak sah dan melawan hukum;
ah

lik
f. Sampai dengan lewatnya batas akhir pengajuan tagihan para kreditur
pada hari Jumat tanggal 29 April 2011 hingga penetapan Insolvensi
pada tanggal 19 Agustus 2011 (akan dibuktikan) diketahui hanya
am

ub
terdapat satu (1) orang kreditur yang mendaftarkan piutangnya untuk
dicocokan yaitu Kreditur Pemohon “Wempy Dahong” yang perbedaan
ep
selisih tagihannya dengan yang diakui Debitur Herry, dalam pailit sedang
k

menunggu putusan kasasi Renvoi Prosedur (akan);


ah

12. Bahwa oleh karena Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan
R

si
perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan harta pailit milik
Penggugat, selain karena perbuatan-perbuatan melawan hukum terurai

ne
ng

diatas, juga oleh karena telah menjual lelang harta pailit milik Penggugat
dibawah harga pasar, jauh lebih rendah dari harga jual yang sudah pernah

do
gu

disepakati Penggugat dengan calon-calon pembeli sebelumnya, maka


kepada mereka haruslah dihukum untuk membayar ganti kerugian atas
perbuatannya yang telah merugikan harta pailit milik Penggugat sebesar
In
A

selisih antara harga jual dalam lelang dengan harga pasar yang telah
disepakati sebelumnya, sebagai berikut:
ah

lik

a. Kerugian Penggugat berupa selisih harga jual atas sebidang tanah luas
6.073 (enam ribu tujuh puluh tiga) meter persegi, berikut bangunan
m

ub

diatasnya, terletak di Jalan Tun Abdul Razak (Jalan Hertasning Baru)


Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, sesuai
ka

Sertifikat Hak Milik Nomor 01738 kepada Ferry Hoidjaya, berdasarkan


ep

Pengikatan Jual beli Nomor 19 (bukti P-9), berikut pengikatan


ah

Pengosongan dan Serah Terima Nomor 21 (bukti P-10) total sebesar


R

Rp9.109.500.000,00 (sembilan miliar seratus sembilan juta lima ratus ribu


es

rupiah) dikurangi dengan harga lelang kepada Tergugat IV PT. Erapoint


M

ng

Intiland Pratama, hanya sebesar Rp6.985.000.000,00 (enam miliar


on

Halaman 10 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sembilan ratus delapan puluh lima juta rupiah) dengan demikian,

si
kerugian Penggugat adalah sebesar Rp2.124.500.000,00 (dua miliar
seratus dua puluh empat juta lima ratus ribu rupiah);

ne
ng
b. Kerugian Penggugat berupa selisih harga jual atas sebidang tanah luas
250 (dua ratus lima puluh) meter persegi, berikut bangunan diatasnya,
terletak di Jalan Arif Rate Nomor 1 Kelurahan Mangkura, Kecamatan

do
gu Ujung Pandang, Kota Makassar, Sertifikat Hak Milik Nomor 20149
berdasarkan harga pasar sebesar kurang lebih Rp4.000.000.000,00

In
A
(empat miliar rupiah) dikurangi dengan harga lelang kepada Tergugat V
hanya sebesar Rp3.027.000.000,00 (tiga miliar dua puluh tujuh juta
ah

lik
rupiah) dengan demikan, kerugian Penggugat adalah sebesar
Rp973.000.000,00 (sembilan ratus tujuh puluh tiga juta rupiah);
c. Kerugian Penggugat berupa selisih harga jual atas sebidang tanah luas
am

ub
138 (seratus tiga puluh delapan) meter persegi, berikut bangunan
diatasnya, terletak di Jalan Hertasning, kompleks Ruko Pena Mas Nomor
ep
17 Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang Kota Makassar,
k

Sertifikat Hak Milik Nomor 20627/Pandang berdasarkan Harga pasar


ah

sebesar kurang lebih Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dikurangi


R

si
dengan harga lelang kepada Tergugat VI hanya sebesar
Rp1.951.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus lima puluh satu juta

ne
ng

rupiah) dengan demikian, kerugian Penggugat adalah sebesar


Rp1.049.000.000,00 (satu miliar empat puluh sembilan juta rupiah);

do
gu

Seharusnya dan sepatutnya Tergugat I selaku Kurator melakukan penjualan


sesuai dan berdasarkan prosedur kepailitan secara benar, dengan terlebih
dahulu menunggu adanya Penetapan Hakim Pengawas atas bantahan dan
In
A

keberatan Penggugat dan dengan mempergunakan Penentuan Harga Limit


yang ditetapkan oleh APPRAISER yang sah yang diangkat berdasarkan
ah

lik

Penetapan hakim Pengawas dan terlebih dahulu diambil sumpahnya oleh


Hakim Niaga, sehingga harga jual atas harta pailit milik Penggugat tidak
m

ub

akan dirugikan sebesar kerugian terurai pada huruf a Rp2.124.500.000,00


(dua miliar seratus dua puluh empat juta lima ratus ribu rupiah) ditambah
ka

kerugian terurai pada huruf b sebesar Rp973.000.000,00 (sembilan ratus


ep

tujuh puluh tiga juta rupiah) ditambah lagi dengan kerugian sebesar
ah

Rp1.049.000.000,00 (satu miliar empat puluh sembilan juta rupiah) pada


R

huruf c sehingga total kerugian Penggugat = Rp4.146.500.000,00 (empat


es

miliar seratus empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah);
M

ng

on

Halaman 11 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Maka Menurut Hukum, Tergugat I harus bertanggungjawab mengganti

si
kerugian sebesar Rp4.146.500.000,00 (empat miliar seratus empat puluh
enam juta lima ratus ribu rupiah), sesuai dan berdasarkan ketentuan Pasal

ne
ng
72 Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 yang menyatakan:
“Kurator bertanggungjawab terhadap kesalahan dan/atau pemberesan yang
menyebabkan kerugian terhadap harta pailit;

do
gu 13. Bahwa berhubung seluruh rangkaian kegiatan oleh Tergugat I selaku Kurator
dalam pelelangan harta pailit milik Penggugat sesuai uraian-uraian diatas,

In
A
ternyata telah dilakukan secara tidak sah dan melawan hukum maka seluruh
proses pelelangan harta pailit yang sudah dilakukan pada tanggal 21 Juni
ah

lik
2012 terhadap tanah dan bangunan terurai dalam point 12 huruf a, b dan c
gugatan ini haruslah dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum;
14. Bahwa berhubung seluruh proses pelelangan harta pailit yang sudah
am

ub
dilakukan oleh Tergugat I selaku Kurator melalui Tergugat III Kementerian
Keuangan RI, Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
ep
Makassar, pada tanggal 21 Juni 2012 adalah tidak sah dan batal demi
k

hukum maka segala bentuk transaksi jual beli lelang yang telah dilakukan
ah

oleh Tergugat I selaku Kurator melalui Tergugat III Kementerian Keuangan


R

si
RI, Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar, kepada
Tergugat IV,Tergugat V dan Tergugat VI di atas harta pailit milik Penggugat

ne
ng

terurai dalam point 12 gugatan ini haruslah pula dinyatakan tidak sah dan
batal demi hukum;

do
gu

15. Bahwa akhirnya, sesuai dan berdasarkan bukti-bukti authentik serat surat
pengakuan Tergugat I yang berkekuatan pembuktian sempurna maka
gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh Penggugat Haruslah dapat
In
A

dikabulkan memenuhi mekanisme beracara sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 berikut
ah

lik

penjelasannya, sebagai berikut:


Ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004,
m

ub

menyatakan sebagai berikut:


“Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal yang berkaitan
ka

dan/atau diatur dalam undang-undang ini diputuskan oleh Pengadilan yang


ep

daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitur”;


ah

Penjelasan atas maksud ketentuan tersebut dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-
R

Undang Nomor 37 tahun 2004 adalah sebagai berikut:


es

“Yang dimaksud dengan hal-hal lain adalah antara lain actiopauliana,


M

ng

perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana Debitor,


on

Halaman 12 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kreditor, atau pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara yang

si
berkaitan dengan harta pailit, termasuk gugatan Kurator terhadap Direksi
yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena kelalaiannya atau

ne
ng
kesalahannya”;
16. Bahwa untuk menjamin dapat dilaksanakannya isi putusan dalam perkara
ini, mohon kepada Ketua/Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan

do
gu Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara gugatan perbuatan
melawan hukum ini agar berkenan meletakkan sita jaminan atas seluruh

In
A
harta benda milik Tergugat I, termasuk meletakkan penyitaan atas rekening,
Penampungan Lelang pada PT. Bank Central Asia Kantor Cabang
ah

lik
Pembantu Gondangdia lama, Menteng Jakarta Pusat Nomor rekening :
4551266669 atas nama Tergugat I. A. Syamsul Z;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon
am

ub
kepada Pengadilan Negeri Makassar agar memberikan putusan sebagai berikut:
Primer:
ep
- Mengabulkan gugatan Penggugat keseluruhannya;
k

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan oleh Juru
ah

Sita Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Klas I A Makassar atas


R

si
Rekening Penampungan Lelang pada PT. Bank Central Asia Kantor Cabang
Pembantu Gondangdia Lama, Menteng Jakarta Pusat Nomor Rekening :

ne
ng

4551266669 atas nama Tergugat I. A. Syamsul Z;


- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan oleh Juru

do
gu

Sita Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Klas I A Makassar atas


seluruh harta benda milik Tergugat I tersebut;
- Menyatakan Perbuatan Tergugat I. A. Syamsul Zakaria, S.H., M.H., selaku
In
A

Kurator yang telah menerima, mengakomodir dan mendaftarkan tagihan


Tergugat II PT. Bank Central Asia kepada PT. Jalan-Jalan Bersama dan PT.
ah

lik

Griya Pena Mas yang bukan merupakan Debitur Pailit dalam Putusan
Peninjauan Kembali Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012, untuk diverifikasi menjadi
m

ub

hutang Penggugat selaku Debitur Pailit adalah merupakan Perbuatan yang


tidak sah dan melawan hukum;
ka

- Menyatakan perbuatan Tergugat II PT. Bank Central Asia, yang telah


ep

menyerahkan dan mendaftarkan tagihannya kepada PT. Jalan-Jalan


ah

Bersama dan PT. Griya Pena Mas yang bukan merupakan Debitur Pailit dan
R

Putusan Peninjauan Kembali Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012, untuk diverifikasi


es

oleh Tergugat I menjadi hutang Penggugat selaku Debitur Pailit adalah


M

ng

merupakan Perbuatan yang tidak sah dan melawan hukum;


on

Halaman 13 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menyatakan perbuatan Tergugat I. A. Syamsul Zakaria, S.H., M.H., selaku

si
Kurator dalam menjual lelang harta pailit milik Penggugat berupa:
a. Sebidang tanah luas 6.073 (enam ribu tujuh puluh tiga) meter persegi,

ne
ng
berikut bangunan di atasnya, terletak di Jalan Tun Abdul Razak (Jalan
Hertasning Baru) Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu,
Kabupaten Gowa, sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 01738 kepada

do
gu Tergugat IV;
b. Sebidang tanah luas 250 (dua ratus lima puluh) meter persegi, berikut

In
A
bangunan di atasnya, terletak di Jalan Arif Rate Nomor 1 Kelurahan
Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, sesuai Sertifikat
ah

lik
Hak Milik Nomor 20149 kepada Tergugat V dan;
c. Sebidang tanah luas 138 (seratus tiga puluh delapan) meter persegi,
berikut bangunan di atasnya, terletak di Jalan Hertasning Kompleks Ruko
am

ub
Pena Mas Nomor 17, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang,
Kota Makassar sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 20627/Pandang kepada
ep
Tergugat VI;
k

Sebelum adanya penetapan hakim pengawas atas bantahan dan keberatan


ah

Penggugat memenuhi ketentuan Pasal 77 Undang-Undang Nomor 37 tahun


R

si
2004 serta penentuan harga limit dalam pelelangan oleh Appraiser yang
tidak diangkat berdasarkan penetapan hakim pengawas dan diambil sumpah

ne
ng

terlebih dahulu oleh Hakim Niaga adalah merupakan Perbuatan yang tidak
sah dan melawan hukum;

do
gu

- Menyatakan batal demi hukum penjualan dimuka umum yang telah


dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III atas harta Pailit milik
Penggugat berupa sebidang tanah luas 6.073 (enam ribu tujuh puluh tiga
In
A

rupiah) berikut bangunan di atasnya, terletak di Jalan Tun Abdul Razak


(Jalan Hertasning Baru), Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu,
ah

lik

Kabupaten Gowa, sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 01738 kepada Tergugat
IV;
m

ub

- Menyatakan batal demi hukum penjualan dimuka umum yang telah


dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III atas harta pailit milik
ka

Penggugat berupa sebidang tanah luas 250 (dua ratus lima puluh) meter
ep

persegi, berikut bangunan di atasnya, terletak di Jalan Arif Rate Nomor 1,


ah

Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, sesuai


R

Sertifikat Hak Milik Nomor 20149 kepada Tergugat V;


es

- Menyatakan batal demi hukum penjualan dimuka umum yang telah


M

ng

dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III atas harta pailit milik
on

Halaman 14 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat berupa sebidang tanah luas 138 (seratus tiga puluh delapan)

si
meter persegi, berikut bangunan di atasnya, terletak di Jalan Hertasning
Kompleks Ruko Pena Mas Nomor 17, Kelurahan Pandang, Kecamatan

ne
ng
Panakkukang, Kota Makassar sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor
20627/Pandang kepada Tergugat VI;
- Menghukum Tergugat I selaku Kurator agar secara bersama-sama maupun

do
gu sendiri-sendiri dengan Tergugat II PT. Bank Central Asia dan dengan
Tergugat III Kementerian Keuangan R.I Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan

In
A
Negara dan Lelang Makassar, membayar ganti kerugian atas kerugian harta
pailit milik Penggugat akibat kesalahan perbuatan mereka dalam pelelangan
ah

lik
harta pailit sebesar Rp4.146.500.000,00 (empat miliar seratus empat puluh
enam juta lima ratus ribu rupiah);
- Menghukum pula agar Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI tunduk dan
am

ub
mentaati isi putusan ini;
- Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
ep
upaya hukum verzet, banding ataupun kasasi;
k

- Menghukum Para Tergugat agar secara bersama-sama maupun sendiri-


ah

sendiri membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;


R

si
Subsider:
- Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (Ex

ne
ng

Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan

do
gu

eksepsi dan gugatan rekonvensi yang pada pokoknya sebagai berikut:


Dalam Eksepsi:
1. Tentang Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar tidak
In
A

berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo (Eksepsi


Kewenangan mengadili);
ah

lik

Bahwa sejatinya Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar


secara absolut tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus
m

ub

perkara a quo mengingat, Pengadilan Niaga adalah Pengadilan Khusus


yang diberi kewenangan menangani, memeriksa dan mengadili serta
ka

memutus perkara-perkara khusus menyangkut hutang piutang yang telah


ep

jatuh tempo dan dapat ditagih, baik antara perseorangan dengan perseroan
ah

dan maupun antara perseroan dengan perseroan yang tidak terbayar.


R

Sementara gugatan Penggugat mengenai perbuatan melawan hukum yang


es

diajukan terhadap Tergugat selaku Kurator diajukan kepada Pengadilan


M

ng

Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar adalah bukan kewenangan


on

Halaman 15 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Niaga untuk menangani, memeriksa dan memutus Perbuatan

si
Melawan Hukum dimaksud akan tetapi kewenangan ada pada Pengadilan
umum;

ne
ng
2. Gugatan Penggugat Error In Persona (Salah Orang/Pihak);
Bahwa fakta hukum gugatan Penggugat Error In Persona, dimana Penggugat
selaku Debitur Pailit telah dinyatakan pailit sejak tanggal 24 Maret 2011

do
gu dengan putusan Nomor 01/Pdt.Pailit/2011/PN.Mks Jo Putusan Peninjauan
Kembali Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012, tanggal 19 Maret 2012, bersamaan

In
A
dengan putusan dimaksud tersebut telah mengangkat Tergugat I (A.
Syamsul Zakaria, S.H., M.H.) selaku Kurator yang bertugas dalam
ah

lik
pengurusan dan pemberesan budel pailit sebagaimana diatur dalam Pasal
16 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU, berbunyi:
am

ub
“Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan/atau pemberesan
atas harta pailit sejak tanggal putusan pailit diucapkan meskipun terhadap
ep
putusan tersebut diajukan kasasi atau Peninjauan Kembali”;
k

Dalam hal putusan pernyataan pailit dibatalkan sebagai akibat adanya


ah

kasasi atau peninjauan kembali, segala perbuatan yang telah dilakukan oleh
R

si
Kurator sebelumnya atau pada tanggal Kurator pemberitahuan tentang
putusan pembatalan sebagaimana dimaksud Pasal 16 tetap sah dan

ne
ng

mengikat debitur;
3. Penggugat Tidak Berkapasitas Untuk Menggugat.

do
gu

Bahwa fakta hukum gugatan Penggugat tidak berkapasitas, untuk melakukan


dan mengajukan gugatan kepada Tergugat I karena Tergugat I selaku
Kurator dilindungi oleh ketentuan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004
In
A

tentang Kepailitan dan PKPU. Dan Penggugat selaku Debitur Pailit telah
dinyatakan pailit sejak tanggal 24 Maret 2011 dengan putusan Nomor
ah

lik

01/Pdt.Pailit/2011/PN.Mks Jo Putusan Peninjauan Kembali Nomor 25


PK/Pdt,Sus/2012, tanggal 19 Maret 2012, bersamaan dengan putusan
m

ub

dimaksud tersebut telah mengangkat Kurator A. Syamsul Zakarian, S.H.,


M.H. yang ditugaskan menggantikan kedudukan Penggugat (Herry Dalam
ka

pailit) mengenai hak dan kewenangan selaku debitur pailit atas seluruh harta
ep

pailit dan kehilangan haknya untuk melakukan tindakan dan transaksi hukum
ah

dengan pihak lain terhadap harta pailit, sebagaimana diatur dalam ketentuan
R

Pasal 24 Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang kepailitan dan


es

PKPU, dinyatakan:
M

ng

on

Halaman 16 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus

si
kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit, sejak tanggal putusan
pernyataan pailit diucapkan;

ne
ng
2. Tanggal putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak
pukul 00.00 waktu setempat;
3. Dalam hal sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan telah

do
gu dilaksanakan transfer dana melalui bank atau lembaga lain selain bank
pada tanggal putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) transfer

In
A
tersebut wajib diteruskan;
4. Dalam hal sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan telah
ah

lik
dilaksanakan transaksi efek di Bursa Efek maka transaksi tersebut wajib
diselesaikan;
Bahwa mengacu kepada ketentuan pasal tersebut dimaksud diperjelas lagi
am

ub
sejelas-jelasnya dalam penjelasan pasal demi pasal yang berbunyi sebagai
berikut:
ep
Ayat (1):
k

“Dalam hal Debitur adalah Perseroan Terbatas, organ Perseroan tersebut


ah

tetap berfungsi dengan ketentuan jika dalam pelaksanaan fungsi tersebut


R

si
menyebabkan berkurangnya harta pailit, maka pengeluaran uang yang
merupakan bagian harta pailit, adalah wewenang Kurator”;

ne
ng

Ayat (2):
“Yang dimaksud dengan Waktu setempat adalah waktu tempat putusan

do
gu

pernyataan pailit diucapkan oleh Pengadilan Niaga, misalnya putusan


diucapkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2001 pukul 13.00 WIB, maka
putusan tersebut dihitung mulai berlaku sejak pukul 00.00 WIB tanggal 1 Juli
In
A

2001”;
Ayat (3):
ah

lik

“Transfer dana melalui bank perlu dikecualikan untuk menjamin kelancaran


dan kepastian sistem transfer melalui bank”;
m

ub

Ayat (4):
“Transaksi Efek di Bursa Efek perlu dikecualikan untuk menjamin kelancaran
ka

dan kepastian hukum atas transaksi Efek di Bursa Efek, adapun


ep

penyelesaian transaksi Efek di Bursa Efek pada Pengadilan Negeri


ah

dilaksanakan dengan cara penyelesaian pembukuan atau cara lain sesuai


R

dengan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal”;


es

4. Gugatan Penggugat Premateur.


M

ng

on

Halaman 17 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Penggugat mendalilkan Para Tergugat (Tergugat I – Tergugat VI)

si
telah melakukan perbuatan melawan hukum adalah premateur dan
mengada-ada, karena Tergugat I selaku Kurator dalam melakukan

ne
ng
pengurusan dan pemberesan budel pailit telah mengikuti sebagaimana
ketentuan dalam Undang-Undang Kepailitan dan sekian banyak harta pailit
belum dilaksanakan secara keseluruhan, yang telah terjual melalui Lelang

do
gu baru tiga objek dan inipun belum sepenuhnya selesai, sebab Tergugat I
bersama Tergugat-Tergugat yang lainnya baru saja memulai dilakukan

In
A
pelelangan secara umum dan pemenang lelang baru mendapatkan Risalah
lelang serta belum adanya penyerahan dan/atau penguasaan objek lelang,
ah

lik
sehingga pelelangan atas objek lelang yang telah dilakukan dinyatakan
belum sempurna pelaksanaannya;
5. Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel):
am

ub
Bahwa Penggugat didalam materi gugatannya sangat tidak jelas, kabur dan
tidak memahami essensi perkara, karena Penggugat tidak merinci dan
ep
menguraikan secara terang dan jelas Perbuatan Melawan Hukum apa yang
k

telah dilakukan oleh Para Tergugat khususnya Tergugat I terhadap


ah

pelelangan budel pailit yang dimohonkan kepada Tergugat III untuk


R

si
melakukan pelelangan sesuai den berdasarkan putusan pailit yang
diputuskan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar Nomor

ne
ng

01/Pdt.Pailit/2011/PN.Mks. terhadap alasan hukum tersebut diatas, maka


sangat wajar dan patut bagi Majelis Hakim untuk menolak atau setidak-

do
gu

tidaknya tidak dapat diterima gugatan Penggugat seluruhnya;


6. Gugatan Penggugat Kurang Pihak.
Gugatan yang diajukan Penggugat kepada Pengadilan Niaga pada
In
A

Pengadilan Negeri Makassar adalah kurang pihak dimana Penggugat tidak


melakukan gugatan kepada pihak lain yang seharusnya dapat ditarik
ah

lik

menjadi pihak Tergugat dalam hal ini pihak pemenang lelang H. Syarifuddin
Hamzah atas objek Lelang harta pailit di Jalan Andi Tonro Griya Pena Mas
m

ub

Blok B10 Makassar dan pihak Appraiser selaku tim penilai resmi atas harga
budel pailit yang dilelang secara umum, dimana Penggugat mempersoalkan
ka

mengenai nilai penjualan yang menimbulkan kerugian total kerugian


ep

Penggugat = Rp4.146.500.000,00 (empat miliar seratus empat puluh enam


ah

juta lima ratus ribu rupiah) sementara pemenang lelang dan harga penjualan
R

bersumber dari Tim ahli dari Appraiser selaku Tim penilai resmi yang
es

memiliki keahlian dengan kekhususan kepailitan yang mendapatkan


M

ng

on

Halaman 18 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sertifikasi dari Departemen Keuangan R.I. dimana terjamin indevendensinya

si
dalam menentukan nilai harga penjualan, tanpa dipengaruhi oleh Kurator;
Dalam Rekonvensi:

ne
ng
1. Bahwa segala apa yang diuraikan dalam konvensi bagian pokok perkara di
atas mohon dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
yang diuraikan dalam bagian rekonvensi ini;

do
gu 2. Bahwa Tergugat I dalam konvensi berkedudukan selaku Penggugat dalam
Rekonvensi demikian pula terhadap Penggugat dalam Konvensi berkedudukan

In
A
selaku Tergugat dalam Rekonvensi;
3. Bahwa Tergugat Rekonvesi/Penggugat Konvensi yang keberatan atas
ah

lik
penjualan secara lelang dimuka umum terhadap harta-harta pilit berupa
tanah beserta bangunan yang terdapat diatasnya, sebagaimana gugatannya
angka 12 huruf a, b, dan c yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, dan
am

ub
Tergugat III adalah keberatan mengada-ada yang justru sangat merugikan
bagi seluruh kreditur pailit dan khususnya kepada Tergugat IV, V dan VI;
ep
4. Bahwa Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yang keberatan dan telah
k

melakukan tindakan menghalang-halangi atau menghambat proses


ah

penjualan pelelangan di muka umum untuk pemberesan dan pengurusan


R

si
harta pailit oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi dikategorikan
tidak patuh dan tidak tunduk terhadap putusan pailit Nomor 01/Ptd.Pailit/

ne
ng

2011/PN.Mks. tanggal 24 Maret 2011 jo Putusan Peninjauan Kembali


Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012 tanggal 19 Maret 2012 sehingga Tergugat

do
gu

Rekonvensi/Penggugat Konvensi patut secara hukum melakukan perbuatan


melawan hukum sesuai Pasal 1365 KUHPerdata;
5. Bahwa Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi selaku Kurator yang
In
A

ditunjuk berdasarkan putusan pailit guna melakukan pemberesan dan


pengurusan diantaranya melakukan pelelangan atas harta pailit milik
ah

lik

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi selaku debitur pailit dan tindakan


hukum lain sepanjang berkaitan dengan harta pailit, tidak dapat digugat oleh
m

ub

pihak manapun termasuk pihak Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi


oleh karena dilindungi Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berdasarkan
ka

Pasal 16, 21, 24, 98 dan 185;


ep

6. Bahwa Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi yang keberatan terhadap


ah

tindakan hukum Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi melakukan dan


R

melaksanakan penjualan pelelangan harta pailit dapat dikategorikan telah


es

menghalang-halangi atau menghambat aparat hukum yang menjalankan


M

ng

bunyi isi putusan Pengadilan yang berkedudukan hukum tetap dan bahkan
on

Halaman 19 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dilakukan penyanderaan maupun penahanan, bilamana dikehendaki

si
melalui usul Hakim Pengawas dan atau permintaan Tergugat I selaku
Kurator kepada pihak Pengadilan;

ne
ng
7. Beberapa bentuk tindakan nyata menghalang-halangi upaya Kurator dalam
pemberesan harta pailit oleh Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi:
a. Keberatan dan peneguran Debitur Pailit tertanggal 19 Juni 2012;

do
gu b. Bantahan & Peringatan PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan-jalan
bersama dalam Harian Fajar 21 Juni 2012;

In
A
c. Surat PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan-jalan bersama tertanggal 18
Juni 2012 perihal keberatan dan peneguran atas rencana penjualan
ah

lik
lelang untuk pelunasan hutang PT. Griya Pena Mas dan PT. Jalan-Jalan
Bersama;
d. Surat Arahan Hakim Pengawas Kepailitan termuat pula dalam harian
am

ub
fajar tanggal 21 Juni 2012;
e. Pemberitaan dan pengumuman diberbagai media harian;
ep
8. Bahwa dengan tindakan menghalang-halangi atau menghambat dilakukan
k

pemberesan dan pengurusan harta pailit oleh Tergugat Rekonvensi/


ah

Penggugat Konvensi khususnya penjualan lelang umum terhadap tindakan


R

si
hukum Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi sangat berpengaruh
besar kepada kreditur Pemohon Pailit karena piutangnya dapat tertunda

ne
ng

pembayarannya begitu pula terhadap Kurator akan menambah biaya-biaya


pengeluaran untuk pemberesan dan pengurusan harta pailit;

do
gu

9. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi


mengakibatkan kerugian materil dan immaterili bagi Penggugat Rekonvensi/
Tergugat I konvensi selaku Kurator dan Para Tergugat Konvensi (Tergugat
In
A

II, III, IV, V, dan VI) pada satu sisi dan merugikan pula kepada para kreditur
pailit disisi lain, maka sangat patut dan wajar secara hukum untuk membayar
ah

lik

kerugian tersebut yang dapat ditaksir sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima


belas miliar rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
m

ub

Kerugian Materil:
- Biaya jasa pengacara/lawyer, Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta
ka

rupiah);
ep

- Biaya permohonan, pelaksanaan dan risalah lelang kepada Badan lelang


ah

Negara Makassar Rp11.000.000.000,00 (sebelas miliar rupiah) X 4% =


R

Rp440.000.000,00 (empat ratus empat puluh juta rupiah);


es
M

ng

on

Halaman 20 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pajak penjualan lelang kepada Negara Rp11.000.000.000,00 (sebelas

si
miliar rupiah) X 6% = Rp660.000.000,00 (enam ratus enam puluh juta
rupiah);

ne
ng
- Biaya Appraiser (penafsir) atas 3 objek lelang harta pailit
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
- Biaya iklan pengumuman lelang dimedia massa (surat kabar lokal)

do
gu Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
- Biaya pengamanan pelaksanaan lelang Rp150.000.000,00 (seratus lima

In
A
puluh juta rupiah);
- Biaya akomodasi dan bolak balik Jakarta - Makassar Rp250.000.000,00
ah

lik
(dua ratus lima puluh juta rupiah);
- Biaya administrasi dan operasional perkara a quo Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah);
am

ub
- Biaya penyelesaian dan penguasaan fisik objek lelang sebanyak 4 lokasi
para pemenang lelang Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);
ep
- Biaya keterlambatan memperoleh sertifikat sebanyak 4 lokasi para
k

pemenang lelang dari Bank BCA sebanyak Rp3.200.000.000,00 (tiga


ah

miliar dua ratus juta rupiah);


R

si
- Biaya pembayaran bunga dan kerugian para pemenang lelang sebanyak
4 orang yang belum mendapatkan sertifikat dan penguasaan fisik

ne
ng

pembeli lelang sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);


Kerugian Immateril:

do
gu

Kerugian Immateril jika dihitung dengan uang sebesar Rp5.000.000.000,00


(lima miliar rupiah) karena Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi
menambah beban berpikir dan waktu, calon peserta lelang menjadi mundur
In
A

dan tidak ada peserta lelang yang berani ikut lelang, karena takut digugat,
serta Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi selaku Kurator mengurangi
ah

lik

kepercayaan publik dalam mendapatkan pekerjaan dan lain-lain;


10. Bahwa agar putusan ini dapat dipatuhi dan dilaksanakan secara efektiv oleh
m

ub

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi, maka Penggugat Rekonvensi/


Tergugat I Konvensi mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk
ka

menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar


ep

uang paksa (dwangsom) sebesar Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) perhari


ah

setiap lalai melaksanakan putusan yang berkekuatan hukum tetap;


R

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi/


es

Tergugat I Konvensi mohon kepada Pengadilan Negeri Makassar untuk


M

ng

memberikan putusan sebagai berikut:


on

Halaman 21 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Tergugat I

si
Konvensi seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi telah melakukan

ne
ng
perbuatan melawan hukum dengan menghalang-halangi dan atau menghambat
pelaksanaan lelang oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi melalui
gugatan;

do
gu 3. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk tunduk kepada
putusan pailit Nomor 01/Pdt.Pailit/2011/PN.Mks. tanggal 24 Maret 2011 jo

In
A
putusan peninjauan kembali Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012 tanggal 19 Maret
2012;
ah

lik
4. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar
ganti kerugian, materil sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
dan immateril sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) total
am

ub
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), kepada Penggugat
Rekonvensi/Tergugat I Konvensi atas perbuatannya menghalang-halangi
ep
tindakan hukum Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi;
k

5. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk membayar


ah

uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat Rekonvensi/Tergugat I


R

si
Konvensi atas kelalaiannya melaksanakan putusan sebesar Rp6.000.000,00
(enam juta rupiah) setiap hari kelalaian;

ne
ng

6. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi membayar biaya


perkara;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat II mengajukan


eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa sebagaimana Tergugat II sampaikan dalam eksepsi Kompetensi
In
A

Absolut, bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar tidak


berwenang memeriksa dan mengadili perkara mengenai pertanggungjawaban
ah

lik

Kurator in casu Tergugat I atas perbuatannya melakukan pemberesan harta


pailit;
m

ub

2. Bahwa suatu perbuatan melawan hukum sekalipun dalam ranah hukum


kepailitan, in casu perbuatan Tergugat I dalam pemberesan harta pailit,
ka

adalah tetapi mengacu pada ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata mengenai


ep

perbuatan melawan hukum, karena dalam menyatakan seseorang telah


ah

melakukan perbuatan melawan hukum, Majelis Hakim wajib memenuhi


R

unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal


es

1365 KUHPerdata (vide perbuatan melawan hukum (pendekatan


M

ng

on

Halaman 22 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kontemporer) karangan Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M. penerbit PT. Citra

si
Aditya Bakti tahun 2002 pada halaman 10 s/d 13);
3. Bahwa pada Replik bagian B, Penggugat mendalilkan hal-hal sebagai

ne
ng
berikut:
Ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004,
menyatakan:

do
gu Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan
dan/atau diatur dalam Undang-undang ini, diputuskan oleh Pengadilan yang

In
A
daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum debitur;
4. Bahwa Penggugat jelas-jelas keliru memahami penjelasan Pasal 3 ayat (1)
ah

lik
Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tersebut karena hal-hal lain, yang
menjadi kewenangan Pengadilan Niaga jelas secara hanya terbatas
menyangkut harta pailit, perkara dimana debitur, kreditur, kurator, atau
am

ub
pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara yang berkaitan dengan
harta pailit. Sementara, perbuatan kurator dalam pemberesan harta pailit,
ep
sama sekali tidak diatur dan disebutkan dalam kewenangan Pengadilan
k

Niaga;
ah

5. Bahwa oleh karena tuntutan pertanggungjawaban atas perbuatan melawan


R

si
hukum kurator tidak diatur dalam Undang-Undang Kepailitan, maka dalam
praktek kewenangan mengadili perkara perbuatan melawan hukum sudah

ne
ng

pasti harus diajukan ke Pengadilan Negeri;


6. Bahwa selanjutnya Penggugat secara licik, sengaja tidak mengutip bagian

do
gu

akhir dari penjelasan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004
tersebut yaitu:
“Yang dimaksud hal-hal lain ……. kesalahannya. Hukum acara yang berlaku
In
A

dalam mengadili perkara yang termaksud “hal-hal lain adalah sama dengan
hukum acara perdata yang berlaku bagi perkara permohonan pernyataan
ah

lik

pailit termasuk mengenai pembatasan jangka waktu penyelesaiannya;”


7. Bahwa andaikata-pun quod non pengadilan niaga menyatakan berwenang
m

ub

mengadili perkara tersebut, maka demi hukum berdasarkan penjelasan Pasal


3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 di atas, Pengadilan Niaga
ka

harus mempergunakan hukum acara perdata yang berlaku bagi permohonan


ep

pernyataan pailit dan Majelis Hakim Wajib memutus perkara tersebut paling
ah

lambat 60 hari setelah tanggal perkara didaftarkan;


R

8. Bahwa fakta persidangan yang tidak dapat dipungkiri adalah, hukum acara
es

yang digunakan dalam memeriksa dan mengadili perkara tersebut adalah


M

ng

hukum acara perdata biasa dan Penggugat telah mendaftarkan perkara


on

Halaman 23 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatan perbuatan melawan hukum tersebut pada tanggal 9 Agustus 2012,

si
akan tetapi sampai dengan saat ini (jelas lebih dari 60 hari), Majelis Hakim
belum mengeluarkan putusan atas perkara tersebut;

ne
ng
9. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, telah jelas dan terang serta
terbukti bahwa pengadilan niaga tidak mempunyai kewenangan dalam
memeriksa dan memutus perkara yang diajukan Penggugat tersebut, oleh

do
gu karenanya demi tegaknya hukum acara yang berlaku, sudah sepatutnya
Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut, menyatakan Pengadilan

In
A
Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar tidak berwenang untuk memeriksa
dan mengadili perkara tersebut dan untuk selanjutnya menyatakan gugatan
ah

lik
Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);
10. Bahwa sebagaimana telah Tergugat II sampaikan dalam eksepsi Kompetensi
Absolut tertanggal 1 Nopember 2012, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
am

ub
134 HIR mengenai kompetensi absolute, diatur bahwa apabila perselisihan
tersebut suatu perkara yang tidak masuk kekuasaan Pengadilan Negeri,
ep
maka dalam setiap waktu dalam pemeriksaan perkara itu, dapat diminta
k

supaya hakim menyatakan dirinya tidak berkuasa dan hakim-pun wajib pula
ah

mengakui karena jabatannya;


R

si
11. Bahwa sejalan dengan Doktrin atau pendapat M. Yahya Harahap, S.H.
dalam bukunya Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan,

ne
ng

penyitaan, pembuktian, dan putusan pengadilan, penerbit sinar Grafika,


halaman 426 yang menyatakan sebagi berikut:

do
gu

“Apabila Tergugat mengajukan eksepsi kompetensi absolute atau relative,


Pasal 136 HIR, memerintahkan hakim:
- memeriksa dan memutus lebih dahulu tentang eksepsi tersebut;
In
A

- pemeriksaan dan pemutusan tentang itu, diambil dan dijatuhkan sebelum


pemeriksaan pokok perkara;
ah

lik

berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat II kemukakan pada bagian eksepsi


kompetensi tersebut di atas, dengan ini mohon kiranya yang terhormat
m

ub

Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo, terlebih dahulu mengeluarkan


putusan sela dan menyatakan pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri
ka

Makassar tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara gugatan yang


ep

diajukan oleh Penggugat;


ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat III mengajukan


R

eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:


es

1. Bahwa Tergugat III menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap


M

ng

hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya;


on

Halaman 24 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Eksepsi Diskualifikasi (Gemis Aanhoedanigheid);

si
1. Bahwa Penggugat yaitu Herry (Dalam Pailit) yang dalam hal ini diwakili
oleh kuasa hukumnya Padeng Gervasius, S.H. dan K. Budi Simanungkali,

ne
ng
S.H. bukanlah orang yang berhak untuk mengajukan gugatan terkait harta
pailit atas nama Herry (dalam Pailit);
2. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah terkait dengan

do
gu pelaksanaan lelang terhadap harta pailit yang dimohonkan oleh Tergugat-
I dalam rangka pemberesan harta pailit Herry (Dalam Pailit);

In
A
3. Bahwa dalam Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang R.I Nomor 37 tahun
2004 tentang Kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang
ah

lik
(Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004) disebutkan, Tuntutan mengenai
hak atau kewajiban yang menyangkut harta pailit harus diajukan oleh atau
terhadap Kurator;
am

ub
4. Bahwa pada alinea 9 penjelasan umum Undang-Undang Nomor 37 tahun
2004 dinyatakan Putusan pernyataan pailit mengubah status hukum
ep
seseorang menjadi tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum,
k

menguasai dan mengurus harta kekayaannya sejak putusan pernyataan


ah

pailit diucapkan;
R

si
5. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor
37 tahun 2004 dan alinea 9 penjelasan umum Undang-Undang Nomor 37

ne
ng

tahun 2004 tersebut di atas maka pihak yang berhak mengajukan


tuntutan yang menyangkut harta pailit Herry (dalam pailit) adalah Kurator

do
gu

Herry (dalam pailit) dan bukan Herry (in casu Penggugat) (Dalam Pailit);
6. Bahwa dengan tidak memiliki kapasitas dan tidak berhaknya Herry (in
casu Penggugat) mengajukan gugatan dalam perkara a quo, maka sudah
In
A

sepantasnya gugatan a quo dinyatakan tidak dapat diterima (niet


ontvankelijk verklaard);
ah

lik

3. Eksepsi Non Persona Standi In Judicio.


1. Tergugat III berpendapat bahwa gugatan Penggugat khususnya yang
m

ub

ditujukan terhadap Tergugat III harus dinyatakan tidak dapat diterima,


sebab penyebutan persoon Tergugat III di dalam surat gugatan
ka

Penggugat kurang tepat dan keliru;


ep

2. Bahwa KPKNL Makassar bukan merupakan badan hukum yang berdiri


ah

sendiri, melainkan badan yang merupakan bagian dari badan hukum


R

yang disebut Negara dimana instansi atas dari Tergugat III adalah
es

Kementerian Keuangan Cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Cq.


M

ng

Kantor Wilayah XV Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Makassar;


on

Halaman 25 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa terhadap hal-hal yang dikemukakan oleh Tergugat III di atas, jelas

si
bahwa gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat III tanpa
mengkaitkan instansi atasannya adalah keliru dan kurang tepat;

ne
ng
4. Bahwa sudah sepatutnya dan berdasar hukum bagi Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Makassar untuk menyatakan gugatan Penggugat tidak
dapat diterima seluruhnya hal ini sesuai juga dengan ketentuan RV Pasal

do
gu 6 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I Nomor 1424 K/Sip/1975
tanggal 8 Juni 1976 tentang gugatan yang harus ditujukan kepada

In
A
pemerintah pusat;
4. Eksepsi Mohon Dikeluarkan Sebagai Pihak.
ah

lik
1. Bahwa subtansi pokok dari gugatan Penggugat adalah sehubungan
gugatan perbuatan melawan hukum berkaitan dengan pelelangan objek
gugatan yang diajukan oleh Tergugat I kepada Tergugat III dalam rangka
am

ub
melaksanakan putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 01/Pailit/2011/
PN.Mks tanggal 24 Maret 2011 jo Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah
ep
Agung R.I Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012 tanggal 19 Maret 2012;
k

2. Bahwa gugatan Penggugat khususnya yang ditujukan kepada Tergugat


ah

III harus dinyatakan tidak dapat diterima, hal ini ditegaskan dengan
R

si
adanya surat pernyataan dari Tergugat I Nomor 044/Kurator-LFSZP/V/
2012 tanggal 8 Mei 2012;

ne
ng

3. Bahwa dalam Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004


tentang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran Utang,

do
gu

disebutkan tuntutan mengenai hak atau kewajiban yang menyangkut


harta pailit harus diajukan oleh atau terhadap Kurator;
4. Bahwa berdasarkan hal tersebut, Tergugat III mohon dikeluarkan sebagai
In
A

pihak dalam perkara a quo dikarenakan telah terbukti secara sah menurut
hukum bahwa konsekuensi hukum yang sekiranya harus ditanggung
ah

lik

Tergugat III atas pelelangan objek gugatan telah dialihkan kepada


Tergugat I berdasarkan surat pernyataan Nomor 044/Kurator-LFSZP/V/
m

ub

2012 tanggal 8 Mei 2012 dimaksud, berdasarkan dalil-dalil eksepsi dan


fakta-fakta hukum tersebut di atas, Tergugat III mohon agar Majelis
ka

Hakim Pengadilan Negeri Makassar menyatakan gugatan Penggugat


ep

tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard);


ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat IV dan V


R

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:


es

1. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Kelas I Makassar tidak berwenang


M

ng

mengadili perkara ini;


on

Halaman 26 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Niaga adalah Pengadilan Khusus yang hanya berwenang

si
mengadili perkara-perkara yang berhubungan dengan perniagaan/
perdagangan, selain perkara perdata yang tidak ada hubungan dengan

ne
ng
perniagaan. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar tidak
berwenang mengadilinya, seperti perkara perbuatan melawan hukum dalam
perkara ini. Yang berwenang mengadili gugatan perkara perbuatan melawan

do
gu hukum adalah peradilan umum dalam hal ini adalah Pengadilan Negeri
Makassar;

In
A
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Makassar telah
memberikan Putusan Nomor 223/Pdt.G/2012/PN.Mks tanggal 13 Desember
ah

lik
2012 dengan amar sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
- Menolak Eksepsi Tergugat II mengenai kompetensi;
am

ub
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat II mengenai gugatan prematur;
Dalam Pokok Perkara:
ep
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
k

- Menghukum Penggugat untuk membayar uang perkara yang hingga kini


ah

dianggar sebesar Rp1.036.000,00 (satu juta tiga puluh enam ribu rupiah);
R

si
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat
diperbaiki oleh Pengadilan Tinggi Makassar dengan Putusan Nomor

ne
ng

119/PDT/2013/PT.MKS tanggal 3 Juli 2013 dengan amar sebagai berikut:


- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat

do
gu

tersebut;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Makassar tanggal 13 Desember
2012 Nomor 223/Pdt.G/2012/PN.Mks, sehingga amar selengkapnya sebagai
In
A

berikut:
Dalam Konvensi:
ah

lik

Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Tergugat I, II mengenai kompetensi;
m

ub

- Menolak eksepsi Tergugat III;


- Menerima eksepsi Tergugat I, II mengenai gugatan prematur;
ka

Dalam Pokok Perkara:


ep

- Menyatakan gugatan Penggugat Konvensi tidak dapat diterima;


ah

Dalam Rekonvensi:
R

- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi tidak dapat diterima;


es

Dalam Konvensi dan Rekonvensi:


M

ng

on

Halaman 27 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum Pembanding semula Penggugat Konvensi/Tergugat

si
Rekonvensi untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp150.000,00 (seratus

ne
ng
lima puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Penggugat/Pembanding pada tanggal 16 September 2013 kemudian

do
gu terhadapnya oleh Penggugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 Agustus 2012 diajukan

In
A
permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 25 September 2013
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 223/Srt.Pdt.G/
ah

lik
2012/PN.Mks yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Makassar,
permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-
alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal
am

ub
7 Oktober 2013;
Bahwa memori kasasi dari Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding
ep
tersebut telah diberitahukan kepada Tergugat I, II, III/Para Terbanding pada
k

tanggal 17 Oktober 2013, tanggal 21 Oktober 2013 dan tanggal 27 November


ah

2013, kemudian Termohon Kasasi I, II, III/Tergugat I, II, III/Para Terbanding


R

si
mengajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Makassar pada tanggal 28 Oktober 2013, tanggal 28 Noveember 2013

ne
ng

dan tanggal 11 Desember 2013;


Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-

do
gu

alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan


dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-
undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat
In
A

diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
ah

lik

Kasasi/Penggugat/Pembanding dalam memori kasasinya tersebut pada


pokoknya sebagai berikut:
m

ub

- Diktum Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 119/Pdt/2013/PT.Mks.


Jo Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 223/Pdt.G/2012/PN.Mks
ka

tersebut “telah salah menerapkan atau melanggar ketentuan hukum tersebut


ep

dalam”:
ah

1. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


R

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar Utang;


es

2. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2024 K/Pdt/


M

ng

2005, tanggal 11 Januari 2007;


on

Halaman 28 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 46

si
K/Pdt/ 2007, tanggal 16 Maret 2007;
4. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 615

ne
ng
K/Pdt.Sus/ 2011, tanggal 09 Februari 2012;
- Bahwa konsiderans atau pertimbangan hukum pada halaman 9 alinea
kedua dalam Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 119/Pdt/2013/

do
gu PT.Mks. Jo Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 223/Pdt.G/2012/
PN.Mks yang menjadi dasar dari putusan menyatakan menerima eksepsi

In
A
Tergugat I, II mengenai gugatan premature “telah salah menerapkan atau
melanggar ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun
ah

lik
2004;
- Kekeliruan dan atau kesalahan Judex Facti terdapat pada konsiderans atau
pertimbangan hukum terurai pada halaman 9 alinea kedua yang
am

ub
menyatakan:
“Bahwa keberatan yang terangkum dalam butir 1 dan butir 2, sudah cukup
ep
dipertimbangkan oleh Pengadilan Negeri Makassar, hemat Pengadilan
k

Tinggi apabila membaca point gugatan perbuatan melawan hukum dari


ah

Tergugat I selaku Kurator yang melakukan penjualan dimuka umum


R

si
(penjualan lelang) atas harta pailit milik Penggugat …..dst…
- Dengan demikian sudah tepat apabila gugatan dimaksud telah diregister

ne
ng

sebagai perkara gugatan perdata yang disidangkan oleh majelis peradilan


umum”;

do
gu

- Bahwa sesuai dan berdasarkan pertimbangan hukum yang demikian maka


perkara ini seharusnyalah menjadi Kompetensi Absolut Pengadilan Niaga,
bukan kompetensi peradilan umum, selaras dengan gugatan Penggugat
In
A

yang nyata-nyata ditujukan kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan


Negeri di Makassar disebabkan karena adanya perbuatan melawan hukum
ah

lik

Kurator dalam melaksanakan tugas-tugas pemberesan memenuhi


pelaksanaan Putusan Pailit Nomor 01/Pailit/2011/PN.Niaga Mks Jo putusan
m

ub

Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011 Jo Putusan Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012;


- Berhubung dengan itu dan sesuai pula dengan asas “Ius Curia Novit”
ka

dimana Hakim dianggap tahu akan hukumnya maka gugatan Penggugat,


ep

sekarang Pemohon Kasasi adalah menjadi kompetensi Absolut Pengadilan


ah

Niaga di Makassar, setidak-tidaknya harus diadili oleh Pengadilan Niaga


R

Makassar sesuai dengan tujuan dari redaksi gugatan;


es

Hal mana bersesuai dan selaras dengan:


M

ng

on

Halaman 29 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. Amanat dari ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun

si
2004 yang menyatakan:
“Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan

ne
ng
dan/atau diatur dalam Undang-undang ini, diputuskan oleh Pengadilan yang
daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor”;
Adapun tafsir authentic atau penjelasan resmi atas maksud ketentuan

do
gu tersebut dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
adalah sebagai berikut:

In
A
“Yang dimaksud dengan “hal-hal lain” adalah antara lain “actio pauliana”,
perlawanan pihak ketiga terhadap penyitaan, atau perkara dimana Debitor,
ah

lik
Kreditor, Kurator, atau pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara
yang berkaitan dengan harta pailit, termasuk gugatan Kurator terhadap
Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena kelalaiannya
am

ub
atau kesalahannya”;
B. Kaidah hukum Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 11
ep
Januari 2007, Nomor 2024 K/Pdt/2005 sebagai berikut:
k

“Bahwa Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili perkara perbuatan


ah

melawan hukum yang diajukan terhadap Kurator dan yang berwenang untuk
R

si
memeriksa dan mengadili Perbuatan Melawan Hukum terkait tanggungjawab
Kurator dalam pengurusan dan pemberesan Harta Boedel Pailit adalah

ne
ng

Pengadilan Niaga”;
C. Kaidah hukum Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 16

do
gu

Maret 2007, Nomor 46 K/Pdt/2007 sebagai berikut:


“Bahwa terkait gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Tim
Likuidasi Bank Umum (TLSBU) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terkait
In
A

perlawanan pihak ketiga (derden verzet) mengenai budel pailit, harus


diajukan terhadap Kurator melalui Pengadilan Niaga dengan memperhatikan
ah

lik

ketentuan Pasal 1 butir 1, Pasal 3 ayat 1 beserta penjelasannya, Pasal 26


ayat 1 dan Pasal 299 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 serta Pasal
m

ub

195 ayat 6 HIR”;


D. Kaidah hukum Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 09
ka

Februari 2012, Nomor 615 K/Pdt.Sus/2011, sebagai berikut:


ep

“Bahwa Pengadilan Niaga adalah berwenang untuk memeriksa dan


ah

mengadili mengenai tuntutan Perbuatan Melawan Hukum terkait Boedel


R

Pailit”;
es

Sejalan dengan uraian-uraian diatas maka putusan Judex Facti adalah salah
M

ng

dan keliru, selain berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum tersebut diatas, juga


on

Halaman 30 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh karena telah melanggar asas Hakim pasif dalam hukum acara perdata

si
sebab baik surat gugatan maupun jawaban Para Tergugat justru telah
membuktikan kesemuanya bersama-sama telah memilih domisili hukum di

ne
ng
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Klas I A Makassar untuk mengadili
perkara diantara mereka;
Dengan demikian, baik putusan menyatakan gugatan prematur, ataupun

do
gu menyatakan tidak berwenang haruslah diperiksa, diadili dan diucapkan dalam
sidang Majelis Hakim pada Pengadilan Niaga, bukan pada Hakim Pengadilan

In
A
Perdata Umum yang tidak ditujukan dalam gugatan dan tidak dipilih oleh para
pihak bersengketa, sesuai dan berdasarkan fakta:
ah

lik
a. Surat Gugatan nyata dan sangat jelas ditujukan kepada Ketua Pengadilan
Niaga (terlampir foto copy gugatan);
b. Eksepsi Tergugat I nyata dan tegas berbunyi “Tentang Pengadilan Niaga
am

ub
pada Pengadilan Negeri Makassar tidak berwenang (terlampir foto copy
eksepsi Tergugat I);
ep
c. Eksepsi/Jawaban Tergugat II nyata dan sangat jelas ditujukan kepada
k

Majelis Hakim Pengadilan Niaga Perkara Nomor 223/Pdt.G/2012/PN.Mks.


ah

(terlampir foto copy Eksepsi);


R

si
d. Eksepsi point I dari Tergugat IV dan Tergugat V nyata dan sangat jelas
berbunyi sebagai berikut “Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Kelas I

ne
ng

Makassar tidak berwenang mengadili perkara ini” (terlampir foto copy


Eksepsi);

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung


berpendapat:
Bahwa alasan-alasan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi/Penggugat
In
A

dapat dibenarkan, karena Judex Facti (Pengadilan Tinggi yang memperbaiki


putusan Pengadilan Negeri) keliru atau salah dalam menerapkan hukum,
ah

lik

dengan pertimbangan sebagai berikut:


- Bahwa ketentuan Pasal 3 (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
m

ub

berbunyi: Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan “hal-hal lain yang
berkaitan dan/atau diatur dalam Undang-Undang ini”, diputuskan oleh
ka

pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan


ep

hukum debitor;
ah

Pengertian “hal-hal lain” diperjelas dalam penjelasan pasal tersebut dalam


R

frasa antara lain,.............atau perkara dimana debitor, kreditor, kurator atau


es

pengurus menjadi salah satu pihak dalam perkara yang berkaitan dengan
M

ng

harta pailit...........dst.........
on

Halaman 31 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalam perkara in casu para pihaknya antara lain debitor pailit lawan

si
kurator, sedangkan obyeknya adalah pelelangan yang berkaitan yang
dengan harta pailit;

ne
ng
- Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang kepailitan dan PKPU maka gugatan seperti itu adalah
kewenangan dari Pengadilan Niaga dan Pengadilan Negeri tidak berwenang

do
gu secara absolut memeriksa dan mengadili perkara tersebut;
- Bahwa dari fakta tersebut, meskipun gugatan tersebut adalah gugatan

In
A
perbuatan melawan hukum, akan tetapi perbuatan melawan hukum disini
dilakukan oleh kurator yang berkaitan dengan pelaksanaan lelang harta
ah

lik
pailit dari debitor pailit, maka Pengadilan Negeri harus menyatakan tidak
berwenang secara absolut, karena merupakan kewenangan Pengadilan
Niaga;
am

ub
- Bahwa Judex Facti telah keliru dengan mendaftar dan meregister perkara a
quo sebagai perkara gugatan perdata yang disidangkan oleh Majelis
ep
Perdata;
k

- Bahwa dengan demikian putusan Judex Facti harus dibatalkan;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dengan tidak


R

si
perlu mempertimbangkan alasan kasasi lainnya, Mahkamah Agung
berpendapat bahwa terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan

ne
ng

kasasi dari Pemohon Kasasi : HERRY dan membatalkan Putusan Pengadilan


Tinggi Makassar Nomor 119/PDT/2013/PT.MKS tanggal 3 Juli 2013 memperbaiki

do
gu

Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 223/Pdt.G/2012/PN.Mks tanggal


13 Desember 2012 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini
dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini;
In
A

Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/Penggugat berada di


pihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua
ah

lik

tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
m

ub

Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-
ka

Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang


ep

Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;


ah

M E N G A D I L I:
R

1. Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : HERRY tersebut;


es
M

ng

on

Halaman 32 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Makassar Nomor 119/PDT/2013/

si
PT.MKS tanggal 3 Juli 2013 yang memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri
Makassar Nomor 223/Pdt.G/2012/PN.Mks tanggal 13 Desember 2012;

ne
ng
MENGADILI SENDIRI:
- Menyatakan Pengadilan Negeri Makassar tidak berwenang secara
absolut mengadili perkara ini;

do
gu 3. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding untuk membayar
biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini

In
A
ditetapkan sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada
ah

lik
hari Rabu, tanggal 2 September 2015 oleh H. Djafni Djamal, S.H., M.H., Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
Sudrajad Dimyati, S.H., M.H. dan H. Hamdi, S.H., M.Hum. Hakim-hakim Agung
am

ub
sebagai anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu
juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para Hakim Anggota tersebut dan Rudi
ep
Rafli Siregar, S.H., M.H., Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh para pihak.
k
ah

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,


R

si
ttd./. ttd./.

ne
ng

Sudrajad Dimyati, S.H., M.H. H. Djafni Djamal, S.H., M.H.

do
gu

ttd./.
In
A

H. Hamdi, S.H., M.Hum.


ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 33 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
ttd./.

ne
ng
Rudi Rafli Siregar, S.H., M.H.
Biaya-Biaya:

do
gu 1. M e t e r a i……………….. Rp 6.000,00
2. R e d a k s i………………. Rp 5.000,00
3. Administrasi Kasasi……... Rp489.000,00

In
Jumlah Rp500.000,00
A
Untuk Salinan
ah

lik
Mahkamah Agung R.I
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata
am

ub
ep
Dr. Pri Pambudi Teguh, S.H., M.H.
k

NIP : 19610313 198803 1 003.


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 34 dari 34 hal. Put. Nomor 6 K/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Anda mungkin juga menyukai