Anda di halaman 1dari 44

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N
Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada

do
gu pemeriksaan peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam
perkara antara:

In
A
PT SRI MELAMIN REJEKI (“PT SMR”), yang diwakili oleh
Direktur Perseroan Ahmad Rizal, berkedudukan di Plaza Aminta,
ah

lik
Lantai 9, Jalan TB Simatupang Kav.10, Pondok Pinang, Jakarta
Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Dr. Otto Hasibuan,
am

ub
S.H.,M.M., dan kawan-kawan-kawan, Para Advokat, beralamat di
Komplek Duta Merlin Blok B-30, Jalan Gajah Mada Nomor 3-5,
Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Juli
ep
k

2013, sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon


ah

Kasasi/Termohon Pailit;
R

si
terhadap
1. PT PUPUK INDONESIA HOLDING COMPANY

ne
ng

(PERSERO), dahulu adalah PT PUPUK SRIWIDJAJA


(PERSERO), yang telah berganti nama menjadi PT PUPUK

do
gu

INDONSIA (PERSERO), yang diwakili oleh Direktur Utama


Arifin Tasrif, berkedudukan di Jalan Taman Anggrek,
In
A

Kemanggisan Jaya, Jakarta 11480;


2. PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG (“PT PSP”), yang
ah

lik

diwakili oleh Direktur Utama Ir. Musthofa, berkedudukan di


Jalan Mayor Zen Palembang, dalam hal ini keduanya
m

ub

memberi kuasa kepada Bahrul Ilmi Yakup, S.H.,M.H.,CGL.


dan kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Demang
ka

Lebar Daun Nomor 08 H, Palembang, berdasarkan Surat


ep

Kuasa Khusus tanggal 25 Juli 2013, sebagai Para


ah

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon


R

Kasasi/Para Pemohon Pailit;


es
M

Mahkamah Agung tersebut;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membaca surat-surat yang bersangkutan;

R
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

si
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Termohon Kasasi/Termohon

ne
ng
Pailit telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap putusan
Mahkamah Agung Nomor 45 K/Pdt.Sus/2013 tanggal 17 April 2013 yang telah

do
gu berkekuatan hukum tetap, dengan posita sebagai berikut:
I. Termohon mempunyai utang kepada Pemohon yang telah jatuh
tempo dan dapat ditagih serta Pemohon memang telah pailit

In
A
faktual sejak 14 November 2008;
1. Bahwa, per tanggal 13 Oktober 2010 Termohon memiliki utang
ah

lik
kepada Pemohon sebesar:
⇒ Rp72.110.763.322,00 (tujuh puluh dua milyar seratus
am

ub
sepuluh juta tujuh ratus enam puluh tiga ribu tiga ratus dua
puluh dua rupiah);
ep
⇒ USD 6,466.876.75 (enam juta empat ratus enam puluh
k

enam ribu delapan ratus tujuh puluh enam dollar, tujuh


ah

R
puluh lima sen dollar);

si
2. Hutang (Utang) Termohon tersebut sudah jatuh tempo dan

ne
ng

dapat ditagih oleh Pemohon sesuai Ketentuan Pasal 23.3 dan


12.4 Perjanjian Penyediaan Bahan Baku dan Utilitas serta

do
Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/DIR/2007-Nomor 156/SMRJ/
gu

XII/2007, tanggal 27 Desember 2007;


3. Bahwa, sejak utang tersebut jatuh tempo dan dapat ditagih,
In
A

Pemohon telah berulang kali mengingatkan Termohon agar


membayar utang tersebut. Antara lain melalui surat Nomor U-727/
ah

lik

Q410.KU/2011 tanggal 2 Februari 2011;


4. Kendati telah berkali-kali diingatkan oleh Pemohon, namun sejak
m

ub

13 Oktober 2010 Termohon sama sekali tidak melakukan


pembayaran terhadap utang a quo kepada Pemohon;
ka

ep

5. Fakta tersebut menunjukan memang Termohon sengaja dan


itikad buruk tidak mau membayar utang a quo kepada Pemohon;
ah

6. Selain Itikad buruk (te goede trow), secara faktual Termohon


R

es

memang telah Pailit; Sebab sejak 14 November 2008 Termohon


M

ng

memang tidak lagi operasional dan tidak lagi melakukan aktifitas


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
produksi. Sehingganya, secara faktual Termohon memang telah

R
pailit dan berada dalam keadaan insolven;

si
7. Bahwa, melalui Akta Notaris Fathiah Helmi Nomor 56 tanggal 24

ne
ng
Desember 2010 tentang Pemisahan sebagian Aktiva dan Pasiva
(Spin Off) PT.Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT.Pupuk

do
gu Sriwidjaja Palembang Nomor 56 hutang (utang) Termohon yang
sudah jatuh tempo dan dapat ditagih oleh Pemohon I tersebut
oleh Pemohon I diserahkan kepada Pemohon II;

In
A
8. oleh karena itu, Pemohon I dan Pemohon II bertindak secara
bersama-sama sebagai Pemohon dalam Permohonan Pernyataan
ah

lik
Pailit terhadap Termohon a quo;
II. Termohon memiliki dua Kreditur yang hutangnya sudah jatuh
am

ub
tempo dan dapat ditagih;
1. Bahwa selain memiliki utang kepada Pemohon, ternyata Termohon juga
ep
memiliki utang kepada Kreditur lain yaitu: PT.Bank Mandiri (Persero);
k

2. Bahwa, Pemohon dapat membuktikan adanya utang Termohon kepada


ah

R
PT.Bank Mandiri selaku Kreditur lain, selain Pemohon;

si
3. Bahwa, Termohon tidak membayar lunas sedikitnya satu utang a quo

ne
ng

kendati telah jatuh tempo dan telah ditagih berkali-kali;


4. Ipso jure, Permohonan Pernyataan Pailit a quo telah memenuhi ketentuan

do
Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
gu

dan PKPU;
III. tentang Pernyataan Pailit terhadap Termohon;
In
A

1. Bahwa, Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Termohon a quo telah


diajukan Pemohon sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 37 Tahun
ah

lik

2004 tetang Kepailitan dan PKPU;


2. Berdasarkan uraian dimuka, telah dapat dibuktikan secara sederhana
m

ub

bahwa Termohon mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih (due and payable) kepada Pemohon Pailit dan kepada Kreditor lain,
ka

ep

ipso jure, Termohon Pailit haruslah dinyatakan pailit, oleh karena unsur-
unsur pokok untuk menyatakan Termohon Pailit, sebagaimana ditentukan
ah

Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun
R

es

2004 tentang Kepailitan dan PKPU telah terpenuhi secara valid dan
M

ng

sempurna, yaitu:
on

Hal. 3 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2.1. Termohon Pailit mempunyai dua atau lebih Krditor, yaitu Pemohon

R
beserta Kreditor lain PT.Bank Mandiri (Persero);

si
2.2. Termohon Pailit tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang

ne
ng
telah jatuh tempo dan dapat ditagih, yaitu utang kepada Pemohon
Pailit;

do
gu oleh karena itu, adalah sesuai hukum bila Majelis Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo menyatakan Termohon Pailit dengan segala akibat

In
A
hukumnya;
IV. tentang penunjukan Kurator dan pengangkatan Hakim Pengawas;
ah

lik
1. Bahwa sehubungan proses pemailitan terhadap Termohon sesuai
ketentuan Pasal 15 ayat (1) tentang Kepailitan dan PKPU, maka
am

ub
Pemohon mohon berkenan kiranya Ketua Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat cq. Majelis Hakim yang memeriksa
ep
dan mengadili Permohonan Pailit a quo; Berkenan mengangkat Hakim
k

Pengawas dari Hakim Niaga dari Pengadilan Niaga pada Pengadilan


ah

R
Negeri Jakarta Pusat untuk mengawasi proses pemailitan Termohon

si
serta berkenan pula menunjuk dan mengangkat sebagai Kurator:

ne
ng

• Saudara Rynaldo P.Batubara, S.H.,M.H., Kurator dan Pengurus yang


terdaftar di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan

do
Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.AHU.AH.04.03-48
gu

tanggal 8 Mei 2008, di Apartemen Kebagusan City Tower C Lantai


Dasar No.KC-30, Jalan Baung Kebagusan, Jakarta Selatan;
In
A

Dengan pertimbangan sepengetahuan Pemohon, Saudara Rynaldo P.


Batubara, S.H,M.H., cukup berkualitas selaku Kurator serta tidak
ah

lik

mempunyai benturan kepentingan dengan Debitor atau antara


Termohon dan Pemohon;
m

ub

Bahwa sekiranya pun dalam Permohonan Penyataan Pailit yang


diajukan oleh Pemohon; Ternyata Termohon mengajukan Permohonan
ka

ep

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), maka Pemohon


memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta pada
ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili


R

es

perkara ini, untuk tetap menunjuk Saudara Rynaldo P. Batubara,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.H,M.H., tersebut sebagai Pengurus Pemohon-Termohon dalam

R
Proses PKPU a quo sekiranya Permohonan PKPU tersebut dikabulkan;

si
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Para Pemohon

ne
ng
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
memberikan putusan sebagai berikut :

do
gu 1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pailit yang
diajukan oleh Pemohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Termohon PT. Sri Melamin Rejeki (“PT.SMR”)

In
A
pailit dengan segala akibat hukumnya;
3. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas dari Pengadilan
ah

lik
Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk
mengawasi pengurusan dan penyelesaian proses dan harta
am

ub
pailit;
4. Menunjuk dan Mengangkat:
ep
• Saudara Rynaldo P.Batubara, S.H.,M.H., Kurator dan Pengurus yang
k

terdaftar di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan


ah

R
Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor

si
AHU.AH.04.03-48 tanggal 18 Mei 2008, berkantor di Law Office

ne
ng

Batubara & BELS, yang beralamat di Apartemen Kebagusan City


Tower C Lantai Dasar Nomor KC-30, Jalan Baung Kebagusan,

do
Jakarta Selatan;
gu

Sebagai Kurator untuk melakukan pengurusan harta Debitor/Termohon Pailit


apabila Termohon dinyatakan Pailit dengan segala akibat hukumnya, atau
In
A

sebagai Pengurus apabila Termohon mengajukan Permohonan PKPU dan


Permohonan PKPU tersebut dikabulkan;
ah

lik

5. Menghukum Termohon membayar biaya perkara menurut hukum;


Bahwa terhadap permohonan tersebut, Termohon mengajukan eksepsi
m

ub

yang pada pokoknya sebagai berikut:


Exceptio Error in Persona (Gemis Aanhoedanigheid)
ka

ep

Termohon tidak mempunyai hubungan hukum dan tidak mempunyai utang


terhadap Para Pemohon, oleh karenanya Para Pemohon tidak memiliki persona
ah

standi in judicio dalam mengajukan permohonan pailit a quo;


R

es

Mengenai Termohon tidak mempunyai hubungan hukum dengan Para Pemohon


M

ng

on

Hal. 5 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Termohon tidak mempunyai hubungan hukum terhadap PT

R
Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) maupun terhadap PT

si
Pupuk Sriwidjaja Palembang;

ne
ng
2. Bahwa hubungan hukum yang terjadi berdasarkan Perjanjian
Penyediaan Bahan Baku dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas

do
gu Nomor 174/SP/Dir/2007 dan Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII/2007 tanggal
27 Desember 2007 (selanjutnya disebut “Perjanjian Penyediaan
Bahan Baku 2007”) adalah antara Termohon dengan PT Pupuk

In
A
Sriwidjaja (Persero), bukan dengan Para Pemohon;
3. Bahwa oleh karenanya jelas Termohon berdasarkan Perjanjian
ah

lik
Penyediaan Bahan Baku 2007 tidak mempunyai hubungan hukum
dengan Para Pemohon;
am

ub
Mengenai Termohon tidak mempunyai utang kepada Para Pemohon;
4. Bahwa Termohon juga tidak mempunyai utang terhadap Para
ep
Pemohon, karena di dalam Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 13
k

Oktober 2010 yang didalilkan Para Pemohon sebagai dasar utang


ah

R
Termohon, sehingga Para Pemohon mempunyai legal standing untuk

si
mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit a quo, ternyata dibuat

ne
ng

antara Termohon dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), bukan


dengan Para Pemohon;
5. Bahwa oleh karenanya, seandainyapun Berita Acara Rekonsiliasi

do
gu

tersebut benar dan sah quod non, maka utang Termohon adalah
kepada PT Pupuk
In
A

Sriwidjaja (Persero);
6. Bahwa dengan demikian jelas bahwa Termohon tidak mempunyai
ah

lik

utang kepada Para Pemohon;


7. Bahwa atas Perjanjian Penyediaan Bahan Baku 2007 tersebut PT
m

ub

Pupuk Sriwidjaja (Persero) telah melakukan perbuatan wanprestasi


terhadap Termohon, sehingga Termohon pada tanggal 31 Agustus
ka

ep

2012 telah lebih dahulu mengajukan tuntutan pembatalan perjanjian


dan gugatan/ permohonan wanprestasi yang disertai ganti kerugian
ah

kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), dengan demikian


R

es

bagi Termohon justru PT Pupuk Sriwidjaya (Persero)-lah yang


M

mempunyai kewajiban/utang kepada Termohon;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa karena Termohon tidak mempunyai hubungan hukum dan

R
utang terhadap Para Pemohon, maka Para Pemohon tidak

si
mempunyai legal standing untuk mengajukan Permohonan

ne
ng
Pernyataan Pailit terhadap Termohon, dengan demikian Permohonan
Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Para Pemohon a quo haruslah

do
gu ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
Exceptio obscuur libel
Posita/dalil di dalam permohonan Pailit yang diajukan oleh Para Pemohon Pailit

In
A
a quo tidak saling mendukung dan saling bertentangan satu sama lain sehingga
menjadikan permohonan Pernyataan Pailit a quo tidak jelas dan kabur;
ah

lik
9. Bahwa jelas dan tidak dapat dibantah Permohonan Pernyataan Pailit
a quo diajukan oleh PT Pupuk Indonesia HOLDING Company
am

ub
(Persero) dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang;
10. Bahwa di dalam dalil angka I Permohonan Pernyataan Pailit a quo,
ep
Para Pemohon mendalilkan sebagai berikut:
k

“Termohon mempunyai Utang kepada Pemohon (in casu Pemohon I dan


ah

R
Pemohon II) yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih serta Pemohon

si
memang telah pailit secara faktual sejak 14 November 2008”;

ne
ng

11. Bahwa jelas di dalam dalil angka I Permohonan Pernyataan Pailit a


quo Para Pemohon mendalilkan bahwa Termohon mempunyai utang

do
yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Pemohon I dan
gu

Pemohon II;
12. Bahwa namun di dalam posita angka 7 Permohonan Pailit a quo, Para
In
A

Pemohon mendalilkan sebagai berikut:


“Bahwa melalui Akta Notaris Fathiah Helmi Nomor 56 tanggal 24 Desember
ah

lik

2010 tentang Pemisahan Sebagian Aktiva dan Pasiva (spin off) PT Pupuk
Sriwidjaja (Persero) kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Nomor 56
m

ub

hutang (utang) Termohon yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih oleh
Pemohon I tersebut oleh Pemohon I diserahkan kepada Pemohon II”;
ka

ep

13. Bahwa dalil Para Pemohon pada angka 1 dan angka 7 di dalam
permohonan Pernyataan Pailit a quo saling bertentangan, karena
ah

pada angka 1 Para Pemohon menyatakan bahwa Termohon


es

mempunyai utang kepada Pemohon I dan dan Pemohon II, namun


M

ng

on

Hal. 7 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada angka 7 Para Pemohon menyatakan bahwa Termohon hanya

R
mempunyai utang kepada Pemohon II saja;

si
14. Bahwa oleh karenanya, antara dalil angka I dan dalil angka 7

ne
ng
Permohonan Pernyataan Pailit a quo saling bertentangan satu sama
lain dan tidak saling mendukung, dengan demikian Permohonan

do
gu Pernyataan Pailit a quo menjadi kabur (obscuur libel);
15. Bahwa dengan demikian terbukti bahwa tidak jelas siapa sebenarnya
diantara Pemohon I atau Pemohon II sebagai pihak yang mempunyai

In
A
piutang kepada Termohon, oleh karenanya Permohonan Pailit a quo
menjadi kabur (obscuur libel);
ah

lik
Mengenai dalil Para Pemohon yang menyatakan bahwa Para Pemohon telah
pailit secara faktual;
am

ub
16. Bahwa selain itu Para Pemohon di dalam dalil angka I Permohonan
Pernyataan Pailit a quo juga telah menyatakan diri telah pailit secara
ep
faktual, oleh karenanya Para Pemohon tidak mempunyai legal
k

standing untuk mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit a quo


ah

R
karena Para Pemohon nyata-nyata mengakui telah pailit;

si
17. Bahwa namun demikian, seandainyapun yang dimaksud Para

ne
ng

Pemohon adalah Termohon yang telah palit secara faktual, hal


tersebut adalah tidak benar dan mengada-ada karena faktanya

do
Termohon tidak pernah dinyatakan pailit oleh suatu putusan
gu

pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan sama sekali


tidak ada terminologi hukum di dalam sistem perundang-undangan
In
A

Negara Republik Indonesia yang menyatakan mengenai istilah pailit


secara faktual. oleh karenanya, Termohon mohon akta atas
ah

lik

pernyataan Para Pemohon a quo dan mensomir Para Pemohon untuk


membuktikan dalilnya tersebut;
m

ub

18. Bahwa oleh karenanya, Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan


oleh Para Pemohon a quo tidak jelas dan kabur, dengan demikian
ka

ep

haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;


ah

Exceptio Dilatoria
R

es

• Tuntutan pembayaran utang yang dilalilkan oleh Para Pemohon tidak


M

ng

dapat
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibuktikan secara sederhana, karena Termohon telah lebih dahulu

R
mengajukan gugatan di BANI;

si
• Seandainyapun benar Termohon mempunyai utang terhadap Para

ne
ng
Pemohon quod non, maka tuntutan pembayaran utang tersebut prematur,
belum jatuh tempo dan belum dapat ditagih karena belum adanya

do
gu kesepakatan mengenai harga sebagaimana disyaratkan di dalam Pasal
11.3 Perjanjian Penyediaan Bahan Baku dan Utilitis serta Penyerahan off
gas Nomor 174/SP/Dir/2007 dan Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII/2007 tanggal

In
A
27 Desember 2007;
• Permohonan Pailit yang diajukan Para Pemohon a quo prematur, karena
ah

lik
Perjanjian Penyediaan Bahan Baku dan Utilitis serta Penyerahan off gas
Nomor 174/SP/Dir/2007 dan Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII/2007 tanggal 27
am

ub
Desember 2007 telah diajukan upaya hukum pembatalan di BANI;
• Berita acara rekonsiliasi tanggal 13 Oktober 2010 tidak sah dan tidak
ep
k

mengikat Termohon, serta bukan merupakan bukti utang;


ah

• Seandainyapun tuntutan pembayaran yang didalilkan oleh Para Pemohon


R

si
berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 13 Oktober 2010 benar
dan sah quod non, maka utang tersebut telah lunas, dengan demikian

ne
ng

Termohon tidak memiliki utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
kepada Para Pemohon;

do
gu

19. Bahwa sekali lagi Termohon tegaskan bahwa Termohon sama sekali
tidak mempunyai hubungan hukum maupun utang kepada Para
Pemohon, sehingga tidak ada kewajiban pembayaran utang sejumlah
In
A

berapapun berdasarkan perjanjian apapun kepada Pemohon;


20. Bahwa seandainyapun Perjanjian Penyediaan Bahan Baku dan
ah

lik

Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/Dir/2007 dan Nomor


156/SMRJ/ Dirut/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007 tetap dianggap
m

ub

terjadi antara Termohon dengan Para Pemohon quod non, maka


ka

Termohon mohon mengajukan exceptio dilatoria a quo;


ep

Utang yang didalilkan oleh Para Pemohon prematur karena Termohon telah
lebih dahulu mengajukan upaya hukum gugatan pembatalan perjanjian dan
ah

tuntutan ganti rugi atas perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh Para
es

Pemohon;
M

ng

on

Hal. 9 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Bahwa utang yang didalilkan oleh Pemohon prematur, karena

R
Termohon telah lebih dahulu mengajukan gugatan di BANI tehadap

si
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero);

ne
ng
22. Bahwa oleh karenanya eksistensi utang belum jelas dan jumlahnya
belum

do
gu pasti, sehingga belum jatuh tempo dan dapat ditagih;
Tuntutan pembayaran utang yang didalilkan oleh Para Pemohon harus
dituangkan di dalam surat kesepakatan (vide Pasal 11.3 Perjanjian Penyediaan

In
A
Bahan Baku 2007);
23. Bahwa tuntutan pembayaran utang yang didalilkan oleh Para
ah

lik
Pemohon tidak memenuhi ketentuan Pasal 11 ayat (3) Perjanjian
Penyediaan Bahan Baku dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas
am

ub
No.174/SP/Dir/2007 dan Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII/2007 tanggal 27
Desember 2007 (jo Pasal 1320 KUH Perdata) yang mensyaratkan
ep
pada pokoknya bahwa harga yang akan ditagihkan harus dituangkan
k

dalam bentuk surat kesepakatan yang ditandatangani oleh para pihak


ah

R
dalam perjanjian;

si
24. Bahwa tidak dapat dibantah faktanya belum ada surat kesepakatan

ne
ng

yang ditandatangani mengenai harga yang disepakati oleh Termohon


dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) dalam perjanjian, sehingga
utang yang akan ditagihkan juga belum pasti sehingga belum dapat

do
gu

ditagih dan belum jatuh tempo;


Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 13 Oktober 2010 tidak sah dan tidak mengikat
In
A

Termohon, serta bukan merupakan bukti utang;


25. Bahwa seandainyapun tuntutan pembayaran Para Pemohon
ah

lik

berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 13 Oktober 2010 benar


dan sah quod non, maka utang tersebut telah lunas, dengan demikian
m

ub

Termohon tidak memiliki utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih,
sebagaimana dapat Termohon uraikan di bawah ini;
ka

ep

26. Bahwa dalam perkara a quo yang dijadikan dasar bagi Para Pemohon
untuk mengajukan permohonan pailit terhadap Termohon, adalah
ah

sebagaimana dikemukakan dalam angka 1 dan angka 2 halaman 2


R

es

permohonan pernyataan pailitnya dengan menyatakan:


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“1. Bahwa, per tanggal 13 Oktober 2010 Termohon memiliki utang kepada

R
Pemohon sebesar:

si
• Rp72.110.763.322,00 (tujuh puluh dua milyar seratus sepuluh juta

ne
ng
tujuh ratus enam puluh tiga ribu tiga ratus dua puluh dua rupiah);
• USD 6,466,876,75.00 (enam juta empat ratus enam pulun enam

do
gu ribu delapan ratus tujuh puluh enam dollar , tujuh puluh lima sen
dollar);
2. Hutang (utang) Termohon tersebut sudah jatuh tempo dan dapat ditagih

In
A
oleh Pemohon sesuai ketentuan Pasal 12.3 dan 12.4 Perjanjian
Penyediaan Bahan Baku dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor
ah

lik
174/SP/DIR/2007 Nomor 156/SMRJ/DIRUT/XII/2007 tanggal
27
am

ub
Desember 2007”;
27. Bahwa Termohon dengan tegas menolak Berita Acara Rekonsiliasi
ep
hutang piutang antara PT. Pupuk Sriwidjaja (PT. Pusri) dengan PT.
k

Sri Melamin Rejeki (PT. SMR) tanggal 13 Oktober 2010 sebagai bukti
ah

R
hutang Termohon kepada Para Pemohon dengan alasan:

si
27.1. Berita Acara Rekonsiliasi (vide P.1) tersebut tidak mengikat

ne
ng

Termohon, karena hanya ditandatangani oleh staf PT. Sri


Melamin Rejeki / PT. SMR, bukan ditandatangani Direksi PT.

do
SMR yang dapat bertindak mewakili PT. SMR;
gu

27.2. Bahwa berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan No. 38


Tanggal 18 Oktober 2006 Notaris Benny Kristianto, S.H.,
In
A

notaris di Jakarta, pada waktu dibuatnya Berita Acara


Rekonsiliasi tanggal 13 Oktober 2010 tersebut, maka yang
ah

lik

seharusnya bertindak dan berwenang mewakili perseroan (in


casu Termohon) adalah Drs. Prakosa selaku Direktur Utama
m

ub

dan/atau Ir. Partedjo Mawarto selaku Direktur Produksi dan/


atau Ir. Yonatan Bowo Parmono selaku Direktur Keuangan;
ka

ep

27.3. Bahwa faktanya Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 13 Oktober


2010 tersebut bukan ditandatangani oleh Drs. Prakosa selaku
ah

Direktur Utama dan/atau Ir. Partedjo Mawarto selaku Direktur


R

es

Produksi dan/atau Ir. Yonatan Bowo Parmono selaku Direktur


M

Keuangan selaku Direksi PT Sri Melamin Rejeki;


ng

on

Hal. 11 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27.4. Bahwa oleh karenanya, Berita Acara Rekonsiliasi tanggal 13

R
Oktober 2010 (vide P.1) tersebut bukan merupakan suatu bukti

si
yang mengikat Termohon karena dibuat dan ditandatangani

ne
ng
oleh orang yang tidak berhak mewakili suatu perseroan;
27.5. Bahwa bukti Berita Acara Rekonsiliasi tersebut juga bukan

do
gu merupakan bukti hutang dari Termohon kepada PT. Pupuk
Sriwidjaja (PT. Pusri) yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
(hutang yang sudah pasti dan dapat ditagih) melainkan masih

In
A
bisa disengketakan di hadapan Pengadilan, dengan alasan:
a. Berita Acara Rekonsiliasi (vide P-1) dibuat pada tanggal 13
ah

lik
Oktober 2010;
b. Sebagaimana dinyatakan dalam angka 2 dan angka 3 bukti P-1
am

ub
yang ditagih adalah selisih perhitungan harga urea larutan dan
amoniak periode bulan Juli sampai dengan Desember 2008,
ep
sebagaimana terlampir;
k

Bahwa dalam Berita Acara Rekonsiliasi (vide P-1) dilampirkan:


ah

R
Daftar Kurang Tagih atas Pemakaian Bahan Baku periode bulan

si
Juli sampai dengan Desember 2008;

ne
ng

c. Bahwa apa yang dimaksud Para Pemohon “Daftar Kurang Tagih”


tersebut berupa harga bahan baku urea larutan dan amoniak
yang telah dibayar lunas Termohon dinyatakan kurang, karena

do
gu

ada kenaikan harga untuk periode Juli sampai dengan Desember


2008;
In
A

d. Bahwa dari lampiran P.1 yang lainnya, yaitu surat dari PT. Pupuk
Sriwidjaja kepada Termohon tanggal 5 Januari 2009 Nomor
ah

lik

U.001/1400.0000.DS/2009 menyampaikan harga jual urea larutan


periode bulan Juli sampai dengan Desember 2008 (terakhir)
m

ub

dengan rincian sebagai berikut:


No. Terhitung Mulai Tanggal Harga Jual Rp/Ton
ka

(inclusive PPN 10%)


ep

1. 01 Juli 2008 5.667.000,00


2. 31 Juli 2008 6.519.000,00
ah

3. 29 Agustus 2008 7.063.000,00


R

4. 3 November 2008 6.568.000,00


es

5. 17 November 2008 5.281.000,00


M

ng

6. 15 Desember 2008 4.786.000,00


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28. Bahwa dari bukti lampiran P.1 berupa surat PT. Pupuk Sriwidjaja

si
kepada Termohon tanggal 5 Januari 2009 tersebut tidaklah dapat

ne
ditafsirkan lain, bahwa PT. Pupuk Sriwidjaja telah menentukan

ng
kenaikan harga urea larutan secara sepihak dan berlaku surut, yang
sangat merugikan Termohon;

do
gu 29. Bahwa Termohon tidak pernah memberikan persetujuan dan
Termohon menolak kenaikan harga urea larutan dan amoniak

In
A
tersebut, karenanya kenaikan harga urea larutan dan amoniak
tersebut haruslah dinyatakan tidak sah (vide Pasal 1320
ah

lik
KUHPerdata);
30. Bahwa sebelum dibuatnya Berita Acara Rekonsiliasi (vide P.1)
am

ub
Termohon telah melunasi seluruh harga urea larutan dan amoniak
untuk periode Juli sampai dengan Desember 2008 sebagaimana
terbukti dari lampiran P.1 berupa “Daftar Kurang Tagih” dimana dalam
ep
k

Daftar Kurang Tagih tersebut diperinci: Pemakaian Bahan Baku, Tarif


ah

Lama, Tarif Baru, Nilai Tagihan/ Tertagih;


R

si
31. Bahwa sebagaimana telah dikemukakan di atas, Termohon menolak

kenaikan harga yang ditentukan secara sepihak oleh PT. Pupuk

ne
ng

Sriwidjaja tanggal 5 Januari 2009 yang berlaku surut terhitung Juli


2008 sampai dengan Desember 2008 apalagi urea larutan dan

do
gu

amoniak tersebut merupakan bahan baku produk Termohon berupa


melamin, yang telah habis dipergunakan sebelum disampaikan
In
A

kenaikan harga dan Termohon telah membayar lunas urea larutan


dan amoniak periode Juli 2008 sampai dengan Desember 2008
ah

lik

sebagai berikut:
Pemakaian Bahan Baku Periode Juli 2008 / sesuai Daftar Kurang Tagih:
m


ub

Urea larutan = 320.351 ton x harga lama USD 268,00 = 320.351 x


USD 268,00 = USD 85.853.068, tertagih USD 85.854, berarti lunas;
ka

• Amoniak = 139.604 ton x harga lama USD 420.00 = 139.604 x USD


ep

420,00 = USD 58.633.680, tertagih USD 58.634, berarti lunas;


ah

Pemakaian Bahan Baku Periode Agustus 2008 / sesuai Daftar Kurang Tagih:
R

• Urea larutan 178.404 ton x harga lama USD 268,00 = 178.404 x USD
es
M

268,00 = USD 47.812.272, tertagih USD 47.812,00, berarti lunas;


ng

on

Hal. 13 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Amoniak = 170.806 ton x harga lama USD 420,00 = 17.0806 x USD

si
420,00 = USD 71.738,52, tertagih USD 71.739,00, berarti lunas;
Pemakaian Bahan Baku Periode September 2008/sesuai Daftar Kurang

ne
ng
Tagih:
• Urea larutan 4.586.615 ton x harga lama USD 268,00 = 4.586.615 x

do
gu •
USD 268,00 = USD 1.229.212, tertagih USD 1.229.213, berarti lunas;
Amoniak = 831.077 ton x harga lama USD 420,00 = 831.077 x USD

In
420,00 = USD 439.052,34, tertagih USD 439.052, berarti lunas;
A
Pemakaian Bahan Baku Periode Oktober 2008/sesuai Daftar Kurang Tagih:
• Urea larutan 6.043.352 ton x harga lama USD 268,00 = 6.043.352 x
ah

lik
USD 268,00 = USD 1.619.618,33, tertagih USD 1.619.618, berarti
lunas;
am

ub
• Amoniak = 859.059 ton x harga lama USD 420,00 = 859.059 x USD
420,00 = USD 360.804,78, tertagih 360.805, berarti lunas;
ep
k

Pemakaian Bahan Baku Periode November 2008 / sesuai Daftar Kurang


ah

Tagih:
R

si
• Urea larutan 428.570 ton x harga lama USD 268,00 = 428.570 x USD
268,00 = USD 114.856,76, tertagih USD 114.857, berarti lunas;

ne
ng

• Urea larutan 1.473.937 ton x harga lama USD 268,00 = 1.473.937 x


USD 268,00 = USD 395.015.11, tertagih USD 395.015, berarti lunas;

do
gu

• Amoniak = 551.546 ton x harga lama USD 420,00 = 551.546 x USD


420,00 = USD 231.649,32, tertagih 231.649, berarti lunas;
In
32. Bahwa seandainya yang dimaksud Para Pemohon dalam perkara a
A

quo, hutang Termohon kepada Para Pemohon yang telah jatuh tempo
ah

dan dapat ditagih tersebut adalah nilai selisih harga baru dikurang
lik

nilai selisih harga lama quod non, maka selisih nilai/angka tersebut
tidak dapat dinyatakan sebagai hutang yang telah jatuh tempo dan
m

ub

dapat ditagih dan pembuktiannya tidak semudah yang Para Pemohon


ka

sampaikan, karena:
ep

32.1. Termohon tidak terikat dengan Berita Acara Rekonsiliasi


ah

Hutang Piutang PT. Pupuk Sriwidjaja dengan PT. SMR tanggal


R

13 Oktober 2010 (vide P.1) karena bukti P.1 tersebut tidak


es

ditandatangani oleh Direksi PT. SMR;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
32.2. Kenaikan harga urea larutan dan amoniak yang ditentukan

R
secara sepihak dan berlaku surut terhitung sejak Juli 2008

si
sampai dengan Desember 2008 haruslah dinyatakan tidak sah

ne
ng
karena tidak disetujui Termohon (vide Pasal 11.3 Perjanjian jo
Pasal 1320 KHUPerdata);

do
gu 32.3. Trrmohon telah melunasi seluruh pemakaian urea larutan dan
amoniak yang dipergunakan dalam periode Juli 2008 sampai
November 2008;

In
A
33. Bahwa dari apa yang Termohon kemukakan di atas seyogianya
haruslah dinyatakan Termohon tidak mempunyai hutang yang telah
ah

lik
jatuh tempo dan dapat ditagih kepada Para Pemohon sebesar
Rp72.110.763.322,00 dan USD 6.466.876,85 atau setidak-tidaknya
am

ub
menyatakan hutang tersebut belum tetap/pasti karena harus
diselesaikan melalui Pengadilan Umum dan perkara perdata;
ep
Belum ada kesepakatan mengenai harga yang akan ditagihkan, sebagaimana
k

disyaratkan di dalam Pasal 11.3 Perjanjian Penyediaan Bahan Baku 2007;


ah

R
34. Bahwa Para Pemohon dalam Permohonan Pernyataan Pailit angka 2

si
halaman 2 a quo telah menunjuk Perjanjian Penyediaan Bahan Baku

ne
ng

dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/DIR/2007 –


Nomor 150/SMRJ/DIRUT/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007;
35. Bahwa di dalam Pasal 11 ayat (3) Perjanjian Penyediaan Bahan Baku

do
gu

dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/Dir/2007 dan


Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007,
In
A

disyaratkan bahwa harga yang akan ditagihkan harus dituangkan


dalam bentuk Surat Kesepakatan yang ditandatangani oleh para pihak
ah

lik

dalam perjanjian;
36. Bahwa faktanya tidak ada pernyataan kesepakatan dari Termohon
m

ub

mengenai kenaikan harga urea larutan dan amoniak untuk periode


Juli sampai dengan Desember 2008, apalagi pemakaian bahan baku
ka

ep

urea larutan dan amoniak untuk periode Juli 2008 sampai dengan
November 2008 telah dibayar lunas oleh Termohon;
ah

37. Bahwa dengan terbuktinya Termohon telah melunasi seluruh


R

es

pemakaian bahan baku berupa urea larutan dan amoniak untuk


M

periode Juli sampai dengan Desember 2008, sebagaimana


ng

on

Hal. 15 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dinyatakan lampiran Berita Acara Rekonsiliasi hutang piutang tanggal

R
13 Oktober 2010 (vide P.1), yaitu berupa “Daftar Kurang Tagih”, maka

si
secara hukum seyogianya Termohon haruslah dinyatakan tidak

ne
ng
memiliki hutang kepada PT. Pupuk Sriwidjaja yang telah jatuh tempo
dan dapat ditagih sebagaimana dikemukakan Para Pemohon dalam

do
gu angka 1 dan angka 2 halaman 2 Permohonan Pernyataan Pailit;
38. Bahwa dengan demikian, Permohonan Pernyataan Pailit yang
diajukan oleh Para Pemohon a quo haruslah ditolak atau setidak-

In
A
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
Exceptio metus causa
ah

lik
Usaha Termohon bergantung mutlak terhadap PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
(vide Perjanjian Penyediaan Bahan Baku Dan Utilitas Serta Penyerahan Off Gas
am

ub
Nomor 174/SP/Dir/2007 dan Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII / 2007 tanggal 27
Desember 2007) oleh karenanya ada ketidakseimbangan dalam perjanjian
ep
tersebut dan Termohon telah mengajukan pembatalan perjanjian di BANI;
k

39. Bahwa seandainyapun Perjanjian Penyediaan Bahan Baku dan


ah

R
Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/Dir/2007 dan Nomor

si
156/SMRJ/ Dirut/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007 tetap dianggap

ne
ng

terjadi antara Termohon dengan Para Pemohon quod non, maka


Termohon mohon mengajukan exceptio metus causa a quo;

do
40. Bahwa dasar hukum Para Pemohon mengajukan Permohonan
gu

Pernyataan Pailit a quo adalah adanya Perjanjian Penyediaan Bahan


Baku dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/Dir/2007
In
A

dan Nomor 156/SMRJ/ Dirut/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007;


41. Bahwa di dalam Perjanjian a quo, terdapat ketidakseimbangan atau
ah

lik

ketimpangan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban karena posisi


Termohon sangatlah bergantung mutlak kepada PT Pupuk Sriwidja
m

ub

(Persero). Hal mana akan Termohon uraikan di dalam bagian Pokok


Perkara yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
ka

ep

bagian eksepsi ini;


42. Bahwa Termohon hanya mempunyai pilihan untuk menandatangani
ah

perjanjian yang diajukan oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau


R

es

apabila Termohon tidak mau menandatangani perjanjian tersebut,


M

ng

maka usaha yang telah sejak tahun 1991 dirintis oleh Termohon harus
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berhenti sama sekali karena kegiatan usaha (bisnis) Termohon

R
bergantung mutlak kepada PT Pupuk Sriwjdjaja (Persero). Sehingga

si
menimbulkan ketakutan terhadap diri Termohon, yaitu apabila

ne
ng
Termohon tidak mau menandatangani perjanjian a quo, maka usaha
Termohon menjadi berhenti;

do
gu 43. Bahwa karena adanya ketidakseimbangan dalam perjanjian tersebut,
maka Termohon telah mengajukan upaya hukum untuk membatalkan
perjanjian tersebut ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia;

In
A
44. Bahwa dengan demikian, dasar dari Permohonan Pernyataan Pailit
yang diajukan oleh Para Pemohon a quo bersumber dari Perjanjian
ah

lik
yang mengandung paksaan sehingga menimbulkan ketakutan bagi
Termohon. oleh karenanya, Permohonan Pernyataan Pailit a quo
am

ub
haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
Exceptio Peremptoria
k

Permohonan Pernyataan Pailit a quo tidak dapat diperkarakan karena


ah

R
Termohon telah mengajukan gugatan pembatalan perjanjian dan tuntutan ganti

si
kerugian atas perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh PT Pupuk Sriwidjaja

ne
ng

(Persero) dan Termohon tidak mempunyai utang yang telah jatuh tempo dan
dapat ditagih kepada Para Pemohon;

do
45. Bahwa Permohonan Pailit yang diajukan oleh Para Pemohon sama
gu

sekali tidak dapat diperkarakan oleh Para Pemohon, karena


Termohon telah terlebih dahulu mengajukan gugatan pembatalan
In
A

perjanjian dan tuntuntan ganti kerugian di BANI karena adanya


perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh PT Pupuk Sriwidjaja
ah

lik

(Persero);
46. Bahwa oleh karenanya, Permohonan Pernyataan Pailit a quo
m

ub

hanyalah merupakan itikat buruk dari Para Pemohon untuk


menghindari tuntutan Termohon di BANI;
ka

ep

47. Bahwa dengan demikian, Permohonan Pernyataan Pailit a quo


haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
ah

es

Exceptio Litis Pendentis


M

ng

on

Hal. 17 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Para Pemohon masih

R
bergantung pada pemeriksaan perkara gugatan pembatalan perjanjian dan

si
tuntutan ganti kerugian yang telah Termohon ajukan terlebih dahulu di BANI;

ne
ng
48. Bahwa Permohonan Pernyataan Pailit yang diperkarakan oleh Para
Pemohon a quo sama dengan atau sedang diperkarakan juga oleh

do
gu Termohon di Badan Arbitrase Nasional Indonesia;
49. Bahwa dengan demikian, Permohonan Pernyataan Pailit a quo masih
tergantung pada pemeriksaan perkara yang diajukan oleh Termohon

In
A
di Badan Arbitrase Nasional Indonesia, karena di dalam perkara yang
telah terlebih dahulu diajukan oleh Termohon termohon tersebut,
ah

lik
justru PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) – lah yang mempunyai utang
kepada Termohon;
am

ub
50. Bahwa oleh karenanya, Permohonan Pernyataan Pailit a quo haruslah
ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
Exceptio Non Adimpleti Contractus
k

Antara Termohon dengan Para Pemohon telah terlebih dahulu ada sengketa di
ah

R
Badan Arbtirase Nasional Indonesia, karena Para Pemohon telah terlebih

si
dahulu wanprestasi sehingga tidak dapat menuntut prestasi dari Termohon;

ne
ng

51. Bahwa sekali lagi seandainyapun Perjanjian Penyediaan Bahan Baku


dan Utilitas serta Penyerahan Off Gas Nomor 174/SP/Dir/2007 dan

do
Nomor 156/SMRJ/Dirut/XII/2007 tanggal 27 Desember 2007 tetap
gu

dianggap terjadi antara Termohon dengan Para Pemohon quod non,


maka Termohon mohon mengajukan exceptio non adimpleti
In
A

contractus a quo;
52. Bahwa faktanya sebelum Para Pemohon mengajukan Permohonan
ah

lik

Pernyataan Pailit a quo, Termohon telah lebih dahulu mengajukan


upaya hukum di BANI, yaitu dengan mengajukan Gugatan
m

ub

Pembatalan perjanjian dan tuntutan ganti rugi atas dasar adanya


perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh Para Pemohon yang
ka

ep

merugikan Termohon;
53. Bahwa oleh karenanya, di dalam gugatan yang diajukan oleh
ah

Termohon di BANI a quo, justru Para Pemohon lah yang mempunyai


R

es

utang kepada Termohon. Dengan demikian, Permohonan Pernyataan


M

ng

Pailit a quo menjadi tidak sederhana lagi, karena apabila Termohon


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah mengajukan exceptio non adimpleti contractus, maka sesuai

R
dengan asas audi et alteram partem, maka para pihak yang

si
bersengketa harus saling membuktikan dalil-dalilnya, sehingga

ne
ng
dengan demikian proses pembuktiannya menjadi tidak sederhana lagi
dan diperlukan proses peradilan umum (in casu BANI sebagaimana

do
gu diperjanjikan) untuk menyatakan siapa sebenarnya yang telah yang
mempunyai utang dan siapa sebenarnya yang wanprestasi terlebih
dahulu;

In
A
54. Bahwa upaya hukum Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan
Para Pemohon a quo adalah merupakan itikad buruk dari Para
ah

lik
Pemohon saja guna menghindari sengketa yang diajukan oleh
Termohon di BANI;
am

ub
55. Bahwa karena faktanya antara Termohon dengan Para Pemohon
masih ada sengketa dimana ada pelanggaran atas suatu perjanjian
ep
yang dilakukan oleh Para Pemohon terhadap diri Termohon, maka
k

Permohonan Pailit yang diajukan oleh Para Pemohon eksistensi


ah

R
utangnya tidak dapat dibuktikan secara sederhana dan utang yang

si
dijadikan dasar Permohonan

ne
ng

Pailit belum pasti, sehingga belum jatuh tempo dan tidak dapat ditagih;
56. Bahwa Termohon mohon menunjuk Yurisprudensi Mahkamah Agung

do
yang pada pokoknya kaidah hukumnya adalah “Bahwa Pengadilan
gu

Niaga harus menolak menjatuhkan putusan pailit, apabila ada fakta


atau keadaan yang memerlukan pembuktian yang tidak sederhana”,
In
A

antara lain sebagai berikut:


a. Putusan Kasasi Niaga Nomor 023K/N/1999 antara PT Waskita Karya
ah

lik

(Persero) melawan PT Mustika Princess Hotel;


b. Putusan Peninjauan Kembali Niaga Nomor 020PK/N/2000 antara
m

ub

BPPN melawan PT Davomas Abadi Tbk;


c. Putusan Kasasi Niaga Nomor 03K/N/2000 antara Bernard Ibnu
ka

ep

Hardjojo melawan Hashim Ibnu Djojohadikusumo;


d. Putusan Peninjauan Kembali Niaga Nomor 13PK/N/2002 antara PT
ah

Bank Niaga Tbk melawan PT Barito Pacific Timber Tbk;


R

es

e. Putusan Kasasi Niaga Nomor 018K/N/2000 antara BPPN melawan


M

PT Sumi Asih;
ng

on

Hal. 19 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
57. Bahwa selanjutnya Termohon mohon menunjuk Yurisprudensi

R
Mahkamah Agung RI Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012, antara PT

si
Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) selaku Termohon Pailit dengan

ne
ng
PT Prima Daya Informatika selaku Pemohon Pernyataan Pailit yang
kaidah hukumnya pada pokoknya menyatakan bahwa Permohonan

do
gu Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pernyataan Pailit
ditolak karena Pemohon Pernyataan Pailit melakukan pelanggaran
perjanjian terhadap Termohon Pailit sehingga eksistensi utang tidak

In
A
dapat dibuktikan secara sederhana;
58. Bahwa Termohon mohon mengutip doktrin dari Prof. Dr. Paulus E
ah

lik
Lotulung, S.H. tanggal 16 Mei 2000 tentang "Pengertian tentang
Pembuktian Secara Sederhana Dalam Kepailitan" yang Termohon
am

ub
kutip dari Putusan Nomor 43/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst. sebagai
berikut:
ep
"Ada banyak hal yang dapat menyebabkan pemeriksa-an perkara dan
k

pembuktiannya tidak bisa dilakukan secara mudah, sederhana, dan cepat;


ah

R
Salah satu hal diantaranya adalah apabila terdapat perjanjian yang timbal

si
balik, dimana kedua belah pihak (kreditur dan debitur) masing-masing

ne
ng

mempunyai hak dan kewajiban yang timbal balik dan harus dipenuhi;
Misalnya: Jual-Beli;
Penjual berkewajiban untuk menyerahkan barangnya dan berhak atas

do
gu

pembayaran harga barang, tapi sebaliknya juga pembeli berkewajiban untuk


membayar harga barang dan berhak atas penyerahan barang yang
In
A

bersangkutan;
Dalam hal ini, dapat terjadi bahwa pembeli melakukan gugatan terhadap
ah

lik

penjual untuk menyerahkan barang, tetapi kemudian pihak penjual


mengajukan eksepsi bahwa gugatan itu belum waktunya untuk diajukan
m

ub

atau tidak dapat diajukan oleh sipembeli, sebab pembeli itu sendiri justru
belum memenuhi prestasinya, yaitu harus membayar harga barang;
ka

Disini pihak penjual tersebut mengajukan "exceptio non adimpleti


ep

contractus";
ah

Maka kedua belah pihak akan mendapat kesempatan yang sama untuk
R

es

didengar dan saling melakukan pem-buktian, atas dasar prinsip "audi et


M

alteram partem":
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam proses pembuktian demikian akan dapat terjadi berbagai upaya

R
hukum, misalnya gugatan rekonpensi, intervensi masuknya pihak ke-III,

si
penyitaan, dsb. sehingga proses pembuktiannya dimungkinkan akan bisa

ne
ng
kompleks;
Atas dasar hipotesa demikian maka apabila dalam suatu proses

do
gu permohonan pailit, ternyata pihak termohon mengajukan "exceptio non
adimplatio contractus" sehingga eksistensi adanya hutang itu sendiri masih
dapat diperdebaikan (bukan sekedar tentang besarnya hutang), dan

In
A
Pengadilan dapat menerima alasan tersebut, maka fakta dan keadaan atau
eksistensi hutang tersebut tidak dapat dibuktikan secara mudah dan
ah

lik
sederhana (summir);
Adalah lain halnya, apabila yang diperdebaikan itu hanyalah tentang jumlah
am

ub
besarnya hutang, sedangkan adanya atau eksistensi hutangnya itu sendiri
sudah jelas terbukti dan tidak dipermasalahkan;
ep
Maka dalam hal demikian tidak terbuka kemungkinan untuk mengajukan
k

"exceptio non adimpletio contractus";


ah

R
tentang besar-kecilnya jumlah hutang tersebut akan dapat ditentukan dalam

si
rapat verifikasi atau rapat pencocokan hutang, sesudah debitur dinyatakan

ne
ng

pailit dalam putusan Hakim (lihat Pasal 104, dst. Undang-Undang Kepailitan
1998);
Apabila tidak dapat diperiksa melalui proses kepailitan, maka kasus yang

do
gu

bersangkutan akan selalu dapat diajukan melalui proses perkara perdata


biasa ke Pengadilan Negeri dengan hukum acara perdata biasa;
In
A

Kesimpulan:
Untuk tepatnya dijatuhkan putusan pailit atau dinyata-kan pailit terhadap
ah

lik

debitur haruslah diingat akan dua ketentuan yaitu:


(1). Pasal 1 ayat (1) yang menyebutkan adanya syarat-syarat kepailitan,
m

ub

yaitu:
a. Debitur mempunyai utang kepada dua atau lebih kreditur;
ka

ep

b. Tidak membayar sedikitnya satu hutang;


c. Hutang yang tidak dibayar tersebut sudah jatuh waktu (tempo) dan
ah

dapat ditagih.
R

es

(2). Pasal 6 ayat (3) yang menyebutkan bahwa untuk persyaratan-


M

persyaratan tersebut di atas harus didasarkan pada fakta atau


ng

on

Hal. 21 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keadaan yang terbukti secara sederhana atau dapat dibuktikan secara

R
summir;

si
Kedua ketentuan tersebut merupakan gabungan kumulatif yang harus

ne
ng
dipertimbangkan oleh Hakim manakala menghadapi kasus permohonan
kepailitan menurut hukum positif yang berlaku (Undang-Undang Kepailitan

do
gu Tahun 1998);
Halmana bersifat universal, yang berlaku baik di Nederland maupun negara-
negara civil law lainnya. " (akhir kutipan makalah dari Prof Dr. Paulus

In
A
Effendie Lotulung, S.H).”
59. Bahwa dengan demikian, berdasarkan uraian di atas Permohonan
ah

lik
Pernyataan Pailit a quo haruslah ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima;
am

ub
Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor 64/
ep
Pailit/2012/PN Niaga Jkt Pst tanggal 21 Desember 2012 dengan amar sebagai
k

berikut:
ah

R
Dalam Eksepsi

si
• Menyatakan eksepsi Termohon tidak dapat diterima;

ne
ng

Dalam Pokok Perkara:


• Menolak Permohonan Pernyataan Pailit Pemohon untuk seluruhnya;

do
• Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah
gu

Rp3.916.000,00 (Tiga juta sembilan ratus enam belas ribu rupiah);


Bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI Nomor 45 K/Pdt.Sus/2013
In
A

tanggal 17 April 2013 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai berikut:
Mengabulkan permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. PT
ah

lik

PUPUK INDONESIA HOLDING COMPANY (PERSERO), dahulu adalah PT


PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO), yang telah berganti nama menjadi PT
m

ub

PUPUK INDONSIA (PERSERO) dan 2. PT PUPUK SRIWIDAJA PALEMBANG


ka

(“PT PSP”) tersebut;


ep

Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta


Pusat Nomor 64/Pailit/2012/PN Niaga Jkt Pst tanggal 21 Desember 2012;
ah

MENGADILI SENDIRI
es

1. Mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit dari Pemohon Pailit;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Termohon Kasasi/Debitur PT SRI MELAMIN REJEKI

R
(“PT SMR”) Pailit;

si
3. Memerintah Ketua Pegadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat untuk

ne
ng
menunjuk seorang Hakim Pengawas yang ada di Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut untuk perkara a quo;

do
gu 4. Mengangkat, Saudara Rynaldo P. Batubara, S.H.,M.H., Nomor Izin
Kurator AHU.AH.04.03-48 beralamat di Apartemen Kebagusan City
Tower C Lantai Dasar Nomor KC-30, Jalan Baung Kebagusan,

In
A
Jakarta Selatan, sebagai Kurator untuk perkara a quo;
5. Menetapkan imbalan jasa bagi Kurator akan ditentukan kemudian
ah

lik
setelah Kepailitan berakhir;
Menghukum Termohon Kasasi/Debitur untuk membayar biaya perkara
am

ub
dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);
ep
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum
k

tetap tersebut yaitu putusan Mahkamah Agung Nomor 45 K/Pdt.Sus/2013


ah

R
tanggal 17 April 2013 diberitahukan kepada Termohon Kasasi pada tanggal 20

si
Juni 2013, terhadap putusan tersebut, oleh Termohon Kasasi melalui kuasanya,

ne
ng

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16 Juli 2013, mengajukan


permohonan pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 19 Juli 2013 sebagaimana ternyata

do
gu

dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 17 PK/Pailit/2013/PN Niaga


Jkt Pst Jo. Nomor 45 K/Pdt.Sus/2012 Jo. Nomor 64/Pailit/2012/PN Niaga Jkt
In
A

Pst, permohonan tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang


diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal
ah

lik

itu juga ;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada
m

ub

Para Pemohon Kasasi pada tanggal 22 Juli 2013, kemudian Para Pemohon
Kasasi mengajukan jawaban alasan peninjauan kembali yang diterima di
ka

ep

Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 29 Juli


2013;
ah

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo telah


R

es

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang


M

waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297 Undang-
ng

on

Hal. 23 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

R
Pembayaran Utang, oleh karena itu permohonan pemeriksaan peninjauan

si
kembali tersebut secara formal dapat diterima;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu A. Judex Juris telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan dalam memberikan
pertimbangan dan memutus perkara a quo;
1. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali tidak sependapat dengan

In
A
Putusan Mahkamah Agung R.I Nomor 45 K/Pdt.Sus/2013, tanggal
17 April 2013, yang amarnya berbunyi:
ah

lik
MENGADILI
Mengabulkan permohonan kasasi dari para pemohon Kasasi: 1.
am

ub
PT Pupuk Indonesia HOLDING Company (Persero), dahulu adalan PT
Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang telah berganti nama menjadi PT Pupuk
ep
Indonesia (Persero) dan 2. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ("PT PSP")
k

tersebut;
ah

R
Membatalkan putusan Penqadiian Niaga pada Pengadilan Negeri

si
Jakarta Pusat Nomor 64/Pailit/2012/PN.Niaga Jkt Pst., tanggal

ne
ng

21 Desember 2012;
MENGADILI SENDIRI
1. Mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit dari Pemohon Pailit;

do
gu

2. Menyatakan Termohon Kasasi/Debitur: PT Sri Melamin Rejeki ("PT


SMR") Pailit;
In
A

3. Memerintahkan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut untuk


menunjuk seorang Hakim Penqawas yang ada di Pengadilan Niaga pada
ah

lik

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut untuk perkara a quo;


4. Mengangkat: Saudara Rynaldo P. Batubara, S.H., M.H., Nomor lzin
m

ub

Kurator AHU.AH.04.03-4B, beralamat di Apartemen Kebagusan City Tower C


Lantai Dosar No. KC-30, Jalan Baung Kebagusan, Jakarta Selatan, sebagai
ka

ep

Kurator untuk perkara a quo;


5. Menetapkan imbalan jasa bagi Kurator akan ditentukan
ah

kemudian setelah Kepailitan berakhir;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menghukum Termohon Kasasi/Debitur untuk membayar biaya

R
perkara dalam semua tinqkat peradilan yang dalam tingkat kasasi

si
ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

ne
ng
2. Bahwa adapun dasar atau pertimbangan Judex Juris membatalkan
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 64/

do
gu Pallit/2012/PN.Niaga Jkt.Pst., tanggal 21 Desember 2012 (untuk selanjutnya
disebut "Putusan Judex Facti") adalah sebagaimana dapat Pemohon PK kutip
dibawah ini:

In
A
"Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut,
Mahkamah Agung berpendapat:
ah

lik
mengenai keberatan ke-1, 2, 3, 4 dan 5:
Bahwa keberatan-keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena
am

ub
setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 28 Desember
2012 dan kontra memori kasasi tanggal 14 Januari 2013 dihubungkan
ep
dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada
k

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah menerapkan hukum


ah

R
dengan pertimbangan sebagai berikut:

si
- Bahwa alasan tidak dikabulkannya permohonan pailit karena "hutang

ne
ng

tidak sederhana" adalah tidak dapat dibenarkan, karena Berita Acara


Rekonsiliasi Hutang Piutang PT Pupuk Sriwidjaja dengan PT SMR
tanggal 13 Oktober 2010 secara jelas merupakan bukti adanya

do
gu

hutang yang dapat ditagih dan jatuh tempo;


- Bahwa masalah tidak diakuinya Berita Acara tersebut karena tidak
In
A

ditandatangani oleh Direktur sebagaimana didalilkan Termohon Pailit,


bukan masalah karena perhitungan tersebut merupakan rekonsiliasi
ah

lik

hutang piutang yang "nyata" dimana pihak Termohon adalan pihak


yang berhutang sedangkan Pemohon sebagai pihak yang berpiutang;
m

ub

- Bahwa adanya syarat lain yaitu adanya dua Kreditur yang hutangnya
telah jatuh tempo dan dapat ditagih juga telah terpenuhi dengan
ka

ep

adanya hutang Termohon pada PT Bank Mandiri, yang hal ini akan
sangat jelas nantinya dalam rapat verifikasi;
ah

- Bahwa terlebih lagi pada saat ini Termohon sudah tidak lagi dalam
R

es

keadaan operasional sehingga kegiatan "nol" kemungkinan


M

ng

on

Hal. 25 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembayaran hutang lewat jalur biasa sudah tidak terlalu bisa

R
diharapkan;

si
- Bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas cukup

ne
ng
heralasan jika Permohonon Pernyataan Pailit dari Pemohon Pailit
patut dikabulkan;

do
gu - oleh karenanya dengan dikabulkannya permohonan paitit ini oleh
Judex Juris telah sesuai hukum;
3. Bahwa menurut hemat Pemohon Peninjauan Kembali, Judex Juris

In
A
dalam memutus perkara a quo telah melakukan suatu kekhilafan
atau suatu kekeliruan yanq nyata, sebagaimana diatur dalam
ah

lik
Pasal67 huruf f UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
dan telah diubah dengan UU Nomor 5 Tahun 2004 tentang
am

ub
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung jo. Pasal 295 ayat (2) huruf b UU Nomor 37 Tahun
ep
2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
k

Utang;
ah

R
4. Bahwa Judex Juris telah melakukan kekeliruan dan kekhilafan yang nyata

si
dalam putusan a quo karena telah membenarkan seluruh keberatan-keberatan

ne
ng

Para Pemohon Kasasi (Para Termohon PK) atas dasar pertimbangan yang
pada pokoknya menyatakan bahwa Berita Acara Rekonsiliasi Hutang Piutang

do
PT Pupuk Sriwidjaja dengan PT SMR tanggal 13 Oktober 2010 secara jelas
gu

merupakan bukti adanya hutang yang dapat ditagih dan jatuh tempo, masalah
tidak diakuinya Berita Acara tersebut karena tidak ditandatangani oleh Direktur
In
A

sebagaimana didalilkan Termohon pailit (in casu Pemohon PK), bukan masalah
karena perhitungan tersebut merupakan rekonsiliasi hutang piutang yang
ah

lik

"nyata" dimana pihak Termohon adalah pihak yang berhutang sedangkan


Pemohon sebagai pihak yang berpiutang;
m

ub

Hal mana dapat Pemohon PK jelaskan sebagai berikut:


Berita acara rekonsiliasi bukanlah merupakan bukti utang, sehingga
ka

ep

eksistensi utang belum jelas (belum "nyata");


5. Bahwa Berita Acara Rekonsiliasi merupakan masalah eksistensi utang,
ah

bukan bukti adanya utang, sehingga dengan adanya Berita Acara Rekonsiliasi,
R

es

ada 3 (tiga) kemungkinan yang terjadi, yaitu:


M

(1) Pemohon PK yang mempunyai utang,


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Para Termohon PK yang mempunyai utang, atau

R
(3) tidak ada yang berutang;

si
Jadi dengan demikian, tidak dapat disimpulkan adanya utang karena

ne
ng
adanya Berita Acara Rekonsiliasi, atau dengan kata lain Berita Acara
Rekonsiliasi tidak membuktikan hutang tersebut menjadi nyata;

do
gu 6. Bahwa hal tersebut dapat terjadi karena antara Pemohon PK dengan
Para Termohon PK terikat dengan perjanjian timbale balik (vide bukti P-03), di
satu sisi Para Termohon PK wajib menyediakan bahan baku dan utilitas, namun

In
A
disisi lain Para Termohon PK juga wajib menerima off gas yang dihasilkan oleh
Pemohon PK Jadi antara Pemohon PK dengan Para Termohon PK dapat
ah

lik
bertindak sebagai kreditur maupun
debitur;
am

ub
7. Bahwa hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat (6) UU Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, yang menyatakan bahwa:
ep
“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam
k

jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing,
ah

R
baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari, yang

si
timbul karena perjanjian atau undang-undang yang wajib dipenuhi

ne
ng

oleh Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk
mendapatkan pemenuhannya dari harta kekayaan debitor";
8. Bahwa Judex Facti telah secara tepat dan benar mempertimbangkan

do
gu

mengenai hal tersebut di dalam Putusannya halaman 36 yang berbunyi


sebagai berikut:
In
A

"Menimbang, bahwa dengan bentuk perjanjian timbul balik semacam itu,


in casu Pemohon dapat berkedudukan sebagai kreditur yaitu dalam
ah

lik

kedudukannya sebagai pihak yang mernasok bahan baku dan utilitas


kepada Termohon selaku debiturnya, tetapi pada sisi lain ia Pemohon
m

ub

dapat menjadi debitur dalam kedudukannya yang menerima pasokan off


gas dari pihak PT Sri Melamin Rejeki";
ka

ep

“Menimbang, bahwa dengan fakta di atas, maka yang harus dibuktikan


oleh Pemohon adalah bahwu dalam kedudukannya sebagai kreditur
ah

(memasok bahan baku dan utilitas), akan tetapi Termohon belum


R

es

melunasi kewajiban pembayaran atas harga bahan baku dan utilitas


M

ng

on

Hal. 27 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut, sehingga pihak. Termohon menjadi pihak: yang berutang

R
kepada Pemohon”;

si
9. Bahwa ternyata faktanya terbukti bahwa Pemohon PK telah melunasi

ne
ng
seluruh pemakaian bahan baku dan utilitas yang dipergunakan oleh Pemohon
PK kepada Para Termohon PK, dan faktanya juga justru Para Termohon PK-Iah

do
gu yang mempunyai utang kepada Pemohon PK sebagaimana telah Pemohon PK
uraikan di dalam gugatan wanprestasi di Badan Arbitrase Nasional Indonesia
yang telah diajukan lebih dahulu oleh Pemohon PK sebelum Para Termohon PK

In
A
mengajukan Permohonan Kepailitan a quo (vide bukti T-1);
10. Bahwa Judex Facti juga telah mempertimbangkan mengenai hal
ah

lik
tersebut dalam putusannya pada halaman 39 yang menyatakan
sebagai berikut:
am

ub
"Menimbang, bahwa Termohon selain menyangkali keabsahan dari
berita acara rekonsiliasi (P-01), mengemukakan pula masih adanya
ep
perbedaan dasar penghitungan tagihan dalam berita acara rekonsiliasi
k

tersebut karena PT Pupuk Sriwijaya (Pemohon) telah menentukan


ah

R
kenaikan harga urea larutan secara sepihak dan berlaku surut,

si
disamping itu Termohon oerdatih tidak pernah memberikan persetujuan

ne
ng

menyangkut kenaikan harga urea larutan dan amoniak tersebut;


“Menimbang bahwa dari keseluruhan bukti surat yang diajukan oleh
Pemohon (P-01-P-12) tidak nyata adanya produk surat-surat yang

do
gu

berkenaan dengan persetujuan mengenai kenaikan harga urea larutan


sebagaimana menjadi dalil Termohon;
In
A

Menimbang, bahwa dengan fakta yang demikian dapat diterima dalil


Termohon bahwa penghitungan jumlah utang dengan merujuk adanya
ah

lik

kenaikan harga urea larutan merupakan lanqkan sepihak Pemohon dan


seyogyanya masih memerlukan pembuktian lebih lanjut”;
m

ub

11. Bahwa kalau langkah sepihak Para Termohon PK (Pemohon Pailit)


untuk menaikkan harga urea larutan tidak terjadi, maka justru Para Termohon
ka

ep

PK (Pemohon Pailit) lah yang berutang kepada Pemohon PK. Bahwa dengan
demikian, jelas pembuktian perkara a quo tidak sederhana;
ah

12. Bahwa dengan demikian Judex Facti telah tepat dan benar dalam
R

es

pertimbangannya. Bagaimana mungkin Para Termohon PK bisa menagih


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembayaran kepada Pemohon PK tanpa dasar adanya kesepakatan mengenai

R
harga terlebih dahulu dengan Pemohon PK?

si
13. Bahwa selanjutnya, Berita Acara Rekonsiliasi Hutang Piutang PT

ne
ng
Pupuk Sriwidjaja dengan PT SMR tanggal 13 Oktober 2010 (vide
bukti P-1), bukanlah merupakan bukti utang, karena:

do
gu a. Berita Acara Rekonsiliasi tersebut eksistensinya tidak ada, karena tidak
ditandatangani baik oleh Direksi Pemohon PK maupun Direksi Para Termohon
PK, dengan demikian tidak mengikat para pihak, in casu Pemohon PK dan Para

In
A
Termohon PK. Bahwa karena Berita Acara Rekonsiliasi tersebut tidak mengikat
para pihak, maka jelas bukanlah merupakan bukti utang;
ah

lik
b. Berita Acara Rekonsiliasi tersebut bukanlah merupakan bukti utang yang
dapat ditagih, karena Berita Acara Rekonsiliasi tersebut hanyalah merupakan
am

ub
selisih atas harga bahan baku dan utilitas, yang nyata-nyata harga bahan baku
dan utilitas tersebut dinaikkan secara sepihak oleh Para Termohon PK tanpa
ep
persetujuan Pemohon PK dan juga berlaku surut, hal mana mengenai Berita
k

Acara Rekonsiliasi tersebut telah diperiksa dan dipertimbangkan dengan tepat


ah

dan benar oleh Judex Facti, bahwa tidak ada satupun bukti mengenai
R

si
persetujuan Pemohon PK terhadap harga bahan baku dan utilitas yang

ne
ng

dinaikkan secara sepihak oleh Para Termohon PK tersebut. Jadi Berita Acara
Rekonsiliasi tersebut hanyalah merupakan selisih pembayaran yang diakibaikan
oleh Para Termohon PK yang secara sepihak menaikkan harga bahan baku dan

do
gu

utilitas yang tidak pernah disetujui oleh Pemohon PK sebelumnya, jadi belum
jatuh tempo dan dapat ditagih. Bahwa dengan demikian, tidak ada utang
In
A

Pemohon PK terhadap Para Termohon PK;


c. Berita Acara Rekonsiliasi tersebut juga bukanlah bukti utang yang telah
ah

lik

jatuh tempo, karena masih belum jelas siapa yang berutang, baik Pemohon PK
maupun Termohon PK belum jelas siapa yang berkedudukan sebagai kreditur
m

ub

maupun debitur. Berdasarkan bukti T-1, justru Pemohon PK lah yang bertindak
selaku Kreditur, sehingga dengan demikian diperlukan pembuktian lebih lanjut
ka

ep

mengenai siapa sebenarnya yang berutang (tidak sederhana);


14. Bahwa pertimbangan Judex Juris yang menyatakan bahwa Berita Acara
ah

Rekonsiliasi tersebut adalah sudah merupakan bukti adanya utang dan


R

es

seakan-akan bukti Berita Aeara Rekonsiliasi dalam perkara a quo


M

hanyalah sekedar masalah perhitungan jumlah utang (dan bukan


ng

on

Hal. 29 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
eksistensi utang) adalah merupakan kekeliruan yang berat, karena telah

R
nyata-nyata terbukti bahwa Berita Acara Rekonsiliasi bukanlah

si
merupakan bukti utang, sehingga belum jatuh tempo dan dapat ditagih;

ne
ng
15. Bahwa mengenai Berita Acara Rekonsiliasi, sebagai bukti
utang yang diajukan oleh Para Termohon PK, 2 (dua)

do
gu orang ahli yang diajukan oleh Pemohon PK dalam perkara
a quo, yaitu M. Yahya Harahap, S.H., (mantan Hakim
Agung yang telah banyak sekali memutus perkara

In
A
Kepailitan di tingkat Kasasi selama masa tugasnya) dan
Prof.Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S., telah dengan rinci
ah

lik
memberikan pendapat hukum mengenai apa yang
dimaksud dengan Berita Acara Rekonsiliasi tersebut;
am

ub
16. Bahwa Pemohon PK mohon mengutip kembali pendapat
ahli M. Yahya Harahap, S.H., pada persidangan di tingkat
ep
Pengadilan Niaga sebagaimana termuat pada halaman 31
k

Putusan Pengadilan Niaga, yaitu sebagai berikut:


ah

R
"Bahwa suatu kesepakatan atau perjanjian antara dua badan hukum

si
(Perseroan) harus ditandatangani oleh pihak yang memiliki kapasitas

ne
ng

dan otoritas untuk itu, yaitu Direksi, kecuali masing-masing Direksi itu
memoerikan kuasa kepada seseorang atau pejabat di dalam perseroan
itu";

do
gu

“Bahwa Berita Acara Rekonsiliasi yang hanya ditandatangani oleh


masing-masing pihak yang berkedudukan sebagai pejabat teknis atau
In
A

operasional, sifatnya baru merupakan usul yang harus dimintakan


persetujuannya pada direksi masing-masing, dan selanjutnya setelah
ah

lik

ditandatangani oleh masing-masing direksi itulah yang bersifat


mengikat”;
m

ub

17. Bahwa selanjutnya, Pemohon PK mohon mengutip pendapat ahli


Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S., sebagaimana termuat pada
ka

ep

halaman 33 Putusan Pengadilan Niaga, yaitu sebagai berikut:


"Bahwa suatu Berita Acara Rekonsiliasi yang di dalamnya masih
ah

memuat klausula bahwa syarat-syarat tertentu masih akan ditentukan


R

es

kemudian, belum dapat disebut sebagai bukti adanya utang


M

sebagaimana dimaksud dalam Kepailitan”;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Bahwa dengan demikian, berdasarkan keterangan dua orang saksi ahli

R
tersebut, tidak dapat disangkal lagi bahwa Berita Acara Rekonsiliasi yang

si
diajukan oleh Para Termohon PK tersebut bukanlah merupakan bukti utang,

ne
ng
sehingga eksistensi utang belum jelas. oleh karenanya, utang yang didalilkan
oleh ParaTermohon PK juga belum jelas dan belum jatuh tempo;

do
gu 19. Bahwa Pemohon PK sependapat dengan pertimbangan yang diberikan
oleh Judex Facti pada halaman 37 sampai dengan halaman 38 Putusan
Pengadilan Niaga, yang dapat Pemohon PK kutip di bawah ini:

In
A
"Menimbang, bahwa berita acara rekonsiliasi dimaksud (P-01)
ditandatangani oleh Tasripin (Assup. Piutang Keuangan) dan Sugiharto
ah

lik
(Assup. Akuntansi Piutang) dari pihak PT Pupuk Sriwidjaja (Pemohon)
dan Nasrudin (Manager Keuangan) dan Muliadi (GM. Adm. & Acot) dari
am

ub
pihak PT Sri Melamin”;
“Menimbang, bahwa dalam pendapat Majelis Hakim apabila P-01 (Berita
ep
Acara Rekonsiliasi utang piutang) dibuat dengan mengacu pada surat
k

perjanjian tentang penyediaan bahan baku dan utilitas serta penyerahan


ah

off gas (P-03) maka, seyogyanya berita acara rekonsiltasi utang piutang
R

si
(P-01) tersebut ditandatangani oleh pejabat yang sama yang

ne
ng

menandatangani surat perjanjian penyediaan bahan baku dan utilitas


serta penyerahan off gas”;
“Menimbang, bahwa akan tetapi dalam faktanya, surat perjanjian

do
gu

tentang penyediaan bahan baku dan utilitas serta penyerahan off gas
(P-03), masing-masing ditandatangani oleh Dadang Heru Kodri selaku
In
A

Direktur Utama PT Pupuk Srididjaja, dan Prakosa Selaku Direktur


Utama serta Yonatan Bowo Parmono selaku Direktur Keuangan PT Sri
ah

lik

Melamin Rejeki, sedangkan berita acara rekonsiliasi utang piutang


(P-01) hanya ditandatangani oleh Tasripin (Assup. Piutang Keuangan)
m

ub

dan Sugiharto (Assup. Akuntansi Piutang) dari pihak PT Pupuk


Sriwidjaja (Pemohon) dan Nasrudin (Manager Keuangan) dan Muliadi
ka

ep

(GM. Adm. & Acot) dari pihak PT Sri Melamin”;


“Menimbang, bahwa dengan fakta tersebut masih memunculkan
ah

persoalan apakah orang-orang yang menandatangani berita acara


R

es

rekonsiliasi baik dari pihak PT Pupuk Sriwidjaja maupun PT Sri Melamin


M

ng

on

Hal. 31 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rejeki adalah orang-orang yang kompeten (legal standing) mewakili

R
perusahaan-perusahaan tersebut”;

si
20. Bahwa ternyata tidak terbukti adanya surat kuasa maupun surat

ne
ng
tugas dari Direksi Pemohon PK maupun Para Termohon PK untuk
orang-orang yang menandatangani berita acara rekonsiliasi tersebut. oleh

do
gu karenanya, berita acara rekonsiliasi tersebut bukanlah merupakan bukti utang,
sehingga eksistensi utang belum jelas, apalagi dapat ditagih dan jatuh tempo;
21. Bahwa dengan demikian, pertimbangan Judex Facti a quo telah tepat

In
A
dan benar. oleh karenanya, Judex Juris telah keliru dan telah khilaf dalam
pertimbangannya, karena menyatakan pada pokoknya bahwa Berita Acara
ah

lik
Rekonsiliasi yang tidak ditandatangani oleh Direksi adalah bukan masalah,
sehingga putusan Judex Juris a quo haruslah dibatalkan;
am

ub
Pembuktian utang secara sederhana sebagaimana disyaratkan dalam UU
Kepailitan dan PKPU tidak terbukti dan tidak terpenuhi, karena Pemohon PK
ep
telah terlebih dahulu mengajukan gugatan di Badan Arbitrase Nasional
k

Indonesia ("BANI") terhadap Para Termohon PK (vide bukti T-1) (exceptio


ah

R
non adimpleti contractus);

si
22. Bahwa Judex Juris sama sekali tidak memberikan pertimbangan

ne
ng

mengenai adanya fakta persidangan yang telah dipertimbangkan berdasarkan


hukum dengan tepat dan benar oleh Judex Facti, yaitu sebagaimana terdapat

do
pada halaman 39-40 Putusan Judex Facti yang menyatakan sebagai berikut:
gu

“Menimbang, terlebih lagi dalam dalil pihak Termohon telah


mengemukakan Pemohon telah pula dalam keadaan wanprestasi
In
A

sehingga tidak dapat menuntut prestasi dari Termohon (exceptio non


adimpleti contractus)";
ah

lik

“Menimbang, bahwa Termohon telah mengajukan bukti T-01 berupa


surat permohonan tuntutan ganti kerugian akibat ingkar janji
m

ub

(wanprestasi) tertanggal 31 Agustus 2012”;


“Menimbang, bahwa bukti surat T-01 tersebut memiliki cap
ka

ep

terdaftar pada sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)


tertanggal 31 Agustus 2012 dengan Nomor Register 475/VIII/ARB-
ah

BANI/2012";
es

“Menimbang, bahwa bukti surat T-01 menunjukkan pula kesesuaian


M

ng

dengan salah satu ketentuan pasal dalam bukti surat P-03 yaitu Pasal
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17 tentang Penyelesaian Perselisihan yang antara lain menyebutkan,

R
bahwa jika terjadi perselisihan pendapat dalam rangka perjanjian ini

si
(vide P-03), para pihak bersepakat. untuk menyelesaikannya secara

ne
ng
musyawarah dan mufakat, jika itu tidak tercapai maka kedua belah pihak
bersepakat untuk menyelesaikannya pada Badan Arbitrase Nasional

do
gu Indonesia (BANI) Jakarta";
“Menimbang, bahwa disamping itu, dari adanya bukti T-01 tersebut,
patut menimbulkan persangkaan, bahwa memang masih ada sengketa

In
A
antara Pemohon dengan Termohon khususnya menyangkut pihak mana
yang telah wanprestasi dari perjanjian yang telah mereka buat";
ah

lik
23. Bahwa apabila dicermati secara saksama dari bukti T-1 tersebut, terbukti
secara sangat rinci bahwa Para Termohon PK sudah wanprestasi terhadap
am

ub
Pemohon PK dan upaya permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh
Para Termohon PK ini adalah merupakan upaya Para Termohon PK guna
ep
menghindari adanya proses persidangan di BANI. Pemohon PK mempunyai
k

hubungan hukum yang spesifik dengan Para Termohon PK dengan adanya


ah

R
perjanjian timbal balik (vide bukti P-3) serta mempunyai ketergantungan mutlak

si
terhadap Para Termohon PK dimana Para Termohon PK merupakan Pemasok

ne
ng

Tunggal bahan baku dan utilitas serta Pembeli Tunggal off gas dari Pemohon
PK (sebagaimana telah diuraikan dalam bukti T-1), sehingga berdasarkan bukti

do
T-1 tersebut jelas bahwa Para Termohon PK telah wanprestasi terhadap
gu

Pemohon PK;
24. Bahwa dengan adanya fakta hukum tersebut (vide bukti T-1), justru
In
A

menjadikan posisi Pemohon PK adalah juga sebagai kreditur dari Para


Termohon PK, Para Termohon PK tidak dapat menuntut prestasi dari Pemohon
ah

lik

PK, serta menyebabkan pembuktian dalam perkara permohonan pernyataan


pailit a quo menjadi tidak sederhana;
m

ub

25. Bahwa adapun pertimbangan Judex Facti telah tepat dan benar
dalam menilai bukti T-1 tersebut, yang menyatakan sebagai berikut:
ka

ep

"Menimbang, bahwa terlebih lagi dalam datil sangkalannya, pihak


Termohon (in casu Pemohon PK) telah mengemukakan bahwa pihak
ah

Pemohon telah pula dalam keadaan wanprestasi, sehingga tidak dapat


R

es

menuntut prestasi dari Termohon (exceptio non adimpleti contractus)";


M

ng

on

Hal. 33 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Menimbang, bahwa bukti surat T-01 tersebut memiliki cap terdaftar

R
pada sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) tertanggal

si
31 Agustus 2012 dengan Nomor Reqister 475/VIII/ARB-BANI/2012”;

ne
ng
“Menimbang, bahwa ... dst ... perkara tersebut telah terdaftar pada
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sejak tanggal 31 Agustus

do
gu 2012 atau telah lebih dahulu ada sebelum perkara permohonan
kepailitan ini yang nyata terdaftar pada registrasi Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat tanggal 30 Oktober 2012 Nomor Reg 64/Pailit/2012/PN

In
A
Niaga Jkt Pst”;
“Menimbang, bahwa dari adanya bukti T-01 tersebut, patut menimbulkan
ah

lik
persangkaan, bahwa memang masih ada sengketa antara Pemohon
dengan Termohon khususnya menyangkut pihak mana yang telah
am

ub
wanprestasi dari perjanjian yang telah mereka buat";
“Menimbang, bahwa dengan fakta-fakta hukum di atas, Majelis Hakim
ep
tiba pada kesimpulan bahwa pembuktian keberadaan utang dari
k

Termohon sebagaimana didalilkan dalam permohonan Pemohon


ah

sifatnya kompleks dan tidak sederhana, in casu memerlukan suatu


R

si
proses pembuktian lebih lanjut (vide putusan Mahkamah Agung RI

ne
ng

Nomor 834K/Pdt.Sus/2009 tanggal 15 Desember 2009, dalam perkara


antara PT Media Nusantara Cipta Tbk., dkk melawan PT Cipta Televisi
Pendidikan Indonesia)";

do
gu

26. Bahwa dengan demikian, pertimbangan Judex Facti a quo telah


tepat dan benar. Oleh karenanya, Judex Juris telah keliru dan telah khilaf dalam
In
A

pertimbangannya, sehingga putusan Judex Juris a quo haruslah dibatalkan;


27. Bahwa Pemohon PK mohon menunjuk bukti T-2A sampai dengan
ah

lik

T-2G berupa yurisprudensi-yurisprudensi Mahkamah Agung RI


baik pada tingkat kasasi maupun peninjauan kembali yang pada
m

ub

pokoknya pertimbangannya sama dengan pertimbangan Judex Facti, yaitu


karena pembuktian utang tidak sederhana dengan adanya bukti bahwa
ka

ep

Pemohon telah wanprestasi terlebih dahulu (exceptio non adimpleti contractus),


maka permohonan pailit ditolak;
ah

28. Bahwa Judex Facti di dalam putusannya juga menunjuk putusan


R

es

Mahkamah Agung RI Nomor 834K/Pdt.Sus/2009 tanggal 15 Desember 2009,


M

ng

dalam perkara antara PT Media Nusantara Cipta Tbk., dkk melawan PT Cipta
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Televisi Pendidikan Indonesia yang pada pokoknya pertimbangannya sama

R
dengan bukti T-2A sampai dengan bukti T-2G yang telah Pemohon PK ajukan di

si
dalam persidangan;

ne
ng
29. Bahwa yurisprudensi Mahkamah Agung yang terbaru mengenai
pembuktian yang tidak sederhana dalam perkara kepailitan karena adanya

do
gu wanprestasi terlebih dahulu adalah dalam perkara Telkomsel dengan PT Prima
Daya Informatika (vide Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 704K/
Pdt.Sus/20 12), dimana Mahkamah Agung pada tingkat kasasi telah

In
A
membatalkan putusan pailit yang dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri jakarta Pusat atas dasar bahwa perkara permohonan pailit
ah

lik
yang diajukan terhadap Telkomsel adalah tidak sederhana karena pemohon
pailit dalam perkara
am

ub
a quo telah wanprestasi terlebih dahulu. Putusan Kasasi Mahkamah Agung a
quo termuat di dalam berita dari website Kompas.com tanggal 22 November
ep
2012 dengan judul "MA: Telkomsel tak jadi pailit" (vide bukti T-21);
k

30. Bahwa dengan demikian, yurisprudensi-yurisprudensi Mahkamah


ah

R
Agung tersebut yang semua kaidah hukumnya adalah sama, menyatakan pada

si
pokoknya bahwa karena pemohon pailit telah wanprestasi terlebih dahulu dan

ne
ng

dibuktikan dengan adanya gugatan yang diajukan terlebih dahulu daripada


permohonan pailit maka pembuktian hutang menjadi kompleks dan tidak

do
sederhana, sangatlah konsisten dan karenanya merupakan sumber hukum
gu

yang mengikat dalam putusan perkara-perkara kepailitan;


31. Bahwa ahli Dr. Andrey E. Sitanggang, S.H., M.H., S.E., yang diajukan
In
A

oleh Para Termohon PK sendiri dalam persidangan juga memberikan pendapat


yang sama, sebagaimana dapat Pemohon PK kutip dalam Putusan Pengadilan
ah

lik

Niaga halaman 28-29 yang pada pokoknya sebagai berikut:


“Bahwa adanya sanqqahon terhadap utang dapat dipandang sebagai
m

ub

indikasi proses pembuktian tidak sederhana”;


“Bahwa dalam hal utang masih disangkal, maka belum relevan
ka

ep

membicarakan jatuh tempo";


32. Bahwa selanjutnya, Pemohon PK juga mohon menunjuk bukti T-2H,
ah

yaitu berupa tulisan (pendapat) dari Prof. Dr. Paulus E. Lotulung, S.H. (yang
R

es

juga mantan Hakim Agung) mengenai pendapatnya mengenai pembuktian


M

sederhana dalam kepailitan yang berjudul "Tentang Pembuktian Secara


ng

on

Hal. 35 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sederhana Dalam Kepailitan", sebagaimana telah termuat dalam salinan

R
putusan Judex Facti pada halaman 21-22, yang pada pokoknya dapat

si
Pemohon PK kutip lagi sebagai berikut:

ne
ng
“Ada banyak hal yang dapat menyebabkan pemeriksaan perkara dan
pembuktiannya tidak bisa dilakukan secara mudah, sederhana dan

do
gu cepat;
Salah satu diantaranya adalah apabila terdapat perjanjian timbal
balik. ... dst... masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang

In
A
timbal balik dan harus dipenuhi;
... dst... Atas dasar hipotesa demikian, maka apabila dalam suatu proses
ah

lik
permohonan pailit, ternyata pihak Termohon mengajukan "exceptio non
adimpleti contractus" sehingga eksistensi adanya hutang itu sendiri
am

ub
masih dapat diperdebaikan (bukan sekedar tentang besarnya hutang),
dan Pengadilan dapat menerima alasan tersebut, maka fakta dan
ep
keadaan atau eksistensi hutang tersebut tidak dapat dibuktikan secara
k

mudah dan sederhana (summir)";


ah

R
33. Bahwa Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H. (Hakim Agung yang

si
masih aktif hingga saat ini) dalam makalahnya yang berjudul "Menangani

ne
ng

Permasalahan Hukum Restrukturisasi Utang dan Kepailitan dalam Praktek


Pengadilan Niaga", pada pokoknya menyatakan sebagai berikut:
“Dalam doktrin dan yurisprudensi, ada beberapa alasan yang dapat

do
gu

menjadi pembenaran bagi debitur untuk tidak melaksanakan prestasiriya


(membayar utang dalam hal ini terrnasuk salah satu bentuk prestasi),
In
A

yaitu:
• Tidak memenuhi prestasi karena adanya keadaan overmacht/force
ah

lik

majeur;
• Debitur tidak memenuhi prestasi karena kreditur juga tidak memenuhi
m

ub

seluruh prestasinya/exceptio non adimpleti contractus;


• Kreditur telah melepaskan haknya atas prestasi yang ditagih/recht
ka

ep

verwerking;
Debitur yang tidak menqalami atau tidak menqhadapi situasi tersebut di
ah

atas, utangnya dapat ditagih, karena sudah ada kepastian mengenai


es

utang debitur. Bilamana masih terdapat persengketaan mengenai status


M

ng

utang tersebut (dapat ditagih atau tidak), maka utang tersebut belum
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat diajukan dalam permohonan pailit. Pada bagian ini untuk

R
diajukan permohonan pailit, maka utang yang telah jatuh tempo dan

si
dapat ditagih merupakan satu penqertian dan satu persyaratan yang

ne
ng
harus dipenuhi";
34. Bahwa terbukti dan tidak terbantahkan bahwa pendapat Judex Facti telah

do
gu sejalan dan sesuai dengan begitu banyaknya Yurisprudensi Mahkamah Agung,
pendapat Hakim Agung Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H., pendapat para
mantan Hakim Agung (M. Yahya Harahap, S.H dan Prof. Dr. Paulus E.

In
A
Lotulung, S.H.) serta pendapat ahli Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.;
35. Bahwa selanjutnya, Pemohon PK mohon mengutip dari buku yang
ah

lik
berjudul "Kedudukan dan Relevansi Yurisprudensi Untuk Mengurangi Disparitas
Putusan Pengadilan", Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI,
am

ub
tahun 2010, halaman 41 - 43 yang pada pokoknya sebagai berikut:
“Pengembangan ajaran hukum yurisprudensi dimaksudkan untuk
ep
menghindari disparitas putusan hakim atas kasus yang sama, yang
k

dapat membingungkan masyarakat pencari keadilan. Munculnya


ah

R
putusan yang berbeda atas kasus yang pada intinya sama pada

si
akhirnya dapat mengurangi kepercayaan publik kepada lembaga

ne
ng

peradilan. Pengembangan ajaran ini didukung pula oleh Pimpinan


Mahkamah Agung RI dan menqhimbau kiranya hakim di Indonesia dapat
mempelajari dan menerapkan ajaran tersebut guna menunjang tugas

do
gu

pokok hakim masa depan akan lebih baik dan berkualitas. Penilaian
hakim menggunakan dasar pertimbangan hukum yurisprudensi
In
A

merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat kelemahan-


kelemahan dalam sistem hukum positif. Arti penting yurisprudensi juga
ah

lik

dirasakan memenuhi rasa keadilan masyarakat. ... dst ... Yurisprudensi


adalan hukum, dan sebagai sumber hukum forma yang dapat dijadikan
m

ub

dasar penyelesaian kasus hukum yang sama di mengadilan,


yurisprudensi mempunyai kekuatan mengingat terhadap para pihak
ka

ep

serta mengikat berlandaskan asas Res Judicata Pro Varitate Habetur


…..dst... Penilaian hakim sangat berperan dalam penggunaan dasar
ah

pertimbangan hukum yurisprudensi";


R

es
M

ng

on

Hal. 37 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
36. Bahwa dengan demikian, jelas bahwa Judex Juris telah keliru dan telah

R
khilaf dalam pertimbangannya, oleh karenanya putusan Judex Juris tersebut

si
haruslah dibatalkan;

ne
ng
B. Judex Facti telah kurang dalam pertimbangannya (onvoldoende gemotiverd);

do
gu 37. Bahwa Pemohon PK mohon mengutip kembali pertimbangan Judex
Juris pada halaman 26 putusan kasasi a quo, yaitu pada pokoknya
sebagai berikut:

In
A
"Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut,
Mahkamah Agung berpendapat:
ah

lik
mengenai keberatan ke-1, 2, 3,4 dan 5:
Bahwa keberatan-keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena
am

ub
setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 28 Desember
2012 dan kontra memori kasasi tanggal 14 Januari 2013 dihubungkan
ep
dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada
k

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah salah menerapkan hukum


ah

R
dengan pertimbangan sebagai berikut: ... dst ... “

si
38. Bahwa adapun kelima dalil keberatan Para Termahan PK dalam

ne
ng

memari kasasinya terdahulu tertanggal 28 Desember 2012 pada


pakaknya adalah sebagai berikut:

do
1. Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum pembuktian, karena
gu

telah memasukkan atau mengkonstatir Putusan Mahkamah Agung RI


Nomor 834K/Pdt.Sus/2009 tanggal 15 Desember 2009, dalam perkara antara
In
A

PT Media Nusantara Cipta Tbk, dkk melawan PT Cipta Televisi Pendidikan


Indonesia ke dalam proses pembuktian perkara ini, padahai baik: Pemohon
ah

lik

maupun Termohon Pailit tidak ada yang mengajukan yurisprudensi a quo;


2. Judex Facti telah salah dalam menerapkan hukum pembuktian dan
m

ub

menerapkan pembuktian terbalik dalam mengadili perkara a quo, karena telah


menggunakan bukti surat Pemohon Pailit bahkan membebankan upaya
ka

ep

pembuktian pembuktian atas dalil sanggahan Termohon kepada Pemohon;


3. Judex Facti menghilangkan pendapat ahli dari Pemohon:
ah

Dr. Andrey U. Sitanggang S.H., M.H., S.E., dalam mengadili perkara


es

a quo;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Judex Facti menghilangkan bukti kreditur lain, yaitu Bank Mandiri dalam

R
mengadili perkara a quo;

si
5. Judex Facti salah dalam acara (vormverzuim) dalam mengadili perkara a

ne
ng
quo, karena ketika membacakan putusan masih dalam bentuk konsep;
39. Bahwa Judex Juris telah membenarkan 5 (lima) alasan/keberatan

do
gu kasasi Para Termohon PK dalam memori kasasinya tersebut, namun hanya
memberikan pertimbangan mengenai prinsip "hutang tidak sederhana" yang
menurut Judex Juris telah dipertimbangkan oleh Judex Facti secara tidak benar;

In
A
40. Bahwa dengan demikian, Judex Juris telah nyata-nyata kurang dalam
memberikan pertimbangannya (onvoldoende gemotiverd);
ah

lik
Judex Juris telah keliru dan khilaf dalam pertimbangannya, karena telah
mengabulkan alasan kasasi Para Termohon PK dalam memori kasasinya
am

ub
terdahulu yang menyatakan bahwa Judex Facti telah menghilangkan
keterangan Dr. Andrey Sitanggang S.H.,M.H., S.E., dan juga telah
ep
k

menghilangkan bukti kreditur lain yaitu Bank Mandiri quod non;


41. Bahwa Judex Facti juga tidak menghilangkan pendapat ahli Dr. Andrey
ah

R
Sitanggang, S.H., M.H., S.E yang diajukan oIeh Pemohon Pailit in casu Para

si
Termohon PK, karena keterangan ahli tersebut sangat jelas termuat dalam

ne
ng

Putusan Judex Facti pada halaman 27-29, yang dapat Pemohon PK kutip
sebagai berikut:

do
gu

“Menimbang, bahwa Pemohon telah menghadapkan pula seorang ahli


kemuka persidanqan bernarna dr. Andrey Sitanggang, S.H., M.H., S.E.,
yang telah dengan pendapatnya di bawah sumpah yang pada pokoknya
In
A

sebagai berikut : ... dst. .. "


42. Bahwa Judex Facti juga tidak menghilangkan bukti kreditur lain yaitu
ah

lik

Bank Mandiri, karena telah jelas termuat di dalam Putusan Judex Facti pada
halaman 29, yang dapat Pemohon PK kutip sebagai berikut:
m

ub

“Menimbang, banwa melalui Pemohon telah diserahkan pula surat bukti


dari Kreditur Lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berupa surat yang
ka

ep

berisi keterangan bahwa PT Sri Meiamin Rejeki (Termohon) adaiah


debitur dari PT Bank Mandiri Tbk, yang ditandai bukti KL-1";
ah

43. Bahwa dengan demikian, pertimbangan Judex Juris yang telah


es

membenarkan dan mengabulkan alas an kasasi dari Para Termohon PK dalam


M

ng

on

Hal. 39 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memori kasasinya terdahulu adalah merupakan kekeliruan dan kekhilafan yang

R
sangat berat dan fatal, karena Judex Facti sama sekali tidak menghilangkan

si
keterangan ahli Dr. Andrey Sitanggang, S.H., M.H., S.E., dan juga sama sekali

ne
ng
tidak menghilangkan bukti kreditur lain, yaitu Bank Mandiri. Oleh karenanya,
Putusan Judex Juris tersebut haruslah

do
gu dibatalkan.
Judex Juris telah mempertimbangkan suatu hal yang tidak pernah didalilkan
oleh Para Termohon PK dalam memori kasasinya terdahulu, oleh karenanya

In
A
Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang sangat berat dan fatal;
44. Bahwa selain itu, Judex Juris juga telah keliru dan khilaf dalam
ah

lik
memberikan pertimbangannya, karena tidak satupun alasan/keberatan kasasi
yang diajukan oleh Para Termohon PK dalam memori kasasinya terdahulu
am

ub
yang menguraikan mengenai kesalahan Judex Facti atas adanya dalil hutang
tidak sederhana, namun tiba-tiba Judex Juris dalam pertimbangannya justru
ep
memberikan pertimbangan mengenai hutang tidak sederhana;
k

45. Bahwa jelas Judex Juris dalam hal ini telah membuat suatu kekeliruan
ah

R
yang berat dan fatal, sehingga sangatlah beralasan apabila putusan kasasi a

si
quo dibatalkan;

ne
ng

Judex Juris telah keliru dan khilaf dalam pertimbangannya karena telah
memberikan pertimbangan mengenai penilaian atas suatu pembuktian, hal

do
mana mengenai penilaian pembuktian bukan-lah domain dari Judex Juris;
gu

46. Bahwa Pemohan PK mahan mengutip pertimbangan Judex Juris


pada halaman 26 yang menyatakan sebagai berikut:
In
A

"Bahwa terlebih lagi pada saat ini Termohon sudah tidak lagi dalam
keadaan operasional sehingga kegiatan "nol" kemungkinan
ah

lik

pembayaran hutang lewat jalur biasa sudah tidak terlalu bisa


diharapkan”;
m

ub

47. Bahwa jelas pertimbangan Judex Juris a quo adalah merupakan


pertimbangan mengenai nilai pembuktian, bukan masalah
ka

ep

penerapan hukum;
48. Bahwa ternyata juga, baik Pemohon PK maupun Para Termohon
ah

PK sama sekali tidak membuktikan fakta hukum mengenai keadaan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
operasional pabrik Pemohon PK yang dipertimbangkan oleh Judex Juris

R
tersebut;

si
49. Bahwa oleh karenanya, menjadi pertanyaan besar bagi Pemohon

ne
ng
PK bagaimana mungkin suatu hal yang tidak pernah dibuktikan
dan tidak pernah didalilkan dalam memori kasasi Para Termohon PK

do
gu terdahulu, namun dipertimbangkan dan menjadi dasar putusan Judex Juris?
50. Bahwa dengan demikian, Judex Juris telah rnelakukan ke keliruan
dan kekhilafan yang sangat berat dan fatal dalam pertimbangannya dalam

In
A
putusan kasasi tersebut, oleh karenanya Putusan Judex Juris a quo haruslah
dibatalkan;
ah

lik
Putusan kasasi Mahkamah Agung RI Nomor 45K/Pdt.Sus/2013 tanggal 17
April 2013 sama sekali tidak mencantumkan isi kontra memori kasasi yang
am

ub
diajukan oleh pemohon PK (dahulu Termohon Kasasi);
51. Bahwa perlu dicermati dengan seksama, bahwa Pemohon PK sangat
ep
berkeberatan terhadap Putusan Mahkamah Agung R.I Nomor 45 K/
k

Pdt.Sus/2013, tanggal 17 April 2013, karena di dalam putusan kasasi


ah

R
tersebut sama sekali tidak termuat kontra memori kasasi yang diajukan

si
oleh Pemohon PK (dahulu Termohon Kasasi), yang dimuat hanyalah

ne
ng

dalil Memori Kasasi dari Para Termohon PK (dahulu Pemohon Kasasi);


52. Bahwa padahal berdasarkan peraturan Mahkamah Agung, setiap

do
proses pemeriksaan di tingkat pertama sampai dengan Kasasi dan juga
gu

PK, setiap pihak yang mengajukan memori kasasi maupun kontra


memori kasasi haruslah disertakan dengan cd yang berisikan soft copy
In
A

dari memori kasasi dan kontra memori kasasi tersebut, agar


memudahkan Mahkamah Agung untuk mencantumkan isi dari memori
ah

lik

kasasi dan kontra memori kasasi serta tentunya memberikan


pertimbangan terhadap dalil-dalil yang dikemukakan oleh para pihak.
m

ub

Namun, tetap saja Judex Juris tidak mencantumkan kontra memori


kasasi yang diajukan oleh Pemohon PK;
ka

ep

53. Bahwa menurut hemat Pemohon PK, karena kontra memori


kasasi yang diajukan oleh Pemohon PK saja tidak tercantum dan tidak
ah

termuat di dalam putusan kasasi tersebut, maka bagaimana mungkin


R

es

kontra memori kasasi tersebut akan dipertimbangkan oleh Judex Juris;


M

ng

on

Hal. 41 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
54. Bahwa dan terbukti, di dalam putusan kasasi tersebut, Judex Juris sama

R
sekali tidak mempertimbangkan dalil-dalil kontra memori kasasi yang

si
diajukan oleh Pemohon PK, namun hanya mempertimbangkan dalil

ne
ng
permohonan kasasi yang diajukan oleh Para Termohon PK;
55. Bahwa oleh karena Judex Juris tidak mencantumkan isi dari kontra

do
gu memori kasasi yang diajukan oleh Pemohon PK dan sama sekali tidak
mempertimbangkan dalil-dalil Pemohon PK dalam kontra memori
kasasinya, dengan demikian Judex Juris dalam memeriksa dan

In
A
mengadili perkara a quo nyata-nyata telah bertindak tidak adil dan tidak
berdasarkan asas audi et alteram partem, serta telah memihak kepada
ah

lik
Para Termohon PK. Dengan demikan, Judex Juris telah melakukan
kekeliruan dan kekhilafan yang nyata, sehingga oleh karenanya putusan
am

ub
Judex Juris a quo haruslah dibatalkan;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
ep
Mahkamah Agung berpendapat:
k

mengenai alasan ke A dan B


ah

R
Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena

si
setelah meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 19 Juli

ne
ng

2013 dan jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 29 Juli 2013 dihubungkan
dengan pertimbangan Judex Juris dalam hal ini Mahkamah Agung tidak

do
melakukan kekhilafan memutus perkara a quo karena telah mempertimbangkan
gu

dengan benar fakta-fakta di persidangan;


Bahwa mengenai adanya utang Pemohon Peninjauan Kembali pada
In
A

Termohon Peninjauan Kembali yang menurut Pemohon Peninjauan Kembali


adanya utang tersebut tidak sederhana adalah hanya perbedaan persepsi
ah

lik

antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Judex Juris dan hal tersebut tidak
dapat dipakai sebagai alasan adanya kekhilafan Hakim;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah


Agung berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang
ka

ep

diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali PT SRI MELAMIN REJEKI (“PT


SMR”) tidak beralasan, sehingga harus ditolak;
ah

Menimbang, oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan kembali


es

ditolak, Pemohon Peninjauan Kembali/Termohon Pailit harus dihukum untuk


M

ng

membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

R
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang-Undang

si
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor

ne
ng
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-

do
gu Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI

In
A
MenoIak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali PT SRI MELAMIN REJEKI (“PT SMR”) tersebut;
ah

lik
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Termohon Pailit untuk
membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini yang
am

ub
ditetapkan sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
ep
pada Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 26 September 2013 oleh I
k

Made Tara, S.H. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
ah

R
sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H.,LL.M dan Syamsul

si
Ma’arif, S.H.LL.M.,Ph.D. Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai

ne
ng

Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-anggota tersebut dan

do
gu

Retno Kusrini,S.H.,M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.

Anggota-anggota : K e t u a,
In
A

ttd/. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H.,LL.M ttd/. I Made Tara, S.H.
ttd/. Syamsul Ma’arif, S.H.LL.M.,Ph.D.
ah

lik

Panitera Pengganti,
ttd/. Retno Kusrini,S.H.,M.H.
m

ub

Biaya-biaya:
ka

ep

1. M e t e r a i ……………… Rp 6.000,00
2. R e d a k s i ……………… Rp 5.000,00
3. Administrasi Peninjauan
ah

Kembali ………………….. Rp 9.989.000,00 +


R

Jumlah = Rp10.000.000,00
es
M

ng

on

Hal. 43 dari 39 hal. Put. Nomor 111 PK/Pdt.Sus-Pailit/2013


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk Salinan
Mahkamah Agung R.I.

si
a.n. P a n i t e r a
Panitera Muda Perdata Khusus

ne
ng

do
gu

In
A
RAHMI MULYATI, SH.,MH.
NIP. 19591207 1985 12 2 002
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Anda mungkin juga menyukai