NIM : 22120002
MK : Hak Kekayaan Intelektual
1. Sedikit saja perbedaan pada bentuk dan konfigurasi pada dasarnya telah menunjukan
adanya kebaharuan (Perkara No. 06/Desain Industri/2006/PN. Niaga. Jkt. Pst tertanggal 26
April 2006; dan Perkara No. 02/Desain Industri/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst);
2. Persamaan signifikan (Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 022 K / N /
HaKI/ 2006 tertanggal 24 Oktober 2005; dan Perkara No. 01 / Desain Industri / 2008 /
PN.Niaga. Jkt.Pst.
6. Bagaimana cara melindungi desain berdasarkan ketentuan UU Desain Industri? Stelsel
apakah yang dipergunakan oleh UU Desain Industri?
Jawab:
Cara melindungi desain berdasarkan ketentuan UU Desain Industri di Indonesia adalah dengan
mengajukan permohonan perlindungan Desain Industri ke Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI. Permohonan perlindungan harus
memenuhi syarat kebaruan dan orisinalitas, serta harus diajukan oleh pemilik desain atau pihak
yang memiliki hak untuk melindungi desain tersebut.
Sistem yang dipergunakan oleh UU Desain Industri di Indonesia adalah sistem first-to-file,
yaitu hak perlindungan Desain Industri diberikan kepada pihak yang pertama kali mengajukan
permohonan perlindungan, asalkan memenuhi persyaratan kebaruan dan orisinalitas. Dalam
sistem first-to-file, tidak ada perbedaan antara pendaftaran dan penggunaan Desain Industri,
sehingga penting bagi pemilik Desain Industri untuk segera mengajukan permohonan
perlindungan untuk melindungi hak kekayaan intelektualnya.
Sistem first-to-file ini berbeda dengan sistem first-to-invent yang digunakan dalam paten, di
mana hak perlindungan diberikan kepada penemu yang pertama kali menemukan dan
mengajukan paten, terlepas dari siapa yang pertama kali mengajukan permohonan. Namun,
dalam sistem first-to-file yang diterapkan pada Desain Industri, pihak yang pertama kali
mengajukan permohonan perlindungan akan memiliki hak eksklusif atas Desain Industri
tersebut, asalkan memenuhi persyaratan kebaruan dan orisinalitas.
7. Jika terjadi sengketa di bidang Desain Industri, Pengadilan manakah yang berwenang
mengadili? Apakah sengketa perdata dan pidana diperiksa dan diputuskan oleh
Pengadilan yang sama? Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan ketentuan Pasal 46 dan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang
Desain Industri (“UU 31/2000”) mengatur bahwa penyelesaian gugatan melalui Pengadilan
Niaga. Dalam pasal 47 UU tersebut juga mengatur bahwa para pihak dapat menyelesaikan
perselisihan tersebut melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.
Sedangkan pelanggaran hak atas desain industri merupakan suatu delik aduan, sehingga baru
dapat di proses setelah membuat aduan/laporan kepada pihak kepolisian dan kemudian
diselesaikan dengan tata cara peradilan Pidana. (Ketentuan Pasal 53 ayat (1) (2) (3) (4))