Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muslim

NIM : 22120002
MK : Hak Kekayaan Intelektual

TUGAS INDIVIDU – HKI


Soal:
1. Jelaskan beberapa prinsip dasar yang terdapat di dalam UU Desain Industri!
Jawab:
Prinsip Dasar UU Desain Industri adalah berdasarkan Ketentuan Pasal 2, yaitu:

a. Hak Desain Industri diberikan untuk Desain Industri yang baru.


b. Desain Industri dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan, Desain Industri tersebut
tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya.
c. Desain belum diungkap bahkan belum dilakukan komersialisasi, atau belum diumumkan
atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Desain Industri!


Jawab:
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau
dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri,
atau kerajinan tangan.
3. Jelaskan perbedaan utama antara HC, Merek, Paten dan Desain Industri berdasarkan
perspektif syarat perlindungan!
Jawab:
Perbedaan utama antara HC, Merek, Paten dan Desain Industri berdasarkan perspektif syarat
perlindungan adalah sebagai berikut:
PERBEDAAN BERDASARKAN PERSPEKTIF SYARAT PERLINDUNGAN

• Jangka waktu perlindunganya adalah 70 (tujuh puluh) tahun setelah


Pencipta meninggal untuk individu dan 50 (lima puluh) tahun
HAK CIPTA setelah diumumkan untuk Ciptaan yang dipegang oleh Badan
Hukum/Badan Usaha.
• Perlindungan dimulai pada saat ciptaan itu dibuat.
• Diatur dalam UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
• Menganut sistem konstitutif First to file, yang dilindungi adalah yang
pihak yang mendaftarkan terlebih dahulu.
• Jangka waktu perlindungannya adalah 10 (sepuluh) tahun dan dapat
diperpanjang.
MEREK
• Perlindungan dimulai pada saat tanggal penerimaan pendaftaran
• Diatur dalam UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis

• Menganut sistem konstitutif First to file, yang dilindungi adalah yang


pihak yang mendaftarkan terlebih dahulu.
• Jangka waktu perlindungannya adalah 20 (dua puluh) tahun untuk
Paten dan 10 (sepuluh) tahun untuk Paten Sederhana dan tidak dapat
PATEN
diperpanjang.
• Perlindungan dimulai pada saat tanggal penerimaan pendaftaran
• Diatur dalam UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten

• Menganut sistem konstitutif First to file, yang dilindungi adalah yang


pihak yang mendaftarkan terlebih dahulu.
• Jangka waktu perlindungannya adalah 10 (sepuluh) tahun dan tidak
DESAIN
dapat diperpanjang.
INDUSTRI
• Perlindungan dimulai pada saat tanggal penerimaan pendaftaran
• Diatur dalam UU No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri

4. Mengapa perlindungan Desain Industri lebih singkat dibandingkan dengan HC dan


Paten?
Jawab:
Perlindungan Desain Industri umumnya lebih singkat dibandingkan dengan Hak Cipta dan
Paten karena sifat dari produk atau karya seni yang dilindungi oleh masing-masing jenis hak
kekayaan intelektual tersebut berbeda.
Desain Industri melindungi bentuk dan tampilan dari suatu produk yang memiliki fungsi
praktis, seperti desain sebuah mobil, pakaian, atau perabotan rumah tangga. Karena desain
suatu produk dapat dengan mudah berubah atau menjadi usang, maka perlindungan desain
industri biasanya lebih singkat, sekitar 10 hingga 25 tahun tergantung dari negara yang
memberikan perlindungan.
Di sisi lain, Hak Cipta melindungi karya-karya kreatif seperti musik, film, buku, dan gambar
yang biasanya memiliki masa pakai yang lebih lama dan cenderung abadi. Oleh karena itu, hak
cipta memberikan perlindungan selama masa hidup pencipta plus waktu tertentu setelah
pencipta meninggal dunia, biasanya antara 50 hingga 70 tahun setelah kematian pencipta.
Sementara Paten melindungi penemuan atau inovasi teknologi yang biasanya melibatkan
investasi besar dalam penelitian dan pengembangan. Perlindungan paten memberikan hak
eksklusif selama 20 tahun kepada pemilik paten untuk menguasai pasar dengan penemuan
mereka. Namun, setelah 20 tahun berlalu, penemuan tersebut akan menjadi domain publik dan
siapa pun dapat menggunakannya.
Sehingga ringkasnya, perlindungan Desain Industri lebih singkat dibandingkan dengan
Hak Cipta dan Paten karena desain suatu produk dapat dengan mudah berubah atau menjadi
usang, sedangkan karya seni dan penemuan teknologi cenderung memiliki masa pakai yang
lebih lama dan memerlukan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan.
5. Jelaskan perbedaan syarat kebaharuan (Novelty) dengan syarat Orisinalitas. Terkait
dengan hak ini, pendekatan manakah yang diadopsi oleh UU Desain Industri? Mengapa?
Jawab:
Menurut ketentuan Pasal 2 ayat (2) UUDI, suatu Desain dianggap baru apabila pada tanggal
penerimaan desain tersebut tidak sama dengan desain yang telah ada sebelumnya. Ketentuan
ini menunjukan bahwa UUDI tidak menerapkan pendekatan orisinalitas, tetapi lebih
menggunakan pendekatan yang sifatnya formalitas dan administratif dimana unsur
“kebaruan” Desain Industri hanya bertitik tolak pada tanggal penerimaan pendaftaran.
Sedangkan Orisinal berarti sesuatu yang langsung berasal dari sumber asal orang yang
membuat atau mencipta atau sesuatu yang langsung dikemukakan oleh orang yang dapat
membuktikan sumber aslinya.
Menentukan kebaruan suatu Desain Industri secara substantif dapat dilakukan dengan tiga
tingkat perbandingan yaitu identik (identical), mirip (similar) dan tidak mirip / tidak sama (non
similar / different).
Karena UU Desain Industri tidak memberikan jawaban bagaimana mengintepretasikan syarat
kebaruan, maka penafsirannya diserahkan ke dalam praktek peradilan. Selama ini terdapat
dua pendekatan yang diambil oleh pengadilan Indonesia, yaitu:

1. Sedikit saja perbedaan pada bentuk dan konfigurasi pada dasarnya telah menunjukan
adanya kebaharuan (Perkara No. 06/Desain Industri/2006/PN. Niaga. Jkt. Pst tertanggal 26
April 2006; dan Perkara No. 02/Desain Industri/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst);
2. Persamaan signifikan (Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 022 K / N /
HaKI/ 2006 tertanggal 24 Oktober 2005; dan Perkara No. 01 / Desain Industri / 2008 /
PN.Niaga. Jkt.Pst.
6. Bagaimana cara melindungi desain berdasarkan ketentuan UU Desain Industri? Stelsel
apakah yang dipergunakan oleh UU Desain Industri?
Jawab:
Cara melindungi desain berdasarkan ketentuan UU Desain Industri di Indonesia adalah dengan
mengajukan permohonan perlindungan Desain Industri ke Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI. Permohonan perlindungan harus
memenuhi syarat kebaruan dan orisinalitas, serta harus diajukan oleh pemilik desain atau pihak
yang memiliki hak untuk melindungi desain tersebut.
Sistem yang dipergunakan oleh UU Desain Industri di Indonesia adalah sistem first-to-file,
yaitu hak perlindungan Desain Industri diberikan kepada pihak yang pertama kali mengajukan
permohonan perlindungan, asalkan memenuhi persyaratan kebaruan dan orisinalitas. Dalam
sistem first-to-file, tidak ada perbedaan antara pendaftaran dan penggunaan Desain Industri,
sehingga penting bagi pemilik Desain Industri untuk segera mengajukan permohonan
perlindungan untuk melindungi hak kekayaan intelektualnya.
Sistem first-to-file ini berbeda dengan sistem first-to-invent yang digunakan dalam paten, di
mana hak perlindungan diberikan kepada penemu yang pertama kali menemukan dan
mengajukan paten, terlepas dari siapa yang pertama kali mengajukan permohonan. Namun,
dalam sistem first-to-file yang diterapkan pada Desain Industri, pihak yang pertama kali
mengajukan permohonan perlindungan akan memiliki hak eksklusif atas Desain Industri
tersebut, asalkan memenuhi persyaratan kebaruan dan orisinalitas.
7. Jika terjadi sengketa di bidang Desain Industri, Pengadilan manakah yang berwenang
mengadili? Apakah sengketa perdata dan pidana diperiksa dan diputuskan oleh
Pengadilan yang sama? Jelaskan!
Jawab:
Berdasarkan ketentuan Pasal 46 dan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang
Desain Industri (“UU 31/2000”) mengatur bahwa penyelesaian gugatan melalui Pengadilan
Niaga. Dalam pasal 47 UU tersebut juga mengatur bahwa para pihak dapat menyelesaikan
perselisihan tersebut melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.
Sedangkan pelanggaran hak atas desain industri merupakan suatu delik aduan, sehingga baru
dapat di proses setelah membuat aduan/laporan kepada pihak kepolisian dan kemudian
diselesaikan dengan tata cara peradilan Pidana. (Ketentuan Pasal 53 ayat (1) (2) (3) (4))

Anda mungkin juga menyukai