Anda di halaman 1dari 4

SITI ALIFFA

030829147, UPBJJ JAKARTA

Arie menciptakan teknologi baru dalam bidang otomotif tepatnya helm yang mampu menahan
benturan keras dibandingkan dengan helm-helm lain. Arie bekerjasama dengan rekannya
bernama Firman yang bertugas merancang bentuk helm yang unik tetapi sesuai dengan fungsi
dari helm tersebut.
Model kaca helm dibuat lebih lebar dan maju ke depan dari kaca helm biasanya. Helm tersebut
mereka beri nama FINO, menyerupai nama salah satu merek sepeda motor. Hal tersebut dengan
maksud agar helm mereka lebih cepat dikenali oleh masyarakat karena motor Fino memiliki
kualitas dan penjualan yang baik.

Pertanyaan:
1. Berdasarkan contoh kasus di atas, uraikan bagian helm tersebut yang termasuk dalam
perlindungan paten dan desain industri.
Jawaban :
Desain Industri harus dibedakan dengan Paten, terutama karena Desain Industri harus terkait
dengan penampilan dari suatu barang. Desain Industri merupakan aspek ornamental atau
estetika pada suatu barang dan tidak ditentukan oleh kebutuhan teknis atau fungsi. Objek Paten
lebih mengedepankan produk atau proses yang merupakan invensi dalam bidang teknologi yang
berarti ditentukan oleh fungsi teknisnya.
Pada dasarnya apabila ide dituangkan dalam bentuk karya dengan mengutamakan fungsi yang
kasat mata saja maka desain industri yang akan dihasilkan sementara apabila ide dituangkan
dalam bentuk kegiatan pemecahan masalah yang dapat diwujudkan dalam bentuk produk
maupun proses dengan dilengkapi data, fakta, logika, dan uji coba maka paten yang akan
dihasilkan.
Yang termasuk dalam perlindungan paten berdasarkan contoh kasus diatas adalah adanya
teknologi baru dalam bidang otomotif tepatnya helm yang mampu menahan benturan keras
dibandingkan dengan helm-helm lain.

Yang termasuk dalam perlindungan desain industri berdasarkan contoh


kasus diatas adalah :
SITI ALIFFA
030829147, UPBJJ JAKARTA

- Model kaca helm dibuat lebih lebar dan maju ke depan dari kaca helm biasanya.
- helm yang mampu menahan benturan keras dibandingkan dengan helm-helm lain

Sumber :
- BMP HKUM4302/ Suharno, dkk./ Hak Kekayaan Intelektual/ Modul 4 Halaman 4.4
- BMP HKUM4302/ Suharno, dkk./ Hak Kekayaan Intelektual/ Modul 6 Halaman 6.12

2. Apakah merek helm Fino dapat diterima pendaftarannya? Jelaskan analisis Anda.
Jawaban :
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis, definisi merek adalah:
“Tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka,
susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau
kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang
diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.”
Merek yang tidak dapat didaftarkan:
● bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum;
● sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya;
● memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran,
macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau
merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
● memuat keterangan yang dak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang
dan/atau jasa yang diproduksi;
● dak memiliki daya pembeda; dan/atau
● merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.
SITI ALIFFA
030829147, UPBJJ JAKARTA

Merek itu harus memiliki daya pembeda karena salah satu kategori dari Merek yang tidak dapat
didaftarkan menurut Undang-Undang Merek Indonesia adalah Merek yang tidak memiliki daya
pembeda (Pasal 5(b)).
Pendaftaran Merek berkaitan dengan pemberian Monopoli atas nama atau simbol (atau dalam
bentuk lain), para pejabat hukum di seluruh dunia enggan memberikan hak eksklusif atas suatu
Merek kepada pelaku usaha.
Keengganan ini disebabkan karena pemberian hak eksklusif tadi akan menghalangi orang lain
untuk menggunakan Merek tersebut. Sebuah Merek harus mengandung daya pembeda yang
dapat membedakan barang atau jasa dari pelaku usaha tersebut dengan barang atau jasa pelaku
usaha lain yang sejenis.
Dalam contoh kasus diatas disampaikan bahwa :
“Helm tersebut mereka beri nama FINO, menyerupai nama salah satu merek sepeda motor. Hal
tersebut dengan maksud agar helm mereka lebih cepat dikenali oleh masyarakat karena motor
Fino memiliki kualitas dan penjualan yang baik.”
Merek yang mereka berikan terhadap Helm tersebut jelas memiliki itikad agar helm mereka lebih
cepat dikenali oleh masyarakat dan nama dari Merek tersebut tidak memiliki daya pembeda
dengan motor Fino, maka menjawab apakah Merek Helm Fino dapat didaftarkan menurut analisa
saya adalah tidak dapat didaftarkan mengingat itikad tidak baik dari mereka
serta tidak terdapat pembeda dalam nama tersebut.

Sumber :
- https://indonesia.go.id/kategori/kepabeanan/433/mengurus-hak-merek
-https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5850fd588be8e/node/13/uu-no-20-tahun-
2016-merek-dan-indikasi-geografis
- BMP HKUM4302/ Suharno, dkk./ Hak Kekayaan Intelektual/ Modul 5 Halaman 5.17

3. Apabila helm tersebut hendak didaftarkan pada negara yang tidak memiliki aturan tentang
hak desain industri, bagaimanakah penerapan perlindungan HKI terhadap desain kaca
penutup helm tersebut? Jelaskan jawaban Anda.
SITI ALIFFA
030829147, UPBJJ JAKARTA

Jawaban :
Terkait dengan pengaturan Desain Industri, dalam Pasal 2 Ayat (7) Berne Convention diatur
bahwa apabila suatu karya Desain Industri di negara asalnya dilindungi melalui Undang-Undang
Desain Industri kemudian ingin dilindungi di negara anggota lainnya yang tidak memiliki undang-
undang Desain Industri, maka perlindungan Desain Industri dilindungi melalui undang-undang
Hak Cipta sebagai karya seni terapan (applied art).

Berdasarkan dengan contoh kasus diatas, Helm tersebut di negara asalnya tidak dilindungi
melalui undang-undang desain industri sehingga sangat tidak mungkin bagi Helm tersebut dapat
didaftarkan di negara lain bahkan yang tidak menjadi anggota dalam Berne Convention. Kecuali
di negara asal telah dilindungi oleh undang-undang Desain Industri maka jika didaftarkan kepada
negara yang tidak memiliki undang-undang Desain Industri dapat dilindungi melalui undang-
undang Hak Cipta sebagai karya seni terapan.

Sumber :
- BMP HKUM4302/ Suharno, dkk./ Hak Kekayaan Intelektual/ Modul 6 Halaman 6.70

Anda mungkin juga menyukai