NAMA :
NIM :
UNIVESITAS MATARAM
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
memiliki pilihan.
mereka. Sehingga persaingan usaha tidak dapat dihindari, agar produk barang
dan jasa dipilih oleh konsumen. Produk bagi pihak produsen merupakan benda
mati yangmemberikan nyawa atau roh dari suatu produk adalah merek,
ini sejalandengan yang diungkapkan oleh Insan Budi Maulana, merek dapat
1
OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),
Rajawali Pers, Jakarta, 2013, hlm. 16
2
Insan Budi Maulana, Sukses Bisnis Melalui Merek, Paten dan Hak Cipta, Cita
AdityaBakti, Bandung, 1997, hlm. 60.
3
Tapi konsumen memilih suatu barang karena merek. Sekali pun konsumen
penggunaanmerek tersebut.
Geografis.
20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis dengan bunyi sebagai
berikut :
daya pembeda dariproduk yang satu dengan produk yang lain. Daya pembeda
membedakan hasil perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Tanda
sederhana seperti satu tanda garis atau satu tanda titik, ataupun terlalu rumit
Merek dibedakan sebagai merek biasa (normal marks), merek terkenal (well-
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis yaitu sebagai
berikut;
a) Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak
b) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dari/atau jasa sejenis.
c) Merek terkenal milik pihak lain untuk barang darr/atau jasa tidak sejenis
Nomor 20 Tahun 2016 tidak menjelaskan makna dan pengertian dari merek
tekenal.
3
Indonesia, Undang Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi
Geografis, Pasal 20 Huruf e.
4
Yahya Harahap,Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang No.19 Tahun 1992, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hlm 80.
5
berikut5:
Merek terkenal merupakan merek yang memiliki reputasi tinggi. Merek ini
memiliki kekuatan pancaran yang memukau dan menarik, sehingga jenis
barang yang berada di bawah merek itu langsung menimbulkan sentuhan
keakraban (familiar) dan ikatan mitos (mythical context) kepada segala
laporan konsumen.
perkara dari total 94 perkara yang mencakup merek, paten, dan hak
5
Tommy Hendra Purwaka, ed, Perlindungan Merek,Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
Jakarta, 2017, hlm 24.
6
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum,
PT Raja Grafindo, Jakarta, 2004, hlm. 87.
7
Sudargo Gautama, Aneka Masalah Hukum Perdata Internasional, PT. Alumni,
Bandung, 1985,hlm. 59 dan 60.
6
merek terkenal.
Salah satu perkara merek terkenal yakni putusan perkara Nomor 197
merek dan merek terkenal. Secara khusus Pihak Pemohon peninjauan kembali
Pk/Pdt.Sus-Hki/2018).
B. RUMUSAN MASALAH
berikut:
8
https://kabar24.bisnis.com/read/20180325/16/753902/perkara-merek-mendominasi-
sidang-hki-di-pengadilan-negeri di akses pada tanggal 1 Agustus 2019
7
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Mataram.
b. Manfaat Teoritis
c. Manfaat Praktis
8
Indonesia.
h pelanggaran merek
menjatuhkan :
putusan a. Pertimbangan
Internasional HKI/2016
OLYMPIC mempunyai
IKEA? pokoknya
10
denganmerek
pemegang lisensi
milik Pemohon
Kasasi. Kemudian
Termohon
Kasasitelah
mengakui
kesalahannya
bahwa telah
memalsukan,
memproduksi, dan
memperdagangka
n produk
NEWLOIS dan
REDLOIS yang
menyerupaiproduk
LOIS milik
Pemohon Kasasi
yang merupakan
merek terkenal;
b. Pertimbangan
Majelis Hakim
pada Putusan
11
Nomor
264K/Pdt.Sus-
HKI 2015yaitu
sesuai dengan
ketentuan Pasal 61
Undang-
UndangNomor 15
Tahun 2001
tentang Merek,
tidak digunakan
olehpemiliknya
selama 3 (tiga)
tahun berturut
turut dapat
dihapus dari
DaftarUmum
telah terbukti
adanya dalam
perkara a quo
yaitubahwa sesuai
12
hasil pemeriksaan
terbukti bahwa
merek dagang
IKEA untukkelas
barang/jasa 21 dan
20 terdaftar atas
nama Tergugat
masing-
masingNomor
IDM000092006
dan Nomor
IDM000277901
telah tidak
digunakanoleh
Tergugat selama 3
(tiga) tahun
berturut-turut
sejak merek
dagang
tersebutterdaftar
pada Turut
Tergugat,
kemudian terdapat
13
dissenting opinion
yangmenyatakan
bahwa Pemohon
Kasasi/ Tergugat
dapat
membuktikan
dalilnyabahwa
Merek IKEA
Tergugat telah
terdaftar secara
sah dan
merupakan
merekterkenal
yang harus
dilindungi dan
tidak terdapat
alasan-alasan
untuk
dihapus,secara
toko milik
Tergugat yang
menjual produk-
14
produknyatersebar
dan di Indonesia
besar berada
diJalan alam
Sutera
Tangerang/Banten,
sehingga dengan
demikian Pasal 61
ayat(2) huruf a
Undang-Undang
Nomor 15 tahun
2001 tentang
Merek tidak
dapatdi terapkan;
c. Pertimbangan
Hakim pada
Putusan Nomor:
80 K/Pdt.Sus-
HKI/2014
yaitusekalipun
dapat dibuktikan
15
adanya persamaan
pada pokoknya
ataukeseluruhanny
a antara Merek
Penggugat dengan
Merek Tergugat
akan tetapitidak
terbukti Merek
Penggugat sebagai
Merek terkenal
karena pada
beberapa Negara
ditolak
perlindungannya,
Penggugat
telahmenggunakan
Merek
“Olimpique”
dalam
perdagangan di
Indonesia
sehinggatidak
16
dapat disimpulkan
Tergugat
membonceng
Merek terkenal
dengan itikadtidak
baik;
dengan Undang-
Undang Nomor 4
Perubahan Undang-
Undang Nomor 19
saat ini
berlakuUndang-
Undang Nomor 15
Merek.
2. IKEA Swedia
merupakan merek
terkenal
karenamemenuhi 3
kriteriayang di atur
Undang Merek,yaitu
maupun media
elektronik, kemudian
investasi di beberapa
disertai bukti
pendaftaran merek di
beberapa negara
umum masyarakat
bersangkutan pun
tinggi.
19
3. Mahkamah Agung
hukum terhadap
K/Pdt.Sus-HKI/2015
Swedia sebagai
pemiliksah merek
dahulu mendaftarkan
mereknyayaitu untuk
membuktikan bahwa
IKEA Swedia
merupakan perusahaan
“IKEA”, selanjutnya
memiliki kepentingan
dikarenakan
pendaftaran merek
“IKEA” yang
dilakukan IKEA
Surabaya belumlah di
HKI.
21
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
pada tahun 1912 sebagai akibat dari penerapan pasal-pasal peralihan dalam
B. Tentang Merek
1. Pengertian merek
Kata “merek” atau “brand” berasal dari kata brandt yang artinya “to
brunt”. Istilah ini digunakan oleh bangsa Viking untuk kegiatan memberi
tanda bakar pada hewan mereka yang mereka miliki sebagai bentuk
pada pemilikan ternak dengan memberi tanda cap pada punggung sapi yang
kemudian dilepaskan ditempat bersama yang luas. Cap seperti itu memang
9
https://projasaweb.com/pengertian-merek/ di akses pada 7 agustus 2019
23
tanda atau merek digunakan inisial dari nama pemilik sendiri sebagai tanda
daya pembeda10.
pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal, cap (tanda) yang
merek sebagai tanda yang dapat membedakan barang atau jasa dari suatu
TRIPs, yaitu:
10
OK. Saidin,Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2006, hal. 336
11
https://www.kbbi.web.id/merek di akses pada 7 agustus 2019
12
Muhamad Djumhana, Perkembangan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hlm. 121.
24
sebagai berikut;
2. Fungsi Merek
lain atau badan hukum lainnya. Selain fungsi pembeda dari berbagai
seperti:13
2) Melindungi konsumen.
13
Hery Firmansyah, Perlindungan Hukum Terhadap Merek, Pustaka Yustisia,Yogyakarta,
2011, hal. 33.
26
usahanya.
mengeluarkannya.
dapat dibedakan dari produk perusahaan lain yang serupa atau yang
terhadap apa yang dimiliki oleh para pesaingnya, maka merek menjadi
3. Jenis-Jenis Merek
1) Merek Dagang.
2) Merek Jasa.
a) Merek dagang
Geografis yaitu:
d. Bentuk-bentuk merek
1) Merek biasa
29
memberi pancaran simbolis gaya hidup baik dari segi pemakaian dan
2) Merek terkenal
jenis barang apa saja yang berada dibawah merek ini langsung
3) Merek termasyhur
14
Ibid, hal. 85
30
merek biasa, sehingga jenis barang apa saja yang berada di bawah
memukau dan menarik, Sehingga jenis barang yang berada di bawah merek
“Yang dimaksud merek terkenal dalam keputusan ini adalah merek dagang
yang secara umum telah dikenal dan dipakai pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau badan baik wilayah Indonesia maupun
luar negeri”.
15
Budi Agusriswandi dan Syamsyudinn,Hak kekayaan Intektual Dan Budaya Hukum,:
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta ,2004, hal.87.
31
dalam dan diluar negeri, digunakan negara yang bersangkutan, serta dikenal
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 67 Tahun 2016
16
http://mukahukum.blogspot.com/2010/02/pengertian-dan-kriteria-merek-merk.html, di
akses pada tanggal 22 September 2019
32
terkenal dimaksud.
12) Nilai yang melekat pada Merek yang diperoleh karena reputasi dan
tersebut.
f. Pendaftaran merek
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan prilaku
17
Abdulkadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, Cet 1, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2004, Hal. 52.
35
B. Metode Pendekatan
yang dikaji.
tetap (Incraht). Kasus ini dapat berupa kasus yang terjadi di Indonesia
18
Amiruddin dan H.Zainal asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Grafindo
Persada,Jakarta, 2004, Hlm. 165.
36
Sumber dan Jenis Bahan Hukum yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
kualitatif, yaitu data yang diperoleh dan dipaparkan dalam bentuk uraian –
dan teologis.
38
BAB IV
A. Hasil penelitian
1.1.Penggugat
dalam hal ini memberi kuasa kepada Alfonso Napitupulu, S.H., dan
Indah Blok V Nomor 15, Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading,
1.2.Tergugat
Utara, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Setiawan Adi, SH., Edi
1.3.Turut tergugat
Cq. Direktur Merek, berkedudukan di Jalan H.R. Rasuna Said kav. 8-9,
Kuningan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Adi Supanto, SH.,
39
2. Duduk perkara
J.CASANOVA
2013
penolakan.”
Pasal 6 ayat (1) huruf b UU Merek di atas terbukti sesuai pula dengan
berbagai Negara.
3. Tuntutan
4. Pertimbangan hakim
5. Pembahasan
43
F. DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Insan Budi Maulana, 1997, Sukses Bisnis Melalui Merek, Paten dan Hak
Cipta, Cita AdityaBakti,Bandung.
Yahya Harahap. 1996, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek
di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No.19 Tahun 1992.
PT. Citra Aditya Bakti,Bandung.
B. Undang-Undang
C. Website/Internet
https://kabar24.bisnis.com/read/20180325/16/753902/perkara-merek-
mendominasi-sidang-hki-di-pengadilan-negeri.
https://projasaweb.com/pengertian-merek/.
45
https://www.kbbi.web.id/merek.
http://mukahukum.blogspot.com/2010/02/pengertian-dan-kriteria-merek-
merk.html
G. KERANGKA SKRIPSI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
E. Orisinalitas Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Metode Pendekatan
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN