Anda di halaman 1dari 14

LEGAL OPINION NMCC TRD VI

1. Jaya Wardana (Direktur Utama PT Cahaya Satya Yudistira)

2. Dakwaan
Kumulatif

Pasal 113 ayat (2) jo. Pasal 133 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009
dan
Pasal 3 UU No. 8 Tahun 2010 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Pasal 113 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009


Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan
Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).

Pasal 133 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009

Setiap orang yang menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan


kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa dengan ancaman,
memaksa dengan kekerasan, melakukan tipu muslihat, atau membujuk anak yang belum
cukup umur untuk melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111,
Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119,
Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal
129 dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah).
DAN

Pasal 3 UU No. 8 Tahun 2010

Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,


membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta
Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
Narkotika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak
pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

(1) Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:

1. mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut


serta melakukan perbuatan;

3. Dalil Pembelaan

ERROR IN PERSONA
Terkait dakwaan:
Pasal 113 ayat (2) jo. Pasal 133 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009

Bahwa yang sebenarnya melakukan perbuatan materiil pemroduksian liquid


menggunakan tanaman coffea gratiae yang memiliki kandungan AB-CHMINACA
adalah Josias Anugrah, Andi Darma, dan Yoga Praharja. Josias Anugrah bersama
anak buahnya, Andi Darma dan Yoga Praharja, merupakan pihak yang mencangkok
tanaman coffea robusta dengan tanaman tembakau gorilla dan menghasilkan tanaman
coffea gratiae yang memiliki kandungan AB-CHMINACA. Josias Anugrah adalah
pihak yang memperbanyak jenis tanaman coffea gratiae di lahan milik Made Senon.
Bersama dengan Andi Darma dan Yoga Praharja, Josias Anugrah menanam sebagian
lahan dengan tanaman coffea gratiae dan sebagiannya lagi dengan coffea robusta untuk
mencegah adanya kecurigaan.
Josias Anugrah, Andi Darma, dan Yoga Praharja juga merupakan pihak yang
mengolah bunga dari tanaman coffea gratiae menjadi bubuk lalu dicampurkan ke dalam
liquidnya. Bunga tersebut diproses melalui alat penggiling mikro hingga berbentuk
bubuk, lalu dipanaskan ketika akan dicampur dengan liquid.

4. Alat Bukti dan Barang Bukti

- Pembuktian Penuntut Umum


1. Saksi Mahkota Josias Anugrah
PENUNTUT UMUM
Saksi ini menerangkan bahwa memang benar ia mendapat arahan dari Terdakwa
Jaya Wardana untuk melakukan segala cara demi meningkatkan grafik penjualan PT
CSY. Saksi menerangkan bahwa ia membeli tanaman coffea robusta dan tanaman
tembakau gorilla secara online di sekitar akhir bulan Desember 2016, untuk
dicangkok yang hasilnya nanti berupa tanaman coffea gratiae. Saksi juga
menerangkan bahwa ia masih berkomunikasi dengan Terdakwa Jaya Wardana
selama proses penanaman tanaman coffea gratiae dan produksi tanaman tersebut dari
bunganya hingga menjadi bubuk sampai dicampur ke dalam liquid. Saat saksi
menjelaskan tentang tanaman yang ia temukan kepada Terdakwa Jaya Wardana,
Terdakwa Jaya Wardana mengizinkan untuk melanjutkan kepada proses
penanaman. Setelah saksi menjelaskan laporan hasil tanaman coffea gratiae, saksi
menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana mengizinkan untuk melanjutkan
proses produksi untuk menjadi liquid. Saksi menerangkan bahwa ia mendapat arahan
dari Terdakwa Jaya Wardana untuk tidak memproduksi bubuk coffea gratiae
terlalu banyak dan melanjutkan sesuai yang sudah tertera dalam laporan produksi
liquid.
Alat bukti dan barang bukti:
- Laporan hasil pencangkokan tanaman coffea robusta dengan tanaman tembakau
gorilla yang menghasilkan tanaman coffea gratiae
- Laporan produksi liquid ke Direksi PT CSY
- Bunga dari tanaman coffea gratiae dan tanaman coffea robusta
- Liquid dari coffea gratiae yang mengandung AB-CHMINACA dan yang berasal dari
coffea robusta
- Transkrip percakapan Whatsapp antara Josias Anugrah dan Terdakwa Jaya
Wardana

PENASIHAT HUKUM:
Saksi juga menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana tidak terlibat
langsung dalam proses produksi tanaman coffea gratiae dan liquid. Peran Terdakwa
Jaya Wardana hanyalah sebagai supervisor dalam semua proses produksi tanaman
coffea gratiae dan liquid. Semua ide dalam menggunakan tanaman tembakau gorilla
yang dicangkok ke tanaman coffea robusta untuk menghasilkan tanaman coffea
gratiae adalah ide Saksi sendiri. Saksi juga menerangkan bahwa ia dan 2 anak
buahnya, Andi Darma dan Yoga Praharja merupakan pihak dari PT CSY yang
turun langsung ke lapangan untuk menguji dan memproduksi tanaman coffea gratiae
beserta liquidnya.
Alat bukti dan barang bukti:
- Transkrip percakapan Whatsapp antara Josias Anugrah dan Andi Darma serta Yoga
Praharja

2. Saksi mahkota Andi Darma


PENUNTUT UMUM:
Saksi menerangkan bahwa ia bersama Josias Anugrah dan Yoga Praharja
menerima izin dari Terdakwa Jaya Wardana berupa tanda tangan di laporan hasil
pencangkokan tanaman coffea robusta dengan tembakau gorilla yang menghasilkan
tanaman coffea gratiae dan saksi beserta Josias Anugrah serta Yoga Praharja
melanjutkan proses produksi sesuai dengan laporan tersebut. Saksi menerangkan
bahwa sejak proses penanaman, dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk
menghasilkan tanaman coffea robusta dan coffea gratiae sehingga digunakanlah
sistem tumpeng sari. Saksi menerangkan bahwa setelah bunga dari tanaman coffea
robusta dan coffea gratiae digiling sampai menjadi bubuk, ada pemisahan dalam hasil
bubuk dari setiap tanaman tersebut. Bubuk dari coffea robusta ada sejumlah 10
(sepuluh) karung dengan berat masing-masing karung 2 kilogram. Sedangkan bubuk
coffea gratiae ada sejumlah 2 (dua) karung dengan berat masing-masing karung 3
kilogram. Saksi menjelaskan bahwa dalam percampuran ke dalam liquid, terdapat
pemisahan juga. Ada liquid yang mengandung campuran bubuk coffea robusta dan
coffea gratiae, serta ada liquid yang mengandung bubuk coffea gratiae saja. Liquid
yang mengandung bubuk campuran tersedia sebanyak 1/3 (satu per tiga) sedangkan
liquid yang mengandung bubuk coffea robusta saja ada 2/3 (dua per tiga). Saksi juga
menerangkan bahwa terdapat laporan hasil produksi yang diteruskan kepada
Terdakwa Jaya Wardana.
Alat bukti dan barang bukti
- Laporan produksi liquid ke Direksi PT CSY

PENASIHAT HUKUM:
Saksi menerangkan bahwa ia hanya berkoordinasi dengan Josias Anugrah dan
Yoga Praharja saja selama proses produksi. Terdakwa Jaya Wardana hanya
menerima laporan yang berisi perizinan melanjutkan produksi dan ditandatangani
olehnya.

3. Saksi Dewan Komisaris PT CSY


PENUNTUT UMUM:
Saksi menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana memaparkan tentang
grafik penjualan yang meningkat pada RUPSLB. Namun Terdakwa Jaya Wardana
tidak memaparkan tentang tanaman coffea gratiae yang memiliki kandungan AB-
CHMINACA yang digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan liquid. Saksi
menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana hanya melaporkan tentang tanaman
coffea robusta yang dijadikan bahan pembuatan dan rasa utama dari liquid yang
diproduksi. Saksi juga menerangkan bahwa seluruh jajaran Dewan Komisaris dan
para pemegang saham baru mengetahui soal liquid yang mengandung AB-
CHMINACA setelah diadakan pemeriksaan oleh penyidik di PT CSY. Saksi
mengaku bahwa ia melihat laporan hasil produksi liquid yang tercantum bahwa
sebagian liquid rasa baru mengandung AB-CHMINACA. Saksi juga menerangkan
bahwa ia sudah memerintahkan Terdakwa Jaya Wardana untuk menghentikan
produksi liquid yang mengandung AB-CHMINACA sebagai bentuk langkah
pencegahan agar PT CSY tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku dan agar
PT CSY tidak mengalami kerugian yang melebihi ini. Saksi menerangkan bahwa
dalam AD/ART PT CSY terdapat ayat yang menyebutkan bahwa PT CSY boleh
memproduksi rasa baru pada liquid apabila diperlukan, produksi rasa baru tersebut
harus dilakukan seizin Direksi yang berkoordinasi dengan Direktur Pemasaran dan
Produksi. Produksi rasa baru tersebut boleh dilakukan selama tidak melanggar
undang-undang yang berlaku. Namun produksi liquid rasa baru yang diizinkan oleh
Terdakwa Jaya Wardana kepada Josias Anugrah salah satunya adalah dengan
menggunakan Narkotika, sehingga tindakan tersebut merupakan tindakan yang tidak
sejalan dengan AD/ART.
Alat bukti dan barang bukti:
- Notulensi RUPSLB tertanggal 2 Agustus 2018
- Laporan Terdakwa Jaya Wardana dalam RUPSLB
- AD/ART PT CSY
PENASIHAT HUKUM:
Saksi menerangkan bahwa Dewan Komisaris atau para pemegang saham
mengetahui bahwa yang menjadi penanggung jawab dalam proses peningkatan
keuntungan PT CSY dan yang bertanggung jawab di bagian produksi liquid baru
adalah Josias Anugrah.

4. Saksi ahli forensik


PENUNTUT UMUM:
Saksi menunjukkan hasil data laboratorium yang menguji pada beberapa hal,
yaitu, liquid dan tanaman coffea gratiae. Pada hasil laboratorium dengan objek liquid,
saksi ahli menerangkan bahwa di dalam liquid tersebut ada yang positif memiliki
kandungan AB-CHMINACA dan ada pula yang tidak. Hipotesa dari saksi ahli
forensic tersebut adalah, ada beberapa liquid yang memang mengandung AB-
CHMINACA dan ada yang tidak.
Lalu untuk tanaman coffea gratiae, saksi ahli forensik menerangkan bahwa
tanaman ini merupakan tanaman hasil persilangan antara tanaman coffea robusta dan
tanaman tembakau gorilla. Unsur AB-CHMINACA sendiri berasal dari tanaman
tembakau gorilla dan tidak ditemukan pada tanaman coffea robusta. Pada tanaman
coffea gratiae, kandungan AB-CHMINACA yang ditemukan tidak sebanyak di
tanaman induknya, yaitu tanaman tembakau gorilla. Dosis AB-CHMINACA yang
ada di tanaman coffea gratiae sudah diperkecil akibat persilangan 2 tanaman ini.
Hasil inipun mengarah kembali kepada penjelasan kandungan liquid. Liquid yang
mengandung AB-CHMINACA jumlahnya AB-CHMINACA sudah jauh lebih kecil
dari yang ada di tanaman coffea gratiae. Mudahnya, liquid yang mengandung AB-
CHMINACA merupakan turunan dari tanaman coffea gratiae dan tanaman coffea
gratiae merupakan turunan dari tanaman tembakau gorilla. Saksi ahli menerangkan
bahwa dalam setiap penurunan, dosis AB-CHMINACA juga semakin sedikit. Namun
saksi ahli menerangkan bahwa dosis AB-CHMINACA yang sedikit tidak serta merta
membuat efeknya mengecil. AB-CHMINACA memiliki efek samping yang sama
seperti beberapa efek ganja, hanya saja AB-CHMINACA memerlukan dosis yang
kecil untuk mencapai efek dari ganja, sehingga penggunaan berlebihan dapat
membuat tubuh rusak.
Alat bukti dan barang bukti:
- Laporan laboraturium forensic tentang kandungan liquid
- Laporan laboratorium forensic tentang tanaman coffea gratiae

- Pembuktian Penasihat Hukum


a. Saksi Made Senon
PENASIHAT HUKUM:
Saksi menerangkan bahwa ia mengetahui Josias Anugrah adalah pihak
PT CSY yang berada di Desa Tegal Wangi untuk melakukan penanaman tanaman
coffea gratiae. Saksi menerangkan bahwa ada perjanjian antara dia dengan Josias
Anugrah tentang penggunaan lahan Saksi yang diketahui oleh desa. Saksi
mengaku bahwa pada saat membuat perjanjian dengan Josias Anugrah ia belum
mencapai umur untuk melakukan perbuatan hukum sehingga perjanjian tersebut
gagal. Saksi mengaku bahwa ia tidak tahu sama sekali bahwa dalam tanaman
coffea gratiae terdapat kandungan Narkotika. Saksi menerangkan bahwa ia tahu
Josias Anugrah akan memberikan timbal balik saksi dan desa sesuai dengan
perjanjian tersebut. Namun, karena perjanjian tersebut gagal, Josias Anugrah
tidak melakukan timbal balik sama sekali terhadap saksi dan desa.
Alat bukti dan barang bukti:
- Salinan lembar perjanjian antara Made Senon dengan Josias Anugrah

PENUNTUT UMUM:
Saksi menerangkan bahwa ia tidak mengetahui apapun tentang Terdakwa
Jaya Wardana, namun saksi menerangkan bahwa ia mengetahui Josias
Anugrah pernah beberapa kali mendapat telepon dari seseorang yang ia panggil
‘Pak Jaya’. Saksi menerangkan bahwa dalam menandatangani perjanjian dengan
Josias Anugrah, ia melihat bahwa terdapat nama Terdakwa Jaya Wardana
yang sudah ditandatangani.
Alat bukti dan barang bukti:
- Call data record antara Josias Anugrah dengan Terdakwa Jaya Wardana
- Lembar perjanjian antara Made Senon dengan Josias Anugrah

b. Saksi Gung Satria


PENASIHAT HUKUM:
Saksi menerangkan bahwa atasan dia adalah Josias Anugrah dan yang
menempatkan dia beserta 8 manager cabang lainnya adalah Josias Anugrah
sendiri. Saksi juga mengaku bahwa ia hanya sekadar mengatur pengiriman yang
sampai dari gudang perusahaan dan tidak tahu menahu tentang kandungan liquid
yang dijual.

PENUNTUT UMUM:
Saksi menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana pernah
mengirimkan surat kepada seluruh manager cabang untuk tetap melanjutkan
penjualan liquid rasa baru.
Alat bukti dan barang bukti:
- Surat dari Direksi PT CSY kepada manager penjualan cabang

c. Saksi pemegang saham


PENASIHAT HUKUM
Saksi ini menerangkan bahwa terkait uang yang dipakai dalam membeli 9
(Sembilan) rumah toko dan sebuah lahan seluas 200ha bukan menggunakan uang
hasil keuntungan dari penjualan liquid. Saksi menerangkan bahwa memang salah
satu kegiatan utama usaha PT CSY adalah sebagai agen atau distributor vape dan
liquid yang berubah menjadi produsen vape dan liquid setelah RUPSLB. Namun,
PT CSY masih memiliki kegiatan usaha utama lainnya yaitu di bidang real estate.
Saksi menerangkan bahwa kegiatan usaha berupa real estate ini berjalan
beriringan dengan saat PT CSY menjadi agen atau distributor vape dan liquid.
Namun, kegiatan usaha real estate ini mengalami keuntungan yang berkali-kali
lipat lebih dari keuntungan sebagai distributor vape dan liquid. Sehingga saat
ingin melakukan ekspansi di kegiatan usaha produksi vape dan liquid, PT CSY
menggunakan keuntungan dari usaha real estate tersebut untuk mendanai
ekspansi dari usaha produksi vape dan liquid. Keuntungan dari hasil usaha real
estate tersebut juga digunakan untuk membeli butik mewah di Swiss untuk
memperluas kegiatan usaha PT CSY. Saksi menerangkan bahwa fungsi dasar dari
harta kekayaan ini berfungsi untuk mendanai bidang usaha yang lain secara penuh
sesuai dengan AD/ART.
Alat bukti dan barang bukti:
- Laporan hasil keuntungan usaha real estate PT CSY
- Salinan AD/ART PT CSY

PENUNTUT UMUM:
Saksi menerangkan bahwa terdapat pemisahan harta kekayaan PT CSY
sejak berdirinya perseroan ini. Karena harta kekayaan di bidang usaha real estate
lebih besar, maka harta kekayaan ini berfungsi untuk mendanai bidang usaha yang
lain secara penuh tapi tidak boleh sampai menghabiskan harta kekayaan di bidang
usaha ini yang sesuai dengan AD/ART. Untuk harta kekayaan di bidang produksi
vape dan liquid, harta kekayaan di bidang usaha tersebut tidak pernah disentuh
karena memang harta tersebut masih jauh untuk menyamai harta kekayaan dari
bidang usaha real estate.

d. Saksi Financial Manager PT CSY


PENASIHAT HUKUM
Saksi menerangkan bahwa harta kekayaan PT CSY memang dipisah per
bidang usaha sesuai dengan AD/ART PT CSY. Sejak awal berdirinya PT CSY,
PT CSY memiliki 2 bidang usaha tetap yaitu usaha real estate dan usaha
distributor vape dan liquid yang berubah peran menjadi produsen di tahun 2018.
Untuk bidang usaha real estate, harta kekayaannya lebih banyak 600% daripada
bidang usaha vape dan liquid. Saksi menerangkan bahwa bidang usaha real estate
yang masih memperoleh keuntungan, sebanyak 20% dari total harta kekayaan di
bidang usaha real estate diarahkan untuk melakukan ekspansi di bidang usaha
produksi vape dan liquid sesuai dengan RUPS tanggal 18 April 2017. Harta
kekayaan dari bidang usaha real estate digunakan untuk membeli 9 (Sembilan)
rumah toko dan lahan seluas 200ha. Saksi menerangkan juga bahwa di dalam
hasil RUPS tersebut, disepakati pula bahwa PT CSY akan membangun sebuah
butik mewah di Swiss dengan menggunakan harta kekayaan dari bidang usaha
real estate. Sebanyak 40% dari total harta kekayaan dari bidang real estate
dikerahkan untuk membangun bisnis butik di luar negeri yang sebelumnya dibuat
akun terlebih dahulu di Swiss Purgatory Bank. Saksi menerangkan bahwa bidang
usaha real estate ini sempat mengalami perhentian sementara setelah RUPSLB
tanggal 2 Agustus 2018 karena lahan pembangunan yang kurang dan proses
administrasi yang sulit. Namun hal tersebut tidak menghilangkan penggunaan
harta kekayaan dari bidang usaha tersebut untuk membiayai Corporate Social
Responsibility yang dilakukan di daerah Uluwatu, Jimbaran.
Alat bukti dan barang bukti:
- Salinan AD/ART PT CSY
- Laporan keuangan PT CSY di RUPS tanggal 18 April 2017
- Laporan keuangan PT CSY di RUPSLB tanggal 2 Agustus 2018
- Akta pembelian 9 (Sembilan) rumah toko
- Akta pembelian lahan seluas 200ha
- Current Account of Cahaya Satya Yudistira di Swiss Purgatory Bank
- Deed of Purchase on Building di salah satu lokasi mewah di Swiss

PENUNTUT UMUM:

Saksi menerangkan bahwa banyak transaksi berskala besar yang


pendanaannya menggunakan harta kekayaan dari bidang usaha real estate.
Minimal transaksi di suatu bidang usaha PT CSY agar bisa memakai pendanaan
dari harta kekayaan bidang usaha real estate adalah Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah).

Alat bukti dan barang bukti:

- Laporan audit dari PPATK tentang akun PT CSY tahun 2018

- Keterangan Terdakwa

Terdakwa menerangkan bahwa seluruh harta kekayaan pribadinya tidak


ada yang berasal dari bidang usaha produksi vape dan liquid. Karena memang
berdasarkan AD PT CSY, harta kekayaan di bidang usaha tersebut tidak
dipergunakan apabila jumlahnya belum mencapai dari yang PT CSY inginkan.
Harta kekayaan pribadi Terdakwa kebanyakan berasal dari bidang usaha real
estate, sedangkan untuk yang lain, harta kekayaan Terdakwa yang lain berasal
dari butik mewah yang ada di Swiss. Terdakwa juga membenarkan apa yang
dikatakan oleh Financial Manager dari PT CSY bahwa memang harta kekayaan
dari bidang usaha produksi vape dan liquid tidak diganggu sama sekali.

Alat bukti dan barang bukti:


- Laporan audit dari akuntan terkait Rekening atas nama Jaya Wardana

PENUNTUT UMUM
Terdakwa menerangkan bahwa ia mengetahui bahwa ada proses produksi
untuk mencari cita rasa baru liquid, namun Terdakwa mengaku bahwa ia tidak
mengetahui bahwa di salah satu tanaman terdapat kandungan Narkotika Golongan
I. Terdakwa menerangkan bahwa ia hanya sekedar menyetujui rencana Josias
Anugrah dalam memakai tumbuhan kopi berjenis coffea robusta dan coffea
gratiae. Terdakwa menerangkan bahwa ia hanya mengetahui kalau tanaman
coffea gratiae adalah tanaman kopi dengan cita rasa dan aroma yang kuat
berdasarkan penjelasan Josias Anugrah. Terdakwa menerangkan bahwa ia
menjelaskan kepada para pemegang saham tentang jenis tanaman yang dipakai
untuk meningkatkan grafik penjualan PT CSY. Namun dikarenakan tanaman
coffea gratiae ini merupakan jenis tanaman baru dan informasi tanaman tersebut
hanya sebatas pada cita rasa dan aroma yang kuat, maka demi meningkatkan
grafik penjualan PT, Terdakwa memutuskan tidak memasukkan tanaman tersebut
dalam laporan RUPSLB dan menyetujui rencana Josias Anugrah untuk
melanjutkan proses produksi. Terdakwa menerangkan bahwa ia sebenarnya tahu
konsekuensi dari mengambil tindakan di luar maksud dan tujuan kegiatan usaha
PT CSY yang sudah ditentukan dalam AD.
Terdakwa menerangkan bahwa ia menyetujui tentang pembelian 9
(Sembilan) unit rumah toko dan lahan seluas 200ha. Terdakwa menerangkan
bahwa ia memang masih berkoordinasi dengan Josias Anugrah setelah pembelian
tersebut.

PENUNTUT UMUM memeriksa kembali Saksi mahkota Josias Anugrah

Saksi menerangkan bahwa ia meminta persetujuan Terdakwa Jaya


Wardana untuk memperbarui mesin asembly di tempat produksi vape karena
sudah lama tidak terpakai. Namun Terdakwa Jaya Wardana
mempertimbangkan menggunakan harta kekayaan bidang usaha real estate karena
nanti ditakutkan tumpeng tindih dan terdeteksi ada transaksi di bawah
Rp50.000.000,00. Saksi menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana
menyuruh untuk memakai harta kekayaan produksi vape dan liquid untuk
memperbarui mesin tersebut. Terdakwa Jaya Wardana menyuruh saksi untuk
melakukan transfer silang. Saksi menerangkan bahwa Terdakwa Jaya Wardana
memberikan kartu rekening bidang usaha produksi vape dan liquid. Saksi
mentransfer uang tersebut ke rekening saksi dan saksi langsung mentransfer ke
rekening harta kekayaan tersebut. Nantinya uang saksi yang sudah ditransfer
diganti oleh uang dari Terdakwa Jaya Wardana sendiri.

Alat bukti dan barang bukti:


- Laporan Terdakwa Jaya Wardana dalam RUPSLB
- Laporan Josias Anugrah ke Direksi PT CSY
- AD/ART PT CSY
- Rekening Koran atas nama Josias Anugrah periode Mei 2017
- Rekening Koran atas nama Jaya Wardana periode Mei 2017
- Rekening Koran atas nama PT CSY periode Mei 2017
- Rekaman CCTV di dalam Ruangan Terdakwa Jaya Wardana.

PENASIHAT HUKUM:

Terdakwa menerangkan bahwa Josias Anugrah-lah yang merencanakan,


mengusulkan, serta melakukan seluruh produksi dari tanaman coffea gratiae.
Terdakwa menerangkan bahwa ia pernah dikontak anak buah Josias Anugrah
yaitu Andi Darma dan Yoga Praharja untuk memberi laporan tentang proses
produksi tersebut. Terdakwa juga menerangkan bahwa Andi Darma dan Yoga
Praharja memang bekerja di bawah perintah langsung dari Josias Anugrah.
Terdakwa juga menyebutkan bahwa Josias Anugrah memang ingin untuk
melanjutkan produksi, sehingga saat Dewan Komisaris pergi meninggalkan lokasi
produksi, ia mengizinkan Josias Anugrah untuk melanjutkan proses produksinya.

Terdakwa menerangkan bahwa ide untuk memperbarui mesin assembly


tersebut merupakan ide Josias Anugrah. Dan hal tersebut dilakukan untuk
meningkatkan proses produksi vape serta meningkatkan keuntungan PT CSY.

Anda mungkin juga menyukai