Fakta Yang Terungkap Dipersidangan..... - 1
Fakta Yang Terungkap Dipersidangan..... - 1
A. KETERANGAN SAKSI
1. Indah Maharani, lahir di Bogor, umur 42 tahun/tanggal 7 Oktober 1967, jenis kelamin
Perempuam , kebangsaan Indonesia, alamat Jalan Pangeran Sogiri No. 374 RT.004
RW.002 Kel.Tanah Baru Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Agama Islam,
Bahwa benar Saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
Bahwa benar Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik KPK dan membenarkan
Terdakwa ada pada saat Saksi menjabat sebagai Ketua yaitu Terdakwa selaku
Bantuan Likuiditas dari Bank Indonesia Tahun 1998 atas Nama Terdakwa SILWA
MARTIANNA
Bahwa Saksi menerangkan mulai menjadi ketua Koperasi Maju Tunas Jaya sejak
tahun 1992 namun Saksi berpartisipasi dalam kegiatan petani plasma ini pada
tahun 1998, Kerjasama ini adalah kali pertama saksi terhubung dalam suatu
kerjasama antara perusahaan dengan petani plasma kelapa sawit dalam program
mengajukan kredit.
Bahwa Saksi menerangkan Sebagai ketua Koperasi, saksi bertanggung jawab atas
aliran dana dari perusahaan penjamin hutang kepada bank, mulai dari kesepakatan
awal oleh para pihak sampai pelunasan utang dan juga saksi bertanggung jawab
atas proyeksi dana pekerja yang disediakan oleh PT.Dwi Nola Adhiyaksa kepada
petani plasma.
Bahwa Saksi membenarkan Dana yang diberi PT Dwi Nola Adhiyaksa sesuai.
Bahwa Saksi menerangkan kondisi hasil panen petani plasma tidak sesuai dengan
hasil minimal yang telah ditentukan oleh PT.Dwi Nola Adhiyaksa juga TBS
(Tandan Buah Segar ) yang ditentukan oleh pabrik ataupun loading ram padahal
telah ada patokan harga dari pemerintah yang mengakibatkan fluktuasi harga
Saksi juga sudah memberikan laporan tentang kondisinya ke PT. Dwi Nola
Adhiyaksa . Untuk dapat membayar cicilan pinjaman Bank, petani plasma harus
yang belum dibayarkan petani plasma pada saat itu. Namun hutang seluruhnya
telah dilunasi oleh para petani plasma pak pada tanggal 20 November 2003.
Dengan alasan kondisi hasil panen Bahwa Saksi mengetahui kalau PT.Dwi Nola
Adhiyaksa akan mengajukan kredit ke Bank Muttaqin Hasan. Karena saksi ada
pengendali) Di Bank Muttaqin Hasan dan juga pemilik dari PT.Dwi Nola
Adhiyaksa sekaligus Komisaris utama di PT.Dwi Nola Adhiyaksa karena pada saat
berbincang mengenai kesepakatan terkait jumlah yang akan di ajukan kredit , Faiz
yang merupakan terdakwa. Yang saksi ketahui tentang nya adalah bahwa ia
adalah orang yang memiliki kendali atas bank dan juga Komisaris utama di PT.Dwi
Nola Adhiyaksa akan memberikan kredit kepada para petani plasma kelapa sawit
ini juga.
Bahwa Saksi mengetahui Pada Saat menjadikan PT. Dwi Nola Adhiyaksa sebagai
Hasan karena Bank Muttaqin Hasan merupakan salah satu Bank yang dipercaya
mengetahuinya.
Bahwa Saksi menerangkan tidak mengetahi, kalau misalnya PT.Dwi Nola
Bahwa saksi menerangkan Terkait laporan PT.Dwi Nola Adhiyaksa Pihak saksi
tidak tahu-menahu . karena dalam kesepakatan yang dihadiri oleh saksi, Direktur
utama PT.Dwi Nola Adhiyaksa dan perwakilan dari para petani plasma pada
Bahwa saksi memahami isi perjanjian yang saudari tanda tangani dengan PT.Dwi
Bahwa saksi menerangkan tidak ada mengatakan kalau Pihak petani plasma
mendapatkan fasilitas yang berupa bibit sawit Terkait itu saksi menganggap
2. Frans Nasution, lahir di Medan, umur 48 tahun/tanggal 9 Agustus 1961, jenis kelamin
Kacang .kec.Tanah Abang, Jakarta Pusat, agama Kristen Protestan, pekerjaan Pegawai
Bahwa Saksi telah berjanji memberikan keterangan dengan sebenarnya dan tak
Bahwa Saksi mengetahui sedang diperiksa dan dimintai keterangan sebagai Saksi
Likuiditas dari Bank Indonesia Tahun 1998 atas Nama Terdakwa SILWA MARTIANNA
Bahwa Saksi merupakan Mantan Ketua BPPN yang diangkat menjadi Ketua
BPPN berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 78/S Tahun
2000 dan menjadi Ketua BPPN sejak periode Maret 2000-Mei 2003
seluas-luasnya atas suatu hak kekayaan milik Bank yang berada pada
- Meminta kepada pemegang saham yang terbukti ikut serta baik secara
Muttaqin Hasan dengan pihak BPPN yaitu terkait pengembalian aset Bank
Dua Ratus Lima Puluh Miliyar Rupiah) dan aset pemegang saham dengan
Miliar Rupiah) kepada perusahaan yang dibentuk oleh BPPN untuk melakukan
Bahwa Saksi mengetahui terdapat kredit macet pada aset Bank Muttaqin Hasan
Ratus Lima Puluh Miliar Rupiah). Adapun aset yang disusun ialah :
Triliun Rupiah).
Publik maupun Legal Due Diligence (LDD) oleh Lembaga Bantuan Hukum,
ternyata masih ada aset Bank Muttaqin Hasan yang masih belum
perkebunan sawit yang dijaminkan oleh PT. Dwi Nola Adhiyaksa yakni
sebesar Rp.7.200.000.000.000.00,- (Tujuh Triliun Dua Ratus Miliar Rupiah).
Itulah aset macet terhadap piutang Bank Muttaqin Hasan kepada petani
Bahwa Saksi membenarkan pada tanggal 6 maret 2000 ada melakukan pertemuan
dengan pihak Bank Muttaqin Hasan dan pihak Silwa Martianna dikantor BPPN
Bahwa Saksi menerangkan yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah saksi
sendiri, fatur akbar panjaitan selaku wakil BPPN, Nouval Abednego selaku
Direktur utama Bank Muttaqin Hasan , dan Renita Mutiara selaku kuasa hukum
plasma perkebunan sawit yang dijamin oleh PT. Dwi Nola Adhiyaksa
(Empat Triliun Tiga Ratus Miliar Rupiah) ditagihkan kepada pihak Terdakwa.
(BPPN).
Bahwa Terdakwa menerangkan Terdakwa melalui kuasa hukumnya yaitu Renita
evaluasi terhadap aset piutang petani plasma perkebunan sawit pada aset Bank
untuk mengevaluasi aset piutang Bank Muttaqin Hasan petani plasma perkebunan
sawit dari aspek hukum dan menginstruksikan Divisi Aset Manajemen Investasi
yang diwakili oleh Michael Reynald untuk mengevaluasi aset piutang Bank
Triliun Dua Ratus Miliar Rupiah), dan juga Terdakwa memberikan keterangan
yang tidak benar atau dengan istilah perjanjian melanggar representation and
plasma perkebunan sawit, pihak dari Bank Muttaqin Hasan meminta untuk
bertemu kepada saksi dan juga Agata Nanda yang merupakan Ketua Komite
Bahwa Saksi menerangkan saksi dan Agata Nanda dijanjikan sejumlah uang
Indonesia di Jalan M.H. Thamrin No.01, Jakarta Pusat, DKI Jakarta sekitar
Nanda
Rupiah) agar menerbitkan Surat Keterangan Lunas (SKL) untuk Bank Muttaqin
Hasan tanpa melakukan proses Financial Due Diligence (FDD) danLegal Due
Dilligence (LDD) serta menghapus piutang Bank Muttaqin Hasan kepada petani
plasma perkebunan sawit senilai Rp.3.400.000.000.000.00,- (Satu Triliun Empat
Koperasi petani plasma perkebunan sawit para petani telah membayar hutang
Bahwa saksi menerangkan saksi tidak tahu kalau data aset Bank Muttaqin Hasan
dan mengenai piutang Bank Muttaqin Hasan kepada petani plasma perkebunan
kemana
Nanda
Bahwa Saksi menerangkan Terdakwa tidak ada ditempat kejadian pada saat itu
dan Legal Due Diligence (LDD) pada masa Meiva Petricia, akan tetapi terdapat
dianggap sebagai kredit lancar oleh pihak Bank Muttaqin Hasan, sehingga
pelaksanaan Financial Due Diligence (FDD) dan Legal Due Diligence (LDD)
belum terselesaikan
Bahwa Saksi menerangkan Karena pada saat dilakukannya Financial Due
Diligence (FDD) dan Legal Due Diligence (LDD) terhadap hasil presentasi aset
Bank Muttaqin Hasan yang dilakukan pada pada masa Meiva Patricia sebagai
3. Nouval Abednego, lahir di Jakarta, umur 47 tahun/tanggal 10 Juni 1962, jenis kelamin
Laki-laki, kebangsaan Indonesia, alamat Jalan Tulip Garden Mega Residence Pudak
Bahwa Saksi telah berjanji memberikan keterangan dengan sebenarnya dan tak
Bahwa benar Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik KPK dan membenarkan
Bahwa Saksi mengetahui sedang diperiksa dan dimintai keterangan sebagai Saksi
Likuiditas dari Bank Indonesia Tahun 1998 atas Nama Terdakwa SILWA MARTIANNA
Bahwa Saksi merupakan Direktur Utama PT. Bank Muttaqin Hasan dimana pada
Hasan.
Bahwa Saksi menerangkan Adanya surat teguran pada oktober tahun 1999 pihak
Muttaqin Hasan sebagai Bank dalam Penyehatan (BDP) dan diserahkan dibawah
penyehatan tatapi Bank Muttaqin tidak kunjung membaik dimana pada saat itu
modal yang sudah negatif dan Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mengalami
penurunan hingga kurang dari negatif 25%. Sehingga ahkirnya Bank Muttaqin
Bahwa saksi menerangkan bahwa ketika Bank Muttaqin hasan dinyatakan Beku
Operasi , saksi tetap terikat oleh terdakwa karena saksi ditunjuk sebagai Direktur
dari salah satu perusahaan yaitu PT Griya Adam Malik dan terdakwa juga
negeri dan dari awal saksi yang mengetahui semua kondisi dan Problem bank
melakukan negosiasi terhadap PKPS dengan ketua BPPN yang baru yaitu Frans
Nasution Ketua KKSK dan juga juga perwakilan oleh terdakwa yaitu Renita
Mutiara yang adalah Mantan Kuasa Hukum terdakwa. Kesepakatan yang dicapai
aset kredit macet tersebut dengan terbitnya juga surat keputusan KKSK. Namun
disebabkan oleh tidak adanya jalan tengah yang bisa disepakati oleh kedua pihak.
restrukturisasi terhambat.
Bahwa Saksi menerangkan yang saksi ketahui alasan mengapa terdakwa berada
diluar negeri karena perluasan bisnis dan relasi,dan juga melakukan upaya
Bahwa saksi menerangkan saksi diminta secara langsung oleh terdakwa untuk
Bahwa saksi menerangkan terkait survey yang diajukan peminjam, itu dilakukan
sesuai prosedur yang berjalan oleh divisi terkait. Tetapi yang menjadi masalah
adalah approval oleh bank terhadap kredit tersebut. Dan disitulah terdakwa
menginstruksikan saksi
Bahwa saksi menerangkan yang meminta tolong kepada pihak BPPN dan KKSK
untuk penerbitan SKL Bank Muttaqin hasan adalah saksi sendiri karena saksi
tidak mengatakan atau mengaitkan itu terdakwa, karena itu merupakan keinginan
terdakwa. Saksi sendiri menjadi orang yang berada di depan dan berinteraksi
dengan semua pihak yang berkaitan. Sementara uang yang digunakan untuk
memberi kepada kedua pihak adalah berasal dari siagian group, dan yang
memerintahkan surya arief untuk mengeluarkan uang tersebut tiada lain adalah
saksi untuk menerima uang dr PT siagian Grup untuk dialokasikan kepada pihak
BPPN dan KKSK untuk tujuan penerbitan SKL, tatapi menegenai BAP Surya
Bahwa saksi menerangkan bahwa semua yang dilakukan saksi untuk menipulasi
aset terkait PKPS hingga penerbitan SKL terhadap Bank Muttaqin Hasan adalah
Bahwa saksi menerangkan tekanan yang diberikan terdakwa antara lain karir
saksi, terhadap posisi saksi dan juga tekanan emosional yang diciptakan terdakwa
4. Achmad achmad haqqi, lahir di Bekasi, umur 54 tahun/tanggal 17 Mei 1955, jenis
Bahwa benar Saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
Bahwa benar Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik KPK dan membenarkan
Gabriel yang mana pada saat itu terdakwa tengah mencari seorang Financial
Bahwa Saksi menerangkan Berdasarkan data dan laporan yang juga saksi susun,
kondisi financial dari Terdakwa tidak ada perubahan signifikan baik dalam
kenaikan maupun penurunan, hanya berpola stagnan dan pasti hanya saja sedikit
turun tetapi turun yang wajar saat Bank Muttaqin Hasan dinyatakan Bank Beku
Operasi (BBO) oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dan juga
sekali, dan biasanya semua yang di tinjau oleh terdakwa tidak jauh jauh dari
tujuan keuangan nya, tentang apa saja yang harus dilakukan untuk selalu stabil
tergolong pengusaha yang financial nya tetap stabil karena banyak memilki
asset yang menghasilkan.
Bahwa saksi menerangkan Bank Muttaiqn Hasan adalah Bank yang didirikan
oleh terdakwa bersama dengan Nouval Abednego pada tahun 1987 dengan
utama. PT bank muttaqin hasan tidak tergabung dengan grup perusahaan yang
Bahwa Saksi mengetahui tentang Bank Muttaqin Hasan adalah Bank yang
didirikan oleh Terdakwa bersama dengan Noval Abednego pada tahun 1987
dengan grup perusahaan yang dibuat oleh Terdakwa. Saksi tidak tahu
terdakwa. Jadi saksi tidak ada ikut campur tangan dalam hal keuangan Bank
karena saksi juga yakin di tiap tiap perusahaan ada divisi khusus yang
tidak berkenan hadir. Beliau berkata bahwa ada urusan bisnis di Singapura
yang diidap. Dan untuk Presentasi saksi diberikan semua materinya oleh
tidak ada mencari tahu pak, karena bukan merupakan tanggung jawab saksi
Bahwa Saksi menerangkan tidak ada urgensi lain , saksi hanya sebatas
Presentasi tersebut saksi tidak ada mengurus lagi persoalan tentang Bank
karena upaya Financial Due Diligence (FDD) dan Legal Due Diligence
masa itu.
melakukan presentasi aset pada tanggal 9 Januari 2000, dan pada saat
kepada saksi
antara semua pihak yang berkaitan dan jika pun Terdakwa sendirinya tidak
Abednego yang melawan hukum tetapi menurut saksi Terdakwa tidak perlu
sejalan dengan hukum yang ada. Menurut dugaan saksi, Nouval Abednego
Yang dimana karena saksi memiliki tanggung jawab terkait internal dan
eksternal bank maka dari itu mungkin Terdakwa merasa terbebani akan
Bahwa Saksi menerangkan saksi presentasikan murni dari apa yang saksi
terima dari departemen General Affair Bank Muttaqin Hasan, tidak ada saksi
ubah dan saksi tambah tambahkan. Karena setelah saksi presentasi dan
lebih lanjut terkait hal itu karena memang yang disusun itu yang saksi
bawakan
saksi, walaupun merupakan bidang saksi dalam hal financial dan manajemen
aset tetapi saksi merasa itu bukan tanggung jawab dan urusan saksi akan hal
itu. Maka dari itu saksi hanya melakukan apa yang diinstruksikan dan juga
tiga perusahaan yang tergabung dalam satu kelompok usaha yaitu siagian
bidang yang berbeda beda yakni PT Griya Adam Malik bergerak di bidang
Real Estate, PT Raja Prabowo bergerak di bidang Bio diesel dan PT Aran
tersebut telah menetapkan adanya kerugian keuangan Negara tetapi kan belum
Terdakwa adalah seorang yang berlimpah harta mulai dari kakek terdakwa.
Dilihat dari profil terdakwa juga sudah kita simpulkan bahwasanya
dalam jumlah besar. Karena setiap orang pun tidak akan ragu terhadap hal
tersebut dengan melihat aset aset terdakwa yang berlimpah. Dalam laporan
perusahaan terdakwa.
yang pendapatan nya kadang di luar apa yang di rancangkan. Saksi bukan
Bahwa Saksi menerangkan Terkait pemberian uang oleh pihak Bank Muttaqin
Hasan, tidak mungkin Terdakwa yang melakukannya Karena pada saat itu
Terdakwa sedang berada di luar Negeri dalam rangka perluasan bisnis dan
tetap mengikuti prosedur yang ada. Tapi kembali ke poin pernyataan sakis
berkompeten akan hal terkait. Dan pada situasi ini terdakwa percaya bahwa
Nouval Abednego adalah orang yang paling berkompeten dan juga memiliki
tanggung jawab untuk penyelsaian masalah bank ini. Nouval Abednego juga
tidak didasari bukti dalam pernyataan nya, bisa saja beliau hanya menuduhkan
menahu karena saksi udah tidak terikat hubungan kerja dengan Terdakwa
5. Surya Arief, lahir diYogyakarta, umur 53 tahun/tanggal 3 Juli 1956, jenis kelamin Laki-
laki, kebangsaan Indonesia, alamat Jalan Raya Bogor Km 21 no.17 Kramat Jati Kota
Jakarta Timur, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta (Direktur Utama PT. Siagian Grup)
Pendidikan Strata 2
Bahwa benar Saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
Bahwa benar Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik KPK dan membenarkan
Terdakwa ada pada saat Saksi menjabat sebagai Direktur Utama PT Siagian
Adam Malik di bidang Real Estate, PT.Raja Prabowo dibidang Biodiesel, dan
Bantuan Likuiditas dari Bank Indonesia Tahun 1998 atas Nama Terdakwa SILWA
MARTIANNA
Bahwa Saksi menerangkan pada tahun 1997 Saksi diangkat menjadi Direktur
ialah:
bagian;
Bahwa Saksi menerangkan pada tahun 1998 kondisi dari PT. Siagian Grup
kredit dari Bank Muttaaqin Hasan secara perlahan PT. Siagian Grup mulai
membaik.
Bahwa Saksi menerangkan jumlah bantuan kredit yang diberikan oleh Bank
Muttaqin Hasan sesuai dengan Permohonan yang diajukan yaitu sebesar Rp.
Utama dari Bank Muttaqin Hassan dan hubungan saksi dengan Nouval
Terdakwa.
Abednego pada tanggal 25 Mei 2003 dikantor PT. Siagian Grup yang mana dalam
(Sepuluh Miliar Rupiah) sudah terlampir pada laporan keuangan. Pemberian dana
bekerja di PT. Siagian Grup, terdakwa adalah seseorang yang sangat baik dan
(Sepuluh Miliar Rupiah) kepada Nouval Abednego yang dimana uangnya itu
Keuangan (KKSK).
6. Julia Ningsih , lahir di Bogor , umur 42 tahun/tanggal 13 April 1967, jenis kelamin
Perempuan, kebangsaan Indonesia, alamat Jalan H.Ir.Juanda III No.9 Kebon Kelapa,Kec.
Gambir Jakarta Pusat, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta (Sekretaris Silwa) Pendidikan
Strata 2
Bahwa benar Saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
Bahwa benar Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik KPK dan membenarkan
Bahwa Saksi mengetahui Yang saksi ketahui, Terdakwa tidak ada campur
tangan dalam hal ini. Beliau memang mengusulkan kepada Faiz Napitupulu
mengetahuinya
Operasi (BBO). Terkait PKPS tersebut yang saksi tahu bahwa Saksi
dijaminkan oleh PT Dwinola Adhiyaksa. Tetapi, akan hal itu ternyata tidak
seluruh kewajibannya.
Bahwa Saksi menerangkan Financial Due Diligence (FDD) dan Legal Due
Diligence (FDD) dan Legal Due Diligence (LDD). Jadi jika tidak
dilakukan Financial Due Diligence (FDD) dan Legal Due Diligence (LDD)
Bahwa Saksi menerangkan Terdakwa tidak akan melakukan hal seperti itu
seorang wanita karir yang sukses. Kekayaan nya bahkan sangat banyak,
melebihi uang yang dituduh kan kepada terdakwa. Terdakwa pemilik dari
dan pemilik Siagian grup yang memiliki 3 anak perusahaan seperti PT.
Griya .Adam Malik, PT. Raja Prabowo dan PT. Aran Jaya dan ketiganya
adalah perusahaan yang besar. Terdakwa juga sangat baik kepada saksi dan
untuk Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan petani dan itu senilai dengan apa
yang telah di proyeksikan.
mengembangkan bisnisnya lebih luas dan yang mengajukan kredit itu bukan
grup
Bahwa Saksi menerangkan yang menjadi Direktur utama Siagian grup itu
yang diberikan Surya Arief. Kalau menurut terdakwa usulan Surya Arief
melalui rapat direksi. Lagipula Aset yang diajukan kredit dari Siagian grup
sudah dikembalikan kepada BPPN pada saat Bank Muttaqin Hasan sudah
Bahwa Saksi menerangkan tidak merasa curiga akan pengajuan kredit yang
dilakukan PT Siagian grup dan PT. Dwi Nola Adhiyaksa pada Bank Muttaqin
lunas saksi tidak tahu terkait hal itu, tetapi seperti penyataan saksi sebelumnya
hal tersebut bisa saja hanya akal akalan dari Nouval Abednego.
saksi.
Bahwa Saksi menerangkan terdakwa melakukan perluasan terhadap bisnisnya.
B. KETERANGAN AHLI
19 April 1959 , Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Alamat Jalan Rawa Tengah
berikut:
Bahwa benar Ahli diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Bahwa Ahli membenarkan dirinya mendapat surat tugas untuk menjadi ahli
Bahwa Ahli menjelaskan tentang riwayat pekerjaan ahli sampai dengan saat
1990-1995.
Tahun 1995-2000.
Yang Mulia.
Hasan pada tahun 2003. Lalu Mengenai Lingkup itu adalah proses
kerugian Negara yang timbul akibat adanya penyimpangan oleh pihak tekait
proses penerbitan SKL kepada Terdakwa pada tahun 2003, berdasarkan bukti-
dengan kriteria, dan juga menentukan bukti yang disampaikan penyidik secara
objektif dan independen.
Tahapan Pelaksanan:
Pelaporan
2. Finalisasi LHP.
pada MSAA dan Ahli juga menemukan bahwasanya pada aset piutang Bank
Muttaqin Hasan terhadap petani plasma perkebunan sawit yang dijaminkan oleh
dua ratus miliar rupiah ) dinyatakan kredit lancar padahal kredit tersebut
menyatakan piutang Bank Muttaqin Hasan kepada petani plasma sebesar Rp. 2,8
triliun sebagai aset lancar pada perhitungan JKPS sesuai perjanjian MSAA,
sesungguhnya bahwa piutang kepada petani plasma merupakan aset bank yang
Alias ANNA masih memiliki kewajiban tambahan selain JKPS yang telah
Terdakwa diduga memberi imbalan kepada ketua BPPN dan ketua KKSK agar
diterbitkannya SKL tanpa dilakukannya FDD dan LDD. Dan pada faktanya,
tidak dilakukannya FDD dan LDD sehingga masih ada aset yang belum
Negara.
Bahwa Ahli menjelaskan Metode yang digunakan adalah metode Net loss yaitu
Yang pertama, total loss adjusted yaitu seluruh aset yang tidak bias direcovery
Total loss itu adalah seluruh pengeluaran atau penerimaan atau aset yang tidak
Net loss adalah seluruh pengeluaran atau penerimaan atau aset yang tidak bisa
angka yang dipresentasikan dalam MSAA sebagai estimated market value dengan
dan bila dibaca di disclosure schedule dalam kewajiban JKPS maka jumlahnya
sama dengan book value dari kewajiban tersebut. Dengan adanya penyimpangan-
penyimpangan tersebut, maka secara riil berapa yang telah diterima oleh Negara
adalah Rp.2,9 triliun sehingga kerugian Negara jumlahnya adalah sebesar Rp.4,3
triliun.
tindak pidana korupsi, dikatakan bahwa Keuangan negara yang dimaksud adalah
seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak
dipisahkan, termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak
sedangkan caranya melalui sebuah sistem, ketika berkait dengan masalah moneter
akan tetapi tetap dalam kendali Negara karena yang bertanggungjawab terhadap
masalah di Negara sebenarnya adalah Negara. Oleh karena itu pada intinya uang
lain dan atas piutang itu Negara mempunyai hak untuk menarik kembalI uang itu
Bahwa Ahli menjelaskan terkait dengan dokumen yang menyatakan lunas maka
sebenarnya dokumen tersebut adalah ujung dari sebuah proses, untuk bisa
dinyatakan selesai atau lunas piutangnya maka harus ada prosedur atau
persyaratan yang harus dilalui, jika dalam peristiwa tersebut ada perbuatan
melawan hukum maka bisa menjadi kerugian negara karena kerugian negara
dahulu tetapi jika terkait suap, paksaan dan tipuan ysng mengakibatkan kerugian
Bahwa Ahli menjelaskan Terkait menentukan ada atau tidaknya tindak pidana, itu
keuangan entitas yang baru pertama kali diperiksa. Hal ini dilakukan karena
unsur-unsur terjadinya kecurangan (fraud) atas kasus tindak pidana korupsi. Oleh
pemeriksaan lebih lanjut dikarenakan nilai materialitas yang tinggi tersebut. Dari
penilaian aspek kualitiatif, pemeriksa mencari alasan atau motif mengapa salah
saji dapat terjadi. Unsur-unsur tindak pidana korupsi digunakan untuk memeriksa
adanya unsur-unsur tindak pidana korupsi tersebut maka BPK dapat melakukan
pemeriksaan selanjutnya.
Dan apabila dalam suatu pemeriksaan ditemukan adanya indikasi kerugian negara
dan memiliki unsur pidana, maka BPK kemudian wajib melaporkan kepada pihak
yang berwenang. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 15 Tahun 2006
ditemukan unsur pidana, BPK melaporkan hal tersebut kepada instansi yang
Februari 1963, Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Alamat Jalan Kramat Raya No.
13 Kenari, Kec. Senen ,Kota Jakarta Pusat ,Pekerjaan Dosen (Ahli PPATK), Strata 3
berikut:
Bahwa benar Ahli diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
benar.
Bahwa Ahli membenarkan dirinya mendapat surat tugas untuk menjadi ahli
uang
Bahwa Ahli menjelaskan tentang riwayat pekerjaan ahli sampai dengan saat
Bahwa Ahli menjelaskan diutus oleh Ketua PPATK sesuai Surat Perintah
Tugas untuk memberi keterangan sebagai ahli pada persidangan ini. Dengan
kedudukan ahli sebagai pegawai pada Direktor Hukum Pusat Pelaporan dan
PPATK dapat:
- meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait
undangan;
tindak pidana;
- meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang
dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian
Uang;
Bahwa Ahli menjelaskan Merujuk pada pasal 13 ayat 1 Undang undang No. 25
Tahun 2003 tentang perubahan atas undang undang nomor 15 tahun 2002 tentang
tindak pidana pencucian uang, penyedia jasa keuangan wajib melaporkan kepada
- Tansaksi Mencurigakan
- Transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai dalam jumlah kumulatif sebesar
Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) atau lebih atau mata uang asing yang
nilainya setara baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali
pengertiannya, merujuk pada Pasal 1 Angka 7 undang undang No. 25 Tahun 2003
menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.
Bahwa Ahli menjelaskan PPATK pada awalnya akan menerima laporan dari
Pihak pelapor berupa penyedia jasa keuangan yang menurut definisinya pada
yaitu setiap orang yang menyediakan jasa di bidang keuangan atau jasa lainnya
yang terkait dengan keuangan termasuk tapi tidak terbatas pada bank, lembaga
peusahaan asuransi dan kantor pos. setelah adanya laporan dari pihak pelapor,
laporan dari pihak pelapor tadi. Setelah proses tersebut, PPATK akan
penyidik untuk ditindaklanjuti. Karena tidak semua LHA yang di susun oleh
dan penuntut umum dengan informasi dan analisis yang dimiliki PPATK.
Analisis yang dibuat oleh PPATK adalah awalnya bentuk laporan Penyedia
menyusun yang namanya produk utama dari PPATK ini sendiri yaitu Laporan
Hasil Analisis. Pada dasarnya Laporan Hasil Analisis ini merupakan informasi
intelijen yang bersifat sangat rahasia. Laporan Hasil Analisis ini merupakan
temuan awal yang menjadi acuan bagi penyidik untuk mencari bukti bukti
yang dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah menurut KUHAP seperti
contohnya Rekening Koran, Mutasi bank dan lain sebagainya. Secara yuridis
LHA PPATK bukanlah alat bukti akan tetapi dapat dijadikan acuan sebagai
titik terang pada suatu perkara. LHA bukan merupakan alat bukti oleh karena
prinsip kerahasiannya tersebut yang secara tegas diatur dalam pasal 10A
Undang Undang No. 25 tahun 2003 tentang perubahan atas undang undang
tahun 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Bahwa Ahli menjelaskan terkait kasus Tindak Pidana Korupsi yang didugakan
KPK selaku penyidik dalam kasus ini yang juga meminta bantuan kepada
singapura pada bulan Juni tahun 1999 sebesar SGD 210.500.000 (dua ratus
sepuluh juta lima ratus ribu dolar singapura) yang setelah dirupiahkan menurut
2.000.000.000.000 (dua triliun rupiah). selanjutnya pada tahun yang sama juga
yang satu ke perusahaan terdakwa yang lainnya dengan jumlah total sebesar
Rp 800.000.000.000 (delapan ratus miliar rupiah). Lebih lanjut lagi pada tahun
yang sama, ditemukan aliran dana dari perusahaan perusahaan terdakwa masuk
dimana pada masa itu bahkan PBI tentang kewajiban pelaporan transaksi
maupun instansi PPATK dan Undang Undang Tindak Pidana Pencucian Uang
belum di lahirkan, sehingga belum ada payung hukum yang mengatur terkait
dalam Undang Undang Tindak Pidana Pencucian Uang. Seperti yang kita
ketahui bersama, Undang Undang Tindak Pidana Pencucian Uang pertama kali
di undangkan pada tahun 2002. Dan patut kita ketahui mengenai asas retroaktif
atau berlaku surut tidak dapat berlaku bagi Undang Undang ini karena bukan
transaksi yang wajib dilaporkan oleh penyedia jasa keuangan, dan sebagainya,
kala itu belum ada peraturan dan intansi yang mengatur akan hal itu sehingga
lakukan. Namun sekarang dengan terbit nya undang undang TPPU yang
LHA PPATK terdiri dari faktor yuridis dan faktor non-yuridis. Faktor yuridis
yaitu :
proses penyidikan.
No. 8 tahun 2010, tugas dan fungsi PPATK merujuk pada UU No. 25 tahun
2003 yang mana pada undang undang tersebut dalam melaksanakan fungsinya
PPATK bertugas :
Undang-Undang ini.
Yang mana jika dicermati pada huruf a pasal tersebut PPATK belum
seperti pada UU No. 8 tahun 2010. Sifat PPATK pada masa itu hanya
dalam The Egmont Group yang mana Pusat Pelaporan dan Analisis
Prevention of the Money Loundring (AMPL) sebagai FIU dari negara Serbia
dapat dilakukan dalam hal penelusuran terkait transaksi illegal adalah dengan
yang dilakukan oleh pihak pelapor. Peluang adanya ketidakjelasan data oleh
PPATK itu bisa saja terjadi tetapi jika penyidik sudah menindaklanjuti akan
LHA tersebut maka artinya tidak ada ketidakjelasan data pada LHA yang
disusun oleh PPATK. Pada kasus yang menyangkut terdakwa ini bahkan
apa? Artinya sudah valid data yang diberikan kepada penyidik tersebut. bahkan
pula informasi itu bukan berasal dari database PPATK saja melainkan dari
FIU Negara lain juga. Artinya juga, data yang kita berikan pada penyidik itu
3. Dr. Annisa Ahyana ,S.H., M.H., lahir di Jakarta, umur 55 tahun/tanggal lahir 10
Juni 1954 , Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Alamat Jalan Wijaya Kusuma III
berikut:
Bahwa benar Ahli diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Bahwa Ahli membenarkan dirinya mendapat surat tugas untuk menjadi ahli
Bahwa Ahli menjelaskan tentang riwayat pekerjaan ahli sampai dengan saat
(MSAA) adalah sebuah perjanjian yang ditanda tangani oleh pemegang saham
Saham Pengendali Bank yang masih memiliki aset yang cukup untuk
Bahwa Ahli menjelaskan tentang perbedaan antara MSAA dan MRNIA adalah
berlangsung melalui akuisisi aset oleh BPPN atau lewat pihak yang ditunjuknya.
MSAA diberlakukan terhadap Pemegang Saham Pengendali bank yang masih
BPPN, dengan cara penyerahan aset, yang berlaku bagi Pemegang Saham
terhadap pemerintah.
Bahwa Ahli menjelaskan Rush Money adalah penarikan uang tunai dibank yang
dilakukan secara serentak oleh masyarakat dengan jumlah yang besar dan
disebabkan oleh keresahan dan panic yang berlebihan sehingga Bank tidak
mampu mengelola dana dalam keadaan genting dan jika kondisi ekonomi sedang
tidak baik,Rush Money sangat berdampak buruk bagi Bank yang Rush money
karena bank kekurangan uang tunai dan bangkrut mengakibatkan bank tidak
sehat.
Bahwa Ahli menjelaskan keadaan apa yang membuat Keadaan suatu bank di
kas bank terlalu rendah. Kondisi ini tentu merugikan nasabah sebagai
konsumen
sehingga mereka lebih tertarik memilih bank yang menawarkan suku bunga
tinggi. namun, bila suku bunga ini terlalu tinggi, tentunya akan timbul
pembayaran bunga ini. Banyak terjadi, suku bunga deposito yang terlalu
tinggi ini hanya trik bank yang sedang kesulitan dana, sehingga merayu
berarti biaya operasionalnya lebih besar dari pendapatannya. Bila kondisi ini
berlarut-larut dalam waktu lama, maka cadangan kas dan modal bank akan
terkikis. Sehingga kerugian bank bisa menjadi indikasi bank tidak sehat.
bank yang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu Pemegang Saham Pengendali bank
yang berstatus Bank Beku Operasi (BBO) dan Pemegang Saham Pengendali bank
yang berstatus Bank Take Over (BTO), dalam kasus ini Bank Muttaqin Hasan
perjanjian ini timbul kontroversi, yaitu sehubungan dengan isi perjanjian yang
salah satu pasalnya mengatur tentang Release and Discharge atau pelunasan dan
(4) Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, yaitu mengenai Batas
penjara selama 3-5 tahun. Sehingga Menurut pendapat ahli, MSAA melanggar
Bahwa Ahli menjelaskan Secara harfiah, istilah release and discharge menurut
suatu kewajiban atau tanggung jawab atau suatu tugas. Sedangkan discharge
diartikan sebagai pembayaran dari suatu utang atau kewajiban untuk membayar
dari beberapa kewajiban lainnya. Jadi, klausula Release and Discharge dalam
perjanjian MSAA ataupun MRNIA menegaskan bahwa bagi debitur yang telah
pelepasan dan pembebasan dalam rangka jaminan kepastian hukum atau lebih
Bahwa Ahli menjelaskan Secara harfiah, istilah release and discharge menurut
suatu kewajiban atau tanggung jawab atau suatu tugas. Sedangkan discharge
diartikan sebagai pembayaran dari suatu utang atau kewajiban untuk membayar
dari beberapa kewajiban lainnya. Jadi, klausula Release and Discharge dalam
perjanjian MSAA ataupun MRNIA menegaskan bahwa bagi debitur yang telah
pelepasan dan pembebasan dalam rangka jaminan kepastian hukum atau lebih
tidak akan menuntut secara pidana terhadap Pemegang Saham Pengendali bank
dan pengurus serta karyawan bank apabila telah diterima pembayaran atau
pelunasan dari Pemegang Saham Pengendali bank yang berstatus Bank Take
Over (BTO) atau Beku Operasi (BBO). Hal inilah yang menjadi polemik dalam
Bahwa Ahli menjelaskan Terkait sah atau tidaknya suatu perjanjian, terlebih
dahulu kita harus melihat isi perjanjian di dalam MSAA dan dikaitkan dengan
discharge juga harus memenuhi syarat sah perjanjian seperti yang terdapat dalam
Pasal 1320 KUHPerdata yaitu kata sepakat, kecakapan, suatu hal tertentu, dan
sebab yang tidak terlarang. Sepanjang syarat sah suatu perjanjian dapat dipenuhi,
maka perjanjian tersebut dinilai sah. Namun, apabila syarat sah perjanjian tidak
terpenuhi maka perjanjian tersebut menjadi batal demi hukum atau dapat
dibatalkan. Supaya perjanjian menjadi sah, maka para pihak harus sepakat
terhadap segala hal yang terdapat di dalam perjanjian. Pada dasarnya kata sepakat
Saham Pengendali yakni Terdakwa dilakukan atas usulan dari pemerintah melalui
pribadi pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa kata sepakat dalam
perjanjian MSAA hanya tercapai secara formal. Secara material kata sepakat
belah pihak, yaitu BPPN dan Pemegang Saham Pengendali Bank. Sehingga
menurut ahli, perjanjian MSAA antara BPPN dengan Bank Muttaqin Hasan tidak
didalam hukum perdata tidak ada dipersangkakan tetapi harus dibuktikan. Jadi
dibuktikan apakah ada atau tidaknya suatu misrepresentasi dan apabila pada
barulah bisa dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum dan bisa di tuntut atau
dimintai pertanggung jawaban secara pidana. Dan juga kita juga harus
Bahwa Ahli menjelaskan Terkait release and discharge yang ahli katakan
Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2002. Akan tetapi, ahli berpendapat Istilah
release and discharge (R & D) sebenarnya tidak dikenal dalam pranata hukum
dan pembebasan tanggung jawab direksi dan dewan komisaris perseroan terbatas
yang selalu diikuti penegasan. Bila kemudian ternyata telah terjadi tindak pidana
Pemegang Saham Pengendali bank dan pengurus serta karyawan bank apabila
bank yang berstatus Bank Take Over (BTO) atau Beku Operasi (BBO). Hal inilah
tidak akan menuntut secara pidana terhadap Pemegang Saham Pengendali bank
dan pengurus serta karyawan bank apabila telah diterima pembayaran atau
pelunasan dari Pemegang Saham Pengendali bank yang berstatus Bank Take
Over (BTO) atau Beku Operasi (BBO). Namun apabila terdapat manipulasi data
terhadap daftar aset dari Bank Muttaqin Hasan milik Terdakwa yang
Bahwa Ahli menjalaskan Hapus buku (write off) adalah dikeluarkan dari
pembukuan bank supaya buku bank bersih tetapi tidak menghilangkan hak tagih.
Selanjutnya ada catatan yang bernama extracountable yakni catatan khusus yang
berisi tagihan tagihan yang sudah di hapus buku dan tidak bisa ditagih. Namun
apabila sudah dihapus tagih oleh BPPN secara akuntansi sudah selesai
penagihannya dan tidak ada upaya lain untuk melakukan penagihan kembali
tahun/tanggal lahir 10 Juli 1954 , Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Alamat Jalan
Cikini VIII, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta , Pekerjaan Dosen; Strata 3 (Doctor
Bahwa benar Ahli diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
benar.
Bahwa Ahli membenarkan dirinya mendapat surat tugas untuk menjadi ahli
tahun 1979;
Bahwa Ahli Menjelaskan Kata Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corrupti
adalah perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum
sendiri atau orang lain serta dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara”. Menurut Andi Hamzah, Korupsi adalah segala macam perbuatan yang
tidak baik, seperti kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap,
demikian, istilah Korupsi sesungguhnya memiliki arti yang sangat luas, sehingga
wajar saja jika dalam kenyataannya, Korupsi berkaitan segi-segi Moral, sifat, dan
pemerintah.
baginya.
- Ketiga. Korupsi Defensif, yaitu korupsi yang dilakukan oleh pelaku korban
korupsi pemerasan.
tidak sah terhadap teman atau kerabat untuk menempati posisi dalam
benar.
bertanggung jawab.
menentukan terjadi atau tidaknya sebuah perkara Tindak Pidana Korupsi. Pasal 2
Korupsi, salah satu unsur Tindak Pidana Korupsi adalah dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara. Dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1)
Sedangkan dalam pasal 3 dinyatakan bahwa kata “dapat” dalam Pasal 3 diartikan
delict dari rumusan delik Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal
telah ada sejak diperiksa menurut standar pemeriksaan yang patut dengan
surat berharga pada saat kondisi kejadian terjadi yang mejadi milik sah negara
yang ada dalam dokumen dan kas Negara. Pasti jumlahnya, artinya kekurangan
dan berdasarkan penelusuran atas laporan keuangan dan merupakan selisih uang,
nyata dan pasti harus terpenuhi secara syarat formal. Oleh sebab itu, perhitungan
kerugian negara harus didasarkan pada prosedur dan tata cara yang mengandung
kepastian, dan tidak berdasarkan rekaan atau perhitungan yang bersifat Asumsi.
memecah satu berkas perkara menjadi beberapa berkas perkara, pada dasarnya
splitsing ini disebabkan faktor dimana terhadap suatu peristiwa Pidana pelaku
tindak Pidananya dilakukan terdiri dari beberapa orang dan dilakukan secara
bersama-sama. Pemisah ini diatur dalam Pasal 142 KUHAP: “Dalam hal Penuntut
Umum menerima satu berkas perkara yang memuat beberapa tindak pidana yang
dilakukan oleh beberapa tersangka yang tidak termasuk dalam ketentuan pasal 141
terdakwa secara terpisah”. Penjelasan pasal 142 mengatakan cukup jelas, tetapi
dilakukan dengan membuat berkas baru dimana para tersangka saling menjadi
saksi, sehingga untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan baru, baik terhadap
pemisahan berkas perkara bukan tren yang mucul belakangan. Sejak Zaman
Hindia Belanda, itu sudah lazim dipraktekan di pengadilan. Pada masa lalu, tujuan
memecah perkara itu terkait karena kurangnya saksi. Sehingga untuk mencukupi
saksi sebagai alat bukti, berkas di pecah. Meskipun berkas dipisah, kalau
para pelaku dengan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang penyertaan. Disini
terkadang Hakim acapkali berbeda pandangan dalam melihat peran dari masing-
tersebut pun bisa tidak sama. Padahal jika mengacu pada ketentuan Pasal 142
KUHAP, pemisahan perkara itu harus terdiri dari beberapa tindak pidana yang
berbeda. Namun dilakukan oleh beberapa orang dalam waktu yang sama. Pada
alasan untuk menguatkan upaya pembuktian maka berkas berkas tersebut dipisah
berkas perkara (splitsing) dalam proses penuntutan perkara Pidana, para terdakwa
saling menjadi saksi secara tidak langsung akan memberikan keterangan yang
adanya saksi selain terdakwa yang akan mempersulit upaya pembuktian. Maka,
salah satu urgensi pemecahan berkas perkara menjadi beberapa berkas yang
memiliki arti turut sertanya seorang atau lebih pada waktu seorang lain melakukan
suatu tindak Pidana. Menurut Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, S.H., bahwa yang
penyertaan yang ditentukan dalam Pasal 55 KUHP, yang mana dalam Pasal 55
ayat 1 ke (1) KUHP dapat diklasifikasikan pelaku adalah mereka yang melakukan
(pleger), mereka yang menyuruh melakukan (doenpleger), dan mereka yang turut
Korupsi, penyuapan (active omkoping) telah diatur pada Pasal 5 dan Pasal 6 yang
mengakomodir Pasal 209 KUHP dan 210 KUHP, sedangkan bagi yang disuap
(passive omkoping) diatur dalam Pasal 11 dan Pasal 12 yang mengakomodir Pasal
418 KUHP, 419 KUHP, 420 KUHP, Pasal 423 KUHP, Pasal 425 KUHP dan Pasal
435 KUHP. Sedangkan unsur Melawan hukum dapat diatikan sebagai perbuatan
Melawan Hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun
apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa
bersifat Melawan Hukum sebagai salah satu unsur dari suatu delik harus selalu
Nomor 31 tahun 1999 karena telah secara khusus diatur tindakan penyuapan di
memang tidak harus melalui Pidana. Berdasarkan Pasal 32 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi dikatakan bahwa
dalam hal penyidik menemukan dan berpendapat bahwa satu atau lebih unsur
tindak pidana korupsi tidak terdapat cukup bukti, sedangkan secara nyata telah
dilakukan gugatan perdata atau diserahkan kepada instansi yang dirugikan untuk
memang terdapat kerugian keuangan Negara akan tetapi tidak memiliki cukup
sederhana saja apa bila memang tidak bisa dibuktikan secara layak maka memang
tidak bisa. Sebagaimana di dalam Pasal 183 KUHAP bahwa “Hakim tidak boleh
dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana
dalil ini sa mengutip ayat alquran, “bahwa pada zaman Rasulullah SAW, ada
seorang kafir Quraisy yang mencuri jubah perang Syaidina Ali, kemudian ketika
kamu ada yang melihat jubah tersebut” padahal seantero Mekah mengetahui
bahwa itu adalah jubah perang Syaidina Ali”. Bahwa yang sudah kasat mata saja
tidak bisa. Oleh karena itu, dalam konteks ilmu kejahatan yang ditulis oleh
Ghosten maupun Pitter off Nagles, ada yang namanya areat not too infors daerah
yang tidak dapat dijadikan kenyataan perkara. Jadi kita tidak bisa hanya
dipegang teguh itu adalah in criminalibus, probationes bedent esse luce clariores
artinya bukti yang diberikan atau diperlihatkan dalam persidangan harus jelas.
Dengan kian pentingnya, asas ini memberi penekanan bahwa bukti itu harus lebih
terang dari cahaya. Oleh karena itu dalam konteks perkara pidana hakim lebih baik
tidak menghukum orang yang bersalah dari pada menghukum orang yang tidak
bersalah. Filosifisnya kalau hakim tidak menghukum orang yang bersalah maka
dia tidak akan lepas dari siksaan di akhirat tetapi, kalau Hakim menghukum orang
yang tidak bersalah maka Hakim akan menanggung dua dosa, dosa ia sendiri dan
Bahwa Ahli menjelaskan Menurut Dr. H. M. Akil Mochtar, S.H., M.H., yang
dikenal oleh masyarakat sebagai bahasa yang dengan mudah dapat dicerna pada
masalah dan salah satu solusi pemberantasan Korupsi. Di dalam buku tersebut
lebih lanjut ditulis bahwa istilah pembuktian terbalik sebenarnya kurang tepat,
Omkering van het Bewijslast atau Reversal Burden of Proof yang bila secara
terdakwa berhak untuk membuktikan, tetapi karena Penuntut Umum tetap wajib
1999 dirubah rumusannya menjadi dua Pasal yakni Pasal 37 dan Pasal 37 A
perubahan Pasal 37 ini. Dalam penjelasan Pasal 37 dikatakan bahwa Pasal ini
pelanggaran hak-hak yang mendasar yang berkaitan dengan asas praduga tak
sistem pembuktian terbalik secara murni dapat diterapkan. Namun menurut Pasal
dakwaannya.
Bahwa Ahli menjelaskan Istilah Saksi Mahkota memang tidak ditemui dalam
hukum acara pidana. Pengaturan mengenai saksi mahkota ini pada awalnya diatur
di dalam Pasal 168 KUHAP, yang prinsipnya menjelaskan bahwa pihak yang
apabila Penuntut Umum mengajukan Saksi Mahkota dengan syarat bahwa Saksi
ini dalam kedudukannya sebagai terdakwa tidak termasuk dalam satu berkas
tersebut juga ditekankan definisi saksi mahkota adalah, “teman terdakwa yang
Berdasarkan hal tersebut, maka pengajuan Saksi Mahkota sebagai alat bukti
dalam perkara pidana didasarkan pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu dalam hal
adanya perbuatan pidana dalam bentuk penyertaan dan terhadap perbuatan pidana
serta apabila dalam perkara pidana bentuk penyertaan tersebut masih terdapat
kekurangan alat bukti, khususnya keterangan Saksi. Hal ini tentunya bertujuan
perbuatan pidana.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
memperkaya diri sendiri atau orang lain dengan Melawan Hukum yang dapat merugikan
kewenangan kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain serta dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara”. Termasuk dalam pengertian Tindak Pidana
Korupsi adalah suap terhadap pejabat atau pegawai negeri. Buku II KUHP memuat
rumusan-rumusan perihal tindak pidana tertentu yang masuk dalam kelompok kejahatan,
dan Buku III adalah pelanggaran unsur yang selalu disebutkan dalam rumusan, ialah
mengenai tingkah laku atau perbuatan (pengecualian seperti pasal 351 mengenai
penganiayaan). Dari rumusan-rumusan tindak pidana tertentu dalam KUHP itu, maka
dapat diketahui adanya 8 (delapan) unsur tindak pidana, yaitu: Unsur tingkah laku, Unsur
melawan hukum, Unsur kesalahan, Unsur akibat konsumtif, Unsur keadaan yang
menyertai, Unsur syarat tambahan untuk dapatnya dituntut pidana, Unsur syarat
tambahan untuk memper berat pidana, dan Unsur syarat tambahan untuk dapatnya
dipidana. Dari 8 (delapan) unsur itu, diantara dua unsur yakni kesalahan dan melwan
hukum adalah termasuk Unsur subyektif, sedangkan selebihnya adalah Unsur Obyektif.
Penyuapan itu sendiri tidak hanya terjadi terhadap pejabat publik semata, tetapi juga
dapat meliputi anggota masyarakat yang melayani komisi pemerintah. Penyuapan itu
dapat terdiri atas uang, saham, atau pemberian lainnya hadiah, janji-janji, pekerjaan dan
lain-lain. Seperti kita ketahui bahwa Penyuapan merupakan bagian dari korupsi, dimana
Melawan Hukum, Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, Dapat
sendiri atau orang lain atau suatu Korporasi, Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada pada nya karena jabatan atau kedudukan.Dengan demikian, tampak
bahwa elemen tindak pidana suap sebagai bagian Korupsi. Jadi saksi
tidak mengetahui apa yang telah dilakukan Terdakwa akan tetapi apa bila tindakan
penyuapan itu mengakibatkan kerugian negara maka delik penyuapan itu dijadikan
saksi apabila Terdakwa melakukan hal seperti ini tidak menutup kemungkinan bahwa
alat
Bukti
kewajibannya
T-2 Surat Perjanjian Master Settlement and Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
saham
Saham (PKPS)
T-4 Laporan Legal Due Diligence Alat bukti ini menunjukan bahwa
MSAA
T-6 Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-7 Risalah Rapat Direksi PT.Bank Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-8 Sertifikat saham PT.Bank Muttaqin Alat bukti ini menunjukkan bahwa
Hasan
T-9 Akta Pendirian Siagian Grup atas nama Alat Bukti ini menunjukkan
Siagian Grup
T-10 Pengesahan mentri hukum dan ham No. Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-11 Akta Pendirian Bank Muttaqin Hasan Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
Muttaqin Hasan
T-12 Pengesahan mentri hukum dan ham No. Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-13 Akta Pendirian PT.Dwi Nola No. 91 Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-14 Pengesahan mentri hukum dan ham No. Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-15 Akta Usaha PT.Aran Jaya dibidang Alat bukti ini menunjukan bahwa
yang menguntungkan
T-16 Pengesahan mentri hukum dan ham No. Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
T-17 Akta Usaha PT.Griya Adam Malik Alat bukti ini menunjukan bahwa
menguntungkan dirinya
T-18 Pengesahan mentri hukum dan ham No. Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
Ham
T-19 Akta Usaha PT. Raja Prabowo dibidang Alat bukti ini menunjukan bahwa
Terdakwa
T-20 Pengesahan mentri hukum dan ham No. Alat Bukti ini menunjukkan bahwa
Ham
keuangan Terdakwa
T-23 Mutasi rekening PT Aran Jaya 300 Alat bukti ini menunjukan bahwa PT
T-24 Mutasi rekening PT Griya Adam Malik Alat bukti ini menunjukan bahwa PT
D. PETUNJUK
Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana, petunjuk adalah perbuatan kejadian
atau keadaan yang karena persesuaiannya baik antara yang satu dengan yang lain
maupun dengan tindak pidana itu sendiri telah menandakan bahwa telah terjadi
dari Pasal 188 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1981 Tentang Hukum
a. Keterangan Saksi
b. Surat
c. Keterangan Terdakwa
Petunjuk adalah suatu “syarat” yang dapat ditarik suatu perbuatan, kejadian
atau keadaan dimana syarat tadi mempunyai persesuaian antara yang satu dengan
yan lain maupun syarat ahli tadi mempunyai persesuaian dengan tindak pidana itu
sediri dan isyarat yang bersesuaian tersebut “melahirkan atau mewujudkan suatu
a. Ada rangkaian perbuatan atau kejadian atau keadaan atau peristiwa yang
saling bersesuaian atau terkait satu dengan yang lainnya, atau perbuatan,
c. Dengan adanya persesuaian antara yang satu dengan yang lain melahirkan
atau menandakan telah terjadi suatu tindak pidana dan persesuaian itu pula
diketahui pelakunya.
Bahwa dari pemeriksaan sidang pengadilan telah diperiksa Alat Bukti atau
saham PT.Bank Muttaqin Hasan atas nama Silwa Martianna dan Rapat
Umum Pemegang Saham PT.Bank Muttaqin Hasan dan Keterangan
Abednego
Berdasarkan Keterangan Saksi Julia Ningsih dan Alat Bukti berupa Surat
terpenuhi
dan Alat Bukti berupa Akta Usaha PT.Aran Jaya dibidang Funiture, Akta
Usaha PT.Griya Adam Malik dibidang Real Estate, Akta Usaha PT. Raja
Terdakwa adalah seorang yang berlimpah harta mulai laporan saksi secara
Berdasarkan Keterangan Saksi Julia Ningsih, Alat Bukti berupa Legal Due
Silwa Martianna, lahir di Semarang, umur 51 tahun, tanggal lahir 29 Juni 1958,
Indonesia, Islam, Jalan Bahari Raya, Gandaria Selatan Kecamatan ,Cilandak. Jakarta,
Bahwa benar Terdakwa diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Bank Muttaqin Hasan sejak tahun 1987. Hal itu telah terlampir di dalam
berada di Singapura pada saat presentasi terhadap aset Bank Muttaqin Hasan
kepada BPPN
penyembuhan penyakit asma yang terdakwa idap dan juga bertujuan untuk
Hasan.
Hasan, memiliki PT. Dwi Nola Adhiyaksa, memiliki Grup Perusahaan yaitu
Siagian Grup yang berisikan 3 anak perusahaan, yaitu PT. Griya Adam
Malik yang bergerak di bidang Furniture, PT. Raja Prabowo yang bergerak
di bidang Bio Diesel, dan PT. Aran Jaya yang bergerak di bidang Real
Estate. Tidak hanya itu, sebelum terdakwa didakwakan kasus Tindak Pidana
Bahwa Terdakwa menerangkan PT. Dwi Nola Adhiyaksa dan Siagian Grup
PT. Dwi Nola Adhiyaksa dan juga Siagian Grup adalah Nouval Abednego
yang memberikan keputusan atas pemberian kredit kepada PT. Dwi Nola
Bahwa Terdakwa mengetahui bahwa uang BLBI itu tidak boleh digunakan
Sebagai pinjaman kepada petani plasma perkebunan sawit dan PT. Dwi Nola
(tujuh triliun dua ratus miliar rupiah ) telah diberikan semuanya kepada
beserta fasilitas berupa bibit sawit, sehingga total yang diberikan Rp. Rp
Februari 2009 saudari berada di Serbia, dan tanggal 17 Januari 2011 saudari
berada di Venezuela
terdakwa yang ada di Singapur. Pada saat itu suami Terdakwa harus operasi
75.000.000
berasal dari PT. Dwi Nola Adhiyaksa dan Setiap beberapa bulan sekali
berdasarkan mutasi rekening PT. Dwi Nola Adhiyaksa bahwa pada tanggal 4
mei 1999 pada pukul 09.20 WIB PT. Dwi Nola Adhiyaksa ada melakukan
transaksi dalam bentuk valuta asing yang ditransfer dari Bank Muttaqin
berasal dari pendapatan Terdakwa dari PT. Dwi Nola Adhiyaksa yang telah
Agata Nanda agar diterbitkannya SKL tanpa dilakukan FDD dan LDD, dan
dana yang diberikan sama jumlahnya dengan dana yang Nouval Abednego
Muttaqin Hasan
tidak di berikan informasi tentang isi dari daftar asset yang telah di kerjakan
dan disepakati oleh Departemen General affair dan Direktur Utama
Terdakwa, karena alasan yang pertama yaitu Terdakwa sedang berada di luar
disclosure schedule